PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DI BENGKEL MOBIL REWWIN MOTOR.

(1)

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN

PENJUALAN BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP

MANAGEMENT DI BENGKEL MOBIL REWWIN MOTOR

SKRIPSI

TRI SETYO ADI NUGROHO 0534010066

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2010


(2)

Abstrak

Pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi teknologi informasi, mendorong terjadinya persaingan bisnis. Setiap pelaku bisnis bersaing untuk merebut pangsa pasar dan meraih pelanggan agar menggunakan produk atau jasa dari perusahaan mereka. Bengkel mobil Rewwin Motor saat ini masih menggunakan sistem manual dan belum menggunakan sistem komputer dalam mengelola usaha bengkel mobil ini terutama dalam hal mengelola pelanggannya, mengelola data barang, mengelola data transaksi, dan mengelola informasi ke pelanggan Rewwin Motor.

Untuk dapat menunjang itu semua, perlu sebuah konsep yang dapat membuat hubungan antara pihak bengkel mobil Rewwin Motor dan pelanggannya selalu terjalin dengan baik yaitu membuat sistem informasi berbasis Customer Relationship Management. Pembuatan aplikasi berbasis Customer Relationship

Management di bengkel mobil Rewwin Motor ini dimulai dengan mempelajari

dan melakukan analisis terhadap sistem yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor ini.

Dengan penggunaan sistem informasi tersebut, bengkel mobil Rewwin Motor dapat mengelola hubungan dengan pelanggannya dan segala jenis masalah administrasi misalnya dalam hal pengolahan data pelanggan, pengolahan data barang, pengolahan transaksi pembelian maupun penjualan yang ada di bengkel, dan pengolahan segala informasi seputar pelanggan agar dapat ditangani secara maksimal.

Kata Kunci: Bengkel mobil Rewwin Motor, Customer Relationship Management, Sistemi Informasi


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulisan laporan tugas akhir dengan judul “PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BERBASIS CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DI BENGKEL MOBIL REWWIN MOTOR” dapat terselesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi persyaratan kelulusan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Basuki Rahmat, S.Si. MT selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak M. Irwan Afandi, ST. M.Sc selaku Pembimbing Utama Tugas Akhir

atas segala do’a restu, arahan, ilmu dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelelesaian tugas akhir.

4. Bapak Doddy Ridwandono, S.Kom selaku Pembimbing Kedua Tugas Akhir

atas do’a restu, arahan, ilmu dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama penyelesaian tugas akhir.


(4)

5. Kedua Orang Tua saya dan kedua kakak saya yang tercinta atas semangat, dukungan dan doa yang diberikan selama ini.

6. Semua sahabat saya yang selama ini selalu bersama dan selalu mendukung

dan pihak-pihak yang tidak sempat kami sebutkan namanya.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan, namun Penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan. Akhir kata, besar harapan Penulis agar Laporan ini dapat berguna bagi semua pihak.

Surabaya, Oktober 2010

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Metode Penulisan ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Sekilas Tentang Rewwin Motor ... 8

2.2 Customer Relationship Management ... 9

2.2.1 Tujuan CRM ... 10

2.2.2 Area CRM ... 11

2.2.3 Tahapan CRM ... 14

2.2.4 Manfaat CRM ... 15

2.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 15

2.3.1 Komponen Data Flow Diagram ...16

2.3.2 Syarat Pembuatan Data Flow Diagram ...17

2.3.3 Langkah Pembuatan Data Flow Diagram ...18

2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 19

2.4.1 Notasi Entity Relationship Diagram (ERD) ... 19

2.4.2 Elemen-elemen Entity Relationship Diagram (ERD) ... 20

2.4.3 Tahapan Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) ..22


(6)

2.5 Sejarah Singkat Visual Basic ... 23

2.5.1 Elemen Visual Basic 6 ... 25

2.6 Microsoft Access 2003 ... 29

2.6.1 Pengertian Microsoft Access 2003 ... 29

2.6.2 Langkah Pembuatan Database Access 2003 ... 30

2.7 PHP ... 31

2.7.1 Syarat Menjalankan PHP ... 32

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 34

3.1 Analisa Sistem Lama ... 34

3.2 Analisa Permasalahan ... 35

3.3 Analisa Kebutuhan ... 36

3.4 Perancangan Database dan Pemodelan Proses ... 34

3.4.1 Diagram Flow... 38

3.4.2 Data Flow Diagram ... 40

3.4.3 Conseptual Data Model (CDM) ... 49

3.4.4 Physical Data Model (PDM) ... 51

3.5 Struktur Database ... 52

BAB IV IMPLEMENTASI ... 60

4.1 Kebutuhan Sistem ... 60

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 60

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 60

4.2 Rancangan Desain Aplikasi Menggunakan Visual Basic 6 ...61

4.2.1 Tampilan Awal ...61

4.2.2 Master Pengguna ...62

4.2.3 Master Kategori ...62

4.2.4 Master Sparepart ...63

4.2.5 Master Service ...64

4.2.6 Master Customer ...65

4.2.7 Master Supplier ...66

4.2.8 Master Karyawan ...67

4.2.9 Master Jenis ...67


(7)

4.2.10 Master Merk ...68

4.2.11 Master Model ...69

4.2.12 Master Mobil ...70

4.2.13 Transaksi Pembelian ...70

4.2.14 Transaksi Penjualan ...72

4.2.15 Laporan Service ...73

4.2.16 Laporan Sparepart ...73

4.2.17 Laporan Laporan Supplier ...74

4.2.18 Laporan Customer ...75

4.2.19 Grafik Penghasilan ...75

4.2.20 Informasi Sparepart Terlaris ...76

4.2.21 Informasi Service Terlaris ...76

4.2.22 Informasi Pelanggan Teraktif ...77

4.3 Rancangan Desain Web Menggunakan PHP ...78

4.3.1 Tampilan Awal Web ... 78

4.3.2 Profil Bengkel ...79

4.3.3 Daftar Sparepart ...80

4.3.4 Daftar Service ...81

4.3.5 Login ...81

4.3.6 Halaman Utama Member ...82

4.3.7 History Transaksi ...83

4.3.8 Halaman Utama Pimpinan ...84

4.3.9 Sparepart Terlaris ...85

4.3.10 Service Terlaris ...86

4.3.11 Pelanggan Teraktif ...87

4.3.12 Search ...88

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ...89

5.1 Uji Coba Aplikasi ... 89

5.1.1 Uji Coba Login ... 89

5.1.2 Uji Coba Master Pengguna ... 92

5.1.3 Uji Coba Master Sparepart ...94


(8)

5.1.4 Uji Coba Master Supplier ...96

5.1.5 Uji Coba Transaksi Pembelian ...98

5.1.6 Uji Coba Transaksi Penjualan ...101

5.1.7 Uji Coba Laporan Sparepart ...106

5.1.8 Uji Coba Laporan Grafik Penghasilan ...107

5.1.9 Uji Coba Informasi Sparepart Terlaris ...108

5.1.10 Uji Coba Informasi Komentar ...109

5.1.11 Uji Coba Informasi Komplain ...110

5.2 Uji Coba Web ...111

5.2.1 Uji Coba Tampilan Index Web ...111

5.2.2 Uji Coba Tampilan Profil ...112

5.2.3 Uji Coba Tampilan Daftar Sparepart ...113

5.2.4 Uji Coba Tampilan Daftar Service ...115

5.2.5 Uji Coba Tampilan Login ...116

5.2.6 Uji Coba Tampilan History Transaksi ...117

5.2.7 Uji Coba Halaman Komplain ...118

5.2.8 Uji Coba Halaman Search ...120

5.2.9 Uji Coba Komentar ...121

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...122

6.1 Kesimpulan ... 122

6.2 Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Kategori... 52

Tabel 3.2 Tabel Sparepart... ... 53

Tabel 3.3 Tabel Service ... 53

Tabel 3.4 Tabel Customer ... ... 53

Tabel 3.5 Tabel Supplier ... ... 54

Tabel 3.6 Tabel Karyawan ... 54

Tabel 3.7 Tabel Jenis ... 55

Tabel 3.8 Tabel Merk ... 55

Tabel 3.9 Tabel Mobil ... 55

Tabel 3.10 Tabel Model ... 56

Tabel 3.11 Tabel Pembelian ... 56

Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 56

Tabel 3.13 Tabel Detail Service ...57

Tabel 3.14 Tabel Detail Beli ...57

Tabel 3.15 Tabel Detail Jual ...58

Tabel 3.16 Tabel Detail Sparepart ... 58

Tabel 3.17 Tabel Admin ...59


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Flow Sistem Informasi Bengkel (Aplikasi) ...38

Gambar 3.2 Diagram Flow Sistem Informasi Bengkel (Web)...39

Gambar 3.3 DFD Konteks Diagram ...40

Gambar 3.4 DFD Level 0...41

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Data Master . ...43

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Data Transaksi ... 44

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Pengelolaan Data Laporan ... 45

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pengelolaan Informasi Data ... 47

Gambar 3.9 DFD Level 1 Pengelolaan Web ... 48

Gambar 3.10 Conseptual Data Model (CDM) ... 49

Gambar 3.11 Physical Data Model (PDM) ... 51

Gambar 4.1 Tampilan Awal (Desain) ...61

Gambar 4.2 Master Pengguna (Desain) ...62

Gambar 4.3 Master Kategori (Desain) ...62

Gambar 4.4 Master Sparepart (Desain)...63

Gambar 4.5 Master Service (Desain) ...64

Gambar 4.6 Master Customer (Desain) ...65

Gambar 4.7 Master Supplier (Desain) ...66

Gambar 4.8 Master Karyawan (Desain)...67

Gambar 4.9 Master Jenis (Desain) ...67

Gambar 4.10 Master Merk (Desain) ...68

Gambar 4.11 Master Model (Desain)...69

Gambar 4.12 Master Mobil (Desain) ...70

Gambar 4.13 Transaksi Pembelian (Desain)...71

Gambar 4.14 Transaksi Penjualan (Desain)...72

Gambar 4.15 Laporan Service (Desain)...73

Gambar 4.16 Laporan Sparepart (Desain) ...73

Gambar 4.17 Laporan Supplier (Desain) ...74

Gambar 4.18 Laporan Customer (Desain) ...75


(11)

Gambar 4.19 Grafik Penghasilan (Desain) ...75

Gambar 4.20 Informasi Sparepart Terlaris (Desain) ...76

Gambar 4.21 Informasi Service Terlaris (Desain) ...77

Gambar 4.22 Informasi Pelanggan Teraktif (Desain) ...77

Gambar 4.23 Tampilan Awal Web (Desain)...78

Gambar 4.24 Profil Bengkel (Desain)...79

Gambar 4.25 Daftar Sparepart (Desain)...80

Gambar 4.26 Daftar Service (Desain)...81

Gambar 4.27 Login (Desain) ...82

Gambar 4.28 Halaman Utama Member (Desain) ...82

Gambar 4.29 History Transaksi (Desain)...83

Gambar 4.30 Halaman Utama Pimpinan (Desain) ...84

Gambar 4.31 Sparepart Terlaris (Desain) ...85

Gambar 4.32 Service Terlaris (Desain)...86

Gambar 4.33 Pelanggan Teraktif (Desain)...87

Gambar 4.34 Search (Desain) ...88

Gambar 5.1 Login ...89

Gambar 5.2 Pesan Kesalahan Login ...90

Gambar 5.3 Tampilan Setelah Login ...91

Gambar 5.4 Pesan Logout ...92

Gambar 5.5 Master Pengguna ...92

Gambar 5.6 Pemberitahuan (Pesan)...93

Gambar 5.7 Master Sparepart (Dengan Kategori Oli) ...94

Gambar 5.8 Master Sparepart (Dengan Kategori Onderdil) ...95

Gambar 5.9 Pesan Pemberitahuan...96

Gambar 5.10 Master Supplier ...97

Gambar 5.11 Pesan Pemberitahuan ...98

Gambar 5.12 Transaksi Pembelian ...98

Gambar 5.13 Preview Nota Hasil Pembelian ...100

Gambar 5.14 Pesan Pemberitahuan ...101

Gambar 5.15 Transaksi Penjualan (untuk sparepart) ...102


(12)

xi

Gambar 5.16 Preview Nota Hasil Penjualan Sparepart ...103

Gambar 5.17 Transaksi Penjualan (untuk service) ...104

Gambar 5.18 Transaksi Penjualan (untuk sparepart dan service) ...105

Gambar 5.19 Pesan Pemberitahuan ...106

Gambar 5.20 Laporan Sparepart ...106

Gambar 5.21 Grafik Penghasilan ...107

Gambar 5.22 Informasi Sparepart Terlaris ...108

Gambar 5.23 Informasi Komentar ...109

Gambar 5.24 Informasi Komplain ...110

Gambar 5.25 Halaman Index Web...111

Gambar 5.26 Profil Bengkel ...112

Gambar 5.27 Tampilan Daftar Sparepart (Kategori Oli) ...113

Gambar 5.28 Tampilan Daftar Sparepart (Kategori Onderdil) ...114

Gambar 5.29 Tampilan Daftar Service ...115

Gambar 5.30 Halaman Login Web ...116

Gambar 5.31 Daftar History Transaksi Member ...117

Gambar 5.32 Halaman Pilih Data Komplain ...118

Gambar 5.33 Halaman Isi Komplain ...119

Gambar 5.34 Search (Berdasarkan Service) ...120


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat belakangan ini telah memasuki hampir semua bidang kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna komputer, baik untuk kepentingan perusahaan atau bisnis sampai kepada hal-hal yang bersifat hiburan dan pendidikan. Pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi teknologi informasi, mendorong terjadinya persaingan bisnis. Setiap pelaku bisnis bersaing untuk merebut pangsa pasar dan meraih pelanggan agar menggunakan produk atau jasa dari perusahaan mereka.

Bengkel mobil Rewwin Motor saat ini masih menggunakan sistem manual dan belum menggunakan sistem komputer dalam mengelola usaha bengkel mobil ini terutama dalam hal mengelola pelanggannya. Selama ini bengkel mobil Rewwin Motor tidak mempunyai data akurat tentang pelanggannya, sehingga bila pelanggan komplain tentang kerusakan mobilnya, pihak Rewwin Motor tidak dapat secara maksimal mengetahui apakah kerusakan berasal dari pihak bengkel Rewwin Motor atau pihak pelanggan sendiri. Dalam mengelola stok barang dan transaksi, bengkel mobil Rewwin Motor juga masih menggunakan sistem manual. Dengan hanya menggunakan catatan saja dalam mengelola segala transaksi maupun mengelola stok barang yang ada, seringkali pihak pengelola bengkel kehilangan data-datanya.


(14)

Dengan adanya permasalahan tersebut, dengan penggunaan teknologi informasi diharapkan bengkel mobil Rewwin Motor dapat mengelola hubungan dengan pelanggannya dan segala jenis masalah administrasi yang ada di bengkel dapat ditangani secara maksimal.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah

1. Bagaimana membuat aplikasi desktop untuk mengelola pelanggan dan

mengelola transaksi yang terjadi di bengkel mobil Rewwin Motor ?

2. Bagaimana membuat sistem informasi kepada pelanggan member atau

non member berbasis web untuk memberikan informasi berkaitan dengan bengkel mobil Rewwin Motor?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, batasan masalah yang timbul adalah 1. Transaksi pembelian merupakan transaksi untuk pembelian barang

kebutuhan bengkel Rewwin Motor melalui supplier. Transaksi pembelian barang kebutuhan bengkel meliputi jenis oli dan jenis

sparepart kecil atau jenis sparepart besar.

2. Pada proses transaksi penjualan yang ada di bengkel mobil Rewwin

Motor meliputi penjulan barang dan penjualan jasa (service mobil) secara langsung di tempat bengkel.


(15)

3. Sistem tidak membahas mengenai manajemen stok barang dan harga maupun yang berhubungan dengan manajemen akuntansi.

4. Penentuan harga tetap sparepart maupun penentuan perubahan harga

sparepart di bengkel Rewwin Motor dilakukan secara manual

berdasarkan informasi pembelian sparepart melalui supplier. Begitu juga penentuan harga penjuala barang dan service.

5. Pembuatan DFD dan ERD menggunakan Power Designer 6.

6. Pembuatan aplikasi desktop untuk pengelolaan informasi, administrasi dan transaksi di bengkel Rewwin Motor menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan Database Access 2003

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah

1. Merancang aplikasi yang dapat membantu mengelola pelanggan,

informasi, administrasi yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor.

2. Membuat sistem informasi berbasis web untuk menunjang informasi

bengkel mobil Rewwin Motor ke pelanggannya, begitu pula sebaliknya.

3. Membangun hubungan baik antara pihak pemilik bengkel mobil

Rewwin Motor dengan pelanggan yang melakukan service mobilnya


(16)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Pemilik kendaraan mobil dapat mengetahui informasi mengenai

layanan service mobil.

2. Pemilik bengkel mobil Rewwin Motor dapat mengetahui jenis oli atau

sparepart yang sering digunakan pemilik kendaraan mobil.

3. Pemilik bengkel mobil Rewwin Motor dapat mengetahui laporan

segala jenis transaksi penjualan maupun pembelian yang dilakukan di bengkel mobil Rewwin Motor.

4. Dapat memelihara hubungan baik dengan pelanggan bengkel mobil

Rewwin Motor dan dapat memperhatikan hal-hal yang diinginkan pelanggan bengkel mobil Rewwin Motor agar mereka merasa puas, sehingga dapat menciptakan kesetiaan pelanggan.

1.6 Metodologi Penulisan

Langkah-langkah pengumpulan data sebagai dasar penyusunan tugas akhir :

1. Metode Analisa

Menganalisa masalah-masalah yang akan disajikan dan

mengumpulkan data atau informasi. 2. Metode Literatur

Merupakan usaha untuk lebih memudahkan dalam melengkapi data dan memecahkan masalah yang merupakan sumber referensi bagi penulis dalam mengambil langkah pengamatan dan melengkapi data.


(17)

3. Metode Observasi

Observasi merupakan aktivitas melakukan pengamatan dan analisa terhadap kondisi sebenarnya di lapangan kemudian akan diberikan solusinya.

4. Hasil dan Pembahasan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:

a. akuisisi pengetahuan, yaitu proses untuk memperoleh,

mengorganisasikan, dan mempelajari pengetahuan yang terkait dengan Customer Relationship Management yang didapat dari buku maupun sumber lainnya.

b. Desain, yaitu proses secara menyeluruh untuk membangun struktur dan mengorganisasikan sistem.

c. Pengembangan aplikasi, yaitu tahap implentasi sistem yang telah dibangun dalam bentuk program yang siap digunakan.

5. Penulisan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penulisan naskah atau dokumentasi dari pelaksanaan tugas akhir, diantaranya menjelaskan dasar teori, teknik penulisan yang digunakan dan implementasi aplikasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam 6 (enam) bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut:


(18)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penulisan dan sistematika penulisan pembuatan tugas akhir ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang tata cara metode perancangan sistem yang digunakan untuk mengolah sumber data yang dibutuhkan sistem antara

lain: Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relational Diagram

(ERD).

BAB IV : IMPLEMENTASI

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi lingkungan implementasi, implementasi proses dan implementasi antarmuka.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembutan laporan tugas akhir ini.


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sekilas Tentang Rewwin Motor

Bengkel mobil Rewwin Motor berdiri pada bulan Mei tahun 2000. Bengkel mobil ini terletak di Jalan Gatotan nomer 45 Surabaya. Rewwin Motor merupakan bengkel mobil yang melayani servis berbagai jenis merk mobil, mobil berbahan bakar solar maupun bahan bakar premium. Dengan slogan “Percayakan Perawatan Mobil Anda Pada Kami”, bengkel mobil Rewwin Motor ini melayani beberapa jenis servis untuk mobil diantaranya Tune Up Bensin/Diesel, Tuning Sport Mobil Bensin, Stel Bos Pom, Spesial Mobil Diesel Solar, Ganti Oli, Stel Rem, Stel kopling, Onderstel, dan lain sebagainya. Jenis Oli yang tersedia di bengkel mobil Rewwin Motor meliputi Oli Top One, Oli Shell, dan Oli Pertamina. Beberapa tahun sejak berdirinya bengkel mobil Rewwin Motor, bengkel ini cukup mempunyai banyak pelanggan, mulai pelanggan mobil milik pribadi maupun mobil milik perkantoran atau perusahaan. Bengkel mobil ini juga menyediakan berbagai jenis onderdil yang diperlukan mobil. Namun dikarenakan banyaknya tempat jasa servis bengkel mobil yang ada di kota Surabaya dan pemilik bengkel mobil Rewwin Motor masih menggunakan sistem manual dalam mengelola pelanggan dan administrasinya, beberapa tahun belakangan ini pelanggan bengkel mobil Rewwin Motor menjadi berkurang. Tentunya pegawai atau mekanik yang bekerja di bengkel mobil


(21)

Rewwin Motor menjadi berkurang. Pihak bengkel juga tidak menyediakan berbagai jenis onderdil lagi yang lebih banyak. Bila mobil yang diservis membutuhkan onderdil yang besar, maka pihak bengkel melakukan order pembelian ke pihak penyedia onderdil mobil. Diharapkan, dengan pemakaian teknologi informasi dapat membuat bengkel mobil ini dapat mengelola pelanggan yang lebih banyak lagi.

2.2 Customer Relationship Management

CRM atau dalam bahasa Indonesia berarti Manajemen Hubungan Pelanggan adalah sejumlah strategi dan teknologi yang digunakan untuk membangun hubungan kuat antara perusahaan dengan pelanggan mereka. Sebuah perusahaan akan menyimpan informasi yang berhubungan dengan pelanggan dan akan menghabiskan waktu menganalisa. Manajemen Hubungan Pelanggan bisa juga didefinisikan sebagai metodologi atau pendekatan yang akan digunakan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan mereka.

Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai customer relationship management (CRM). Berikut ini definisi CRM dari beberapa ahli yang dikutip dari http://bagbigbug.com/

 Kalakota dan Robinson (2001)

Integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi.


(22)

 Laudon dan Traver (2002)

Informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.

2.2.1 Tujuan CRM

a. Membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih

baik yang dapat diberikan kepada pelanggan.

b. Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang.

c. Mendapatkan pelanggan baru.

d. Mengetahui perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan dalam

rangka memuaskan pelanggan.

e. Mampu menganalisa perilaku pelanggan.

f. Mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan

pelanggan baru karena dengan CRM perusahaan dapat menahan pelanggan lama untuk tetap loyal pada perusahaan.

2.2.2 Area CRM

CRM mempunyai tiga area besar dalam penerapannya yaitu

1. Strategi CRM

Strategi CRM terfokus pada upaya untuk mengembangkan kultur usaha yang berorientasi pada pelanggan. Hal ini ditujukan untuk merebut hati pelanggan dan menjaga loyalitas mereka dengan


(23)

menciptakan serta memberikan nilai bagi pelanggan yang mengungguli para pesaing.

Di dalam kultur yang berorientasi pada pelanggan, semua sumber daya akan dialokasikan untuk mendukung semua langkah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan, serta sistem ganjaran (reward system) yang dapat meningkatkan perilaku positif para karyawan yang bermuara pada kepuasan pelanggan, serta peningkatan sistem pengumpulan, penyebarluasan, dan aplikasi informasi tentang pelanggan untuk menunjang berbagai aktivitas perusahaan.

2. Operasional CRM

Operasional CRM lebih terfokus kepada otomatisasi cara-cara perusahaan dalam berhubungan dengan para pelanggan. Kegiatan operasional CRM mencakup tiga bagian yaitu :

a. Fungsi Pemasaran

Otomatisasi pemasaran adalah pemanfaatan teknologi pada proses-proses pemasaran. Perangkat lunak otomatisasi pemasaran menawarkan berbagai kemampuan sekaligus, antara lain segmentasi konsumen, manajemen kampanye promosi, dan pemasaran berbasis event.

Perangkat lunak itu juga memudahkan pemakainya mengeksplorasi data tentang pelanggan untuk menjalin komunikasi dan memberikan penawaran kepada pelanggan


(24)

yang dianggap potensial. Otomatisasi pemasaran memudahkan perusahaan dalam mengembangkan, mengatur anggaran, serta melaksanakan kampanye-kampanye komunikasi dengan para pelanggan.

b. Fungsi Penjualan

Otomatisasi penjualan atau yang disebut juga dengan

sales-force automation (SFA) dibutuhkan untuk mengelola

berbagai aktivitas penjualan perusahaan. Proses-proses penjualan dapat diuraikan menjadi beberapa tahap yaitu: menjaring prospek, kualifikasi prospek, identifikasi kebutuhan, pengembangan spesifikasi, pembuatan proposal, presentasi proposal, mengatasi penolakan dan realisasi penjualan.

Perangkat lunak yang digunakan dalam otomatisasi penjualan ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga secara spesifik modelnya dapat disesuaikan dengan proses penjualan yang diterapkan di dalam suatu organisasi atau industri.

c. Fungsi Pelayanan

Dengan adanya otomatisasi pelayanan, perusahaan dapat menjalankan fungsi pelayanan terhadap para pelanggan secara otomatis, baik melalui call center ataupun contact center yang mereka miliki. Atau, melalui fasilitas website


(25)

perusahaan, bahkan melalui tatap muka secara langsung antara petugas pelayanan dengan pelanggan di lapangan. Perangkat lunak seperti itu memudahkan perusahaan dalam mengatur dan mengkoordinasikan segala bentuk komunikasi keluar atau masuk yang terkait dengan aspek pelayanan pelanggan melalui semua saluran yang ada.

3. Analisis CRM

Analisis CRM digunakan untuk mengeksploitasi data pelanggan demi meningkatkan nilai perusahaan. Sistem ini dikembangkan berdasarkan informasi mengenai pelanggan. Data pelanggan dapat diperoleh dari pusat-pusat informasi atau bank data yang dimiliki setiap perusahaan yang relevan. Data internal dapat dilengkapi dengan data eksternal, misalnya data tentang gaya hidup pelanggan yang disediakan oleh organisasi-organisasi intelijen bisnis.

Kalau dilihat dari perspektif konsumen, analisis CRM dapat memberikan solusi yang lebih tepat waktu, bahkan bersifat amat personal bagi segala permasalahan konsumen sehingga semakin meningkatkan kepuasan mereka. Dari sudut pandang perusahaan selain dapat mempertahankan kesetiaan pelanggan dan mendukung program-program penjaringan pelanggan, analisis CRM semakin memperbesar kemungkinan untuk melancarkan program-program

cross-selling dan up-selling yang saat ini banyak diterapkan perusahaan.


(26)

2.2.3 Tahapan CRM

Ada beberapa tahapan dalam menjalankan Customer Relationship Management yaitu

a. Mendapatkan Pelanggan Baru (acquire)

Tahap ini berorientasi pasar dengan tujuan meraih pelanggan baru melalui kemudahan pengaksesan informasi dan pelayanan yang menarik.

b. Mempertahankan Pelanggan (retain)

Tahap ini berusaha mempertahankan shareholder yang dimiliki pelanggan dengan menciptakan value perusahaan di mata pelanggan dan berusaha meraih loyalitasnya.

c. Memperluas Pelanggan (extend)

Tahap ini memanfaatkan inovasi teknologi informasi untuk dapat memperluas pelanggan.


(27)

2.2.4 Manfaat CRM

Ada beberapa manfaat dari CRM yang meliputi :

a. Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru

disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.

b. Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu

dengan mengetahui kebutuhan konsumen.

c. Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu

melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah terkumpul.

d. Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu

mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.

e. Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang

diberikan kepada konsuman.

f. Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu

mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.

g. Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi

yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui

customer history.

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD


(28)

menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar diketahui kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain.

2.3.1 Komponen Data Flow Diagram

Komponen dari Data Flow Diagram terdiri dari :

atau

Terminator Proses Alur Data Penyimpan Data (Data Store)

Gambar 2.2 Komponen-komponen DFD

Penjelasan :

a. Terminator

Terminator dapat disebut juga kesatuan luar yaitu suatu unit kerja / jabatan, atau sejenisnya yang berada di luar sistem tetapi memberi andil atas pemberian atau penerimaan data dari sistem secara langsung. Terminator dapat pula disebut dengan sumber pemberi data (input), maupun tujuan pemberian data (output). Pemberi data dan penerima data yang dimaksud adalah pihak yang sangat dekat dan memiliki hubungan langsung dengan sistem. Adapun pihak luar yang berhubungan dengan pihak luar lainnya tidak boleh digambarkan.


(29)

b. Proses

Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang masuk. Karena proses adalah tindakan, maka proses berisi kata kerja. Proses diberikan identifikasi (nomor) agar mempermudah sekuen untuk diagram detilnya.

c. Alur Data

Alur data menggambarkan data yang mengalir dari terminator ke proses atau dari proses ke proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan di atas lambang alur data dan bila alur data digambar panjang, sebaiknya penulisan data mendekati lambang anak panahnya. Data yang menempati alur data dapat berupa elemen data tunggal, maupun kumpulan elemen data

d. Penyimpan Data

Data yang akan disimpan perlu ditempatkan ke satu tempat penyimpanan data. Data yang disimpan dapat berupa data manual maupun data digital. Untuk data digital, penyimpan data tersebut kelak akan dijadikan file data di komputer.

2.3.2 Syarat Pembuatan Data Flow Diagram

Beberapa syarat dalam pembuatan DFD yaitu :

1. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses


(30)

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Penggambaran DFD yang konsisten

2.3.3 Langkah Pembuatan Data Flow Diagram

Tidak ada aturan baku dalam menggambar DFD. Secara garis besar langkah dalam membuat DFD adalah :

1. Identifikasi dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas

luar.

3. Buat Diagram Konteks

- Tentukan nama sistemnya.

- Tentukan batas sistemnya.

- Tentukan terminator apa saja yang ada di dalam sistem.

- Tentukan apa yang diterima atau diberikan terminator dari atau ke sistem.

- Gambarkan diagram konteks

4. Buat Diagram Level 0 (zero)

- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

- Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing

proses ke atau dari sistem.

- Apabila diperlukan, munculkan data store sebagai sumber

maupun tujuan alur data. - Gambarkan diagram level zero.


(31)

5. Buat Diagram Level Satu

- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses

utama yang ada di level 0.

- Tentukan apa yang diberikan atau diterima sub-proses ke atau dari sistem.

- Apabila diperlukan, munculkan data store sebagai sumber

maupun tujuan alur data.

- Gambarkan DFD Level Satu.

6. Buat Diagram Level Dua, Tiga

Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan Level Satu.

2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Model data Entity Relationship didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan relasi.

2.4.1 Notasi Entity Relationship Diagram (ERD)

Notasi simbolik didalam ERD yang dapat digunakan adalah

sebagai berikut :


(32)

b. Lingkaran / Elips, menyatakan Atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).

c. Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi / relasi.

d. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan

Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

e. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis

cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).

2.4.2 Elemen-elemen Entity Relationship Diagram (ERD) a. Entity (Entitas)

Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsure waktu didalamnya).

b. Relationship

Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang


(33)

terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

c. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dari relationship. Ada dua jenis atribut yaitu Identifier (key) dan Descriptor (nonkey attribute). Identifier (key) digunakan

untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).

Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

d. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat didalam relasi yang terjadi.

1. One to One. Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

2. One to Many atau Many to One. Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak


(34)

hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Many to Many. Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.4.3 Tahapan Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) Ada beberapa tahapan dalam pembuatan ERD, yaitu a. Identifikasi Entitas

Identifikasi peran, kejadian/kegiatan, lokasi, hal abstrak/konsep yang datanya disimpan oleh end-user.

b. Tentukan Relationship

Tentukan hubungan antara sepasang entitas menggunakan relationship matrik.

c. Gambar “kasar” ERD

Gambarkan entitas-entitas dan relationship diantara entitas untuk menghubungkannya.

d. Tentukan Kardinalitas

Tentukan kardinalitas (pemunculan suatu entitas di entitas lainnya yang berhubungan).


(35)

e. Tentukan Primary Key

Identifikasi atribut data yang secara unik mengidentifikasi setiap entitas.

f. Gambar ERD berdasar atribut kunci

Sertakan primary key di setiap entitas. g. Identifikasi atribut lainnya

Kumpulkan informasi detil yang penting dalam sistem yang sedang dikembangkan.

h. Petakan atribut

Untuk setiap atribut, letakkan dalam satu entitas yang tepat. Cari juga atribut yang ada dalam relationship.

i. Gambar ERD lengkap dengan atributnya

Sesuaikan ERD hasil langkah (f) dengan entitas atau relationship hasil langkah (h).

j. Periksa hasil

Apakah ERD akhir telah secara tepat mencerminkan data sistem?

2.5 Sejarah Singkat Visual Basic

Sejarah Visual Basic diawali dari perkembangan bahasa BASIC di

darthmouth College, Amerika Serikat, pada awal tahun 1960-an. Sejak semula BASIC memang dirancang untuk mudah dipelajari. Begitu sederhananya sehingga nyaris semua pakar pemrograman komputer menggunakan BASIC sebagai bahasa pemrograman pertamanya. Pada tahun 1982 IBM/PC diperkenalkan pada masyarakat, Microsoft pun


(36)

membuat sistem operasi MS-DOS untuk komputer ini. Didalamnya

disertakan pula bahasa BASIC yang dikenal sebagai QuickBasic

(QBASIC). Pada tahun 1990-an era DOS berlalu digantikan era windows. Tampilan grafis windows yang sangat bagus dan lebih interaktif mengubah pemrograman dari pekerjaan yang memusingkan kepala menjadi sebuah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Microsoft pun akhirnya membuat BASIC versi Windows yang dikenal dengan Microsoft Visual Basic. Visual Basic memungkinkan pembuatan aplikasi Grapichal

User Interface (GUI) atau pemrograman yang menggunakan tampilan

grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya. Pembuatan tampilan user interface dapat dilakukan dengan meletakkan object-object grafis ke lembar (form) yang sudah disediakan oleh Visual Basic.

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman Visual sehingga dapat mempermudah dalam mendesain tampilan program atau lebih dikenal dengan istilah user interface. Hal ini sangat bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam lingkungan windows yang tampilannya lebih rumit. Dengan bahasa pemrograman biasa / Non Visual, Waktu seorang programmer lebih banyak dihabiskan untuk mendesain tampilan program dibandingkan dengan penulisan program utamanya. Visual basic adalah suatu bahasa pemrograman visual yang merupakan pengembangan terakhir dari Basic.

Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 merupakan perangkat lunak yang memiliki kesamaan dengan bahasa Pemrogramman Basic dan


(37)

bekerja pada lingkungan sistem operasi Windows. Pemrograman Visual Basic 6.0 juga memberikan kemudahan bagi programmer dalam membuat sebuah program, karena dalam Bahasa pemrogramman Visual Basic 6.0 telah disediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang mudah penggunaannya tanpa menambah syntax program yang berbelit-belit seperti pada beberapa Bahasa pemrogramman lainnya, yang tentunya akan lebih banyak menyita waktu dan pemikiran. Selain kemudahan tersebut, Visual Basic 6.0 juga memiliki kecepatan proses yang tinggi dan keunggulan dalam file eksekusi yang dihasilkan, yang mampu berdiri sendiri diluar software pembangunnya serta kecilnya file eksekusi yang dihasilkan.

2.5.1 Elemen Visual Basic 6

Beberapa elemen yang terdapat pada Visual Basic 6 antara lain :

a. Menu Bar

Menu Bar akan menampilkan perintah-perintah yang dapat digunakan saat bekerja pada Visual Basic. Secara default Menu Bar memiliki pilihan File, Edit, View, Window, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, dan Help. Disamping itu, terdapat menu yang bisa diakses misalnya Project, Format, Debug, atau Run. Jika masing-masing Menu Bar di klik, Visual Basic akan menampilkan daftar pilihan dari menu bar.


(38)

b. Context Menu

Context Menu berisi shortcut yang suatu saat bisa digunakan untuk membuka sebuah context menu suatu objek. Untuk membuka, dapat mengklik kanan objek yang akan di buka context menunya.

Gambar 2.4 Context Menu

c. Toolbar

Fasilitas ini dapat mempercepat pengaksesan perintah-perintah yang ada dalam pemograman. Secara standar toolbar jenis standard yang akan ditampilkan saat memulai Visual Basic. Jika ingin mengatur tampilan toolbar yang lain, dapat menggunakan pilihan Toolbar pada menu bar View.

Gambar 2.5 Toolbar

d. Window Project Explorer

Window project explorer ini menampilkan daftar form, modul serta objek lain yang ada dalam project yang aktif. Sebuah project


(39)

merupakan sekumpulan file yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi. Berikut tampilan gambarnya :

Gambar 2.6 Window Project Explorer

e. Toolbox

Sebuah window yang berisi tombol-tombol control yang akan digunakan untuk mendesain sebuah form atau report.


(40)

f. Window Properties

Window Properties dapat digunakan untuk mengatur properties sebuah objek atau control yang dipilih. Sebuah properties merupakan karkteristik objek, seperti size, caption, text, atau color.

Gambar 2.8 Window Properties

g. Form Designer

Form Designer adalah sebuah window yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan aplikasi yang disusun atau dengan kata lain sebagai tempat untuk mendesain sebuah form. Dalam form ini dapat menambahkan control, grafik dan gambar ke dalam form pada posisi yang diinginkan. Setiap form memiliki window designer form sendiri-sendiri.


(41)

Berikut tampilan gambarnya.

Gambar 2.9 Form Designer

2.6 Microsoft Access 2003

Pada sub bab ini membahas tentang Microsoft Access dan langkah- langkah pembuatan database.

2.6.1 Pengertian Microsoft Access 2003

Microsoft Access merupakan salah satu program aplikasi database yang populer. Karena data pada access tersebut dapat diolah dengan program access secara langsung ataupun data access tersebut dapat digunakan sebagai sumber data pada program lain, misalnya Visual Basic, Delphi, dan lain-lain.

Database pada program Access terdiri dari table, form, report, dan

query. Apabila akan mengolah database yang sederhana, maka cukup membuat tabel dalam satu database. Namun apabila proses database cukup kompleks, maka dapat membuat database dalam satu project.


(42)

2.6.2 Langkah Pembuatan Database Access 2003

1. Membuat Database

a. Buka Microsoft Access 2003

b. Klik menu File, kemudian pilihan New atau klik ikon New

pada toolbar Database

c. Dilayar akan terlihat Task Pane, kemudian klik pilihan

Blank Database

d. Pada bagian Save in : tentukan drive dan folder tempat

database tersebut akan disimpan

e. Pada bagian File name : ketik nama file database yang

diinginkan

f. Klik tombol create

g. Tunggu beberapa saat hingga layar akan terlihat jendela file database baru yang kosong.

2. Membuat Tabel

a. Pada jendela database, klik ikon Tables yang berada di

bawah Objects atau klik menu View, kemudian arahkan pada pilihan Database Object dan klik pilihan Table.

b. Pada jendela kerja database, klik ganda pilihan Create table in Design view.


(43)

d. Membuat primary key pada field name yang telah dibuat dengan cara klik field name yang akan dijadikan sebagai primary key.

e. Simpan hasil pendefinisian tabel tersebut.

2.7 PHP

Menurut dokumen resmi PHP, PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses diserver. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tepat pemakai menggunakan browser. Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, misalnya bisa menampilkan isi database ke halaman web.

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut ‘personal Home Page’. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi inilah pemogram dapat kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang komplek sambil jalan.


(44)

Pada saat ini, PHP cukup popular sebagai piranti pemograman web terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Pada awalnya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xitami. Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari database, merupakan hal yang mudah untuk dilakukan.

2.7.1 Syarat Menjalankan PHP

Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. Oleh karena itu, PHP termasuk intranet / internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini untuk PHP adalah Apache. Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary yang bisa dikonfigurasikan sebagai modul Apache atau pun sebagai aplikasi CGI. Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa menggunakan MySQL. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi ketiga software tersebut (Apache, MySQL, PHP) agar dapat berjalan dan saling terhubung, memang cukup sulit. Maka dari itu dibuatlah paket software LAMP, XAMPP, MAMP, WAMP, dll yang tinggal install dalam


(45)

satu kali installasi. Dalam satu kali installasi, sudah mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasi untuk keperluan lingkungan pengembangan aplikasi web. Sehingga, programmer web hanya tinggal menulis program PHP dan langsung menjalankan atau mengetest program yang ditulis tersebut melalui web browser.server-side scripting (script yang diproses di sisi server). Web server sendiri adalah software yang diinstall pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan.


(46)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem Lama

Perkembangan kendaraan khususnya mobil di Indonesia begitu pesat, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Misalnya di kota Jakarta dan Surabaya, dimana setiap hari jalanan selalu macet dikarenakan banyaknya kendaraan mobil. Dengan banyaknya masyarakat yang mempunyai mobil, tentu usaha bengkel mobil semakin banyak.

Di Surabaya cukup banyak usaha bengkel mobil. Dengan banyaknya bengkel mobil di Surabaya, tentunya persaingan semakin ketat. Jika bengkel mobil tersebut tidak dapat menjaga pelanggannya, maka tentu usaha bengkel mobil tidak akan berkembang. Penerapan teknologi informasi dalam usaha bengkel mobil diharapkan dapat menjaga pelanggan demi bersaing dengan bengkel mobil yang lain.

Bengkel mobil Rewwin Motor yang terletak disalah satu sudut kota Surabaya merupakan bengkel mobil yang belum menerapkan teknologi informasi. Seluruh proses administrasi dan pengelolaan pelanggannya masih bersifat manual. Proses manual di Bengkel Mobil Rewwin Motor antara lain dalam hal pembelian kebutuhan bengkel.

Bengkel Mobil Rewwin Motor hanya menyediakan atau menjual onderdil mobil dalam skala kecil. Karena sebagian besar kerusakan mobil yang di service di bengkel ini tidak membutuhkan onderdil skala besar.


(47)

Jika terpaksa onderdil mobil skala besar tersebut diganti, maka pihak bengkel harus melakukan pembelian di supplier. Selain hanya menyediakan onderdil skala kecil, Rewwin Motor juga menyediakan

kebutuhan service mobil misalnya oli mobil, aksesoris mobil, dan

kebutuhan lainnya. Supplier oli melalui salesnya rutin melakukan order ke bengkel Mobil Rewwin Motor.

Dalam hal penjualan, bengkel mobil Rewwin Motor membagi dua yaitu penjualan barang dan jasa. Penjualan barang meliputi onderdil mobil skala kecil, aksesoris, oli dan lain sebagainya. Penjualan jasa meliputi

service mobil. Dalam hal administrasi maupun dalam mengelola

pelanggan, Rewwin Motor masih menggunakan sistem manual. Penentuan harga service ditentukan oleh mekanik yang menangani mobil pelanggan. Mekanik juga menentukan bagian mobil yang perlu diperbaiki dan menentukan biayanya. Dalam hal penjualan ini, Rewwin Motor tidak melakukan pencatatan terhadap data pelanggannya. Ketika pelanggan ingin service, Rewwin Motor hanya mencatat nomor yang bisa dihubungi saja. Rewwin Motor juga tidak melakukan pengarsipan terhadap segala sesuatu terkait penjualan barang dan jasa.

3.2 Analisa Permasalahan

Berdasarkan analisa sistem yang terjadi saat ini, permasalahan yang ada yaitu Rewwin Motor tidak mempunyai database pelanggan sehingga kurang mengetahui pelanggan secara personal. Rewwin Motor


(48)

kadang merasa kesulitan dalam menghitung pemasukan dan pengeluaran yang terjadi karena tidak adanya pengarsipan. Misal dalam hal pembelian. Rewwin Motor tidak melakukan pengarsipan terhadap pembelian pada supplier. Begitu juga dengan penjualan, Rewwin Motor tidak melakukan pengarsipan terhadap segala transaksi penjualan barang dan jasa. Akibat dari permasalahan dari analisa sistem yang sekarang ini dapat menurunkan kualitas Rewwin Motor terhadap layanan ke pelanggan maupun ke manajemen Rewwin Motor sendiri. Sehingga saat ini pelanggan setia Rewwin Motor tidak banyak karena kurang bersaing dengan bengkel mobil lain.

3.3 Analisa Kebutuhan

Dari analisa sistem yang ada saat ini dan permasalahan yang ditimbulkan, dapat disimpulkan bahwa sistem CRM yang mungkin dibutuhkan bengkel mobil Rewwin Motor yaitu membuat database pelanggan untuk mengetahui data pribadi pelanggan sehingga dapat mengetahui keinginan pelanggan terkait service mobil dan ulang tahunnya. Membuat laporan terkait pembelian dan penjualan di Rewwin Motor. Membuat sistem informasi berbasis web, untuk memperkenalkan keberadaan bengkel mobil Rewwin Motor. Dengan adanya web Rewwin Motor, pelanggan dapat mengetahui segala informasi berkaitan dengan bengkel mobil Rewwin Motor, misalnya info tentang jenis service mobil, sparepart yang dijual di bengkel mobil Rewwin Motor, pelanggan yang


(49)

menjadi member akan bisa mengetahui sejarah service mobilnya di bengkel Rewwin Motor, dan lain sebagainya. Membuat laporan mengenai jenis barang, jenis oli, jenis service terlaris. Membuat laporan pelanggan yang membuat yang sering melakukan transaksi di Rewwin Motor. Selain sistem berbasis web, aplikasi juga dilengkapi sistem administrasi data yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor.

3.4 Perancangan Database dan Pemodelan Proses

Dari analisa permasalahan yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor, maka akan dirancang sistem informasi mengenai bengkel mobil Rewwin Motor berbasis CRM.

3.4.1 Diagram Flow

Tahap pertama dalam perancangan database dan pemodelan proses adalah pembuatan Diagram Flow. Diagram Flow dibuat dalam dua model. Model pertama menjelaskan tentang sistem aplikasi yang dibuat untuk internal dari pihak manajemen bengkel. Model pertama terdiri dari sistem kerja admin, kasir dan pimpinan (pemilik bengkel) dalam menggunakan aplikasi tersebut. Sedangkan model kedua menjelaskan tentang kerja

customer (pelanggan) member maupun non member dalam melihat

informasi berkaitan dengan bengkel mobil Rewwin Motor melalui web. Berikut tampilan Diagram Flow dari sistem yang dibuat :


(50)

(51)

(52)

3.4.2 Data Flow Diagram

Tahap selanjutnya pembuatan rancangan Data Flow Diagram yang biasa disingkat DFD. Perancangan sistem ini terdiri dari konteks diagram, DFD Level 0, DFD Level 1. Berikut gambar konteks diagram dari sistem informasi bengkel mobil Rewwin Motor :

Gambar 3.3 DFD Konteks Diagram

Dalam gambar konteks diagram di atas, sistem informasi bengkel mempunyai empat pengguna yaitu admin, kasir, pimpinan (pemilik), dan member. Admin mempunyai kewenangan menyeluruh terhadap sistem ini. Kegiatan dari admin yaitu mengelola data master, mengelola data transaksi, menerima laporan data dan menerima informasi data.

Kegiatan kasir hanya sebatas mengelola data mengenai transaksi yaitu data transaksi pembelian dan transaksi penjualan dan service. Pimpinan atau pemilik dari bengkel Rewwin Mobil, kegiatannya berupa menerima laporan data dan informasi data. Sedangkan member Rewwin


(53)

Motor, kegiatannya hanya sebatas mengakses informasi berkaitan dengan bengkel Rewwin Motor lewat web. (Gambar 3.3)

Tahap selanjutnya setelah konteks diagram yaitu DFD Level 0. Berikut ini DFD Level 0 dari sistem :

Gambar 3.4 DFD Level 0

Dalam DFD Level 0 ini terdapat lima proses yaitu mengelola data master, mengelola data transaksi, menerima data laporan, mengelola informasi data, dan mengelola web. Untuk proses mengelola data master, terlihat hanya ada satu pengguna yaitu admin. Untuk proses kelola data


(54)

transaksi terlihat ada dua pengguna yaitu admin dan kasir. Selanjutnya pada proses kelola data laporan, terlihat hanya admin dan pimpinan (pemilik bengkel) yang dapat menggunakannya. Pada proses kelola informasi data terlihat ada dua pengguna yaitu admin dan owner (pemilik bengkel). Jadi, pimpinan (pemilik bengkel) hanya bisa menggunakan proses laporan dan informasi. Sedangkan admin mempunyai kewenangan keseluruhan proses. Sedangkan pada proses mengelola web terlihat hanya member dan pimpinan yang dapat mengaksesnya. (Gambar 3.4)

Tahap berikutnya yaitu hasil decompose dari DFD Level 0 pada

proses data master yaitu DFD Level 1. Pada level ini menjelaskan proses pengolahan data master. Pada DFD Level 1 dari proses kelola data master memiliki satu pengguna yaitu admin. Pada proses kelola data master, admin mempunyai kegiatan pengolahan data master, antara lain

pengolahan data customer, pengolahan data karyawan, pengolahan data

sparepart, pengolahan data supplier, pengolahan data mobil, pengolahan data merk mobil, pengolahan data jenis mobil, pengolahan data kategori,

dan pengolahan data service. Data customer akan disimpan di tabel

customer, data karyawan akan disimpan di tabel karyawan, data sparepart akan disimpan di tabel sparepart, data supplier akan disimpan di tabel supplier, data mobil akan disimpan di tabel mobil, data merk mobil akan disimpan di tabel merk mobil, data jenis mobil akan disimpan di tabel jenis mobil, data kategori akan disimpan di tabel kategori, dan data service


(55)

Berikut gambar DFD Level 1 dari proses data master :


(56)

Tahap selanjutnya decompose DFD Level 0 dari proses data transaksi yaitu DFD Level 1. Berikut gambar DFD Level 1 dari proses data transaksi :

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Pengelolan Data Transaksi

Pada level ini menjelaskan proses di data transaksi, dimana pada level ini terdapat dua pengguna yaitu admin dan kasir. Admin mempunyai kegiatan pengolahan data pembelian serta pengolahan data penjualan dan

service. Begitu juga dengan kasir yang mempunyai kegiatan pengolahan

data pembelian serta pengolahan data penjualan dan service. Data

pembelian nantinya akan disimpan di tabel pembelian, begitu juga dengan data penjualan dan service akan disimpan di tabel penjualan. (Gambar 3.6)


(57)

Tahap berikutnya decompose dari DFD Level 0 proses data laporan yaitu DFD Level 1. Berikut gambar DFD Level 1 dari proses data laporan :


(58)

Pada level ini menjelaskan proses pada data transaksi, dimana pada proses ini terdapat admin dan pimpinan (pemilik bengkel). Kegiatan admin pada level ini meliputi pengolahan data laporan service, data laporan sparepart, data laporan customer, data laporan supplier, data grafik penghasilan, data grafik pelanggan teraktif, dan data grafik model. Kegiatan dari pimpinan (pemilik bengkel) sama dengan kegiatan admin yaitu meliputi menerima data laporan service, data laporan sparepart, data laporan customer, data laporan supplier, data grafik penghasilan, data grafik pelanggan teraktif, dan data grafik model. Data laporan service

didapat dari tabel service, data laporan sparepart didapat dari tabel sparepart, data laporan customer didapat dari tabel customer, data laporan supplier didapat dari tabel supplier, data grafik penghasilan didapat dari tabel pembelian dan tabel penjualan, data grafik pelanggan teraktif didapat dari tabel customer dan tabel penjualan, data grafik model didapat dari tabel penjualan dan tabel model. (Gambar 3.7)

Tahap selanjutnya yaitu decompose dari DFD Level 0 dari proses informasi data yaitu DFD Level 1. Pada level ini ada dua pengguna yaitu admin dan pimpinan (pemilik bengkel). Kegiatan dari admin pada level ini yaitu lihat info pelanggan teraktif, lihat info sparepart terlaris, lihat info

service terlaris. Kegiatan pimpinan juga sama dengan admin yaitu lihat info pelanggan teraktif, lihat info sparepart terlaris, lihat info service


(59)

service terlaris didapat dari tabel penjualan. Data daftar komentar didapat dari tabel komentar. Data daftar komplain didapat dari tabel detail service (Gambar 3.8)

Berikut gambar DFD Level 1 dari proses informasi data :

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pengelolan Informasi Data

Tahap selanjutnya yaitu decompose dari DFD Level 0 dari proses pengolahan web yaitu DFD Level 1. Pada level ini ada dua pengguna yaitu member dan pimpinan. Kegiatan dari member Rewwin Motor meliputi login, lihat daftar service, lihat daftar sparepart, lihat history transaksi, komplain.


(60)

Berikut gambar DFD Level 1 dari proses pengolahan web :


(61)

3.4.3 CDM (Conseptual Data Model)

Pembuatan ERD menggunakan aplikasi Power Designer version 6. Pembuatan ERD terbagi menjadi dua, yaitu ERD Conceptual Data Model (CDM) dan ERD Physical Data Model (PDM). Pembuatan ERD diawali dengan membuat ERD conceptual Data Model (CDM) yang kemudian

di-generate ke bentuk Physical Data Model (PDM). Berikut gambar

Conseptual Data Model dari sistem informasi bengkel :


(62)

Pada diagram model Conseptual Data Model (CDM), terdapat 17 entitas atau tabel, yaitu tabel kategori, tabel sparepart, tabel service, tabel

customer, tabel supplier, tabel karyawan, tabel jenis, tabel mobil, tabel mobil, tabel detail service, tabel detail beli, tabel detail jual, tabel pembelian, tabel penjualan, tabel admin, tabel detail SP, dan tabel model. Tabel kategori mempunyai relasi one to many dengan tabel sparepart yang artinya satu nama kategori sparepart mempunyai banyak jenis nama atau merk dari sparepart, misalnya kategori dengan nama oli mempunyai banyak jenis atau merk dari oli (oli Pertamina, oli Shell, oli TopOne).

Tabel customer mempunyai relasi one to many dengan tabel mobil yang

artinya satu customer dapat mempunyai banyak mobil. Tabel merk

mempunyai relasi one to many dengan tabel model dan berelasi one to many dengan tabel sparepart. Tabel jenis mempunyai relasi one to many

dengan tabel model. Tabel supplier mempunyai relasi one to many dengan

tabel detail SP. Tabel karyawan mempunyai relasi one to many dengan

tabel detail service yang artinya satu karyawan dapat tersimpan dalam banyak detail service. Tabel mobil mempunyai relasi one to many dengan tabel penjualan yang artinya satu mobil dapat melakukan banyak transaksi penjualan. Tabel penjualan mempunyai relasi one to many dengan tabel detail jual yang artinya satu transaksi penjualan terdapat banyak detail jual. Tabel pembelian mempunyai relasi one to many dengan tabel detail beli yang artinya satu transaksi pembelian terdapat banyak detail beli.


(63)

3.4.4 PDM (Physical Data Model)

Tahap berikutnya adalah pembuatan Physical Data Model (PDM) hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). Berikut gambar PDM:

Gambar 3.11 Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) di atas terdapat 14 tabel setelah di


(64)

service, tabel customer, tabel supplier, tabel karyawan, tabel jenis, tabel mobil, tabel mobil, tabel detail service, tabel detail beli, tabel detail jual, tabel pembelian, tabel penjualan, tabel admin, tabel detail SP, dan tabel model. Tabel Sparepart mempunyai satu PK dan dua FK karena relasi dengan tabel kategori dan tabel merk. Tabel mobil mempunyai satu PK dan dua FK karena relasi dengan tabel customer, tabel model. Tabel pembelian mempunyai satu PK. Tabel penjualan mempunyai satu PK dan dua FK karena relasi dengan tabel mobil dan tabel customer. (Gambar 3.11)

3.5 Struktur Database

Dari desain database yang telah dibuat dalam bentuk CDM dan PDM, maka dapat disusun database sebagai berikut :

1. Tabel Kategori

Nama Tabel : Kategori Primary Key : kodeKat

Fungsi : menyimpan data kategori

Tabel 3.1 Kategori

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeKat Text 15 PK


(65)

2. Tabel Sparepart

Nama Tabel : Sparepart Primary Key : KodeSP

Fungsi : menyimpan data sparepart

Tabel 3.2 Sparepart

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeSP Text 15 PK

2 KodeKat Text 15 FK

3 KodeMerk Text 15 FK

4 NamaSP Text 50

5 JumlahSP Number LongInteger

6 HargaSP Currency 7 HargaJual Currency

8 Gambar Text 255

3. Tabel Service

Nama Tabel : Service Primary Key : KodeSRV

Fungsi : menyimpan data service

Tabel 3.3 Service

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeSRV Text 15 PK

2 NamaSRV Text 50

3 BiayaSRV Currency Long integer

4. Tabel Customer

Nama Tabel : customer Primary Key : KodeCust


(66)

Tabel 3.4 Customer

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeCust Text 15 PK

2 NamaCust Text 40

3 AlamatCust Text 50

4 TelpCust Text 20

5 StatusCust Text 20

6 TglLhrCust Date/time

7 PinCust Text 255

5. Tabel Supplier

Nama Tabel : Supplier Primary Key : KodeSUP

Fungsi : menyimpan data supplier

Tabel 3.5 Supplier

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 KodeSUP Text 15 PK

2 NamaSUP Text 40

3 AlamatSUP Text 50

4 TelpSUP Text 20

6. Tabel Karyawan

Nama Tabel : karyawan Primary Key : KodeKar

Fungsi : menyimpan data karyawan

Tabel 3.6 Karyawan

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 KodeKar Text 15 PK

2 NamaKar Text 50

3 AlamatKar Text 50


(67)

7. Tabel Jenis

Nama Tabel : Jenis Primary Key : KodeJns

Fungsi : menyimpan data jenis mobil Tabel 3.7 Jenis

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 KodeJns Text 15 PK

2 NamaJns Text 50

8. Tabel Merk

Nama Tabel : Merk Primary Key : KodeMerk Fungsi : menyimpan data merk

Tabel 3.8 Merk

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 KodeMerk Text 15 PK

2 NamaMerk Text 50

3 KetMerk Text 50

9. Tabel Mobil

Nama Tabel : Mobil Primary Key : NoPol

Fungsi : menyimpan data mobil

Tabel 3.9 Mobil

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 NoPol Text 15 PK

2 KodeCust Text 15 FK

3 KodeMdl Text 15 FK


(68)

10. Tabel Model

Nama Tabel : Model Primary Key : KodeMdl

Fungsi : menyimpan data model

Tabel 3.10 Model

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 KodeMdl Text 15 PK

2 KodeMerk Text 15 FK

3 KodeJns Text 15 FK

4 NamaMdl Text 50

11. Tabel Pembelian

Nama Tabel : Pembelian Primary Key : NoBeli

Fungsi : menyimpan data pembelian

Tabel 3.11 Pembelian

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 NoBeli Number LongInteger PK

2 TglBeli Date/time

3 TotalBeli Number LongInteger 4 BiayaBeli Currency

12. Tabel Penjualan

Nama Tabel : Penjualan Primary Key : NoJual


(69)

Tabel 3.12 Penjualan

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 NoJual Number LongInteger PK

2 NoPol Texr 12 FK

3 KodeCust Text 15 FK

4 TglJual Date/time

5 TotalJual Number LongInteger

6 BiayaJual Currency 7 TotalBiaya Currency

8 TotalBiayaSRV Currency

9 TglSelesai Date/time

13. Tabel Detail Service

Nama Tabel : Detail Service Primary Key :

Fungsi : menyimpan data detail service

Tabel 3.13 Detail Service

No Filed Tipe Data Length Keterangan

1 NoJual Number 15

2 KodeSRV Text 15

3 KodeKar Text 15

4 HargaSRV Currency

5 TglKomplain Text

6 IsiKomplain Memo

7 StsKomplain Text 50

14. Tabel Detail Beli

Nama Tabel : Detail Beli Primary Key :


(70)

Tabel 3.14 Detail Beli

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 NoBeli Number LongInteger

2 KodeDetSP Text 15

3 JumlahBeli Number LongInteger

4 HargaBeli Currency 5 NilaiBeli Currency

15. Tabel Detail Jual

Nama Tabel : DetailJual Primary Key :

Fungsi : menyimpan data detail jual

Tabel 3.15 Detail Jual

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 NoJual Number LongInteger

2 KodeSP Text 15

3 JumlahJual Number LongInteger

4 HargaJual Currency 5 NilaiJual Currency

16. Tabel Detail Sparepart Nama Tabel : DetailSP Primary Key :

Fungsi : menyimpan data detail sparepart Tabel 3.16 Detail SP

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeDetSP Text 15

2 KodeSP Text 15


(71)

17. Tabel Admin

Nama Tabel : Admin Primary Key : KodeKar

Fungsi : menyimpan data pengguna sistem Tabel 3.17 Admin (Pengguna)

No Field Tipe Data Length Keterangan

1 KodeKar Text 15 PK

2 NamaKar Text 50

3 AlamatKar Text 50


(72)

BAB IV IMPLEMENTASI

4.1 Kebutuhan Sistem

Dalam merancang dan membuat sistem informasi tentang bengkel mobil ini, ada beberapa spesifikasi tentang perangkat keras dan lunak yang di butuhkan yaitu

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk dapat memanfaatkan aplikasi sistem informasi tentang bengkel mobil ini dengan baik, maka diperlukan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi sistem informasi ini. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan perangkat keras yaitu :

1. Laptop Acer Aspire 4730Z.

2. Processor Inter Pentium Dual Core T3200.

3. Memory 1 GB.

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

1. Sistem Operasi menggunakan Windows XP Professional Version

2008 Service Pack 3.

2. Database menggunakan Microsoft Access 2003.

3. Pembuatan program menggunakan Microsoft Visual Basic 6 dan

PHP.


(73)

4.2 Rancangan Desain Aplikasi Menggunakan Visual Basic 6

Berikut ini tampilan dari rancangan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6 :

4.2.1 Tampilan Awal

Gambar 4.1 Tampilan Awal

Gambar 4.1 di atas merupakan tampilan awal yaitu Login. Untuk dapat mengakses sistem ini, user harus login terlebih dahulu. Ada tiga user yang menggunakan login ini yaitu admin, kasir dan pemilik bengkel. Setelah berhasil login dengan benar, user akan dibawa ke menu utama sesuai hak loginnya. Admin dapat mengakses semua menu di sistem, sedangkan kasir hanya dapat mengakses form transaksi dan pemilik bengkel hanya dapat mengakses form laporan dan form informasi.


(74)

4.2.2 Master Pengguna

Gambar 4.2 Master Pengguna

Gambar 4.2 merupakan form untuk melihat dan memasukkan user baru. Pada form ini terdapat kode, nama, pin atau password dan hak (admin, kasir atau pemilik).

4.2.3 Master Kategori


(75)

Fungsi form master kategori ini untuk membedakan jenis sparepart yang dijual. Misalnya untuk membedakan antara oli dan onderdil mobil yang dijual. Dengan adanya kategori ini, mempermudah pihak bengkel dalam membedakan setiap barang yang dijualnya. Pada form ini, admin hanya menginputkan kode kategori dan nama kategori.

4.2.4 Master Sparepart

Gambar 4.4 Master Sparepart

Form master sparepart ini berisi menu antara lain kategori, kode, nama sparepart, merk, jumlah, harga beli dan harga jual. Ketika admin mengisi di form master sparepart, maka data yang akan muncul yaitu kode,


(76)

nama sparepart, jumlah, harga beli, harga jual dan merk. Tampilan harga daftar pembelian digunakan sebagai patokan untuk menentukan set harga pembelian pada transaksi pembelian dan set harga penjualan pada transaksi penjualan dan servis.

4.2.5 Master Service

Gambar 4.5 Master Service

Form Master Servis ini digunakan untuk memasukkan data berupa nama servis dan biaya servis. Admin harus memasukkan kode pada setiap nama servis. Setiap perubahan biaya servis, harus dilakukan pada master service ini. Data pada form ini nantinya akan berkaitan dengan form penjualan.


(77)

4.2.6 Master Customer

Gambar 4.6 Master Customer

Form master customer ini digunakan untuk memasukkan data dari customer bengkel mobil Rewwin Motor. Data yang diperlukan pada master customer ini yaitu kode, nama, alamat, telepon, tanggal lahir, status, dan password. Fungsi status yaitu untuk membedakan antara pelanggan member dan pelanggan bukan member di bengkel mobil Rewwin Motor. Bagi pelanggan member akan diberikan password untuk mengakses halaman member di web Rewwin Motor.


(78)

4.2.7 Master Suplier

Gambar 4.7 Master Suplier

Form master supplier digunakan untuk memasukkan data supplier

bengkel mobil Rewwin motor. Data yang ada di master supplier ini yaitu kode, nama, alamat, telepon. Pada form master supplier ini, admin dapat menentukan atau menambahkan barang atau sparepart yang dipasok oleh supplier dengan memilih barang berdasarkan kode yang di ambil dari data sparepart.


(79)

4.2.8 Master Karyawan

Gambar 4.8 Master Karyawan

Form master karyawan berisi data karyawan yang bekerja sebagai

mekanik di bengkel mobil Rewwin Motor. Data yang dimasukkan meliputi kode, nama, alamat, dan telepon.

4.2.9 Master Jenis


(80)

Form Master Jenis ini digunakan untuk memasukkan data jenis mobil, misalnya mobil jenis minibus, sedan, truk dan lain sebagainya. Form Master Jenis nantinya berhubungan dengan form Master Model.

4.2.10 Master Merk

Gambar 4.10 Master Merk

Form Master Merk digunakan untuk mengisi data tentang macam merk mobil maupun merk sparepart. Jika admin ingin memasukkan data tentang merk mobil, maka keterangan yang dipilih yaitu mobil. Jika admin ingin memasukkan data tentang sparepart, maka keterangan yang dipilih yaitu sparepart.


(81)

4.2.11 Master Model

Gambar 4.11 Master Model

Form Master Model digunakan untuk memasukkan data tentang model mobil. Untuk memasukkan data, admin harus memasukkan kode, nama model, memilih jenis mobil, kemudian memilih merk mobil. Baru kemudian data disimpan. Data jenis mobil di ambil dari master jenis. Sedangkan data merk mobil di ambil dari master merk.


(82)

4.2.12 Master Mobil

Gambar 4.12 Master Mobil

Form Master Mobil digunakan untuk mengisi data mobil. Data tersebut antara lain data nopol, data tahun pembuatan mobil, data model mobil, dan data pemilik mobil. Data model di ambil dari data master model. Sedangkan data pemilik di ambil dari data master customer.

4.2.13 Transaksi Pembelian

Form transaksi pembelian digunakan untuk melakukan pembelian sparepart pada supplier yang hasilnya berupa nota pembelian. Dalam form transaksi pembelian ini, nantinya admin akan memasukan data tanggal, kode supplier. Saat memilih kode supplier ini otomatis akan muncul juga


(83)

nama suppliernya. Selanjutnya dapat menentukan kode barang atau nama barang, harga dan jumlah satuannya. Penentuan harga sparepart di set pada master sparepart, jika ingin mengubah harga dilakukan secara manual. Perubahan harga manual jika melakukan pembelian satu jenis barang lebih dari satu supplier. Jika hal itu terjadi maka akan ditampilkan di master sparepart. Tombol “add” digunakan untuk menambahkan data yang dipilih.


(84)

4.2.14 Transaksi Penjualan

Gambar 4.14 Transaksi Penjualan

Terdapat dua jenis transaksi dalam form transaksi penjualan ini. Pertama transaksi untuk penjualan barang dan kedua yaitu transaksi untuk penjualan service. User harus memasukkan data tanggal, kode customer, nama customer dan nomor polisi sebelum memasukkan data transaksi penjualan barang maupun penjualan service.


(85)

4.2.15 Laporan Service

Gambar 4.15 Laporan Service

Form laporan service mempermudah admin maupun pemilik

bengkel dalam melihat data daftar service yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor. Hanya user dengan hak admin dan pemilik bengkel yang dapat mengakses data laporan service.

4.2.16 Laporan Sparepart


(86)

Form laporan sparepart berfungsi untuk melihat data sparepart yang ada di bengkel mobil Rewwin Motor. Admin maupun pemilik bengkel dapat melihat data sparepart apa saja berdasarkan kategori yang ada. Misal saprepart kategori oli atau onderdil.

4.2.17 Laporan Supplier

Gambar 4.17 Laporan Supplier

Form laporan supplier digunakan oleh admin maupun pemilik bengkel untuk melihat data supplier yang memasok barang kebutuhan bengkel. Data di laporan supplier antara lain kode, nama supplier, alamat supplier dan telepon.


(87)

4.2.18 Laporan Customer

Tampilan pada form customer mirip dengan tampilan pada form laporan supplier. Data yang ada di laporan customer antara lain kode, nama, alamat, telepon.

Gambar 4.18 Laporan Customer

4.2.19 Grafik Penghasilan


(88)

Form grafik penjualan dapat digunakan admin maupun pemilik bengkel untuk mengetahui jumlah biaya penjualan. Data pada grafik penjualan berdasarkan bulanan dan tahunan. Jika memilih periode bulanan maka user menentukan bulan yang dipilih untuk ditampilkan data grafiknya. Jika memilih tahunan maka user menentukan tahun untuk ditampilkan data grafiknya.

4.2.20 Informasi Sparepart Terlaris

Gambar 4.20 Informasi Sparepart Terlaris

Form Informasi Sparepart terlaris hanya bisa diakses oleh admin dan pemilik bengkel, untuk mengetahui informasi tentang sparepart yang laku terjual. Data yang ditampilkan pada form informasi sparepart terlaris yaitu kode, nama sparepart, dan jumlah sparepart yang terjual.

4.2.21 Informasi Service Terlaris

Form informasi service terlaris hanya bisa diakses oleh admin dan pemilik bengkel, untuk mengetahui informasi tentang service yang terlaris.


(89)

Data yang ditampilkan pada form informasi service terlaris yaitu kode, nama service, dan jumlah service yang terlaris.

Gambar 4.21 Informasi Service Terlaris

4.2.22 Informasi Pelanggan Teraktif

Gambar 4.22 Informasi Pelanggan Teraktif

Form informasi pelanggan teraktif hanya bisa diakses oleh admin dan pemilik bengkel, untuk mengetahui informasi tentang pelanggan paling aktif. Data yang ditampilkan pada form informasi pelanggan teraktif yaitu kode, nama pelanggan, dan jumlah.


(90)

4.3 Rancangan Desain Web Menggunakan PHP

Berikut tampilan dari rancangan web dari sistem informasi bengkel mobil Rewwin Motor:

4.3.1 Tampilan Awal Web (Home)

Gambar 4.23 Tampilan Awal Web

Tampilan awal web untuk bengkel mobil Rewwin Motor. Menu pada tampilan utama web antara lain home, profil, login, search, daftar


(91)

sparepart, dan daftar service. Ditampilan utama juga ditampilkan ucapan selamat datang bagi pengunjung web.

4.3.2 Profil Bengkel

Gambar 4.24 Profil Bengkel

Pengunjung web dapat mengakses profil dari bengkel mobil Rewwin Motor. Profil ini dapat menjadikan referensi pengunjung untuk mengenal lebih jauh tentang bengkel mobil Rewwin Motor.


(92)

4.3.3 Daftar Sparepart

Di web Rewwin Motor, pengujung web dapat melihat daftar sparepart apa saja yang dijual atau tersedia di bengkel mobil Rewwin Motor ini. Data sparepart yang ditampilkan yaitu kode, nama sparepart, harga dan foto atau gambar dari sparepart itu. Pengunjung web dapat dengan mudah mencari sparepart yang ingin di lihatnya dengan memilih berdasarkan kategori dari sparepart itu.


(93)

4.3.4 Daftar Service

Selain daftar sparepart, di web bengkel mobil Rewwin Motor juga ditampilkan daftar service yang ada di Rewwin Motor. Data yang ditampilkan pada daftar service ini yaitu kode, nama service dan biaya service.

Gambar 4.26 Daftar Service

4.3.5 Login

Halaman login hanya dapat di akses oleh member bengkel mobil yang mempunyai password dan pimpinan atau pemilik dari bengkel mobil. Nantinya setelah login, member akan menuju ke halaman web khusus untuk member untuk mengetahui informasi bagi member. Begitu juga


(94)

dengan pimpinan, setelah login akan menuju ke halaman web khusus untuk pimpinan untuk mengetahui informasi bagi pimpinan.

Gambar 4.27 Login

4.3.6 Halaman Utama Member


(95)

Gambar 4.28 di atas merupakan halaman utama member Rewwin Motor ketika member login dengan nama user dan passwornya. Member akan disapa teks berjalan dengan ucapan selamat datang. Menu utama pada halaman member yaitu history transaksi.

4.3.7 History Transaksi


(96)

Pada gambar 4.29 di atas merupakan halaman history transaksi bagi para member bengkel mobil Rewwin Motor. Data pada history transaksi yaitu history pembelian barang dan data service. Dengan data ini member nantinya dapat mengetahui service apa saja terhadap mobilnya dan barang atau sparepart apa saja yang pernah di beli di bengkel mobil Rewwin Motor ini.

4.3.8 Halaman Utama Pimpinan


(97)

Pada gambar 4.30 di atas merupakan halaman pimpinan bagi pemilik bengkel mobil Rewwin Motor. Pimpinan dapat mengakses informasi sparepart terlaris, service terlaris dan pelanggan teraktif hanya dengan mengakses.

4.3.9 Sparepart Terlaris


(98)

Pimpinan atau pemilik bengkel dapat mengetahui informasi berkaitan dengan sparepart terlaris dengan mengakses halamana web ini. Data pada informasi ini yaitu kode, nama sparepart, jumlah.

4.3.10 Service Terlaris

Gambar 4.32 Service Terlaris

Pimpinan atau pemilik bengkel dapat mengetahui informasi berkaitan dengan service terlaris dengan mengakses halamana web ini. Data pada informasi ini yaitu kode, nama service, jumlah.


(99)

4.3.11 Pelanggan Teraktif

Gambar 4.33 Pelanggan Teraktif

Pimpinan atau pemilik bengkel dapat mengetahui informasi berkaitan dengan pelanggan teraktif dengan mengakses halamana web ini. Data pada informasi ini yaitu kode, nama service, jumlah.


(1)

5.2.8 Uji Coba Halaman Search

Gambar 5.34 Search (Berdasarkan service)

Pengunjung web dapat melakukan pencarian data service yang diingin dicarinya dengan memilih pilihan service dan menuliskan nama servicenya dan klik tombol cari. Halaman search ini berdasarkan service dan sparepart. (Gambar 5.34)


(2)

5.2.9 Uji Coba Halaman Komentar

Halaman komentar di web, digunakan pengunjung web untuk melakukan komentar yang berkaitan dengan Rewwin Motor. Pengunjung harus mengisi data yang diperlukan dan tidak boleh mengkosongkan data. Jika ada data yang kosong maka akan ada pesan pemberitahuan. (Gambar 5.35)


(3)

BAB VI PENUTUP

Kesimpulan dan saran dimaksudkan untuk memberikan kesimpulan dari seluruh bab yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yang berkaitan juga dengan permasalahan dan batasan masalah. Sedangkan saran dimaksudkan untuk memberi saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari program Pembuatan Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Berbasis Customer Relationship Management Di Bengkel Mobil Rewwin Motor adalah

a. Untuk dapat mengelola pelanggan bengkel mobil Rewwin Motor dengan baik dibutuhkan suatu sistem atau aplikasi yang dapat mengelola dan menyimpan data pelanggan dengan membuat suatu database. Dengan cara ini, pimpinan atau pemilik bengkel dapat mengetahui data dan pelanggan dengan baik demi mempertahankan pelanggan.

b. Dengan adanya sistem aplikasi transaksi pembelian dan penjualan dapat membantu manajemen Rewwin Motor untuk mengelola data transaksi dengan baik dan benar, tanpa harus melakukan pencatatan secara manual.


(4)

c. Pelanggan bengkel mobil Rewwin Motor dapat dengan mudah mengakses informasi berkaitan dengan Rewwin Motor. Bagi member, informasi history pelanggan dapat bermanfaat untuk mengetahui sejarah service mobilnya yang pernah mengalami kerusakan apa saja. Member dapat mengetahui kapan terkahir kali menservice mobilnya. Pelanggan member maupun bukan member juga dapat melihat informasi berkaitan dengan harga service dan harga sparepart yang dijual di Rewwin Motor. Pemilik bengkel juga dapat mengakses web ini untuk kepentingan melihat informasi tentang bengkelnya.

6.2 Saran

Untuk mengembangkan program ini selanjutnya penulis memberikan saran dan juga merupakan langkah awal dari perbaikan yang telah penulis buat:

a. Sistem aplikasi yang dibuat ini berdasarkan kondisi dan permasalahan yang ada. Bengkel Rewwin Motor bukanlah bengkel yang kelas besar yang membutuhkan banyak data. Jika diterapkan pada bengkel kelas besar, maka perbaikan sistem aplikasi ini ada pada manajemen stok barang dan manajemen harga beli dan jual.

b. Sama sepertinya halnya pada aplikasinya, pada sistem berbasis web jika diterapkan ke bengkel kelas atas, maka kurang tepat. Jika suatu bengkel melakukan pembelian sprepart online, maka web dapat ditambah fasilitas yang dapat menunjang itu semua.


(5)

c. Program ini belum digunakan secara nyata di bengkel mobil Rewwin Motor. Diharapkan program dapat digunakan secara nyata di bengkel mobil Rewwin Motor maupun bengkel mobil lainnya yang tentunya program disesuaikan dengan kondisi bengkel mobil yang bersangkutan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2003. Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunkan PHP, Yogyakarta, Andi Yogyakarta.

Indah Indriyana, Bunafit Nugroho, 2004. Membuat Sistem Informasi Penjualan Retail Dengan Sql Server Dan Vb 6, Jakarta, Elex Media komputindo.

Isroi dan Arief. 2004. Seri Pelajaran Komputer Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Pardosi, Mico. 2005. Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Windows 98, 2000, NT, XP. Dua Selaras.

http://marianadewi.blogspot.com/2008/12/customer-relationship-management.html, ditulis 3desember2008, tanggal akses 7/3/2010 jam 14.00.

http://www.scribd.com/doc/25209413/Entity-Relationship-Diagram, penulis paramita mayadewi - pengantar basis data, tanggal akses 9/3/2010 jam 11.00.