PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
oleh :
Regina Puspitasari E.0451.1005401
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
(2)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM
CAKUPAN
CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
Oleh
Regina Puspitasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu ayarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Regina Puspitasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Regina Puspitasari NIM. E.0451.1005401
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,
Prof. Dr. Janulis P. Purba, M.Pd NIP. 19471025 198002 1 001
Pembimbing II,
Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19511122 198101 1 001
Mengetahui,
(4)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.SI. NIP. 19630109 199402 2 001
(5)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(6)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING
Oleh:
Regina Puspitasari E.0451.1005401
Abstrak. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan dari produk pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang penulis kembangkan. Pengembangan perangkat pembelajaran khususnya bahan ajar dikemas dengan mengadopsi pembelajaran saintifik dan langkah pembelajaran kontekstual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Brog and Gall. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan kuisioner. Penelitian dilaksanakan di SMKN 2 Cimahi pada peminatan Teknik Mekatronika. Desain bahan ajar dasar dan pengukuran listrik yang dikembangkan berupa bahan ajar cetak berjumlah 135 halaman dan diperuntukkan bagi kelas X/1 SMK dan MAK. Dari hasil penelitian didapat bahwa dari segi kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan bahan ajar yang dikembangkan dinilai sangat layak.
Kata kunci: Kurikulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Contextual Teaching and Learning.
(7)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF SCIENTIFIC ELECTRICAL MATERIALS LEARNING TOOLS IN COVERING CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
Abstract. Availability of learning tools in curriculum 2013 as an obligation that must be implemented. This study aims to determine the feasibility of contents, feasibility of language, feasibility of presentation and feasibility of graph of product development of electrical materials learning tools. The development of learning tools especially instructional materials packaged by adopting scientific learning and contextual learning step. The method used in this research is a method of research and development that is expressed by Brog and Gall. The experiment was conducted at SMKN 2 Cimahi in program of Mechatronics. Design of basic teaching materials and electrical measurements were developed in the form of printed instructional materials totaling 135 pages and intended for class X / 1 SMK and MAK. From the results of the study found that in terms of the feasibility of the content, feasibility of language, feasibility of presentation and feasibility of graph teaching materials developed considered very worthy.
(8)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D. Batasan Masalah Penelitian ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
G. Struktur Organisasi Skripsi... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Perangkat Pembelajaran ... 10
B. Kurikulum 2013... 33
C. Pendekatan Saintifik ... 35
D. Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 37
E. Penelitian dan Pengembangan ... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 57
A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 57
B. Metode Penelitian ... 58
1. Sumber Data ... 59
(9)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
C. Instrumen Penelitian ... 63
1. Observasi ... 63
2. Kuisioner ... 64
D. Teknik Analisis Data ... 68
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 69
A. Hasil Studi Pendahuluan... 69
B. Analisis Kebutuhan ... 76
C. Desain Produk ... 77
D. Validasi Desain Produk ... 84
1. Hasil Validasi Desain Produk oleh Tim Uji Ahli ... 84
2. Hasil Validasi Desain Produk oleh Tim Uji Praktisi ... 89
E. Revisi Desain Produk ... 94
1. Revisi Desain Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Ahli……….. ... 94
2. Revisi Desain Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Praktisi ... 95
F. Pembuatan Produk ... 95
G. Uji Pengguna Terbatas ... 97
H. Revisi Produk ... 98
I. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
1.Temuan Penelitian ... 98
2.Pembahasan Hasil Penelitian ... 109
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 114
A. Simpulan ... 114
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 116
(10)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jawaban responden mengenai pernah menerapkan pembelajaran
berbasis pendekatan saintifik di kelas ... 4
Tabel 2.1 Standar penilaian kelayakan isi bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 17
Tabel 2.2 Standar penilaian kelayakan penyajian bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 25
Tabel 2.3 Standar penilaian kelayakan bahasa bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 28
Tabel 2.4 Standar penilaian kelayakan kegrafikan bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 30
Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk ... 58
Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi ... 63
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner studi pendahuluan ... 64
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuisioner uji ahli dan uji praktisi ... 65
Tabel 3.5 Kisi-kisi kuisioner uji pengguna ... 66
Tabel 3.6 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 ... 68
Tabel 4.1 Jawaban responden mengenai pernah menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas ... 70
Tabel 4.2 Jawaban responden mengenai pernah mengikuti pelatihan mengenai model pembelajaran saintifik yang diadakan oleh Kemendikbud…….70
Tabel 4.3 Jawaban responden mengenai ketersediaan SAP pada mata pelajaran yang diajarkan ... 72
Tabel 4.4 Jawaban responden mengenai menerapkan RPP berkarakteristikan kurikulum 2013 ... 72
Tabel 4.5 Jawaban responden mengenai ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung penerapan kurikulum 2013 ... 73
(11)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6 Jawaban responden mengenai ketersediaan buku yang bercirikan kurikulum 2013 dan apakah buku tersebut sudah sesuai dengan
karakteristik pendekatan saintifik... 74
Tabel 4.7 Jawaban responden mengenai evaluasi kinerja siswa berbasis portofolio ... 75
Tabel 4.8 Jawaban responden mengenai membuat rubik penilaian kinerja siswa secara mandiri ... 75
Tabel 4.9 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan isi materi ... 85
Tabel 4.10 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan penyajian ... 87
Tabel 4.11 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan bahasa ... 87
Tabel 4.12 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan kegrafikan ... 88
Tabel 4.13 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan isi materi ... 90
Tabel 4.14 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan penyajian ... 92
Tabel 4.15 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan bahasa ... 92
Tabel 4.16 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan kegrafikan ... 93
Tabel 4.17 Uraian isi dan ruang lingkup proyek dalam bahan ajar ... 96
Tabel 4.18 Analisis Pendekatan Saintifik pada Model Pembelajaran CTL pada materi arus listrik dan arus elektron. ... 101
Tabel 4.19 Analisis Pendekatan Saintifik pada Model Pembelajaran CTL pada materi bahan-bahan listrik ... 103
Tabel 4.20 Analisis Pendekatan Saintifik pada Model Pembelajaran CTL pada materi elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah ... 106
(12)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual ... 40
Gambar 2.2 Tahapan pembelajaran CTL ... 42
Gambar 2.3 Buku Sekolah Elektronik dasar dan pengukuran listrik ... 46
Gambar 3.1 Diagram blok penelitian ... 59
(13)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A ... 118
1. Lampiran A-1 ... 118
2. Lampiran A-2 ... 119
3. Lampiran A-3 ... 121
4. Lampiran A-4 ... 123
5. Lampiran A-5 ... 146
6. Lampiran A-6 ... 149
7. Lampiran A-7 ... 152
8. Lampiran A-8 ... 154
9. Lampiran A-9 ... 160
Lampiran B... 162
1. Lampiran B-1 ... 162
2. Lampiran B-2 ... 163
3. Lampiran B-3 ... 164
(14)
1
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, pemerintah melaksanakan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Kemendikbud (2013) menyatakan bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang berkarakter, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu bersaing secara regional maupun internasional.
Kurikulum 2013 dalam pendekatannya menggunakan pendekatan saintifik yang berpusat pada proses keaktifan siswa, sehingga tercipta suatu proses pembelajaran yang interaktif dalam menggali segala sumber belajar yang ada, setiap materi pembelajaran dijelaskan berdasarkan keilmuan yang ilmiah dan memancing peserta didik untuk aktif dalam belajar. Kemendikbud (2013) menyebutkan tahapan dari pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring/mengkomunikasikan.
Salah satu kendala yang dihadapi penerapan kurikulum 2013 yaitu belum diterapkannya tahapan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran di kelas. Guru belum sepenuhnya menguasai konsep dan aplikasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan pendekatan saintifik kelima aspek (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan membentuk jejaring/ mengkomunikasikan) harus benar-benar terlihat.
Terkait dengan hal di atas maka penulis melakukan observasi di SMK Negeri 2 Cimahi. Penulis mengamati sejauh mana penerapan tahapan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring/ mengkomunikasikan) pada proses pembelajaran di kelas.
Mengamati (observing), metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa aktivitas mengamati dilakukan melalui kegiatan membaca, mendengar,
(15)
2
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya. Dengan mengamati, peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran. Berdasarkan observasi, proses pembelajaran yang terjadi di kelas pertama kali yaitu guru langsung memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Guru menerangkan materi di depan kelas dan siswa menyimak penjelasan dari guru. Pembelajaran tersebut lebih berpusat pada guru, bukan pada siswa. Berdasarkan pengamatan tersebut maka dapat disimpulkan tahap mengamati sudah terlaksana namun masih kurang karena pembelajaran berpusat pada guru.
Menanya (questioning),guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan yang telah dilakukan. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa berperan untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat dari siswa tentang materi yang diberikan. Berdasarkan observasi di SMKN 2 Cimahi, tahap ini sudah terlaksana namun belum memperlihatkan keaktifan siswa. Setelah guru selesai menerangkan materi, guru tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada penjelasan yang kurang dipahami. Hanya sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan. Hal tersebut karena guru kurang memberikan rangsangan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kemudian menalar (associating), adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen atau hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Berdasarkan hasil observasi di SMKN 2 Cimahi, saat pembelajaran berlangsung aktivitas menalar sudah terlaksana, namun hanya sebagian siswa saja yang dapat menalar materi yang disampaikan guru. Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok materi yang diajarkan guru, sehingga siswa dapat mengaitkan materi satu dengan materi lainnya terutama di dalam kehidupan nyata.
Mencoba (experimenting), untuk memperoleh hasil belajar yang nyata, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan untuk mendapatkan data
(16)
3
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
agar dapat menjawab permasalahan atau menguji hipotesis, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Aplikasi mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hasil pengamatan yang didapat, setelah proses menanya selanjutnya guru akan memerintahkan siswa untuk membentuk beberapa kelompok dan memberikan suatu permasalahan (percobaan/praktikum) untuk diselesaikan secara kelompok. Pada saat praktikum, hanya beberapa kelompok saja yang berhasil melakukan percobaan sesuai dengan tujuan praktikum, hal ini berkaitan dengan masih kurangnya dalam tahap mengamati, menanya, dan menalar. Untuk kelompok yang percobaannya belum berhasil, mereka tidak mencoba lagi. Berdasarkan observasi tersebut maka dapat disimpulkan tahap mencoba sudah terlaksana namun masih kurang dalam penerapannya.
Dan tahapan terakhir yaitu membentuk jejaring (networking) atau mengkomunikasikan, membentuk jejaring/ mengkomunikasikan bertujuan agar peserta didik mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya selama proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menulis atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan yang telah dilakukan. Hasil pengamatan yang didapat, setelah siswa selesai melakukan percobaan, guru hanya menyuruh siswa untuk membuat laporan singkat hasil dari percobaan yang telah dilakukan. Dalam tahap tersebut tidak ada kegiatan mempresentasikan hasil percobaan masing-masing kelompok yang bertujuan agar siswa dapat mempunyai keterampilan dalam mengkomunikasikan hasil temuannya dan dapat menambah pengetahuan.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru belum sepenuhnya menerapkan tahapan-tahapan pendekatan saintifik. Pernyataan tersebut didasarkan juga pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di SMK Negeri 2 Cimahi. Hasil dari studi pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil responden yang sudah menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas. Hal tersebut ditunjukkan dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jawaban responden mengenai pernah menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas.
(17)
4
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Indikator Pernah Belum Pernah Guru pernah menerapkan pembelajaran
berbasis pendekatan saintifik di kelas. 2 6
(Sumber: Studi pendahuluan) Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan tersebut, dapat disimpulkan bahwa belum sepenuhnya guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan pendekatan saintifik.
Belum terlaksananya penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berimbas pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkarakteristikan kurikulum 2013. RPP yang dibuat oleh guru masih menggunakan pola lama dan belum mencerminkan kurikulum 2013. Hal tersebut disebabkan karena belum tersediannya buku referensi berkarakteristikan kurikulum 2013 sebagai buku pegangan guru dalam penyusunan RPP. Bahan ajar yang digunakan oleh guru sebagai pegangan dalam penyusunan RPP dan pembelajaran masih berupa modul-modul yang dibuat sendiri oleh guru, jobsheet, dan menggunakan buku sekolah elektronik yang disediakan oleh Kemendikbud.
Kemendikbud telah mengeluarkan buku sekolah elektronik (BSE) dengan mengacu pada kurikulum 2013 dalam bentuk E-book yang dapat dijadikan pegangan bagi guru saat mengajar. Namun dalam BSE tersebut, materi yang dipaparkan kurang mendalam, dan belum sepenuhnya menerapkan tahapan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring/mengkomunikasikan. Selain itu dalam BSE tidak diterapkan model-model pembelajaran saintifik secara spesifik.
Berdasarkan hal tersebut penulis berusaha berkontribusi dalam hal pengetahuan dan pengembangan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013 dilengkapi dengan model pembelajaran saintifik. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik siswa SMK kelas X yang bercirikan saintifik kurikulum 2013.
(18)
5
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran yang digunakan penulis untuk mengembangkan perangkat pembelajaran adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Nurhadi (dalam rusman, 2013, hlm. 189) mengemukakan bahwa:
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Ada beberapa penelitian mengenai penerapan metode CTL.Pada dasarnya, pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (dalam Majid, 2014, hlm.159) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Sedangkan Badruzaman (dalam Majid, 2014, hlm.159) menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok. Kemudian Sofnidar dkk (2012), Meta Kuswandari dkk (2013), dan Putri dkk (2013) yang menyatakan bahwa bahan ajar berbasis kontekstual dapat membantu siswa dalam memahami dan menemukan konsep dari suatu materi serta menjadi sumber belajar. Sedangkan Fahmi (2014) menyimpulkan bahwa bahan ajar dengan pembelajaran kontekstual membantu siswa mengalami kegiatan pembelajaran bermakna karena materi yang terdapat pada buku teks dihubungkan dengan dunia sebenarnya.
Pemilihan CTL dalam pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik berkarakteristikan kurikulum 2013 ini berlandaskan hasil penelitian para peneliti sebelumnya yang pada intinya menyatakan bahwa CTL cocok diterapkan dalam mata pelajaran teknik karena pembelajaran kontekstual ini berhubungan erat dengan pendekatan saintifik dimana siswa belajar tentang materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika. Penerapan CTL ini bertujuan untuk menyempurnakan proses belajar
(19)
6
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
peserta didik seperti pengetahuan dasar dan aplikasi teori di bidang dasar dan pengukuran listrik khususnya pokok bahasan bahan-bahan listrik, kemampuan memecahkan masalah, berpikir tingkat tinggi, kerjasama tim dan kemampuan komunikasi, serta kemampuan kecapakan hidup.
Diharapkan dengan adanya perangkat pembelajaran ini dapat membantu guru dalam menyampaikan materi bahan-bahan listrik di kelas agar hasil yang ingin dicapai dapat terpenuhi, yaitu membuat siswa benar-benar memahami materi yang diajarkan secara utuh serta berkelanjutan dan siswa pun mampu lebih berpartisipasi aktif pada saat proses belajar mengajar di kelas.
Penelitian ini penting dilaksanakan sebagai upaya untuk mengembangkan suatu perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang memiliki ciri khusus dengan memuat langkah-langkah pembelajaran yang berkarakteristikan pendekatan saintifik kurikulum 2013. Melalui penelitian ini diharapkan mampu membantu peserta didik maupun guru SMK dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 kedalam proses pembelajaran di kelas guna memperbaiki sistem pendidikan nasional, dan menumbuhkan minat pihak-pihak terkait untuk terus mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 menuntut akan tersedianya perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, sehingga pengadaan perangkat pembelajaran terutama bahan ajar merupakan tuntutan kurikulum yang harus dipenuhi tentunya. Namun saat ini ketersediaan perangkat pembelajaran tersebut terutama bahan-bahan listrik yang berkarakteristikan kurikulum 2013 masih sangat minim. Buku sekolah elektronik (BSE) yang dikeluarkan oleh Kemendikbud belum sepenuhya menerapkan langkah-langkah pembelajaran saintifik dan tidak menerapkan model pembelajaran saintifik. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang
(20)
7
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
diperuntukkan untuk peserta didik SMK kelas X semester I pada paket keahlian Teknik Mekatronika. Berikut identifikasi masalah yang akan dikaji :
1. Banyak guru yang belum mengaplikasikan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dengan berbagai kendala.
2. Perangkat pembelajaran berkurikulum 2013 masih kurang untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik khususnya pokok bahasan bahan-bahan listrik di SMK sehingga guru menggunakan perangkat pembelajaran seadanya untuk mengajar.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan akan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 terutama di SMK. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, masalah yang akan dikaji adalah bagaimana kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan dari produk pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang penulis kembangkan?
D. Batasan Masalah Penelitian
Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan sebagai berikut: 1. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada silabus yang
bersumber dari peminatan Teknik Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. 2. Penelitian hanya difokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran
mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik.
3. Materi penelitian dibatasi hanya pada Kompetensi Dasar mengenai arus listrik dan arus elektron, bahan-bahan listrik dan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah.
4. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan hanya terkait bahan ajar. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap uji
(21)
8
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kelayakan bahan ajar, sedangkan RPP dilakukan guna menjawab kebutuhan dan pelengkap sehingga tidak melalui proses expert judgment.
5. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap uji dan revisi produk, tidak sampai pada tahap uji lapangan dan penyebarluasan produk.
6. Uji validasi produk yang dilakukan oleh para pengguna diterapkan pada siswa kelas XI, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI dirasa mampu untuk menilai kelayakan bahan ajar berdasarkan pengalaman pembelajaran sewaktu di kelas X.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan dari produk pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang penulis kembangkan.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik, hasil pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan antusias siswa dan minat belajar siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan dalam proses pembelajaran sehingga siswa tertarik untuk mengembangkan pelajaran yang didapatnya dan tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
2. Bagi guru, dapat menjadi pegangan dan acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013. Selain itu perangkat pembelajaran ini juga dapat menjadi bahan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran lebih lanjut sehingga dapat menjadi rujukan atau pembanding untuk terus berinovasi meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan penunjang pembelajarannya.
(22)
9
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan terkait pengembangan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013. 5. Bagi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hasil penelitian diharapkan
dapat berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
6. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Penelitian ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Bab ini membahas tentang penjelasan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka. Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi kajian dalam pembahasan masalah dan teori pendukung lainnya berdasarkan referensi yang berkaitan dengan judul ini.
Bab III : Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menguraikan tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.
(23)
10
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bab V : Simpulan dan Saran. Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang dimaksudkan sebagai masukan yang bermanfaat dan mungkin dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan.
(24)
57
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis data.
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan saintifik dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada bahan-bahan listrik, akan dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung KM 11.5 No. 69 Desa Citeureup Kec. Cimahi Utara, Jawa Barat. Penelitian akan dilaksanakan dengan populasi siswa kelas XI dengan peminatan Teknik Mekatronika sebagai pengguna perangkat pembelajaran kurikulum 2013.
Alasan pemilihan kelas XI sebagai penilai dalam uji pengguna dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas XI telah mempelajari dan memahami materi bahan-bahan listrik sebelumnya sehingga dirasa lebih tepat untuk menilai kelayakan isi materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.
Uji produk divalidasi oleh tim ahli yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung dan dosen Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Indramayu yang mengampu mata kuliah elektronika dasar dan teknik pengukuran, serta guru SMK Negeri 2 Cimahi peminatan Teknik Mekatronika sebagai tim uji praktisi. Tim uji ahli terdiri dari 2 orang dosen bidang studi, tim uji praktisi terdiri dari 2 orang guru bidang studi, serta jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada penelitian pengembangan ini sebanyak 10 siswa. Secara lebih rinci, info mengenai subyek penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.
(25)
58
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk
Tim Uji Jumlah Karakteristik sampel Proses dan orientasi produk
Uji Ahli 2 orang Tenaga ahli: dosen bidang studi, ahli materi dan perangkat pembelajaran.
Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kelayakan substansi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.
Uji Praktisi 2 orang Tenaga praktisi: guru bidang studi, ahli materi.
Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Uji Pengguna
10 orang Pengguna perangkat pembelajaran bahan- bahan listrik.
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan tahapan pembelajaran, informatif, interaktif dan mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). Sugiyono (2010, hlm. 407) menjelaskan bahwa “Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.” Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall (dalam Putra, 2011, hlm. 120) yaitu:
research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation.
Namun dengan sedikit penyesuaian yang disesuaikan dengan konteks penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahan-bahan listrik. Adapun ruang lingkup penelitian adalah pengembangan bahan ajar bahan-bahan listrik untuk siswa SMK kelas X semester I. Berikut merupakan penjelasan mengenai sumber data
(26)
59
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ya
penelitian serta rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan bahan ajar bahan-bahan listrik.
1. Sumber Data
Data primer penulisan berupa silabus yang berasal dari SMK Negeri 2 Cimahi, data penilaian produk yang berasal dari tim uji ahli, tim uji praktisi dan pengguna perangkat pembelajaran. Data-data diperoleh melalui pendekatan kerja Research and Development (R&D). Media pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi.
2. Diagram blok penelitian
Guna memberikan langkah-langkah kerja yang sistematis dan terarah, maka di bawah ini merupakan diagram blok yang menunjukan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh penulis.
Ya Revisi Produk
Tidak
Pembuatan Produk Revisi Desain (analisis domain : prinsip
reflektif, evaluatif, dan kritis)
Selesai Desain
layak? Validasi Desain
oUji ahli
oUji praktisi
Mulai
Analisis Kebutuhan
Desain Produk Studi Pendahuluan
oStudi literatur
oObservasi
oKuisioner
oStudi dokumentasi
Uji Pengguna Terbatas
Tidak
Deskripsi Hasil Penelitiam Produk
(27)
60
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Diagram blok penelitian
Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall. Dengan penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam penelitian ini hanya dilakukan sembilan tahap saja yaitu: (1) studi pendahuluan, (2) analisis kebutuhan, (3) desain produk, (4) validasi desain produk, (5) revisi desain produk, (6) pembuatan produk, (7) uji pengguna terbatas, (8) revisi produk, (9) deskripsi hasil penelitian. Adapun rincian tahapannya sebagai berikut.
a. Studi pendahuluan
Penelitian diawali dengan tahap studi pendahuluan. Studi pendahuluan dilaksanakan dengan tujuan untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan terkait penelitian yang penulis laksanakan melalui studi literatur, kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan observasi kepada guru peminatan Teknik Mekatronika di SMK Negeri 2 Cimahi untuk mengetahui kesiapan guru terhadap implementasi kurikulum 2013 terutama terkait pengembangan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013. Seluruh data dan informasi yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan tersebut akan dianalisis dan dijadikan landasan penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik.
b. Analisis kebutuhan
Tahapan kedua yaitu analisis kebutuhan. Pada tahap ini penulis melakukan suatu kajian terhadap data-data yang diperoleh melalui kegiatan pendahuluan di atas. Data dan informasi hasil studi pendahuluan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada penulis mengenai kebutuhan-kebutuhan guru terkait pengembangan perangkat pembelajaran yang berkarteristikan kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Cimahi khususnya pada mata pelajaran bahan-bahan listrik. Pada tahap ini pula, penulis melakukan studi literatur untuk mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk
(28)
61
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang akan dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk perangkat pembelajaran kurikulum 2013 serta metode yang cocok untuk digunakan. Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut, penulis dapat memberikan suatu solusi terhadap pemecahan masalah melalui pembuatan suatu produk yang merupakan hasil pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang bercirikan kurikulum 2013.
c. Desain produk
Tahap selanjutnya ialah mendesain produk perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap analisis kebutuhan di atas. Perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik ini didesain dengan mengacu kepada kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik yang dirancang sesuai dengan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Penulis membuat desain pengembangan perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik dengan memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan, subjek pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna menjawab analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Perancangan produk perangkat pembelajaran bahan-bahan listrik yang akan dikembangkan nanti, tentunya disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran kurikulum 2013. Setelah tahap desain produk dirasa sudah memenuhi aspek-aspek di atas, maka penulis menyusun draft perangkat pembelajaran untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim ahli, tim praktisi, dan para pengguna.
d. Validasi desain produk
Tahap validasi desain produk merupakan kegiatan untuk menilai rancangan desain produk yang dikembangkan, apakah rancangan produk sudah sesuai dengan aspek-aspek yang telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai solusi dalam memecahkan masalah
(29)
62
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Produk yang dikembangkan harus memenuhi aspek kelayakan isi materi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan. Validasi desain produk akan dilakukan oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi yang berkompeten di bidang bahan-bahan listrik. Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan pengisian kuisinoner mengenai kelayakan desain produk serta saran sebagai masukan perbaikan dalam melakukan revisi desain produk. Tim penguji terdiri dari uji ahli sebanyak dua orang yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung dan dosen Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Indramayu yang mengampu mata kuliah elektronika dasar dan teknik pengukuran, lalu uji praktisi sebanyak dua orang yang merupakan guru SMK Negeri 2 Cimahi.
e. Revisi desain produk
Tahap revisi desain produk merupakan tahapan perbaikan terkait kelayakan produk yang dikembangan berdasarkan data dan saran perbaikan yang diusulkan oleh tim ahli dan tim praktisi. Langkah perbaikan terus dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan perbaikan sampai didapat suatu keadaan tidak perlukan lagi untuk melakukan revisi.
f. Pembuatan produk
Setelah tahapan revisi desain produk, tahap selanjutnya yaitu pembuatan produk. Hasil produk berupa bahan ajar yang dilengkapi dengan silabus dan RPP. g. Uji pengguna terbatas
Tahap uji pengguna terbatas merupakan tahapan yang dilakukan setelah desain produk selesai melalui proses revisi. Uji pengguna terbatas terdiri beberapa pengguna perangkat pembelajaran yang akan menilai apakah produk yang dikembangkan oleh penulis sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui pengisian kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pengembangan produk.
(30)
63
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tahap ini dilakukan apabila pada uji pengguna terbatas didapat beberapa masukan atau saran yang mengharuskan untuk dilakukan perbaikan dalam upaya melakukan penyempurnaan hasil produk.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kelayakan terhadap produk perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan kuisioner.
1. Observasi
Observasi dipergunakan untuk memperoleh data-data tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013. Melalui teknik observasi penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan mengamati langsung sejauh mana ketersediaan dan pengembangan perangkat pembelajaran di SMK Negeri 2 Cimahi. Proses observasi ini dilakukan dimulai dari tahapan studi pendahuluan hingga tahapan penarikan kesimpulan dan saran terkait pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Adapun format kisi-kisi observasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi
Aspek yang diamati Indikator
Pembelajaran saintifik
Penerapan pembelajaran berbasis
pendekatan saintifik di kelas dan Pelatihan model pembelajaran saintifik yang
diadakan oleh kemendikbud. Model pembelajaran Model pembelajaran yang pernah
dicobakan di kelas.
Ketersediaan SAP Ketersediaan SAP mata pelajaran. RPP berkarakteristikan 2013
Penerapan RPP berkarakteristikan
kurikulum 2013, kendala dalam pembuatan RPP berkarakteistikan kurikulum 2013. Ketersediaan sarana dan prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013
(31)
64
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ketersediaan buku kurikulum 2013 Ketersediaan buku kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifikdi sekolah
Evaluasi portofolio Penerapan evaluasi portofolio di kelas Rubik penilaian kinerja mandiri Penerapan rubik penilaian kinerja siswa
secara mandiri di kelas
Bahan ajar Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud 2. Kuisioner
Salah satu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pengembangan produk. Kuisioner yang diperuntukan untuk uji ahli dan uji praktisi dikembangkan sesuai dengan pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Kuisioner tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Khusus untuk kuisioner yang diperuntukan untuk uji pengguna, dikembangkan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami namun tetap memperhatikan ke empat aspek yang sesuai dengan pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Berikut merupakan kisi-kisi dari masing-masing kuisioner:
a. Kisi-kisi kuisioner studi pendahuluan
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner studi pendahuluan
Aspek yang diamati Indikator Jumlah Butir
Pembelajaran saintifik
Penerapan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas dan Pelatihan model pembelajaran saintifik yang diadakan oleh kemendikbud.
2
Model pembelajaran Model pembelajaran yang pernah
dicobakan di kelas. 1 Ketersediaan SAP Ketersediaan SAP mata pelajaran. 1 RPP berkarakteristikan 2013
Penerapan RPP berkarakteristikan kurikulum 2013, kendala dalam pembuatan RPP berkarakteistikan
(32)
65
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kurikulum 2013. Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013
1
Ketersediaan buku kurikulum 2013
Ketersediaan buku kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifikdi sekolah
1 Evaluasi portofolio Penerapan evaluasi portofolio di
kelas 1
Rubik penilaian kinerja mandiri Penerapan rubik penilaian kinerja
siswa secara mandiri di kelas 1
Aspek yang diamati Indikator Jumlah Butir
Bahan ajar
Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud
1
b. Kisi-kisi kuisioner uji ahli dan uji praktisi
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuisioner uji ahli dan uji praktisi
Aspek
Indikator Jumlah Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan Isi
Kesesuaian Uraian materi dengan KI dan KD
Kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. 3
Keakuratan Materi
Keakuratan konsep dan definisi, Keakuratan latihan dan kasus, Keakuratan bagan, gambar dan ilustrasi, serta Keakuratan terha- dap karakter siswa.
4
Kemuktahiran Materi
Kesesuaian materi dengan perkembangan di bidang bahan-bahan listrik, materi informatif, unsur (gambar, bagan, ilustrasi) aktual, sumber (gambar, bagan, ilustrasi) dicantumkan, mengguna kan contoh dan kasus di Indonesia, serta kemuktahiran pustaka.
6
Mendorong Keingintahuan
Isi materi mendorong rasa ingin tahu dan memotivasi peserta didik untuk belajar.
2 Norma Subtansi
Materi
Kesesuaian materi dengan nilai
(33)
66
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Memuat Langkah-Langkah Saintifik
Memuat aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
5 Memuat
langkah-langkah CTL
Invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, serta pengambilan tindakan
4
Kelayakan Penyajian
Teknik Penyajian Konsistensi sistematika penyajian
dalam bab dan keruntutan materi. 2 Pendukung
Penyajian
Terdapat pembangkit motivasi belajar dan pengantar pada awal buku/bab.
2 Penyajian
Pembelajaran
Keterlibatan peserta didik.
1
Aspek
Indikator Jumlah Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan penyajian
Koherensi dan Keruntutan Alur Pikir
Ketertautan antar bab/subbab, dan keutuhan makna dalam bab/subbab.
2
Kelayakan Bahasa
Komunikatif Keterbacaan pesan dan ketepatan struktur kalimat. 2 Tata Bahasa, Ejaan,
Istilah
Ketepatan tata bahasa, ejaan, dan
kebakuan istilah. 3
Kelayakan Kegrafikan
Ukuran Buku
Kesesuian ukuran buku dengan standar ISO dan kesesuian ukuran dengan isi materi.
2
Desain Sampul Buku
Tata letak sampul, warna, ilustrasi proposional dan mencerminkan isi buku.
5
Penggunaan Huruf
Jenis huruf mudah dibaca, seder- hana dan ukuran huruf proporsio- nal.
3 Tata Letak Isi Buku Tata letak, bentuk, warna, dan
ukuran tata letak proposional. 7 c. Kisi-kisi kuisioner uji pengguna
Tabel 3.5 Kisi-kisi kuisioner uji pengguna
Aspek
Indikator Jumlah Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan Isi
Materi Sesuai Kebu- tuhan Pembelajaran bahan-bahan listrik
Materi lengkap, isi materi men- dukung, dan pejabaran materi
secara mendetail dan rinci. 3 Keakuratan materi Konsep, contoh soal dan latihan 2
(34)
67
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dalam materi membantu menye- lesaikan pekerjaan bahan-bahan listrik di kehidupan sehari-hari, kata pembuka materi bermotiva- si dan membimbing untuk giat belajar.
Pembaharuan Materi
Materi sesuai dengan perkemba- ngan bidang bahan-bahan listrik, materi yang disajikan menambah pengetahuan baru terkait bidang bahan-bahan listrik.
2
Mendorong Keingintahuan
Materi yang disajikan memotiva si siswa sehingga bersemangat mencari informasi lebih lanjut dan belajar lebih giat.
2
Aspek
Indikator Jumlah Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan isi
Langkah-Langkah Aktivitas
Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran mengacu kepada aktivitas dengan pendeka tan saintifik, penugasan yang di berikan jelas, penyampaian mate ri dengan mencari sendiri mem- buat lebih tertantang untuk bela- jar, langkah-langkah penyele- saian masalah dibuat secara kolaboratif.
4
Kelayakan penyajian
Teknik Penyajian
Sistematika penyajian terdiri da- ri unsur pendahuluan, isi, penu- tup, dan materi yang disajikan dimulai dari yang mudah hingga materi yang lebih sukar.
2
Pendukung Penyajian
Awal bab terdapat narasi motiva si, info-info terbaru sehingga membuat ketertarikan membaca.
2
Penyajian Pembelajaran
Penyajian pembelajaran melibat- kan anda (bersifat interaktif dan partisipatif melalui proses diskusi)
1
Kelayakan Bahasa
Komunikatif
Pesan dan informasi yang disam- paikan mudah dipahami, dan tidak berulang serta konsisten.
2 Tata Bahasa, Ejaan,
Istilah
Bahasa yang digunakan sopan, baku, enak didengar, ejaan kali- mat dan istilah mudah diserap.
(35)
68
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis reflektif dalam menelaah hasil kuisioner studi pendahuluan dan kuisioner validasi produk.
Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis deskriptif akan diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis reflektif akan diolah dengan menggunakan teknik deskriptif presentase.
Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan skala Likert kemudian dicari rata-ratanya dan dipresentasekan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut: Kelayakan
Kegrafikan
Ukuran Buku Kesesuian ukuran buku dengan
standar ISO dan isi materi. 2 Desain Sampul Buku
Tata letak sampul, warna, ilus- trasi proposional dan mencermin kan isi buku.
5 Penggunaan Huruf Jenis dan ukuran huruf sederha-
na serta proposional. 3
Tata Letak Isi Buku
Tata letak, bentuk, warna, dan ukuran tata letak proposional, dan penempatan judul, sub judul, ilustrasi, dan keterangan tidak mengganggu pandangan.
(36)
69
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan : ∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item angket
Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
76% - 100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi 51% - 75% Layak Tidak perlu direvisi 26% - 50% Kurang Layak Direvisi
0% - 25% Tidak Layak Direvisi
(37)
114
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan bahan ajar bahan-bahan listrik dapat disimpulkan bahwa hasil uji kelayakan yang melibatkan uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna didapat hasil bahwa bahan ajar bahan-bahan listrik yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak atau sangat baik karena telah memenuhi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut terdiri dari tiga bagian, yakni (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi dan (3) lampiran. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul luar, sampul dalam, halaman hak cipta atau copyrigt, halaman tim pengembang bahan ajar, kata pengantar, daftar isi, deskripsi singkat kurikulum 2013, deskripsi singkat model contextual teaching and learning, silabus. Bagian isi terdiri dari tiga pembelajaran kontekstual, yakni arus listrik dan arus elektron, bahan-bahan listrik, elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah. Lampiran terdiri dari RPP I, RPP II dan RPP III. Setiap pembelajaran tersebut dikembangkan menggunakan model contextual teaching and learning dengan mengadopsi aktivitas pembelajaran saintifik yang tertuang pada kurikulum 2013.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang telah dideskripsikan, maka akan diajukan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya diterapkan untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik, sehingga generalisasinya terbatas pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu ada penelitian lanjut untuk melihat konsistensi temuan penelitian pada mata pelajaran yang lain.
(38)
115
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna, maka disarankan pada tahun selanjutnya perlu dilakukan uji lapangan, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar tersebut.
3. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak, sehingga untuk membantu peserta didik memahami konsep teori di setiap modul, perlu dibuatkan multimedia interaktif untuk membantu mengilustrasikan teori, dan 4. Bagi para pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan hendaknya
dapat bersinergi untuk mengadakan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan peserta didik SMK.
(39)
116
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aji Nugraha, D., Binadja, A., & Supartono. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik. Journal Science Education, Vol. 2, No. 1.
Billis, S., Anid, N., & Giordano, S. (2011). Work in progress — Music synthesizers: A tool in engineering education. In in Education Conference (FIE), hlm. S3E-1 - S3E-2.
Depdiknas. (2004). Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajara., Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
Fahmi, N. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Saintifik Sistem Kontrol Terprogram Berorientasi Kontekstual. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hervici, V. (2013). Pengembangan Modul Kimia Polimer Berbasis Kontekstual Sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik SMA/MA Kelas XII Semester II. (Skripsi). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Jaya, S. (2013). Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 di SMK Negeri 3 Singaraja. (Tesis). Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.
Johnson, E. (2011). Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa. Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
(40)
117
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Kuswandari, Meta dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Pengukuran Besaran Fisika. Jurnal. FKIP. Universitas Sebelas Maret.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 – Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung: Interes Media.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku teks. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Permendiknas. (2005). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran.
Permendiknas. (2008). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Buku.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks. Jakarta: Puskurbuk.
Putra, N. (2011). Research & Development – Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Putri, Ayu Dwi Y, dkk. (2013). Kelayakan Teoritis Bahan Ajar Biologi Berbasis CTL Pada Materi Ekosistem Kelas X Sma. Jurnal. FMIPA Unesa. Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sa’ud, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sofnidar, dkk. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Matematika I dengan Pendekatan Kontekstual. Jurnal. Universitas Jambi.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dkk. (2013). Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
(41)
118
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Suparmin, & Pujiastuti, D. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Jambi: Program Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Jambi.
(1)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan : ∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item angket
Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
76% - 100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi
51% - 75% Layak Tidak perlu direvisi
26% - 50% Kurang Layak Direvisi
0% - 25% Tidak Layak Direvisi
(2)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan bahan ajar bahan-bahan listrik dapat disimpulkan bahwa hasil uji kelayakan yang melibatkan uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna didapat hasil bahwa bahan ajar bahan-bahan listrik yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak atau sangat baik karena telah memenuhi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut terdiri dari tiga bagian, yakni (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi dan (3) lampiran. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul luar, sampul dalam, halaman hak cipta atau copyrigt, halaman tim pengembang bahan ajar, kata pengantar, daftar isi, deskripsi singkat kurikulum 2013, deskripsi singkat model contextual teaching and
learning, silabus. Bagian isi terdiri dari tiga pembelajaran kontekstual, yakni arus
listrik dan arus elektron, bahan-bahan listrik, elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah. Lampiran terdiri dari RPP I, RPP II dan RPP III. Setiap pembelajaran tersebut dikembangkan menggunakan model contextual teaching and learning dengan mengadopsi aktivitas pembelajaran saintifik yang tertuang pada kurikulum 2013.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang telah dideskripsikan, maka akan diajukan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya diterapkan untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik, sehingga generalisasinya terbatas pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu ada penelitian lanjut untuk melihat konsistensi temuan penelitian pada mata pelajaran yang lain.
(3)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna, maka disarankan pada tahun selanjutnya perlu dilakukan uji lapangan, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar tersebut.
3. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak, sehingga untuk membantu peserta didik memahami konsep teori di setiap modul, perlu dibuatkan multimedia interaktif untuk membantu mengilustrasikan teori, dan 4. Bagi para pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan hendaknya
dapat bersinergi untuk mengadakan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan peserta didik SMK.
(4)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aji Nugraha, D., Binadja, A., & Supartono. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik. Journal
Science Education, Vol. 2, No. 1.
Billis, S., Anid, N., & Giordano, S. (2011). Work in progress — Music synthesizers: A tool in engineering education. In in Education
Conference (FIE), hlm. S3E-1 - S3E-2.
Depdiknas. (2004). Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajara., Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
Fahmi, N. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Saintifik Sistem Kontrol
Terprogram Berorientasi Kontekstual. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Hervici, V. (2013). Pengembangan Modul Kimia Polimer Berbasis Kontekstual
Sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik SMA/MA Kelas XII Semester II. (Skripsi). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Jaya, S. (2013). Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 di SMK Negeri 3 Singaraja. (Tesis). Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Ganesha, Bali.
Johnson, E. (2011). Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan
Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa.
Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(5)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Kuswandari, Meta dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA dengan
Pendekatan Kontekstual pada Materi Pengukuran Besaran Fisika.
Jurnal. FKIP. Universitas Sebelas Maret.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 – Kajian Teoritis dan Praktis.
Bandung: Interes Media.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku teks. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Permendiknas. (2005). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran.
Permendiknas. (2008). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Buku.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks. Jakarta: Puskurbuk.
Putra, N. (2011). Research & Development – Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Putri, Ayu Dwi Y, dkk. (2013). Kelayakan Teoritis Bahan Ajar Biologi Berbasis
CTL Pada Materi Ekosistem Kelas X Sma. Jurnal. FMIPA Unesa.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sa’ud, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sofnidar, dkk. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Matematika I
dengan Pendekatan Kontekstual. Jurnal. Universitas Jambi.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dkk. (2013). Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada
Pokok Bahasan Asam dan Basa. (Skripsi). Universitas Pendidikan
(6)
Regina Puspitasari, 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK BAHAN-BAHAN LISTRIK DALAM CAKUPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Suparmin, & Pujiastuti, D. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Jambi: Program Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Jambi.