TUJUAN BUKTI PROSEDUR DAN KERTAS KERJA A (8)

FICHY ROHANA
2015017006
3A1
AKUNTANSI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
TUJUAN, BUKTI PROSEDUR DAN KERTAS KERJA AUDIT
a. Tujuan Audit
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
Asersi Manajemen Dalam Laporan Keuangan
Asersi(Assertions) adalah pernyataan manajemen yang
terkandung didalam komponen laporan keuangan. Pernyataan
tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit.
Asersi Manajemen Dan Tujuan Audit
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
Tujuan Khusus Audit

Untuk mendapatkan bukti sebagai pendukung pendapat atas
laporan keuangan, auditor merumuskan tujuan –tujuan khusus
audit untuk setiap rekening dalam laporan keuangan.
b. Bukti Audit
Bukti audit merupakan konsep fundamental dalam auditing.
Dalam SA 326.14 menyatakan bahwa bukti audit terdiri dari data
akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi
auditor.
Tujuan Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga
Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut:
”Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi
sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.”
Standar tersebut menyebutkan empat sumber, yaitu: inspeksi,
observasi, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi. Sumbersumber ini berkaitan dengan prosedur auditing menginspeksi,

mengobservasi, mengajukan pertanyaan, dan mengkonfirmasi.
Jenis-Jenis Informasi
Didepan telah dijelaskan bahwa bukti audit terdiri dari

akunntansi dan informasi penguat. Pada uraian berikut ini akan
dibahas tentang 4 jenis informasi penguat yang paling penting
adalah, yaitu:
(1) Bukti analitis,
(2) Bukti Dokumen,
(3) Konfirmasi,
(4) Pernyataan tertulis.
d. Prosedur-Prosedur Audit
Prosedur audit merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan
atau metode dan teknik yang digunakan oleh auditor untuk
mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit.
Jenis-Jenis Prosedur Audit
Prosedur audit yang biasa dilakukan auditor yaitu: (1) Prosedur
analitis, (2) Menginspeksi, (3) Mengkonfirmasi, (4) Mengajukan
pertanyaan, (5) Menghitung, (6) Menelusur, (7) Mencocokkan
kedokumen, (8) Mengamati, (9) Melakukan ulang, serta (10)
Teknik audit berbantuan komputer.
Penggolongan Prosedur Audit
Prosedur-prosedur audit biasanya diklesifikasikan berdasarkan
tujuannya menjadi beberapa kategori, yaitu: (1) Prosedurprosedur untuk Mendapatkan Pemahaman, (2) Pengujian

Pengendalian, (3) Pengujian Substantif.

e. Kertas Kerja Audit
Pendokumentasian bukti audit diselenggarakan dalam kertas
kerja. Dalam PSA No.15, kertas kerja (SA 339.03)menyebutkan
bahwa kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan
auditor auditor mengenai audit yang ditempuhnya , pengujian
yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan
yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya yang berfungsi
untuk:
 Menyediakan penunjang utama bagi laporan audit




Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi
audit
Menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai
dengan standar auditing


Jenis-Jenis Kertas Kerja
Berbagai kertas kerja dibuat auditor selama audit berlangsung.
Kertas kerja tersebut terdiri dari
1. Daftar saldo pemeriksaan
2. Daftar dan analisis
3. Memorandum dan informasi pendukung, dan
4. Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi.
Daftar dan Analisis
Istilah kertas kerja daftar dan kertas kerja analisis bisa dipakai
saling menggantikan untuk menunjukkan kertas kerja individual
yang berisi bukti-bukti yang mendukung pos-pos yang terdapat
dalam daftar saldo pemeriksaan.
Pembuatan Kertas Kerja
Teknik penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas
kerja, yaitu: (1) judul, (2) nomor index, (3) Referensi silang, (4)
Tanda pengerjaan (tick mark), (5) Tanda tangan dan Tanggal.
Review atas Kertas Kerja
Review atas kertas kerja dalam suatu kantor akuntan publik
dilakukan pada berbagai tingkat. Pada tahap pertama, review
dilakukan oleh pengawas langsung(supervisor) dari si pembuat

kertas kerja.
Pengarsipan Kertas Kerja
Kertas kerja biasanya diarsipkan berdasarkan dua kategori, yaitu:
(1) Arsippermanen, (2) Arsip tahun berjalan.
Pemilik dan Penyimpan Kertas Kerja
Kertas kerja adalah milik auditor, namun hak pemilikan auditor
atas kertas kerja ini mendapat kendala dari organisasi profesi si
auditor sendiri.Kertas kerja disimpan auditor dan ia
bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan
kerahasiaannya.