PSIKOLOGI SOSIAL pentingnya pemb (1)
PSIKOLOGI SOSIAL
Arista Dwi Aprillia ( 158600036)
Tasnim (158600037)
Nurul Ariesta Putri ( 158600070)
Dinda Permatasari Yohanna (158600076)
Monita Bella (158600143)
Try Syahputra Utama Pardede (158600162)
Satrio Hibaturrahman (158600230)
Billy Michael Sinulingga (158600408)
DEFINISI
Psikologi Sosial : suatu usaha untuk memahami dan menjelaskan
bagaimana pikiran,perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh
kehadiran orang lain baik secara aktual maupun imajiner (Allport, 1985)
Psikologi Sosial : ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
individu sebagai fungsi dari stimulus sosial (Shaw&Costanzo)
Psikologi sosial : ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu
berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial
(Brehm&Kassin,1993)
SEJARAH
o Masa Pra Kelahiran :
1860, Lazarus & Steindhal : Mempelajari bahasa, tradisi & institusi untuk
menemukan jiwa umat manusia yg berbeda dr jiwa individual --> dipengaruhi oleh
antropologi
1880, Wundt : Psikologi Rakyat (Folk Psychology) & menyejajarkan dengan psikologi
individu dalam eksperimennya
Mempengaruhi sosiolog E. Durkheim--> Teori ttg perilaku masyarakat
oMasa Awal :
Ditandai dengan dua buah buku : Psikologi Sosial tahun 1908 oleh McDougall
(psikologi) & Ross (sosiologi)
McDougall : Psikologi sosial dengan teori - teori instink
Ross : Teori struktur sosial
Allport, 1924 --> Buku Psikologi Sosial, pendekatan individual dalam menerangkan
Psikologi sosial--> pengaruh faktor majemuk pada individu
Sherif, 1935, eksperimen tentang pembentukan norma sosial
Masa Perang Dunia I & II
Studi – studi tentang
otoritarianisme
Setelah perang beralih ke
proses individual & proses
interaksi sosial
Pengaruh psikologi Gestalt :
penelitian tentang proses
kesadaran (kognitif) &
pengaruh pada psikologi
sosial individu
Masa Mutakhir & akan datang
1970-1980 : penelitian ttg
atribusi, sikap, gender,
diskriminasi seksual, psi
lingkungan, psikologi massa
Berkembang penel tentang
psikologi sosial terapan:
psikologi lingkungan kerja,
psikologi lingkungan, psikologi
kepolisian
Pasca 1990 : penelitian kognisi &
penerapan psikologi sosial dgn
perspektif kultural yg
multidimensional &
kemajemukan sosial
Pada Dasarnya Dalam Psikologi Sosial
Kita Akan Mempelajari :
Proses-proses
Individual :
Performance
Sikap
Atribusi
Proses-proses
kognitif
Disonansi
Persepsi
Emosi
Proses
interpersonal :
Agresi
Daya tarik/afiliasi
Konformitas dan
kepatuhan
Perilaku menolong
Pengaruh sosial
Peranan dan perbedaan
seks
Interaksi sosial
Proses – Proses Kelompok
Lintas Budaya
Crowding dan
Interpersonal
Proses Kelompok
Isu – isu Etnis dan
Sosial
Fokus Utama Dalam Psikologi Sosial ?
1.
2.
3.
4.
Pengaruh individu terhadap orang
lain
Pengaruh kelompok pada individuindividu anggotanya
Pengaruh individu anggota-anggota
terhadap kelompoknya sendiri
Pengaruh satu kelompok terhadap
kelompok lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU
SOSIAL ?
Aksi dan karakteristik dari orang-orang
lain
Proses kognitif dasar
Variabel ekologi (lingkungan)
Konteks budaya dimana perilaku sosial
itu terjadi
Aspek biologis dari warisan sifat-sifat
dan genetik yang relevan dengan
perilaku sosial
TEORI-TEORI
DALAM PSIKOLOGI
SOSIAL
WILLIAM MC DOUGLAS
(22 June 1871 – 28 November
1938)
1. TEORI GENETIK
Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak
lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa "manusia adalah
binatang sosial" menjadi inti dan teori genetik dan
sekaligus menjadi dasar asumsinya, bahwa komponenkomponen dari tingkah laku sosial dihubungkan dengan
atau mempunyai akar pada penyebab genetik yang
tidak dipelajari. Misalnya Konrad Lorenz (dalam
Dayakisni, 2006:14), seorang ahli etiologi, yang
mempelajari gejala sosial pada binatang.
Ahli yang lainnya William Mc Douglas (dalam
Dayakisni, 2006:14) juga mendasarkan pada konsepkonsep genetik pada tingkah laku sosial. Douglas
berpendapat bahwa banyak sifat dan tingkah laku
spesifik dapat dijelaskan dalam istilah insting, tingkah
laku yang memiliki tujuan langsung yang tidak
dipelajari.
2. TEORI STIMULUS — RESPONS
Prinsip teori ini menyatakan bahwa:
"Kalau stimulus memberikan akibat yang positif
atau memberi reward maka respons terhadap stimulus
tersebut akan diulangi pada kesempatan lain dimana
stimulus yang sama timbul. Sebaliknya apabila
respons memberikan akibat yang negatif (hukuman
dan sebagainya) hubungan antara stimulus - respons
tersebut akan dihindari pada kesempatan lain".
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam teori
ini
adalah
stimulus,
respons,
dorongan,
reinforcementlfaktor penguat. Stimulus adalah
peristiwa yang terjadi baik di luar maupun di dalam
tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya suatu
perubahan tingkah laku. Respons adalah perubahan
yang disebabkan oleh adanya stimulus.
3. TEORI KOGNITIF
Pokok
pikiran
dalam
pendekatan
kognitif
adalah
bahwa
perilaku
individu
tergantung
pada
caranya
mengamati situasi sosial. Secara
spontan dan otomatis orang akan
mengorganisasikan
persepsi,
pikiran dan keyakinannya tentang
situasi sosial ke dalam bentuk
yang sederhana dan bermakna.,
seperti yang mereka lakukan
terhadap objek..
Bagaimanapun rancunya situasi orang
akan mengadakan pengaturan dan
pengorganisasian ini (persepsi dan
pengartian lingkungan) akan mempengaruhi
perilaku individu dalam situasi sosial
Teori kognitif mempunyai tekanan
yang berbeda dengan teori belajar yaitu:
a. Teori kognitif memusatkan diri pada
interpretasi dan organisasi perseptual
mengenai keadaan seseorang, bukan
keadaan masa lalu.
b. Teori kognitif mencari sebab-sebab
perilaku pada persepsi atau interpretasi
individu terhadap situasi dan tidak pada
realita situasinya. Interpretasi individu
terhadap situasi merupakan hal yang lebih
penting daripada bagaimana sebenarnya
situasi itu.
4. TEORI BELAJAR SOSIAL (SOCIAL
LEARNING THEORY)
Mekanisme belajar dapat dibagi dalam tiga
mekanisme umum (Sears, dkk., 1985:13-14)
yaitu:
a. Asosiasi (Classical Conditioning)
b. Reinforcement
c. Imitasi
Terdapat beberapa ciri khusus dalam pendekatan
belajar yaitu (Sears., 1985:14):
a. Sebab-sebab perilaku diduga terletak terutama pada
pengalaman belajar individu di masa lampau. Para ahli
teori belajar mengaitkan diri pada pengalaman masa lalu
dan kurang memperdulikan seluk beluk situasi yang
sedang terjadi.
b. Pendekatan belajar cenderung menempatkan
penyebab perilaku terutama pada lingkungan eksternal
Cara yang penting dalam belajar sosial
dan tidak pada pengartian subjektif individu terhadap
adalah tingkah laku imitasi.
apa yang terjadi. Pendekatan ini menekankan kejadian
eksternal yang telah diasosiasikan dengan stimulus atau
reinforcement yang telah dikaitkan dengan timbulnya
tanggapan atau model peran yang pernah diternui.
Dollard & Miller (dalam
Semua ini bersifat eksternal bagi individu. Sebagai sebabWibowo,1988:I.28-I.29) menyatakan terdapat sebab terjadinya perilaku pendekatan belajar tidak
menekankan keadaan subjektif misalnya persepsi
3 (tiga) mekanisme imitasi:
terhadap situasi dan emosi.
a. Tingkah Laku Sama
b. Tingkah Laku Tergantung
c. Tingkah Laku Salinan (Copying)
c. Biasanya diarahkan untuk menjelaskan perilaku yang
nyata dan bukan pada keadaan subjektif atau psikologis.
5. TEORI PSIKOANALISA
Tokoh dan teori ini adalah Freud. Alasan
Teori ini dipakai untuk menelaah tingkah
laku sosial adalah adanya pendapat dan
Freud bahwa terdapat pertentangan yang
mendasar antara pemuasan keinginankeinginan
dan
kebutuhan-kebutuhan
individual dengan kesiapan masyarakat
dalam memenuhi semua kebutuhan
tersebut.
c. Tahap Phallic: Mulai terjadi setelah
usia 3 — 4 tahun.
d. Tahap Laten : Merupakan masa
konsolidasi dalam perkembangan,
menyesuaikan diri dengan
lingkungan diluar keluarga.
e. Tahap Genital: Secara psikologis ditandai
dengan ciri-ciri antara lain hasrat untuk
mandiri, lebih menghargai aturan-aturan
dari teman sebaya, pemberontakan
melawan orang tua, pikiran-pikiran
bingung dan lain-lain.
Menurut teori ini pula perkembangan
individu menuju kedewasaan adalah
melalui serangkaian tahapan :
a. Tahap Oral: Bayi baru lahir s/d 1 atau
1,5 tahun.
b. Tahap Anal: Berlangsung dari usia 1
atau 1,5 tahun — 4 tahun
Sigmund Freud
( 6 May 1856 – 23 September 1939)
6. TEORI PERAN
Pengertian Peran (Role)
biasanya didefinisikan sebagai
serangkaian tingkah laku atau
fungsi-fungsi yang dikaitkan
dengan posisi khusus dalam
hubungan tertentu. Menurut Bidle
Thomas (Wibowo, 1988:1.21) ada
4 (empat) istilah tentang perilaku
dalam kaitannya dengan peran:
Edwin Joel Thomas
(1899 – 1987)
a. Harapan (expectation).
b. Norma (norm).
c. Wujud Perilaku (performance).
d. Penilaian (evaluation) dan
Sanksi
(sanction).
Charles John Biddle
(1890 – 1972)
Metode Penelitian
Metode pengumpulan data & analisis
1. Teknik investigasi umum : Teknik sejarah kasus,
statistik, metode diagnostik
2. Teknik Proyeksi
3. Pengukuran Sikap
Rancangan Penelitian : Eksperimental, Korelasi, replikasi &
metode berganda
Penelitian Psikologi Sosial
Norman Triplett (1898) : anak2 bersepeda beramairamai ternyata lbh cepat dr bersepeda sendiri -->
kehadiran org lain thd peningkatan prestasi
1920an-1930an, Western Electric : motivasi sosial
karyawan sama besar/lbh besar dr motivasi ekonomi
Sherif (1936) : pembentukan norma kelompok
K. Lewin (1947) : pengaruh kelompok lebih kuat dr
pengaruh seorang penceramah
E.E. Smith (1961) : teori disonansi kognitif
Milgram (1963) : otoritas
Arista Dwi Aprillia ( 158600036)
Tasnim (158600037)
Nurul Ariesta Putri ( 158600070)
Dinda Permatasari Yohanna (158600076)
Monita Bella (158600143)
Try Syahputra Utama Pardede (158600162)
Satrio Hibaturrahman (158600230)
Billy Michael Sinulingga (158600408)
DEFINISI
Psikologi Sosial : suatu usaha untuk memahami dan menjelaskan
bagaimana pikiran,perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh
kehadiran orang lain baik secara aktual maupun imajiner (Allport, 1985)
Psikologi Sosial : ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
individu sebagai fungsi dari stimulus sosial (Shaw&Costanzo)
Psikologi sosial : ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu
berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial
(Brehm&Kassin,1993)
SEJARAH
o Masa Pra Kelahiran :
1860, Lazarus & Steindhal : Mempelajari bahasa, tradisi & institusi untuk
menemukan jiwa umat manusia yg berbeda dr jiwa individual --> dipengaruhi oleh
antropologi
1880, Wundt : Psikologi Rakyat (Folk Psychology) & menyejajarkan dengan psikologi
individu dalam eksperimennya
Mempengaruhi sosiolog E. Durkheim--> Teori ttg perilaku masyarakat
oMasa Awal :
Ditandai dengan dua buah buku : Psikologi Sosial tahun 1908 oleh McDougall
(psikologi) & Ross (sosiologi)
McDougall : Psikologi sosial dengan teori - teori instink
Ross : Teori struktur sosial
Allport, 1924 --> Buku Psikologi Sosial, pendekatan individual dalam menerangkan
Psikologi sosial--> pengaruh faktor majemuk pada individu
Sherif, 1935, eksperimen tentang pembentukan norma sosial
Masa Perang Dunia I & II
Studi – studi tentang
otoritarianisme
Setelah perang beralih ke
proses individual & proses
interaksi sosial
Pengaruh psikologi Gestalt :
penelitian tentang proses
kesadaran (kognitif) &
pengaruh pada psikologi
sosial individu
Masa Mutakhir & akan datang
1970-1980 : penelitian ttg
atribusi, sikap, gender,
diskriminasi seksual, psi
lingkungan, psikologi massa
Berkembang penel tentang
psikologi sosial terapan:
psikologi lingkungan kerja,
psikologi lingkungan, psikologi
kepolisian
Pasca 1990 : penelitian kognisi &
penerapan psikologi sosial dgn
perspektif kultural yg
multidimensional &
kemajemukan sosial
Pada Dasarnya Dalam Psikologi Sosial
Kita Akan Mempelajari :
Proses-proses
Individual :
Performance
Sikap
Atribusi
Proses-proses
kognitif
Disonansi
Persepsi
Emosi
Proses
interpersonal :
Agresi
Daya tarik/afiliasi
Konformitas dan
kepatuhan
Perilaku menolong
Pengaruh sosial
Peranan dan perbedaan
seks
Interaksi sosial
Proses – Proses Kelompok
Lintas Budaya
Crowding dan
Interpersonal
Proses Kelompok
Isu – isu Etnis dan
Sosial
Fokus Utama Dalam Psikologi Sosial ?
1.
2.
3.
4.
Pengaruh individu terhadap orang
lain
Pengaruh kelompok pada individuindividu anggotanya
Pengaruh individu anggota-anggota
terhadap kelompoknya sendiri
Pengaruh satu kelompok terhadap
kelompok lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU
SOSIAL ?
Aksi dan karakteristik dari orang-orang
lain
Proses kognitif dasar
Variabel ekologi (lingkungan)
Konteks budaya dimana perilaku sosial
itu terjadi
Aspek biologis dari warisan sifat-sifat
dan genetik yang relevan dengan
perilaku sosial
TEORI-TEORI
DALAM PSIKOLOGI
SOSIAL
WILLIAM MC DOUGLAS
(22 June 1871 – 28 November
1938)
1. TEORI GENETIK
Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak
lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa "manusia adalah
binatang sosial" menjadi inti dan teori genetik dan
sekaligus menjadi dasar asumsinya, bahwa komponenkomponen dari tingkah laku sosial dihubungkan dengan
atau mempunyai akar pada penyebab genetik yang
tidak dipelajari. Misalnya Konrad Lorenz (dalam
Dayakisni, 2006:14), seorang ahli etiologi, yang
mempelajari gejala sosial pada binatang.
Ahli yang lainnya William Mc Douglas (dalam
Dayakisni, 2006:14) juga mendasarkan pada konsepkonsep genetik pada tingkah laku sosial. Douglas
berpendapat bahwa banyak sifat dan tingkah laku
spesifik dapat dijelaskan dalam istilah insting, tingkah
laku yang memiliki tujuan langsung yang tidak
dipelajari.
2. TEORI STIMULUS — RESPONS
Prinsip teori ini menyatakan bahwa:
"Kalau stimulus memberikan akibat yang positif
atau memberi reward maka respons terhadap stimulus
tersebut akan diulangi pada kesempatan lain dimana
stimulus yang sama timbul. Sebaliknya apabila
respons memberikan akibat yang negatif (hukuman
dan sebagainya) hubungan antara stimulus - respons
tersebut akan dihindari pada kesempatan lain".
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam teori
ini
adalah
stimulus,
respons,
dorongan,
reinforcementlfaktor penguat. Stimulus adalah
peristiwa yang terjadi baik di luar maupun di dalam
tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya suatu
perubahan tingkah laku. Respons adalah perubahan
yang disebabkan oleh adanya stimulus.
3. TEORI KOGNITIF
Pokok
pikiran
dalam
pendekatan
kognitif
adalah
bahwa
perilaku
individu
tergantung
pada
caranya
mengamati situasi sosial. Secara
spontan dan otomatis orang akan
mengorganisasikan
persepsi,
pikiran dan keyakinannya tentang
situasi sosial ke dalam bentuk
yang sederhana dan bermakna.,
seperti yang mereka lakukan
terhadap objek..
Bagaimanapun rancunya situasi orang
akan mengadakan pengaturan dan
pengorganisasian ini (persepsi dan
pengartian lingkungan) akan mempengaruhi
perilaku individu dalam situasi sosial
Teori kognitif mempunyai tekanan
yang berbeda dengan teori belajar yaitu:
a. Teori kognitif memusatkan diri pada
interpretasi dan organisasi perseptual
mengenai keadaan seseorang, bukan
keadaan masa lalu.
b. Teori kognitif mencari sebab-sebab
perilaku pada persepsi atau interpretasi
individu terhadap situasi dan tidak pada
realita situasinya. Interpretasi individu
terhadap situasi merupakan hal yang lebih
penting daripada bagaimana sebenarnya
situasi itu.
4. TEORI BELAJAR SOSIAL (SOCIAL
LEARNING THEORY)
Mekanisme belajar dapat dibagi dalam tiga
mekanisme umum (Sears, dkk., 1985:13-14)
yaitu:
a. Asosiasi (Classical Conditioning)
b. Reinforcement
c. Imitasi
Terdapat beberapa ciri khusus dalam pendekatan
belajar yaitu (Sears., 1985:14):
a. Sebab-sebab perilaku diduga terletak terutama pada
pengalaman belajar individu di masa lampau. Para ahli
teori belajar mengaitkan diri pada pengalaman masa lalu
dan kurang memperdulikan seluk beluk situasi yang
sedang terjadi.
b. Pendekatan belajar cenderung menempatkan
penyebab perilaku terutama pada lingkungan eksternal
Cara yang penting dalam belajar sosial
dan tidak pada pengartian subjektif individu terhadap
adalah tingkah laku imitasi.
apa yang terjadi. Pendekatan ini menekankan kejadian
eksternal yang telah diasosiasikan dengan stimulus atau
reinforcement yang telah dikaitkan dengan timbulnya
tanggapan atau model peran yang pernah diternui.
Dollard & Miller (dalam
Semua ini bersifat eksternal bagi individu. Sebagai sebabWibowo,1988:I.28-I.29) menyatakan terdapat sebab terjadinya perilaku pendekatan belajar tidak
menekankan keadaan subjektif misalnya persepsi
3 (tiga) mekanisme imitasi:
terhadap situasi dan emosi.
a. Tingkah Laku Sama
b. Tingkah Laku Tergantung
c. Tingkah Laku Salinan (Copying)
c. Biasanya diarahkan untuk menjelaskan perilaku yang
nyata dan bukan pada keadaan subjektif atau psikologis.
5. TEORI PSIKOANALISA
Tokoh dan teori ini adalah Freud. Alasan
Teori ini dipakai untuk menelaah tingkah
laku sosial adalah adanya pendapat dan
Freud bahwa terdapat pertentangan yang
mendasar antara pemuasan keinginankeinginan
dan
kebutuhan-kebutuhan
individual dengan kesiapan masyarakat
dalam memenuhi semua kebutuhan
tersebut.
c. Tahap Phallic: Mulai terjadi setelah
usia 3 — 4 tahun.
d. Tahap Laten : Merupakan masa
konsolidasi dalam perkembangan,
menyesuaikan diri dengan
lingkungan diluar keluarga.
e. Tahap Genital: Secara psikologis ditandai
dengan ciri-ciri antara lain hasrat untuk
mandiri, lebih menghargai aturan-aturan
dari teman sebaya, pemberontakan
melawan orang tua, pikiran-pikiran
bingung dan lain-lain.
Menurut teori ini pula perkembangan
individu menuju kedewasaan adalah
melalui serangkaian tahapan :
a. Tahap Oral: Bayi baru lahir s/d 1 atau
1,5 tahun.
b. Tahap Anal: Berlangsung dari usia 1
atau 1,5 tahun — 4 tahun
Sigmund Freud
( 6 May 1856 – 23 September 1939)
6. TEORI PERAN
Pengertian Peran (Role)
biasanya didefinisikan sebagai
serangkaian tingkah laku atau
fungsi-fungsi yang dikaitkan
dengan posisi khusus dalam
hubungan tertentu. Menurut Bidle
Thomas (Wibowo, 1988:1.21) ada
4 (empat) istilah tentang perilaku
dalam kaitannya dengan peran:
Edwin Joel Thomas
(1899 – 1987)
a. Harapan (expectation).
b. Norma (norm).
c. Wujud Perilaku (performance).
d. Penilaian (evaluation) dan
Sanksi
(sanction).
Charles John Biddle
(1890 – 1972)
Metode Penelitian
Metode pengumpulan data & analisis
1. Teknik investigasi umum : Teknik sejarah kasus,
statistik, metode diagnostik
2. Teknik Proyeksi
3. Pengukuran Sikap
Rancangan Penelitian : Eksperimental, Korelasi, replikasi &
metode berganda
Penelitian Psikologi Sosial
Norman Triplett (1898) : anak2 bersepeda beramairamai ternyata lbh cepat dr bersepeda sendiri -->
kehadiran org lain thd peningkatan prestasi
1920an-1930an, Western Electric : motivasi sosial
karyawan sama besar/lbh besar dr motivasi ekonomi
Sherif (1936) : pembentukan norma kelompok
K. Lewin (1947) : pengaruh kelompok lebih kuat dr
pengaruh seorang penceramah
E.E. Smith (1961) : teori disonansi kognitif
Milgram (1963) : otoritas