EKSPRESI IDENTITAS ETNIK JAWA DELI DALAM UPACARA PERKAWINAN (STUDI DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG).

I
)

'

EKSPRESI IDENTITAS ETNIK JAWA DEU DALAM
UPACARA PERKAWINAN

(Studi di Delta Maaaagpl Keeam.atu Labtlbaa Deli Kabapatea
DeliSerdug)

TESIS
Diajuba Kepada :

Program P~na
Uahlk Meatperolela Se~

Uaivenitas Nepri Medaa
Penyantaa Meaperolela Gelar
Magister Sal•


LEYLIA IS]JAJRANI

NIM : 07218~

PROGRAM STUDI ANTR.OPOLOGI SOSIAL
PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN

zoos

LEMBARPERSETUJUAN
DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI TESIS
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
JUDULTESIS
EKSPRESI IDENTITAS ETNIK JAWA DELI DALAM
UPACARA PERKA WINAN
(Studi di Desa Manunggal Keeamatan Labuhan Deli Kabupaten
Deli Serdang)
NAMA

: Leylia Khairani
NIM
: 072188530006
HARI!fANGGAL : Rabul 25 Februari 2009
TIMPENGUJI

Pembimbing I

:Prof. Dr. Usman Pelly, M.A

Pembimbing II : Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M.Si

Penguji

l

: 1. Prof. Dr. Nur.A. Fadhil Lubis, M.

2. Dr. Fikarwin Zuska, M.Si


3. Dr. phil. Ichwan Azhari, MS

ABSTRAK

Kltairani, Leylia: Ekspresi ldentitas Etnik Jawa dalam Upacara
Perkawinan (Studi di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli
Kabupaten Deli Serdang). Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, Februari 2009.

Penelitian ini mengungkapkan bagaimana ekspresi identitas etnik
Jawa Deli melalui perubahan-perubahan dalarn upacara perkawinan yang
mereka laksanakan sejak awal kedatangan mereka sarnpai saat ini.

Untuk mengungkapkan data tersebut, maka dalarn penelitian ini
penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan prosesual. Data di
lapangan diperoleh melalui teknik observasi partisipasi, wawancara, dan studi
dokumen.

Tujuan penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana strategi
orang Jawa Deli dalarn merekonstruksi kebudayaannya melalui tradisi-tradisi

yang dilaksanakan melalui upacara perkawinan. Kemudian menganatisisnya
berdasarkan perbedaan-perbedaan

y~g

terdapat dalarn pelaksanaan upacara

perkawinan yang dikembangkan bahkan diubah yang merupakan kreativitas
budaya yang diciptakan sebagai suatu reinterpretasi dari ekspresi identitas
orang Jawa Deli.

Dari penelitian ini, diperoleh basil bahwa orang Jawa yang
didataO.gkan sebagai pekerja kontrak perkebunan sejak akhir 1860-an,
menghadapi

situasi

perkebunan

yang


membuat

mereka

mengaiami

penderitaan. Hal itu berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi, yang
mengakibatkan pengaburan identitas sehingga tidak dapat mengekspresikan

kebudayaannya, bahkan dalam tatakrama dan interaksi sosial mereka sama
sekali tidak menunjukkan etika kejawaannya. Setelah mereka mulai
menjauhkan diri dari status kuli kontrak dan mendiami pemukimanpemukiman di pinggiran perkebunan dan bahkan bergeser ke pusat-pusat kota
sekitar 1890-an, memungkinkan mereka untuk merekonstruksi kembali
kebudayaannya. Keluamya mereka dari perkebunan memungkinkan mereka
melakukan interaksi dengan priayi yang datang pada awal abad 20. Dari basil
interaksi tersebut, muncullah istilah di dalam kelompok orang Jawa sendiri
yang membedakan mereka satu sama lain yaitu Jawa totok untuk kelompok
priayi dan Jawapranakan untuk orang Jawa Deli. Interaksi manghasilkan
pengadopsian beberapa simbol kebudayaan yang dibawa oleh priayi yang

tertihat dalam
mempertahankan

upacara perkawinan,
kekhasannya

tetapi orang Jawa Deli

sendiri

dalam

upacara

tetap

nemokkan.

Pengadopsian juga terjadi pada beberapa simbol kebudayaan Melayu seperti


marhaban, tepung tawar, dan balai.
Identitas Jawa Deli dapat ditemukan pada tradisi yang dilaksanakan
pada upacara perkawinan. Identitas tersebut merupakan corak kebudayaan
yang khas dan hanya ditemukan pada upacara perkawinan orang Jawa Deli.
Oapat disimpulkan bahwa tradisi yang dilaksanakan oleh orang Jawa
merupakan varian lain dari kebudayaan Jawa yang ada di Pulau Jawa.

11

Deli

ABSTRACT
Khairanl, Leylia: Identity Expression of Deli Javanese in
Wedding Ceremonial (Study in Desa Manunggal Kecamatan Labuban
Deli Kabupaten Deli Serdang). Postgraduate Program The State
University of Medan, February 2006.

This Research done to know how the ethnic identity expression of
Deli Javanese through changes in the marriage ceremony that was carried out
by them since the beginning of their arrival until the end.


To reveal this data then in this research the writer used the
descriptive method and approach prosesual. The data was in the field
received through the observation technic of participation, the interview, and
the study of the document.

The aim of this research want to showed how Javanese Deli strategy
in reconstructing his culture through traditions that were carried out the
marriage ceremony, then analysed it based on differences that were received
in the implementation of the triarriage ceremony that was developed even
changed that was cultural creativity that was created as a reinterpretation
from the identity expression of Deli Javanese.

From this research, knowed that Javanese who had been brought in
as the worker of the plantation contract since the end ofthe 1860's faced the
plantation situation made them experience the suffering. That situation had an
impact on the social life and economics, that result in blur identity so as to be
able to not express their culture, in fact in etiquette and their social
interaction they never showed the Javanese etiquette. After they began to
keep away themselves from the status of the contract labourer and lived in


lll

settlements in plantation outskirts and even shifted to the centres of the city
around the 1890's, enabled them to reconstruct came back their culture. Their
issuing from the plantation could them carried out the intemction in a
snobbish manner that came at the beginning of the age 20. From results of
this interaction of emerging the term in Javanese's group personally that
distinguished them to one another, that is Java totok for the snobbish group
and Javapranakan for Javanese Deli. The interaction make adopted several
symbols of culture that was brought by snobbish that was seen in the
marriage ceremony, but Javanese Deli continued to maintain his special
Characteristics personally in the ceremony nemokkan. This adoption also
happened to several symbols of Malay culture like marhaban, tepung tawar,

andhalai.
The identity of Deli Javenese could be found in the tradition that
was carried out in the marriage ceremony. This identity was the typical
cultural feature and only was found in the marriage ceremony of Deli
Javenese. Could be concluded that the tradition that was carried out by

iavenese Deli was the other variant from Javenese culture available in the
Javenese Island.

lV

KATAPENGANTAR
Ptiji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahrnat dan
karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di program
studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan
diberikan kekuatan dalam menyelesaikan tesis yang beljudul: "Ekspresi

ldentitas Etnik Jawa Deli dalam Upacara Perkawinan (Studi di Desa
Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang)".

Disamping itu, tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada Prof. Dr.
Usman Pelly, M.A dan rof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, araban serta kritik
terhadap penyusunan tesis ini.


Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rektor Unimed, Drs.
Syawal Gultom, M.Pd.; Direktur Pascasarjana Unimed, Prof. Dr. Belferik
Manullang; Ketua Program Studi Antropologi Sosial; Dr, Phil. lchwan
Aihari MS. Kepada ~elurh

staf pengajar prodi Antropologi Sosial

disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu yang

diberikan, sehingga ilmu tersebut dapat diaplikasikan dalam penelitian dan
penyelesaian tesis ini.

Terirna kasih yang mendalam untuk suami tercinta yang selalu
menjadi motivator dan pembaca dalam memberikan masukan-masukan untuk
penulisan ini. Kepada anakku tercinta yang senantiasa memberikan penyejuk
dalam kehidupan. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada kedua
orang tua.

v

ABSTRAK

Kltairanl, Leylia: Ekspresi ldentitas Etnik Jawa dalam Upacara

Perkawinan (Studi di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli
Kabupaten Deli Serdang). Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, Februari 2009.

Penelitian ini mengungkapkan bagaimana ekspresi identitas etnik
Jawa Deli melalui perubahan-perubahan dalam upacara perkawinan yang
mereka laksanakan sejak awal kedatangan mereka sampai saat ini.

Untuk mengungkapkan data tersebut, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan prosesual. Data di
lapangan diperoleh melalui teknik observasi partisipasi, wawancara, dan studi
dokumen.

Tujuan penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana strategi
orang Jawa Deli dalam merekonstruksi kebudayaannya melalui tradisi-tradisi
yang dilaksanakan melalui upacara perkawinan. Kemudian menganalisisnya
berdasarkan perbedaan-perbedaan yimg terdapat dalam pelaksanaan upacara
perkawinan yang dikembangkan bahkan diubah yang merupakan kreativitas
budaya yang diciptakan sebagai suatu reinterpretasi dari ekspresi identitas
orang Jawa Deli.

Dari penelitian ini, diperoleh basil bahwa orang Jawa yang
didatailgkan sebagai pekerja kontrak perkebunan sejak akhir 1860-an,
menghadapi

situasi

perkebunan

yang

membuat

mereka

mengalami

penderitaan. Hal itu berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi, yang
mengakibatkan pengaburan identitas sehingga

tidak dapat mengekspresikan

kebudayaannya, bahkan dalam tatakrama dan interaksi sosial mereka sama
sekali tidak menunjukkan etika kejawaarmya. Setelah mereka mulai
menjauhkan diri dari status kuli kontrak dan mendiami pemukimanpemukiman di pinggiran perkebunan dan bahkan bergeser ke pusat-pusat kota
sekitar 1890-an, memungkinkan mereka untuk merekonstruksi kembali
kebudayaannya. Keluarnya mereka dari perkebunan memungkinkan mereka
melakukan interaksi dengan priayi yang datang pada awal abad 20. Dari hasil
interaksi tersebut, muncullah istilah di dalam kelompok orang Jawa sendiri
yang membedakan mereka satu sama lain yaitu Jawa totok untuk kelompok
priayi dan Jawapranakan untuk orang Jawa Deli. Interaksi manghasilkan
pengadopsian beberapa simbol kebudayaan yang dibawa oleh priayi yang
teriihat dalam
mempertahankan

upacara perkawinan,
kekhasannya

tetapi orang Jawa Deli

sendiri

dalam

upacara

tetap

nemokkan.

Pengadopsian juga terjadi pada beberapa simbol kebudayaan Melayu seperti

marhaban, tepung tawar, dan balai.
Identitas Jawa Deli dapat ditemukan pada tradisi yang dilaksanakan
pada upacara perkawinan. Identitas tersebut merupakan corak kebudayaan
yang khas dan hanya ditemukan pada upacara perkawinan orang Jawa Deli.

Oapat disimpulkan bahwa tradisi yang dilaksanakan oleh orang Jawa Deli
merupakan varian lain dari kebudayaan Jawa yang ada di Pulau Jawa.

11

ABSTRACT
KJiairanl, Leylla: Identity Expression of Dell Javanese in

Wedding Ceremonial (Study in Desa Manunggal Kecamatan Labuban
Deli Kabupaten Deli Serdang). Postgraduate Program Tbe State
University ofMedan, February 2006.

This Research done to know how the ethnic identity expression of
Deli Javanese through changes in the marriage ceremony that was carried out
by them since the beginning of their arrival until the end.

To reveal this data then in this research the writer used the
descriptive method and approach prosesual. The data was in the field
received through the observation technic of participation, the interview, and
the study of the document.
The aim of this research want to showed how Javanese Deli strategy
in reconstructing his culture through traditions that were carried out the
marriage ceremony, then analysed it based on differences that were received
in the implementation of the rliarriage ceremony that was developed even
changed that was cultural creativity that was created as a reinterpretation
from the identity expression of Deli Javanese.

From this research, knowed that Javanese who had been brought in
as the worker of the plantation contract since the end ofthe 1860's faced the
plantation situation made them experience the suffering. That situation had an
impact on the social life and economics, that result in blur identity so as to be
able to not express their culture, in f'act in etiquette and their social
interaction they never showed the Javanese etiquette. After they began to
keep away themselves from the status of the contract labourer and lived in

iii

settlements in plantation outskirts and even shifted to the centres of the city
around the 1890's, enabled them to reconstruct came back their culture. Their
issuing from the plantation could them carried out the intemction in a
snobbish manner that came at the beginning of the age 20. From results of
this interaction of emerging the term in Javanese;s group personally that
distinguished them to one another, that is Java totok for the snobbish group
and Javapranakan for Javanese Deli. The interaction make adopted several
symbols of culture that was brought by snobbish that was seen in the
marriage ceremony, but Javanese Deli continued to maintain his special
Characteristics personally in the ceremony nemokkan. This adoption also
happened to seveml symbols of Malay culture like marhaban, tepung tawar,

andhalai.
The identity of Deli Javenese could be found in the tradition that
was carried out in the marriage ceremony. This identity was the typical
cultuml feature and only was found in the marriage ceremony of Deli
Javenese. Could be concluded that the tradition that was carried out by
iavenese Deli was the other variant from Javenese culture available in the
Javenese Island.

e

lV

BABV
KESIMPULAN

1.

Orang Jawa Deli berasal dari komunitas desa yang berbeda-beda di
Pulau

Jawa. Dalam struktur sosial di Jawa, mereka berasal dari

komunitas petani yang secara ekonomi miskin dan dari segi kebudayaan
dikategorikan sebagai abangan. Mereka datang ke Deli dengan tujuan
perbaikan ekonomi.

-2.

Ketika mereka -berada di Deli. mereka tidak membawa perangkatperangkat budaya, tokoh-tokoh adat dan agama yang penting untuk
menjalankan tradisi dan ritual-ritual mereka di daerah yang baru. Oleh
karena ketika itu mereka harus melakukan rangkaian-rangkaian upacara
yang -berkaitan dengan selingkaran hidup, mereka tidak dapat
melaksanakannya sebagaimana yang mereka lakukan di Jawa. Dalam
situasi seperti inilah terjadi k~erputsan

identitas budaya pada kelompok

orang Jawa di Deli.

J.

Mereka yang datang ke Deli mendapatkan situasi sosial yang -berbeda

dari tempat asalnya dan ingin melepaskan segala bentuk tradisi yang
mereka miliki di Pulau Jawa. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya
pengaburan identitas Jawa. Pada konteks sosial dan situasi baru yaitu
Deli, upaya untuk mempertahankan tradisi dari daerah asal yaitu -Pulau

Jawa tidak merupakan prioritas yang harus dijalankan.

176

4.

Pada sekitar awal abad ke 20, disamping arus buruh perkebunan dari
Jawa ke Deli, datang juga pekerja untuk kelas pegawai, guru, pengusaha,
pedagang, dokter, yang umumnya berasal dari kelas pegawai dan
terdidik di Jawa dengan kondisi perekonomian yang lebih baik. Mereka
ini dari sudut kategori budaya digolongkan kelas priayi.

5.

Kelompok priayi yang datang dengan perangkat kebudayaannya sendiri
memisahkan diri dengan kelompok buruh perkebunan. Tapi lama
kelamaan mereka melakukan interaksi dengan buruh kebun yang
jumlahnya sangat banyak dan lebih dulu ada di Deli. Hasil interaksi itu
telah menyebabkan mereka tidak bisa lagi mempertahankan model
hubungan-hubungan sosial yang selama ini mereka jalankan di Jawa
-P ada saat inilah muncul istilah Jawa totok untuk kelas priayi yang
merupakan pendatang baru dari Pulau Jawa, yang mempertahankan tata
krama dan budaya Jawa di Deli dan Jawapranakan untuk mereka yang
berasal dari generasi kedua atau ketiga yang tinggal di Deli. Dalam
perjalanan waktu Jawa totok akhirnya menyesuaikan diri dalam kontek
hubungan sosial mereka dengan Jawapranakan.

6.

Dikalangan Jawapranakan, mulai membentuk dan merekonstruksi
budaya mereka. Dalam perangkat ritual, mereka menggunakan beberapa
simbol Jawa dari Jawa totok seperti blankon, hiasan wajah, sanggul,
batik, aksesoris, kembar mayang, dan lain-lain. Walaupun mereka
mengadopsi beberapa unsur dari tradisi perkawinan Jawa totok tapi

177

mereka menyesuaikannya dengan tradisi dan kondisi sosial ekonomi
mereka sebagai kelompok kelas buruh. Jadi, tradisi perkawinan mereka
memadukan unsur-unsur Jawa totok dengan pola-pola yang berlaku di
lingkungan perkebunan.
7.

Dalam perkembangan selanjutnya orang Jawa Deli berinteraksi dengan
kebudayaan Melayu. Orang Jawa perkebunan mulai mengadopsi unsurunsur kebudayaan Melayu ke dalam upacara perkawinan adat Jawa
sebagai bagian dari proses pembentukan identitas mereka. Unsur-unsur
kebudayaan Melayu yang diadopsi adalah balai, marhaban, dan tepung
tawar, sebagai bagian dari keudayaan material. Dengan demikian bentuk

upacara perkawinan khas Jawa Deli adalah gabungan dari pola
perkawinan yang terbentuk sejak awal mereka datang ke Deli dengan
unsur-unsur

adat perkawinan elit Jawa dan unsur-unsur kebudayaan

Melayu.
8.

Identitas Jawa Deli dapat ditemukan pada tradisi yang dilaksanakan pada
upacara perkawinan. Identitas tersebut merupakan corak kebudayaan
yang khas dan hanya ditemukan pada upacara perkawinan orang Jawa
Deli. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tradisi yang dilaksanakan oleh
orang Jawa Deli merupakan varian lain dari kebudayaan Jawa yang ada
di Pulau Jawa.

178

ABSTRAK •....••••••••...•.•••.••..•.••.•.•..•.•.•.....••••••••.......•..•.•..••...•...
KATA PENGANTAR ................................................................. v
J)AFfAR lSI ................................................................................ vii
DAFI'AR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFfAR PETA •••••.•..•••••••••••••••.••.•••.••••••••..•••••••••••••.•••.•••••••...••.••.......•••... X
BAB I PENI)AHtJLUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalab ••. ••• ..• .•• ••• .. •••. •• •. ........................ 5
1.3 Pembatasan Masalah ........................................ ... ... ••• ... ... 5
1.4 Perumusan Masalab ........................... ... ... .•. ... ... ... ••. ... 6
1.5 Tuj uan Penelitian ............ •••••...•.•••.••••..•.•..••••...........•.....• 6
1.6 Kegunaan Penelitian •••. . •• ••............................................ 7
1.1 Satasan Konseptual ........ ••• ••• ••• .•••••••••••••..•••••. .•. ••• ••• .• .•• 8
a. Identitas ••• ••• ••• ••• ••• ••• ........................................ •• ••. ••••• 8
b. Orang Jawa Deli ••• ••• .................................. •.•••• ••• ••. ••• 9
1.8 Kajian Pustaka dan Landasan Teori •••••.••••.••••••••....•.•••••.•••• 9
1.9 Kerangka Pemikiran ••••••••• ••••••••••• .............................. ... 16
1.10 Metode Penelitian •• ••. ••••••••••............................................ 21
a. Jenis Penelitian ••••••••• •• •••••••.••••••••••.•.•••••••....•• ..... 21
b. Teknik Pengumpulan Data .......................... •.• ••••• •. 22
1. Observasi Partisipasi •••••••.•••••••••••••••••••.•.••.••• ••. 22
2; Wawancara ;;;o;;;e;o;;;;;;;o;;;o;;,,,..,;....... , . . . ;....... 22
3. Studi J)okumen ••••••••• •• ••••••••••••...................... 24
c. Teknik Analisis Data ••••••• •• •••••••••............................ 24
d. Lokasi dan Waktu Penelitian •••••• ........................... 25
BAB II ORANG JAWA DI DELI
2.1 Awal .Kedatangan •••••••• •••••• ••• ••• ................................... 27
2.2 Pengaburan Identitas Jawa ····-··········-·············· ............ 33
}_j Munculnya ldentitas Jawa Deli ••••••.••••••••••••••••••••••• 44



BAB ill KOMUNITAS DAN TRADISI ORANG JAWA DELI DI DESA
MANUNGGAL
3.1 Keadaan Desa Manunggal ••••••••••••••••••..••••••.•...•••..... 60
3.2 Mata Pencabarian •.•••.•••• •• •• •.•• ••• ••• ••••.••••• •• •.• •• . . •• ....... 69
3.3 Bahasa •••••. . •••••••••••• •••••• ••••. •. •••••••.•••••.••••.•••.••.•.•••. ... 74
3.4 Organisasi Sosial •••••••••••••••••••................................ .•.••• 80
3.5 Aspirasi Politik ..••••••••••••••••••••...•••••••••...••••••.....•••.••••. 87
3.6 Tradisi Orang Jawa Deli ..................;;;"""'·""""""·; 90

Vll

BAB IV UPACARA PERKAWINAN SEBAGAI EKSPRESI
IDENTITAS
4.1
Pentingnya Upacara Perkawinan dalam
Lingkaran Hid up ... •••••••....••••...••••...•.••••.••.••••.••.•••••. .•. 96
4.2 Tahap-tahap Praperkawinan ........................................ 102
4.2.1 Masa Pacaran .......................................................... 102
4.2.2 Perkenalan Keluarga ................................................ 104
4.3 Tabap Persiapan Perkawinan ...•••.•..••..•...•••••.•..•••..••••.•• 108
4.3.1 Menerima dan Melaksanakan Tunangan •....•••..•• 114
4.3.2 Antaran .•......••......•....•........••......••.•...•......••.. 121
4.4 TabapanWaktu ••.......•.....•••••....•.......•.•....••.....••..•.. 124
4.5 Slametan atau Kenduri •.•.•••••.•.••••.••••.•..••.•....••.•.•.... 127
4.6 Tradisi Khas Perkawinan Orang Jawa Deli ••••••••••.•..••.. 137
4.6.1 Pelaminan •••••••• ••• ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 137
4.6.2 Unsur-unsur Kebudayaan Jawa •••••••••••••••••••••.•• 145
4,6,3 Upacara Nemokkan '""'"'''"'"''''"""'"''""''"""'"" 148
4.7 Masuknya Tradisi Melayu •••••• ••. •••••••••••••••••••••••• •••••• 151
4.7.1 Marhaban dan Tepung Tawar .......................... 151
4. 7.2 Balai ••••••••••••••••••••••.•••••••••••••.•.•••••••••.•••••.•.•• 154
4.8 Aspek Sosial dan Ekonomi ••• .•••••. •• •••• •••.•••••••••.. .......... 156
4.8.1 Munjung ••••••••.••••••••••••••••••.•••••••.•••••.•••••••••••••• 156
4.8.2 Sumbangan •••.••••.••.•••••.••.••••••••••••••••••.•••••.•••.• 160
4.9 Peran dan Fungsi Bidan Pengantin •••..•••••...•••••••.•••••• 162
4.10 Perkawinan dan Penanda Identitas .............................. 169
BAH V KESIMPULAN .......................................................... , 176
DAFTAR PUSTAKA ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 179
•;

LAMPIRAN
Daftar Informan
Daftar Observasi!Wawancara



viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Pemakaian cincin oleh orang tua pihak laki-laki .................... 118
Gambar 2: Jenis barang-barang antaran ................................................... 122
Gambar 3: Pemberian "uang hangus" pada acara antaran .................. 124
Gambar 4: Sesaji yang dihidangkan pada acara slametan .................. 131
Gambar 5: Sesaji di kediaman pengantin laki-1aki ........................... 136
Gambar 6: Pengantin Jawa Deli pada tahun 1970-an ................................ 137
Gambar 7: Pakaian madem pengantin Jawa Deli pada tahun 1970-an ..... 143
Gambar 8: Pengantin Jawa Deli pada tahun 1990-an ............................... 145
Gambar 9: Pakaian Solo Putri ................................................................... 147
Gambar 10: Pakaian Dodotan .................................................................... 147
Gambar 11: Pera1atan yang digunakan pada acara nemokkan .................... 150
Gambar 12: Pengantin yang membawa kembar mayang dan balai ...........

154

Gambar 13: Prosesi injak telur pada upacara nemokkan ...................... 184
Gambar 14: Rumah perkebunan orang Jawa khas dengan amben ............ 184
Gambar 15: Rumah perkebunan yang masih bertahan .............................. 185
Garnbar 16: Rumah perkebunan yang beralih menjadi ruko .................... 18.5
',

Gambar 17: Upacara akad nikah orang Jawa Deli pada tahun 1970-an .... 186
Garnbar 18 : Upacara akad nikah pada tahun 2000-an ............................. 186
Gambar

19: Model pelaminan pada tahun 2000-an . . .. .. .. .. .. . .. .. ........... 187

Gambar 20: Mahar yang diberikan oleh pengantin pria ............................. 187



lX

DAFTARPETA

Peta l

: Wilayah De sa Manunggal .................... ...................................... 61

Peta 2

: Kawasan Dusun VIII . . . . . . . . . . . . ........ ....................................... 66

Peta 3

: Perkebunan Sumatera Timur Tahun 1918 ............................ 182

Peta 4

: Kecamatan Labuhan Deli . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 183

X