PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TEKNIK AKROSTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN KELAS VII SMP HARAPAN MANDIRI MEDAN T.P. 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TEKNIK AKROSTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN KELAS VII SMP HARAPAN MANDIRI MENDAN T.P. 2012/2013

Oleh : Efri Yenita NIM 408121042

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

2


(3)

4

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Teknik Akrostik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran Dan Satuan Kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S, dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rusmayadi, S.Pd, M.M, selaku kepala SMP Harapan Mandiri Medan yang telah memberikan izin penelitian dan Ibu Fidrina Haryati Harahap, S,Si, selaku guru fisika serta seluruh staf dewan guru dan pegawai SMP Harapan Mandiri Medan yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Edi Gusta dan Ibunda Mentawati yang telah mendidik dan membesarkan penulis, memberi do’a yang tulus dan dorongan serta sumbangsih


(4)

5

i

yang besar dari segi material, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Nenek Arsyah, Adinda Ferdila Rahmi dan Ade Febrian, serta keluarga Bapak Wandeh. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya Dik A atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik. Spesial buat teman-teman 3-AIR (Rahmania, Dewi Marita, Fitriani Rizki, Maria Ulfah Handayani Lubis, dan Lailatul Husnah Br. Lubis), dan juga teman-teman di Laboratorium Fisika Umum FMIPA UNIMED yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

Efri Yenita NIM. 408121042


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TEKNIK AKROSTIK TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN KELAS VII SMP HARAPAN MANDIRI MEDAN T.P. 2012/2013

Efri Yenita (NIM 408121042)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random

sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak, yaitu kelas VII-A

sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 siswa dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidkan dan direliabelkan, dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 30.48 dengan standar deviasi 12.86 dan untuk kelas kontrol 30.47 dengan standar deviasi 13.36. Pada pengujian normalitas diperoleh data untuk kelas eksperimen dengan Lhitung = 0.1455 dan Ltabel = 0.1498, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0.1311 dan Ltabel = 0.1498, Lhitung < Ltabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1.08 dan Ftabel = 1.76, Fhitung < Ftabel maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen 48.95 dengan standar deviasi 28.37 dan untuk kelas kontrol 38.67 dengan standar deviasi 21.8. Pada pengujian normalitas diperoleh data untuk kelas eksperimen dengan Lhitung = 0.1398 dan Ltabel = 0.1498, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0.1480 dan Ltabel = 0.1498, Lhitung < Ltabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1.69 dan Ftabel = 1.76, Fhitung < Ftabel maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa untuk kelas eksperimen adalah 70.5 dan untuk kelas kontrol adalah 68.4 yang termasuk kategori aktif. Hasil uji t diperoleh thitung = 1.69 dan ttabel = 1.67, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.1.4. Teori Belajar Kontruktivisme 10

2.1.5. Model Pembelajaran Cooperatif Learning 11 2.1.6. Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe STAD 13

2.1.7. Teknik Akrostik 15

2.1.8. Pembelajaran Konvensional 15

2.1.9. Materi Pelajaran 17

2.1.10.Peneliti Terdahulu 22

2.2. Kerangka Konseptual 25

2.3. Hipotesis Penelitian 26

BAB III : METODE PENELITIAN 27

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 27

3.3.1. Variabel Penelitian 27

3.3.2. Instrumen Penelitian 27

3.3.2.1. Tes Hasil Belajar 28

3.3.2.2. Instrumen Aktivitas Siswa 29


(7)

vii

3.5. Teknik Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian 30

3.5.1. Validitas Tes 32

3.5.2. Reliabilitas Tes 33

3.5.3. Daya Pembeda Tes 34

3.6. Teknik Analisis Data 34

3.6.1. Analisis Data Tes 34

3.6.2. Analisis Data Observasi 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40

4.1.Hasil Penelitian 40

4.2.Pembahasan 45

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 48


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tangga Konversi Satuan Massa dan Satuan Panjang 21

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 32

Gambar 4.1. Diagram Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 Gambar 4.2. Diagram Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I 51 Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (Bahan Diskusi) Pertemuan I 60 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II 61 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (Bahan Diskusi) Pertemuan II 70 Lampiran 5. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa 71 Lampiran 6. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa 72

Lampiran 7. Data Aktivitas Belajar Siswa 80

Lampiran 8. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 82

Lampiran 9. Tes Hasil Belajar 88

Lampiran 10. Lembar Jawaban 92

Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 93 Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes 94 Lampiran 13. Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen Tes 97 Lampiran 14. Hasil yang Diperoleh Pelajar dari Cooperative Learning 100

Lampiran 15. Hasil Teknik Akrostik Siswa 101

Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 102

Lampiran 17. Data Pretes dan Postes 106

Lampiran 18. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Varians, Standar Deviasi 109

Lampiran 19. Uji Normalitas Data 111

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data 114

Lampiran 21. Pengujian Hipotesis 116

Lampiran 22. Daftar Nilai Tabel 119

Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian 125


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi suatu bangsa. Dengan berjalannya sistem pendidikan yang baik, maka anak-anak sebagai generasi yang unggul dapat menumbuhkan potensi yang dimilikinya dengan optimal. Pendidikan pada dasarnya adalah proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi, dimana kompetensi mencerminkan kemampuan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Dalam hal ini tugas pendidik adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.

Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan mencapai hasil yang optimal apabila terjalin hubungan yang baik antara pendidik dengan peserta didik. Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu tuntutan pada era global mengenai kemampuan pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dengan berbagai inovasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensinya perlu diperhatikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan juga sesuai menurut kebutuhan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu pendidik di tuntut untuk dapat merancang, menyusun, menggunakan pendekatan untuk tiap–tiap materi pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Pernyataan diatas jika ditelusuri dalam pengajaran fisika sangat berpengaruh. Berdasarkan pengamatan peneliti selama masa PPL tahun 2011, bahwa untuk pelajaran fisika minat belajar siswa sangat kurang dan menganggap bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini disebabkan karena belum


(11)

2

tepatnya pendidik mengembangkan model pembelajaran dalam mengajarkan fisika sehingga siswa merasa pelajaran fisika adalah sebuah beban. Hal ini senada dengan hasil wawancara dan angket yang peneliti sebarkan di SMP Harapan Mandiri Medan menyatakan lebih banyak siswa yang berpendapat bahwa pelajaran fisika itu sulit.

Dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan pada 70 orang siswa dilanjutkan dengan wawancara pada beberapa siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan, diperoleh data bahwa :

35,7% diantaranya menyatakan mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik, sehingga nilai hasil belajar fisika siswa rata– rata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM = 65). Adapun alasan siswa menyatakan mata pelajaran fisika itu sulit dan kurang menyenangkan karena dalam belajar fisika siswa harus banyak menghafal rumus. Sehingga, siswa tidak mampu mengerjakan aplikasi soal yang berbeda dengan yang telah dijelaskan guru sebelumnya.

31,4% siswa menyatakan senang dengan mata pelajaran fisika. Akan tetapi nilai hasil belajar yang mereka peroleh masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. Alasan siswa menyatakan senang dengan mata pelajaran fisika rata–rata disebababkan guru mata pelajaran fisika yang menyenagkan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi siswa masih beranggapan bahwan fisika merupakan mata pelajaran yang sulit. 32,9% lainnya menyatakan bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Dalam hal ini rata–rata siswa memberi alasan karena siswa suka dengan mata pelajaran fisika dan guru yang menyenangkan dalam pembelajaran.

Setelah ditelusuri hal ini terjadi karena guru kurang melibatkan siswa berperan aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, serta kurang dalam pengelolaan siswa didalam kelas, seperti yang peneliti amati pada suatu kelas saat sedang melakukan diskusi. Ketika guru sedang asik menjelaskan pada salah satu kelompok, kelompok lainnya malah asik bercerita. Kemudian karena kurangnya kontrol dari guru terhadap siswa, dalam kelompok itu hanya yang ingin tahu saja


(12)

3

yang melakukan diskusi sedangkan yang lain asik dengan kesibukan masing-masing. Dari hasil observasi juga didapat data bahwa saat mereka mempelajari suatu materi mengenai fisika, mereka kesulitan untuk mengingat informasi tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Model yang tepat dalam mengajarkan fisika akan membantu siswa lebih memahami dan menikmati pelajaran ini. Untuk permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka model pembelajaran koperatif tipe STAD menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut. Karena hasil yang diperoleh pelajar dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah prestasi akademis dan toleransi. Dengan adanya prestasi akademis maka hasil belajar fisika siswa akan meningkat, hal ini akan mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran fisika yang akan meningkat juga. Dan dengan adanya toleransi diharapkan pengelolaan terhadap siswa dikelas lebih optimal serta banyak aktivitas bermanfaat yang dapat dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan dilakukan dengan teknik akrostik. Teknik akrostik adalah teknik menghapal dengan cara mengambil huruf depan dari materi yang ingin dihapal, kemudian huruf depan ini digabungkan dan dibuat suatu singkatan atau cerita yang lucu. Penulis berharap banyak maanfaat yang didapat antara lain pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan, sebuah informasi yang didapatkan akan tersimpan pada memori dalam jangka waktu yang lama, sekaligus siswa dapat mengembangkan kreativitas yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penyebaran angket penulis menawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik.

Peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok besaran dan satuan karena materi ini merupakan materi dasar dari pelajaran fisika. Kenyataan yang penulis temukan saat melaksanakan PPL, masih banyak siswa yang tidak tau bagaimana cara mengkonversikan satuan. Salah satu cara untuk mengkonversikan satuan adalah dengan tangga konversi satuan, tangga konversi satuan yang sederhana saja tidak mampu mereka mengurutkannya secara benar. Sungguh benar-benar sangat disayangkan untuk materi yang sangat dasar


(13)

4

banyak siswa yang tidak mengusainya. Bagaimana seorang pendidik dapat melanjutkan pelajaran ketingkat yang lebih tinggi jika meteri yang sangat dasar tidak dikuasai oleh siswa, bagaikan membangun sebuah rumah yang tidak ada pondasinya.

Selain itu, materi besaran dan satuan ini merupakan materi awal atau materi dasar dari pelajaran fisika dengan memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD penulis berharap tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, tujuannya agar siswa-siswi yang baru menduduki sekolah menengah pertama tidak terlalu susah untuk beradaptasi terhadap model pembelajaran ini dan dengan teknik akrostik siswa-siswi dapat mengembangkan kreativitas yang dimilikinya.

Dari uraian latar belakang diatas, penulis berkeinginan untuk melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Teknik Akrostik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan Kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah–masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran belum mengoptimalkan penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama serta kreativitas siswa.

2. Minat dan hasil belajar siswa terhadap matapelajaran fisika masih rendah. 3. Pengelolaan terhadap siswa di kelas yang belum optimal.

4. Kurang aktifnya guru dalam menggunakan model pembelajaran yang efektif.


(14)

5

1.3. Batasan masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan maka perlu dilakukan pembatasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik pada materi besaran dan satuan, dimana siswa mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru, mendiskusikan bersama kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusinya serta ditutup dengan pemberian pengakuan.

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika materi besaran dan satuan sesuai dengan KTSP.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

2. Bagaimana aktivitas siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

3. Adakah perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.


(15)

6

1.5. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian, yaitu :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan taknik akrostik pada materi besaran dan satuan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa khususnya nilai pelajaran fisika.


(16)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 48.95 untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan pembelajaran konvensional dengan rata-rata sebesar 38.67.

2. Aktifitas belajar siswa untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik diperoleh rata-rata sebesar 70.5 (aktif), dan untuk pembelajaran konvensional dengan rata-rata sebesar 68.4 (aktif).

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa, dimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik lebih tinggi dari pada pembelajaran konvensional, maka dapat dikatakan ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013 dengan thitung > ttabel = 1.69 > 1.67 pada taraf siginifikansi α = 0.05.


(17)

48

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Perlunya penjelasan lebih mendalam mengenai maksud dari pembuatan teknik akrostik, jangan sekedar siswa hanya mampu untuk merangkai materi dalam bentuk teknik akrostik dan memberikan soal tambahan kepada siswa yang dikerjakan di rumah, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.

2. Perlunya diadakan simulasi model pembelajaran yang akan digunakan terlebih dahulu, agar siswa merasa tidak canggung terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

3. Perlunya pengawasan dari guru bidang studi selama proses pembelajaran berlangsung, agar siswa lebih menghargai guru penggantinya (peneliti) dan mau lebih serius untuk belajar.


(18)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I, (2008), Learning to Teach Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Edi, S.S., Hartono, Nugroho, U., (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan.

Giancoli, Douglas C., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Gunawan, Adi W., (2006), Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk

Menerapkan Accelerated Learning, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Joland, Enrico Febrianto, Santiaji, Yana, Saripudin, Ahmad, (2010), Fisika SMP, TransMedia, Jakarta.

Resnick, Halliday, (2001), Fisika Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Ruhadi, (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Salah Satu Alternatif

Dalam Mengajarkan Sains IPA Yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Sardiman, (2007), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sopiatin, Popi, (2010), Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan siswa, Ghalia Indonesia, Bogor.

Suartini, Kinkin, (2010), Fisika SMP, GagasMedia, Jakarta.

Sudijono, Anas, (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana, (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Bumi Aksara, Jakarta.

Sukardi, Dewa Ketut, (2003), Analisis Tes Psikologi Dalam Penyelenggaraan

Bimbingan di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


(19)

50

Syah, Muhibbin, (2009), Psikologi Belajar, PT. RajaGravindo Persada, Jakarta. Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta.

Uno, Hamzah B., (2009), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Wahyuni, Esti, Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika Melalui Model Kooperatif Tipe STAD Pada Kelas XII-A SMTI Pontianak.

Zuriah, Nurul, (2006), Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori –


(1)

5

1.3. Batasan masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan maka perlu dilakukan pembatasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik pada materi besaran dan satuan, dimana siswa mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru, mendiskusikan bersama kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusinya serta ditutup dengan pemberian pengakuan.

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika materi besaran dan satuan sesuai dengan KTSP.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

2. Bagaimana aktivitas siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

3. Adakah perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.


(2)

6

1.5. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran tipe STAD dengan teknik akrostik dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian, yaitu :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan tahun pembelajaran 2012/2013 selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan taknik akrostik pada materi besaran dan satuan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa khususnya nilai pelajaran fisika.


(3)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 48.95 untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik dan pembelajaran konvensional dengan rata-rata sebesar 38.67.

2. Aktifitas belajar siswa untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik diperoleh rata-rata sebesar 70.5 (aktif), dan untuk pembelajaran konvensional dengan rata-rata sebesar 68.4 (aktif).

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa, dimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik lebih tinggi dari pada pembelajaran konvensional, maka dapat dikatakan ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan teknik akrostik terhadap hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan kelas VII SMP Harapan Mandiri Medan T.P. 2012/2013 dengan thitung > ttabel = 1.69 > 1.67 pada taraf siginifikansi α = 0.05.


(4)

48

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Perlunya penjelasan lebih mendalam mengenai maksud dari pembuatan teknik akrostik, jangan sekedar siswa hanya mampu untuk merangkai materi dalam bentuk teknik akrostik dan memberikan soal tambahan kepada siswa yang dikerjakan di rumah, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.

2. Perlunya diadakan simulasi model pembelajaran yang akan digunakan terlebih dahulu, agar siswa merasa tidak canggung terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

3. Perlunya pengawasan dari guru bidang studi selama proses pembelajaran berlangsung, agar siswa lebih menghargai guru penggantinya (peneliti) dan mau lebih serius untuk belajar.


(5)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I, (2008), Learning to Teach Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Edi, S.S., Hartono, Nugroho, U., (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan.

Giancoli, Douglas C., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Gunawan, Adi W., (2006), Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk

Menerapkan Accelerated Learning, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Joland, Enrico Febrianto, Santiaji, Yana, Saripudin, Ahmad, (2010), Fisika SMP, TransMedia, Jakarta.

Resnick, Halliday, (2001), Fisika Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Ruhadi, (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Salah Satu Alternatif

Dalam Mengajarkan Sains IPA Yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Sardiman, (2007), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sopiatin, Popi, (2010), Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan siswa, Ghalia Indonesia, Bogor.

Suartini, Kinkin, (2010), Fisika SMP, GagasMedia, Jakarta.

Sudijono, Anas, (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana, (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Bumi Aksara, Jakarta.

Sukardi, Dewa Ketut, (2003), Analisis Tes Psikologi Dalam Penyelenggaraan

Bimbingan di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


(6)

50

Syah, Muhibbin, (2009), Psikologi Belajar, PT. RajaGravindo Persada, Jakarta. Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta.

Uno, Hamzah B., (2009), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Wahyuni, Esti, Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika Melalui Model Kooperatif Tipe STAD Pada Kelas XII-A SMTI Pontianak.

Zuriah, Nurul, (2006), Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori –


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFATSIFATNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA KELAS 5 SDN SISIR 6 BATU

2 19 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

PENGEMBANGAN KOMIK PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS DESAIN GRAFIS PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN KELAS VII SMP

2 22 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 3 UJUNG BATU

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP

0 0 10