TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING.

(1)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam MemperolehGelarSarjanaPendidikanSeniRupa

Disusun Oleh: UswatunHasanah

0807466

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN


(2)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

Oleh UswatunHasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan BahasadanSeni

© UswatunHasanah2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DisusunOleh: UswatunHasanah

0807466

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Penguji I

Dr. H.NanangGanda P, M.Sn. NIP. 196202071987031002

Penguji II

Drs. UntungSupriyanto, M.Pd. NIP. 195210161986011001

Penguji III

Drs. HerySantosa, M.Sn. NIP. 196506181992031003


(4)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

USWATUN HASANAH, 2015. TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

CeritamengenailegendadanmitostentangsejarahpembentukannamaIndramayu mungkinbanyak yang tahuberasaldariseorangwanita yang tidak lain adalahistridari

Aria Wiralodra, sang

penemuwilayahdisekitarsungaiCimanuk.Namundalamsebagianbesarliteratur, yang

ditonjolkandalamkisahtersebutadalah sang pangeran, padahalperan sang

istriyaituEndang Dharma Ayusangatpentingdalampembentukannagariini,

itulahmengapanamanyadijadikansebagainamadaerahini. Kegelisahan penulis

akanpermasalahantersebutmelahirkangagasan untuk membuat sebuah karya

drawing. Rumusanmasalah yang

terdapatdalampenciptaaniniadalahbagaimanamengembangkangagasandalampemb uatankaryadrawing cat air, proses danteknikpembuatannya, danvisualisasiestetis

yang terdapatpadakaryadrawing tersebut,

sertabagaimanamenganalisiskonsepsecara visual. Setelah proses pengerjaan, hasil

yang didapatberupaketercapaiangagasan, kemudiandarisegiteknik yang

digunakanadalahteknikdasardanbeberapaeksperimendrawing cat air,

yaitusapuan,sapuangradasi-variasi, wet-to-dry, wet-to-wet, garistepianhalus-kasar,

mencungkil, dankuaskeringdiataskertasaquarelledanterdiridarilimabuahkarya

yang di

dalamnyaterdapatobjek-objekhasilinterpretasipenulisterhadapsosokEndang Dharma Ayu,

denganlatarbelakang yang disesuaikandenganceritapadasaatitumenurutbuku

“DwitunggalPendiriDarmaAyuNagari” karya HR.

Sutadji.Seluruhhasilpenciptaaninidiharapkandapatmenemukanberbagaiinovasidan

ide segar yang

dapatdijadikanacuanberkaryadanmemberikanwawasandanpengetahuanakantokoh-tokohlegendadanmitosdisekitarkitakhususnyatokohwanita yang ada didalamnya. Keywords: Tokohlegenda, senigambar (drawing), aquarelle, cat air.


(5)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah

SWT yang tiadahentinyamencurahkanrahmatdankarunia-Nya,

sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsi yang berjudul TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING.

Skripsi ini

disusununtukmemenuhisalahsatusyaratdalammemperolehgelarSarjanaPendidikan

di DepartemenPendidikanSeniRupa, FakultasPendidikanBahasadanSeni,

UniversitasPendidikan Indonesia. Dalampenyusunanskripsiini,

penulismenyadariakansegalakekurangandankelemahan terkait penyajianmateri di

dalamnya. Penyelesaianskripsiinitidaklepasdariberbagaihambatandanrintangan

yang dihadapipenulisbaik yang bersifatmorilmaupunmateril.Namun, berkatdoa,

dorongansemangatdanjugabantuan-bantuandariberbagaipihaksehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiini.

Semogaskripsipenciptaaninidapatbergunadanbermanfaatbagisiapasaja yang membacanya.

Bandung, Juli 2015


(6)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Denganpenuhkesadaran,penulisinginmenyampaikanbanyakterimakasihteru tamakepada Allah SWT, sertakepada:

1. BapakDrs. Harry Sulastianto, M.Sn.selakuDosenPembimbing I.

2. BapakSuryadi, S.Pd. M.Sn. selakuDosenPembimbing II.

3. BapakBandiSobandi, M.Pd. selakuKetuaDepartemenPendidikanSeniRupa

4. Bapak Drs. Taswadi, M.Sn. sebagaiDosenPembimbingAkademik.

5. Seluruhstafdosenpengajar di DepartemenPendidikanSeniRupa yang

selamainimembagiilmunya.

6. BapakYayat, BapakDeni, danBapak Ana selakustafdanpegawai di

DepartemenPendidikanSeniRupa.

7. KeluargaBesar di Indramayu yang

selalumendoakandanmembantusecaramorilmaupunmateril.

8. Orang tuaku, MamahYumnati, Papah Drs. H. Mahfudz, MA. yang

selalumendoakandisetiapwaktusertamemberikandorongandankasihsayang yang tiadaakhirbagipenulis

9. KakakdanAdiktercinta, A FadildanMba Tanti, AyuIindan A Willy, Bon

Ungkaydan A Asgap, Jejengdan Nadia, Icha, yang

selalumemberisemangatkepadapenulisdalammengisihari. 10.

11. WiseshaWeninggalihdankeluarga yang senantiasamemberikanmotivasi,

doa, danmembantu di saatsulitbaikmorilmaupunmateril.

12. Kawan-kawanseperjuanganangkatan 2008, Nada, Irvan, Apip, Muldan,


(7)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ferti, Gingin, Rizki, Deni, Lingga, AdiEko, Rico, Suci, Ike, Unis, Ida, Nisa, Lalitya, Relli, danlainnya yang terlalubanyakjikadisebutkan.

13. Kawan-kawanBotol, Terjal, Jurang, Alm. Sanset, Ganiati, KGS, 3AO asuhanKakJhonBey.

14. Kawan-kawan HIMASRAdan STUDIO 229

15. Perpustakaan UPI dan S14 yang

menyediakansegalasumberdalampenulisan.

16. Semuapihak yang telahberjasa yang

tidakdapatdisebutkannamanyasatupersatu.

Terimakasihsemoga Allah SWT memberikanbalasan yang

lebih.Amin.Mohonmaafapabiladalampenulisanskripsipenciptaaniniterdapatkesala handankekurangan.Semogaskripsipenciptaaninidapatbergunadanbermanfaatbagisi apasaja yang membacanya.

Bandung, Juli2015


(8)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN ... 1

B. BATASAN MASALAH PENCIPTAAN ... 6

C. RUMUSAN MASALAH PENCIPTAAN ... 6

D. TUJUAN PENCIPTAAN ... 6

E. MANFAAT PENCIPTAAN ... 7

F. KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN... 7

G. SISTEMATIKA PENULISAN ... 8

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ... 9

A. KAJIAN PUSATAKA/TEORETIK ... 9

1. SeniGambar (Drawing) ... 9

a. DefinisiDrawing ... 9

b. SejarahDrawing ... 10

c. DrawingdanPerkembangannya di Indonesia ... 17

d. Medium Drawing ... 19

2. Cat Air ... 20

a. SejarahdanPerkembangan ... 20

b. Media danTeknik ... 24


(9)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

d. PenggayaanKarya ... 32

B. KAJIAN EMPIRIK ... 34

1. NyiEndang Dharma Ayu ... 35

2. KonsepPenciptaan... 38

C. TEORI SENI RUPA ... 39

1. Unsur-UnsurSeniRupa ... 39

a. Titik ... 39

b. Garis ... 39

c. Bidang ... 40

d. Warna ... 41

e. Bentuk ... 45

f. Tekstur ... 45

2. PrinsipDasarSeniRupa ... 46

a. Komposisi ... 46

b. Keseimbangan ... 47

c. Irama ... 48

d. Aksentuasi ... 48

e. Fokus ... 49

f. Kesatuan ... 49

BAB III METODE PENCIPTAAN ... 50

A. BAGAN PROSES PENCIPTAAN... 50

B. IDE ... 51

C. KONTEMPLASI ... 51

D. STIMULUS ... 52

E. PENGOLAHAN IDE ... 52

F. ALAT DAN BAHAN ... 52

1. Alat-alat yang digunakan ... 53

2. Bahan Yang Digunakan ... 57

G. PROSEDUR PENCIPTAAN ... 62

1. PembuatanSketsa ... 62


(10)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Proses MeregangkanKertas ... 63

4. Proses Pewarnaan ... 65

5. Finishing ... 67

BAB IVVISUALISASI DAN ANALISIS KARYA ... 69

A. ANALISIS KONSEPTUAL ... 69

B. ANALISIS PROSES PENCIPTAAN ... 70

C. ANALISIS VISUAL ... 70

1. Karya ke-1 ... 72

2. Karya ke-2 ... 77

3. Karya ke-3 ... 83

4. Karya ke-4 ... 89

5. Karya ke-5 ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

A. KESIMPULAN ... 101

B. SARAN ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

DAFTAR ISTILAH ... 106 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...


(11)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN


(12)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Perkembangan jaman yang semakin maju, hasil-hasil pemikiran manusia yang semakin berkembang, membuat segala sesuatu yang manusia butuhkan menjadi lebih mudah didapat.Seiring berkembangnya pemikiran-pemikiran manusia, maka semakin berkembanglah teknologi yang mempermudah manusia dalam mengerjakan sesuatu.Mudahnya menemukan sumber untuk mencari informasi, runtuhnya batas-batas antara manusia, serta peran teknologi yang mengganti peran manusia untuk dapat menghasilkan sebuah karya.Tentunya selain teknologi yang sangat memberikan manfaat bagi manusia, adapula resiko yang harus ditanggung.

Dalam dunia kesenirupaan pasti sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak dalam computer untuk mengolah gambar, grafis maunpun foto, seperi Adobe Photoshop, CorelDraw, Adobe Illustrator dan lain-lain.Para perupa begitu mudahnya mengolah sebuah gambar menjadi lebih bagus.Dalam seketika produk inipun terus diminati oleh banyak orang, karena dapat mempermudah pengolahan suatu gambar. Lama kelamaan, media konvensional akan mulai ditinggalkan oleh para perupa khususnya bagi para desainer-desainer yang lebih memilih menggunakan perangkat lunak tersebut.

Namun demikian, tak cukup jika hanya menguasai perangkat lunak tanpa memiliki sense of art, karena biar bagaimanapun kemampuan untuk mengolah gambar secara digital, pasti memerlukan kemampuan mengolah secara manual. Dengan seringnya berlatih garis secara manual, merangsang kemampuan motorik

tangan kita, entah dengan menggambar atau melukis, maka lama kelamaan sense

of art kita akan terbentuk.

Pada umumnya, karya yang dibuat secara manual masuk dalam kategori seni murni yang akan dipakai untuk pameran-pameran seni rupa, seperti lukisan,


(13)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

drawing, patung, grafis, dan lain-lain, namun tidak menutup kemungkinan jika karya-karya yang termasuk kedalamnya berubah essensi menjadi desain bila karya tersebut merupakan awal untuk membuat karya yang sesungguhnya. Dalam hal ini, ilustrasi sebagai bagian dari desain yang biasa dipakai untuk pelengkap cerita bergambar, novel, atau cover majalah, dapat dipamerkan sebagai suatu karya seni indipenden.

Ilustrasi yang merupakan sebuah media visual yang berfungsi untuk menggambarkan suatu cerita, ilustrasi menjadi media komunikasi yang lebih efektif.Menurut Baldinger (1986:120), ilustrasi adalah seni membuat gambar yang berfungsi untuk memperjelas dan menerangkan naskah. Ilustrasi dapat menggambarkan suasana, seseorang, bahkan objek tertentu untuk menarik apresiator agar dapat masuk ke alam cerita.Ilustrasi adalah sebuah tanda yang tampak di atas kertas, yang mampu mengkomunikasikan permasalahan tanpa menggunakan kata, White (1982:110).

Tema wanita sering sekali penulis angkat menjadi satu objek di-hampir semua karyanya.Tidak jarang penjelmaan wanita tersebut merupakan interpretasi dari tokoh legenda atau mitos yang berkembang di beberapa Negara di dunia. Salah satu seniman yang tercatat pernah menggambar tokoh wanita yang berasal dari legenda atau mitos yang berasal dari Yunani adalah Sandro Botticelli, salah satu lukisan yang paling terkenal mengangkat tentang kelahiran dewi Yunani yaitu Venus, lukisan ini dibuat sekitar tahun 1480an di Italia. Sama seperti lukisan-lukisan pada jamannya, karya ini dibuat dengan tempera diatas kanvas berukuran hampir tiga meter.


(14)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1 Sandro Botticelli “The Birth of Venus”. 1486

(Sumber: http://fineartamerica.com/featured/-the-birth-of-venus-copy-of-botticellis.html)

Tak hanya lukisan, beberapa karya patung mengenai tokoh dewi Venus ditemukan pada tahun 1800 sangat menggemparkan dunia. Pasalnya, menurut penelitian, patung ini diperkirakan dibuat pada tahun 130 sampai 100 sebelum masehi, dengan posisi tangan terpenggal dan sampai sekarang potongan

lengannya belum ditemukan. Patung ini dikenal dengan “Venus De Milo”, diberi

nama demikian karena patung ini ditemukan disalah satu pulau di Yunani bernama Milos. Saat ini, patung yang terbuat dari batu marble ini disimpan di Louvre Museum, Paris, Perancis.


(15)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

gambar 1.2 Venus De Milo di Museum Louvre (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Venus_de_Milo)

Tema dewi mitologi Yunani memang sering sekali diangkat menjadi karya, baik itu lukisan, patung, mural, san sketsa-sketsa.Ini juga yang menginspirasi salah satu ilustrator untuk DC Comics asal Amerika yaitu William Moulton Marston membuat karakter tokoh superhero yang terinspirasi dari dewi asal Yunani yaitu Amazon. Karakter tersebut tidak lain adalah Wonder Woman. Ia menginterpretasikan Dewi Amazon menjadi sosok yang sangat kuat, mandiri, dan tak tertandingi. Karakter ini muncul pertama kali pada tahun 1941 pada “All Star

Comic” volume 8.Penggambarannya sebagai tokoh pahlawan yang bertarung

demi keadilan, cinta, perdamaian dan persamaan gender membuat tokoh ini menjadi ikon feminis.

Salah satu seniman yang sering menggambar tokoh superhero dalam karyanya adalah Alex Ross, seniman asal Amerika yang kebanyakan karyanya


(16)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menggunakan medium cat air dan gouache.Karakter Wonder Woman tidak jarang menjadi objek untuk karya-karyanya.

Gambar 1.3 Karya Alex Ross Untuk Wonder Woman (Sumber: httpwww.alexrossart.coma)

Dalam hal ini, penulis juga ingin menggambarkan objek wanita yang merupakan legenda yang pernah ada dalam sejarah berdirinya Indramayu atau Darma Ayu Nagari, tentu saja dengan penggayaan surealis fotografis yang mengacu pada teori Seni Rupa Kontemporer. Tak banyak diketahui dari sosok ini, tidak seperti Nyi Roro Kidul atau Cut Nyak Dien, lukisan-lukisan beliau jarang sekali dan hampir sama sekali tidak pernah ditemukan karena minimnya informasi yang didapat serta sumber-sumber yang kurang kompeten. Namun, hal ini tidak menyurutkan niat penulis untuk membuat suatu karya dengan mengambil karakter wanita yang pernah menjadi legenda di Indramayu.

Melalui tugas akhir ini, penulis ingin menyajikan sebuah karya ilustrasi cat air dengan mengambil sosok Endang Dharma Ayu sebagai objeknya. Pada karya ini, selain bertujuan untuk memperkenalkan kembali teknik-teknik cat air dalam karya drawing, penulis ingin para apresiator mengetahui mengenai sosok keberadaan tokoh ini yang merupakan salah satu pendiri dalam terbentuknya


(17)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Indramayu, sosok legenda yang sudah mulai pudar, dan menyusunya ke dalam

sebuah skripsi yang berjudul, “TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU

SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING”

B. Batasan Masalah Penciptaan

Dalam pemaparannya, kajian ini dibatasi pada pengambilan satu tokoh perempuan legenda masyarakat Indramayu yang nantinya akan diinterpretasikan oleh penulis, yaitu Nyi Endang Dharma Ayu.

Sedangkan seni drawing cat air pada kertas, walaupun media yang digunakan termasuk konvensional, namun penulis menganggapnya sebagai suatu inovasi teknik dan eksplorasi, serta eksperimentasi sebagai upaya penuangan ekspresi penulis dalam berkarya seni rupa yang kali ini akan diwujudkan kedalam bentuk dwimatra.

C. Rumusan Masalah Penciptaan

Sebuah karya seni dapat memiliki arti yang berbeda beda bagi setiap penikmatnya. Senima hanya membuat sebuah karya seni itu menjadi lebih bermakna, karena karya seni terlahir dari proses kreatif dan pengalaman estetik yang mempengaruhi jiwa dan emosi seniman sehingga dapat menuangkannya kedalam sebuah karya seni. Dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan konsep karakter Endang Dharma Ayu sebagai

gagasan berkarya drawing?

2. Bagaimana proses pembuatan karya drawing cat air?

3. Bagaimana interpretasi dan visualisasi estetis Endang Dharma Ayu dalam drawing cat air?

D. Tujuan Penciptaan


(18)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Sebagai media untuk mengembangkan gagasan melalui drawing cat air.

2. Dapat menjelaskan proses pembuatan karya drawing cat air dari tahap satu ke tahap yang lainnya.

3. Dapat menginterpretasikan dan memvisualisasikan konsep karya dari karakter Endang Dharma Ayu.

Selain itu, pembuatan karya ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan studi S1 di Departemen Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia. E. Manfaat Penciptaan

Hasil dari penciptan ini diharapkan memiliki kegunaan:

1. Bagi penulis, dengan menciptakan karya ini tentunya penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan mengenai berbagai proses pengembangan/eksplorasi dari sebuah deskripsi tekstual kedalam bentuk karakter/tokoh visual. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, teknik dasar, studi karakter, eksplorasi media, dan kemasan akhir dari karya tersebut agar lebih menarik dan apresiatif.

2. Bagi dunia pendidikan khususnya Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, diharapkan dapat dijadikan bahan observasi, pengayan serta referensi bagi mahasiswa lainnya yang membutuhkan dan lebih termotivasi untuk terus berkarya secara kreatif dan inovatif khususnya dalam dunia seni rupa.

3. Bagi masyarakat umum khususnya masyarakat indramayu, penulis berharap karya tugas akhir ini dapat mengingatkan kembali akan nilai-nilai sejarah, moral, serta tradisi yang terkandung dalam karakter Endang Dharma ini, serta menjadi sarana apresiasi yang lain untuk mengenal karya drawing berdarsarkan proses pengembangan/eksplorasi seni rupa untuk masyarakat yang berkecimpung didunia seni.

F. Kajian Sumber Penciptaan

Dalam membuat karya Tugas Akhir ini, selain berdarsarkan ide/gagasan yang hadir dari kontemplasi penulis serta pendalaman berkarya melalui studi


(19)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pustaka yang meliputi pengkajian dan penelaahan terhadap sumber-sumber seperti buku, internet, dan diskusi terhadap budayawan setempat.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Meliputi latar belakang penciptaan, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori Penciptaan

Menjelaskan landasan yang mendasari proses penciptaan atau rancangan dengan mengkaji berbagai sumber pustaka dan meninjau data informasi lapangan. Bab ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kajian pustaka atau teoretik, kajian empirik, dan teori seni rupa.

BAB III Proses dan Teknik Penciptaan,

Berisi proses uraian proses perancangan dimulai dari kelengkapan alat dan bahan, pembuatan sketsa, pengerjaan karya dan pengemasan karya.

BAB IV Analisis Karya Hasil Ciptaan.

Bab ini menjelaskan, menggambarkan, dan menganalisis hasil karya yang dikaitkan dengan gagasan awal.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Berisi tentang kesimpulan jawaban terhadap tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.


(20)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

A. Bagan Proses Penciptaan

Bagan 3.1. Garis Besar Proses Penciptaan

(Sumber: Berdarsarkan Skripsi Indraswari Utami “Beneath the Black Soul”, 2013) Proses penciptaan sebuah karya tidak mungkin terlepas dari konsep yang menjadi dasar pemikiran membuat suatu karya. Penulis memiliki ide untuk

IDE

Eksternal Eksplorasi kajian empirik Internal -Pengalaman -Praktek -Kajian teoritik

Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu

Nagari)

-Identifikas bentuk obyek -Perancangan Bentuk Studi Sketsa Proses Berkarya -Pemilihan Media (cat air) -Teknik Karya Seni


(21)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menuangkan karakter tokoh legenda Endang Darma Ayu kedalam media cat air pada kertas

Setelah melalui tahap pencarian ide dalam pembuatan karya ini, selanjutnya penulis menentukan jenis karya serta teknik yang akan digunakan dalam pembuatan karya tersebut. Jenis karya yang akan dibuat merupakan jenis karya yang bersifat dua dimensi (drawing), penulis menggunakan mediacat air diatas kertas sebagai bahan dalam pembuatan karya drawing tersebut.

B. Ide

Karya seni merupakan hasil serangkaian proses kreatif yang dilakukan oleh seseorang. Tahapan-tahapan proses penciptaan karya seni akan menuntun seorang kreator pada terciptanya suatu karya seni yang akan dibuat. Setiap tahapan yang dilewati oleh seorang kreator dalam proses penciptaan karya seni, merupakan suatu cara untuk dapat menghasilkan suatu karya yang matang baik itu dari segi visualisasinya atau pun dari segi estetik.

Proses pencarian ide serta bahan yang di pilih oleh penulis ini, merupakan hasil dari serangkaian proses yang telah dilewati dan dirasakan dapat mewakili perasaan penulis untuk dapat menghasilkan suatu karya seni yang baik.

C. Kontemplasi

Tahap kontemplasi adalah tahap proses pendalaman ide dengan melakukan penghayatan dan perenungan. Tahap kontemplasi ini merupakan tahap yang harus dilewati oleh setiap orang dalam menciptakan suatu karya seni, dimana didalamnya terjadi proses kepekaan, kepedulian, dan aksi, serta melalui keterampilan akal, jiwa, dan raganya, sebagai bentuk proses kontemplasi untuk merepresentasikan ide secara visual ke dalam material yang dipilih sesuai dengan kemampuan teknik, penggunaan alat dan bahan, serta pengolahan unsur seni.

Pendalaman dan pengolahan ide dituangkan ke dalam bentuk nyata.Dalam hal ini, penulis menghadirkan karya yang bertema Endang Darma Ayuseorang


(22)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tokoh legenda dari Indramayu yang diyakini berperan penting dalam pembentukan wilayah tersebut sebagai ide berkarya drawing menggunakan cat air diatas kertas. D. Stimulus

Stimulus adalah rangsangan yang memberi inspirasi dalam menciptakan suatu karya seni. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan, diantaranya: observasi, mencari informasi dengan melakukan studi literatur dari berbagai sumber seperti dari buku-buku, majalah, internet, dan sebagainya yang dapat dijadikan acuan atau sumber yang berkaitan dalam menciptakan karya drawing cat air, membuat rencana karya berupa sketsa, dan membuat karya nyata. E. Pengolahan Ide

Pengolahan ide adalah proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan ke dalam bentuk karya melalui eksplorasi dan eksperimentasi dari media sebagai gagasan awal. Dalam menciptakan karya ini, penulis menggunakan medium cat air diatas kertas yang ukurannya lebih kecil sebagai perwujudan dari ide yang akan dituangkan.

F. Alat dan Bahan

Pengetahuan akan teknik serta penggunaan alat dan bahan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap perupa, karena dalam pembuatan karya drawing, bentuk yang dihasilkan harus banyak memperhatikan dalam segi bahan serta kekuatan dan ketahanan karya tersebut.

Dalam pembuatan karya drawing cat air tak terlepas dari media, karena tanpa media seniman tidak dapat berkreasi. Media sangat banyak macamnya seperti dalam pembuatan karya drawing cat air diatas kertas ini sudah pasti medium utamanya adalah ketas aquarelle dan cat air namun ada beberapa bahan yang lain juga sebagai penunjang. Berbicara tentang karya seni akan tidak utuh jika tidak menyinggung media, karena lewat media itulah karya seni itu memperoleh wujudnya yang kongkret. Media dalam arti sempit adalah materi atau bahan (Sahman, 1993: 42). Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses berkarya adalah sebagai berikut:


(23)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Alat-alat yang digunakan : a. Pensil dan penghapus karet

Pensil digunakan untuk membuat sketsa pada kertas sketsa maupun kertas aquarelle, adapun penghapus karet digunakan untuk menghapus garis atau jejak pensil yang tidak diinginkan pada kertas.

Gambar 3.1 Pensil, Penghapus Karet (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015) b. Cutter

Cutter digunakan untuk memotong kertas aquarelle sesuai dengan karya yang kita inginkan. Usahakan ujung pisau cutter harus tetap tajam, karena itu sediakan juga refill pisau cutter.

Gambar 3.2


(24)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

c. Kuas Khusus Cat Air.

Kuas digunakan untuk memulas cat air keatas kertas, alat ini menjadi sangat penting dalam proses penciptaan karya ini. Penulis menggunakan kuas dengan berbagai macam bentuk, ukuran, dan merk. Merk kuas yang penulis pakai yaitu, cotman, v-tec, skyist, dan expression

Gambar 3.3 Kuas Cat Air

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

d. Palet

Palet digunakan untuk mencampur warna sebelum dipulaskan keatas kertas aquarelle

Gambar 3.4 Palet


(25)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

e. Papan Kayu

Papan kayu digunakan sebagai alas kertas ketika proses kekaryaan berlangsung, papan kayu harus datar dan tidak bergelombang.

Gambar 3.5 Papan Kayu

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

f. Lakban kertas

Digunakan untuk merekatkan kertas aquarelle pada papan kayu pada proses stretching sampai ketika proses pewarnaan berakhir.


(26)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6 Lakban Kertas

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

g. Spons

Ketika proses stretching, spons digunakan untuk mengeringkan pinggiran kertas yang nantinya akan rekatkan dengan lakban kertas.

Gambar 3.7 Spons


(27)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bahan yang digunakan

Bahan merupakan faktor yang paling vital keberadaannya dalam proses pembuatan karya seni, di samping faktor sarana dan prasarana yang lain, karena pemilihan bahan tentunya harus dapat memahami kualitas dari bahan tersebut. Dalam memilih bahan tentunya harus tepat sesuai dengan karya yang akan dibuat. Berikut ini akan dibahas mengenai macam-macam bahan yang digunakan dalam pembuatan karya drawing cat air diatas kertas:

a. Kertas Aquarelle

Kertas aquarelle merupakan media utama dalam pembuatan karya ini. Kertas yang digunakan adalah kertas Canson, baik itu yang Fineface ataupun yang Montval yang semuanya memiliki berat 140 lb atau 300 gsm yang memiliki ukuran 38x56cm (4 lembar) dan 75x35cm. Selain kelima kertas tadi, terdapat kertas aquarelle yg lebih kecil untuk media tes uji coba warna.

Gambar 3.8

Kertas Aquarelle

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

b. Kertas Sketsa


(28)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.9 Kertas Sketsa

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

c. Cat air

Cat air adalah bahan baku utama dalam menciptakan karya ini, cat air yang digunakan berbentuk pasta memakai Cotman Winsor and Newton, padat (kemasan half-pan) memakai Daler-Rowney, dan liquid yang memakai merk Ecoline.

Gambar 3.10 Cat Air


(29)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

d. Art Masking Fluid

Art Masking Fluid adalah cairan yang digunakan untuk menutupi bagian yang tidak ingin tertimpa cat.Berbahan dasar seperti latex dan mudah dikelupas.

Gambar 3.11

Art Masking Fluid

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015) e. Gelly Roll Pen

Digunakan untuk membuat outline putih yang tidak bisa dijangkau oleh kuas.

Gambar 3.12


(30)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

f. Air dan wadah

Air merupakan satu-satunya unsur alami yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini. Selain digunakan sebagai pengencer cat, air juga berperan penting dalam kontrol warna yang akan kita gunakan.

Gambar 3.13 Air dan wadah

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

g. Tisu

Selain digunakan untuk membersihkan kuas, tisu disini juga berperan untuk eksperimen pemberian tekstur tertentu untuk cat air.


(31)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tisu

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

h. Garam

Digunakan untuk membuat tekstur tertentu pada kertas kerja.

Gambar 3.15 Garam

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) i. Fixatif Kertas

Fixatif digunakan untuk membuat warna karya lebih terlihat cerah dan melindungi karya dari debu sehingga dapat bertahan lebih lama.

Gambar 3.16 Fixatif Kertas


(32)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penciptaan 1. Pembuatan sketsa

Proses pembuatan karya ini dimulai dari ketertarikan penulis terhadap sosok perempuan dalam legenda Nyi Endang Dharma Ayu, karakter Endang Dharma Ayu diceritakan sangat cantik, kuat dan loyal. Dimulai dari mencari visual karakter Endang Dharma dalam bukunya, selain itu, penulis juga sangat menyukai karakter atau tokoh-tokoh ilustrasi superhero yang sering penulis lihat, yaitu storm karya Don Lawrence. Penulis menginterpretasikan Endang Dharma sebagai sosok yang misterius dan kuat karena latar belakang dia adalah sebagai mata-mata, sehingga tokoh dalam karya ini di visualisasikan sebagai karakter perempuan yang bertubuh besar dengan ekspresi wajah yang selalu terlihat serius dan dingin.

Beberapa kali perubahan dalam penggambaran sketsa penulis

lakukan.perubahan tersebut dilakukan penulis untuk mendapatkan visualisasi yang tepat sesuai konsep yang telah dibuat. Alat dan bahan yang mendukung proses ini penulis menggunakan kertas sketsa dan pensil.


(33)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sketsa Karya

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

2. Proses Pemindahan

Proses pemindahan karya dari sketsa kedalam kertas aquarelle dilakukan secara manual, dibutuhkan keahlian dan keterampilan tertentu agar sketsa yang akan di gambar pada kertas kerja harus sama seperti pada sketsa kasar.

Gambar 3.18

Sketsa Karya Pada Kertas Aquarelle (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) 3. Proses Meregangkan Kertas (Streching)

Sapuan cat air dapat menyebabkan kertas bergelombangdan mengerut.

Penulis mengatasi masalah ini dengan “meregangkan” atau mengerutkan terlebih

dahulu kertas lukis cat airnyauntuk menghilangkan kecenderungan kertas akan bergelombang. Tahapan dalam proses meregangkan kertas sebagai berikut:

a. Kertas yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran karya yang sudah

ditentukan, celup kertas tersebut kedalam wadah berisi air, pastikan air membasahi seluruh permukaan kertas cat air.


(34)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.19

Kertas Dicelupkan Pada Wadah Berisi Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

b. Biarkan air menetes dari permukaan kertas tersebut, kemudian letakkan kertas basah itu pada papan yang telah disediakan. Gunakan spons untuk mengelap keempat sisinya, sekitar 13mm pada tepinya.

Gambar 3.20

Lap Keempat Sisi Kertas Menggunakan Spons (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)


(35)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Tempelkan sebagian lebar dari lakban kertas pada tepian kertas yang telah dilap tadi. Rekatkan dengan kuat-kuat agar kertas tidak lepas saat proses pewarnaan berlangsung.

Gambar 3.21

Menempelkan Lakban Kertas Pada Keempat Sisinya (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

d. Selang beberapa menit, kertas akan mulai bergelombang dan mengerut. Biarkan kertas tersebut mengering pada suhu ruang, atau dapat gunakan pengering rambut untuk mengeringkan kertas tersebut secara perlahan.

Gambar 3.22

Kertas yang Mulai Bergelombang (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)


(36)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Proses Pewarnaan

a. Sebelum melakukan proses pewarnaan, gunakan art masking fluid pada bagian yang tidak ingin diwarnai oleh cat air, biarkan hingga mengering. Beberapa karya menggunakan cairan ini, namun selebihnya dilakukan dengan kehatia-hatiansehingga tidak perlu menggunakan cairan ini.

b. Sapukan cat air dimulai dengan warna yang lebih muda atau terang. Tahap ini dapat menggunakan teknik sapuan biasa, sapuan gradasi dan variasi, wet-to-dry, wet-to-wet, dan mencungkil. Untuk karya kedua dan keempat setelah memulaskan warna muda sebagai latar belakang, gunakan garam untuk memberikan tekstur pada latar belakang, teknik ini dinamakan salt glazing.

Gambar 3.23

Pewarnaan Dengan Warna Muda Dengan Teknik Wet-to-dry


(37)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.24 Proses Salt Glazing

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

c. Gunakan tisu untuk menyerap kelebihan cat air pada kertas, cara ini pula bisa digunakan sebagai pembentukan tekstur-tekstur lainnya. Setelah itu, gunakan warna yang lebih gelap dimaksudkan untuk detailing, serta mempertegas warna dan kontur.


(38)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.25 Proses detailing

(Sumber: dokumentasi pribadi, 2015)

5. Finishing

Setelah proses pewarnaan telah selesai, lepaskan lakban kertas yang menempel pada kertas. Hati-hati ketika melepaskannya, beberapa lapisan kertas akan terkelupas ketika lakban kertas dibuka. Setelah itu, untuk finishing karya, kertas akan di fixatif menggunakan fixatif kertas, ini dilakukan agar karya dapat bertahan lebih lama dan warna tidak cepat memudar.


(39)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.26 Fixatif karya


(40)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Karyasenirupakhususnyadrawing cat air dipandangsebagai media

senirupakelasduabiladibandingkandengan medium yang lainnyaseperti cat akrilikdandan cat minyak.Hal inidikarenakanjarangnyadijumpaikaryadrawing cat air yang menggunakanbidang yang besarkarenabiasanya cat air hanya di gunakanuntukmenggambarnaskahataumanuskripperjalanankarenamudahnyadibaw

akemana-mana.Penulissebagaibagiandarimasyarakattidakterlepasdarisegalapersoalan,

pengalaman yang

terjadisehari-hari.Semuanyatersebutterangkumdalamsebuahbentukkegelisahandanpenghayatan

yang mendorongpenulismencurahkansegalaapa yang dirasakan,

melaluiwujudsaranakomunikasiberupakaryasenisehinggadiharapkandarikaryasenit ersebutterjaditanggapansebagaisuatureaksikesadaranmanusiaakankepedulianterha dapgejala-gejalasosial yang terjadi di masyarakat.

Dari ceritaEndang Dharma Ayu,

penulismengembangkangagasansehinggamenghasilkansebuahsketsadanrancangan karya, artinyauntukmenuangkansebuah ide gagasantersebutmemerlukanobservasi, studiliteratur, studikarakter, sehinggabisadirealisasikanmenjadikaryanyata,

setelahmelakukanstudikarakterpenulismenemukankarakter yang

cocokdenganinterpretasipenulisuntukmenampilkankarakterdaritokohlegendaEnda

ng Dharma

Ayutersebutberdarsarkanreferensidaribeberapakomikdankaryasenimancanegara,

terutama yang

berasaldariAmerikadanmenggabungkannyadalamsatualiranSurealismefotografis. Penggayaantersebutpenulispilihkarenamerasacocokdansesuaidengankemampuanp enulis.

Padatahappembuatankarya, penulismengolahkertasterlebihdahulu agar


(41)

me-UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

rentangtegang-kankertastersebut. Padatahapeksplorasipenulisbanyakmengolah

medium berkarya, media yang digunakanadalahkertasaquarelle,

ditampilkandengantekniklayeringberdarsarkanteknikdasar yang adadalambuku-buku,

sertamenambahkanunsureksperimendalamprosesnya.Teknikinidipakaikarenapenul

isinginmengenalkankembalidasar-dasarmenggambarmenggunakan cat air,

sertamenambahkanteknikeksperimen yang menggunakanbeberapa media

danpropertitamabahan yang mendukungsepertipenggunaangaram, masking fluid, dan lain-lain.

Interpretasidanvisualisasiestetisberdarsarkanpadapengkajian,

perenungandanpenyadarantentangtokohEndang Dharma

AyuberdarsarkanbukuDwitunggalPendiriDarmaAyuNagari.Hampirseluruhkarya

yang penulisbuatmemilikikomposisiobjekutamaberada di posisi center,

menandakanbahwasosokinisebagaifokusutamadanterlihatmenonjol,

mengedepankansisikesuciandengansemburatcahayamengelilingiobjektersebuti.Ob jekhewanpadabeberapakarya yang adadimaksudkansebagaisimbolikdaritokoh lain

yang hadirdalamceritatersebut, selainituwarna yang digunakan

pundominanmemakaiwarnaheraldis yang memilikimaknatertentu,

sedangkanuntuklatarbelakangmenggambarkansuasana yang

sedangterjadisaatituberdarsarkanbukureferensi.

B. Saran

1. BagiDepartemenPendidikanSeniRupa FPSD UPI

Perbaikandarisegipembelajarandanpengadaansaranauntukseluruhmatakuliah yang dipelajarikhususnyasenimurnidiharapkandapatmenghasilkanmahasiswa

yang lebihinovatif, kreatif, danberwawasanluas,

ditambahdengantelahterbentuknyaFakultasPendidikanSenidanDesainsemogad apatlebihmembantumahasiswadalammempelajariilmukesenirupaanlebihmenj urusdanmendalam,

sehinggapadaakhirnyadapatmelahirkansenimansertapengajar yang


(42)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. BagiduniaSeniRupa

Melaluikaryadrawing yang penulisbuatsemogadapatmemberikankontribusi

yang cukupsignifikanbagiduniakesenirupaan Indonesia terkhusus di Bandung

danIndramayu, dansemogadengankaryapenulis yang

bertemakantokohlegendadanmitosdapatdijadikansaranauntukmenginspirasipa

rapenggiatsenidalammenciptakankaryaserupa yang

tentunyadapatmemberikannilailebihpadakarya yang diciptakan.

3. Bagimasyarakatumum

Karya drawing yang mengangkat tentang “TOKOH LEGENDA ENDANG

DHARMA AYU ini diharapkan tidak hanya menambah alternatif bahan pembelajaran seni rupa di sekolah-sekolah saja, karya ini juga diharapkan mampu menyampaikan pesan moral akan penyadaran masyarakat

bahwamasihbanyakcerita-ceritalegenda yang

belumdimunculkandandiketahuiolehsebagianbesarmasyarakatterutamamasyar akatIndramayusendiri. Disamping itu, dengan dibuatnya karya ini penulis berharap masyarakat dapat mengapresiasi makna dan pesan dari karyadrawing yang penulis buat.

4. Bagimahasiswa DepartemenPendidikanSeni Rupa FPSD UPI

Penulis berharap dengan pembuatan karya drawing ini mampu memberikan motivasi untuk penciptaan karya yang lebih inovatif dan lebih terfokus pada pengangkatan nilai-nilai yang terkandungdalamkarakterlegendaataumitosyang berkembangdidaerahmasing-masing.Akhir kata penulis berharap agar karya skripsi penciptaan yang dibuat ini mampu memberikan inspirasi dan juga stimulus untuk menambah keanekaragaman dalam karya-karya yang dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa kedepannya, khususnya mahasiswa Departemen Seni Rupa FPSD UPI.


(43)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sumber Buku:

Berril, Philip (2008). PanduanMelukisDengan Cat Air.Jakarta: Akademia

Bujono, B &Adi, W. (2012).SeniRupa Indonesia dalamKritikdanEsai. Jakarta: DewanKesenian Jakarta

Ching, Francis D.K. (2002).Menggambar Sebuah Proses Kreatif.Jakarta: Erlangga.

Darmajanti, Irma. (2006). Psikologi Seni. Bandung: Kiblat.

Darmaprawira W.A., Sulastri. (2002). Warna;

TeoridanKreativitasPenggunaannya. Bandung: Penerbit ITB

Dharsono, K.S.(2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Foster, V (2004). Watercolour Handbook. Singapore: Quantum Publishing Ltd Hopkins, David. (2004). Dada and Surrealism a Very Short Introduction.New

York: Oxford University Press.

KS, HR. Sutadji. (2002). DwitunggalPendiriDarmaAyuNagari; Aria

Wiralodra&NyiEndangDarma. Jakarta: Percetakan Negara RI.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). KamusUmumBahasa Indonesia.Jakarta:

BalaiPustaka.

Ross, R. (1963). Illustration Today. Pennsylvania: International Textbook Company

RumahSeniSaraswati (2014). Villains Mythos; An Exhibition of Myths & Legends. Bandung

Sale, Betti. (1980). Drawing: A Contemporary Approach. Florida: University Of North Texas.

Sanyoto, S.E. (2009). NIRMANA Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.


(44)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Soetriyono, Eddy.(2012). Taufan St. and She Een in contemporary Indonesia wildlife art.Jakarta: Taste Fine Willdlife Art House:RupaRupaSeni.

Sugiharto, Bambang. (2013). UntukApaItuSeni?.Bandung: Matahari. Susanto, Mikke. (2002). “Diksi Rupa”. Yogyakarta: Kasinus. ______. (2003). Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela. Wijaya, Desy.(2011). BukuPintarHewanLangka.Jogjakarta: Harmoni. Sumber Internet:

http://aseptopan.com/post/47602787075/menggambar-drawing, [23 Agustus

2014]

http://drawsketch.about.com/library/blinktexture.html, [21 Januari 2015]

http://www.juxtapoz.com/illustration/Kelly-McKernan-illustration, [20 Juli 2015] http://KarySenirupaLukisanCatAir-SENIRUPA.html, [19 April 2015]

http://kellymckernan.com/about, [28 Juli2015]

http://www.kellymckernan.com/projects/harbinger, [28 Juli 2015]

http://KoranJakarta-BerjuangPopulerkanLukisanCatAir.html, [25 Juli 2015] http://www.upi.edu/main/file/akademik/Pedoman%20Penulisan%20Karya%20Ilm

iah%20UPI%20Tahun%202014.pdf [12 Maret 2014]

http://www.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3753864, [30 Juli 2015] Loomis, A. (2009). Creatif Ilustration. New York: The Viking Press. (Online)

Tersedia:http://www.placidchaos.com/Loomis/Andrew%20Loomis%2020 Cretive%20Illustration.pdf. [30 Juni2015]

Sulastianto, Harry. SUREALISME: DUNIA KHAYAL DAN OTOMATISME.

(Laporan Hasil Penelitian), dijumpai

padahttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/19660 5251992021-

HARRY_SULASTIANTO/ARTIKEL/SUREALISME_(STILASI).pdf.,[1 1Juli 2015]


(45)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu


(1)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Karyasenirupakhususnyadrawing cat air dipandangsebagai media

senirupakelasduabiladibandingkandengan medium yang lainnyaseperti cat akrilikdandan cat minyak.Hal inidikarenakanjarangnyadijumpaikaryadrawing cat air yang menggunakanbidang yang besarkarenabiasanya cat air hanya di gunakanuntukmenggambarnaskahataumanuskripperjalanankarenamudahnyadibaw

akemana-mana.Penulissebagaibagiandarimasyarakattidakterlepasdarisegalapersoalan,

pengalaman yang

terjadisehari-hari.Semuanyatersebutterangkumdalamsebuahbentukkegelisahandanpenghayatan

yang mendorongpenulismencurahkansegalaapa yang dirasakan,

melaluiwujudsaranakomunikasiberupakaryasenisehinggadiharapkandarikaryasenit ersebutterjaditanggapansebagaisuatureaksikesadaranmanusiaakankepedulianterha dapgejala-gejalasosial yang terjadi di masyarakat.

Dari ceritaEndang Dharma Ayu,

penulismengembangkangagasansehinggamenghasilkansebuahsketsadanrancangan karya, artinyauntukmenuangkansebuah ide gagasantersebutmemerlukanobservasi, studiliteratur, studikarakter, sehinggabisadirealisasikanmenjadikaryanyata,

setelahmelakukanstudikarakterpenulismenemukankarakter yang

cocokdenganinterpretasipenulisuntukmenampilkankarakterdaritokohlegendaEnda

ng Dharma

Ayutersebutberdarsarkanreferensidaribeberapakomikdankaryasenimancanegara,

terutama yang

berasaldariAmerikadanmenggabungkannyadalamsatualiranSurealismefotografis. Penggayaantersebutpenulispilihkarenamerasacocokdansesuaidengankemampuanp enulis.

Padatahappembuatankarya, penulismengolahkertasterlebihdahulu agar


(2)

me-UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

rentangtegang-kankertastersebut. Padatahapeksplorasipenulisbanyakmengolah

medium berkarya, media yang digunakanadalahkertasaquarelle,

ditampilkandengantekniklayeringberdarsarkanteknikdasar yang

adadalambuku-buku,

sertamenambahkanunsureksperimendalamprosesnya.Teknikinidipakaikarenapenul

isinginmengenalkankembalidasar-dasarmenggambarmenggunakan cat air,

sertamenambahkanteknikeksperimen yang menggunakanbeberapa media

danpropertitamabahan yang mendukungsepertipenggunaangaram, masking fluid, dan lain-lain.

Interpretasidanvisualisasiestetisberdarsarkanpadapengkajian,

perenungandanpenyadarantentangtokohEndang Dharma

AyuberdarsarkanbukuDwitunggalPendiriDarmaAyuNagari.Hampirseluruhkarya

yang penulisbuatmemilikikomposisiobjekutamaberada di posisi center,

menandakanbahwasosokinisebagaifokusutamadanterlihatmenonjol,

mengedepankansisikesuciandengansemburatcahayamengelilingiobjektersebuti.Ob jekhewanpadabeberapakarya yang adadimaksudkansebagaisimbolikdaritokoh lain

yang hadirdalamceritatersebut, selainituwarna yang digunakan

pundominanmemakaiwarnaheraldis yang memilikimaknatertentu,

sedangkanuntuklatarbelakangmenggambarkansuasana yang

sedangterjadisaatituberdarsarkanbukureferensi.

B. Saran

1. BagiDepartemenPendidikanSeniRupa FPSD UPI

Perbaikandarisegipembelajarandanpengadaansaranauntukseluruhmatakuliah yang dipelajarikhususnyasenimurnidiharapkandapatmenghasilkanmahasiswa

yang lebihinovatif, kreatif, danberwawasanluas,

ditambahdengantelahterbentuknyaFakultasPendidikanSenidanDesainsemogad apatlebihmembantumahasiswadalammempelajariilmukesenirupaanlebihmenj urusdanmendalam,

sehinggapadaakhirnyadapatmelahirkansenimansertapengajar yang


(3)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. BagiduniaSeniRupa

Melaluikaryadrawing yang penulisbuatsemogadapatmemberikankontribusi

yang cukupsignifikanbagiduniakesenirupaan Indonesia terkhusus di Bandung

danIndramayu, dansemogadengankaryapenulis yang

bertemakantokohlegendadanmitosdapatdijadikansaranauntukmenginspirasipa

rapenggiatsenidalammenciptakankaryaserupa yang

tentunyadapatmemberikannilailebihpadakarya yang diciptakan.

3. Bagimasyarakatumum

Karya drawing yang mengangkat tentang “TOKOH LEGENDA ENDANG

DHARMA AYU ini diharapkan tidak hanya menambah alternatif bahan pembelajaran seni rupa di sekolah-sekolah saja, karya ini juga diharapkan mampu menyampaikan pesan moral akan penyadaran masyarakat

bahwamasihbanyakcerita-ceritalegenda yang

belumdimunculkandandiketahuiolehsebagianbesarmasyarakatterutamamasyar akatIndramayusendiri. Disamping itu, dengan dibuatnya karya ini penulis berharap masyarakat dapat mengapresiasi makna dan pesan dari karyadrawing yang penulis buat.

4. Bagimahasiswa DepartemenPendidikanSeni Rupa FPSD UPI

Penulis berharap dengan pembuatan karya drawing ini mampu memberikan motivasi untuk penciptaan karya yang lebih inovatif dan lebih terfokus pada pengangkatan nilai-nilai yang terkandungdalamkarakterlegendaataumitosyang berkembangdidaerahmasing-masing.Akhir kata penulis berharap agar karya skripsi penciptaan yang dibuat ini mampu memberikan inspirasi dan juga stimulus untuk menambah keanekaragaman dalam karya-karya yang dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa kedepannya, khususnya mahasiswa Departemen Seni Rupa FPSD UPI.


(4)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Berril, Philip (2008). PanduanMelukisDengan Cat Air.Jakarta: Akademia

Bujono, B &Adi, W. (2012).SeniRupa Indonesia dalamKritikdanEsai. Jakarta: DewanKesenian Jakarta

Ching, Francis D.K. (2002).Menggambar Sebuah Proses Kreatif.Jakarta:

Erlangga.

Darmajanti, Irma. (2006). Psikologi Seni. Bandung: Kiblat.

Darmaprawira W.A., Sulastri. (2002). Warna;

TeoridanKreativitasPenggunaannya. Bandung: Penerbit ITB

Dharsono, K.S.(2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Foster, V (2004). Watercolour Handbook. Singapore: Quantum Publishing Ltd Hopkins, David. (2004). Dada and Surrealism a Very Short Introduction.New

York: Oxford University Press.

KS, HR. Sutadji. (2002). DwitunggalPendiriDarmaAyuNagari; Aria

Wiralodra&NyiEndangDarma. Jakarta: Percetakan Negara RI.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). KamusUmumBahasa Indonesia.Jakarta:

BalaiPustaka.

Ross, R. (1963). Illustration Today. Pennsylvania: International Textbook Company

RumahSeniSaraswati (2014). Villains Mythos; An Exhibition of Myths & Legends. Bandung

Sale, Betti. (1980). Drawing: A Contemporary Approach. Florida: University Of North Texas.

Sanyoto, S.E. (2009). NIRMANA Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.


(5)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Soedarso, S,P. (1990). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta: STSRI

Soetriyono, Eddy.(2012). Taufan St. and She Een in contemporary Indonesia

wildlife art.Jakarta: Taste Fine Willdlife Art House:RupaRupaSeni.

Sugiharto, Bambang. (2013). UntukApaItuSeni?.Bandung: Matahari. Susanto, Mikke. (2002). “Diksi Rupa”. Yogyakarta: Kasinus. ______. (2003). Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela. Wijaya, Desy.(2011). BukuPintarHewanLangka.Jogjakarta: Harmoni.

Sumber Internet:

http://aseptopan.com/post/47602787075/menggambar-drawing, [23 Agustus

2014]

http://drawsketch.about.com/library/blinktexture.html, [21 Januari 2015]

http://www.juxtapoz.com/illustration/Kelly-McKernan-illustration, [20 Juli 2015] http://KarySenirupaLukisanCatAir-SENIRUPA.html, [19 April 2015]

http://kellymckernan.com/about, [28 Juli2015]

http://www.kellymckernan.com/projects/harbinger, [28 Juli 2015]

http://KoranJakarta-BerjuangPopulerkanLukisanCatAir.html, [25 Juli 2015] http://www.upi.edu/main/file/akademik/Pedoman%20Penulisan%20Karya%20Ilm

iah%20UPI%20Tahun%202014.pdf [12 Maret 2014]

http://www.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3753864, [30 Juli 2015] Loomis, A. (2009). Creatif Ilustration. New York: The Viking Press. (Online)

Tersedia:http://www.placidchaos.com/Loomis/Andrew%20Loomis%2020 Cretive%20Illustration.pdf. [30 Juni2015]

Sulastianto, Harry. SUREALISME: DUNIA KHAYAL DAN OTOMATISME.

(Laporan Hasil Penelitian), dijumpai

padahttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/19660 5251992021-

HARRY_SULASTIANTO/ARTIKEL/SUREALISME_(STILASI).pdf.,[1 1Juli 2015]


(6)

UswatunHasanah, 2015

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu