Studi Deskriptif Mengenai Kreativitas pada Siswa Usia 11-12 Tahun yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SD'X' Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Studi Deskriptif mengenai Kreativitas pada siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat kreativitas di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kreativitas dari Guilford (1957) yang terbagi menjadi kreativitas aptitude dan kreativitas non-aptitude.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yaitu, menggambarkan kreativitas yang ditampilkan oleh siswa uisa 11-12 tahun di SD ‘X’ yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi. Pengambilan data dilakukan dengan alat ukur yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori kreativitas dari Guilford (1957). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu dipilih berdasarkan karakteristik populasi yang telah ditentukan. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah 46 siswa.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terditi atas 40 item dengan hasil validitas 0,313-0,669 sedangkanderajat reliabilitas 0,872 berdasarkan kriteria Guilford (termasuk derajat tinggi).

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil bahwa kreativitas aptitude yang ditampilkan oleh siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi sebesar 54,34 % sedangkan kreativitas non-aptitude sebesar 50 %.

Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa derajat kreativits aptitude dan non-aptitude siswa SD ‘X’ termasuk tinggi, dimana perilaku yang paling banyak ditampilkan dari kreativitas aptitude adalah memperinci (elaborasi) sedangkan untuk kreativitas non-aptitude adalah sifat menghargai.

Saran yang dapat diberikan bagi sekolah adalah sekolah dapat mengoptimalkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi dengan membuat kegiatan belajar yang dapat memunculkan kreativitas. Sedangkan saran untuk siswa adalah siswa dapat lebih memanfatkan kurikulum berbasis kompetensi untuk dapat lebih meningkatkan kreativitas melalui pencapaian kompetensi secara maksimal dalam belajar.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

DAFTAR ISI……….………...…...……...ii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR BAGAN...vi

DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….………..1

1.2 Identifikasi Masalah………...………....…10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….……...…....10

1.3.1 Maksud Penelitian………..………....10

1.3.2 Tujuan Penelitian……….……...10

1.4 Kegunaan Penelitian………..……….…10

1.4.1 Kegunaan Ilmiah………10

1.4.2 Kegunaan Praktis………...………11

1.5 Kerangka Pemikiran………...………11

1.6 Asumsi…………...………24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kreativitas………..25

2.1.1 Sejarah Pemikiran dan Pengertian Kreativitas…..….…25

2.1.2 Pengertian Kreativitas………26


(3)

Universitas Kristen Maranatha iii

2.1.4 Kreativitas Aptitude dan Non-Aptitude...30

2.1.5 Kondisi yang Mempengaruhi Kreativitas... ...37

2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi...39

2.2.1 Pengertian Kurikulum...39

2.2.2 Pengertian Kompetensi...40

2.2.3 Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi...42

2.2.4 Karakteristik dan Tujuan KBK...44

2.2.5 Prinsip-prinsip Pembelajaran KBK...47

2.2.6 Prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan KBK..50

2.3 Late Childhood………...………54

2.3.1 Tugas Perkembangan Masa Late Childhood…...……..54

2.3.2 Tugas Perkembangan Masa Anak Sekolah……….…...56

2.3.3 Pentingnya Kreativitas bagi Perkembangan Anak………61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...62

3.2 Variabel Penelitian...62

3.3 Definisi Operasional dan Konseptual...63

3.3.1 Definisi Operasional...63

3.3.2 Definisi Konseptual...63

3.4 Populasi Sasaran...66

3.4.1 Populasi Sasaran...66

3.4.2 Karakteristik Sampel...66


(4)

Universitas Kristen Maranatha iv

3.5 Alat Ukur...66

3.5.1 Validitas Alat Ukur...70

3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur...70

3.6 Teknik Analisis………..71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden………...……….73

4.2 Gambaran Hasil Penelitian……….74

4.2.1 Gambaran Kreativitas………...………...………..74

4.2.2 Gambaran Aspek Kreativitas………...………..75

4.3 Pembahasan………..……….76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...……….82

5.2 Saran………..83

5.2.1 Saran untuk Sekolah…….……….83

5.2.2 Saran untuk Siswa……….83

5.2.3 Saran untuk Penelitian Lanjutan………...……….83

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Alat Ukur……….………..67

Tabel 3.5.2 Skoring Item……….….……….68

Tabel 4.1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin……….………..73

Tabel 4.1.2 Distribusi Frekuensi Usia……….……….……….73

Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi Kreativitas...74

Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Kreativitas Aptitude...75


(6)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir………...………23


(7)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Personal

Lampiran 2 Kuesioner Kreativitas

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Lampiran 4 Skoring Kreativitas aptitude

Lampiran 5 Skoring Kreativitas non-aptitude Lampiran 6 Tabel Data Penunjang


(8)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, peneliti hendak meminta kesediaan dan kerjasama dari adik-adik untuk mengisi kuesioner mengenai kreativitas dalam kurikulum berbasis kompetensi.

Kerahasiaan dari data yang telah diisi oleh adik-adik akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasama dari adik-adik dalam mengisi kuesioner ini saya mengucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Februari 2007


(9)

I. DATA PERSONAL

Petunjuk Pengisian :

Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan identitas dan keadaan diri adik-adik. Isilah setiap pertanyaan sesuai dengan apa yang adik-adik alami dan rasakan. Jawaban yang adik-adik berikan sangat berguna untuk melengkapi penelitian ini. Oleh karena itu, adik-adik dimohon untuk mengisi setiap pertanyaan, jangan sampai ada yang terlewat.

Terima kasih atas kesediaan adik-adik mengisi semua pertanyaan di bawah ini.

-Selamat Bekerja-

Nama :

Tempat / tanggal lahir :

Usia :

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan diri adik-adik.

Terhadap hal baru yang belum pernah saya temui, saya merasa :

a berani untuk mencoba karena bisa menambah pengalaman dan pengetahuan b tidak berani untuk mencoba karena takut untuk berhadapan dengan hal baru

Saya bisa menentukan apakah suatu peristiwa yang terjadi baik atau buruk a ya, saya bisa

b tidak, saya tidak bisa

Pilihlah salah satu di bawah ini yang sesuai dengan diri saudara :

a saya mampu dan senang untuk melakukan percobaan, baik di sekolah maupun di rumah


(10)

b saya tidak mampu dan tidak senang untuk melakukan percobaan, baik di sekolah maupun di rumah

Orang tua dan guru berpendapat bahwa : a saya adalah anak yang baik dan pintar b saya adalah anak yang tidak mampu c saya bukan anak yang baik dan pintar

Dalam setiap tindakan yang saya lakukan, orang tua dan guru : a selalu memarahi saya

b tidak perduli terhadap semua tingkah laku saya c memberikan saya kebebasan

Jika saya mempunyai masalah, orang tua dan guru : a tidak mau mendengarkan saya

b mau mendengarkan dan memberi saya nasehat

c hanya mendengarkan saya saja tanpa memberikan nasehat

Orang tua dan guru saya :

- memberikan kebebasan untuk berbicara mengenai perasaan saya a ya

b tidak

- memberikan kebebasan untuk bertingkah laku sesuai dengan perasaan saya a ya


(11)

II. KUESIONER KREATIVITAS

Petunjuk Pengisian :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai tingkah laku kreativitas yang muncul dalam diri adik-adik dalam kurikulum berbasis kompetensi. Jawablah pernyataan itu sesuai dengan diri adik-adik.

Berilah tanda silang (X) pada salah satu dari empat pilihan jawaban sesuai dengan diri adik-adik. Pilihan jawaban yang disediakan adalah :

- Sangat Setuju (SS)

- Setuju (S)

- Tidak Setuju (TS)

- Sangat Tidak Setuju (STS)

Kerjakanlah semua pernyataan tersebut dengan teliti, jangan sampai ada nomor yang terlewat. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Jawablah dengan segera setelah adik-adik membaca setiap pernyataan, jangan dipikirkan terlalu lama.


(12)

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mampu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru di kelas.

2. Saya tidak mampu untuk memberikan jawaban yang sama dengan teman lain saat menjawab pertanyaan. 3. Saya tidak tertarik untuk memikirkan hal baru di luar

pengetahuan saya.

4. Saya sering membayangkan penggunaan yang berbeda dari suatu barang.

5. Saat saya melakukan kegagalan, saya tidak takut untuk mencoba kembali.

6. Saya lebih tertarik kepada tugas yang mudah daripada tugas yang sulit.

7. Saya mudah dipengaruhi oleh guru, teman dan orang tua.

8. Saya senang melakukan sesuatu tugas yang belum diketahui hasilnya.

9. Saya tidak mampu untuk menjawab pertanyaan dari guru.

10. Saya senang mencari hal baru yang belum saya ketahui.

11. Saya sangat menghargai hak orang lain dan diri saya sendiri.

12. Saya malas untuk membaca buku baru di luar pelajaran untuk menambah pengetahuan saya.

13. Saya berani untuk mengakui kesalahan saya.

14. Saya kesulitan untuk mengerjakan tugas mengelompokkan sesuatu sesuai ketentuan.

15. Saya sering tidak menghargai hak orang lain dan diri saya sendiri.


(13)

No. Pertanyaan SS S TS STS

16. Saya kesulitan untuk menyampaikan berbagai cerita dari sebuah gambar.

17. Saya yakin dapat melakukan apa yang telah saya sampaikan kepada guru dan teman.

18. Saya merasa bingung apabila diminta untuk membuat keputusan secara cepat.

19. Saya menghargai kebebasan, tetapi saya tidak tahu bahwa kebebasan memerlukan tanggung jawab. 20. Saya takut untuk mencoba hal-hal yang baru yang

belum saya alami sebelumnya.

21. Saat guru menjelaskan, saya mempunyai banyak pertanyaan untuk diajukan.

22. Saya tidak pernah membayangkan seseorang melakukan sesuatu hal yang belum pernah dilakukan orang lain.

23. Saya sering bertanya kepada guru dan teman dengan menggunakan kata tanya ‘mengapa?’ pada persoalan yang saya tidak mengerti.

24. Saya senang mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dari suatu benda atau hal.

25. Saya tidak senang melakukan tugas yang sulit untuk diselesaikan.

26. Saya tidak dapat dengan cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

27. Saya tidak pernah membayangkan hal yang dibayangkan orang lain.

28. Saya kesulitan apabila harus mempertahankan pendapat saya.


(14)

No. Pertanyaan SS S TS STS

29. Dalam mengerjakan suatu tugas yang sulit, saya akan terus berusaha agar berhasil.

30. Saya takut akan gagal.

31. Dalam mengerjakan soal dari guru, saya mempunyai banyak cara untuk menyelesaikannya.

32. Saya senang untuk memberi tanda pada bagian penting dalam catatan saya.

33. Saya pernah mempunyai firasat tentang sesuatu yang akan terjadi.

34. Saya selalu tertarik dengan sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

35. Apabila guru mengajukan pertanyaan, saya berani untuk menjawab meskipun belum tentu benar.

36. Saya tidak mempunyai keberanian untuk bertanya pada guru tentang pelajaran yang saya tidak mengerti.

37. Saya sangat menghargai keluarga, guru dan teman di sekolah.

38. Dalam diskusi dengan teman saat tugas kelompok, pendapat saya selalu berbeda.

39. Saya tidak mampu untuk melengkapi jawaban teman saya yang dirasa kurang.

40. Saya sering mempunyai ide yang berbeda dari teman yang lain.


(15)

III. ALAT UKUR KREATIVITAS

Reliabilitas = 0.872

Aspek Indikator Item Validitas Keterangan

Perilaku Perilaku + Saya mampu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru di kelas

0.463 Diterima Kreatif berpikir + Saat guru menjelaskan, saya mempunyai banyak pertanyaan untuk

diajukan

0.339 Diterima

Aptitude lancar - Saya tidak dapat dengan cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru

0.388 Diterima - Saya tidak mampu untuk menjawab pertanyaan dari guru 0.496 Diterima Perilaku + Saya sering membayangkan penggunaan yang berbeda dari suatu

barang

0.541 Diterima berpikir + Dalam mengerjakan soal dari guru, saya mempunyai banyak cara

untuk menyelesaikannya

0.510 Diterima lancar + Dalam diskusi dengan teman saat tugas kelompok, pendapat saya

selalu berbeda

0.472 Diterima - Saya tidak mampu untuk memberikan jawaban yang sama dengan

teman lain saat menjawab pertanyaan

0.469 Diterima - Saya kesulitan untuk mengerjakan tugas mengelompokkan sesuatu

sesuai ketentuan

0.474 Diterima - Saya kesulitan untuk menyampikan berbagai cerita dari sebuah gambar 0.440 Diterima Perilaku + Saya sering mempunyai ide yang berbeda dari teman yang lain 0.335 Diterima berpikir + Saya senang mencari hal baru yang belum saya ketahui 0.403 Diterima orisinal - Saya tidak pernah membayangkan hal yang dibayangkan orang lain 0.325 Diterima - Saya tidak tertarik untuk memikirkan hal baru di luar pengetahuan saya 0.437 Diterima Perilaku + Saya senang untuk memberi tanda pada bagian penting dalam catatan

saya

0.612 Diterima memperinci - Saya tidak mampu untuk melengkapi jawaban teman saya yang dirasa 0.426 Diterima


(16)

kurang

Perilaku + Saya sering bertanya kepada guru dan teman dengan menggunakan

kata ‘mengapa’ pada persoalan yang saya tidak mengerti 0.434 Diterima

menilai + Saya yakin dapat melakukan apa yang telah saya sampaikan kepada guru dan teman

0.439 Diterima - Saya merasa bingung apabila diminta untuk membuat keputusan secara

cepat

0.432 Diterima - Saya kesulitan apabila harus mempertahankan pendapat saya 0.710 Diterima Perilaku + Saya selalu tertarik dengan sesuatu yang belum pernah saya lihat

sebelumnya

0.445 Diterima rasa ingin + Saya senang mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dari suatu

benda atau hal

0.451 Diterima tahu - Saya tidak mempunyai keberanian untuk bertanya pada guru tentang

pelajaran yang saya tidak mengerti

0.479 Diterima - Saya malas untuk membaca buku baru di luar pelajaran untuk

menambah pengetahuan saya

0.476 Diterima Bersifat + Saya pernah mempunyai firasat tentang sesuatu yang akan terjadi 0.580 Diterima imajinatif - Saya tidak pernah membayangkan seseorang melakukan sesuatu hal

yang belum pernah dilakukan orang lain

0.592 Diterima Merasa + Saya senang melakukan sesuatu tugas yang sulit untuk diselesaikan 0.481 Diterima tertantang + Dalam mengerjakan suatu tugas yang sulit untuk diselesaikan 0.660 Diterima oleh - Saya tidak senang melakukan tugas yang sulit untuk diselesaikan 0.395 Diterima kemajemukan - Saya lebih tertarik kepada tugas yang mudah daripada tuga yang sulit 0.351 Diterima Perilaku + Apabila guru mengajukan pertanyaan, saya berani untuk menjawab

meskipun belum tentu benar

0.660 Diterima

berani + Saya berani untuk mengakui kesalahan saya 0.378 Diterima

mengambil + Saat saya melakukan kegagalan, saya tidak takut untuk mencoba kembali

0.364 Diterima resiko - Saya takut untuk mencoba hal-hal yang baru yang belum pernah saya

alami


(17)

- Saya takut akan gagal 0.453 Diterima - Saya mudah dipengaruhi oleh guru, teman dana orang tua 0.357 Diterima Perilaku + Saya sangat menghargai keluarga, guru dan teman di sekolah 0.432 Diterima sifat + Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya 0.457 Diterima menghargai - Saya sering tidak menghargai hak orang lain dan diri saya sendiri 0.473 Diterima

- Saya menghargai kebebasan, tetapi saya tidak tahu bahwa kebebasan memerlukan tanggung jawab


(18)

IV. SKOR KREATIVITAS APTITUDE

Subjek 1 9 21 26 2 4 14 16 31 38 3 10 37 40 32 39 17 18 23 28 Total skor

Kategori Kreativitas

1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 57 Rendah

2 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 1 3 4 56 Rendah

3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 1 4 1 60 Tinggi

4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 3 4 3 2 3 4 65 Tinggi

5 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 4 60 Tinggi

6 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 62 Tinggi

7 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 60 Tinggi

8 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 57 Rendah

9 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 54 Rendah

10 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 60 Tinggi

11 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 61 Tinggi

12 2 3 3 1 1 3 2 3 1 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 1 52 Rendah

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 75 Tinggi

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 56 Rendah

15 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 61 Tinggi

16 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 65 Tinggi

17 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 3 4 63 Tinggi

18 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 60 Tinggi

19 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 53 Rendah

20 4 3 3 2 4 3 2 4 3 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 65 Tinggi

21 3 2 4 2 1 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 3 3 1 2 3 61 Tinggi

22 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 49 Rendah

23 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 56 Rendah

24 3 2 3 1 2 2 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 3 1 2 3 47 Rendah


(19)

26 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 67 Tinggi

27 4 3 3 3 1 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 62 Tinggi

28 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 64 Tinggi

29 3 4 3 2 1 4 3 2 3 1 3 2 4 1 3 4 4 4 3 4 58 Rendah

30 3 3 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 62 Tinggi

31 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 57 Rendah

32 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 65 Tinggi

33 4 2 3 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 67 Tinggi

34 3 3 4 1 1 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 64 Tinggi

35 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 Rendah

36 3 3 3 1 3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 55 Rendah

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 Rendah

38 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 Rendah

39 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 59 Rendah

40 3 3 2 1 2 3 2 2 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 51 Rendah

41 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 61 Tinggi

42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 59 Rendah

43 4 3 2 4 1 4 3 4 3 2 2 4 1 4 3 4 3 1 2 3 57 Rendah

44 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 68 Tinggi

45 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 54 Rendah

46 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 62 Tinggi


(20)

SKOR SKOR

BERPIKIR LANCAR BERPIKIR LUWES

Subjek 1 9 21 26 Total Kategori Subjek 2 4 14 16 31 38 Total Kategori 1 3 3 3 3 12 Tinggi 1 3 3 3 3 2 2 16 Rendah 2 3 3 3 1 10 Rendah 2 1 3 2 2 3 3 14 Rendah 3 3 3 3 1 10 Rendah 3 4 3 4 4 4 2 21 Tinggi 4 4 4 4 2 14 Tinggi 4 3 3 3 3 4 2 18 Tinggi 5 3 4 2 4 13 Tinggi 5 3 3 4 4 3 2 19 Tinggi 6 4 4 3 3 14 Tinggi 6 3 3 4 3 4 1 18 Tinggi 7 3 3 4 3 13 Tinggi 7 3 3 3 4 3 2 18 Tinggi 8 3 3 2 2 10 Rendah 8 3 3 3 4 3 3 19 Tinggi 9 3 3 2 2 10 Rendah 9 3 3 3 3 3 2 17 Tinggi 10 2 3 3 2 10 Rendah 10 4 3 2 2 2 3 18 Tinggi 11 3 3 2 3 11 Rendah 11 3 3 3 1 2 2 14 Rendah 12 2 3 3 1 9 Rendah 12 1 3 2 3 1 3 13 Rendah 13 4 4 4 4 16 Tinggi 13 4 4 4 4 4 1 21 Tinggi 14 3 3 3 3 12 Tinggi 14 3 3 3 3 3 2 17 Tinggi 15 3 3 3 3 12 Tinggi 15 2 4 3 3 3 2 17 Tinggi 16 3 3 4 2 12 Tinggi 16 3 3 3 4 3 3 19 Tinggi 17 2 3 2 3 10 Rendah 17 4 4 4 4 3 2 21 Tinggi 18 2 3 3 2 10 Rendah 18 2 3 3 3 3 3 17 Tinggi 19 2 3 2 2 9 Rendah 19 2 3 2 3 2 3 15 Rendah 20 4 3 3 2 12 Tinggi 20 4 3 2 4 3 1 17 Tinggi 21 3 2 4 2 11 Rendah 21 1 4 3 4 3 1 16 Rendah 22 2 2 2 2 8 Rendah 22 2 2 3 3 2 3 15 Rendah 23 3 3 2 2 10 Rendah 23 3 3 3 3 3 3 18 Tinggi 24 3 2 3 2 9 Rendah 24 2 2 1 2 3 4 14 Rendah 25 4 4 4 1 14 Tinggi 25 2 4 4 4 4 3 21 Tinggi 26 4 4 2 2 14 Tinggi 26 3 3 3 4 3 2 18 Tinggi 27 4 3 3 4 13 Tinggi 27 1 4 3 1 4 3 16 Rendah 28 3 4 4 3 14 Tinggi 28 3 3 4 3 3 3 19 Tinggi 29 3 4 3 3 12 Tinggi 29 1 4 3 2 3 1 14 Rendah 30 3 3 4 2 14 Tinggi 30 2 2 2 3 4 3 16 Rendah 31 3 2 3 4 10 Rendah 31 2 2 2 3 3 4 16 Rendah 32 4 3 3 3 13 Tinggi 32 3 4 3 1 4 4 19 Tinggi 33 4 2 3 4 13 Tinggi 33 3 3 3 4 4 1 18 Tinggi 34 3 3 4 1 11 Rendah 34 1 4 1 4 4 3 17 Tinggi 35 3 3 3 2 11 Rendah 35 2 2 2 3 2 2 13 Rendah 36 3 3 3 1 10 Rendah 36 3 3 3 2 4 2 17 Tinggi 37 3 3 3 3 12 Tinggi 37 3 3 3 3 3 2 17 Tinggi 38 3 3 3 3 12 Tinggi 38 2 3 3 2 2 3 15 Rendah 39 3 3 2 3 11 Rendah 39 3 2 2 3 3 3 16 Rendah 40 3 3 2 1 9 Rendah 40 2 3 2 2 2 4 15 Rendah 41 3 3 4 2 12 Tinggi 41 3 3 3 3 3 3 18 Tinggi


(21)

42 3 3 3 3 11 Rendah 42 3 3 3 3 3 2 17 Tinggi 43 4 3 2 4 13 Tinggi 43 1 4 3 4 3 2 17 Tinggi 44 4 4 4 3 15 Tinggi 44 3 3 4 4 2 4 20 Tinggi 45 3 3 3 2 11 Rendah 45 2 3 3 3 2 2 15 Rendah 46 3 4 4 3 14 Tinggi 46 3 3 4 2 2 2 16 Rendah


(22)

SKOR SKOR

BERPIKIR ORISINAL MEMPERINCI

Subjek 3 10 37 40 Total Kategori Subjek 32 39 Total Kategori

1 3 3 3 3 12 Rendah 1 3 3 6 Tinggi

2 4 4 3 4 15 Tinggi 2 4 2 6 Tinggi

3 3 4 4 4 15 Tinggi 3 3 2 5 Rendah

4 4 4 2 2 12 Rendah 4 3 4 7 Tinggi

5 2 3 2 3 10 Rendah 5 3 4 7 Tinggi

6 3 4 4 3 14 Tinggi 6 3 2 5 Rendah

7 3 4 2 3 12 Rendah 7 4 3 7 Tinggi

8 3 3 3 3 12 Rendah 8 3 3 6 Tinggi

9 3 3 3 2 11 Rendah 9 3 3 6 Tinggi

10 3 4 3 4 14 Tinggi 10 3 3 6 Tinggi

11 3 4 3 4 14 Tinggi 11 3 3 6 Tinggi

12 4 4 3 4 15 Tinggi 12 3 2 5 Rendah

13 4 4 4 4 16 Tinggi 13 4 4 8 Tinggi

14 2 3 2 3 10 Rendah 14 3 3 6 Tinggi

15 3 4 3 3 13 Tinggi 15 3 3 6 Tinggi

16 3 4 3 3 13 Tinggi 16 4 3 7 Tinggi

17 3 4 4 2 13 Tinggi 17 3 4 7 Tinggi

18 4 4 3 4 15 Tinggi 18 3 3 6 Tinggi

19 3 3 3 3 12 Rendah 19 3 3 6 Tinggi

20 4 4 3 2 13 Tinggi 20 4 4 8 Tinggi

21 4 4 3 4 15 Tinggi 21 3 3 6 Tinggi

22 3 3 2 3 11 Rendah 22 2 3 5 Rendah

23 3 3 3 3 12 Rendah 23 3 1 4 Rendah

24 1 4 2 3 10 Rendah 24 2 3 5 Rendah

25 4 4 3 3 14 Tinggi 25 4 4 8 Tinggi

26 3 4 4 4 15 Tinggi 26 4 3 7 Tinggi

27 3 4 3 4 14 Tinggi 27 3 2 5 Rendah

28 4 3 3 3 13 Tinggi 28 4 2 6 Tinggi

29 3 2 4 1 10 Rendah 29 3 4 7 Tinggi

30 3 3 3 3 12 Rendah 30 3 3 6 Tinggi

31 3 4 3 3 13 Tinggi 31 3 3 6 Tinggi

32 1 4 3 4 12 Rendah 32 3 4 7 Tinggi

33 4 3 3 4 14 Tinggi 33 3 4 7 Tinggi

34 4 4 3 4 15 Tinggi 34 4 3 7 Tinggi

35 3 3 3 3 12 Rendah 35 3 3 6 Tinggi

36 3 4 2 2 11 Rendah 36 2 3 5 Rendah

37 3 3 3 3 12 Rendah 37 3 3 6 Tinggi

38 3 3 3 3 12 Rendah 38 3 3 6 Tinggi

39 4 3 3 3 13 Tinggi 39 4 3 7 Tinggi

40 3 3 2 4 12 Rendah 40 3 2 5 Rendah


(23)

42 3 4 3 3 13 Tinggi 42 3 2 5 Rendah

43 2 4 1 4 11 Rendah 43 3 4 7 Tinggi

44 4 3 3 4 14 Tinggi 44 4 3 7 Tinggi

45 3 3 3 3 12 Rendah 45 2 3 5 Rendah

46 3 4 4 4 15 Tinggi 46 3 3 6 Tinggi


(24)

SKOR MENILAI

Subjek 17 18 23 28 Total Kategori

1 3 3 3 2 11 Rendah

2 3 1 3 4 11 Rendah

3 3 1 4 1 9 Rendah

4 3 2 3 4 14 Tinggi

5 3 2 2 4 11 Rendah

6 3 3 2 4 11 Rendah

7 3 2 3 3 11 Rendah

8 3 2 2 3 10 Rendah

9 3 2 2 3 10 Rendah

10 3 3 2 4 12 Tinggi

11 4 3 3 3 16 Tinggi

12 4 2 3 1 10 Rendah

13 4 3 3 4 14 Tinggi

14 3 3 2 3 11 Rendah

15 4 3 3 3 13 Tinggi

16 4 3 3 4 14 Tinggi

17 2 3 3 4 12 Tinggi

18 3 3 2 4 12 Tinggi

19 3 2 3 3 11 Rendah

20 4 3 4 4 15 Tinggi

21 3 1 2 3 9 Rendah

22 3 2 3 2 10 Rendah

23 3 3 4 2 12 Tinggi

24 3 1 2 3 9 Rendah

25 4 3 3 4 14 Tinggi

26 3 3 3 4 13 Tinggi

27 4 3 3 4 14 Tinggi

28 3 3 3 3 12 Tinggi

29 4 4 3 4 15 Tinggi

30 4 4 3 3 14 Tinggi

31 3 3 3 3 12 Tinggi

32 4 3 3 4 14 Tinggi

33 4 2 3 4 15 Tinggi

34 4 3 3 4 14 Tinggi

35 3 3 3 3 12 Tinggi

36 3 3 3 3 12 Tinggi

37 3 3 3 3 12 Tinggi

38 2 2 3 3 10 Rendah

39 3 3 3 3 12 Tinggi

40 3 2 3 2 10 Rendah

41 3 3 3 3 12 Tinggi


(25)

43 3 1 2 3 9 Rendah

44 4 4 2 2 12 Tinggi

45 3 3 2 3 11 Rendah

46 4 3 4 3 14 Tinggi


(26)

V. SKOR KREATIVITAS NON-APTITUDE

Subjek 12 24 34 36 22 33 6 8 25 29 5 7 13 20 30 35 9 11 15 37 Total Skor

Kategori Kreativitas

1 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 54 Rendah

2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 4 4 1 3 2 3 4 3 55 Rendah

3 4 3 3 3 4 4 1 3 1 4 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 54 Rendah

4 4 3 3 3 3 3 1 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 63 Tinggi

5 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 3 56 Tinggi

6 3 3 4 4 1 2 1 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 57 Tinggi

7 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 1 4 3 2 3 3 4 3 3 57 Tinggi

8 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 53 Rendah

9 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 53 Rendah

10 3 3 4 4 1 2 1 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 55 Rendah

11 3 4 3 3 2 2 1 2 1 2 4 1 4 3 3 2 2 3 3 3 52 Rendah

12 3 2 3 2 3 2 1 3 1 4 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 49 Rendah

13 3 3 4 4 1 2 1 3 2 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 51 Rendah

14 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 55 Rendah

15 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 1 4 3 3 2 3 4 3 3 57 Tinggi

16 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 61 Tinggi

17 2 3 3 3 3 3 1 2 1 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 56 Tinggi

18 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 59 Tinggi

19 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 56 Tinggi

20 3 3 4 4 2 2 2 2 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 61 Tinggi

21 3 4 4 3 2 3 1 3 1 2 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 55 Rendah

22 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 49 Rendah

23 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54 Rendah

24 3 3 3 2 2 3 2 3 1 4 2 2 3 2 1 2 3 3 3 4 51 Rendah


(27)

26 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 61 Tinggi

27 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 65 Tinggi

28 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 58 Tinggi

29 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 63 Tinggi

30 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 3 57 Tinggi

31 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 53 Rendah

32 3 3 4 3 1 3 1 3 1 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 58 Tinggi

33 3 4 3 4 1 2 1 2 2 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 57 Tinggi

34 3 3 3 4 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 59 Tinggi

35 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 Tinggi

36 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 57 Tinggi

37 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 54 Rendah

38 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 54 Rendah

39 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 60 Tinggi

40 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 53 Rendah

41 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 52 Rendah

42 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 48 Rendah

43 3 3 4 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 53 Rendah

44 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 64 Tinggi

45 3 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 53 Rendah

46 1 3 2 1 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 51 Rendah


(28)

SKOR SKOR

RASA INGIN TAHU BERSIFAT IMAJINATIF

Subjek 12 24 34 36 Total Kategori Subjek 22 33 Total Kategori

1 3 3 1 3 10 Rendah 1 3 3 6 Tinggi

2 3 3 3 2 11 Rendah 2 2 3 5 Tinggi

3 4 3 3 3 13 Tinggi 3 4 4 8 Tinggi

4 4 3 3 3 13 Tinggi 4 3 3 6 Tinggi

5 4 3 3 3 13 Tinggi 5 2 3 5 Tinggi

6 3 3 4 4 14 Tinggi 6 1 2 3 Rendah

7 3 3 3 3 12 Tinggi 7 2 3 5 Tinggi

8 3 3 3 3 12 Tinggi 8 2 3 5 Tinggi

9 3 3 3 3 12 Tinggi 9 3 3 6 Tinggi

10 3 3 4 4 14 Tinggi 10 1 2 3 Rendah

11 3 4 3 3 13 Tinggi 11 2 2 4 Rendah

12 3 2 3 2 10 Rendah 12 3 2 5 Tinggi

13 3 3 45 4 14 Tinggi 13 1 2 3 Rendah

14 3 3 3 3 12 Tinggi 14 2 2 4 Rendah

15 3 3 2 3 11 Rendah 15 2 3 5 Tinggi

16 3 3 4 4 14 Tinggi 16 2 3 5 Tinggi

17 2 3 3 3 11 Rendah 17 3 3 6 Tinggi

18 2 3 3 3 11 Rendah 18 2 2 4 Rendah

19 3 3 3 3 12 Tinggi 19 2 4 6 Tinggi

20 3 3 4 4 14 Tinggi 20 2 2 4 Rendah

21 3 4 4 3 14 Tinggi 21 2 3 5 Tinggi

22 3 3 2 2 10 Rendah 22 2 2 4 Rendah

23 3 3 2 3 11 Rendah 23 2 3 5 Tinggi

24 3 3 3 2 11 Rendah 24 2 3 5 Tinggi

25 3 3 3 4 13 Tinggi 25 2 3 5 Tinggi

26 4 3 3 3 13 Tinggi 26 2 3 5 Tinggi

27 3 3 3 3 12 Tinggi 27 2 2 4 Rendah

28 4 3 3 4 14 Tinggi 28 3 3 6 Tinggi

29 2 3 3 3 11 Rendah 29 1 2 3 Rendah

30 3 3 3 3 12 Tinggi 30 2 3 5 Tinggi

31 3 3 4 3 13 Tinggi 31 2 2 4 Rendah

32 3 3 4 3 13 Tinggi 32 1 3 4 Rendah

33 3 3 3 4 14 Tinggi 33 1 2 3 Rendah

34 3 4 3 4 13 Tinggi 34 2 3 5 Tinggi

35 3 3 3 3 12 Tinggi 35 2 3 5 Tinggi

36 3 3 3 3 12 Tinggi 36 2 3 5 Tinggi

37 3 3 3 3 12 Tinggi 37 2 3 5 Tinggi

38 2 3 3 4 12 Tinggi 38 3 3 6 Tinggi


(29)

40 3 3 3 2 11 Rendah 40 2 2 4 Rendah

41 2 3 3 3 11 Rendah 41 2 3 5 Tinggi

42 2 3 3 1 9 Rendah 42 3 3 6 Tinggi

43 3 3 4 1 11 Rendah 43 3 3 6 Tinggi

44 4 3 4 3 14 Tinggi 44 3 2 5 Tinggi

45 3 2 3 2 10 Rendah 45 3 3 6 Tinggi

46 1 3 2 1 7 Rendah 46 3 3 6 Tinggi


(30)

SKOR SKOR

MERASA TERTANTANG BERANI MENGAMBIL RESIKO OLEH KEMAJEMUKAN

Subjek 6 8 25 29 Total Kategori Subjek 5 7 13 20 30 35 Total Kategori

1 2 2 3 3 10 Tinggi 1 3 2 3 3 3 2 16 Rendah

2 1 2 1 3 7 Rendah 2 3 2 4 4 1 3 17 Tinggi

3 1 3 1 4 9 Tinggi 3 3 1 3 3 1 2 13 Rendah

4 1 2 2 3 8 Rendah 4 4 2 4 4 3 3 20 Tinggi

5 2 3 2 3 10 Tinggi 5 2 1 3 3 3 3 15 Rendah

6 1 3 2 3 9 Tinggi 6 4 3 3 3 2 3 18 Tinggi

7 2 3 2 4 11 Tinggi 7 3 1 4 3 2 3 16 Rendah

8 1 2 2 3 8 Rendah 8 3 1 3 3 3 3 16 Rendah

9 2 2 2 3 9 Tinggi 9 2 2 3 3 2 2 14 Rendah

10 1 3 1 3 8 Rendah 10 2 2 3 3 3 3 16 Rendah 11 1 2 1 2 7 Rendah 11 4 1 4 3 3 2 17 Tinggi 12 1 3 1 4 9 Tinggi 12 3 2 3 3 1 1 13 Rendah 13 1 3 2 4 10 Tinggi 13 4 1 4 4 4 4 21 Tinggi 14 2 2 2 3 9 Tinggi 14 3 2 3 3 3 3 17 Tinggi 15 2 3 3 4 12 Tinggi 15 3 1 4 3 3 2 16 Rendah 16 2 3 3 4 12 Tinggi 16 3 2 3 3 3 3 17 Tinggi 17 1 2 1 3 7 Rendah 17 4 3 3 4 2 3 19 Tinggi 18 2 2 2 4 10 Tinggi 18 4 2 3 4 4 2 19 Tinggi 19 2 2 3 3 10 Tinggi 19 3 3 3 3 2 2 16 Rendah 20 2 2 1 4 9 Tinggi 20 3 3 4 4 4 4 22 Tinggi 21 1 3 1 2 7 Rendah 21 2 2 3 4 3 2 16 Rendah 22 2 2 2 3 9 Tinggi 22 3 2 2 3 2 2 14 Rendah 23 2 2 2 3 9 Tinggi 23 3 2 3 3 3 3 17 Tinggi 24 2 3 1 4 10 Tinggi 24 2 2 3 2 1 2 12 Rendah 25 1 2 2 4 9 Tinggi 25 3 3 4 3 4 4 21 Tinggi 26 2 3 2 4 11 Tinggi 26 4 3 4 4 4 3 22 Tinggi 27 2 3 2 3 10 Tinggi 27 3 2 4 3 3 4 19 Tinggi 28 2 2 3 4 11 Tinggi 28 2 2 3 4 4 3 18 Tinggi 29 2 2 2 3 9 Tinggi 29 3 4 3 4 4 4 22 Tinggi 30 2 2 2 3 9 Tinggi 30 2 2 3 2 3 4 16 Rendah 31 2 2 3 3 10 Tinggi 31 4 3 3 3 3 3 19 Tinggi 32 1 3 1 4 9 Tinggi 32 3 2 3 3 4 3 18 Tinggi 33 1 2 2 4 9 Tinggi 33 4 2 3 4 4 3 20 Tinggi 34 1 2 2 3 9 Tinggi 34 3 2 3 3 4 3 18 Tinggi 35 2 3 2 4 11 Tinggi 35 3 2 3 3 3 3 17 Tinggi 36 2 2 2 3 9 Tinggi 36 3 3 4 3 3 3 19 Tinggi 37 2 2 2 3 9 Tinggi 37 3 2 3 3 3 2 16 Rendah 38 2 2 2 2 8 Rendah 38 3 2 3 3 3 3 17 Tinggi


(31)

39 3 3 4 3 13 Tinggi 39 3 2 3 3 3 2 16 Rendah 40 2 3 2 3 10 Tinggi 40 3 2 3 3 3 2 16 Rendah 41 2 2 2 3 9 Tinggi 41 3 2 3 3 2 3 16 Rendah 42 2 2 2 2 8 Rendah 42 2 2 3 3 2 3 15 Rendah 43 2 2 2 3 9 Tinggi 43 2 2 2 3 3 4 16 Rendah 44 2 3 3 4 12 Tinggi 44 4 2 3 3 4 3 19 Tinggi 45 2 4 2 4 12 Tinggi 45 3 2 2 3 2 2 14 Rendah 46 2 3 3 4 12 Tinggi 46 3 1 3 3 2 2 14 Rendah


(32)

SKOR SIFAT MENGHARGAI

Subjek 9 11 15 37 Total Kategori

1 3 3 3 3 12 Tinggi

2 2 3 4 3 12 Tinggi

3 3 3 2 3 11 Rendah

4 4 4 4 4 16 Tinggi

5 3 3 4 3 13 Tinggi

6 4 3 3 3 13 Tinggi

7 3 4 3 3 13 Tinggi

8 3 3 3 3 12 Tinggi

9 3 3 3 3 12 Tinggi

10 4 3 3 4 14 Tinggi

11 2 3 3 3 11 Rendah

12 3 3 3 3 12 Tinggi

13 3 4 4 3 14 Tinggi

14 3 3 4 3 13 Tinggi

15 3 4 3 3 13 Tinggi

16 3 3 3 4 13 Tinggi

17 3 3 4 3 13 Tinggi

18 3 4 4 4 15 Tinggi

19 3 3 3 3 12 Tinggi

20 3 3 3 3 12 Tinggi

21 3 3 4 3 13 Tinggi

22 3 3 3 3 12 Tinggi

23 3 3 3 3 12 Tinggi

24 3 3 3 4 13 Tinggi

25 3 4 3 3 13 Tinggi

26 4 3 4 3 14 Tinggi

27 3 3 3 4 13 Tinggi

28 3 4 4 3 14 Tinggi

29 3 4 3 2 12 Tinggi

30 2 3 3 3 11 Rendah

31 2 3 3 4 12 Tinggi

32 3 4 3 3 13 Tinggi

33 3 3 4 3 13 Tinggi

34 3 3 3 3 13 Tinggi

35 3 3 3 3 12 Tinggi

36 3 3 3 3 12 Tinggi

37 3 3 3 3 12 Tinggi

38 3 2 3 3 11 Rendah

39 3 3 4 4 14 Tinggi


(33)

41 3 3 2 3 11 Rendah

42 3 3 2 2 10 Rendah

43 2 3 3 3 11 Rendah

44 4 3 3 4 14 Tinggi

45 3 3 2 3 11 Rendah

46 3 3 3 3 12 Tinggi


(34)

VI. DATA PENUNJANG

1.1Kondisi internal

Tabel 1.1.1 Keterbukaan terhadap pengalaman dalam bentuk berani untuk mencoba hal baru

Frekuensi Presentase -Berani untuk mencoba karena bisa menambah pengalaman

dan pengetahuan

-Tidak berani untuk mencoba karena takut untuk berhadapan dengan hal baru

45

1

97.82 %

2.17 %

Total 46 100 %

Tabel 1.1.2 Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi dalam bentuk mampu menilai masalah sesuai dengan patokan pribadi

Frekuensi Presentase -Mampu menilai suatu peristiwa baik atau buruk bagi dirinya

-Tidak mampu menilai suatu peristiwa baik atau buruk bagi dirinya

37 9

80.43 % 19.56 %

Total 46 100 %

Tabel 1.1.3 Kemampuan untuk bereksperimen dalam bentuk mencoba sesuatu yang belum pernah dihadapi

Frekuensi Presentase -Mampu dan senang untuk melakukan percobaan

-Tidak mampu dan tidak senang untuk melakukan percobaan

43 3

93.47 % 6.52 %


(35)

1.2.1 Kondisi Eksternal Keamanan Psikologis

Tabel 1.2.1 Pemberian kepercayaan kepada anak

Frekuensi Presentase -Siswa adalah anak yang baik dan pintar

-Siswa adalah anak yang tidak mampu -Siswa bukan anak yang baik dan pintar

38 5 3 82.60 % 10.86 % 6.52 %

Total 46 100 %

Tabel 1.2.2 Mengusahakan situasi non-evaluasi dalam tindakan yang dilakukan siswa Frekuensi Presentase -Selalu memarahi

-Tidak perduli terhadap semua tingkah laku siswa -Memberikan kebebasan kepada siswa

31 1 14 67.39 % 2.17 % 30.43 %

Total 46 100 %

Tabel 1.2.3 Pemberian pengertian secara empatis dalam hal menghadapi masalah

Frekuensi Presentase -Tidak mau mendengarkan

-Mau mendengarkan dan memberi nasehat -Hanya mendengarkan saja

1 44 1 2.17 % 95.65 % 2.17 %


(36)

Kebebasan psikologis

Tabel 1.2.4 Pemberian kesempatan untuk bebas secara pikiran

Frekuensi Presentase -Merasa bebas

-Tidak merasa bebas

40 6

86.95 % 13.04 %

Total 46 100 %

Tabel 1.2.5 Pemberian kesempatan untuk bebas secara perasaan

Frekuensi Presentase -Merasa bebas

-Tidak merasa bebas

15 31

32.60 % 67.39 %


(37)

VII. CROSSTABS

Perilaku kreatif aptitude

Tabel 2.1 Crosstabs perilaku kreatif aptitude dengan kondisi internal

Tabel crosstabs 2.1.1

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan keterbukaan terhadap pengalaman terutama dalam bentuk siswa berani untuk mencoba hal baru

Pendapat Responden Total Berani Tidak berani

Perilaku kreatif berderajat tinggi 23 (50 %) 1 (2.17 %) 24 (52.17 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 22 (47.82 %) 0 (0 %) 22 (47.82 %) Total 45 (97.82 %) 1 (2.17 %) 46 (100%)

Tabel crosstabs 2.1.2

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi dalam bentuk siswa dapat menilai masalah sesuai dengan patokan dirinya

Pendapat Responden Total

Mampu Tidak mampu

Perilaku kreatif berderajat tinggi 20 (43.47 %) 4 (8.69 %) 24 (52.17 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 17 (36.95 %) 5 (10.86 %) 22 (47.82 %) Total 37 (80.43 %) 9 (19.56 %) 46 (100%)


(38)

Tabel crosstabs 2.1.3

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan kemampuan untuk bereksperimen dalam bentuk mencoba sesuatu yang belum pernah dihadapi

Pendapat Responden Total

Mampu Tidak mampu

Perilaku kreatif berderajat tinggi 23 (50 %) 1 (2.17 %) 24 (52.17 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 20 (43.47 %) 2 (4.34 %) 22 (47.82 %) Total 43 (93.47 %) 3 (6.52 %) 46 (100%)

Tabel 2.2 Crosstabs perilaku kreatif aptitude dengan kondisi eksternal

Crosstabs perilaku kreatif aptitude dengan keamanan psikologis Tabel crosstabs 2.2.1

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan pemberian kepercayaan kepada anak bahwa pada dasarnya siswa baik dan pintar

Pendapat Responden Total

Anak baik dan pintar

Anak tidak mampu

Bukan anak baik dan pintar Perilaku kreatif

berderajat tinggi

22 (47.82 %) 2 (4.34 %) 0 (0 %) 24 (52.17 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

16 (34.78 %) 3 (6.52 %) 3 (6.52 %) 22 (47.82 %)


(39)

Tabel crosstabs 2.2.2

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan situasi non-evaluasi

Pendapat Responden Total

Memarahi Tidak perduli Memberikan kebebasan Perilaku kreatif

berderajat tinggi

15 (32.60 %) 0 (0 %) 9 (19.56 %) 24 (52.17 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

16 (34.78 %) 1 (2.17 %) 5 (10.86 %) 22 (47.82 %)

Total 31 (67.39 %) 1 (2.17 %) 14 (30.04 %) 46 (100 %)

Tabel crosstabs 2.2.3

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan pemberian pengertian secara empatis

Pendapat Responden Total

Tidak

mendengarkan

Mendengarkan dan memberi nasehat

Hanya

mendengarkan

Perilaku kreatif berderajat tinggi

0 (0 %) 23 (50 %) 1 (2.17 %) 24 (52.17 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

1 (2.17 %) 21 (45.65 %) 0 (0 %) 22 (47.82 %)


(40)

Crosstabs perilaku kreatif aptitude dengan kebebasan psikologis Tabel crosstabs 2.2.4

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan kesempatan untuk bebas secara pikiran Pendapat Responden Total

Ya Tidak

Perilaku kreatif berderajat tinggi 23 (50 %) 1 (2.17 %) 24 (52.17 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 17 (36.95 %) 5 (10.86 %) 22 (47.82 %) Total 40 (86.95 %) 6 (13.04 %) 46 (100%)

Tabel crosstabs 2.2.5

Crosstabulation perilaku kreatif aptitude dengan kesempatan untuk bebas secara perasaan Pendapat Responden Total

Ya Tidak

Perilaku kreatif berderajat tinggi 7 (15.21 %) 17 (36.95 %) 24 (52.17 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 8 (17.39 %) 14 (30.43 %) 22 (47.82 %) Total 15 (32.60 %) 31 (67.39 %) 46 (100%)

Perilaku kreatif non-aptitude

Tabel 2.3 Crosstabs perilaku kreatif non-aptitude dengan kondisi internal

Tabel crosstabs 2.3.1

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan keterbukaan terhadap pengalaman dalam bentuk berani untuk mencoba hal baru

Pendapat Responden Total Berani Tidak berani

Perilaku kreatif berderajat tinggi 22 (47.82 %) 1 (2.17 %) 23 (50 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 23 (50 %) 0 (0 %) 23 (50 %)


(41)

Total 45 (97.82 %) 1 (2.17 %) 46 (100%)

Tabel crosstabs 2.3.2

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi dalam bentuk siswa dapat menilai masalah sesuai dengan patokan dirinya

Pendapat Responden Total

Mampu Tidak mampu

Perilaku kreatif berderajat tinggi 20 (43.47 %) 3 (6.52 %) 23 (50 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 18 (39.13 %) 5 (10.86 %) 23 (50 %) Total 38 (82.60 %) 8 (17.39 %) 46 (100%)

Tabel crosstabs 2.3.3

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan kemampuan untuk bereksperimen dalam bentuk mencoba sesuatu yang belum pernah dihadapi

Pendapat Responden Total

Mampu Tidak mampu

Perilaku kreatif berderajat tinggi 21 (45.65 %) 2 (4.34 %) 23 (50 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 22 (47.82 %) 1 (2.17 %) 23 (50 %) Total 43 (93.47 %) 3 (6.52 %) 46 (100%)


(42)

Tabel 2.4 Crosstabs perilaku kreatif non-aptitude dengan kondisi eksternal

Crosstabs perilaku kreatif non-aptitude dengan keamanan psikologis Tabel crosstabs 2.4.1

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan pemberian kepercayaan kepada anak bahwa pada dasarnya siswa baik dan pintar

Pendapat Responden Total

Anak baik dan pintar

Anak tidak mampu

Bukan anak baik dan pintar Perilaku kreatif

berderajat tinggi

18 (39.13 %) 3 (6.52 %) 2 (4.34 %) 23 (50 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

20 (43.47 %) 2 (4.34 %) 1 (2.17 %) 23 (50 %)

Total 38 (82.60 %) 5 (10.86 %) 3 (6.52 %) 46 (100 %)

Tabel crosstabs 2.4.2

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan siatuasi non-evaluasi

Pendapat Responden Total

Memarahi Tidak perduli Memberikan kebebasan Perilaku kreatif

berderajat tinggi

15 (32.60 %) 0 (0 %) 8 (17.39 %) 23 (50 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

16 (34.78 %) 1 (2.17 %) 6 (13.04 %) 23 (50 %)


(43)

Tabel crosstabs 2.4.3

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan pemberian pengertian secara empatis

Pendapat Responden Total

Tidak

mendengarkan

Mendengarkan dan memberi nasehat

Hanya

mendengarkan

Perilaku kreatif berderajat tinggi

0 (0 %) 22 (47.82 %) 1 (2.17 %) 23 (50 %)

Perilaku kreatif berderajat rendah

1 (2.17 %) 22 (47.82 %) 0 (0 %) 23 (50 %)

Total 1 (2.17 %) 44 (95.65 %) 1 (2.17 %) 46 (100 %)

Crosstabs perilaku kreatif non-aptitude dengan kebebasan psikologis Tabel crosstabs 2.4.4

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan kebebasan psikologis

Pendapat Responden Total

Ya Tidak

Perilaku kreatif berderajat tinggi 21 (45.65 %) 2 (4.34 %) 23 (50 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 19 (41.30 %) 4 (8.69 %) 23 (50 %) Total 40 (86.95 %) 6 (13.04 %) 46 (100%)


(44)

Tabel crosstabs 2.4.5

Crosstabulation perilaku kreatif non-aptitude dengan kesempatan untuk bebas secara perasaan

Pendapat Responden Total

Ya Tidak

Perilaku kreatif berderajat tinggi 8 (17.39 %) 15 (32.60 %) 23 (50 %) Perilaku kreatif berderajat rendah 7 (15.21 %) 16 (34.78 %) 23 (50 %) Total 15 (32.60 %) 31 (67.39 %) 46 (100%)


(45)

1

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat menyamai kedudukan negara lain. Untuk dapat mengimbangi keadaan ini maka kemampuan sumber daya manusia sangat perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut mempengaruhi keberhasilan dan kualitas pendidikan bangsa. Tanpa pendidikan yang merata kita tidak akan mungkin dapat menghadapi tantangan berat dalam dunia yang cepat berubah ini. Pendidikan memegang peranan penting dengan menentukan perkembangan dan perwujudan diri seseorang baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.

Pendidikan mempunyai tujuan mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal sehingga dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat (Utami Munandar, 2002). Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga pengembangan bakat dan kemampuan secara optimal tentunya tidak dapat digeneralisasikan kepada setiap peserta didik.


(46)

Universitas Kristen Maranatha 2

Pengembangan bakat dan kemampuan secara optimal kini disadari bahwa pengembangan bakat dan kemampuan tidak hanya ditentukan oleh intelegensi (kecerdasan) melainkan juga kreativitas dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi untuk berprestasi (Renzulli, 1981 dalam Munandar, 2002). Kreativitas memungkinkan seseorang untuk dapat memunculkan suatu pemikiran atau penemuan-penemuan baru dalam bentuk perilaku serta mampu menjawab tantangan dalam berbagai bidang kehidupan serta untuk mencapai sumber daya berkualitas yang menuntut kita mengenali dan mengembangkan bakat-bakat unggul dalam berbagai bidang dan pengembangan kreativitas setiap orang.

Untuk dapat mengembangkan kreativitas secara optimal, maka kreativitas perlu dipupuk dalam diri anak dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan dalam bangku pendidikan di sekolah. Kreativitas seorang siswa perlu dikembangkan supaya seorang siswa mampu mewujudkan dirinya dengan mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk dapat memperkaya hidup dan juga kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian masalah. Selain itu, bahwa dengan menjadi kreatif dapat memberikan kepuasan dan dapat meningkatkan taraf kualitas hidup dengan cara mendorong untuk membuat ide baru, penemuan atau teknologi baru untuk meningkatkan taraf hidup.

Kreativitas yang dimiliki setiap siswa dapat dikatakan sebagai berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan, dengan penekanan pada


(47)

Universitas Kristen Maranatha 3

kuantitas dan kesesuaian. Prestasi atau kreativitas yang dimunculkan oleh seorang siswa di sekolah sangat ditentukan oleh ciri-ciri afektif yang berhubungan dengan berpikir di samping ciri-ciri kognitif yang berhubungan dengan perasaan, dimana dari ciri tersebut akan muncul perilaku kognitif dan perilaku afektif (Guilford, 1957 dalam Munandar, 1992).

Kemampuan kreativitas sebenarnya dimiliki oleh semua orang tetapi dalam derajat yang berbeda. Kemampuan ini dapat secara optimal dikembangkan apabila ada faktor pendukung dari luar maupun dalam diri. Terutama untuk anak 11-12 tahun, menurut Hurlock (1980) disebut juga usia kreatif, suatu masa dalam rentang kehidupan yang menentukan apakah seorang anak menjadi konformis atau pencipta karya yang baru dan orisinal. Kedua alasan menjadi dasar dari munculnya kreativitas dalam diri seorang siswa. Siswa yang mempunyai kreativitas atau mampu berperilaku kreatif adalah siswa yang senang untuk menggali sesuatu masalah secara mental dan mencoba banyak kemungkinan walaupun kemungkinan tersebut akan salah (E. Hurlock, 1978).

Namun, perkembangan kreativitas di Indonesia terutama dalam bidang pendidikan belum dapat berkembang secara optimal pada setiap diri anak didik. Hal ini dikarenakan pendidikan yang diperoleh belum dapat memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan kreativitas. Pendidikan di Indonesia selama ini hanya bertumpu pada program-program pendidikan (kurikulum) yang sudah baku yang mengacu pada hasil akademik saja, padahal perkembangan kreativitas memerlukan suatu program pendidikan yang dapat


(48)

Universitas Kristen Maranatha 4

memberikan kesempatan pada setiap anak didik untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Hal ini sejalan dengan hakikat pendidikan yaitu, memberikan pengalaman kepada anak didik setaraf dengan bakat dan kemampuannya karena dari hal tersebutlah kreativitas dapat muncul dan berkembang dalam setiap anak didik.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mulai menerapkan kurikulum baru yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2004 sebagai alternatif jalan keluarnya. Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang menekankan pada kompetensi masing-masing siswa dan salah satu pendekatan belajar yang digunakan adalah pendekatan belajar kreatif. Dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi ini diharapkan bahwa seorang siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan saja di sekolah, tetapi juga mampu mandiri dan kompeten dalam berbagai bidang kehidupan yang dipelajarinya serta dapat secara kreatif meningkatkan pengetahuannya di luar pengetahuan yang diberikan di sekolah terutama untuk siswa usia 11-12 tahun yang merupakan usia kreatif.

Kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu sistem pendidikan yang diarahkan pada pendidikan yang mampu melayani setiap perbedaan dan kebutuhan individu (berdiversifikasi) serta mampu membekali siswa dengan sejumlah kemampuan (kompetensi) yang diperlukan sesuai kebutuhan. Melalui iklim yang demikian, diharapkan mampu melahirkan generasi yang mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif serta memiliki kesabaran dan mampu bersaing,


(49)

Universitas Kristen Maranatha 5

Secara umum kompetensi menurut Ella Yulaelawati (2004) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi serta pekerjaan seseorang.

Menurut Utami Munandar (2002) terdapat beberapa prinsip dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran, salah satu diantaranya adalah mengembangkan kreativitas siswa. Membentuk manusia yang kreatif dan inovatif merupakan salah satu tujuan kurikulum berbasis kompetensi. Selama ini, kurikulum yang berlaku dianggap kurang mengembangkan aspek kreativitas siswa. Diharapkan dengan pemberlakuan kurikulum berbasis kompetensi, kreativitas berkembang sesuai dengan tujuan kurikulum. Kreativitas yang diharapkan adalah kreativitas yang berkembang dengan meliputi ranah kognitif (pemikiran), ranah afektif (perasaan dan sikap), dan psikomotor (keterampilan dan perilaku). Dimana kreativitas inilah yang menjadi tujuan dalam kurikulum berbasis kompetensi.

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah-sekolah, terutama di sekolah dasar menuntut adanya penyesuaian dari pihak guru dan murid. Diantaranya guru dituntut untuk menyediakan pengalaman belajar bagi siswa agar dapat merangsang siswa untuk menjadi lebih mandiri dalam belajar dan juga menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta proses pembelajaran harus dapat mengembangkan kreativitas (Dr. Wina Sanjaya, 2005). Hal ini menjadi sangat penting terutama bagi siswa sekolah dasar yang berumur 11-12 tahun, dimana pada usia tersebut, kreativitas mulai menonjol,


(50)

Universitas Kristen Maranatha 6

kreativitas seorang siswa ditandai dengan munculnya ciri-ciri kepribadian kreatif dalam diri siswa dalam bentuk kreativitas yang bersifat afektif dan kognitif. Dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi ini, ciri-ciri kepribadian kreatif dalam diri masing-masing siswa diharapkan dapat berkembang secara optimal.

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah-sekolah diharapkan selain dapat menumbuhkan kreativitas tetapi juga mempunyai dampak untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam hal ini kreativitas afektif dan kognitif, karena siswa dengan kreativitas yang tinggi merupakan salah satu tujuan kurikulum berbasis kompetensi yang harus dicapai oleh sekolah yang menerapkan kurikulum ini. Siswa dengan kreativitas yang tinggi ditandai dengan semakin banyak dan semakin tinggi ciri-ciri dari masing-masing perilaku kreatif yang dimiliki oleh seorang siswa maka kreativitas siswa tersebut semakin tinggi. (Wina Sanjaya, 2005)

Siswa yang kreatif menurut Guilford (1957) adalah siswa yang antara lain mempunyai sikap selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, mempunyai kegemaran dan menyukai aktifitas yang kreatif. Siswa biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) daripada siswa pada umumnya, artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik dan ejekan orang lain. Mereka pun tidak takut untuk melakukan sesuatu hal dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Siswa yang kreatif berani untuk berbeda,


(51)

Universitas Kristen Maranatha 7

menonjol dan membuat kejutan. Rasa percaya diri, keuletan dan ketekunan membuat mereka tidak dapat putus asa dalam mencapai tujuannya. Ciri kreatif lainnya adalah kecenderungan untuk lebih tertarik pada hal-hal yang rumit dan misterius, juga kecenderungan untuk percaya pada hal-hal yang bersifat imajinatif. Minat untuk seni dan keindahan juga lebih kuat daripada rata-rata siswa lainnya (Utami Munandar, 2002)

Dari ciri-ciri perilaku siswa kreatif di atas, salah satu sekolah dasar di Bandung yang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, siswa usia 11-12

tahun di SD ‘X’ Bandung tersebut menunjukkan kreativitas. Hal ini terlihat dari observasi bahwa siswa aktif untuk bertanya kepada guru baik untuk menjawab pertanyaan atau untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk menjawab pertanyaan atau melakukan kegiatan di dalam atau di luar kelas dan siswa juga memiliki kemandirian yang tinggi. Selain itu juga terdapat aktivitas di luar pelajaran kelas yang menumbuhkembangkan kreativitas. Aktivitas yang merangsang kreativitas itu antara lain sejak kelas kecil, siswa dirangsang untuk mempunyai kemampuan

mengelaborasi melalui kegiatan cerdas cermat serta ‘good habit’ yaitu kegiatan mendengarkan, memperhatikan dan mengembangkan konsep yang diberikan guru. Good habit ini mulai diberikan kepada siswa mulai tingkat kelas 1 sampai kelas 6. Materi yang diberikan dalam good habit ini bertahap mulai dari hal sederhana pada siswa kelas 1 sampai permasalahan yang kompleks pada siswa kelas 6. Misalnya guru menerangkan suatu permasalahan kepada siswa yang berkaitan dengan sekolah dan keluarga, kemudian siswa diminta untuk


(52)

Universitas Kristen Maranatha 8

memikirkan hal tersebut dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Siswa juga didorong untuk mempunyai daya imajinasi dan kemampuan orisinalitas dalam kegiatan LAZY (kegiatan menyusun balok menjadi suatu bangun atau benda). Selain itu, siswa didorong untuk senang mencoba mendapatkan pengalaman baru dan berani untuk mengambil resiko terhadap hal-hal baru melalui kegiatan outbond (kegiatan di luar ruangan atau alam terbuka) secara berkala sampai kelas besar.

Dari hasil survey awal dengan memberikan kuesioner tentang kreativitas pada kurikulum berbasis kompetensi terhadap guru-guru di SD ‘X’ Bandung tersebut , dimana SD juga merupakan salah satu SD yang sarat akan prestasi, antara lain, best of the best performance, bengkel kreativitas anak ; juara I lomba kreativitas lazy LAMAC ; dan harapan III lomba prestasi dan kreativitas SD, didapat hasil bahwa dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, perilaku kreatif siswa mulai muncul walaupun belum optimal. Hal ini terlihat dari hampir 50 % siswa usia 11-12 tahun mampu untuk memunculkan perilaku kreatif kognitif yaitu bebas dan fleksibel dalam berpikir sedangkan dalam perilaku kreatif afektif ditandai dengan perilaku mempunyai daya imajinasi yang kuat, dapat menggunakan minat yang luas dan mempunyai keinginan mendapatkan pengalaman baru berdasarkan pengamatan di kelas dan hasil belajar siswa.

Sedangkan dari hasil survey awal melalui kuesioner mengenai kreativitas anak dalam kurikulum berbasis kompetensi terhadap 10 siswa usia 11-12 tahun dimana menurut Hurlock (1980) usia tersebut adalah usia kreatif,


(53)

Universitas Kristen Maranatha 9

siswa usia 11-12 tahun dalam hal ciri-ciri perilaku kreatif dalam kurikulum berbasis kompetensi didapat hasil 52% siswa dapat memunculkan kreativitas kognitif, perilaku yang muncul dalam diri siswa yaitu siswa berani untuk berpendapat, bebas dalam berpikir, siswa mempunyai semangat dalam belajar dan menganalisis masalah serta dapat memberikan jawaban yang bervariasi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru di kelas dan mempunyai rasa keindahan yang tinggi. Sedangkan untuk kreativitas afektif didapat hasil bahwa 58% siswa usia 11-12 tahun dapat memunculkan kreativitas afektif yaitu siswa mempunyai daya imajinasi yang kuat, mempunyai keinginan mengatasi masalah yang sulit, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, keinginan mendapatkan pengalaman baru disertai dengan berani mengambil resiko serta mempunyai sikap menghargai hak diri sendiri dan orang lain.

Dari hasil fenomena di atas, dapat dilihat bahwa dalam hal kreativitas, siswa usia 11-12 tahun yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi penting untuk diteliti dan menarik perhatian peneliti, karena dapat mengetahui gambaran mengenai derajat kreativitas siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi terutama perilaku kreatif pada siswa usia 11-12 tahun.


(54)

Universitas Kristen Maranatha 10

1.2 Identifikasi Masalah

Seberapa tinggi derajat kreativitas pada siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui derajat kreativitas siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih lanjut mengenai kreativitas siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1. Memberikan pemahaman teoritis dalam psikologi pendidikan khususnya mengenai kreativitas.

2. Memberikan informasi dan manfaat mengenai perkembangan perilaku kreatif khususnya dalam pemberlakuan kurikulum berbasis kompetensi.


(55)

Universitas Kristen Maranatha 11

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Sebagai informasi bagi siswa usia 11-12 tahun yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi untuk dapat lebih meningkatkan kreativitas.

2. Sebagai informasi bagi guru mengenai gambaran kreativitas dan pertimbangan untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan mendidik anak didik menjadi kreatif.

3. Sebagai informasi bagi orang tua mengenai kreativitas dan pertimbangan untuk mendidik anak agar mengembangkan kreativitas sejak dini

1.5 Kerangka Pikir

Saat ini kreativitas menjadi hal yang penting untuk dikembangkan sejak dini dalam diri anak. Hal ini dengan alasan bahwa pertama dengan berkreasi seseorang dapat mewujudkan dirinya, dimana perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif selain bermanfaat juga dapat memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan seseorang meningkatkan kualitas hidupnya. Menjadi kreatif, tentunya harus dipupuk sejak dini dimulai dari lingkuingan keluarga dan dilanjutkan dalam bangku sekolah. Hal ini dimaksudkan agar


(56)

Universitas Kristen Maranatha 12

siswa di sekolah tidak hanya sebagai penerima pengetahuan saja tetapi juga dapat menjadi kreatif dengan mampu untuk menghasilkan pengetahuan baru.

Agar seorang siswa di sekolah dapat menjadi kreatif atau menghasilkan gagasan-gagasan dan hasil karya yang kreatif diperlukan sebuah persiapan. Seorang siswa yang menjalani sekolah dasar termasuk ke dalam masa persiapan karena pendidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan seseorang agar dapat memecahkan masalah baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kreativitas yang muncul dalam diri seorang siswa terutama pada seorang siswa sekolah dasar tidak hanya menciptakan hal-hal yang baru, tetapi juga menciptakan sesuatu hal yang merupakan gabungan dari hal-hal yang sebelumnya sudah pernah dikenal atau dipelajari. Semakin banyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, maka semakin memungkinkan seorang siswa untuk dapat menjadi kreatif.

Kreativitas dalam diri seorang siswa mulai berkembang sejak mulai masa kanak-kanak awal berlanjut sampai masa kanak-kanak akhir yaitu usia 11-12 tahun. Usia 11-12 tahun menurut Hurlock (1978) merupakan periode paling menonjol dalam perkembangan kreativitas, dimana periode ini juga disebut usia kreatif. Hal ini dikarenakan pada masa ini dalam diri anak terjadi perkembangan minat yang luas terhadap berbagai objek sehingga adanya perasaan ingin tahu yang kuat dan berusaha untuk mengeksplorasi lingkungannya dimana hal ini adalah awal atau dasar dari kegiatan kreatif . Dalam masa kreatif ini, dukungan dari lingkungan menjadi sangat penting dalam perkembangan kreativitas. Selain itu perkembangan pada masa awal


(57)

Universitas Kristen Maranatha 13

anak sebelumnya juga menjadi penting karena merupakan masa dimana anak memasuki usia bertanya yang menjadi salah satu perilaku dasar dari kreativitas.

Menurut Guilford (1957) kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal, dimana kemampuan ini terbagi atas kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir serta kemampuan yang berhubungan dengan perasaan. Di sekolah yang terutama dilatih adalah pengetahuan, ingatan dan kemampuan berpikir logis atau penalaran yaitu kemampuan menemukan suatu jawaban yang paling tepat terhadap masalah yang diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.

Kreativitas yang muncul dari seorang siswa usia 11-12 tahun dalam masa kreatif ini tidak lepas dari pengaruh oleh kondisi internal dan eksternal dalam perkembangannya (Carl Rogers, 1982). Kondisi internal dari seorang siswa yang kreatif terbagi ke dalam tiga kondisi. Kondisi yang pertama adalah keterbukaan akan pengalaman yaitu siswa berani untuk belajar sesuatu hal yang baru. Kondisi yang kedua adalah kemampuan siswa untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadinya diantaranya siswa mampu untuk menilai suatu masalah berdasarkan nilai-nilai dalam dirinya serta kondisi yang ketiga adalah kemampuan siswa untuk bereksperimen dimana siswa mau untuk mencoba sesuatu hal yang belum pernah dihadapinya. Seorang siswa yang mempunyai ketiga ciri ini berarti kesehatan psikologisnya sangat baik dan mampu untuk


(58)

Universitas Kristen Maranatha 14

menghasilkan karya yang kreatif serta hidup secara kreatif melalui perilaku kreatif.

Sedangkan kondisi eksternal dalam mengembangkan kreativitas dari seorang siswa dengan kurikulum berbasis kompetensi adalah pertama keamanan psikologis dimana terbentuk dari tiga proses yang saling berhubungan yaitu pertama menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Jika orang tua dan guru memberikan kepercayaan pada siswa, bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu, bagaimanapun tingkah laku atau prestasi siswa akan mendorong perkembangan kreativitas siswa tersebut. Efeknya ialah bahwa siswa menghayati suasana keamanan. Kedua adalah mengusahakan suasana yang di dalamnya evaluasi eksternal tidak ada. Evaluasi selalu mengandung ancaman sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan. Bagi siswa untuk berada dalam suasana dimana ia tidak dinilai, tidak diukur menurut patokan dari luar, dapat memberikan kebebasan dan menumbuhkan kreativitas. Ketiga adalah memberikan pengertian secara empatis dari guru dan orang tua. Mengenal dan ikut menghayati perasaan-perasaan siswa, pemikiran, tindakan serta dapat melihat dari sudut pandang siswa dan tetap menerimanya, akan memberi rasa keamanan bagi siswa dan menumbuhkan kreativitas.

Kondisi eksternal yang kedua adalah kebebasan psikologis dimana orang tua dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas secara simbolis pemikiran dan perasaannya. Jika orang tua dan guru mengizinkan atau memberikan kesempatan pada siswa untuk bebas mengekspresikan secara


(59)

Universitas Kristen Maranatha 15

simbolis pikiran atau perasaannya, keadaan ini akan memberikan pada siswa kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Apabila kedua kondisi ini terpenuhi dengan baik dalam diri seorang siswa usia 11-12 tahun maka kreativitas dapat muncul dan berkembang secara optimal.

Kreativitas seorang siswa usia 11-12 tahun dapat berkembang dengan baik apabila siswa dalam masa kreatif ini didukung oleh lingkungannya, dengan demikian siswa dapat mengarahkan energinya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif. Sebaliknya, apabila seorang siswa tidak didukung oleh lingkungannya, maka pengerahan energi dan perkembangan potensi kreatifnya akan terhambat. Lingkungan siswa yang terdekat selain keluarga adalah sekolah dimana sekolah mempunyai peranan yang cukup besar di dalam menumbuhkan kreativitas siswanya.

Peranan sekolah adalah menumbuhkembangkan kreativitas siswa terutama usia 11-12 tahun dengan sistem pendidikan yang dapat merangsang pemikiran, sikap dan perilaku kreatif produktif, di samping pemikiran logis dan penalaran. Sejalan dengan pernyataan tersebut, sekarang ini sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan kurikulum yang dinamakan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini adalah kurikulum yang secara khusus menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah melalui proses pembelajaran tertentu, termasuk di dalamnya bertujuan untuk mengembangkan kreativitas secara optimal. (Wina Sanjaya, 2005)


(60)

Universitas Kristen Maranatha 16

Secara khusus kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap siswa haruslah tergambarkan dalam pola perilaku. Artinya seseorang dikatakan memiliki kompetensi, bila ia tidak hanya tahu tentang sesuatu, tetapi juga mengetahui mengenai implikasi dan implementasi pengetahuan itu dalam pola perilaku atau tindakan yang dilakukan. Jadi kompetensi dapat juga dikatakan sebagai perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dan kurikulum berbasis kompetensi tidak hanya sekadar bertujuan agar siswa memahami pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, tetapi bagaimana pengetahuan yang dipahaminya itu dapat mewarnai perilaku yang ditampilkan dalam kehidupannya (Wina Sanjaya, 2005).

Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang dimiliki, yang meliputi kompetensi akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural, dan kompetensi temporal. Itulah sebabnya, makna belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi bukan hanya mendorong anak agar mampu menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana agar anak memiliki sejumlah kompetensi untuk mampu menghadapi rintangan yang muncul sesuai dengan perubahan pola kehidupan bermasyarakat. Dalam pembelajarannya, siswa


(61)

Universitas Kristen Maranatha 17

dituntut untuk dapat menggunakan berbagai sumber informasi, tidak hanya bersumber dari guru, tetapi juga dari sumber informasi lainnya. Siswa juga diberi peluang untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing. Atas dasar itulah kurikulum berbasis kompetensi mempunyai beberapa prinsip pembelajaran dalam pencapaian kompetensi siswa. Salah satu prinsip pembelajaran dalam kurikulum ini adalah mengembangkan kreativitas siswa.

Kreativitas siswa menjadi hal yang sangat penting dalam kurikulum berbasis kompetensi karena selama ini kurikulum yang berlaku dianggap kurang mengembangkan aspek kreativitas siswa. Kurikulum sebelumnya cenderung hanya mengembangkan kemampuan sisi akademik saja melalui proses pembelajaran yang mendorong agar siswa menguasai pengetahuan yang diajarkan. Kurikulum berbasis kompetensi mengharapkan agar kemampuan penguasaan pengetahuan itu dapat dijadikan alat untuk mendorong kreativitas siswa. Oleh sebab itu, penguasaan bahan ajar bukan sebagai tujuan akhir dari proses pembelajaran, akan tetapi sebagai tujuan antara untuk mencapai kreativitas siswa.

Kreativitas seorang siswa usia 11-12 tahun muncul dalam lingkup sekolah yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dalam bentuk perilaku kreatif. Kreativitas seorang siswa dimana didalamnya termasuk berpikir kreatif muncul dalam kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan bentukan keterampilan mental yang dapat dicapai apabila seorang siswa


(62)

Universitas Kristen Maranatha 18

mampu menguasai pengetahuan yang diajarkan dan mencapai kompetensi secara optimal (Wina Sanjaya, 2005).

Kreativitas seorang siswa tampak dalam hal antara lain siswa mampu untuk mengajukan pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, dapat mengajukan masalah sendiri, mencari jawaban terhadap masalah atau menunjukkan banyak inisiatif di dalam kelas. Dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, dimana memberikan peluang untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing menyadari bahwa pada dasarnya setiap siswa memiliki potensi untuk berkreativitas, hanya bentuk kreativitasnya yang terbagi-bagi. Bentuk kreativitas yang dimaksud adalah bahwa dalam kreativitas sangat ditentukan oleh kreativitas afektif (ciri yang berhubungan dengan emosi) dan kreativitas kognitif (ciri yang berhubungan dengan pikiran). Menurut Guilford (1957) dari dua kreativitas tersebut muncul dua bentuk kreativitas yaitu kreativitas aptitude dan non-aptitude.

Kreativitas aptitude yaitu kreativitas yang berkaitan dengan kognitif atau kemampuan berpikir sedangkan kreativitas yang kedua adalah kreativitas

non-aptitude yaitu kreativitas yang berkaitan dengan afektif yaitu perasaan atau

motivasi. Kreativitas aptitude yang pertama yaitu kreativitas aptitude terbagi kedalam 5 bentuk, yaitu yang pertama berpikir lancar yang bersifat kuantitatif dimana siswa dapat mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan, keterampilan memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal serta selalu memikirkan lebih dari satu jawaban atas pertanyaan. Kreativitas ini ditampilkan oleh pada siswa dalam kurikulum


(63)

Universitas Kristen Maranatha 19

berbasis kompetensi antara lain siswa dapat mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan dari guru, dapat bekerja lebih cepat dan cepat melihat kekurangan terhadap suatu objek atau situasi serta dapat memberikan suatu gagasan terhadap suatu masalah dalam pelajaran di kelas.

Kreativitas aptitude yang kedua adalah berpikir luwes (fleksibel), yaitu bersifat kualitatif dimana siswa mampu untuk menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atas suatu masalah dan mampu untuk mengubah cara pemikiran. Kreativitas ini ditampilkan oleh siswa di sekolah dalam kurikulum berbasis kompetensi antara lain siswa dapat memberikan pendapat yang sama sekali berbeda dalam membahas suatu masalah serta dapat memberikan penafsiran yang bermacam-macam terhadap suatu gambar atau cerita.

Kreativitas aptitude yang ketiga adalah berpikir orisinal, yaitu siswa mampu untuk melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, serta mampu untuk membuat kombinasi yang tidak lazim dari suatu bagian. Kreativitas ini ditampilkan oleh siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi antara lain siswa mampu untuk memikirkan masalah atau hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, memiliki cara berpikir lain dari yang lain baik dalam pelajaran maupun dalam diskusi serta lebih senang mensintesa daripada menganalisa.

Kreativitas aptitude yang keempat adalah memperinci (elaborasi), yaitu siswa mampu untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan serta


(64)

Universitas Kristen Maranatha 20

menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau jawaban sehingga lebih menarik. Kreativitas ini ditampilkan oleh siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi antara lain siswa dapat mencari arti yang lebih mendalam terhadap suatu jawaban dari pertanyaan dalam pelajaran, mampu mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain serta menambahkan warna atau detil terhadap catatan dirinya atau orang lain.

Kreativitas aptitude yang kelima adalah menilai (evaluasi), yaitu siswa mampu untuk membuat patokan penilaian sendiri terhadap suatu tindakan, mampu untuk mengambil keputusan terhadap suatu situasi serta mampu untuk melaksanakan gagasan yang telah diajukan. Kreativitas ini ditampilkan oleh siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi antara lain siswa mampu untuk

menganalisa masalah secara kritis dengan selalu bertanya ‘mengapa?’, siswa mampu untuk memberikan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam membuat suatu keputusan, dapat mempertahankan pendapatnya serta dapat menjadi penilai yang kritis.

Sedangkan, kreativitas non-aptitude juga terbagi dalam 5 macam. Kreativitas non-aptitude yang pertama adalah rasa ingin tahu dimana siswa selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memperhatikan orang, obyek atau situasi serta peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau menelitinya. Kreativitas ini ditampilkan oleh siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi antara lain siswa mempertanyakan segala sesuatu baik kepada guru atau teman, senang mempelajari buku, peta atau gambar untuk mendapatkan hal-hal baru,


(1)

1.6 Asumsi

- Bakat kreatif siswa SD ‘X’ dapat terwujud dalam bentuk keterampilan bewrkreativitas yang di dalamnya terdapat kreativitas kognitif atau aptitude dan kreativitas afektif atau non-aptitude. - Kreativitas seorang siswa SD ‘X’ di dalam perkembangannya

dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal diri siswa itu sendiri. - Siswa SD ‘X’ usia 11-12 tahun merupakan usia kreatif dimana kreativitas dapat berkembang secara optimal jika didukung oleh lingkungannya.

- Penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SD ‘X’ merupakan salah satu wadah untuk menumbuhkembangkan kreativitas terutama siswa usia 11-12 tahun yang merupakan periode kreatif.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kreativitas aptitude dan non-aptitude yang ditampilkan siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi termasuk tinggi.

2. Kreativitas aptitude yang paling banyak ditampilkan oleh siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi adalah memperinci (elaborasi).

3. Kreativitas non-aptitude yang paling banyak ditampilkan oleh siswa usia 11-12 tahun di SD ‘X’ Bandung yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi adalah sifat menghargai.

4. Kondisi internal yang paling banyak mempengaruhi siswa dalam menampilkan kreativitas baik dalam perilaku kreatif aptitude dan

non-aptitude adalah keterbukaan siswa terhadap pengalaman baru.

5. Kondisi eksternal yang paling banyak mempengaruhi siswa dalam menampilkan kreativitas baik dalam perilaku kreatif aptitude dan

non-aptitude adalah pemberian pengertian secara empatis dari lingkungan


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran yang sekiranya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, yaitu :

5.2.1 Saran untuk sekolah

Bagi pihak sekolah, dapat lebih mengoptimalkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi untuk dapat meningkatkan kreativitas dengan jalan membuat kegiatan belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi yang dapat memunculkan kreativitas baik aptitude maupun non-aptitude.

5.2.2 Saran untuk siswa

Bagi pihak siswa, perlu lebih memanfaatkan kurikulum berbasis kompetensi untuk dapat meningkatkan kreativitas aptitude dan non-aptitude melalui pencapaian kompetensi secara maksimal dalam belajar.

5.2.3 Saran untuk guru

Bagi pihak guru, guru dapat membuat suatu kegiatan belajar yang dapat merangsang dan mengambangkan kreativitas anak dengan melalui pencapaian kompetensi.

5.2.4 Saran untuk penelitian lanjutan


(4)

84

- Disarankan melakukan penelitian terhadap sekolah lain yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi untuk kemudian dibandingkan.


(5)

Utami Munandar. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi

Para Guru dan Orang tua. Jakarta : Gramedia, 1992.

Utami Munandar. Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif

dan bakat. Jakarta : Gramedia, 2002.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat -cet.2. Jakarta : Rineka Cipta, 2004.

Mulyadi, Seto. Bermain dan Kreativitas, Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak

Melalui Kegiatan Bermain. Jakarta : Papas Sinar Sinanti, 2004.

Hurlock, Elizabeth B. Child Development, Sixth Edition. Mc-Graw Hill Kogakusha, LTD, 1978.

__________________. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima. Jakarta : Erlangga, 1980.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media, 2005.

Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung : Pakar Karya, 2004.

Nazir, Mohammad. Metode Penelitian / Moh. Nazir-cet.3. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988.

.

Kaplan, Robert M. Psychological Testing Principles, Applications and Issues.

Monterey, California : Brooks / Cole Publishing Company, 1989.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei ed. revisi. Jakarta : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1989.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

J. Trazzara, Elsha. Mengatasi Kreeativitas Pada Anak. Pikiran Rakyat. 6 April 2003. Bandung.