T1 292010507 BAB III

(1)

26

Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Ungaran 03 yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, tepatnya di Jalan Diponegoro No.4. Penelitian dilakukan di kelas V dengan jumlah 27 siswa, terdiri dari 15 putra dan 12 putri. Wali kelas V pada saat ini adalah Ibu Dra. Surip, Kepala Sekolah Sri Dwi Winarsih, S.Pd.M.Pd Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

3.2 Sumber data

Peneliti menggunakan sumber data dari buku bacaan yang relevan dan menggunakan sumber data dari internet, serta menggunakan sumber yang relevan.

3.3 Variabel Penelitian

Sugiyono (2008:38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Macam-macam variabel menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua.

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel dependen (Slameto,2012). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah model pembelajaran Kumon. Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan


(2)

secara perseorangan. Siswa dapat memulai dari level yang dapat dikerjakan sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami soal dengan sendirinya dan menyelesaikannya. Siswa berlatih belajar dengan kemampuannya sendiri, maka siswa akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampaui yang dicapai.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Slameto, 2012). Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan hasil belajar. Hamalik (2011:155) menyatakan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat dipahami bahwa terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang belum tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Untuk mengukur hasil belajar, peneliti menggunakan instrumen tes. Siswa dikatakan meningkat dalam hasil belajarnya


(3)

3.4 Rencana Tindakan

Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan gambar berikut ini.

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart

Penjelasan mengenai gambar adalah sebagai berikut.

Perencanaan

Peneliti melaksanakan beberapa kegiatan yaitu:

1. Merancang skenario pembelajaran matematika menggunakan model Pembelajaran Kumon.

2. Penyusunan RPP Matematika. Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas yang juga guru mata pelajaran matematika dalam menyusun RPP yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Penyusunan materi hingga alat peraga pembelajaran yang diperlukan berdasar RPP.

Perencanaan Siklus I Refleksi

Refleksi Pengamatan dan Pelaksanaan

Pengamatan dan Pelaksanaan Perencanaan


(4)

4. Penyusunan instrumen observasi untuk mengetahui pencapaian pengajar menggunakan pembelajaran metode kumon pada pembelajaran matematika dan pencapaian siswa dalam mengikuti pembelajaran.

5. Penyusunan instrumen tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar.

Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai berikut.

1. Guru menumbuhkan minat siswa materi pelajaran yang akan dipelajari sehingga siswa betul-betul merasa butuh akan bahasan materi pelajaran. 2. Guru membagi dengan kerja kelompok atau individual, siswa dibimbing

untuk mengalami sendiri bagaimana menciptakan konsep pembelajaran matematika.

3. Pada tahapan ini siswa melaporkan hasil pekerjaan. Guru menamai hasil pekerjaan dan kesimpulan yang telah disampaikan siswa sehingga siswa mendapatkan konsepnya.

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan tentang materi pelajaran dan rambatannya dengan mendemonstrasikan hasil pekerjaan didepan teman-temannya.

5. Pada tahapan ini guru menjelaskan secara ulang tentang konsep pembelajaran sehingga siswa tahu. Guru memberi soal latihan yang dikerjakan secara individual.

6. Setelah siswa berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran.

Pengamatan

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan tahap kelima, yaitu pada saat tindakan berlangsung. Peneliti melaksanakan pengamatan dengan menerapkan metode Kumon dan juga hasil belajar siswa yang dinilai dengan lembar observasi dan instrumen tes. Kemudian hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.


(5)

Refleksi

Peneliti melaksanakan refleksi berdasar hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan. Bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan sehingga dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya dan kelebihan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan sehingga dapat dipertahankan untuk pembelajaran.

3.5 Data Dan Cara Pengumpulannya

Cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian adalah sebagia berikut.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan pewawancara untuk mendapatkan jawaban atau informasi dari responden dengan tanya-jawab (Suharsimi Arikunto, 2005 : 30). Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara langsung yaitu percakapan dan tanya jawab kepada siswa secara langsung tanpa perantara. Wawancara ini juga dilakukan secara tertutup dan bebas, agar siswa dapat mengungkapkan permasalahan, keinginan dan kebutuhannya dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti menyusun dalam pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V dan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 03. Wawancara yang digunakan bersifat lentur, tidak terlalu ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada informasi yang lain.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian pengajar menggunakan metode kumon pada mata pelajaran matematika. Menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 27) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis. Menurut Zaenal Arifin (1998 : 49) Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis dan rasional mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi yang digunakan dalam


(6)

penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana peneliti berperan aktif mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang sedang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola KBM. Observasi dilakukan di kelas yang diberi tindakan. Peneliti melakukan observasi dengan cara mengisi 2 lembar observasi, yaitu observasi guru dan observasi siswa, yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.

a. Penyusun RPP,

b. Penyelarasan kegiatan pembelajaran mulai dari apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, sampai penutup yang menggunakan metode kumon dalam pembelajaran matematika dengan RPP yang telah disusun,

c. Kesesuaian kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa. 3. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang kemajuan siswa dalam mengerjakan soal. Peneliti menggunakan instrumen tes untuk mengetahui hasil belajar matematika kelas V Semester II Tahun 2013 / 2014 dengan metode kumon.

3.6 Validitas Data dan Reliabilitas Instrumen

Sudjana (2012: 12) mengatakan bahwa alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila memenuhi 2 hal, yaitu ketepatan atau validitas dan ketepatan reliabilitas. Sebelum di berikan kepada siswa, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes.

3.6.1 Validitas

Validitas adalah tentang ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul -betul menilai yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2012: 12).


(7)

Dari pernyataan itu, maka peneliti mempunyai pengertian bahwa uji validitas dimaksudkan untuk meneliti instrumen tes yang akan diajukan kepada siswa, sehingga instrumen tersebut sesuai dengan indikator yang diajarkan.

Menguji validitas dilakukan dengan cara memberikan instrumen tes pada siswa kelas V SD Negeri Ungaran 03.Validitas soal dihitung menggunakan SPSS for windows seri 17,0. Berdasar pada tabel r Product Moment pada sig. 0,05 (two tail), batas koefisien yang ditetapkan adalah 0,334 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Tabel r Product Moment sig. 0,05 (two tail)

N R

31 0.344

32 0.339

33 0.334

34 0.329

Berdasar atas tabel r, terdapat 21 soal yang valid pada siklus 1 dari 35 soal yang diujikan, dan pada siklus 2 terdapat 27 soal yang valid dari 35 soal yang diujikan, dan dijadikan instrumen tes oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan alat penilaian dalam menilai yang nilai sehingga kapanpun alat penelitian tersebut digunakan, akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2012: 16). Dari pernyataan tersebut, peneliti mempunyai pengertian bahwa pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen pada tes, sehingga instrumen tes itu tetap dapat untuk digunakan. Menurut Widyoko (2009: 170), standar minimal indeks alpha dalam uji reliabilitas adalah 0,7. Maka instrumen tes dikatakan reliabel apabila indeks alpha > 0,7.

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara memberikan instrumen tes pada siswa kelas V SD Negeri Ungaran 03. Validitas soal dihitung menggunakan SPSS for


(8)

windows seri 17,0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada reliability statistic di kolom Cronbach’s Alpha indeks alpha instrumen tes pada siklus 1 adalah 0,857 dan pada siklus 2 adalah 0,895, yang berarti instrumen tersebut reliabel.

Tabel 3.2 Reliabilitas Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.857 35

Tabel 3.3 Reliabilitas Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.895 35

3.7 Analisis Data

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, instrumen tes yang valid dan reliabel saja diberikan kepada siswa. Agar mengetahui hasil belajar siswa, instrumen tes dianalisis dengan rumus:

n = ×100

b = jumlah tes benar

t = jumlah soal tes

n = nilai tes siswa

Untuk mengetahui presentase siswa yang mencapai KKM dianalisis dengan rumus:

P = × 100%


(9)

N = jumlah siswa dengan nilai ≥ KKM, yaitu 70

S = jumlah siswa keseluruhan

3.8 Indikator Kinerja

Mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sesuai dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu berupa instrumen tes. Hasil belajar siswa dinyatakan akan meningkat dengan metode kumon jika presentase jumlah siswa dengan nilai yang mencapai


(1)

4. Penyusunan instrumen observasi untuk mengetahui pencapaian pengajar menggunakan pembelajaran metode kumon pada pembelajaran matematika dan pencapaian siswa dalam mengikuti pembelajaran.

5. Penyusunan instrumen tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai berikut.

1. Guru menumbuhkan minat siswa materi pelajaran yang akan dipelajari sehingga siswa betul-betul merasa butuh akan bahasan materi pelajaran. 2. Guru membagi dengan kerja kelompok atau individual, siswa dibimbing

untuk mengalami sendiri bagaimana menciptakan konsep pembelajaran matematika.

3. Pada tahapan ini siswa melaporkan hasil pekerjaan. Guru menamai hasil pekerjaan dan kesimpulan yang telah disampaikan siswa sehingga siswa mendapatkan konsepnya.

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan tentang materi pelajaran dan rambatannya dengan mendemonstrasikan hasil pekerjaan didepan teman-temannya.

5. Pada tahapan ini guru menjelaskan secara ulang tentang konsep pembelajaran sehingga siswa tahu. Guru memberi soal latihan yang dikerjakan secara individual.

6. Setelah siswa berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran.

Pengamatan

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan tahap kelima, yaitu pada saat tindakan berlangsung. Peneliti melaksanakan pengamatan dengan menerapkan metode Kumon dan juga hasil belajar siswa yang dinilai dengan lembar observasi dan instrumen tes. Kemudian hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.


(2)

Refleksi

Peneliti melaksanakan refleksi berdasar hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan. Bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan sehingga dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya dan kelebihan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan sehingga dapat dipertahankan untuk pembelajaran.

3.5Data Dan Cara Pengumpulannya

Cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian adalah sebagia berikut.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan pewawancara untuk mendapatkan jawaban atau informasi dari responden dengan tanya-jawab (Suharsimi Arikunto, 2005 : 30). Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara langsung yaitu percakapan dan tanya jawab kepada siswa secara langsung tanpa perantara. Wawancara ini juga dilakukan secara tertutup dan bebas, agar siswa dapat mengungkapkan permasalahan, keinginan dan kebutuhannya dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti menyusun dalam pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V dan kepala sekolah SD Negeri Ungaran 03. Wawancara yang digunakan bersifat lentur, tidak terlalu ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada informasi yang lain.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian pengajar menggunakan metode kumon pada mata pelajaran matematika. Menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 27) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis. Menurut Zaenal Arifin (1998 : 49) Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis dan rasional mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi yang digunakan dalam


(3)

penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana peneliti berperan aktif mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang sedang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola KBM. Observasi dilakukan di kelas yang diberi tindakan. Peneliti melakukan observasi dengan cara mengisi 2 lembar observasi, yaitu observasi guru dan observasi siswa, yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.

a. Penyusun RPP,

b. Penyelarasan kegiatan pembelajaran mulai dari apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, sampai penutup yang menggunakan metode kumon dalam pembelajaran matematika dengan RPP yang telah disusun,

c. Kesesuaian kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa. 3. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang kemajuan siswa dalam mengerjakan soal. Peneliti menggunakan instrumen tes untuk mengetahui hasil belajar matematika kelas V Semester II Tahun 2013 / 2014 dengan metode kumon.

3.6Validitas Data dan Reliabilitas Instrumen

Sudjana (2012: 12) mengatakan bahwa alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila memenuhi 2 hal, yaitu ketepatan atau validitas dan ketepatan reliabilitas. Sebelum di berikan kepada siswa, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes.

3.6.1 Validitas

Validitas adalah tentang ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul -betul menilai yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2012: 12).


(4)

Dari pernyataan itu, maka peneliti mempunyai pengertian bahwa uji validitas dimaksudkan untuk meneliti instrumen tes yang akan diajukan kepada siswa, sehingga instrumen tersebut sesuai dengan indikator yang diajarkan.

Menguji validitas dilakukan dengan cara memberikan instrumen tes pada siswa kelas V SD Negeri Ungaran 03.Validitas soal dihitung menggunakan SPSS for windows seri 17,0. Berdasar pada tabel r Product Moment pada sig. 0,05 (two tail), batas koefisien yang ditetapkan adalah 0,334 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Tabel r Product Moment sig. 0,05 (two tail)

N R

31 0.344

32 0.339

33 0.334

34 0.329

Berdasar atas tabel r, terdapat 21 soal yang valid pada siklus 1 dari 35 soal yang diujikan, dan pada siklus 2 terdapat 27 soal yang valid dari 35 soal yang diujikan, dan dijadikan instrumen tes oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan alat penilaian dalam menilai yang nilai sehingga kapanpun alat penelitian tersebut digunakan, akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2012: 16). Dari pernyataan tersebut, peneliti mempunyai pengertian bahwa pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen pada tes, sehingga instrumen tes itu tetap dapat untuk digunakan. Menurut Widyoko (2009: 170), standar minimal indeks alpha dalam uji reliabilitas adalah 0,7. Maka instrumen tes dikatakan reliabel apabila indeks alpha > 0,7.

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara memberikan instrumen tes pada siswa kelas V SD Negeri Ungaran 03. Validitas soal dihitung menggunakan SPSS for


(5)

windows seri 17,0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada reliability statistic di kolom Cronbach’s Alpha indeks alpha instrumen tes pada siklus 1 adalah 0,857 dan pada siklus 2 adalah 0,895, yang berarti instrumen tersebut reliabel.

Tabel 3.2 Reliabilitas Siklus 1 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.857 35

Tabel 3.3 Reliabilitas Siklus 2 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.895 35

3.7 Analisis Data

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, instrumen tes yang valid dan reliabel saja diberikan kepada siswa. Agar mengetahui hasil belajar siswa, instrumen tes dianalisis dengan rumus:

n = ×100

b = jumlah tes benar t = jumlah soal tes n = nilai tes siswa

Untuk mengetahui presentase siswa yang mencapai KKM dianalisis dengan rumus:

P = × 100%


(6)

N = jumlah siswa dengan nilai ≥ KKM, yaitu 70

S = jumlah siswa keseluruhan 3.8 Indikator Kinerja

Mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sesuai dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu berupa instrumen tes. Hasil belajar siswa dinyatakan akan meningkat dengan metode kumon jika presentase jumlah siswa dengan nilai yang mencapai