PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI
PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
DI SMA NEGERI 18 MEDAN

Oleh :
Yenni Wahyuni Nasution
NIM. 409331058
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


i

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya baik berupa kesehatan maupun
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul

”Pengaruh

Penggunaan Model Mengajar

Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis
Garam di SMA Negeri 18 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Wesly Hutabarat, M,Sc,
Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si yang
telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si selaku dosen
PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.
Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Medan
yang telah memberikan izin penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri
18 Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa dengan rasa hormat dan kagum yang sedalam-dalamnya saya
sampaikan terimakasih kepada kepada Ayahanda tercinta Sapii Nasution dan
Ibunda tersayang Erlina Harahap yang telah mendidik dan membesarkan penulis,
memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi
material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi, serta kakak dan adik
tersayang penulis yaitu Eva Yusnita Nasution, S.ST, (Alm) Sahrial Hadi Nasution
dan Taufik Ismail Nasution yang telah memberikan motivasi, dorongan dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Terima kasih juga penulis


v

sampaikan kepada teman-teman seperjuangan Kimia eks 2009 terkhusus buat
sahabatku Tri NursyahDewi, Devi Handayani, Nurhamidah Nasution, Deliwanty,
Ardianti, Novi, Hadijah, Esti, Padlianto, Ika, Nurbaiti, Fahrur Rozi, Gorga,
Gaung, Reza dan Juandi, terimakasih atas motivasi, semangat, dan dorongan yang
tidak pernah padam dan hari-hari yang indah bersama waktu kuliah. Juga kepada
teman-teman PPL SMA Negeri 1 Tanjung Beringin yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

Juli 2013


Yenni Wahyuni Nasution
NIM. 409331058

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI
PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM
DI SMA NEGERI 18 MEDAN
Yenni Wahyuni Nasution (409331058)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia
siswa yang diajar dengan menggunakan model mengajar menginduksi perubahan
konsep. Populasi dalam peneitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
NEGERI 18 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari tiga kelas,
tekhnik pengambilan sampel secara Random Sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas
dimana kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan M3PK
dan kelas XI IPA 2 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Masing-masing kelas sampel berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan

sebagai alat yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu test hasil belajar
dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 21 soal (yang telah divalidkan) dengan
pilian jawaban 5 option (A,B,C,D dan E). Pada kedua kelas dilakukan pre-test
serta setelah selesai pengajaran dilakukan post-tes. Data penelitian diolah untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji-t dan hasil
penenlitian terlebih dahulu diolah untuk mencari rata-rata dan standart deviasi
(SD).
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar kimia siswa
yang diajar dengan menggunakan M3PK dengan hasil belajar kimia siswa yang
diajar tanpa menggunakan M3PK. Nilai rata – rata pre-test siswa kelas
eksperimen 34,20 ± 9,33 dan post-tes 81,2 ± 5,66 dengan rata – rata gain sebesar
0,71. Sedangkan nilai rata – rata pretest kelas kontrol 32,97 ± 9,61 dan pos-tes
71,72 ± 7,04 dengan rata – rata gain sebesar 0,57.
Hasil uji statistik menggunakan uji t pihak kanan menggunakan nilai ratrata pot test diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 6,67 sedangkan nilai ttabel sebesar
1,684 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa
yang diajar tanpa menggunakan M3PK (konvensional).

vi


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
3
4
4
4
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoriti

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia
2.1.2. Hasil Belajar Kimia

7
7
8

2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
2.2.1. Pengertian M3PK
2.2.2. Pandangan Kontruktivisme
2.2.3. Model Induksi
2.2.4. Satu Model Perubahan Konsep
2.2.5. Analisis Pra-Konsepsi Anak
2.2.6. Kondisi untuk Melangsungkan Perubahan Konsep
2.2.7. Konsep Baru dan kemungkinan Terjadi
2.2.8. Pandangan M3PK Pada Pengajaran IPA
2.2.9. Realitas Praktis Dari Perubahan Konsep
2.2.10. Keunggulan M3PK
2.3. Urutan Operasional dalam M3PK


9
9
11
13
14
16
16
18
19
21
23
24

2.4.
2.5.
2.6.

Model Pembelajaran Konvensional
Hand Out
Pokok Bahasan Hidrolisis Garam


26
28
28

2.6.1. Pengertian Hidrolisis
2.6.2. Jenis – Jenis Garam
2.6.3. Menentukan pH Larutan Garam

28
29
30

vii

2.7.

Kerangka konseptual

34


2.8.

Hipotesis Penelitian
2.8.1. Hipotesis Verbal
2.8.2. Hipotesis Statistik

35
35
35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
3.3.2 Instrumen Penelitian
3.4. Rancangan / Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data

36
36
36
36
37
40
42
43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.1.1.Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4. Daya Beda Intrumen Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

46
46
46
47
47
47
48
49
49
50
51
52
52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

56
56

DAFTAR PUSTAKA

57

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 Data Gain Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Gain
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Gain
Tabel 4.7 Persentase Peningkatan Hasil Belajar

40
48
49
49
50
51
51
52

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep

13

Gambar 2.2. Contoh Model Perubahan Konsep

15

Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

20

Gambar 2.4. Diagram Alir Pembelajaran M3PK

25

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

41

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran

59

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

61

Lampiran 3. Analisis Kisi - Kisi Instrumen Soal

91

Lampiran 4. Instrumen Soal sebelum divalidkan

95

Lampiran 5. Kunci Jawaban

104

Lampiran 6. Instrumen Soal setelah divalidkan

105

Lampiran 7. Kunci Jawaban

109

Lampiran 8. Hand Out Hidrolisis Garam

110

Lampiran 9. Apersepsi

113

Lampiran 10. Soal Identifikasi Konsep Awal siswa

115

Lampiran 11. Soal Tanya Jawab Kelas Kontrol

118

Lampiran 12. Soal Untuk Dikerjakan Siswa di Depan Kelas

121

Lampiran 13. Soal Perubahan Konsep

123

Lampiran 14. Tugas Rumah

125

Lampiran 15. Soal Strukturisasi Pengetahuan Siswa

128

Lampiran 16. Soal Untuk Mengevaluasi Konsep Siswa Pertemuan IV

130

Lampiran 17. Soal Mengembangkan Konsep Siswa Dengan Evaluasi

133

Lampiran 18. Data siswa yang menjawab soal benar, keliru dan salah

136

Lampiran 19. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa

137

Lampiran 20. Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas

138

Eksperimen
Lampiran 21. Perhitungan Validitas Test

141

Lampiran 22. Perhitungan Reliabilitas Test

143

Lampiran 23. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test

144

Lampiran 24. Perhitungan Daya Beda Test

146

Lampiran 25. Perhitungan Validitas Test dan Reliabiltas Ms.excel

149

xi

Lampiran 26. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Ms. excel

150

Lampiran 27. Rekapitulasi Tryout

151

Lampiran 28. Hasil Pre-Test dan Post-Test

152

Lampiran 29. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians

156

Lampiran 30. Uji Normalitas

159

Lampiran 31. Uji Homogenitas

164

Lampiran 32. Uji Hipotesis

166

Lampiran 33. Data Gain

168

Lampiran 34. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar

172

Lampiran 35. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Data Gain

175

Lampiran 36. Uji Normalitas Data Gain

177

Lampiran 37. Uji Homogenitas Data Gain

179

Lampiran 38. Uji Hipotesis Data Gain

181

Lampiran 39. Tabel Distribusi F

183

Lampiran 40. Tabel r

186

Lampiran 41. Tabel t

187

Lampiran 42. Tabel Chi Kuadrat

188

Lampiran 43. Jadwal Penelitian

189

Lampiran 44. Dokumentasi Penelitian

189

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan
bangsa dan guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan
siswa sebagai subjek dan objek belajar. Tugas utama guru adalah membelajarkan
siswa, mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif,
afektif dan psikomotorik) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar
aktif kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada
akhirnya membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal
diatas dapat terwujud, guru seyogianya mengetahui bagaimana cara siswa belajar
dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa menurut Erman (dalam
Puspita

2012). Sebagai

pengelola

pembelajaran,

guru

berperan

dalam

menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar
kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa (Sanjaya, 2008).
Pembelajaran kimia disekolah dewasa ini tidak sesuai dengan yang
diharapkan, apabila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
kimia. Menurut (Chang, 2004) pelajaran kimia merupakan pelajaran yang bersifat
abstrak dan merupakan pelajaran yang pada umumnya lebih sulit daripada
pelajaran lain, karena kimia sangat berbeda dengan pelajaran lainnya dimana
didalamnya terdapat konsep-konsep yang abstrak, sarat akan konsep dan
perhitungan dan siswa tidak mengetahui apa pentingnya mereka mempelajari
kimia untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
pendapat Poedjiadi (dalam Mariyam 2012) yang menyatakan bahwa kimia
merupakan pelajaran yang sulit dan kurang diminati siswa diantara pelajaran IPA.
Hal ini timbul karena adanya kesulitan dalam belajar kimia yang dirasakan
mereka, akibatnya siswa kurang termotivasi dalam belajar kimia sehingga hasil

1

belajar kimia tidak optimal. Hal ini disebabkan karena penggunaan sistem
pembelajaran yang tradisional yaitu siswa selalu diberi pengetahuan dengan
menggunakan metode konvensional (ceramah), yang diiringi dengan penjelasan,
tanya jawab serta pembagian tugas dan latihan sehingga siswa merasa kurang
tertarik dalam mengikuti pelajaran kimia.
Salah satu contoh materi dalam kimia yang sarat akan konsep dan
perhitungan adalah pada pokok bahasan Hidrolisis Garam. Kompetensi dasar
yang harus dicapai pada pokok bahasan hidrolisis garam ini adalah mengenai
jenis, sifat garam yang terhidrolisis dalam air dan menentukan pH larutan garam
yang terhidrolis.
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 18 Medan, diketahui bahwa hasil
belajar kimia siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan
harian sebagian siswa yang tergolong rendah di bawah KKM yaitu 70. Faktor
penyebabnya adalah faktor dari gurunya sendiri. Guru dalam menyampaikan
pelajaran, terutama dalam pelajaran kimia dengan

menggunakan metode

konvensional (ceramah) yang diiringi dengan penjelasan, tanya jawab,
pembagian tugas, dan latihan serta siswa menghapal materi saja dan kurang
memahami materi yang dihapal mereka secara mendalam. Sehingga pembelajaran
berpusat kepada guru. Guru juga kurang memperhatikan konsep awal siswa
sehingga dalam proses belajar mengajar, konsep awal anak sering diabaikan
sehingga diperlukan upaya yang efektif untuk mengembangkan pengetahuan
siswa itu sendiri yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep adalah model mengajar
berdasarkan pemikiran konstruktivisme (Tarigan, 1999). Target utama pencapaian
model ini menekan pada tiga aspek utama yaitu pengetahuan siswa menjadi
intelligibility (memiliki arti/makna), plausible (meyakini kebenaran) dan fruitfull
(berbuah). Model M3PK ini memandang seorang anak sebagai suatu pribadi yang
memiliki pengetahuan awal tentang suatu permasalahan terlepas dari ilmiah atau
tidaknya. Pengetahuan awal ini berdasarkan berbagai hasil penelitian yang

dilakukan, ternyata sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima
suatu konsep baru yang akan diterima. Jadi sebelum memulai pembelajaran, guru
perlu melakukan treatment untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Konsep
yang salah pada siswa tentu akan menyebabkan efek yang negatif pada siswa.
Untuk itu guru harus mampu meluruskan kembali konsep siswa tesebut dengan
cara menerapkan perubahan konsep sehingga siswa dapat melihat kekeliruan
konsepnya dan beralih pada konsep baru yang benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
Keberhasilan M3PK dalam pembelajaran telah diteliti, diantaranya oleh
(Bonarita, 2006) nilai rata-rata hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
menggunakan M3PK sebesar 7,53 dan siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional sebesar 6,95. Hal ini membuktikan bahwa M3PK dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun meningkat.
Kemudian diteliti oleh, Friska Septiani Sitorus (2011) nilai rata-rata siswa dengan
menggunakan M3PK sebesar 72,0 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK 61,2.
Kemudian diteliti

(Hermawan Purba, 2010) nilai rata-rata siswa dengan

menggunakan M3PK menghasilkan 82,00 dan nilai rata-rata siswa tanpa M3PK
menghasilkan nilai rata-rata 73,12.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian

dengan

judul

“Pengaruh

Penggunaan

Model

Mengajar

Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis
Garam di SMA Negeri 18 Medan”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa menganggap pelajaran kimia sulit
2. Sebagian siswa di SMA 18 Medan belum mencapai nilai KKM
3. Kurang diperhatikannya konsep awal siswa

4. Penggunaan Model mengajar menginduksi perubahan konsep
5. Hidrolisis garam merupakan pelajaran yang sarat akan konsep dan
perhitungan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan M3PK terhadap peningkatan hasil
belajar kimia siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam di SMA Negeri
18 Medan?
2. Seberapa besar pengaruh M3PK terhadap peningkatan hasil belajar kimia
siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam di SMA Negeri 18 Medan?
1.4. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah dibatasi
hanya untuk membahas penggunaan M3PK terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam di SMA Negeri 18 Medan.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan M3PK terhadap peningkatan
hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam di SMA
Negeri 18 Medan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penggunaan M3PK
terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam
di SMA Negeri 18 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
a) Dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan
M3PK dalam pembelajaran kimia.
b) Sebagai bahan masukan untuk guru mengenai model pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa selama proses
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a) Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran kimia,
khususnya pada pokok bahasan Hidrolisis Garam.
b) Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan
model pembelajaran

yang berbeda, sehingga

siswa dapat

mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
3. Bagi Sekolah
a) Dapat

memberikan

sumbangan

untuk

perbaikan

kondisi

pembelajaran kimia di kelas XI.
b) Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti
selanjutnya.
4. Bagi

peneliti,

dapat

memperoleh

pengalaman

langsung

dalam

menerapkan M3PK.
1.7 Defenisi Operasional
1. Mengajar

dengan

M3PK

adalah

model

mengajar

berdasarkan

konstruktivisme. Mereka berpandangan bahwa pengetahuan itu dibangun
dalam pemikiran siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini akan dilakukan
pengidentifikasian konsep awal siswa mengenai materi Hidrolisis Garam.
Setelah mengetahui konsep awal siswa, jika konsepnya belum bersifat

ilmiah maka guru melakukan perubahan konsep untuk memperbaiki
konsep siswa.
2. Pembelajaran konvensional (metode ceramah) adalah pembelajaran yang
biasanya dilakukan oleh guru di SMA Negeri 18 Medan. Pembelajaran
konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode
ekspositori. Metode ekspositori adalah guru menyampaikan materi dengan
cara guru menjelaskan materi, tanya jawab, guru memberikan contoh soal
dan penyelesaiannya, kemudian guru memberikan soal untuk dikerjakan
oleh siswa, dan membahas bersama-sama serta pembagian tugas dan
latihan.
3. Materi hidrolisis garam merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas
XI IPA semester genap. Topik hidrolisis garam mencakup bahasan seperti
konsep hidrolisis garam, penentuan sifat suatu larutan garam, serta
penentuan pH suatu larutan garam. Materi hidrolisis garam ini merupakan
materi kimia yang sarat dengan konsep dan perhitungan sehingga
diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh

penggunaan M3PK

terhadap peningkatan hasil

belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrolisis garam. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,67
> 1,684, Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan antara pembelajaran
M3PK di kelas eksperimen sebesar 71% dan pembelajaran
konvensional di kelas kontrol sebesar 57% pokok bahasan hidrolisis
garam. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa adalah
14 %.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis
menyarankan hal-hal berikut :
1. Kepada guru - guru khususnya guru bidang studi kimia dapat
menggunakan model mengajar menginduksi perubahan konsep
(M3PK) sebagai model pembelajaran pada saat melakukan proses
belajar mengajar.
2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan
masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak
melakukan penelitian yang sejenis pada tempat dan waktu yang
berbeda.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang
berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.
56

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Bonarita, (2006), Pengaruh Penerapan Model mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa., Skripsi FMIPA Unimed,
Medan
Cecep, R. Rustana., (2001), Pendekatan Konstruktivis Dalam Proses
Pembelajaran IPA Dalam Media Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Oktober, No. 8/Vol.24/2001
Chang, R., (2004), Kimia Dasar : Konsep-konsep inti, Erlangga, Jakarta
Dzamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Fatimah,Z.,(2010),http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_0908596_
chapter2.pdf/ (Diakses tanggal 21 Maret)
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Imron, F., (2008), http://teras-fisika.blogspot.com/2012/12/kajian-teorihandout.html (Diakses tanggal 24 April)
Mariyam, (2012), Pengaruh media pembelajaran Kimia Berbasis Komputer
Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas X SMA., Skripsi FMIPA
Unimed, Medan
Purba, H., (2010), Pengaruh Model mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa
kelas XI SMA Swasta teladan Siantar., Skripsi FMIPA Unimed,
Medan
Puspita, (2012), Pengaruh Model mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Ikatan
Kimia Siswa Kelas X SMA, Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart
pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Silitonga, P.,M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Sitorus, F.S., (2011), Pengaruh Model mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi., Skripsi FMIPA
Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E., (2008), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik Nusa
Medan, Bandung
Sudjana, N., (2001), Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Suparno, paul., (2005), miskonsepsi dan perubahan konsep dalam
pendidikan fisika, PT Gramedia Media Sarana, Yogyakarta
Suyanti, R.D., (2006), Strategi Pembelajaran Kimia, FMIPA UNIMED,
Medan
Tarigan, S., (1999), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai
Salah Satu Model Pengajaran IPA, Desertasi, Idaho, Amerika.
Tarigan, S., (2007), Tindak Lanjut Penelitan Penerapan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) terhadap peningkatan
hasil belajar kimia siswa dalam pokok bahasan Termokimia,
Jurnal pendidikan dan sains. Vol. 2 (2). FMIPA-UNIMED
Tim Dosen Pendidikan Kimia, (2010), Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Kimia, FMIPA UNIMED, Medan
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif,
Prenada Media Grup, Jakarta.
Widodo, A., (2007), konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan 064: 91-105

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

2 13 23

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA NEGERI 4 MEDAN.

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29