FENOMENA SOSIAL REMAJA TERHADAP SOSIAL M

TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI
‘Fenomena Sosial Generasi Muda terhadap Sosial Media’

Disusun oleh:
Lintang Noor Choliq Abduhafi

(14520125)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN KELAS PEGAWAI
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA ‘APMD’
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena dengan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebijakan Pembatasan Pembangunan Hotel di Kota
Yogyakarta ”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
namun kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
kepada teman-teman mahasiswa yang juga member kontribusi baik langsng maupun tak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang besifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 22 November 2015
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah
besar. Dari zaman ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem sosial yang
terdapat di masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari
rasa ingin tahu itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu

yang baik atau bahkan yang buruk, kemudian ingin menyampaikan hasil
pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain. Apa lagi di era Globalisasi yang
dimana semuanya serba global atau universal, setiap orang mempunyai kesempatan
yang sama untuk menjadi lebih dikenal banyak orang di dalam negeri maupun luar
negeri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan peradaban yang sangat pesat,
masuknya era digital mulai mengubah cara berkomunikasi masyarakat sekarang.
Bertahap dari komunikasi yang tadinya hanya bersifat personal, kemudian dapat
berkembang menjadi proses penyampaian pesan yang bersifat masal, sehingga
informasinya menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat merubah suatu pola
kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi. Media massa merupakan salah satu sarana
untuk pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan
simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan
norma-norma. (Dennis McQuil, 1987:1).
Munculnya teknologi informatika yang semakin canggih juga menjadi sebab
berubahnya pola berkomunikasi. Dimasa sekarang kemajuan teknologi informatika
semakin banyak macamnya, alat komunikasi modern yang dulunya hanya segelintir
orang yang bisa menikmatinya, contoh nyata yang sering kita jumpai kini hampir
setiap orang memiliki yang namanya handphone. Apa lagi sekarang adanya jaringan
internet yang memudahkan seseorang bekomunikasi dimanapun dan kapanpun tanpa


ada pembatas ruang dan waktu. Hal ini sangat membantu kita dalam menjalankan
segala kegiatan kita apabila tidak ada waktu yang cukup tersedia untuk melakukan
sesuatu hal sevara bersamaan. Dengan adanya teknologi informatika yang semakin
maju banyak bermunculan pula aplikasi-aplikasi social media yang merupakan sarana
berkomunikasi mudah menggunakan smartphone, laptop, tablet, dan masih banyak
lagi macamnya.
Dewasa ini bersosialisasi dapat dilakukan dengan jaringan internet yang cukup
mudah untuk mengaksesnya dan memberikan segala kemudahan berbagi informasi
antara satu dengan yang lain dan terlebih dengan adanya ponsel pintar yang sedang
marak belakangan ini, semakin mempermudah untuk mengakses internet dan saling
berbagi melalui media sosial yang ada. Tentu kehadiran media sosial ini dapat
membantu manusia untuk saling berbagi dan saling berkomunikasi, menyebarkan hal
menjadi lebih mudah.
Sementara itu media sosial sendiri memang didesain menarik. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu
yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju
maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook
atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media

sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya
di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Pesatnya perkembangan media sosial
kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang
besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.

Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,
tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social
media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan,
gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Karena semakin mudah
mengakses informasi menyebabkan banyaknya penyimpangan dalam menggunakan
sosial media. Dimana maraknya kasus-kasus penipuan yang terjadi, yang dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Selain itu yang belum lama ini
terjadi adalah terkuaknya kasus prostitusi online yang melibatkan beberapa publik
figure.
Hal ini juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat terutama pada
generasi muda. Semakin banyak generasi muda yang teracuni dengan sosial media
bahkan data menyebutkan bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook
berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun. Melihat

data diatas betapa mengkhawatirkan bila sekarang generasi muda kita banyak yang
terjerumus pada hal hal negatif. Dengan kemajuan zaman maka adab sopan santun
mulai tergerus. Etika dalam berbicara dengan orang yang lebih tua semakin diabaikan.
Sikap individualistis dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari permasalahan generasi muda. Banyak dari generasi muda lebih
menikmati hidup bila bersama-sama dengan kelompoknya, namun tidak

terjadi

apabila berada di tengah lingkungan sekitarnya. Kecenderungan tersebut diperkuat
dengan keinginan untuk mencoba sesuatu tanpa berupaya untuk mendapatkan hasil
yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan.

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya maka penulis tertarik
untuk membuat sebuah makalah yang membahas tentang “Fenomena Sosial
Generasi Muda terhadap Sosial Media ”
B. Rumusan Masalah
 Bagaimanakah pengaruh sosial media terhadap perubahan sosial di masyarakat
khususnya generasi muda?
 Apakah dampak positif maupun negatif dari sosial media?

C. Tujuan
 Mengetahui pengaruh sosial media terhadap kemungkinan perubahan sosial
masyarakat khususnya generasi muda.
 Mengetahui dampak positif dan negatif media sosial.
D. Kerangka Teori
a. Generasi muda
Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation lawan dari old age.
Youth mengandung arti populasi remaja/anak muda/pemuda yang sedang membentuk
dirinya.
Melihat kata "Generasi muda" yang terdiri dari dua kata yang majemuk, kata
yang kedua adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda
dalam kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban,
sejak dini telah diwarnai oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan politik.
Maka dalam keadaan seperti ini generasi muda dari suatu bangsa merupakan "Young
Citizen". Pengertian generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda
sebagai generasi penerus.
Yang dimaksud "Generasi Muda" secara pasti tidak terdapat satu definisi yang
dianggap paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang mengartikannya tergantung
dari sudut mana masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka untuk pelaksanaan
suatu program pembinaan bahwa "Generasi Muda" ialah bagian suatu generasi yang

berusia 16 sampai 30 tahun. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang
nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan dan membangun negeri ini di masa

yang akan datang. Tentu yang kita harapkan pemimpin dikemudian hari dapat
membawa bangsa dan negeri ini kearah yang lebih baik.
Merujuk pada UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, generasi muda atau
pemuda didefinisikan sebagai “Warga negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30
(tiga puluh) tahun1.

Sementara itu dalam konteks demografi dan antropologis,

generasi muda dibagi ke dalam usia persiapan masuk dunia kerja, atau usia produktif
antara 15 hingga 40 tahun. Saat ini terdapat 40.234.823 penduduk Indonesia masuk
dalam kategori generasi muda. Sementara dari sudut pandang sosial budaya. Generasi
muda dari sudut pandang ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam etnis,
agama, ekonomi, domisili, dan bahasa. Mereka memiliki ciri ekosistem kehidupan
yang terbagi ke dalam masyarakat nelayan, petani, pertambangan, perdagangan,
perkantoran dan sebagainya2.
Pertama, generasi muda kerap kali memiliki mental yang tidak berorientasi

pada mutu. Kecenderungan tersebut diperkuat dengan keinginan untuk mencoba
sesuatu tanpa berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang
dilakukan. Karakteristik ini menggejala pada hampir semua generasi muda.
Mentalitas ini secara umum membentuk karakteristik generasi muda yang sekedar
menampilkan figure keberanian semata tanpa memperhitungkan akibatnya.
Kedua, generasi muda cenderung memiliki karakteristik suka menerabas;
hantam kromo, dan cenderung berani tanpa memperhitungkan baik dan buruknya.
Karakteristik ini bersesuaian dengan sikap berani yang cenderung mengarah pada
kenekatan. Meski begitu, secara positif, sikap ini memberikan kekuatan mentalitas
bagi generasi muda untuk mengambil posisi memimpin dalam situasi yang secara
1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1. Bandingkan juga dengan sejumlah
AD/ART organisasi kepemudaan yang mencantumkan usia pemuda atau generasi muda
hingga umur 45 tahun bahkan 50 tahun.
2 Lihat (2012). “Membangun Karakter Generasi Muda”
http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/membangun-karakter-generasi-muda
(Diakses, 13 Maret 2012).

normal sulit dilakukan oleh masyarakat umum. Sehingga tak heran apabila mentalitas
suka menerabas ini mengganjar generasi muda sebagai agen perubahan (agent of
change), karena proses perubahan harus diawali sikap menolak situasi yang ada, dan

generasi muda menjadi garda terdepan dari perubahan kea rah yang lebih baik
tersebut.
Ketiga, karena secara psikologis masih labil, generasi muda cenderung
memiliki karakter yang tidak percaya diri, mudah putus asa, minder dan cenderung
berupaya menghindari masalah, karena adanya perasaan bahwa dirinya tidak akan
mampu mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut. Di sisi lain sikap tersebut
juga mengancam eksistensi kepemimpinan generasi muda karena karakterstik
tersebut.
Keempat, generasi muda juga cenderung kurang memiliki sikap disiplin, sulit
di atur dan cenderung anti kemapanan. Karakteristik ini menjadi basis bagi generasi
muda untuk menampilkan eksistensinya dan melawan atau setidaknya tidak mengikuti
aturan yang ada, sebagai bagian dari bentuk protes atau sekedar menarik perhatian
bahwa yang bersangkutan eksis.
Karakteristik yang kelima ditegaskan dengan kurangnya generasi muda pada
tanggung jawab yang diembannya. Pada konteks tertentu, sikap ini diikuti oleh
aktifitas negative. Namun di sisi lain tidak sedikit ekses dari sikap kurang
bertanggung jawab ini berbuah positif.
b. Social Media
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring

sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.3
Jenis-Jenis Sosial Media
3 http://irwansahaja.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-media-sosial-manfaat-dan.html



Proyek Kolaborasi= Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah,
menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini.



contohnya wikipedia
Blog = User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti
curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya wordpres dan



blogspot
Konten = para user dari pengguna website ini saling meng-share konten –

konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain.



contohnya youtube
Situs jejaring sosial/ microblog =Aplikasi yang mengizinkan user untuk
dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto.



Contoh facebook
Virtual game world = Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan
3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang
diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata.



contohnya game online.
Virtual social world = Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa
hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi
dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke
arah kehidupan, contohnya second life.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Media sosial terhadap perubahan sosial di masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam
setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan
manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Dalam kacamata ilmu
sosiologi bahwa Media Sosial memiliki ikatan sosial yang menghubungkan orang
bersama. Teknologi baru telah melahirkan suatu tipe kelompok baru, yaitu komunitas
elektronik. Media sosial dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain Proses
Advokasi, baik untuk badan usaha dan sosial. Hal ini dapat meliputi periklanan,
pemasaran, propaganda, public relations, dan komunikasi politik, Pengayaan dan

pendidikan, Hiburan, musik, dan olahraga, bahkan permainan video dan komputer.
Penggunaan Media untuk segala macam kegiatan inilah yang mampu memunculkan
gejala-gejala perubahan struktur sosial pada masyarakat, mengubah cara lama dengan
efisiensi ruang dan waktu yang disediakan oleh Media.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi;
cara dan pola pikir masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk,
penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti bencana
alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ini
yang sering kita lihat sekarang, begitu deras nya pengaruh dari luar yang masuk ke
Indonesia. Contoh nyata ketika budaya Korea Selatan masuk melalui sektor musik.
Banyak musisi mereka yang mengadakan tour ke Indonesia dan memperkenalkan budaya
mereka, jenis makanan mereka, tradisi bahkan gaya hidup. Selain itu masih banyak lagi
pengaruh-pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia, seperti Jepang, Turki, India,
Amerika.
Namun selain derasnya pengaruh yang mask di Indonesia, masih ada kelompokkelompok tertentu yang masih menjaga dari terpengaruhnya Globalisasi. Seperti
Masyarakat Badui Dalam yang dimana mereka tinggal di wilayah yang notabene sudah
mengalami kemajuan. Mungkin ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya
perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain.
perkembangan IPTEK yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada
kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka
negatif terhadap hal-hal yang baru, rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat
bila terjadi perubahan, hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.
B. Dampak positif maupun negatif dari sosial media.
Pada saat ini jejaring sosial dengan mudah kita akses pembuatanya pun gratis dan
dengan mudah kita laksanakan. tapi apa kita sadari bahwa jejaring sosial memiliki
dampak positif maupun dampak negatifnya ?. Seiring dengan perkembangan teknologi

dan internet di tanah air maupun didunia, semakin banyak pula pilihan media jaringan
sosial online, sebut saja Facebook, Tagged, Frienster, twitter, myspace, bebo dan yang
terakhir dan mulai naik daun adalah Instagram, dan masih banyak lagi. Dengan
menjamurnya media jaringan sosial tersebut tentunya memberi dampak positif dan
negatif yang berpengaruh pada kehidupan sosial. Berikut adalah dampak positif dan
negatif dari media sosial :
1. Dampak positif


Sebagai media penyebaran informasi Informasi yang up to date sangat mudah
menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit
setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah
bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti
sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.



Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial Mengasah
keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar
bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan di era modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang
butuh untuk berkembang.



Memperluas jaringan pertemanan Dengan menggunakan jejaring sosial, kita
bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita
kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita
manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal
budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah
kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan

memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di situs jejaring
sosial.
2. Selain itu media sosial juga memiliki dampak negatif:
 Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain

di

sini,

sehingga

mengharuskan kita banyak mengeluarkan uang yang mungkin kurang


bermanfaat,
Dapat menyebabkan stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan



tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet,
Menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu gangguan fungsi mata
yang disebabkan oleh radiasi monitor. Sering terjadi rasa nyeri di Punggung



penderita karena syaraf di punggungnya terganggu akibat radiasi monitor.
Selain itu, berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Di antaranya, mengubah
alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi
arteri serta memengaruhi kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut potensial
meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit




jantung, dan dementia (semacam kelainan jiwa).
Mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri.
Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami
bahasa tubuh lawan bicara. ´Ini mungkin mekanisme evolusioner yang
menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis
itu lebih bermanfaat,´ ungkapnya. Sigman menandaskan,´Pasti ada perbedaan



antara kehadiran nyata dan penampakan virtual´.
Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik



yang lemah bahkan obesitas
Perilaku berkurangnya aktifitas -berinteraksi langsung secara face to face
terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius,
seperti kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan). Menurut

pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus
waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini
demi masa depan anak-anak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dalam suatu sistem sosial yang terdapat di masyarakat adalah akibat dari rasa
ingin tahu manusia yang besar. Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu
mengeksplor apa yang ada di sekitarnya, baik itu yang baik atau bahkan yang buruk,
kemudian ingin menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain.
Pesatnya perkembangan media sosial kini menyebabkan semua orang dapat berekspresi
dengan bebas dengan memiliki media sendiri (internet). Perubahan sosial budaya saat ini
terjadi begitu cepat karena cepatnya arus informasi melalui media. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan,
dibantu dengan efisiensi waktu dan tempat yang disediakan oleh media sosial. namun semua
hal itu tidak akan berjalan baik apabila tidak digunakan dengan cara yang benar, karena dapat
juga berimbas buruk bagi penggunanya dalam kehidupan sosial bahkan kesehatan.
B. Kritik Dan Saran

Agar Dimasa mendatang kita bisa jauh lebih baik lagi, jika ada pengaruh dari luar maka ada
baiknya kita menyaring apa yang datang dari luar agar tidak mengakibatkan dampa yag tidak
baik untuk kita. Kita harus lebih banyak lagi belajar dan terus melatih ilmu yang kita peroleh.
Kami sadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penulisan maupun dari susunan kalimatnya. Maka dari itu,penulis sangatlah butuh kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Agar penulisan makalah dilain kesempatan bisa
jauh lebih baik lagi. Pesan dari kami jangan pernah berhenti untuk belajar, karena kunci
kesuksesan adalah dengan cara terus belajar dan terus berusaha. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga bagi para pembaca yang budiman dan Semoga kita bisa
menjaga diri kita agar tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh..

Daftar Pustaka
Hasan, Erwin M. (2002). Gerakan Pemuda Pelajar Berjuang: Kappi, Kesatuaan Aksi
Pemuda Pelajar Indonesia. Jakarta;Gerakan Nasional Patriot Indonesia.
Membangun Karakter Generasi Muda http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/
(Diakses, 13 Maret 2012).
UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1
http://irwansahaja.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-media-sosial-manfaat-dan.html
http://www.slideshare.net/ramdani77/pengaruh-sosial-media-dalam-kehidupan-bersosialisasi