PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA
POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Oleh:
Rosanna F. Situngkir
NIM 4103331046
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

Judul Skripsi


:Pengaruh Model Mengajar Menginduk!i Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan
Sistem Periodik Unsur

Nama Mahasiswa: Rosanna F. Situngkir

NlM

: 4103331046

Program studi

: Pendidikan Kimia

Jurusan

: Kimi1


Menyetujui :
Oosen Pembimbing Skripsi

Dr. Simson Tarigan, M.Pd
NIP. 19600223 198603 1 005

Mengetahui :

FMIPA UNJMED
Dekan,

Jurusan Kimia
Ketua,
'

Dn . L~;

NIP. 19641207 199103 1 002

: 27 Agustus2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika , Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak
Dr. Simson Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skrispi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, Bapak Drs. Kawan
Sihombing, M.Si, Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina
Dibyantini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba M.Si, selaku ketua Jurusan Kimia,
Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang
sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Piner
Sihotang, S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda
dan Ibu Juliana Panjaitan, ST selaku guru Kimia yang telah banyak membantu
dalam pelaksanaa penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda Janji Situngkir dan Ibunda tercinta Pastina Nababan yang
senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa
dukungan tenaga, moril maupun materi kepada penulis.

v

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Abang dan Kakak penulis,
Tumpal S.M. Situngkir, Marintan E. Situngkir, Desora A. Situngkir, Faber B.P.
Situngkir dan juga kepada kakak ipar penulis Lasti Siregar dan abang ipar penulis

Sandro Siahaan yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis, dan keponakan
tersayang Mentari Siahaan.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat, para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya
sahabat tercinta 9_Icons : Agus Mienda, Apri Yosiana, Desni Cibro, Irma Novita,
Jusni Sitorus, Magda Dwi, Margaretha Pasaribu, Renata Hutagalung, yang selalu
ada buat penulis didalam suka maupun duka selama masa perkuliahan. Terima
kasih juga kepada sahabat penulis Melva Situmorang. Teman terbaik K’Estinar
Silitonga, Yuni Siahaan, Lely Purba, dan terima kasih buat silalahi group Lestari
Doloksaribu, Jefriando Sinabang, Ferdy Tambunan dan seluruh sahabat
Pendidikan Kimex’10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu, memberikan motivasi, bantuan, saran-saran serta menjadi
keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dan menjadi masukan dalam dunia pendidikan.

Medan,


September 2014

Penulis,

Rosanna F. Situngkir

iii

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA
POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Rosanna F. Situngkir (NIM 4103331046)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang terdiri

dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive
dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas yaitu kelas X IPA 1 dan sebagai kelas
eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian kelas
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Kelas
eksperimen diberikan perlakuan dengan Model Mengajar Mengiduksi Perubahan
Konsep dan kelas kontrol diajarkan dengan model konvensional. Dari hasil
penelitian, untuk kelas Eksperimen diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0,7166 ±
0,0960 sedangkan kelas Kontrol adalah 0,6153 ± 0,0836 Persentase peningkatan
hasil belajar siswa pada kelas Eksperimen adalah 71,87% sedangkan pada kelas
Kontrol adalah 61,53%. Uji normalitas gain kelas eksperimen diperoleh χ 2 hitung =
10,4 dan χ 2 tabel = 11,07, untuk gain kelas kontrol diperoleh χ 2 hitung = 7,1 dan dan
χ 2 tabel = 11,07. Sehingga χ 2 hitung < χ 2 tabel maka data kedua kelas berdistribusi
normal. Pada uji homogenitas, untuk gain diperoleh Fhitung = 1,34 dan Ftabel = 1,86,
maka sampel homogen. Hasil uji t pihak kanan diperoleh thitung= 4,265 dan ttabel =
1,672, sehingga Diperoleh thitung = 4,265 berada pada daerah penolakan Ho di
mana, thitung > ttabel (4,265 > 1,672) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari
data yang diperoleh, ranah kognitif yang paling terkembang adalah C2
(pengetahuan) pada kelas eksperimen , yakni sebesar 2,822. Berdasarkan hasil
penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa
dengan pembelajaran M3PK lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa

yang diajar dengan model konvensional

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Batasan Masalah

1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
4
4
4
5
5
5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Prinsip-Prinsip Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.3. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
2.3.1. Sintaks Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
2.3.2. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
2.4. Pemikiran Konstruktivisme
2.4.1. Lingkungan Pembelajaran Konstruktivisme
2.5. Pembelajaran Konvensional
2.6. Deskripsi Materi Sistem Periodik Unsur
2.6.1. Pengelompokan Unsur-Unsur
2.6.2. Periode dan Golongan
2.6.3. Sifat-sifat Periodik Unsur
2.7. Kerangka Konseptual
2.8. Hipotesis Penelitian

7

7
8
9
10
11
12
15
15
17
18
20
20
23
25
26
27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
3.4. Rancangan Penelitian

28
28
28
32

vii

3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Uji Peningkatan Hasil Belajar
3.7. Teknik Analisis Data

33
35
36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Tes
4.1.1.2. Realibilitas Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran
4.1.1.4. Daya Pembeda
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1. Data Pretest Siswa
4.1.2.2. Data Postest Siswa
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.1.4. Ranah Kognitif Penelitian
4.1.4.1. Perbandingan Ranah kognitif
4.1.4.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Ranah Kognitif Terkembang
4.1.5. Analisis Afektif
4.1.5.1. Analisis Afektif Penelitian
4.2. Pembahasan

39
39
39
39
40
40
40
40
41
41
42
43
43
44
46
46
46
48
48
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

53
53

DAFTAR PUSTAKA

54

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sifat Logam dan Non Logam
Tabel 2.2 Pengelompokan unsur Triade Dobreiner
Tabel 2.3 Susunan Unsur Oktaf Newlands
Tabel 2.4 Tabel Sistem Periodik Mendeleev
Tabel 2.5 Tabel Sistem Periodik Modern
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabel 4.1. Data Ringkas Hasil Prestes Siswa
Tabel 4.2. Data Ringkas Hasil Postest Siswa
Tabel 4.3. Rata – rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Gain
Tabel 4.4. Uji Normalitas
Tabel 4.5. Uji Homogenitas sampel
Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Gain
Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.8. Persen peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas
dan Kontrol
Tabel 4.9. Perbandingan Jumlah Rata-Rata Ranah Kognitif Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.10. Gain Ranah Kognitif Eksperimen dan kontrol
Tabel 4.11. Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kontrol

20
21
21
22
23
33
41
41
41
42
42
43
43
44
44
46
47
49

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian
Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi kelas Eksperimen
Gambar 4.3. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol
Gambar 4.4. Grafik Rata-Rata Gain Kelas Eksperimen
Gambar 4.5. Grafik Rata-Rata Gain Kelas Kontrol
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Rata-Rata Gain Persentase Kelas
Eksperimen dan Kontrol

35
42
45
45
47
48
48

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
57
Lampiran 2. RPP
62
Lampiran 3. Media Handout
79
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
89
Lampiran 5. Soal Latihan
93
Lampiran 6. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
96
Lampiran 7. Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa
98
Kelas Eksperimen
Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Tes
100
Lampiran 9. Instrumen Test
116
Lampiran 10. Jawaban Instrumen Test
123
Lampiran 11. Penyelesaian Soal Instrumen Tes
124
Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Tes Valid
129
Lampiran 13. Instrumen Penelitian Valid
139
Lampiran 14. Jawaban Tes Valid
143
Lampiran 15. Data Validasi Instrumen Penelitian
144
Lampiran 16. Perhitungan Validasi Test
145
Lampiran 17. Tabel Reabilitas Instrumen Test
148
Lampiran 18. Perhitungan Reabilitas Test
149
Lampiran 19. Daya Pembeda Instrumen Penelitian
151
Lampiran 20. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tets
152
Lampiran 21. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
154
Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
155
Lampiran 23. Data Pretest Kelas Eksperimen
157
Lampiran 24. Data Pretest Kelas Kontrol
159
Lampiran 25. Data Postest Kelas Eksperimen
161
Lampiran 26. Data Postest Kelas Kontrol
163
Lampiran 27. Tabulasi Nilai
165
Lampiran 28. Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa
167
Lampiran 29. Uji Normalitas Data
168
Lampiran 30. Perhitungan Uji Homogenitas
170
Lampiran 31. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
172
Lampiran 32. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
175
Lampiran 33. Perhitungan Uji Hipotesis
176
Lampiran 34. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
178
Lampiran 35. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
179
Lampiran 36. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t
180
Lampiran 37. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
181
Lampiran 38. Ranah Kognitif
182
Lampiran 39. Penilaian Aktivitas
188
Lampiran 40. Dokumentasi Penelitian
190

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi
sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di
sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar objek yang dipelajari di
dalam ilmu kimia berisi konsep-konsep dan rumus-rumus. Namun selama ini para
siswa menganggap bahwa pelajaran kimia itu sulit. Kesulitan dalam mempelajari
kimia sebenarnya berawal dari kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar
dalam kimia hal ini disebabkan karena sistem pengajaran dari guru yang hanya
berlangsung secara sepihak saja, dimana proses belajar mengajar masih berpusat
pada guru. Interaksi pembelajaran yang searah ini membuat siswa kurang aktif.
Menurut hasil observasi dan wawancara peneliti dengan salah satu guru
mata pelajaran kimia di kelas X SMAN Siantar Narumonda, peneliti menemukan
hasil belajar siswa yang rendah dimana nilai rata-rata hasil belajar kimia siswa
pada semester lalu yaitu 71 dengan kriteria ketuntasan minimal 70. Rendahnya
hasil belajar kimia ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya
pemahaman siswa tentang konsep dasar kimia, proses belajar mengajar yang
berlangsung masih berpusat pada guru yaitu dengan metode ceramah sehingga
partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi rendah dan menyebabkan
siswa mudah merasa bosan dan kurang aktif untuk menggali materi yang
dipelajari. Untuk itu perlu adanya perbaikan aspek-aspek yang berkaitan dengan
sistem pendidikan di sekolah ini. Dari keseluruhan perangkat tenaga penggerak
sektor pendidikan, Guru merupakan tenaga pelaksana yang sangat menentukan.
Hal ini didukung oleh Abdul Hamid K. (2007) yang menyatakan bahwa di
antara faktor-faktor lain, guru sebagai penggerak proses belajar mengajar
memainkan peranan yang sangat besar. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi
yang terjadi dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru. Guru
yang baik akan selalu menerapkan berbagai alternatif pendekatan dalam

2

pengelolaan proses belajar mengajar untuk menghasilkan suatu proses belajar
mengajar yang inovatif dan lebih efisien.
Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan. Gurulah yang
menjadi pemegang kendali berhasil atau tidaknya suatu proses belajar-mengajar.
Untuk itulah sebagai pengajar guru hendaknya dapat menerapkan model atau
metode pengajaran yang bervariatif dan sesuai bagi siswanya.
Sistem Periodik Unsur merupakan bagian dari materi kimia di SMA,
diajarkan di kelas X pada semester ganjil. Materi ini memuat teori-teori yang
bersifat abstrak karena siswa tidak bisa melihat langsung mengenai materi ini.
Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep yang bersifat abstrak ini,
guru dapat mewujudkan keteraturan dalam pembelajaran

dan berpusat pada

siswa, sehingga siswa aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Dengan
demikian, konsep yang didapat akan lebih bermakna. Salah satu alternatif model
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia adalah
M3PK,

dimana

dengan

model

ini

siswa

dituntut

untuk

membentuk

pemahamannya sendiri tentang materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan M3PK diharapkan dapat menjadi solusi dalam pembelajaran
IPA khususnya kimia, karena dalam pelaksanaanya model pembelajaran ini
menuntut siswa untuk membangun pemahamannya sendiri sehingga siswa akan
lebih aktif untuk menggali informasi untuk menemukan konsep yang paling benar.
Dalam proses pencarian informasi ini siswa akan menemukan banyak ilmu yang
akan memperkaya pengetahuannya, disamping itu informasi yang dibangun
sendiri oleh siswa tersebut akan bertahan lama dalam dirinya jika dibandingkan
dengan informasi yang diterima dari guru secara cuma-cuma.
Menurut Tarigan (1999) dalam pembelajaran M3PK guru harus
memandang seorang siswa sebagai suatu pribadi yang memiliki pandangan
(pengetahuan awal) tentang suatu permasalahan. Terlepas dari apakah pandangan
itu benar atau salah, kita harus menghargainya. Jika pandangan itu keliru, maka
tugas guru adalah meluruskannya dengan menerapkan strategi perubahan konsep
sehingga seorang siswa dapat melihat kekeliruan konsep yang dimilikinya dan
beralih pada alternatif lain yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

3

Dalam hal ini guru juga berperan sebagai narasumber, mengarahkan siswa ke
alternatif pemilihan konsep yang benar.
Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah model mengajar
berdasarkan

pemikiran

konstruktivisme.

Mereka

berpandanganan

bahwa

pengetahuan itu dibangun dalam pemikiran siswa itu sendiri. Jadi tugas guru yang
paling utama adalah mengidentifikasi konsep awal siswa dan melakukan
perubahan konsep (Tarigan,1999). Sehingga guru dapat mengefisienkan waktu
pelajaran dengan menggunakan model menginduksi perubahan konsep.
Penelitian terkait penggunakan M3PK telah banyak dilakukan dan
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang
dilakukan oleh Simson Tarigan (2007) menunjukkan hasil belajar siswa yang
diajar dengan M3PK memiliki rata-rata 80,60 dan hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode konvensional memiliki rata-rata 70,00. Saharta Ginting (2013)
menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang mengunakan M3PK
Simson Tarigan ( X =76,00) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab ( X =71,00). Puspita Handayani (2013)
menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan M3PK
Simson Tarigan ( X = 81,83) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode konvensional ( X = 68,83). Joi Persadanta (2012) diperoleh
bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan M3PK lebih tinggi,
yaitu 63,55% sedangkan peningkatan hasil belajat siswa dengan pembelajarn
ceramah adalah 53,50%.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan melakukan
penelitian terkait penerapan model mengajar menginduksi perubahan konsep
(M3PK). Adapun judul penelitian ini adalah, “Pengaruh Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Sistem
Periodik Unsur”.

4

1.2.

Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar kimia yang rendah.
2. Kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar kimia.
3. Model mengajar yang digunakan guru masih berpusat pada guru, sehingga
membuat siswa bosan dalam mengikuti pelajaran kimia.
4. Kurangnya keaktifan siswa dalam menggali informasi mengenai materi yang
dipelajari.

1.3.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh penerapan M3PK terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan sistem periodik unsur ?
2. Bagaimana ranah kognitif yang akan ditingkatkan dengan menggunakan
modul kimia inovatif pada materi Sistem Periodik Unsur ?
3. Bagaimanakah perbandingan tingkat aktivitas kegiatan pembelajaran siswa
pada kedua kelas?

1.4.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan M3PK Simson
Tarigan pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur kelas X SMA Negeri 1
Siantar Narumonda tahun ajaran 2014/2015.
2. Mengetahui ranah kognitif yang akan dikembangkan dengan menggunakan
modul kimia inovatif pada materi Sistem Periodik Unsur.
3. Mengetahui perbandingan tingkat aktivitas kegiatan pembelajaran siswa pada
kedua kelas

5

1.5.

Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka perlu

diberi batasan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar
Narumonda.
2. Materi yang diajarkan adalah sistem periodik unsur.
3. Model pembelajaran yang digunakan M3PK.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pre-test dan
post-test.

1.6.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yaitu:

1. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai masukan kepada guru agar dapat
menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi termasuk M3PK sebagai
salah satu model mengajar.
2. Bagi siswa, dengan penerapan model M3PK ini siswa dapat terlibat langsung
dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
materi pelajaran yang disampaikan, sehingga akan meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Bagi sekolah, memberi wacana baru untuk menerapkan model pembelajaran
yang tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri
Siantar Narumonda.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa
yang akan datang.

1.7.

Defenisi Operasional

1. M3PK adalah salah satu model pembelajaran menginduksi perubahan konsep,
dimana di dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek
utama, yaitu: intelligibility yang artinya konsep ini memiliki arti/ makna

6

dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah Plausible yang artinya siswa yakin
bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga yaitu
Fruitfull yang artinya konsep itu memberikan “buah” bagi dirinya. Dengan
kata lain konsep tersebut bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Tarigan. 2012).
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut sesuai
dengan aspek-aspek tujuan belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor (Hamalik. 2010).
3. Model

pembelajaran

konvensional

merupakan

pembelajaran

yang

menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal artinya bertutur
secara lisan dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal, sehingga sering
diidentifikasikan dengan ceramah. (Sanjaya, 2006).
4. Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur
kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Appied
Chemistry) di dalam tabel itu unsur kimia dikelompokkan berdasarkan
kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya (Purba,M.2007).

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas eksperimen dengan M3PK
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas
kontrol . Dengan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan M3PK diperoleh
sebesar 71,87% dan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan konvensional
hanya 61,53 %.
2. Ranah kognitif yang paling terkembang dari antara kedua kelas terdapat
pada C2 dikelas eksperimen dengan nilai paling tinggi yaitu sebesar 2,822.
3. Tingkat aktivitas pada kelas eksperimen lebih tinggi (80,22) dari pada
tingkat aktivitas Kelas kontrol (69,56).

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) pada pokok
bahasan Sistem Periodik Unsur dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang
dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan
khususnya dalam bidang studi kimia.

54

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Penerbit Bumi
Aksara.
Djamarah dan Zaia, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Ginting, S., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA
Santo Thomas 3 Medan kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,
Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Hamalik, O., 2010, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.
Harnanto, Ari, Dkk, 2009, Kimia Untuk Kelas XI, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Marahalim., 2011, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
Berbasis Animasi Terhadap Aktivitas Hasil Belajar Larutan Reaksi
Pada Siswa SMK, Tesis,FMIPA UNIMED, Medan.
Parna, Z., 2013, Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA Negeri
15 Medan, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Permana., 2009. Memahami Kimia SMA, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Persada, J., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi di SMA Swata Masehi GBKP Berastagi Kelas
XI, Skripsi, FMIPA UNIMED Medan.

55

Purba, H., 2011. Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas
XI IPA SMA Swasta Teladan P. Siantar, Skripsi, FMIPA UNIMED,
Medan.
Purba,M.,2007.,Kimia SMA Untuk Kelsa X, Jakarta, Erlangga.
Purwanto., 2008. Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Surakarta.
Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.
Silitonga, P.M., 2010, Statistik, Medan , FMIPA UNIMED.
Sudjana, N., 2001, Metode Statistik, Bandung, Penerbit Tarsito.
Tarigan, S., 1999, Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan
Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu
Model Pengajaran IPA, Disertasi, IKIP Bandung.
Tarigan, S., 2007, Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Termokimia.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(2) 2007 h 57-62,
FMIPA-UNIMED, Medan.
Tarigan, S., 2008, Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 3(1) 2008 h 1-8, FMIPAUNIMED, Medan.
Tarigan, S., 2008, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(1) 2008 h 1-6, FMIPAUNIMED, Medan.

56

Trianto, 2009,

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta,

Kencana Prenada Media Group.
Widodo, K., 2012, Hakikat Belajar Kimia,http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.
com/2012/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html, (diakses 3 April 2014).

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

1 2 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTANDI KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN.

2 4 16

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 BINJAI.

0 0 18