PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

(1)

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN

HIDROKARBON

Oleh:

SAHARTA GINTING NIM. 061244310086

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN

HIDROKARBON

Oleh:

SAHARTA GINTING NIM. 061244310086

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Saharta Ginting dilahirkan di desa Batukarang Kec.Payung Kab.Karo Sumatra Utara, pada tanggal 17 Pebruari 1986. Ayah bernama Kenal Ginting dan Ibu bernama Asna br Bangun, dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1992 penulis masuk SD Inpres Batukarang, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Payung kemudian pindah sekolah ke SMP Negeri 2 Kabanjahe pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah ke SMU Negeri 1 Payung, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian pada tanggal 29 Agustus 2012.


(6)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuas yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia. Judul yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Penegaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo Thomas 3 Medan Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Dr.Simson Tarigan,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Dosen Penguji Bapak Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd, Drs.Wesly Hutabarat,M.Sc dan Ibu Dra.Gulmah Sugiharti,M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Jamalum Purba,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini. Terimakasih juga diucapkan kepada Bapak Drs.Marolop Situmorang selaku Kepala Sekolah SMA Santo Thomas 3 Medan yang telah meberikan izin kepada penulis untuk melangsungkan penelitian di sekolah tersebut. Juga kepada Bapak Ikut.P.Sitanggan,S.Pd selaku guru kimia yang telah membantu selama melaksanakan penelitian. Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada orang tua saya K.Ginting dan A br Bangun beserta dengan kakak – kakak saya Jelita, Elpida dan Terangmin yang selalu memberikan dorongan, doa, dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Tiodora Purba yang setia menemani dan banyak membantu


(7)

dalam penyusunan skripsi ini. Buat teman – teman baik adik stambuk maupun kakak stambuk seperti Cornelius Manik, Jhonatan Sianturi, Andriva, Saudur Sianturi, Evi, Astrivo, Ridola, Andreas, Krisnaya,Leo,Passion, Melli, Resta,Dedy serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranyan isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya dan meningkatkan mutu pendidikan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

Saharta Ginting NIM. 061244310086


(8)

iii

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN

HIDROKARBON

Saharta Ginting (NIM 061244310086) ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap hasil belajar siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santo Thomas 3 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian sebanyak 2 kelas yakni kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa masing – masing kelas sebanyak 40 orang. Kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan M3PK Simson Tarigan, sedangkan kelas kontrol dilakukan pengajaran dengan model konvensional. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif pilihan berganda dengan 5 pilihan yang berjumlah 20 soal.

Dari data yang diperoleh kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil pemberian post-tes diperoleh nilai rata – rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 76 dengan simpangan baku 7,94 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata – rata post-tes adalah 71 dengan simpangan baku sebesar 6,23. Berdasarkan uji-t pihak kanan diperoleh thitung = 3,14. Harga tersebut kemudian

dikonfirmasi dengan harga ttabel pada taraf signifikan α=0,05 dengan dk=78

sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,67. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa

thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ”Hasil belajar

kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan”.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Panelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakekat Belajar 7

2.1.2. Hakekat Pembelajaran Kimia 7

2.1.3. Model Mengajar 9

2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 10

2.2.1. Pemikiran Konstruktivisme 10

2.2.2. Lingkungan Pembelajaran Yang Konstruktivis 11 2.2.3. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan12


(10)

vii

2.2.4. Konsep – konsep Alternatif 16

2.2.5. Kondisi Untuk Melakukan Perubahan Konsep 17 2.3. Pandangan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Pada

Pengajaran IPA 18

2.4. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 20

2.5. Langkah – langkah Penerapan M3PK 21

2.6. Pembelajaran Konvensional 23

2.7. Materi Bahasan Senyawa Hidrokarbon 24

2.7.1. Identifikasi Unsur C,H dan O dalam Senyawa Organik 24

2.7.2. Kekhasan Atom Karbon 25

2.7.3. Hidrokarbon 27

2.7.3.1. Alkana 28

2.7.3.2. Alkena 32

2.7.3.3. Alkuna 34

2.7.3.4. Keisomeran 35

2.7.4. Sifat – sifat Hidrokarbon 37

2.8. Kerangka Konseptual 38

2.9. Hipotesis Penelitian 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 40

3.2.1. Populasi Penelitian 40

3.2.2. Sampel Penelitian 40

3.3. Variabel Penelitian 41

3.3.1. Variabel Bebas 41

3.3.2. Variabel Terikat 41

3.4. Rancangan Penelitian 41


(11)

3.5.1. Validitas Tes 43

3.5.2. Reliabilitas Tes 44

3.5.3. Uji Tingkat Kesukaran 44

3.5.4. Uji Daya Beda 45

3.6. Teknik Pengumpulan Data 45

3.7. Teknik Analisa Data 46

3.7.1. Uji Normalitas 46

3.7.2. Uji Homogenitas 47

3.7.3. Uji Peningkatan Hasil Belajar 47

3.7.4. Uji Hipotesis 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Alat Pengumpul Data 49

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 50

4.3. Analisa Data Hasil Penelitian 50

4.3.1. Uji Normalitas 50

4.3.2. Uji Homogenitas 51

4.3.3. Uji Peningkatan Hasil Belajar 51

4.3.4. Uji Hipotesis 51

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Rumur Molekul dan Rumus Struktur Senyawa Alkana 29

Tabel 2.2. Beberapa Contoh Gugus Alkil 31

Tabel 2.3. Nama dan Rumus Molekul Beberapa Alkena 32 Tabel 3.1. Langkah – langkah Pelaksanaan Penelitian 40

Tabel 3.2. Desain Penelitian 41

Tabel 4.1. Data Perolehan Nilai Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai Kelas Kontrol 50

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data 50

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 51

Tabel 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 51


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 13 Gambar 2.2. Contoh Modal Perubahan Konsep 15 Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 19

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62

Kelas Eksperimen

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73 Kelas Kontrol

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 82

Lampiran 5. Kisi – kisi Instrumen Tes 93

Lampiran 6. Soal 94

Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 95 Lampiran 8. Penilian Lembar Observasi Aktivitas Siswa 97

Lampiran 9. Soal 99

Lampiran 10. Soal 100

Lampiran 11. Soal 101

Lampiran 12. Soal 103

Lampiran 13. Soal 104

Lampiran 14. Soal 105

Lampiran 15. Tabel Validitas Instrumen Tes 106

Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas Tes 107

Lampiran 17. Tabel Daya Beda Instrumen Tes 108

Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 109

Lampiran 19. Perhitunga Reliabilitas Tes 111 Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 112

Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Tes 113

Lampiran 22. Daftar Nama Siswa 116

Lampiran 23. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Kontrol 117 Lampiran 24. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Eksperimen 118 Lampiran 25. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 119


(15)

Lampiran 26. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 121 Kelas Eksperimen

Lampiran 27. Uji Normalitas 123

Lampiran 28. Uji Homogenitas 127

Lampiran 29. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 131

Lampiran 30. Uji Hipotesis 133


(16)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Rumur Molekul dan Rumus Struktur Senyawa Alkana 29

Tabel 2.2. Beberapa Contoh Gugus Alkil 31

Tabel 2.3. Nama dan Rumus Molekul Beberapa Alkena 32 Tabel 3.1. Langkah – langkah Pelaksanaan Penelitian 40

Tabel 3.2. Desain Penelitian 41

Tabel 4.1. Data Perolehan Nilai Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.2. Data Perolehan Nilai Kelas Kontrol 50

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data 50

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data 51

Tabel 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 51


(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 13 Gambar 2.2. Contoh Modal Perubahan Konsep 15 Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 19

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42


(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62

Kelas Eksperimen

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73 Kelas Kontrol

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar 82

Lampiran 5. Kisi – kisi Instrumen Tes 93

Lampiran 6. Soal 94

Lampiran 7. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 95 Lampiran 8. Penilian Lembar Observasi Aktivitas Siswa 97

Lampiran 9. Soal 99

Lampiran 10. Soal 100

Lampiran 11. Soal 101

Lampiran 12. Soal 103

Lampiran 13. Soal 104

Lampiran 14. Soal 105

Lampiran 15. Tabel Validitas Instrumen Tes 106

Lampiran 16. Tabel Uji Reliabilitas Tes 107

Lampiran 17. Tabel Daya Beda Instrumen Tes 108

Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 109

Lampiran 19. Perhitunga Reliabilitas Tes 111 Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 112

Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Tes 113

Lampiran 22. Daftar Nama Siswa 116

Lampiran 23. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Kontrol 117 Lampiran 24. Datapre-tes dan post-tes untuk Kelas Eksperimen 118 Lampiran 25. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 119


(19)

Lampiran 26. Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi, Varians Data 121 Kelas Eksperimen

Lampiran 27. Uji Normalitas 123

Lampiran 28. Uji Homogenitas 127

Lampiran 29. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 131

Lampiran 30. Uji Hipotesis 133


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Tim Penyusun KPPB, 1999). Dari pengertian tersebut maka pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran berupa komunikasi dua arah melalui kegiatan belajar mengajar.

Karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang salah satunya adalah sumber belajar.

Guru sebagai salah satu sumber belajar berperan untuk membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Akan tetapi sering terjadi seorang guru kurang mempunyai bekal dalam meningkatkan pembelajaran di dalam kelas, sehingga pembelajaran terkesan membosankan dan sulit dipelajari. Sampai saat ini masih banyak didapati guru yang dalam mengajar masih konvensional. Dalam arti, guru mengajar secara alami sesuai bakat yang dimiliki. Ada juga guru yang mengajarnya cenderung meniru gaya orang dahulu yang pernah menjadi guru atau dosennya. Kadang - kadang guru ingin memilih beban seminimal mungkin dalam pelaksanaan tugas mengajar. Ini terbukti, penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton paling popular dikalangan guru. Keterbatasan metode atau media disatu pihak dan


(21)

lemahnya kemampuan guru dalam menentukan model atau media yang tepat sehingga membuat metode ceramah makin menjamur (Arief, 2003:91). Sehingga banyak siswa yang sulit memahami materi pelajaran yang diberikan guru yang mengakibatkan prestasi belajar siswa tidak optimum.

Menurut Djamarah (2002:21) setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pengajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diperoleh oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu. Salah satu bahan pelajaran yang kurang disukai oleh siswa adalah ilmu kimia, berdasarkan pengalaman pendidikan yang sering dihadapi di sekolah- sekolah adalah bahwa siswa menganggap ilmu kimia sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Apalagi ilmu kimia sarat dengan konsep, dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak.

Hal ini juga dikatakan oleh, Chang (2004) bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang bersifat abstrak dan merupakan pelajaran yang pada umumnya lebih sulit dari pada pelajaran lain karena kimia sangat berbeda dengan pelajaran lainya dimana didalamnya terdapat konsep-konsep yang abstrak. Seperti halnya topik bahasan senyawa hidrokrbon yang merupakan bagian dari pokok bahasan kimia SMA yang relatif luas. Topik yang sarat dengan konsep-konsep dan bersifat abstrak. Siswa tidak dapat melihat secara langsung bentuk utuh materi tersebut. Namun demikian masih sering kita temukan pola pembelajaran yang digunakan tidak efektif seperti penyajian materi dan penyelesaian soal-soal yang berbau rumus dan hafalan, hal ini menyebabkan siswa kurang meminati pelajaran ini dan menganggap kimia adalah pelajaran yang sulit, terkesan menakutkan dan tidak jarang siswa merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Dampak yang timbul adalah banyaknya siswa yang tidak menguasai konsep dasar kimia.


(22)

3

Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang pada umumnya bersifat hirarki antara satu materi dengan materi lainya. Kesalahan konsep pada materi tertentu akan mempengaruhi konsep siswa pada materi lainnya. Driver dalam penelitianya menyimpulkan bahwa “ seorang anak, walaupun masih sangat muda sudah memiliki konsep-konsep/ ide-ide tentang hal-hal yang di temuinya dalam kehidupanya. Dan ide ini memainkan peranan penting dalam pengalaman belajar”. Apa yang memungkinkan anak mampu belajar dengan baik adalah apa yang sudah ada dalam benak mereka, menemukan jati diri mereka sendiri. (Tarigan, 1999).

Jadi sebelum memulai pembelajaran, guru perlu memberikan perlakuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Konsep yang salah pada siswa tentu akan menyebabkan efek yang negatif pada siswa. Untuk itu guru harus mampu meluruskan kembali konsep siswa tesebut dengan cara menerapkan strategi perubahan konsep sehingga siswa dapat melihat kekeliruan konsepnya dan beralih pada konsep baru yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Berdasarkan hasil penelitian sejenis seperti Purba (2006) menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan M3PK Simson Tarigan (

X = 7,00 ± 0,833 ) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab (X = 6, 16 ± 1,054 ). Bonarita (2007), pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar 7,53 dengan simpangan baku SD = 1,18 dan pada kelas control diperoleh rata-rata nilai hasil belajar 6,95 dengan simpangan baku SD = 1,07. Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian di SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan untuk melihat apakah dengan menerapkan model mengajar menginduksi perubahan konsep tersebut akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Bertitik tolak dari semua itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo Thomas 3 Medan Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.


(23)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat belajar siswa untuk mengikuti pelajaran kimia di SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan

2. Penyampaian materi pelajaran cenderung monoton sehingga membosankan siswa.

3. Penggunaan metode atau model yang kurang tepat.

4. Adanya kesalahan konsep yang digunakan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) terhadap hasil belajar kimia siswa SMA kelas X pada pokok bahasan hidrokarbon.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan hidrokarbon kelas X SMA.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA pada pokok bahasan hidrokarbon.


(24)

5

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam hal memilih model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai salah satu model mengajar dalam pengajaran kimia.

2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi peningkatan kualitas pengajaran serta sebagai pengembangan atau bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran kimia.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan sebagai motivasi belajar dalam pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang bersifat konstruktivis. Siswa dituntun membangun pemahaman sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat pembelajaran. Di dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu intelligibility yang artinya konsep tersebut memiliki arti atau makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut memberikan “buah” bagi dirinya.

Pembelajaran model konvensional menggunakan:

Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan kepada anak didik dilakukan secara lisan

Metode penugasan adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta untuk menyelesaikan tugas-tugas baik tertulis atau pun secara lisan, yang harus dikerjakan di luar pertemuan yang khusus


(25)

Metode tanya jawab adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan untuk memperoleh kejelasan suatu informasi dan isu-isunya, dengan cara pengajuan pertanyaan di satu pihak dan penyampaian jawaban di pihak lain


(26)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Nilai rata – rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi yaitu sebesar 76 dibandingkan dengan nilai rata – rata kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional yaitu sebesar 71. b. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diperoleh thitung (3,14) >

ttabel (1,67) pada taraf nyata α=0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

yang artinya ”Hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan”.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan adalah : a. Kepada guru – guru khususnya guru bidang studi kimia dapat

menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan sebagai salah satu model pembelajaran pada saat melakukan proses belajar mengajar.

b. Bagi mahasiswa calon guru kedepannya agar dapat menerapkan pembelajaran menggunakan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan lain yang relevan.

c. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


(27)

55

Bonarita, (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A.2007/2008, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

Chang, R. (2004), Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, Jakarta , Erlangga.

Djamarah dan Zaia, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hergenhahn, B.R., dan Matthew H. Olson, (2008), Theories Of Learning, edisi ketujuh, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Poppy, K, dkk.,(2009), Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Purba, M.A., (2006), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Mol di kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Silaban, R., (2009), ” Penerapan Model Pembelajaran Koperatif di Kombinasikan dengan animasi komputer pada pokok bahsan kimia larutan”, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 1-10.

Silitonga, P.M, (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan Slavin, R.E., (2008), Psikologi Pendidikan. PT Indeks, Jakarta.

Sudarma, U, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Phibeta Anela Gama, Jakarta. Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.


(28)

56

Tarigan, S,. (1999), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu Model Pengajaran IPA, Disertasi, IKIP Bandung.

Tarigan, S., (2005), Langkah-langkah Operasional Penerapan M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar, Resume, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Tarigan, S., (2005). Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (XI), 23-29 UNIMED, Medan Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

(M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 27-34

Tim Pendidikan MIPA, (2008), Dasar – Dasar Pendidikan MIPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT. Imperial Bakti Utama, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1999), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua Cetakan Kesepuluh, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Widodo, A., (2007), Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 064: 91-105

http://muhfida.com/pembelajaran-konvensional/


(29)

RIWAYAT HIDUP

Saharta Ginting dilahirkan di desa Batukarang Kec.Payung Kab.Karo Sumatra Utara, pada tanggal 17 Pebruari 1986. Ayah bernama Kenal Ginting dan Ibu bernama Asna br Bangun, dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1992 penulis masuk SD Inpres Batukarang, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Payung kemudian pindah sekolah ke SMP Negeri 2 Kabanjahe pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah ke SMU Negeri 1 Payung, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian pada tanggal 29 Agustus 2012.


(1)

5

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

1. Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam hal memilih model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai salah satu model mengajar dalam pengajaran kimia.

2. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi peningkatan kualitas pengajaran serta sebagai pengembangan atau bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran kimia.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan sebagai motivasi belajar dalam pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk menginduksi konsep yang benar dan terstruktur kepada siswa. M3PK ini merupakan model pembelajaran yang bersifat konstruktivis. Siswa dituntun membangun pemahaman sendiri atau dengan kata lain siswa menjadi pusat pembelajaran. Di dalam model ini perubahan konsep ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu intelligibility yang artinya konsep tersebut memiliki arti atau makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga adalah fruitfull yang artinya konsep tersebut memberikan “buah” bagi dirinya.

Pembelajaran model konvensional menggunakan:

Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan kepada anak didik dilakukan secara lisan

Metode penugasan adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta untuk menyelesaikan tugas-tugas baik tertulis atau pun secara lisan, yang harus dikerjakan di luar pertemuan yang khusus


(2)

Metode tanya jawab adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan untuk memperoleh kejelasan suatu informasi dan isu-isunya, dengan cara pengajuan pertanyaan di satu pihak dan penyampaian jawaban di pihak lain


(3)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Nilai rata – rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi yaitu sebesar 76 dibandingkan dengan nilai rata – rata kelas kontrol yang diajarkan dengan model konvensional yaitu sebesar 71. b. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diperoleh thitung (3,14) >

ttabel (1,67) pada taraf nyata α=0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ”Hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan M3PK Simson Tarigan lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan M3PK Simson Tarigan”.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan adalah : a. Kepada guru – guru khususnya guru bidang studi kimia dapat

menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan sebagai salah satu model pembelajaran pada saat melakukan proses belajar mengajar.

b. Bagi mahasiswa calon guru kedepannya agar dapat menerapkan pembelajaran menggunakan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan lain yang relevan.

c. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


(4)

55

Arief, (2003), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta

Bonarita, (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia

Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Kabanjahe T.A.2007/2008, Skripsi, FMIPA

UNIMED, Medan

Chang, R. (2004), Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, Jakarta , Erlangga.

Djamarah dan Zaia, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi

Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hergenhahn, B.R., dan Matthew H. Olson, (2008), Theories Of Learning, edisi ketujuh, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Poppy, K, dkk.,(2009), Kimia. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Purba, M.A., (2006), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok

Bahasan Konsep Mol di kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi, Skripsi,

FMIPA UNIMED, Medan

Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Silaban, R., (2009), ”Penerapan Model Pembelajaran Koperatif di Kombinasikan dengan animasi komputer pada pokok bahsan kimia larutan”, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 1-10.

Silitonga, P.M, (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan Slavin, R.E., (2008), Psikologi Pendidikan. PT Indeks, Jakarta.

Sudarma, U, (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Phibeta Anela Gama, Jakarta. Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.


(5)

56

Tarigan, S,. (1999), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu Model PengajaranIPA, Disertasi, IKIP Bandung.

Tarigan, S., (2005), Langkah-langkah Operasional Penerapan M3PK (Model

Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar,

Resume, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Tarigan, S., (2005). Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) sebagai salah satu alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (XI), 23-29 UNIMED, Medan

Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia 2(1) : 27-34

Tim Pendidikan MIPA, (2008), Dasar – Dasar Pendidikan MIPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT. Imperial Bakti Utama, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1999),

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua Cetakan Kesepuluh,

Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Widodo, A., (2007), Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan 064: 91-105

http://muhfida.com/pembelajaran-konvensional/


(6)

RIWAYAT HIDUP

Saharta Ginting dilahirkan di desa Batukarang Kec.Payung Kab.Karo Sumatra Utara, pada tanggal 17 Pebruari 1986. Ayah bernama Kenal Ginting dan Ibu bernama Asna br Bangun, dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1992 penulis masuk SD Inpres Batukarang, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Payung kemudian pindah sekolah ke SMP Negeri 2 Kabanjahe pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah ke SMU Negeri 1 Payung, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian pada tanggal 29 Agustus 2012.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

1 2 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTANDI KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN.

2 4 16

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 BINJAI.

0 0 18