MASYARAKAT MADANI DAN KESEJ UMAT Bab 10 (1)

MASYARAKAT MADANI
DAN KESEJAHTERAAN
UMAT

Feedback
1. Konsep Masyarakat Madani
– Pengertian Masyarakat Madani
– Sejarah Masyarakat Madani
– Karakteristik Masyarakat Madani
2. Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
– Kualitas SDM Umat Islam
– Posisi Umat Islam
3. Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat
4. Manajemen Zakat
– Pengertian dan Dasar Hukum Zakat
– Manajemen Pengelolaan Zakat Produktif
– Hikmah Ibadah Zakat
5. Manajemen Wakaf
– Pengertian Wakaf
– Rukun Wakaf
– Syarat Wakaf

– Hukum Wakaf

KONSEP MASYARAKAT MADANI
• Anwar Ibrahim: Konsep “masyarakat madani”
merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep
“civil society”
• A. Syafii Maarif: Masyarakat madani sebagai sebuah
masyarakat yang terbuka, egaliter, dan toleran atas
landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang
bersumber dari wahyu Allah
• Menurut konsep Islam : Masyarakat yg beradab,
menjunjung tinggi nilai2 kemanusiaan, yg maju dlm
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Masyarakat Madani menjadi simbol idealisme yg
diharapkan oleh setiap masyarakat. Al Qur’an
memberikan ilustrasi masyarakat ideal adalah
masyarakat madani dlm QS. Saba’ : 15
• Artinya : (Negerimu) adalah negeri yg baik dan
(Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun


Firman Allah tentang masyarakat madani dalam
QS Saba’ : 15

Sejarah
• Ada dua masyarakat madani dalam
sejarah yang terdokumentasi sebagai
masyarakat madani:
– Masyarakat Saba’ (negeri Saba’)
– Masyarakat Madinah setelah terjadi
traktat, perjanjian Madinah antara
Rasullullah SAW beserta umat Islam
dengan penduduk Madinah yang
beragama Yahudi dan beragama
Watsani dari kaum Aus dan Khazraj

Karakteristik
• Terintegrasinya individuindividu dan kelompokkelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak
sosial dan aliansi sosial.
• Dilengkapinya programprogram pembangunan

yang didominasi oleh
negara yang berbasis
masyarakat.
• Terjembataninya
kepentingan-kepentingan
individu dan negara
• Kreatifitas berkembang
• Meluasnya kesetiaan
(loyalty) dan kepercayaan
(trust)
• Adanya pembebasan
masyarakat melalui
kegiatan lembaga-lembaga
sosial

• Kekuasaan yang
tersebar
• Bertuhan
• Damai
• Toleran

• Keseimbangan antara
hak dan kewajiban sosial
• Berperadaban tinggi
• Berakhlak mulia
• Free Public Sphere
• Demokratisasi
• Pluralisme
• Keadilan Sosial
• Partisipasi Sosial
• Supremasi Hukum

Karakteristik
• Prasyarat untuk menjadi Masyarakat Madani
– Democratic Governance
– Democratic Civilians
• Uraian dari kedua prasyarat diatas:
– Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan
kelompok
– Berkembangnya modal manusia (human capital) dan
modal sosial (social capital)

– Tidak adanya diskriminasi
– Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi
masyarakat dan LSM
– Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat
serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan
– Terselenggaranya sistem pemerintahan yang
memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum,
dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan
sosial

PERAN UMAT ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT
MADANI

• Kualitas SDM Umat Islam

– Tertuang dalam QS Ali Imran: 110

PERAN UMAT ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT

MADANI

• Posisi Umat Islam

– SDM belum mampu menunjukkan kualitas
yang unggul
– Belum mampu menunjukkan peran yang
signifikan
– Hukum yang berlaku di Indonesia bukan hukum
Islam
– Sistem Sosial Politik dan Ekonomi belum dijiwai
oleh nilai-nilai Islam
– Tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak
Islam (tp ada sebagian)

SISTEM EKONOMI DAN
KESEJAHTERAAN UMAT
• Hak milik mutlak pada Allah, hak milik manusia
bersifat Relatif
• Islam mengakui setiap individu sebagai pemilik

apa yang diperolehnya melalui bekerja
• Manusia berhak untuk mempertukarkan haknya
itu dalam batas-batas yang telah ditentukan
secara khusus dalam hukum Islam.
• Berekonomi, dlm ajaran Islam dua prinsip utama:
– Tidak seorangpun atau sekelompok orangpun
yang berhak mengeksploitasi orang lain
– Tidak ada sekelompok orangpun boleh
memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan
untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di
kalangan mereka saja

• Q.S. Al-Syu’araa: 183

• Q.S. An-Nahl: 71

• Q.S. An-Nisa: 114

MANAJEMEN ZAKAT
• Pengertian


– memberikan harta yang telah mencapai nisab dan
haul kepada orang yang berhak menerimanya
dengan syarat-syarat tertentu
– (fikih)  zakat berarti sejumlah harta tertentu
yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada
yang berhak
– Nisab: ukuran tertentu dari harta yang dimiliki
yang mewajibkan dikeluarkannya zakat,
sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun

• Orang yang wajib berzakat: Muzakki
• Orang yang berhak menerima zakat:
Mustahiq

Dasar Hukum
• Q.S. Al-Baqarah: 110

Dasar Hukum
• Q.S. At-Taubah: 60


Dasar Hukum
• Q.S. At-Taubah: 103

• Harta yang wajib dizakati:
– Harta yang berharga, seperti emas dan
perak.
– Hasil tanaman dan tumbuh-tumbuhan
– Binatang ternak
– Harta perdagangan
– Harta galian

• 8 Golongan yang berhak menerima
zakat:
– Fakir
– Miskin
– Amil
– Muallaf
– Riqab
– Gharim

– Fi Sabilillah
– Ibnussabil

Manajemen Pengelolaan Zakat
Produktif
• Untuk membantu penyaluran zakat, pemerintah
membentuk Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS)
• Ada beberapa prinsip dalam pengelolaan zakat:
– Pengelolaan harus berlandasakn Al qur’an
dan Assunnah.
– Keterbukaan
– Menggunakan manajemen dan administrasi
modern
– Badan amil zakat dan lembaga amil zakat
harus mengelolah zakat dengan sebaikbaiknya.

Dalam mengelola zakat, amil harus
mengerti tujuan pengelolaan zakat, yaitu:
– Mengangkat harkat dan martabat fakir

miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan dan penderitaan.
– Membantu pemecahan masalah yang
dihadapi oleh para mustahiq
– Menjembatani antara yang kaya dan yang
miskin dalam suatu masyarakat.
– Meningkatkan syiar Islam
– Mengangkat harkat dan martabat bangsa
dan negara.
– Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
sosial dalam masyarakat.

Hikmah Ibadah Zakat
• Muzaqi: mendidik jiwa manusia untuk suka
berkorban, membersihkan jiwa dari sifat
kikir, sombong, angkuh, dll.
• Mustahiq: zakat memberikan harapan akan
adanya perubahan nasib dan sekaligus
menghilangkan sifat iri, dengki dan suudzan
terhadap orang-orang kaya
• Bagi masyarakat muslim: akan terdapat
pemerataan pendapatan dan pemilikan
harta di kalangan umat Islam

Manajemen Wakaf
• Salah satu bentuk dari lembaga ekonomi
Islam
• Lembaga Islam yang satu sisi berfungsi
sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan di
sisi lain wakaf juga berfungsi sosial
• wakaf diharapkan akan menjadi bekal bagi si
wakif di kemudian hari, karena ia merupakan
suatu bentuk amalan yang pahalanya akan
terus menerus mengalir selama harta wakaf
itu dimanfaatkan
• wakaf merupakan aset amat bernilai dalam
pembangunan umat

Pengertian Wakaf
• Berasal dari kata “waqf” artinya menahan
• Wakaf: menahan sesuatu barang dari
diperijualbelikan atau diberikan atau
dipinjamkan oleh yang punya, untuk
dijadikan manfaat untuk kepentingan
sesuatu yang diperbolehkan oleh Syara’
serta tetap bentuknya dan boleh
dipergunakan diambil manfaatnya oleh
orang yang ditentukan (yang meneriman
wakaf), perorangan atau umum

• Q.S. Al-Baqarah: 267
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di
jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan
mata
terhadapnya.
dan
Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.

• Q.S. Al-Hajj: 77

Rukun Wakaf
• Yang berwakaf, syaratnya:
– Berhak berbuat kebaikan walau bukan Isalam
sekalipun
– Kehendak sendiri, ridak sah karena dipaksa
• Sesuatu yang diwakafkan, syaratnya:
– Kekal dzatnya, berarti bila diambil manfaatnya,
barangnya tidak rusak.
– Kepunyaan yang mewakafkan walaupun musya
(bercampur dan tidak dapat dipisahkan dari
yang lain).
• Tempat berwakaf
• Lafadz wakaf

Syarat Wakaf
• Ta’bid  untuk selama-lamanya/tidak terbatas
waktunya.
• Tanjiz diberikan waktu ijab kabul.
• Imkan-Tamlik  dapat diserahkan waktu itu juga

Hukum Wakaf
• Pemberian tanah wakaf tidak dapat
ditarik kembali sesudah diamalkannya
karena Allah.
• Pemberian harta wakaf yang ikhlas
karena Allah akan mendapatkan ganjaran
terus-menerus selagi benda itu dapat
dimanfaatkan oleh umum dan walaupun
bentuk bendanya ditukar dengan yang
lain dan masih bermanfaat.
• Seseorang tidak boleh dipaksa untuk
berwakaf karena bisa menimbulkan
perasaan tidak ikhlas bagi pemberiannya.

SEKIAN
Wassalamu’alaikum wr wb