Makalah inovatif EORI BELAJAR SKINNER

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

Makalah:

TEORI BELAJAR
SKINNER
Mata Kuliah:

BELAJAR dan PEMBELAJARAN 1
Disusun oleh:

Mahasiswa Program Studi Matematika
FKIP UNRAM
Angkatan 2011

1

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Kecerdasan Jamak Anak Didik dan Pengembangannya dalam Pendidikan”.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi
makalah. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya
dapat ditingkatkan dan disempurnakan.

Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai
acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

Mataram, 2 April 2013
Penyusun

2

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang.............................................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3.

Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1.


Sejarah Munculnya Teori Skinner...............................................................................2

2.2.

Teori Belajar Skinner..................................................................................................2

2.3.

Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Skinner....................................................................4

2.4

Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelejara............................................................6

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Skinner...........................................................6
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

3


To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Skinner penyelidikan mengenai kepribadiah hanya sah jika memenuhi
beberapa kriteria ilmiah. Ia tidak akan menerima gagasan bahwa kepribadian yang
membibing atau mengarahkan perilaku. Dalam hal ini Skinner membedakan perilaku
menjadi dua yaitu perilaku yang alami dan perikau operan, perilaku alami menurutnya
adalah perilau yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas sedangkan perilaku operan
adalah perilaku yang ditimbulkan stimulus yang tidak jelas atau tidak diketahui tetapi
semata – mata dihasilkan oleh organisme itu sendiri.
Bagi Skinner, faktor motifasional dalam tingkah laku bukan elemen dari
struktural dalam situasi yang sama. Tingkah laku seseorang bisa berbeda – beda
kekuatan dan keseringan munculnya. Hakikat dari teori Skinner adalah teori belajar
bagaiman individu memiliki tingkah laku baru menjadi lebih terampil menjadi lebih
tahu. Skinner meyakinkan bahwa kepribadian dapat dipahami dengan
mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungannya yang terus – menerus dengan

lingkungannya sedangkan cara untuk mengontrol perilaku adalah dengan melakukan
penguatan terhadap suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku itu terjadi atau
sebaliknya tidak terjadi pada masa yang akan datang.
Dalam proses belajar mengajar manusia tidak bisa terlepas dari stimulus dan
respon yang dialami sebagai suatu tanggapan atas suatu rangsangan yang masuk. Para
ilmuwan terdahulu banyak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan terhadap
teori-teori yang telah ditemukan, yang mana teori tersebut bila sudah teruji dengan
baik maka dapat diaplikasikan terhadap manusia, diantaranya yaitu teori Burrhus
Frederic Skinner, Edwin R Gutric, dan Clark Hull.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimanakah sejarah munculnya teori skinner?
Bagaimanakah teori belajar menurut Skinner?

Bagaimana prinsip-prinsip belajar menurut Skinner?
Bagaimana pengaplikasian teori belajar Skinner terhadap pembelajaran?
Apakah kelebihan dan kekurangan teori skinner?

1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Untuk sejarah munculnya teori skinner
Untuk mengetahui teori belajar menurut Burrhus Frederic Skinner
Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar menurut Burrhus Frederic Skinner
Untuk mengetahui pengaplikasian cara teori belajar skinner terhadap
pembelajaran
4

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)


5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori skinner
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah munculnya teori Skinner
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika
Serikat yang terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap
manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Setiap makhluk
hidup selalu berada dalam proses interaksi dengan lingkungannya. Di dalam proses
itu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan tertentu yang membuatnya
bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulan yang menimbulkan respon.
stimulan tertentu menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu
dengan perubahan-perubahan tertentu.
Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada
waktu keluarnya teori S-R, model kondisian klasik dari Pavlov telah memberikan
pengaruh yang kuat pada pelaksanaan penelitian. Skinner tidak sependapat dengan
pandangan S-R dan penjelasan reflex yang menyatakan bahwa stimulus terus
memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner banyak tingkah
laku menghasilkan perubahan pada lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap
organisme

Asas-asas kondisioning operan adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan
oleh John Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi
tingkah laku harus dijadikan fokus penelitian psikologi. Skinner menghindari
kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan
kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang
mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi
yang berhubungan dengan munculnya respons atau tingkah laku operan.
2.2 Teori Belajar Skinner
Menurut Skinner, hampir semua perilaku manusia diidentifikasi jatuh ke
dalam dua kategori yaitu perilaku responden dan perilaku operan. Perilaku
responden adalah perilaku tanpa sengaja (refleks). Agar perilaku responden terjadi,
diperlukan stimulus yang terjadi pada organisme. Contohnya stimulus dari binatang
kecil yang mengganggu terhadap mata Anda akan menyebabkan anda berkedip, suatu
peristiwa memalukan dapat menyebabkan anda bermuka merah, dan flash cahaya
terang akan mengakibatkan anda berkedip mata.
Sedangkan Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan
yang berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian yang muncul karena
adanya stimulus tertentu. Dilihat dari pengertian "operan" sendiri, menjelaskan bahwa
seluruh perilaku yang beroperasi pada lingkungan untuk menghasilkan peristiwa atau
tanggapan dalam lingkungan. Jika kejadian atau tanggapan yang memuaskan maka

kemungkinan perilaku operant akan diulang secara terus menerus bahkan akan
ditingkatkan.Contoh perilaku operan yang mengalami penguatan adalah: anak kecil
yang tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa yang gemas melihatnya, maka
anak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja atau

5

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

tanpa maksud tertentu. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat
positifnya.
Sebagian besar perilaku kita adalah perilaku operan yang dapat diprediksi dan
mudah di identefikasi oleh ransangan . Menurut Skinner perilaku tertentu hanya
terjadi jika disebabkan oleh tertentu tetapi sulit untuk mengidentifikasi ransangan
karena ransangan ini tidak penting untuk mempelajari perilaku.
Manajemen kelas menurut Skinner adalah usaha untuk memodifikasi perilaku
(behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement) yaitu memberi
penghargaan pada peril
aku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat.

Pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan
positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang
kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Skinner membagi penguatan ini
menjadi dua, yaitu penguatan positif dan pengutan negative. Penguatan positif sebagai
stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku, sedangkan
penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Bentukbentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku
(senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan
jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan negatif
antara lain: menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan
atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa
dll).
Dalam teori belajarnya Skinner mendefinisikan bahwa belajar adalah sebuah
proses perubahan prilaku yang telah dicapai dari hasil belajar melalui beberapa
penguatan-penguatan prilaku yang baru, yang disebut dengan kondisioning operan
(operan conditioning). menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah
adanya penguatan (reinforcement ) dan
hukuman(punishment). Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang
meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Sebaliknya, hukuman(punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Skinner membuat eksperimen sebagai berikut: dalam laboratorium, Skinner
memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “Skinner box”,
yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat memberi
makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang
dapat dialiri listrik.Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha keluar untuk
mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak
sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan
secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini
disebut shaping.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner
menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement).
Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan
semakin kuat bila diberi penguatan.
Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan
(reinforcement ) yang berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
6

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

 Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentukbentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku
(senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan
jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
 Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak
menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak
memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak
senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).
2.3 Prinsip-Prinsip Belajar Yang Dikembangkan Oleh Skinner
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika
benar diberi penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
4. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
5. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan
perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya.
7. Dalam pembelajaran, digunakan shaping.

2.4 Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
2. Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan
dan jika benar diperkuat.
3. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
4. Materi pelajaran digunakan sistem modul.
5. Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
6. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
7. Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
8. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari
pelanggaran agar tidak menghukum.
9. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
10. Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
11. Tingkah laku yang diinginkan dianalisis supaya meningkatkan tujuan yang
ingin dicapai.
12. Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
13. Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
14. Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
15. Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas
menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya.
Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda pula.

7

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

2.5 Kelebihan Dan Kelemahan Teori Belajar Skinner
Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal
ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan
adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan
meminimalkan terjadinya kesalahan.
Kekurangan
Beberapa kelemahan dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E.
B. G. 1994) bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap;
analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii) keseringan respon
sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran peluang kejadian.
Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat
membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal
tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan
melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan
hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner
hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya.
Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari
kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan,
cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa.

8

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

BAB III
KESIMPULAN
1. Teori belajar Skinner memberi banyak kontribusi untuk praktik pengajaran. Konsekuensi
penguatan dan hukuman adalah bagian dari kehidupan dan murid. Jika dipakai secara
efektif, pandangan teori ini akan mendapat membantu para guru dalam pengelolaan kelas.
Demikian pula prinsip-prinsip dan hukum-hukum belajar yang tertuang dalam teori ini
akan membantu guru dalam menggunakan pendekatan pengajaran yang cocok untuk
mencapai hasil belajar dan perubahan tingkah laku yang positif bagi anak didik.
2. Kritik terhadap teori pengkondisian operan Skinner adalah seluruh pendekatan itu terlalu
banyak menekankan pada control eksternal atas perilaku murid. Teori ini berpandangan
bahwa strategi yang lebih baik adalah membantu murid belajar mengontrol perilaku
mereka sendiri dan menjadi termotivasi secara internal. Beberapa kritikus mengatakan
bahwa bukan ganjaran dan hukuman yang akan mengubah perilaku, namun keyakinan
atau ekspektasi bahwa perbuatan tertentu akan diberi ganjaran atau hukuman. atau dengan
kata lain teori behaviorisme tidak memberi cukup perhatian pada proses kognitif dalam
proses belajar.
3. Pada teori belajar skinner, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal
ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan
terjadinya kesalahan.
4. Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan
danhukuman. Penguatan adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu
perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku.
5. Prinsip belajar skinner adalah sebagai berikut.
a. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa.
b. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun lingkungan perlu
diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
c. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebagainya.
d. Dalam proses belajar lebih dipentingkan aktifitas itu sendiri.
e. Dalam belajar digunakan shaping
6. Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan).
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi
dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi.

9

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

DAFTAR PUSTAKA
Arie Asnaldi, 2005. Teori -Teori belajar.
B.F. Skinner and radical behaviorism, Ali, Muh. 1978. Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston, Toronto: Little,
Brown and Company
Ghafur, Abdul. 1980. Disain Instruksional. Suatu Langkah Sistematis
Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:
Bumi Aksara.
http://asnaldi.multiply.com/journal/item/
http://en.wikipedia.org/wiki/Behaviorism#column-one
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik”
London: Paul Chapman Publising

hing

ini

Higher

Education.

http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/03/teori-behaviorisme.htm:01Febr. 2011, 13.00
http://made82math.wordpress.com/
http://www.scribd.com/doc/21251076/TEORI-BEHAVIORISME
John W. Satrock, 2007. Psikologi Pendidikan. edisi kedua. PT Kencana Media Group:
Jakarta.
Koga Page Ltd.
Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and TeacTeori Belajar Behavioristik
Moll, L. C. (Ed.). 1994. Vygotsky and Education: Instructional Implications and Application
of Sociohistorycal Psychology. Cambridge: Univerity Press
Mukminan. 1997. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: P3G IKIP.
Penyusunan Pola Dasar Kegiatan Balajar dan Mengajar. Solo: TigaSerangkai.
Pereivel & Ellington. 1984. A Handbook of Educational Technology. London:
Prasetya Irawan, dkk, 1997. Teori belajar. Dirjen Dikti: Jakarta.
10

To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)

Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas.

11

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

Makalah inti ganda Geografi

0 0 7

Makalah prisma segitiga

0 4 6

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62