PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI
PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA

Oleh :
Puspita Handayani
NIM 408331038
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

iii


PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI
PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA
Puspita Handayani (NIM 408331038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengggunaan Model
Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada materi ikatan kimia dan untuk menghetahui ranah kognitif
yang terkembangkan pada pembelajaran Ikatan Kimia dengan menggunakan
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang terdiri
dari delapan kelas yang masing-masing terdiri dari 40 siswa. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas, yaitu kelas
X/6 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep dan kelas X/7 sebagai kelas kontrol dengan
Pembelajaran Konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes pilihan berganda yang telah divalidasi sebanyak 20 soal dan telah
reliabel. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas data dengan

uji Chi Kuadrat dan homogenitas data dengan menggunakan uji F. Dari pengujian
ini diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil belajar posttest siswa untuk kelas eksperimen adalah X 1 = 81,83 dan S1 = 10,79 sedangkan
kelas kontrol adalah X 1 = 68,83 dan S1 = 11,65. Peningkatan hasil belajar siswa
dihitung dengan bentuk rerata gain ternormalisasi dan didapatkan persen
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 72,19 % sedangkan
persen peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 54,28 %. Dan dari
analisis ranah kognitif diperoleh persen ranah kognitif pengetahuan (C1) sebesar
70,67%, persen ranah kognitif pemahaman (C2) sebesar 69,58%, dan persen ranah
kognitif penerapan (C3) sebesar 84,28%. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
dengan menggunakan uji t yaitu uji satu pihak (pihak kanan) terhadap rerata gain
ternormalisasi kedua kelompok, thitung = 4,186 sedangkan ttabel = 1,673 pada taraf
signifikansi (α = 0,05) sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar tanpa
menggunakan M3PK dan ranah kognitif yang terkembangkan pada pembelajaran
ikatan kimia dengan menggunakan M3PK adalah ranah kognitif penerapan (C3)
sebesar 84,28%.

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang begitu berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Ikatan Kimia Siswa Kelas X SMA”. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dr. Simson Tarigan, M.Pd., sebagai dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran-saran dan dorongan kepada penulis sejak awal
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si., Dr. Retno Dwi Suyanti,
M.Si., dan Drs. Eddyanto, Ph.D., selaku penguji yang juga telah memberikan
banyak masukan dan saran-saran. Terima kasih juga kepada bapak Prof. Drs.
Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D selaku pembimbing akademik, dan kepada
seluruh bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan kimia FMIPA

UNIMED yang telah turut serta membentu penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Guboan, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 14 Medan, Ibu P.M Siregar, S.Pd dan Ibu Maharani, S.Pd, selaku guru
kimia yang telah banyak membantu penulis selama penelitian dan para guru staf
administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada ayahanda dan ibunda
tercinta, yang selalu mendoakan penulis serta memberi dorongan semangat batin
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED. Begitu juga kepada
abang dan adik tersayang yaitu bang Hendra, Jati dan Putri dan seluruh keluarga
lainnya yang selalu memberikan perhatian dan semangat kepada penulis. Ucapan
terima kasih buat teman seperjuangan Jehan Asri S yang telah memberikan

v

semangat dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi. Penulis juga
ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat tersayang LAZDA (Yuli, Devi,
Wahyuni, Arief dan Rainal) yang selalu memberikan semangat, dukungan dan
motivasi mulai dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan, terima kasih juga
kepada Fenisa, Doly, Hendry, Nurjannah, dan teman-teman Kimia Ekstensi 2008

yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang telah memberikan
semangat. Demikan juga teman – teman PPL SMP Negeri 1 Perbaungan Tahun
2011 dan buat semua kalangan yang telah membantu penulis sampai rampungnya
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Februari 2013

Penulis,

Puspita Handayani
NIM. 408331038

vi


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1
3
4
4
4
5
5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar
2.1.1.1. Belajar
2.1.1.2. Hasil Belajar
2.1.1.3. Ciri Belajar Mengajar
2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
2.2.1. Belajar sebagai Perubahan Konsep
2.2.2. Analisis Pra-konsepsi Anak
2.2.3. Konsep Baru dan Kemungkinan Terjadi
2.2.4. Kondisi Untuk Melangsungkan Perubahan Konsep
2.2.5. Pandangan Kontruktivisme
2.2.6. Strategi Umum
2.2.7. Satu Model Perubahan Konsep
2.2.8. Pandangan M3PK Pada Pengajaran IPA
2.2.9. Keunggulan M3PK
2.3. Langkah-Langkah Penerapan M3PK

7
7

7
7
8
8
9
12
14
14
15
16
18
20
21
23
24

vii

2.4. Ikatan Kimia
2.4.1. Defenisi Ikatan Kimia

2.4.2. Lambang Lewis
2.4.3. Ikatan Ion
2.4.4. Ikatan Kovalen
2.4.5. Ikatan Kovalen Koordinasi
2.4.6. Ikatan Logam
2.4.7. Polarisasi Ikatan Kovalen
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian

26
26
27
27
29
32
33
35
36
38


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Uji Validitas Tes
3.4.2. Uji Reliabilitas Tes
3.4.3. Tingkat Kesukaran Tes
3.4.4. Daya Pembeda
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
3.7.4. Uji Hipotesis
3.7.5. Analisis Ranah Kognitif

39
39
39
39
39
39
39
39
40
40
40
41
42
42
43
44
46
46
46
47
47
48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Alat Pengumpulan Data
4.1.1. Validitas Instrumen Test
4.1.2. Reliabilitas Instrumen Test
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Test
4.1.4. Daya Pembeda Instrumen Test

49
49
49
49
50
50

viii

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Data Nilai Pre-tes Siswa
4.2.2. Deskripsi Data Nilai Post-tes Siswa
4.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.4. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar Siswa
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

50
51
52
54
55
55
56
57
58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

61
61
61

DAFTAR PUSTAKA

62

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.4. Konfigurasi Elektron dari Gas Mulia

27

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian

43

Tabel 3.2. Penolong untuk uji normalitas

46

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 51
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Pos-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 53
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre-test, Post-test, dan Gain

54

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Dari Kedua Sampel

55

Tabel 4.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar

56

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Struktur pengajaran melakukan perubahan Konsep

18

Gambar 2.2. Contoh Model Perubahan Konsep

20

Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

22

Gambar 2.4. Diagram Alir Pembelajaran M3PK

25

Gambar 2.5. Ikatan Logam

34

Gambar 3.1. Diagram Prosedur Penelitian

45

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Silabus

64

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

67

Lampiran 3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

82

Lampiran 4.

Kisi-kisi Instrumen Soal

95

Lampiran 5.

Instrumen Penelitian

97

Lampiran 6.

Kunci Jawaban Instrumen Soal

101

Lampiran 7.

Hand Out

102

Lampiran 8.

Soal Mengidentifikasi Pengetahuan Awal Siswa Pada

Lampiran 9.

Pertemuan I

106

Soal latihan pada pertemuan I

108

Lampiran 10. Soal latihan perubahan konsep pada pertemuan I

110

Lampiran 11. Soal untuk tugas rumah pada pertemuan I

112

Lampiran 12. Soal mengidentifikasi pengetahuan awal siswa pada
pertemuan II

113

Lampiran 13. Soal latihan pada pertemuan II

117

Lampiran 14. Soal untuk tugas rumah pada pertemuan II

120

Lampiran 15. Soal mengidentifikasi pengetahuan awal siswa pada
pertemuan III

123

Lampiran 16. Soal latihan pada pertemuan III

125

Lampiran 17. Soal untuk tugas rumah pada pertemuan III

126

Lampiran 18. Soal untuk mengevaluasi konsep siswa pada pertemuan IV 127
Lampiran 19. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Test

130

Lampiran 20. Tabel Perhitungan Validitas

133

Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesukaran

134

Lampiran 22. Perhitungan Daya Pembeda Soal

136

Lampiran 23. Analisis Varians Butir Soal

138

Lampiran 24. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Kontrol

140

xiii

Lampiran 25. Simpangan baku, Varians dan Rata-rata

144

Lampiran 26. Perhitungan Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol
Dan Eksperimen

147

Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas Pos-test Kelas Kontrol
Dan Eksperimen

149

Lampiran 28. Perhitungan Uji Homogenitas

151

Lampiran 29. Perhitungan Gain (Keberhasilan Belajar)

153

Lampiran 30 Data Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

154

Lampiran 31 Perhitungan Uji Normalitas Gain

158

Lampiran 32 Perhitungan Uji Homogenitas Gain

160

Lampiran 33 Perhitungan Uji Hipotesis

162

Lampiran 34 Perhitungan Ranah Kognitif

164

Lampiran 35 Tabel Harga Kritik dari Product Moment

166

Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat

167

Lampiran 37 Tabel Distribusi F

168

Lampiran 38 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t

171

Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian

172

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan

bangsa dan guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan
siswa sebagai subjek dan objek belajar. Tugas utama guru adalah membelajarkan
siswa, mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (
kognitif, afektif dan psikomotorik ) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan
belajar aktif, kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif
yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan
penghidupannya. Agar hal tersebut diatas dapat terwujud, guru seyogiannya
mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara
membelajarkan siswa (Erman, 2010). Sebagai pengelola pembelajaran (learning
manager), guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru
dapat menjaga kelas agar kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa
(Sanjaya,2008).
Pembelajaran kimia disekolah dewasa ini, tidak sesuai dengan yang
diharapkan, apabila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
kimia. Banyak siswa yang mempunyai kemampuan menghapal materi yang
diterima dengan baik, tetapi mereka tidak memahami secara mendalam apa yang
mereka hapalkan khususnya bagi pelajaran kimia yang umumnya bersifat abstrak,
dan siswa tidak mengetahui apa pentingnya mereka mempelajari kimia untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena penggunaan
sistem pembelajaran yang tradisional yaitu siswa hanya diberi pengetahuan secara
lisan (ceramah) tanpa menggunakan media sehingga siswa menerima pengetahuan
secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa mengalami atau melihat sendiri.
Pada konsep kimia yang kebanyakan bersifat abstrak dan kebanyakan juga
perhitungan yang mana guru selalu menyajikan materi kimia dengan

2

menggunakan ceramah saja tanpa menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari
dan lingkungan kehidupan. Sehingga bagi siswa pelajaran kimia itu cenderung
tidak bermakna dan menakutkan.
Salah satu contoh materi dalam kimia yang bersifat abstrak adalah pada
pokok bahasan ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan salah satu pokok bahasan
kimia dikelas X SMA dan juga merupakan pokok bahasan yang luas dengan
konsep dan uraian. Pada pokok bahasan ini diperlukan pemahaman yang serius.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 14 medan
dengan melakukan wawancara dengan guru bidang studi kimia diketahui bahwa
hasil belajar kimia siswa masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkannya
adalah faktor dari gurunya sendiri. Guru dalam menyampaikan pelajaran, terutama
dalam pelajaran kimia cenderung menggunakan metode konvensional yang mana
siswa hanya menghapal materi saja tanpa memahami materi yang dihapal mereka
secara

mendalam.

Siswa

juga kurang

dituntut

untuk mengembangkan

pengetahuan siswa itu sendiri. Guru juga kurang memperhatikan konsep awal
yang dimiliki oleh siswa sehingga dalam proses belajar mengajar, konsep awal
anak sering diabaikan sehingga diperlukan upaya yang efektif untuk
mengembangkan pengetahuan siswa itu sendiri yaitu dengan menggunakan model
mengajar menginduksi perubahan konsep.
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa model mengajar menginduksi
perubahan konsep memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar
yakni pada penelitian yang dilakukan oleh Friska Septiani Silitonga (2011)
diperoleh rata-rata pre-test dan post-tes pada kelas eksperimen adalah adalah
35,72 dan 82,00 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata pre-test dan post-test
adalah 37,12dan 75,63. Dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 72
%. Hal yang sama diperoleh dari penelitian Purba (2006) menunjukkan bahwa
hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model mengajar menginduksi
perubahan konsep Simson Tarigan (� = 7,00 ± 0,833) lebih tinggi dari kelas
kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab (� = 6,16 ±
1,054). Hasil penelitian Bonarita (2006) pada kelas eksperimen diperoleh ratarata nilai hasil belajar 7,53 dengan simpangan baku SD=1,18 pada kelas kontrol

3

diperoleh rata-rata nilai hasil belajar 6,95 dengan simpangan baku SD=1,07. Tetty
(2007) pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar 7,78 dengan standar deviasi
0,92 dan pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar 7,30 dengan standar deviasi
0,89. Mandra (2003) nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen adalah 3,01 dan
nilai rata-rata post-tast yang diperoleh adalah 7,00 sedangkan nilai rata-rata pretest untuk kelas kontrol adalah 3,36 dan nilai rata-rata post-test yang diperoleh
adalah 6,16, dari hasil uji t diperoleh t hitung = 3,471 pada taraf signifikan α =0,05
dengan dk = 58 diperoleh t tabel = 2,002 berarti t hitung > ttabel ini membuktikan Ho
ditolak dan Ha diterima.
Mengajar dengan model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah
model mengajar berdasarkan pemikiran kontruktivisme. Mereka berpandangan
bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran siswa itu sendiri. Jadi tugas guru
yang paling utama adalah mengidentifikasi konsep awal siswa dan melakukan
perubahan konsep (Tarigan, 1999). Model mengajar menginduksi perubahan
konsep juga merupakan salah satu model mengajar yang dapat meningkatkan daya
kreatifitas dan kerangka berfikir siswa. Karena pada model ini siswa dipimpin
untuk mengubah konsep atau pengetahuan dasar siswa tentang pelajaran kimia
dari yang sulit dan susah dimengerti menjadi mudah dan menarik. Berdasarkan
uraian diatas peneliti ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
judul penelitian

“ Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi

Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Siswa di Kelas X SMA”
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah :
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi kimia yang dipelajari.
2. Siswa hanya mampu menghapal materi tetapi tidak memahami secara
mendalam apa yang mereka hapal.
3. Siswa kurang mengetahui apa pentingnya mempelajari kimia.
4. Kurang diperhatikannya konsep awal yang dimiliki oleh siswa.

4

1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah
Penggunaan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia.

1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian penelitian
ini adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 14
Medan yang diajar dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK) lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar
siswa yang diajar tanpa menggunakan M3PK pada pokok bahasan Ikatan
Kimia
2. Ranah kognitif manakah yang terkembangkan pada pembelajaran Ikatan
Kimia dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK).

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X
SMA Negeri 14 Medan yang diajar dengan menggunakan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) lebih tinggi daripada peningkatan
hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan M3PK pada pokok
bahasan Ikatan Kimia.
2. Untuk mengetahui ranah kognitif manakah yang terkembangkan pada
pembelajaran Ikatan Kimia dengan menggunakan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK).

5

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa
a. Pemahaman siswa terhadap konsep kimia meningkat, terutama pada
pokok bahasan ikatan kimia.
b. Diperoleh hasil belajar yang memuaskan
2. Bagi guru
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau
wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan
menerapkan model mengajar menginduksi perubahan konsep dalam
pembelajaran kimia.
b. Sebagai masukan bagi guru dalam menyesuaikan media pembelajaran
yang sesuai dengan model mengajar menginduksi perubahan konsep
pada pokok bahasan ikatan kimia.
3. Bagi sekolah
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan
kondisi pembelajaran ilmu kimia kelas X di SMA Negeri 14 Medan.
b. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.7

Defenisi Operasional

a) Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
Mengajar dengan model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah
model mengajar berdasarkan konstruktivisme. Mereka berpandangan bahwa
pengetahuan itu dibangun dalam pemikiran siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini
akan dilakukan pengidentifikasian konsep awal siswa mengenai ikatan kimia.
Setelah mengetahui konsep awal siswa, jika konsepnya belum bersifat ilmiah
maka guru melakukan perubahan konsep untuk memperbaiki konsep siswa.
b) Pembelajaran konvensional
Pembelajaran

konvensional

adalah

pembelajaran

yang

biasanya

dilakukan oleh guru. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan metode ekspositori. Metode ekspositori adalah guru

6

menyampaikan materi dengan cara guru menjelaskan materi, guru memberikan
contoh soal dan penyelesaiannya, kemudian guru memberikan soal untuk
dikerjakan oleh siswa, dan membahas bersama-sama (bisa dengan menyuruh
siswa menuliskan jawaban di papan tulis).
c) Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan salah satu materi pelajaran kimia dikelas X
SMA. Dalam penelitian ini yang akan dipelajari dalam ikatan kimia adalah ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam.

61

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan yang
diajar dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar tanpa menggunakan M3PK pada pokok bahasan Ikatan Kimia
2. Ranah kognitif yang terkembangkan pada pembelajaran Ikatan Kimia
menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep adalah ranah
kognitif Penerapan/Aplikasi (C3) sebesar 84,28 %.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
menyarankan yaitu
1. Agar guru dan calon guru menggunakan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan bahan
masukan untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan
penelitian yang sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan pokok bahasan yang
berbeda sebagai langkah konkrit untuk meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata pelajaran kimia.

62

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Berutu, S., (2007), Pengruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas X
Semester I SMA Budi Murni 3 Medan., Sripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Cecep,

R.

Rustana.,

(2001),

Pendekatan

Konstruktivis

Dalam

Proses

Pembelajaran IPA Dalam Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Oktober, No. 8/vol.24/2001.
Chang, R., (2003), Kimia dasar Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Dahar, W. R, (1988), Teori-Teori Belajar, Ganesa Exact, Bandung.
Dimyanti dan Mudjiono, (2003), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002), Starategi Belajar Mengajar, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Erman, S. Ar., (2010), Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi
Siswa, Jurnal Pendidikan dan budaya, 5: 1-8
Lie, A., (2004), Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.
Lumban Gaol, T.M., (2007), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada
Pokok Bahasan Laju Reaksi Di Kelas XI SMA Negeri 12 Medan., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Parning dan Horale, (2005), Buku Kimia 1A, Yudhistira, Jakarta.
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

63

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Pendidikan,
Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik Nusa Medan,
Bandung.
Sudjana, N., (2001), Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta.
Suprijono, A, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Jakarta
Suparno, Paul, 2005, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika, PT.Gramedia Widia Sarana, Yogyakarta.
Tarigan, S., (1999), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)
dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu
Model Pengajaran IPA, Desertasi, Idaho, Amarika.
Trianto, (2010), Mendisaen Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA SWASTA GAJAH MADA MEDAN.

2 9 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI KELAS X MA NEGERI 1 MEDAN.

2 6 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

1 2 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29