LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian Etnolinguistik.

(1)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

(KAJIAN ETNOLINGUSTIK)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Rina Herminah

NIM 1003167

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


(2)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

(KAJIAN ETNOLINGUSTIK)

Oleh Rina Herminah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rina Herminah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014


(3)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Rina Herminah Nim 1003167

SKRIPSI

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

(KAJIAN ETNOLINGUSTIK)

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Dr.Sumiyadi, M.Hum. NIP 196603201991031004

Pembimbing II,

Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. NIP 197712092005011001


(4)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(5)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

(KAJIAN ETNOLINGUSTIK) Rina Herminah

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia herminah_r@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh leksikon-leksikon yang berada di desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dalam upacara adat Nadran. Leksikon tersebut mengisyaratkan adanya pengetahuan masyarakat di Kabupaten Indramayu. Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu; (2) fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu; (3) nilai-nilai kearifan lokal leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Dalam melakukan penelitian di lapangan, penelitian ini dibatasi pada leksikon manakan dan peralatan dalam upacara adat Nadran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis etnolinguistik. Secara metodologis, pendekatan etnolinguistik ini berkaitan antara bahasa dalam perspektif kebudayaan dengan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan model etnografi komunikasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, teknik wawancara dan teknik rekam. Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan analisis berdasarkan klasifikasi dan deskripsi leksikon, menganalisis fungsi, dan mengungkap nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Berikut adalah hasil penelitian yang dapat dijelaskan secara singkat. Klasifikasi leksikon tentang makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran berdasarkan satuan lingual meliputi 141 leksikon yang terdiri atas kata dasar, kata imbuhan, dan kata majemuk. Leksikon yang berupa kata dasar terdapat 61 leksikon, kata imbuhan 5 leksikon, dan kata majemuk 75 leksikon. Klasifikasi dan deskripsi tentang leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran terbagi menjadi enam kelompok leksikon berikut: sesajen, tumbal, kapal-kapalan, ajat, ruwatan, dan ngeraya. Leksikon sesajen terdapat 37 leksikon, leksikon tumbal terdapat 8 leksikon, leksikon kapal-kapalan terdapat 15 leksikon, leksikon ajat terdapat 35 leksikon, leksikon ruwatan terdapat 34 leksikon, dan leksikon ngeraya meliputi 13 leksikon. Fungsi dari leksikon makanan dan peralatan dalam


(6)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upacara adat Nadran yang ada di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu yakni memiliki fungsi pengetahuan, fungsi sosial, fungsi ritual budaya leluhur, fungsi religius, dan fungsi nasionalisme.

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

(KAJIAN ETNOLINGUSTIK) Rina Herminah

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia herminah_r@yahoo.com

ABSTRACT

The study entitled Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu (Kajian Etnolingustik) is to investigate lexicons related to Nadran which exist in Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. In particular, this study portrays society’s knowledge in Indramayu. The primary focus of this study are: (1) classification and description of lexicons of food and tools in Nadran; (2) function of lexicons of food and tools in Nadran; and (3) custom values of lexicons of food and tools in Nadran.

The method employed in the study was an ethnology approach. Methodologically, ethnology approach deals with language in tradition perspective by using qualitative method and communicative ethnography model. The data were obtained by participation observation, interview, and recording. The data were analyzed based on: (1) classification and description of lexicons of food and tools in Nadran; (2) function of lexicons of food and tools in Nadran; and (3) custom values of lexicons of food and tools in Nadran.

The findings of this study are: in lingual, classification and description of lexicons of food and tools in Nadran found 141 lexicons which consist of based form words, prefix/suffix words, and compound words. There are 61 based form words, 5 prefix/suffix words, and 75 compound words. Classification and description of lexicons of food and tools in Nadran consist of six group of lexicons: sesajen, tumbal, kapal-kapalan, ajat, ruwatan, dan ngeraya. There are 37 lexicons of sesajen, 8 lexicons of tumbal, 15 lexicons of kapal-kapalan, 35 lexicons of ajat, 34 lexicons of ruwatan, and 13 lexicons of ngeraya. Functions of lexicons of food and tools in Nadran are knowledge function, social function, ritual of tradition function, religious function, and nationalism function.


(7)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ...ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...v

ABSTRAK ...vii

ABSTRACK ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR BAGAN...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Masalah Penelitian...3

1. Identifikasi Masalah...4

2. Batasan Masalah...4

3. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...6

E. Struktur Organisasi Skripsi...6

BAB II KERANGKA TEORETIS A. Kajian Pustaka...8

B. Landasan Teoretis... 10

1. Etnolingustik ... 10

a. Kebudayaan dan Bahasa...11


(8)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Leksikon...13

3. Cerminan Kearifan Budaya Lokal ...14

4. Upacara Adat Nadran ...14

5. Bentuk Lingual ...15

a. Kata ...15

b. Frasa ...15

c. Klausa ...16

d. Kalimat ...16

e. Wacana ...16

6. Makna Leksikal ...16

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ...17

B. Desain Penelitian...17

C. Metode Penelitian ...19

D. Definisi Operasional ...19

E. Instrumen Penelitian...20

1. Pedoman Observasi...21

2. Pedoman Wawancara ...22

F. Teknik Pengumpulan Data ...23

1. Observasi Partisipan ...23

2. Teknik Simak Libat Cakap ...24

3. Teknik Rekam ...24

G. Metode Analisis Data...24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi dan Deskripsi Leksikon Makanan dan Peralatan dalan Upacara Adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu...26


(9)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Klasifikasi Leksikon dan Deskripsi Upacara Adat Nadran Berdasarkan

Satuan Lingual ...30

a. Leksikon yang Berbentuk Kata Dasar ...30

b. Leksikon yang Berbentuk Kata Imbuhan ...33

c. Leksikon yang Berbentuk Kata Majemuk ...35

2. Klasifikasi dan Deskripsi Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Nadran Berdasarkan Aspek Kultural ...38

a. Leksikon Sesajen ...39

b. Leksikon Tumbal ...58

c. Leksikon Kapal-kapalan ...62

d. Leksikon Ajat ...68

e. Leksikon Ruwatan ...87

f. Leksikon Ngeraya ... 102

B. Fungsi Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Nadran...105

1. Fungsi Pengetahuan ...105

2. Fungsi Sosial ...107

3. Fungsi Ritual Budaya Leluhur ...108

4. Fungsi Religius ...111

5. Fungsi Nasionalisme ...111

C. Nilai-Nilai Kearifan Lokal Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Nadran... 112

1. Cerminan Kearifan Budaya Lokal yang Berdimensi Vertikal...112

2. Cerminan Kearifan Budaya Lokal yang Berdimensi Horizontal ...114

a. Orang Indramayu Kreatif ...114

b. Orang Indramayu Bijak Memanfaatkan Alam ...115

c. Orang Indramayu Suka Berbagi ...115

d. Orang Indramayu Menghormati Leluhur ...116


(10)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Orang Indramayu Belajar pada Alam ...117

g. Orang Indramayu Memererat Silahturahmi ...117

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...118

B. Saran ...119

DAFTAR PUSTAKA ... 121

LAMPIRAN ...123


(11)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indramayu adalah salah satu kabupaten yang mempunyai banyak tempat dan bangunan bersejarah, adat istiadat, dan upacara adat. Indramayu berada di wilayah yang ada di pantai utara Jawa Barat, masyarakat Indramayu secara kultur tidak sama dengan wilayah lain di Jawa Barat yang sangat kental dengan kebudayaan Sunda dan berbeda dengan kultur Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) sehingga masyarakat Indramayu menggunakan 2 Bahasa Daerah yaitu Jawa (dialek Indramayu), Sunda (dialek Indramayu). Indramayu memiliki pantai dengan panjang sekitar 114 km yang melintasi 12 kecamatan (Kasim, 2013: 156). Kehidupan masyarakat Indramayu sebagian besar bermukim di pesisir pantai, sehingga menjadikan nelayan sebagai pekerjaan pokok. Salah satunya, Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur dan masyarakat Desa Ilir menggunakan dialek Sunda Indramayu, sehingga masyarakat Desa Ilir ini memiliki variasi bahasa, yakni ragam bahasa Sunda yang bercampur dengan dialek Jawa Indramayu.

Masyarakat nelayan Desa Ilir merupakan masyarakat yang kehidupannya sangat tergantung pada sumber daya di laut, hampir semua aktivitas kehidupan para nelayan berhubungan dengan laut. Para nelayan tidak bisa mengabaikan pengetahuan tentang gejala alam, semua tanda-tanda gejala alam tersebut menjadi pedoman atau petunjuk bagi nelayan Desa Ilir sehingga masyarakat memiliki nilai kearifan lokal berupa pengetahuan tentang alam sekitar dan fenomena. Nilai kearifan lokal tersebut diwariskan secara turun temurun, melalui kegiatan rutin upacara adat Nadran. Menurut Kasim (2013: 51), Nadran merupakan wujud syukur kaum nelayan kepada alam (laut) dan sang pencipta. Selain itu, sumber daya di laut telah memberi kehidupan yang tidak pernah habis sehingga masyarakat nelayan Desa Ilir memiliki kepercayaan mulung trima (terima kasih). Setiap Nadran digelar kesenian wajib berupa wayang kulit dengan lakon Budug Basu yang berhubungan dengan penguasa laut (Dewa Baruna). Pada puncak


(12)

2

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upacara, sesajen berupa kepala kerbau,kaki kerbau, darah kerbau, dan kulit kerbau dihanyutkan di tengah laut bersama sebuah perahu mini (kapal-kapalan) terbuat dari kertas dan pelepah pisang, diperuntukan bagi Budug Busu.

Setiap kebudayaan terdiri atas sistem kategorisasi, yaitu untuk mengategorikan dirinya dan lingkungan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat tersebut. Sistem-sistem pengkategorian itu menghasilkan leksikon-leksikon yang ada dalam kebudayaan tersebut. Leksikon dapat mencerminkan kebudayaan masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir mengenai alam sekelilingnya. Leksikon merupakan komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa (Kridalaksana, 2001: 127). Leksikon dapat mencerminkan kebudayaan masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir mengenai alam sekelilingnya.

Pemberian nama atau istilah pada unsur kebudayaan dapat berwujud leksikon-leksikon yang ada dalam suatu etnis atau masyarakat. Leksikon-leksikon tersebut merupakan gambaran dan cerminan tentang konsep etnis tertentu karena bahasa yang digunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah suatu refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan tersebut. Leksikon yang digunakan masyarakat Desa Ilir memiliki keunikan yang harus diteliti lebih lanjut, salah satu contohnya yaitu ada leksikon “sumur gantung” yang berarti nadran hejo atau dugan. Masyarakat Desa Ilir menggunakan perlengkapan hidup sebagai aktivitas dalam melaksanakan upacara adat Nadran. Leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat tersebut sangat sederhana karena masih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan leluhurnya.

Kajian etnolingustik dalam area linguistik sendiri sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Sebagai contoh, penelitian etnolingustik dalam ranah linguistik dan antropologi budaya dilakukan oleh Puspitawati, dkk. (2007). Penelitian tersebut mengkaji budaya masyarakat pantai utara dan kesenjangan gender bidang pendidikan di Jawa Barat. Selanjutnya, Widiatmoko (2011). meneliti tentang


(13)

3

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Leksikon Kemaritiman di Pantai Tanjungpakis Kabupaten Karawang” mengungkapkan tentang klasifikasi lingual, klasifikasi kultural, dan pengetahuan nelayan Pantai Tanjungpakis tentang alam sekitar berdasarkan leksikon kemaritiman.

Selanjutnya, Hermana, dkk. (2012), melakukan penelitian tentang “Nadran Upacara Syukuran Masyarakat Nelayan Indramayu” mengungkapkan secara deskriptif tentang prosesi upacara adat Nadran di desa Pabean Ilir Blok Tegur Kecamatan Pasekan, dan desa Karangsong Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Selanjutnya, Ayu (2013), menjelaskan bagaimanakah klasifikasi dan deskripsi leksikon upacara adat khaul Mbah Buyut Tambi berdasarkan kegiatan, peralatan, makanan, tempat dan leksikon. Selain itu, Fadly (2013), menjelaskan tentang bagaimana perkembangan pesta laut nadran sebagai sumber pelajaran PKn, nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam pesta laut nadran yang relavan untuk dijadikan sebagai sumber pelajaran PKn, dan bagaimana peran guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pesta laut nadran sebagai sumber pelajaran PKn.

Dari rangkaian penelitian sebelumnya tentang kajian etnolinguistik, terlihat jelas penelitian tentang bahasa, kebudayaan, pengetahuan masyarakat, dan kearifan lokal yang terdapat di dalamnya dalam upacara adat Nadran belum diteliti sebelumnya. Selain itu, ketertarikan peneliti untuk mengkaji upacara adat Nadran ini diperkuat dengan adanya sebagian orang Indramayu yang tidak mengetahui makna simbolik dan nilai-nilai kearifan lokal. Hal itu ditunjukkan dengan sikap sebagian masyarakat tersebut yang menganggap bahwa ritual upacara adat belaka. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan turut menghilangkan pengetahuan lokal mengenai upacara adat Nadran.

B. Masalah Penelitian

Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.


(14)

4

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Upacara adat Nadran merupakan salah satu upacara adat yang memiliki nilai-nilai yang harus digali untuk disampaikan ke generasi berikutnya.

(2) Makna simbolik dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat Nadran kurang dipahami oleh sebagian masyarakat Indramayu.

(3) Pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia akibat perkembangan globalisasi akan mengancam eksistensi kebudayaan bangsa, khususnya upacara adat Nadran.

(4) Upacara adat ini merupakan sistem kepercayaan dimana kepercayaan ini menghubungkan dimensi vertikal dan horizontal (manusia dengan tuhan, manusia dengan alam dan mahkluk hidup lainnya) dari setiap leksikonnya. 2. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut.

(1) Klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

(2) Fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

(3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

(4) Sumber data akan digali dari narasumber yang mampu memberikan keterangan tentang leksikon dalam upacara Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.


(15)

5

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5) Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, dengan kurun waktu 1 minggu mulai dari 14 sampai tgl 20 Oktober 2013.

(6) Data yang ditemukan dikaji berdasarkan aspek bahasa dan budaya menggunakan pisau analisis antropolinguistik.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagaimana klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?

(2) Bagaimana fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?

(3) Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

(1) klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu;

(2) fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu;

(3) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.


(16)

6

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Berikut ini adalah uraian dari manfaat teoretis dan manfaat praktis.

(1) Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai perbendaharaan kosakata berkaitan dengan istilah leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran, dan menambah ilmu bagi perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai etnolinguistik yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

(2) Secara praktis, hasil penelitian menjadi referensi mengenai leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dan menjadi acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sebagai gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyusun ringkasan struktur organisasi skripsi dari bab I hingga bab V. Dalam bab I, peneliti menguraikan latar belakang penelitian, masalah penelitian (identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat penelitian, manfaat penelitian (manfaat teoritis dan manfaat praktis), dan struktur organisasi skripsi.

Dalam bab II peneliti menguraikan tinjauan pustaka, landasan teoritis (etnolingustik, leksikon, Nadran, kata dan penggolongan kata, bentuk lingual, makna leksikal). Bab III peneliti menguraikan metode penelitian, sumber dan data, teknik pengumpulan data (observasi, simak dan cakap), teknik pengolahan, model analisis (instrumen penelitian), dan definisi oerasional.

Bab IV peneliti menguraikan bagaimana klasifikasi dan deskripsi, fungsi dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan


(17)

7

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bab V ini, berisi simpulan dari peneliti dan saran.


(18)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Upacara adat Nadran kerap ditemukan di Kecamatan tersebut. Lokasi penelitian ini sengaja dipilih karena ditempat tersebut masih banyak yang mengetahui tentang pelaksanaan upacara adat Nadran. Berdasarkan hal itu, lokasi ini diharapkan akan mempermudah peneliti untuk mempelajari budaya tersebut.

Subjek penelitian ini difokuskan kepada masyarakat Sunda Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai macam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran. Data tersebut diperoleh dari lima orang informan. Informan utama, yaitu sesepuh yang sering memimpin pelaksanaan upacara adat Nadran di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Informan kedua, yaitu ketua pelaksana upacara adat Nadran, informan ketiga para nelayan atau tekong.

Dua informan lainnya adalah dua orang warga Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Data leksikon diperoleh dari lapangan berupa rekaman tuturan lisan. Data tersebut dianalisis guna memperoleh jawaban untuk rumusan masalah pada penelitian ini.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut (adaptasi model Miles dan Huberman, 1992: 20):


(19)

18

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nadran : Sebuah Kajian Etnolinguistik Tentang Nilai- Nilai Kearifan Lokal Dalam Leksikon Upacara Adat Nadran

Pengumpulan Data 1) Observasi Partisipan

2) Teknik Simak Libat Cakap 3) Teknik Rekam

Penganalisisan Data

1) Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

2) Menganalisis fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

3) Menafsirkan nilai-nilai kearifan lokal dalam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

Simpulan

1) Klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

2) Fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

3) Nilai-nilai kearifan lokal dalam leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran

Data dan Sumber Data

1) Data: Data yang akan diambil dalam penelitian ini, yaitu leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran dalam bahasa Sunda di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

2) Sumber data: Sumber data dalam penelitian ini akan difokuskan kepada beberapa informan sebagai masyarakat Sunda di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Informan utama adalah sesepuh yang sering memimpin upacara adat Nadran di tempat tersebut. Informan lainnya adalah dua orang masyarakat Desa Ilir, Tekong dan ketua pelaksana.


(20)

19

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Desain Penelitian C.Metode Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik yang berkaitan antara bahasa dalam perspektif kebudayaan. Wierzbicka (1997: 11) mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara kehidupan suatu masyarakat dengan leksikon bahasanya. Penelitian leksikon upacara adat Nadran tidak hanya meneliti dalam konteks linguistik semata, tetapi dilakukan juga fungsinya dalam menopang praktik kebudayaan (Foley: 2001). Dengan demikian, kajian ini dipusatkan pada model etnografi komunikasi untuk mendeskripsikan leksikon tersebut dan memahami pandangan hidup dari sudut pandang masyarakat Sunda Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Hymes mengemukakan bahwa etnografi komunikasi bertujuan untuk memfokuskan kerangka acuan karena pemerian tempat bahasa di dalam suatu kebudayaan bukan pada bahasa itu sendiri, melainkan pada komunikasinya (Kuswarno, 2008: 11).

Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif karena bertujuan untuk mendapatkan pemaparan yang bersifat aktual dan alami mengenai leksikon upacara adat Nadran. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2011: 4) mengemukakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan demikian, penelitian ini mengungkap klasifikasi dan deskripsi leksikon, fungsi leksikon, dan nilai-nilai kearifan lokal dari upacara adat Nadran di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menghasilkan data yang sesuai dengan keadaan di lapangan tanpa ada kontrol dari peneliti. Dengan menggunakan metode ini, sumber data berlatar alami dengan peneliti berfungsi sebagai alat pengumpul data utama (Moleong, 2011: 8-11).


(21)

20

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi operasional dari sejumlah konsep kunci yang digunakan dalam penelitian.

1) Leksikon makanan dan peralatan adalah kekayaan kata yang mempelajari tentang upacara adat Nadran, dengan maksud untuk ungkapan rasa sukur akan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan meningkatnya hasil dimasa mendatang serta dijauhkan dari bencana dan mara bahaya dalam mencari nafkah di laut.

2) Upacara adat Nadran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu untuk ungkapan rasa sukur akan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan meningkatnya hasil dimasa mendatang serta dijauhkan dari bencana dan mara bahaya dalam mencari nafkah di laut.

3) Desa Ilir merupakan salah desa dari beberapa yang berada di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu yang memiliki sejarah dan kebudayaan yang menarik untuk dikaji.

4) Kearifan budaya lokal yang dimaksud adalah bentuk penetahuan, keyakinan, pemahaman, dan kebiasaan sehingga produk budaya masa lalu yang memiliki keunggulan setempat sehingga melembaga secara tradisional dan menjadi pedoman hidup masyarakat.

5) Etnolingustik merupakan cabang lingustik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan.

6) Nilai-nilai kearifan lokal adalah nilai yang terkandung dalam kebudayaan dalam suatu masyarakat.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti itu sendiri (human instrument). Konsep human instrument dipahami sebagai alat yang dapat mengungkap fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling


(22)

21

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

elastik dan tepat untuk mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri. Peneliti melakukan pengamatan atau wawancara tidak berstruktur terhadap informan. Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah catatan, alat tulis, rekaman dan audio visual. Catatan atau data tersebut berisi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran, semua data yang dikumpulkan dicatat. Pada analisis ini, peneliti mendeskripsikan data yang didapat ke dalam tabel agar lebih mudah untuk menganalisisnya. Setelah penneliti mendapatkan data, langkah selanjutnya peneleliti mengklasifikasikan dan mendeskripsikannya sesuai dengan bentuk lingual, makna leksikal dan klasifikasi referensi dari masing-masing leksikon. Peneliti sebagai observer, lembar observasi, dan kartu data. Lembar observasi adalah lembaran yang akan diisi catatan nama leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran.

1. Pedoman Observasi

Dalam penelitian ini pedoman observasi digunakan peneliti sebelum terjun ke lapangan, saat di lapangan, dan sesudah di lapangan untuk mengumpulkan data. Adapun pedoman observasi tersebut sebagai berikut.

PEDOMAN OBSERVASI 1. Subjek yang diobservasi :

2. Identitas subjek

3. Identifikasi Penggunaan Leksikon Alat


(23)

22

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Identifikasi Penggunaan Leksikon Bahan Sesajen

6. Identifikasi Penggunaan Leksikon Partisipan

7. Identifikasi Penggunaan Leksikon Aktivitas

8. Catatan Khusus/ Lain-lain

2. Pedoman Wawancara

Adapun dalam penelitian ini digunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara memudahkan pengumpulan data khususnya untuk mengetahui klasifikasi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran. Adapun pedoman wawancara tersebut sebagai berikut.

PEDOMAN WAWANCARA Subjek yang diobservasi :

1. Identitas subjek


(24)

23

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Identifikasi Penggunaan Leksikon Bahan Utama

4. Identifikasi Penggunaan Leksikon Bahan Sesajen

5. Identifikasi Penggunaan Leksikon Partisipan

6. Identifikasi Makna Leksikon Aktivitas

7. Catatan Khusus/ Lain-lain

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.


(25)

24

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi Partisipan

Metode observasi partisipan merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi partisipan adalah metode tradisional yang digunakan dalam antropologi yang merupakan sarana untuk peneliti masuk ke dalam masyarakat yang akan ditelitinya (Kuswarno, 2008: 49). Artinya, seorang peneliti harus masuk ke dalam bagian yang akan diteliti. Observasi partisipan bertujuan untuk mendapatkan data mengenai deskripsi dan nilai-nilai kearifan lokal dari leksikon penanda waktu yang terjadi dalam kehidupan yang real. Dalam penelitian ini peneliti turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau orang yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Partisipasi langsung dilakukan supaya peneliti lebih memahami segala hal yang berkaitan dengan leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran. Menurut Moleong, (2007: 164) observasi partisipan mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun.

2. Teknik Simak Libat Cakap

Sudaryanto (1988: 03) mengemukakan bahwa kegiatan menyadap dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam pembicaraan dan penyimak pembicaraan. Artinya, peneliti menyimak tuturan yang dilakukan oleh informan di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dan peneliti ikut berpartisipasi dalam proses tuturan yang mereka lakukan. Peneliti menggunakan teknik ini bertujuan untuk memperoleh data secara alami serta data yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Selain teknik yang dipaparkan di atas, penelitian ini pun menggunakan wawancara.

Kuswarno (2008: 54) mengemukakan bahwa tujuan wawancara bermaksud untuk mendorong subjek penelitian untuk mendefinisikan dirinya dan lingkungannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan wawancara tidak berstruktur atau wawancara mendalam. Wawancara tidak berstruktur


(26)

25

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk mendapatkan informasi yang jelas dari informan. Wawancara ini dilakukan lebih luwes, tidak ada tekanan, bersifat fleksibel, dan ada keterbukaan antara peneliti dan yang diteliti. Dalam wawancara tersebut tergali informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.

3. Teknik Rekam

Sudaryanto (1988: 4) mengemukakan bahwa perekaman terhadap tuturan dapat dipandang sebagai teknik lanjutan yaitu disebut teknik rekam. Dalam penelitian ini perekaman bertujuan untuk mempermudah peneliti mendengarkan dan memperjelas tuturan informan di Kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat. Proses perekaman menggunakan alat rekaman berupa telepon genggam. G.Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengaturan secara sistematis pada data-data yang telah terkumpul untuk memudahkan pemahaman dan penyusunan laporan. Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan analisis melalui beberapa tahapan-tahapan, antara lain: (1) mentranskripsikan data hasil rekaman, (2) mentranskripkan data yang sudah diperoleh, (3) mengklasifikasi dan mendeskripsikan leksikon yang diperoleh, (4) menganalisis fungsi dari leksikon, (5) menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dari upacara adat Nadran, dan (6) menyimpulkan.


(27)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Klasifikasi leksikon tentang makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran berdasarkan satuan lingual meliputi 141 leksikon yang terdiri atas kata dasar, kata imbuhan, dan kata majemuk. Leksikon yang berupa kata dasar terdapat 61 leksikon, kata imbuhan 5 leksikon, dan kata majemuk 75 leksikon. Leksikon yang berupa kata imbuhan lebih dominan karena jumlahnya mencapai 53%, sedangkan leksikon yang berupa kata dasar mencapai 43%, dan leksikon yang berupa kata imbuhan mencapai 4%.

Klasifikasi dan deskripsi tentang leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran terbagi menjadi enam kelompok leksikon berikut: sesajen, tumbal, kapal-kapalan, ajat, ruwatan, dan ngeraya. Leksikon sesajen terdapat 37 leksikon yang terdiri atas 24 leksikon makanan dan 13 leksikon peralatan, leksikon tumbal terdapat 8 leksikon peralatan, leksikon kapal-kapalan terdapat 15 leksikon peralatan, leksikon ajat terdapat 35 leksikon yang terdiri atas 27 leksikon makanan dan 7 leksikon peralatan, leksikon ruwatan terdapat 34 leksikon yang terdiri atas 4 leksikon makanan dan 30 leksikon peralatan, dan leksikon ngeraya meliputi 13 leksikon yang terdiri atas 5 leksikon makanan dan 8 leksikon peralatan.

Fungsi dari leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang ada di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu yakni memiliki fungsi pengetahuan, fungsi sosial, fungsi ritual budaya leluhur, fungsi religius, dan fungsi nasionalisme. Leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran ini memiliki fungsi pengetahuan karena leksikon tersebut merujuk pada informasi dan wawasan yang terkandung dalam upacara adat Nadran, fungsi sosial karena leksikon tersebut merujuk pada keterlibatan sejumlah partisipan yang ada dalam upacara adat Nadran, fungsi ritual budaya leluhur, karena


(28)

119

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

leksikon tersebut merujuk pada tata cara dalam upacara adat dan berpengaruh pada upacara adat, fungsi religius yaitu fungsi yang berhubungan dengan keagamaan dan fungsi nasionalisme yaitu fungsi yang mencintai bangsa dan negara sendiri.

Menurut pandangan hidup orang Indramayu, cerminan kearifan budaya lokal Indramayu masyarakatnya terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Cerminan kearifan budaya lokal yang berdimensi vertikal yakni orang Sunda memegang falsah hidup, yakni harmonisasi hidup antara manusia dengan Tuhan. Falsafah tersebut terus dijaga masyarakat sampai saat ini. Masyarakat tunduk dan yakin bahwa manusia diciptakan untuk mengelola segala sesuatu di muka bumi tanpa merusaknya.

Orang Indramayu selalu menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan manusia, maupun antara manusia dan alam. Hal tersebut tercermin dari sikap dan perilakunya di kehidupan sehari-hari. Terlihat pada upacara Nadran merupakan upacara yang unik dan khusus yang memiliki makna simbolisasi bahwa orang Indramayu kreatif dengan membuatnya kapal-kapalan dan menghiasnya, masyarakat Indramayu menghormati pada orang tua maupun orang tua leluhur (seperti kakek nenek, dan seterusnya). Dengan melakukan upacara adat Nadran berarti melakukan penghormatan tinggi pada leluhur yang hidup dan telah meninggal, masyarakat Indramayu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia, orang Indramayu selalu menjaga hubungan baik antara manusia dan alam.

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.


(29)

120

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Penelitian ini bisa dijadikan referensi bacaan dan penambah wawasan bagi para civitas akademika, serta mengenal dan mengetahui kebudayaan tradisional masyarakat Indramayu.

2) Mayarakat Kabupaten Indramayu merupakan salah satu etnis Jawa dan Sunda yang masih menjaga kearifan lokalnya dalam penggunaan leksikon tentang makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran. Oleh karena itu, agar data yang diteliti lebih variatif dan kompleks, peneliti menganjurkan untuk mencari data dan lebih mendalaminya, bukan hanya di sekitar masyarakat Kabupaten Indramayu, melainkan di daerah-daerah lain yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

3) Bidang etnolinguistik masih sangat luas untuk diteliti. Oleh karena itu, bidang dalam penelitian ini masih perlu banyak dilakukan terutama dalam kajian antropolinguistik.


(30)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ayat, Rohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka Jaya.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Damaianti, S, Vismaia & Sitaresmi, Nunung. 2005. Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Lestari.

Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Anthropology. United Kingdom: Cambridge University Press.

Fadly, Aris. 2013. “Kajian Nilai Budaya Pesta Laut Nadran Di Masyarakat Pesisir Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitis Tradisi Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan. Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics. Massachusetts: Blackwell

Publisher Inc.

Hermana, dkk. 2012. Nadran Upacara Syukuran Masyarakat Nelayan Indramayu. Bandung: Balai Pelesratian Nilai Budaya (BPNB)

Kasim, Supali. 2013. BUDAYA DERMAYU Nilai-nilai Historis, Estetis, dan Transedental. Indramayu: Poestakadjati

Keraf, G. 1984. Tata Bahasa Indonesia.Ende-Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.


(31)

122

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kuswarno, Engkus. 2008. Metode Penelitian Komunikasi: Etnografi Komunikasi (Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya). Bandung: Widya Padjadjaran.

Miles, M.B. & Huberman, M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. London: Sage Publications.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Eddisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Purwaning, Ayu Nurul. 2013. “Konsep Hidup dan Mati dalam Leksikon Upacara Adat Khaul Buyut Tambi (Kajian Etnolinguistik di Indramayu)”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.

Ramlan. 1987. Sintaksis Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Karyono

Ramlan. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono. Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi linguistik, Linguistik

Antropologi. Medan: Penerbit Poda.

Sudaryat, Yayat, dkk. 2007. Tata Bahasa Kiwari. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Shapira, Nurul.2010. “Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Wuku Taun di Kampung Adat Cikondang Desa Lamanjang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.

Widiatmoko, Sigit. 2010. “Leksikon Kemaritiman di Pantai Tanjungpakis Kabupaten Karawang”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.


(32)

123

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wierzbicka, Anna. 1997. Understanding Cultures through Their Key Words: English, Russian, Polish, German, and Japanese. New York: Oxford University Press.


(1)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Klasifikasi leksikon tentang makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran berdasarkan satuan lingual meliputi 141 leksikon yang terdiri atas kata dasar, kata imbuhan, dan kata majemuk. Leksikon yang berupa kata dasar terdapat 61 leksikon, kata imbuhan 5 leksikon, dan kata majemuk 75 leksikon. Leksikon yang berupa kata imbuhan lebih dominan karena jumlahnya mencapai 53%, sedangkan leksikon yang berupa kata dasar mencapai 43%, dan leksikon yang berupa kata imbuhan mencapai 4%.

Klasifikasi dan deskripsi tentang leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran terbagi menjadi enam kelompok leksikon berikut: sesajen, tumbal, kapal-kapalan, ajat, ruwatan, dan ngeraya. Leksikon sesajen terdapat 37 leksikon yang terdiri atas 24 leksikon makanan dan 13 leksikon peralatan, leksikon tumbal terdapat 8 leksikon peralatan, leksikon kapal-kapalan terdapat 15 leksikon peralatan, leksikon ajat terdapat 35 leksikon yang terdiri atas 27 leksikon makanan dan 7 leksikon peralatan, leksikon ruwatan terdapat 34 leksikon yang terdiri atas 4 leksikon makanan dan 30 leksikon peralatan, dan leksikon ngeraya meliputi 13 leksikon yang terdiri atas 5 leksikon makanan dan 8 leksikon peralatan.

Fungsi dari leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang ada di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu yakni memiliki fungsi pengetahuan, fungsi sosial, fungsi ritual budaya leluhur, fungsi religius, dan fungsi nasionalisme. Leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran ini memiliki fungsi pengetahuan karena leksikon tersebut merujuk pada informasi dan wawasan yang terkandung dalam upacara adat Nadran, fungsi sosial karena leksikon tersebut merujuk pada keterlibatan sejumlah partisipan yang ada dalam upacara adat Nadran, fungsi ritual budaya leluhur, karena


(2)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

leksikon tersebut merujuk pada tata cara dalam upacara adat dan berpengaruh pada upacara adat, fungsi religius yaitu fungsi yang berhubungan dengan keagamaan dan fungsi nasionalisme yaitu fungsi yang mencintai bangsa dan negara sendiri.

Menurut pandangan hidup orang Indramayu, cerminan kearifan budaya lokal Indramayu masyarakatnya terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Cerminan kearifan budaya lokal yang berdimensi vertikal yakni orang Sunda memegang falsah hidup, yakni harmonisasi hidup antara manusia dengan Tuhan. Falsafah tersebut terus dijaga masyarakat sampai saat ini. Masyarakat tunduk dan yakin bahwa manusia diciptakan untuk mengelola segala sesuatu di muka bumi tanpa merusaknya.

Orang Indramayu selalu menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan manusia, maupun antara manusia dan alam. Hal tersebut tercermin dari sikap dan perilakunya di kehidupan sehari-hari. Terlihat pada upacara Nadran merupakan upacara yang unik dan khusus yang memiliki makna simbolisasi bahwa orang Indramayu kreatif dengan membuatnya kapal-kapalan dan menghiasnya, masyarakat Indramayu menghormati pada orang tua maupun orang tua leluhur (seperti kakek nenek, dan seterusnya). Dengan melakukan upacara adat Nadran berarti melakukan penghormatan tinggi pada leluhur yang hidup dan telah meninggal, masyarakat Indramayu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia, orang Indramayu selalu menjaga hubungan baik antara manusia dan alam.

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.


(3)

120

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Penelitian ini bisa dijadikan referensi bacaan dan penambah wawasan bagi para civitas akademika, serta mengenal dan mengetahui kebudayaan tradisional masyarakat Indramayu.

2) Mayarakat Kabupaten Indramayu merupakan salah satu etnis Jawa dan Sunda yang masih menjaga kearifan lokalnya dalam penggunaan leksikon tentang makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran. Oleh karena itu, agar data yang diteliti lebih variatif dan kompleks, peneliti menganjurkan untuk mencari data dan lebih mendalaminya, bukan hanya di sekitar masyarakat Kabupaten Indramayu, melainkan di daerah-daerah lain yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

3) Bidang etnolinguistik masih sangat luas untuk diteliti. Oleh karena itu, bidang dalam penelitian ini masih perlu banyak dilakukan terutama dalam kajian antropolinguistik.


(4)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ayat, Rohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius), Jakarta: Pustaka Jaya.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Damaianti, S, Vismaia & Sitaresmi, Nunung. 2005. Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Lestari.

Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Anthropology. United Kingdom: Cambridge University Press.

Fadly, Aris. 2013. “Kajian Nilai Budaya Pesta Laut Nadran Di Masyarakat Pesisir Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitis Tradisi Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon)”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan. Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics. Massachusetts: Blackwell

Publisher Inc.

Hermana, dkk. 2012. Nadran Upacara Syukuran Masyarakat Nelayan Indramayu. Bandung: Balai Pelesratian Nilai Budaya (BPNB)

Kasim, Supali. 2013. BUDAYA DERMAYU Nilai-nilai Historis, Estetis, dan Transedental. Indramayu: Poestakadjati

Keraf, G. 1984. Tata Bahasa Indonesia.Ende-Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.


(5)

122

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kuswarno, Engkus. 2008. Metode Penelitian Komunikasi: Etnografi Komunikasi (Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya). Bandung: Widya Padjadjaran.

Miles, M.B. & Huberman, M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. London: Sage Publications.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Eddisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Purwaning, Ayu Nurul. 2013. “Konsep Hidup dan Mati dalam Leksikon Upacara Adat Khaul Buyut Tambi (Kajian Etnolinguistik di Indramayu)”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.

Ramlan. 1987. Sintaksis Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Karyono

Ramlan. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono. Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi linguistik, Linguistik

Antropologi. Medan: Penerbit Poda.

Sudaryat, Yayat, dkk. 2007. Tata Bahasa Kiwari. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Shapira, Nurul.2010. “Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Wuku Taun di Kampung Adat Cikondang Desa Lamanjang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.

Widiatmoko, Sigit. 2010. “Leksikon Kemaritiman di Pantai Tanjungpakis Kabupaten Karawang”. Skripsi. UPI: Bandung, Tidak diterbitkan.


(6)

Rina Herminah, 2014

LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wierzbicka, Anna. 1997. Understanding Cultures through Their Key Words: English, Russian, Polish, German, and Japanese. New York: Oxford University Press.