PERBAIKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI OPTIMALISASI KEPEMIMPINAN GURU MELALUI LEARNING MANAGER PADA SISWA KELAS X TATA BUSANA 2 DI SMK NEGERI 3 PATI

MENERAPKAN STRATEGI OPTIMALISASI KEPEMIMPINAN GURU MELALUI LEARNING MANAGER PADA SISWA KELAS X TATA BUSANA 2 DI SMK NEGERI 3 PATI

Dra. Sri Puji Haryati Guru SMK Negeri 3 Pati ABSTRACT

Entrepreneurship by applying learning strategies that optimize teacher leadership T

his study aims to determine to describe: (1) implement measures to optimize learning strategies teacher leadership through learning manager as efforts to improve the quality of teaching Entrepreneurship in students of Class X Fashion 2 di SMK Negeri

3 Pati, and (2) efforts to improve the quality of learning

through learning manager in the learning process. Classroom Action Research used model Kemmis and McTaggart. Implementation actions include four strands: (1) action planning; (2) the implementation of the action; (3) observation; and (4) reflection. In action research with populations students of Class X Fashion 2 in SMK Negeri 3 Pati amount 33 students, all of which became the subject of research. Data collection techniques used observation, interviews, documentation and diaries, then the results were analyzed by calculating the percentage of: the quality of the learning process, assessment, and teacher performance. The results showed that the quality of the learning process of each Enterprise increased cycle, this is seen in the first cycle the average level of quality learning at 79 (degree of success "qualified") after the second cycle was held to 90 degree of success "highly qualified"), so there is an increase of 7 points. In conclusion optimization strategies through teacher leadership learning managers can improve the quality of learning Entrepreneurship in students of Class X Fashion 2.

Keywords : Quality of learning, Entrepreneurship, Leadership teachers, Classroom management

Pendahuluan

segi. Salah satu segi penting dalam Permasalahan yang ada dalam

hal ini adalah proses pembelajaran. dunia pendidikan formal senantiasa

Kenyataannya masih banyak ditemui bertambah dari tahun ke tahun

proses pembelajaran yang kurang karena pendidikan dituntut selalu

berkualitas, kurang efektif dan mengalami kemajuan dari berbagai

kurang mempunyai daya tarik, kurang mempunyai daya tarik,

dalam menyelesaikan dicapai tidak optimal. Didalam

terampil

permasalahan. Oleh sebab itu guru proses pembelajaran ini terdapat

hendaknya mampu memilih dan berbagai

menerapkan metode pembelajaran diantaranya

macam

kegiatan

yang dapat memotivasi siswa lebih menyampaikan materi pelajaran.

adalah

cara

aktif belajar untuk meningkatkan Pada umumnya para pendidik

kemampuan siswa dalam memahami cenderung merasa aman dengan

konsep. Sebagaimana pendapat menggunakan model pembelajaran

Sudjana (2002: 13), kegiatan yang sudah ada atau yang telah biasa

pembelajaran tidak lain ialah dilakukan.

“pelaksanaan proses menterjemahkan melakukan

Mereka

enggan

dan menstransformasi nilai-nilai menggunakan model pembelajaran

inovasi

dalam

yang terdapat dalam kurikulum yang lebih baik dan menarik, padahal

kepada para siswa melalui interaksi banyak berbagai macam model

belajar mengajar”. pembelajaran yang dapat digunakan

Berdasarkan observasi awal dalam

yang dilakukan peneliti, diketahui Kebanyakan

proses

pembelajaran.

rendahnya kualitas pembelajaran khususnya pelajaran

pembelajaran Kewirausahaan. Hal ini teori di SMK masih menggunakan

dibuktikan dari hasil observasi awal metode pembelajaran konvensional

menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu metode ceramah sehingga

siswa kurang tertarik dalam belajar siswa hanya mendengarkan guru

khususnya pada mata pelajaran menerangkan materi pelajaran dan

kewirausahaan. Disamping itu siswa siswanya tidak ikut aktif dalam

juga kurang termotivasi untuk proses pembelajaran.

berprestasi dalam belajar karena Dalam proses pelaksanaan

tidak adanya dorongan dari guru pembelajaran

tentang menjadi apakah nantinya seharusnya siswa lebih aktif belajar

Kewirausahaan

mereka belajar mengembangkan

setelah

kreativitasnya

kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat

bahwa masalah itu bersumber yang telah ditentukan oleh pihak

karena rendahnya kemampuan sekolah. Selain itu pembelajaran

guru. Dalam kewirausahaan masih menggunakan

mengajar

pembelajaran guru hanya sekedar metode konvensional yaitu metode

menyampaikan materi, kurang ceramah dan media yang digunakan

mampu mempengaruhi, membim- dalam proses pembelajaran adalah

bing dan memotivasi siswanya media

papan tulis, sehingga sehingga siswa kurang terlibat aktif keaktifan siswa dalam proses

dalam pembelajaran. Hal itu berarti pembelajaran tersebut kurang dan

guru kurang dapat memimpin mengakibatkan prestasi belajarnya

siswanya ke arah pencapaian kurang memuaskan. Masih ada

tujuan. Setelah dianalisis dan beberapa siswa yang prestasi

didiskusikan akhirnya pengembang belajarnya belum tuntas sesuai

pendidikan sepakat bahwa untuk dengan nilai Kriteria Ketuntasan

meningkatkan kualitas pembela- Minimal (KKM) yang ditentukan di

jaran dapat dilakukan dengan SMK Negeri 3 Pati adalah sebesar

optimalisasi kepemimpinan guru

65. Semua ini dapat dilihat dari hasil melalui learning manager didalam belajar siswa dengan persentase 33

proses pembelajaran. % siswa yang sudah tuntas sesuai

Dari beberapa fenomena di KKM dan 67 % siswa yang belum

atas, maka dalam Penelitian tuntas sesuai KKM. Dilihat dari hasil

Tindakan Kelas ini, peneliti belajar siswa ini dapat disimpulkan

berupaya untuk meningkatkan bahwa hasil belajar yang dicapai

kualitas pembelajaran Kewira- kurang memuaskan berarti dalam

usahaan dengan mengoptimalisasi proses pembelajaran tersebut kurang

kepemimpinan guru. Implementasi berhasil dan kurang berkualitas.

pengoptimalisasian kepemimpinan Setelah

guru terlihat dari bagaimana cara mendalam dengan mengadakan

digali

lebih

guru dapat berperan sebagai wawancara baik dengan siswa

learning manager . Untuk itu guru learning manager . Untuk itu guru

mengoptimalisasi kepemim- yang mampu menyampaikan materi

pembelajaran

pinan guru melalui learning kepada

manager dalam proses belajar mendalam, langkah ini merupakan

salah satu solusi pemecahan permasalahan. Dalam hal ini guru

Landasan Teori

harus mampu mengelola kelas yang

Kualitas Pembelajaran

(2008: 97) sehingga

efektif dan mengelola pengajaran

Hadis

menjelaskan bahwa mutu proses pembelajaran yang efektif dan

tercipta

proses

pembelajaran diartikan sebagai efisien dengan pencapaian tujuan

mutu aktivitas pembelajaran yang pembelajaran yang berkualitas.

dilaksanakan oleh guru dan peserta Berpijak pada paparan di atas,

didik di kelas dan tempat lainnya. maka Penelitian Tindakan Kelas

Pembelajaran yang bermutu bertujuan:

akan bermuara pada kemampuan

1. Untuk mendeskripsikan guru dalam proses pembelajaran. langkah-langkah menerapkan

Secara sederhana kemampuan yang strategi pembelajaran dengan

harus dimiliki oleh guru yaitu mengoptimalisasi

merencanakan kepemimpinan guru melalui

kemampuan

pembelajaran, proses pembelajaran,

serta evaluasi pembelajaran. upaya

learning manager sebagai

proses pembelajaran Kewirausahaan

yang bermutu pada siswa kelas X Tata

pembelajaran

berbagai input Busana 2 di SMK Negeri 3

terlibat

seperti; siswa Pati.

pembelajaran

(kognitif,

afektif, atau

2. Untuk mendeskripsikan upaya

bahan ajar, perbaikan

psikomotorik),

(bervariasi sesuai pembelajaran Kewirausahaan

kualitas

metodologi

kemampuan guru), sarana sekolah, dengan menerapkan strategi

dukungan administrasi dan sarana dukungan administrasi dan sarana

perilaku wirausaha. lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.

daya

Optimalisasi Kepemimpinan Guru

Menurut Partanto (1994) adalah pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran

bermutu

menjelaskan bahwa “optimalisasi Ini

merupakan proses, cara atau kemampuan guru dalam proses

berhubungan

dengan

mengoptimalkan. pembelajaran di kelas.

perbuatan

Mengoptimalkan berarti

Mata Pelajaran Kewirausahaan

menjadikan paling baik, paling

untuk Sekolah Menengah Kejuruan

tinggi atau paling menguntungkan.

(SMK)

kepemimpinan Mata

Gaya

(Bahasa Inggris : Leadership Style) Kewirausahaan

pelajaran

bertujuan agar diartikan sebagai pola tindak peserta

seseorang dari seorang pemimpin mengaktualisasikan diri dalam

didik

dapat

sebagai ciri kepemimpinannya. perilaku wirausaha. Isi mata

kepemimpian yang pelajaran

Gaya

berdasarkan pada kewenangan yang difokuskan pada perilaku wirausaha

Kewirausahaan

seorang pemimpin sebagai fenomena empiris yang

dimiliki

menjadi tiga terjadi di lingkungan peserta didik.

dikelompokkan

: 1) Gaya Mata

macam

yaitu

kepemimpinan autokratik (otoriter), Kewirausahaan

pelajaran

2) Gaya kepemimpinan demokratik peserta didik memiliki kemampuan

bertujuan agar

atau partisipatif, dan 3) Gaya sebagai berikut: (1) Memahami

kepemimpinan bebas (laissez faire dunia usaha dalam kehidupan

B. sehari-hari, terutama yang terjadi di

atau

free

rein ) (Didi

Djajamihardja dkk. 1994 : 32). lingkungan

Gaya kepemimpinan guru Berwirausaha dalam bidangnya, (3)

masyarakat,

tindakan yang Menerapkan perilaku kerja prestatif

adalah

pola

dilakukan guru, yang disesuaikan dalam kehidupannya, dan (4)

dengan kebutuhan berdasarkan Mengaktualisasikan

sikap

dan

kemampuan peserta didik. Gaya kemampuan peserta didik. Gaya

mungkin.

guru adalah gaya kepemimpinan

2. Menghilangkan berbagai situasional, artinya seorang guru

yang dapat perlu memiliki kemampuan untuk

hambatan

terwujudnya menggunakan

menghalangi

interaksi belajar mengajar. kepemimpinan

suatu

gaya

3. Menyediakan dan mengatur kebutuhan

sesuai

dengan

fasilitas serta perabot belajar melaksanakan

kelas

dalam

mendukung dan kepemimpinan situasional yang

memungkinkan peserta didik dimiliki guru merupakan solusi

belajar sesuai dengan lingkungan untuk keberhasilan pengelolaan

sosial, emosional, dan intelektual kelas yang efektif.

peserta didik dalam kelas.

Pengelolaan Kelas

(Learning

4. Membina dan membimbing

Manager)

sesuai dengan latar belakang Sanjaya

sosial, ekonomi, budaya serta mendifiniskan pengelolaan kelas

sifat-sifat individunya. sebagai

Prinsip-prinsip pengelolaan menciptakan

keterampilan

guru

kelas yang dikemukakan oleh kondisi belajar yang optimal dan

dan

memelihara

Djamarah (2006) adalah sebagai mengembalikannya

berikut: (1) hangat dan antusias, (2) terjadi

manakala

tantangan penggunaan kata-kata, mengganggu suasana pembelajaran.

tindakan, cara kerja, atau bahan- Sedangkan tujuan pengelolaan

bahan yang menantang akan kelas adalah sebagai berikut:

meningkatkan gairah peserta didik

1. Mewujudkan situasi dan kondisi untuk belajar sehingga mengurangi kelas, baik sebagai lingkungan

kemungkinan munculnya tingkah belajar

laku yang menyimpang, bervariasi kelompok

maupun

sebagai

Penggunaan alat atau media, gaya memungkinkan peserta didik

belajar

yang

mengajar guru, pola interaksi antara untuk

mengembangkan guru dan anak didik akan kemampuan

semaksimal

mengurangi munculnya gangguan, mengurangi munculnya gangguan,

hal-hal yang positif.

guru untuk mengubah strategi

Kerangka Berpikir Penelitian

GURU

SISWA

1. Kualitas proses KONDISI

Belum menerapkan

strategi optimalisasi

belajar rendah

AWAL kepemimpinan guru

2. Hasil belajar belum

melalui learning

Siklus I

Upaya perbaikan kualitas pembelajaran Kewirausahaan

Guru :

dengan menerapkan strategi

Menerapkan strategi

optimalisasi kepemimpinan guru

optimalisasi kepemimpinan

melalui learning manager

guru melalui learning TINDAKAN manager sebagai upaya perbaikan kualitas pembelajaran

Siklus II

Kewirausahaan

Upaya perbaikan dari Siklus I sehingga kualitas pembelajaran Kewirausahaan dapat berhasil ditingkatkan dengan menerapkan

strategi optimalisasi kepemimpinan guru melalui learning manager

Dengan Penerapan strategi optimalisasi kepemimpinan guru melalui learning

KONDISI AKHIR

manager dapat memperbaiki kualitas pembelajaran Kewirausahaan pada

siswa Kelas X Tata Busana 2 SMK Negeri 3 Pati

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

Hipotesis Tindakan

berpikir di atas maka dapat Berdasarkan

kerangka

diajukan hipotesis tindakan sebagai diajukan hipotesis tindakan sebagai

Penerapan

strategi

catatan harian guru.

optimalisasi kepemimpinan guru

Teknik pengumpulan data

melalui learning manager dapat

melalui observasi, wawancara,

memperbaiki

kualitas

dokumentasi dan catatan harian.

pembelajaran Kewirausahaan

Validasi data yang digunakan

pada siswa Kelas X Tata Busana

adalah triangulation (triangulasi).

2 SMK Negeri 3 Pati”.

Dengan

berkolaborasi dengan teman sejawat. Untuk mengetahui

Metode Penelitian

hasil belajar siklus I dan II validasi Penelitian tindakan kelas ini

data dengan cara validasi soal test menggunakan subjek penelitian

formatif.

adalah siswa kelas X Tata Busana 2 Pengolahan data kualitatif dengan jumlah siswa sebanyak 33

diolah selama proses penelitian orang. Guru pelaku tindakan adalah

berlangsung, sementara data yang guru mata diklat Kewirausahaan.

kuantitatif diolah Objek penelitian adalah

bersifat

menggunakan statistik deskriptif kualitas

dengan persentase (%) pengamatan Kewirausahaan

proses

belajar

dan menyimpulkan lebih mendasar sehingga hasil belajar siswa belum

yang

rendah

rata-rata. Dalam mencapai ketuntasan. Usaha dalam

pada nilai

penelitian ini data dianalisis dengan meningkatkannya

analisis interaktif, terdiri dari menerapkan strategi pembelajaran

dengan

pengumpulan data, reduksi data, optimalisasi kepemimpinan guru

penyajian data dan penarikan melalui learning manager, yang

kesimpulan yang dilakukan dalam dilaksanakan dalam dua siklus.

bentuk interaktif. Ditinjau dari jenis data

Indikator yang ingin dicapai diperoleh data kualitatif dan

dalam penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan sumber data

kualitas proses melalui siswa X Tata Busana 2, dan

meningkatkan

belajar siswa kelas X Tata Busana guru (observer) berasal dari

2, peneliti berharap Penentuan

Keberhasilan Tindakan sebesar observasi di kelas. 90% dengan taraf keberhasilan

Pelaksanaan sangat berkualitas.

2. Tahap

Penelitian

Prosedur penelitian tindakan Tahapan kegiatan kelas berbentuk daur ulang atau

Penelitian Tindakan Kelas ini siklus yang mengacu pada model

memiliki beberapa tahapan Kemmis dan Taggart, (1988: 42).

diantaranya sebagai berikut: Adapun

prosedur

penelitian

Siklus I

dijelaskan sebagai berikut: Pertemuan 1, 2 dan 3

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Perencanaan Pada tahap ini, yang dilakukan

Dalam tahap ini peneliti peneliti adalah sebagai berikut:

dan observer menentukan

a. Meminta

suatu perencanaan tindakan kepala

izin

kepada

langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas.

sebagai berikut:

b. Melakukan

1) Membuat skenario lapangan untuk melihat

observasi

pembelajaran masalah yang ada di dalam

2) Membuat RPP siklus I kelas,

3) Menyiapkan mengamati kondisi dan

dengan

cara

sarana/prasarana suasana

pembelajaran belajar mengajar antara

dalam

proses

4) Menyusun lembar siswa dan guru.

observasi kualitas

c. Melakukan

proses belajar siswa terhadap siswa dan guru

wawancara

5) Menyusun lembar untuk mengetahui kesulitan

penilaian kinerja guru dalam

6) Membuat daftar hadir mengajar.

proses

belajar

siswa dilakukan

Hal

ini

7) Membuat pedoman memperkuat data-data saat

untuk

wawancara peneliti

melaksanakan

8) Membuat catatan 8) Membuat catatan

9) Membuat

kegiatan pembelajaran Kerja Siswa (LKS)

Lembar

Kewirausahaan sesuai Siklus I

yang direncanakan.

2) Menyampaikan tujuan Diskusi Siswa (LDS)

10) Membuat

Lembar

dan topik Siklus I

pembelajaran tentang

11) Menyusun soal Pre pengertian Test dalam bentuk

kewirausahaan dan Essay

wirausaha, Tujuan,

12) Membuat soal test asas, sasaran dan ruang formatif

lingkup

kewirausahaan, penilaian

13) Membuat

pedoman

falsafah dan kebiasaan

b. Pelaksanaan wirausahawan, Pada

berbagai situasi dan pelaksanaan

proses

perkembangan usaha peneliti berperan sebagai

tindakan,

dan karakteristik guru yang terjun langsung

wirausahawan. untuk

3) Memberikan tes pembelajaran

melaksanakan

formatif setelah Kewirausahaan

penyampaian materi. menerapkan

dengan

c. Pengamatan optimalisasi kepemimpinan

strategi

Adapun langkah- guru melalui learning

langkah yang ditempuh manager .

dalam tahap pengamatan tindakan ini ditempuh

Pelaksanaan

adalah sebagai berikut: dengan

1) Melakukan observasi sebagai berikut:

langkah-langkah

pada siklus I dengan

1) Peneliti bekerja sama memakai format dengan

kolaborator

observasi.

2) Peneliti

pelaksanaan kolaborator mengamati

bersama

pembelajaran dengan teknik

menerapkan strategi yang telah dilakukan

kepemimpinan guru kegiatan

situasi

melalui learning mengajar.

belajar

manager untuk

d. Refleksi pembelajaran Dalam tahap ini

selanjutnya. peneliti

5) Memperbaiki merefleksikan

dan

observer

pelaksanaan tindakan pelaksanaan

hasil

sesuai hasil evaluasi. dengan

tindakan

langkah-langkah

Siklus II

sebagai berikut: Pada siklus II tindakan

1) Peneliti

melakukan

dikaitkan dengan hasil yang telah diskusi

dengan

dicapai pada tingkatan siklus I kolaborator/observer.

sebagai upaya perbaikan dari siklus

2) Mengidentifikasi

dengan materi faktor-faktor kesulitan

tersebut

pembelajaran sesuai dengan silabus dan

kemudahan

mata pelajaran peneliti

Kewirausahaan. Demikian juga pembelajaran

perwujudan tahap Kewirausahaan.

termasuk

pelaksanaan,

observasi, dan

3) Peneliti

bersama

interprestasi, serta analisis, dan kolaborator

refleksi yang juga mengacu pada merumuskan alternatif

siklus sebelumnya. Berpijak dari tindakan yang akan

hasil tindakan Siklus I dapat dilaksanakan

pada

menunjukkan apakah mengalami pembelajaran

peningkatan atau tidak pada selanjutnya.

tindakan perbaikan siklus II yang

4) Menyusun rancangan 4) Menyusun rancangan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

pertemuan. Langkah-langkah yang

Deskripsi Kondisi Awal

ditempuh dalam pelaksanaan siklus Hasil observasi pra siklus

II sama dengan Siklus I. didapatkan informasi mengenai kualitas proses belajar siswa kelas

X Tata Busana 2 dalam mata pelajaran Kewirausahaan, dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Kualitas Proses Belajar Kewirausahaan pada Pra Siklus

Frekuensi No

Interval (%)

Skor Kriteria

- - 2 75 – 84

Sangat berkualitas

Cukup berkualitas

Kurang berkualitas

Sangat kurang berkualitas

Jumlah

Berdasarkan dari hasil Tabel 9%. Sedangkan siswa pada pra

dikategorikan “cukup tingkat kualitas proses belajar siswa

1 di atas menunjukkan bahwa

siklus

berkualitas” ada 6 siswa dengan pada pra siklus (sebelum diadakan

tingkat persentase sebesar 18%, tindakan), siswa yang memiliki

selanjutnya siswa yang tergolong tingkat kualitas proses belajar yang

berkualitas” terlibat “sangat berkualitas” tidak ada satu

“kurang

dalam proses siswapun yang masuk dalam

langsung

pembelajaran yaitu sebesar 23 kategori tersebut. Selanjutnya siswa

siswa dengan tingkat persentase yang

sebesar 70%. Kemudian siswa yang terlibat langsung dalam proses

dikatakan

“berkualitas”

“sangat kurang pembelajaran terlihat hanya 3 siswa

dikategorikan

berkualitas” ada 1 siswa dengan dengan tingkat persentase sebesar

tingkat persentase sebesar 3%.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ini dapat dilihat dari nilai kualitas pada Gambar 1 di bawah ini.

proses belajar pada pra siklus. Selain itu terdapat permasalahan yang ditemui pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

diantaranya:

1. Guru kurang mampu mengelola kelas, sehingga pembelajaran Kewirausahaan

kurang kondusif dan pembelajaran menjadi tidak nyaman serta kurang menyenangkan

2. Media pembelajaran yang

Gambar 2 Diagram Persentase

guru dalam

Kewirausahaan dalam Pra Siklus

penyampaian materi Pada

Gambar

Kewirausahaan kurang menunjukkan bahwa sebelum ada

dan menarik, tindakan (pra siklus) tingkat sedangkan model pembelajaran kualitas

menggunakan metode

Kewirausahaan kelas X Tata

pembelajaran konvensional Busana 2 tergolong dalam taraf yaitu ceramah, tanya jawab, keberhasilan “kurang berkualitas”. dan pemberian tugas sehingga

siswa kurang berkualitas dalam

Analisis Pencarian Fakta

kegiatan pembelajaran. Berdasarkan

pengamatan

3. Guru kurang maksimal dalam yang dilakukan oleh peneliti mempersiapkan

instrumen diketahui bahwa kondisi awal nilai pembelajaran seperti RPP, kualitas

proses

belajar

materi, media pembelajaran Kewirausahaan siswa kelas X Tata dan alat peraga. Busana 2 SMK Negeri 3 Pati

4. Kurangnya peran guru dalam tergolong “kurang berkualitas”, hal membimbing dan memfasilitasi 4. Kurangnya peran guru dalam tergolong “kurang berkualitas”, hal membimbing dan memfasilitasi

yang akan dilaksanakan pembelajaran berlangsung.

proses

dalam proses pembelajaran

5. Guru kurang mengulas materi

dengan tujuan sebelumnya sehingga ketika

sesuai

penelitian. menghadapi

b. Menyusun rencana selanjutnya siswa terkadang

pembelajaran

pelaksanaan pembelajaran kurang paham, karena materi

(RPP) untuk siklus I pada yang

pelajaran berhubungan dengan materi

Kewirausahaan. sebelumnya.

c. Mempersiapkan media dan

6. Sumber belajar di kelas kurang

peraga untuk lengkap, seperti materi yang

alat

mendukung proses didapatkan oleh siswa hanya

pembelajaran pada siklus I. mengandalkan materi yang

d. Membuat lembar observasi disampaikan guru.

kualitas proses belajar Hasil pengamatan tersebut

dalam kegiatan dijadikan bahan acuan sebagai

siswa

pembelajaran siklus I. kesimpulan untuk menentukan

e. Membuat lembar observasi tindakan selanjutnya dan upaya

kinerja guru dalam proses untuk meningkatkan perbaikan

pelaksanaan pembelajaran berikutnya.

siklus I.

f. Menyusun Lembar Kerja

Deskripsi Tiap Siklus

Siswa pada Siklus I. Deskripsi Hasil Siklus I

g. Menyusun soal Pre Test

1. Perencanaan (Planning) pada Siklus I. Tahapan perencanaan

h. Membuat Test Formatif siklus I meliputi:

berbentuk test tertulis,

a. Menetapkan

bertujuan untuk pembelajaran optimalisasi

strategi

mengetahui kemampuan kepemimpinan

penguasaan materi belajar melalui learning manager

guru

siswa

sesudah proses sesudah proses

i. Membuat kunci jawab dan siswa. pedoman penilaian tes

2) Pada kegiatan ini guru formatif (Post Test) Siklus

menjelaskan tentang:

2. Pelaksanaan Tindakan (acting) kewirausahaan dan Tahap

wirausaha, (b) asas, pembelajaran

proses

tujuan, sasaran dan kegiatan Siklus I secara rinci

pelaksanaan

ruang lingkup diuraikan sebagai berikut:

kewirausahaan, (c)

a. Kegiatan Awal falsafah dan kebiasaan

1) Mengkondisikan wirausahawan, (d) Siswa:

berbagai situasi dan mengucapkan salam,

(a) Guru

perkembangan usaha, (b) Berdo’a dan (c)

dan (e) karakteristik Mengabsen siswa.

wirausahawan.

2) Menarik

3) Guru membagikan dengan

perhatian

LKS, selama siswa motivasi

memberi

mengerjakan LKS guru Guru bertanya jawab

mengamati dan kepada siswa : “apa

membimbing siswa. ruang

4) Guru bersama siswa kewirausahaan itu?”

lingkup

membahas materi yang

3) Menyampaikan topik diajarkan dengan tanya dan

jawab. pembelajaran

tujuan

5) Guru membimbing

b. Kegiatan Inti siswa untuk membuat

1) Guru

kesimpulan. tujuan

menjelaskan

c. Kegiatan Akhir dengan

pembelajaran

1) Siswa mengerjakan permasalahan

memberikan

yang

test formatif: pilihan test formatif: pilihan

a. Data

tentang

2) Guru

Kualitas Proses kesempatan pada siswa

memberi

Belajar

untuk bertanya hal-hal Data ini juga yang kurang jelas.

diperoleh dengan

menggunakan lembar penilaian hasil tes

3) Guru

melaksanakan

observasi yang dilakukan formatif (tertulis).

oleh

kolabor guru

4) Guru

(observer). Dari hasil tanya jawab sebagai

melaksanakan

observasi ternyata pemantapan.

diketahui bahwa nilai rata-

rata skor kualitas proses penguatan saran dan

5) Guru

memberikan

Kewirausahaan menutup pelajaran.

belajar

Kelas X Tata Busana 2

3. Observasi (Pengamatan) sebesar 79 termasuk dalam Pengamatan dilakukan

keberhasilan selama proses pembelajaran

taraf

“berkualitas”. dan setelah usai proses

Rekap hasil kualitas pembelajaran

belajar siswa Pengamatan

berlangsung.

proses

tertuang dalam Tabel 2 di untuk mengumpulkan data

dimaksudkan

bawah ini. (data collecting) yang meliputi:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Kualitas Proses Belajar Kewirausahaan pada Siklus I

Interval Frekuensi No

Skor Kriteria

Sangat Berkualitas

Cukup Berkualitas

Kurang Berkualitas

Sangat Kurang Berkualitas

Jumlah

dilihat pada Gambar 3 di hasil Tabel 2 di atas

Berdasarkan

dari

bawah ini.

menunjukkan

bahwa

tingkat kualitas proses belajar siswa pada siklus I ada

5 siswa

termasuk kategori “sangat berkualitas”

terlibat

langsung dalam proses pembelajaran Kewirausahaan, sedangkan siswa

yang

termasuk

kategori “berkualitas” ada

Gambar 3. Diagram Persentase Tingkat

Proses Belajar Kewirausahaan dalam

selanjutnya siswa yang

Siklus I

memiliki tingkat kualitas Pada Gambar 3 proses

bahwa termasuk kategori “cukup

tingkat kualitas proses berkualitas” ada 6 siswa

Kewirausahaan (18%) dan siswa yang

belajar

siswa kelas X Tata Busana tingkat kualitas proses

2 pada siklus I tergolong belajar

dalam taraf keberhasilan “kurang

maupun “sangat kurang

b. Data tentang hasil belajar berkualitas” tidak ada satu

Kewirausahaan melalui tes siswapun. yang termasuk

formatif

dalam kategori tersebut. Data ini diperoleh

Untuk lebih jelasnya dapat Untuk lebih jelasnya dapat

bahwa persentase nilai teknik

menggunakan

rata-rata sebesar 87% (tertulis) yang disusun

tes

formatif

(termasuk dalam kategori untuk

“tinggi”). kemampuan

Data penelitian tindakan sesudah

materi belajar

siswa

dianalisis dengan pembelajaran siklus I. Dari

proses

ini

menggunakan teknik data tersebut diketahui

triangulasi. Hasil refleksi ini bahwa nilai rata-rata hasil

dapat dikemukakan sebagai belajar

Kewirausahaan

berikut:

pada siklus I sebesar 78

a. Tingkat Kualitas Proses termasuk hasil belajar

Belajar

mencapai ketuntasan. Pada Kualitas

proses Siklus I siswa kelas X Tata

mengalami Busana 2 yang mencapai

belajar

peningkatan yang cukup ketuntasan belajar ada 29

berarti pada siklus I siswa (88%) sedangkan

(dibandingkan kondisi siswa yang belum tuntas

sebelum dilakukan PTK, belajar ada 4 siswa (12%).

nilai rata-rata kualitas

c. Data tentang kinerja guru proses belajar sebesar 56 dalam

dengan taraf keberhasilan pembelajaran

pelaksanaan

“kurang berkualitas”), Kewirausahaan

perolehan hasil pada siklus Data ini diperoleh

79 (taraf dengan

I sebesar

keberhasilan lembar observasi kinerja

menggunakan

“berkualitas”). Kenyataan guru dalam pelaksanaan

ini ditandai dengan adanya pembelajaran. Dari hasil

perubahan pada aspek: observasi kinerja guru

1) Penguasaan, pada siklus I ternyata diketahui

aspek ini siswa dapat aspek ini siswa dapat

belajarnya. memahami

dan

c) Tanggung jawab pembelajaran

materi

siswa dalam Kewirausahaan yang

mengerjakan diajarkan guru dengan

tugas-tugas taraf

belajarnya. “berkualitas” diserta

keberhasilan

d) Reaksi yang nilai rata-rata sebesar

ditunjukan siswa

83. terhadap stimulus

2) Motivasi, pada aspek yang diberikan ini siswa termotivasi

guru. untuk belajar pada saat

e) Rasa senang dan melaksanakan kegiatan

puas dalam pembelajaran

mengerjakan tugas Kewirausahaan

yang diberikan. berlangsung, sehingga

3) Keaktifan, pada aspek taraf

ini keaktifan siswa “berkualitas” dengan

keberhasilan

dalam mengikuti nilai rata-rata yang

proses pembelajaran dicapai sebesar 76. Kewirausahaan

Tingginya

termasuk dalam taraf yang ditunjukkan saat

motivasi

keberhasilan pembelajaran

“berkualitas” dengan berlangsung

nilai rata-rata yang dalam hal:

terlihat

dicapai sebesar 77.

Keaktifan siswa dalam perhatian

a) Minat

dan

mengikuti proses terhadap pelajaran.

siswa

pembelajaran, dapat

dilihat dalam hal: untuk melakukan

b) Semangat

siswa

a) Turut serta dalam tugas-tugas

melaksanakan melaksanakan

yang telah pemecahan

b) Terlibat

dalam

diperolehnya masalah,

dalam

c) Bertanya kepada menyelesaikan siswa lain atau

tugas atau kepada

persoalan yang apabila

guru

dihadapinya. memahami

tidak

4) Interaksi, pada aspek persoalan

sudah terjalin dihadapi,

yang

ini

hubungan timbal balik

atau hubungan dua mencari informasi

d) Berusaha

tahu

arah antara siswa dan yang

guru atau siswa dengan untuk pemecahan

diperlukan

siswa dalam masalah,

melakukan kegiatan

e) Melaksanakan pembelajaran, dengan diskusi kelompok

taraf keberhasilan sesuai

“berkualitas” diserta petunjuk guru,

dengan

nilai rata-rata yang

f) Menilai dicapai sebesar 83. kemampuan

Tingginya interaksi dirinya dan hasil-

yang bermakna baik hasil

ini ditunjukkan siswa diperolehnya,

yang

dalam hal:

a) Tanya jawab atau memecahkan

g) Melatih diri dalam

dialog antara guru masalah atau soal

dengan siswa atau yang sejenis,

antara siswa

h) Kesempatan dengan siswa. menggunakan atau

b) Bantuan guru b) Bantuan guru

Namun hasil yang mengalami

siswa

tingkat kualitas proses kesulitan belajar,

belajar Kewirausahaan baik

pada siklus I, menurut individual mupun

secara

peneliti belum secara kelompok

mencapai maksimal.

c) Pendapatnya guru Setelah berdiskusi dan siswa tertentu

dengan teman sejawat, dijadikan sumber

peneliti berkeinginan belajar

untuk mengadakan

d) Senantiasa perbaikan pada siklus beradanya

b. Perkembangan hasil belajar pembelajaran

situasi

yang telah dicapai siswa sebagai fasilitator

Berdasarkan hasil belajar

tes formatif (Post Test)

siklus I, Rata-rata nilai sebagai pemberi

e) Tampilnya

guru

sebesar 79 dan siswa jalan

mencapai ketuntasan manakala

keluar

belajar ada 29 siswa menghadapi jalan

siswa

dengan tingkat persentase buntu dalam tugas

ketuntasan sebesar 88%. belajarnya

Sedangkan siswa yang

f) Adanya

mencapai kesempatan

belum

ketuntasan belajar ada 4 mendapat umpan

dengan tingkat balik

siswa

persentase ketuntasan berkesinambungan

secara

sebesar 12%. dari hasil belajar

Tes yang digunakan yang

berupa tertulis terdiri dari siswa.

diperoleh

20 soal pilihan ganda dan 5 20 soal pilihan ganda dan 5

c) Guru mampu Tindakan Kelas siklus I

memberikan menurut peneliti belum

apersepsi dengan mencapai kualitas hasil

baik. belajar siswa yang optimal,

d) Guru sudah oleh karena itu perlu

mampu diadakan perbaikan siklus

menyampaikan

II. tujuan

c. Perkembangan kinerja guru pembelajaran dalam mengelola kegiatan

dengan sangat pembelajaran

baik. Kinerja

e) Guru sudah mengalami

guru

mampu selama proses pelaksanaan

peningkatan

memberikan acuan pembelajaran,

bahan belajar ditunjukkan dari :

hal

ini

dengan sangat

baik. membuka

1) Kemampuan

guru

2) Sikap guru dalam termasuk

pelajaran

proses pembelajaran, kategori

dalam

termasuk dalam tinggi” dengan skor

“sangat

kategori “tinggi” nilai sebesar 90%,

dengan skor nilai terlihat dari:

sebesar 88%, terlihat

a) Guru

dari: menarik perhatian

mampu

a) Kejelasan siswa.

artikulasi suara

b) Guru

dalam mengajar memberikan

mampu

dinilai baik. motivasi

b) Variasi gerakan dengan

awal

badan tidak baik.

sangat

mengganggu mengganggu

c) Antusisme dalam

4) Kegiatan proses penampilan guru

pembelajaran, dinilai baik.

termasuk dalam

d) Mobilitas posisi kategori “tinggi” mengajar

dengan skor nilai dinilai baik.

guru

sebesar 88%, terlihat

dari: menguasai

3) Guru

mampu

a) Kesesuaian belajar,

bahan

metode dengan dalam kategori “sangat

termasuk

bahan belajar yang tinggi” dengan skor

disampaikan nilai sebesar 94%,

dinilai baik. terlihat dari:

b) Penyajian bahan

a) Bahan

pelajaran sesuai disajikan

belajar

dengan dengan langkah-

sesuai

tujuan/indikator langkah

yang telah direncanakan

yang

ditetapkan dinilai dalam RPP, dinilai

sudah baik. sangat baik.

c) Keterampilan yang

b) Penyampaian dimiliki guru materi

dalam menanggapi sudah jelas.

belajar

dan merespon

c) Cukup

pertanyaan siswa memberikan

mampu

dinilai baik. contoh

d) Ketepatan dalam dengan jelas.

materi

penggunaan

d) Memiliki wawasan alokasi waktu yang luas dalam

yang disediakan menyampaikan

dinilai cukup baik.

5) Kemampuan

6) Evaluasi pembelajaran, menggunakan media,

termasuk dalam termasuk

kategori “tinggi” kategori

dalam

dengan skor nilai dengan skor

“tinggi”

sebesar 83%, terlihat sebesar 81%, terlihat

nilai

dari: dari:

a) Penilaian relevan

a) Memperhatikan dengan tujuan prinsip-prinsip

yang telah penggunaan

ditetapkan, dinilai media,

baik. baik.

dinilai

b) Menggunakan b)

bentuk dan jenis

ragam penilaian esuaian

Ketepatan/kes

dinilai baik. penggunaan media

c) Penilaian yang dengan

diberikan sesuai yang disampaikan

materi

dengan RPP. dinilai baik.

7) Kemampuan menutup

c) Memiliki kegiatan, termasuk keterampilan

dalam kategori dalam penggunaan

“tinggi” dengan skor media

nilai sebesar 83%, pembelajaran

terlihat dari: dinilai baik.

a) Cara guru

d) Membantu meninjau kembali meningkatkan

materi yang telah perhatian

diberikan, dinilai dalam

siswa

baik. pembelajaran

kegiatan

b) Guru sudah dinilai baik.

memberi memberi

dinilai baik. menjawab

dan

5. Evaluasi

pertanyaan. Hasil observasi tindakan

c) Guru

kelas pada siklus I yang memberikan

sudah

oleh observer, kesimpulan

dilakukan

hal-hal sebagai kegiatan

a. Kualitas proses belajar

8) Tindakan

Siswa

lanjut/Follow

pelaksanaan termasuk

up, Dalam

pembelajaran kategori

dalam

Kewirausahaan pada siklus dengan skor

“tinggi”

I, sudah terlihat: (1) siswa sebesar 83%, terlihat

nilai

mampu menguasai konsep dari:

pembelajaran dan

a) Guru

memahami materi yang memberikan tugas

sudah

diajarkan guru, (2) siswa kepada siswa baik

sudah termotivasi dan secara

memiliki keseriusan dalam maupun

individu

mengikuti pelajaran, (3) kelompok.

siswa aktif terlibat saat

b) Guru

pembelajaran menginformasikan

sudah

proses

berlangsung, dan (4) sudah materi/bahan

terjalin interaksi yang belajar yang akan

bermakna baik antara siswa dipelajari

dengan siswa serta antara berikutnya.

siswa dengan guru.

c) Dalam pemberian

b. Hasil Belajar siswa motivasi

1) Rata-rata nilai pada selalu terus belajar

untuk

mata pelajaran

Kewirausahaan sebesar tidak serius dalam

mengikuti memenuhi ketuntasan

79 berarti

sudah

pelajaran, belajar.

c) Siswa kurang aktif

2) Kualitas hasil belajar dalam proses siswa kelas X Tata

pembelajaran Busana

Kewirausahaan mencapai ketuntasan

2 yang

d) Siswa tidak

memiliki dengan

sebanyak 29 siswa

keberanian untuk ketuntasan

persentase

bertanya jika ada 88%, sedangkan yang

sebesar

materi yang belum tuntas ada 4

kurang jelas siswa

sehingga siswa persentase ketuntasan

dengan

tidak mampu sebesar

menjawab Penyebab

pertanyaan dari tuntasnya siswa dalam

belum

guru. mencapai hasil belajar

guru dalam pada

c. Kinerja

pelaksanaan pembelajaran pembelajaran

proses

1) Kemampuan guru Kewirausahaan

dalam membuka disebabkan oleh:

pelajaran sudah

a) Siswa

optimal. mampu menguasai

belum

2) Kemampuan guru konsep dan belum

dalam proses memahami materi

pembelajaran sudah yang

sangat baik. guru.

diajarkan

3) Penguasaan bahan

b) Siswa

belajar sudah baik termotivasi

belum

dan

4) Kegiatan proses 4) Kegiatan proses

tujuan, siswa dapat kondusif

cukup

memahami materi

5) Kemampuan yang diajarkan guru. menggunakan media

2) Guru harus lebih aktif cukup baik

dalam memotivasi dan

6) Evaluasi pembelajaran membimbing siswa sudah baik.

untuk melakukan

7) Kemampuan menutup interaksi dalam kegiatan sudah baik.

kelompoknya dalam

8) Tindak

menyelesaikan soal. up sudah baik.

lanjut/follow

Sehingga siswa dapat Berdasarkan

saling memberi refleksi pada siklus I, maka

pemahaman pada dihasilkan langkah-langkah

sesama teman sebagai usaha mengatasi

kelompoknya. kendala-kendala tersebut,

3) Guru harus mampu agar tidak kembali muncul

meningkatkan pada siklus II, tindakan-

pengelolaan waktu tindakan

dalam kegiatan diantaranya adalah:

tersebut

pembelajaran.

4) Untuk mengatasi penjelasan ulang pada

1) Memberikan

minimnya materi yang siswa tentang materi

ada pada LKS, maka yang diajarkan dengan

guru harus menerapkan

memberikan tugas pembelajaran

model

pada siswa terkait kooperatif di luar jam

materi yang akan pembelajaran

diajarkan minggu telah

yang

berikutnya, agar waktunya antara guru

disepakati

sedikit-banyak siswa dengan siswa. Dengan

memperoleh memperoleh

melalui learning manager materi tersebut.

tentang

yang akan dilaksanakan Berpijak pada hasil

dalam proses pembelajaran penelitian pada siklus I,

dengan tujuan peneliti

sesuai

penelitian. melaksanakan

perlu

untuk

b. Menyusun rencana perbaikan siklus II. Alasan

tindakan

pelaksanaan pembelajaran peneliti

(RPP) untuk siklus II pada melaksanakan

perlu

pelajaran perbaikan siklus II karena

tindakan

mata

Kewirausahaan. prestasi

c. Mempersiapkan media dan Kewirausahaan pada Siklus

belajar

alat

peraga untuk

I belum mencapai hasil mendukung proses belajar optimal, dibuktikan

pembelajaran pada siklus masih ada 4 siswa yang

II.

d. Membuat lembar observasi ketuntasan belajar.

belum

mencapai

kualitas proses belajar siswa

dalam kegiatan

Deskripsi Hasil Siklus II

pembelajaran siklus II.

1. Perencanaan (Planning)

e. Membuat lembar observasi Kegiatan

kinerja guru dalam proses Tindakan Kelas siklus II ini

Penelitian

pelaksanaan pembelajaran merupakan

siklus II. kegiatan siklus I. Dalam siklus

lanjutan

dari

f. Menyusun Lembar Kerja

II ini akan dilakukan kegiatan Siswa pada Siklus II. yang meliputi :

g. Menyusun Lembar Diskusi Tahapan perencanaan

Siswa pada Siklus II. siklus II meliputi:

h. Menyusun soal soal tes

a. Menetapkan

formatif (Post Test) pada pembelajaran optimalisasi

strategi

Siklus II. kepemimpinan

guru

Bertujuan untuk Bertujuan untuk

dan tujuan penguasaan materi belajar

kemampuan

pembelajaran siswa

b. Kegiatan Inti pembelajaran siklus II.

sesudah

proses

1) Guru menjelaskan

i. Membuat kunci jawab dan tujuan pembelajaran pedoman penilaian tes

dengan memberikan formatif (Post Test) Siklus

permasalahan yang

II. harus dipecahkan oleh siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

2) Pada kegiatan ini guru Tahap

menjelaskan kegagalan pembelajaran

proses

dan keberhasilan kegiatan Siklus I secara rinci

pelaksanaan

wirausaha dengan diuraikan sebagai berikut:

menerapkan model

a. Kegiatan Awal pembelajaran

1) Mengkondisikan kooperatif. Siswa:

3) Guru memberikan mengucapkan salam,

(a) Guru

tugas kepada siswa (b) Berdo’a dan (c)

untuk dikerjakan Mengabsen siswa.

secara berkelompok.

2) Menarik

4) Guru mengamati dan dengan

perhatian

membimbing siswa motivasi

memberi

pada saat dilaksanakan Guru bertanya jawab

diskusi kelompok. kepada siswa : “apa

5) Guru bersama siswa kiat-kiat

membahas hasil menjadikan wirausaha

yang

diskusi dengan tanya sukses

jawab. menjalankan

dalam

6) Guru membimbing usahanya?”

siswa untuk membuat

3) Menyampaikan topik kesimpulan.

c. Kegiatan Akhir

a. Data

tentang

1) Guru

Kualitas Proses kesempatan pada siswa

memberi

Belajar

untuk bertanya hal-hal Data ini juga yang kurang jelas.

diperoleh dengan

menggunakan lembar penilaian tes formatif.

2) Guru

melaksanakan

observasi yang dilakukan

3) Guru

kolabor guru tanya jawab sebagai

melaksanakan

oleh

(observer). Dari hasil pemantapan.

observasi ternyata

diketahui bahwa nilai rata- penguatan saran dan

4) Guru

memberikan

rata skor kualitas proses menutup pelajaran.

belajar

Kewirausahaan

3. Observasi (Pengamatan) Kelas X Tata Busana 2 Pengamatan dilakukan

sebesar 90 termasuk dalam selama proses pembelajaran

taraf keberhasilan “sangat dan setelah usai proses

berkualitas”. pembelajaran

Rekap hasil kualitas Pengamatan

berlangsung.

belajar siswa untuk mengumpulkan data

dimaksudkan

proses

tertuang dalam Tabel 3 di (data collecting) yang meliputi:

bawah ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kualitas Proses Belajar

Kewirausahaan pada Siklus II

Interval Frekuensi No

Skor Kriteria

Sangat Berkualitas

Cukup Berkualitas

- - 5 < 54

Kurang Berkualitas

Sangat Kurang Berkualitas Sangat Kurang Berkualitas

bahwa

tingkat kualitas proses belajar siswa pada siklus II

ada 26 siswa (79%)

termasuk kategori “sangat berkualitas”

terlibat

langsung dalam proses pembelajaran

Gambar 4. Diagram Persentase

Tingkat

Kualitas

Kewirausahaan, sedangkan

Proses

Belajar Kewirausahaan dalam

siswa yang

termasuk

Siklus II

kategori “berkualitas” ada Pada Gambar 4

bahwa siswa

7 siswa (21%), selanjutnya

menunjukkan

tingkat kualitas proses tingkat kualitas proses

yang

memiliki

Kewirausahaan belajar yang termasuk

belajar

siswa kelas X Tata Busana kategori

2 pada siklus II tergolong berkualitas”,

“cukup

dalam taraf keberhasilan berkualitas”

“kurang

“sangat berkualitas”. “sangat

maupun

kurang

b. Data tentang hasil belajar berkualitas” tidak ada satu

melalui siswapun. yang termasuk

Kewirausahaan

Tes Formatif

dalam kategori tersebut. Data ini diperoleh

Untuk lebih jelasnya dapat

menggunakan dilihat pada Gambar 4 di

dengan

formatif bawah ini.

teknik

tes

(tertulis) yang disusun untuk

mengetahui mengetahui

bahwa persentase nilai materi

penguasaan

rata-rata sebesar 96% sesudah

(termasuk dalam kategori pembelajaran siklus II. “sangat tinggi”).

Dari data

tersebut

4. Refleksi

diketahui bahwa nilai rata- Hasil refleksi ini dapat rata

dikemukakan sebagai berikut: Kewirausahaan pada siklus

hasil

belajar

a. Tingkat Kualitas Proses

II sebesar 86 termasuk

Belajar

hasil belajar mencapai Kualitas

proses ketuntasan. Pada Siklus II

mengalami siswa kelas X Tata Busana

belajar

peningkatan yang cukup

2 yang

mencapai

berarti pada siklus II ketuntasan belajar ada

(dibandingkan pada Siklus

33 siswa (100%). Pada

I, nilai rata-rata kualitas

Siklus II pembelajaran

proses belajar sebesar 79 Kewirausahaan dinyatakan

dengan taraf keberhasilan mencapai keberhasilan

“berkualitas”), perolehan dalam

kegiatan

hasil pada siklus II sebesar pembelajaran.

90 (taraf keberhasilan

c. Data tentang kinerja guru “berkualitas”). Kenyataan dalam

ini ditandai dengan adanya pembelajaran

pelaksanaan

perubahan pada aspek: Kewirausahaan

1) Penguasaan, pada Data ini diperoleh

aspek ini siswa dapat dengan

menguasai dan lembar observasi kinerja

menggunakan

memahami materi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran pembelajaran. Dari hasil

Kewirausahaan yang observasi kinerja guru

diajarkan guru dengan siklus II ternyata diketahui

taraf keberhasilan

“sangat

(d) Reaksi yang diserta nilai rata-rata

berkualitas”

ditunjukan siswa sebesar 88.

terhadap stimulus

2) Motivasi, pada aspek yang diberikan ini siswa termotivasi

guru. untuk belajar pada saat

(e) Rasa senang dan melaksanakan kegiatan

puas dalam pembelajaran

mengerjakan tugas Kewirausahaan

yang diberikan. berlangsung, sehingga

3) Keaktifan, pada aspek taraf

ini keaktifan siswa “sangat

keberhasilan

dalam mengikuti dengan nilai rata-rata

berkualitas”

proses pembelajaran yang dicapai sebesar

Kewirausahaan

86. Tingginya motivasi termasuk dalam taraf yang ditunjukkan saat

keberhasilan “sangat pembelajaran

berkualitas” dengan berlangsung

nilai rata-rata yang dalam hal:

terlihat

dicapai sebesar 94. (a) Minat

Keaktifan siswa dalam perhatian

dan

mengikuti proses terhadap pelajaran.

siswa

pembelajaran, dapat (b) Semangat

dilihat dalam hal: untuk melakukan

siswa

(a) Turut serta dalam tugas-tugas

melaksanakan belajarnya.

tugas belajarnya, (c) Tanggung jawab

(b) Terlibat dalam siswa

pemecahan mengerjakan

dalam

masalah, tugas-tugas

(c) Bertanya kepada belajarnya.

siswa lain atau siswa lain atau

persoalan yang apabila

guru

dihadapinya. memahami

tidak

4) Interaksi, pada aspek persoalan

sudah terjalin dihadapi,

yang

ini

hubungan timbal balik (d) Berusaha

atau hubungan dua mencari informasi

tahu

arah antara siswa dan yang diperlukan

guru atau siswa dengan untuk pemecahan

siswa dalam masalah,

melakukan kegiatan (e) Melaksanakan

pembelajaran, dengan diskusi kelompok

taraf keberhasilan sesuai

“sangat berkualitas” petunjuk guru,

dengan

diserta nilai rata-rata (f) Menilai

yang dicapai sebesar kemampuan

90. Tingginya interaksi dirinya dan hasil-

yang bermakna sangat hasil

baik ini ditunjukkan diperolehnya,

yang

siswa dalam hal: (g) Melatih diri dalam

(a) Tanya jawab atau memecahkan

dialog antara guru masalah atau soal

dengan siswa atau yang sejenis,

antara siswa (h) Kesempatan

dengan siswa. menggunakan atau

(b) Bantuan guru menerapkan apa

terhadap siswa yang

yang mengalami diperolehnya

telah

kesulitan belajar, dalam

baik secara menyelesaikan

individual mupun tugas

atau

secara kelompok

(c) Pendapatnya guru teman sejawat, peneliti dan siswa tertentu

berkeinginan untuk dijadikan sumber

mengadakan perbaikan belajar

pada siklus II. (d) Senantiasa

b. Perkembangan hasil belajar beradanya

yang telah dicapai siswa dalam

guru

Berdasarkan hasil pembelajaran

situasi

tes formatif (Post Test) sebagai fasilitator

siklus II, Rata-rata nilai belajar

sebesar 86 dan siswa (e) Tampilnya

mencapai ketuntasan sebagai pemberi

guru

belajar ada 33 siswa jalan

dengan tingkat persentase manakala

keluar

ketuntasan sebesar 100%. menghadapi jalan

siswa

Tes yang digunakan buntu dalam tugas

berupa tertulis terdiri dari belajarnya

20 soal pilihan ganda dan 5 (f) Adanya

soal essay. Hasil Penelitian kesempatan

Tindakan Kelas siklus II mendapat umpan

menurut peneliti sudah balik

mencapai kualitas hasil berkesinambungan

secara

belajar siswa yang optimal, dari hasil belajar

oleh karena itu tidak perlu yang

diadakan perbaikan siklus siswa.

diperoleh

II.

c. Perkembangan kinerja guru kualitas proses belajar

Namun hasil tingkat

dalam mengelola kegiatan Kewirausahaan pada siklus

pembelajaran

I, menurut peneliti belum Kinerja

guru mencapai

maksimal.

mengalami peningkatan Setelah berdiskusi dengan

selama proses pelaksanaan selama proses pelaksanaan

bahan belajar ditunjukkan dari :

hal

ini

dengan sangat

baik. membuka

1) Kemampuan

guru

2) Sikap guru dalam termasuk

pelajaran

proses pembelajaran, kategori

dalam

termasuk dalam tinggi” dengan skor

“sangat

kategori “sangat nilai sebesar 100%,

tinggi” dengan skor terlihat dari:

nilai sebesar 94%,

a) Guru

terlihat dari: menarik perhatian

mampu

a) Kejelasan siswa.

artikulasi suara

b) Guru

dalam mengajar memberikan

mampu

dinilai sangat baik. motivasi

b) Variasi gerakan dengan

awal

badan tidak baik.

sangat

mengganggu

c) Guru

perhatian siswa. memberikan

mampu

c) Antusisme dalam apersepsi dengan

penampilan guru sangat baik.

dinilai sangat baik.

d) Guru

d) Mobilitas posisi mampu

sudah

mengajar guru menyampaikan

dinilai sangat baik. tujuan

3) Guru mampu pembelajaran

menguasai bahan dengan

belajar, termasuk baik.

sangat

dalam kategori “sangat

e) Guru

tinggi” dengan skor mampu

sudah

nilai sebesar 94%, memberikan acuan

terlihat dari: terlihat dari:

pelajaran sesuai disajikan

belajar

dengan dengan langkah-

sesuai

tujuan/indikator langkah

yang telah direncanakan

yang

ditetapkan dinilai dalam RPP, dinilai

sudah baik. sangat baik.

c) Keterampilan yang

b) Penyampaian dimiliki guru materi

dalam menanggapi sudah jelas.

belajar

dan merespon

c) Cukup

pertanyaan siswa memberikan

mampu

dinilai baik. contoh

d) Ketepatan dalam dengan jelas.

materi

penggunaan

d) Memiliki wawasan alokasi waktu yang luas dalam

yang disediakan menyampaikan

dinilai cukup baik. bahan belajar.

5) Kemampuan

menggunakan media, pembelajaran,

4) Kegiatan

proses

termasuk dalam termasuk

kategori “sangat kategori

dalam

tinggi” dengan skor dengan skor

“tinggi”

nilai sebesar 100%, sebesar 88%, terlihat

nilai

terlihat dari: dari:

a) Memperhatikan

a) Kesesuaian prinsip-prinsip metode

penggunaan bahan belajar yang

dengan

media, dinilai disampaikan

sangat baik. dinilai baik.

b)

b) Penyajian bahan Ketepatan/kes b) Penyajian bahan Ketepatan/kes

c) Penilaian yang dengan

diberikan sesuai yang disampaikan

materi

dengan RPP. dinilai sangat baik.