PERAN CAFE PROCOPE TERHADAP REVOLUSI PRA

PERAN CAFÉ PROCOPE TERHADAP REVOLUSI PRANCIS

Artikel ilmiah ini dibuat untuk menempuh Ujian Akhir Semester mata kuliah
Kapita Selekta Budaya Prancis dan Negara-negara Frankofon

Oleh:

Dhea Rizki Amalia
1506683032

JAKARTA
2016

Abstrak

Kafe merupakan suatu elemen yang penting dalam kehidupan bermasyarakat
di Prancis. Kafe berfungsi sebagai tempat pertemuan juga tempat berdiskusi hal-hal
yang sedang hangat di kalangan masyarakat Prancis. Namun, tidak mudah untuk
membuat masyarakat Prancis mau berbagi cerita karena mereka merupakan tipe
orang yang sangat menjaga privasi dirinya dan orang lain. Kebutuhan masyarakat
Prancis akan info-info atau berita sekadar pertandingan sepak bola menyebabkan

dibuatlah keanggotaan komunitas kafe. Cukup dengan mengunjungi kafe yang
memiliki komunitas secara terus menerus, terbiasa dengan suasana dan kultur kafe,
maka dengan sendirinya akan terdaftar menjadi anggota komunitas kafe. Café
Procope sebagai salah satu kafe tertua di Prancis, juga merupakan tempat

bersejarah. Sebelum Revolusi Prancis tercetus, para sastrawan, filsuf, dan tokoh
penggerak revolusi sebelumnya berdiskusi di kafe ini. Napoleon Bonaparte juga
merupakan anggota komunitas dari Café Procope .

Kata kunci: Café Procope, kafe, kopi, Prancis, Revolusi Prancis, komunitas kafe.

I. PENDAHULUAN
Kafe sangat berperan dalam kehidupan masyarakat Prancis. Sudah
menjadi suatu kebudayaan bagi orang-orang Prancis untuk menyempatkan
datang ke kafe di mana di sana mereka tidak hanya minum kopi, tetapi juga
berdiskusi, bertukar pikiran, dan membahas isu-isu yang sedang hangat.
Mengingat orang Prancis sangat menjaga privasinya, keberadaan kafe sangat
membantu mereka untuk melakukan rendez-vous1 dengan teman-teman
mereka. Bahkan jika pengunjung kafe sudah sering berkunjung ke kafe
tertentu, ia akan terdaftar sebagai anggota tetap kafe tersebut. Jika sudah

menjadi anggota tetap kafe, biasanya info-info yang ada di sekitar mereka
terkait wilayah tempat mereka tinggal pun mereka akan dengan cepat
mengetahuinya. Seperti yang Hurtaut dan Magny tulis dalam Dictionnaire de
Paris pada tahun 1779: "Seseorang mendapatkan berita di sana, baik lewat

percakapan, atau lewat membaca surat kabar. Anda tidak harus menghadapi
siapa pun dengan moral yang buruk, tidak ada orang yang berisik, tidak ada
tentara, tidak ada rumah tangga, tidak ada orang yang bisa mengacaukan
ketenangan masyarakat."
Jika ditelusuri sejarahnya, salah satu kafe di Prancis yaitu Café Procope ,
berperan dalam tercetusnya Revolusi Prancis walau tidak secara langsung.
Café Procope telah mempertemukan para tokoh-tokoh penggerak Revolusi

Prancis untuk berdiskusi bahkan berdebat.

II. DEFINISI CAFÉ
Kata café sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya kopi dan tempat
untuk meminum kopi atau minuman lainnya. Sedangkan definisi café menurut
kamus Le Robert micro poche merupakan tempat umum di mana kita bisa
meminum minuman. Jika dilihat dari sejarah munculnya café di Prancis, pada

awalnya memang Francesco Procopio Dei Coltelli 2, menyewa sebuah rumah
untuk dijadikan tempat meminum kopi yang ia jual.
Rendez-vous : istilah dala
ahasa Pra is ya g arti ya perte ua
Francesco Procopio Dei Coltelli : seorang berkebangsaan Italia juga pendiri Café Procope di
Paris.
1

2

Dapat disimpulkan bahwa café merupakan sebuah tempat yang tidak
hanya menyediakan tempat untuk minum, tetapi juga menjual minumanminumannya seperti kopi, teh, alkohol, cokelat, es krim3, dan lain-lain. Yang
menjadi ciri khas café adalah kopi yang dijualnya. Namun, café tidak hanya
menjual minuman, berbagai macam roti seperti baguette dan croissant pun ada
di café.
Rata-rata kafe sekarang memiliki jam buka sampai tengah malam. Jika
pada pagi hari kafe akan menyajikan menu untuk sarapan seperti kopi dan roti,
pada siang hari kafe akan menyajikan menu untuk makan siang, pada malam
hari kafe akan berubah menjadi bar dan biasanya kafe akan menyajikan
minuman untuk orang dewasa seperti alkohol dan minuman keras lainnya.

Pengunjung kafe pada zaman dahulu biasanya terdiri dari laki-laki dan
jarang sekali ada pengunjung wanita. Bangsawan wanita biasanya menikmati
kafe di dalam gerbong kereta dengan cangkir dan piring perak.
Selama Revolusi Prancis berlangsung, kafe menjadi pusat untuk
mendiskusikan topik-topik politik yang biasanya dipimpin oleh anggota klub
Revolusioner. Sedangkan dalam periode Restorasi, café adalah sebuah
lembaga sosial yang penting, bukan sebagai tempat untuk makan, tetapi
sebagai sebuah tempat untuk bertemu teman, minum kopi, membaca koran,
bermain catur dan membahas politik. Pada awal abad ke-19, kafe mulai
beragam; ada cafés-chantants atau café-concert di mana pengunjung kafe akan
dihibur dengan kebolehan bernyanyi penyanyi kafe
Mariana Starke, penulis panduan wisatawan 'ke Eropa pada awal abad ke19, menulis tentang kafe Paris: "Wanita juga memiliki kebiasaan sering
mengunjungi kafe di mana teh, kopi, cokelat, dll. disajikan di pagi hari; dan
kopi, minuman, bir, limun, dan es di malam hari. Sebagian besar kafe
memberikan apa yang disebut déjeuner froid à la fourchette ... orang-orang
Paris ... sering mengambil sarapan daging ini."

3

Es krim baru disajikan di kafe-kafe pada masa Restorasi


III. AWAL MULA MUNCULNYA CAFÉ DI PRANCIS
Biji kopi pertama kali diperkenalkan di Prancis pada abad ke-17 oleh
seorang pedagang, Jean de la Rocque. Lalu pada tahun 1672, kafe dibuka
pertama kali di Paris oleh Pasqua Rosée, seorang berkebangsaan Armenia. Ia
menjual kopi di pameran di St. Germain. Karena penjualan kopinya sukses, ia
memindahkan usaha kecil-kecilannya itu ke Quai de l’École, lalu di Quai de
Louvre. Ia menjual kopi dari pintu ke pintu. Namun, karena pada saat itu

masyarakat lebih menyukai anggur dan bir, ia menyerah dan kembali ke
London.
Tiga atau empat tahun kemudian, Maliban, seorang berkebangsaan
Armenia, membuka kafe di rue Bussy. Selain kopi, ia juga menjual tembakau
dan pipa. Setelah itu ia pergi ke Belanda, meninggalkan pelayan sekaligus
mitranya, Gregory, untuk bertanggung jawab atas kafe. Gregory pindah ke r ue
Mazarine, supaya dekat dengan Comédie Française . Bersama seorang Persia

bernama Makara, kafe tersebut pun laku keras.
Setelah itu, pada tahun 1689, dibukalah Café Procope oleh Francesco
Procopio Dei Coltelli atau yang dikenal di Prancis bernama François Procope.

Procope mendirikan Café Procope tepat di seberang Comédie Française, di r ue
Fossés-St.-Germain (sekarang bernama rue de l’Ancienne Comédie).

Sejarah mencatat bahwa semenjak Café Procope dibuka, kopi menjadi
minuman yang disukai. Pada masa pemerintahan Louis XV ada 600 kafe di
Paris. Pada akhir abad ke-18, ada lebih dari 800 kafe dan pada tahun 1843,
jumlah ini telah meningkat sampai lebih dari 3000.

IV. CAFÉ PROCOPE
Café Procope yang merupakan kafe tertua di Prancis dan sampai sekarang

masih aktif beroperasi walau sudah berubah tipe menjadi café-restaurant4.
Café Procope didirikan oleh François Procope pada tahun 1689 di rue de

l’Ancienne Comédie, tepat berhadapan dengan gedung teater Comédie

4

café-restaurant : tipe kafe yang tidak hanya menjual minuman dan makanan ringan untuk
sarapan, tetapi juga makanan berat untuk makan siang.


Française . Letaknya yang sedemikian rupa ini membuat Café Procope sangat

ramai dikunjungi oleh pengunjung dari teater. Sebut saja Voltaire, Diderot, dan
Jean Jacques Rousseau, mereka merupakan pelanggan setia dari kafe yang pada
awalnya bertempat di sebuah rumah sewaan ini. Tempat ini menjadi tempat
berkumpul kalangan seniman dan juga tempat untuk membaca. Sangat
mungkin kebiasaan untuk membaca dan berdiskusi di sebuah kafe berasal dari
kebiasaan di Paris ini.
Pada tahun 1724, Procope ditangani anak Procopio. Tempat itu menjadi
makin terkenal sebagai titik kumpul para intelektual. Di tengah suasana politik
Perancis yang makin panas, Procope menjadi tempat konsolidasi kalangan
cerdik cendekia. Napoleon Bonaparte pun bergabung di tempat ini dan disebut
sebagai pelanggan baru.
Procope pernah tutup dan berpindah tangan. Tempat ini juga pernah
menjadi galeri. Namun, fungsinya relatif tetap karena kalangan intelektual
masih saja berkumpul di tempat ini. Kembali kafe ini tutup lagi dan dibuka
kembali hingga pemilik yang baru tidak hanya menjual minuman, tetapi juga
makanan atau menjadi restoran.
Pada tahun 1956, setelah bergonta-ganti pemilik, pemilik yang baru,

Deroussent, berusaha mengubah penampilan kafe ini. Ia juga mulai
menghadirkan sejumlah makanan baru hingga orang lebih mengakui Le
Procope sebagai restoran. Namun, restoran ini tak banyak menghilangkan ciri

khas semula.

V. PERAN KAFE DALAM MASYARAKAT PRANCIS
Semenjak kopi menjadi tenar di Prancis di akhir abad ke-17, ditambah juga
keberadaan beberapa kafe yang sering dikunjungi oleh sastrawan juga filsuf,
budaya kafe pun tercipta di antara masyarakat Prancis. Orang-orang Prancis
dikenal sangat menjaga privasi, bahkan mereka tidak mudah untuk
mengundang orang ke rumah atau apartemen mereka. Lalu, biasanya jika
mereka benar-benar harus bertemu, mereka akan melakukan rendez-vous di
kafe, bistro, dan sejenisnya.

Kafe di sini memiliki andil dalam mempertemukan para pengunjung kafe
yang mungkin pada awalnya tidak berani bicara sembarangan dengan orang
lain yang tidak begitu dikenalnya. Namun, jika pengunjung kafe tersebut
mengunjungi kafe secara terus menerus, orang-orang akan mempertimbangkan
pengunjung kafe tersebut untuk masuk ke dalam jalinan komunitas kafe. Lalu,

jika rapport sudah terbentuk, pada saat itu juga pengunjung kafe telah terdaftar
sebagai anggota keluarga besar kafe dalam sebuah permukiman kota.
Keuntungan dari menjadi anggota komunitas kafe antara lain anggota
komunitas kafe dapat dengan cepat mengetahui berita atau info-info yang
sedang hangat seperti pemilihan presiden, pertandingan sepak bola,
pertandingan basket, cuaca, bahkan di café philosophique, anggota komunitas
kafe dapat mengikuti diskusi-diskusi terkait ideologi, aliran, dan pemahaman
yang biasanya muncul pada isu-isu atau kasus-kasus terkini dan dimoderatori
oleh filsuf yang kebetulan menjadi anggota komunitas kafe tersebut.

VI. REVOLUSI PRANCIS
Révolution Française atau Revolusi Perancis yang berlangsung pada 1789

– 1799 adalah suatu periode sosial radikal dan pergolakan politik di Perancis
yang memiliki dampak abadi terhadap sejarah Perancis, dan lebih luas lagi,
terhadap Eropa secara keseluruhan. Monarki absolut yang telah memerintah
Perancis selama berabad-abad runtuh dalam waktu tiga tahun. Rakyat Perancis
mengalami transformasi sosial politik yang epik; feodalisme, aristokrasi, dan
monarki mutlak diruntuhkan oleh kelompok politik radikal sayap kiri, oleh
massa di jalan-jalan, dan oleh masyarakat petani di perdesaan. Ide-ide lama

yang berhubungan dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat, dan Gereja
Katolik digulingkan secara tiba-tiba dan digantikan oleh prinsip-prinsip baru;
Liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).

Ketakutan terhadap penggulingan menyebar pada monarki lainnya di seluruh
Eropa, yang berupaya mengembalikan tradisi-tradisi monarki lama untuk
mencegah pemberontakan rakyat. Pertentangan antara pendukung dan
penentang Revolusi terus terjadi selama dua abad berikutnya.

Di tengah-tengah krisis keuangan yang melanda Perancis, Louis XVI naik
takhta pada tahun 1774. Pemerintahan Louis XVI yang tidak kompeten
semakin menambah kebencian rakyat terhadap monarki. Didorong oleh sedang
berkembangnya ide pencerahan dan sentimen radikal, Revolusi Perancis pun
dimulai pada tahun 1789 dengan diadakannya pertemuan Etats-Généraux pada
bulan Mei. Tahun-tahun pertama Revolusi Perancis diawali dengan
diproklamirkannya Sumpah Lapangan Tenis pada bulan Juni oleh Troisième
Etats, diikuti dengan serangan terhadap Bastille pada bulan Juli, Deklarasi Hak

Asasi Manusia dan Warga Negara pada bulan Agustus, dan mars kaum wanita
di Versailles yang memaksa istana kerajaan pindah kembali ke Paris pada bulan

Oktober. Beberapa tahun ke depannya, Revolusi Perancis didominasi oleh
perjuangan kaum liberal dan sayap kiri pendukung monarki yang berupaya
menggagalkan reformasi.
Sebuah negara republik didirikan pada bulan Desember 1792 dan Raja
Louis XVI dieksekusi setahun kemudian. Perang Revolusi Perancis dimulai
pada tahun 1792 dan berakhir dengan kemenangan Perancis secara spektakuler.
Perancis berhasil menaklukkan Semenanjung Italia, Negara-Negara Rendah,
dan sebagian besar wilayah di sebelah barat Rhine – prestasi terbesar Perancis
selama berabad-abad.
Secara internal, sentimen radikal Revolusi berpuncak pada naiknya
kekuasaan Maximilien Robespierre, Jacobin, dan kediktatoran virtual oleh
Komite Keamanan Publik selama Pemerintahan Teror dari tahun 1793 hingga
1794. Selama periode ini, antara 16.000 hingga 40.000 rakyat Perancis tewas.
Setelah jatuhnya Jacobin dan pengeksekusian Robespierre, Direktori
mengambil alih kendali negara pada 1795 hingga 1799, lalu ia digantikan oleh
Konsulat di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte pada tahun 1799.

VII. KESIMPULAN
Café Procope sebagai kafe tertua di Prancis menyimpan banyak sejarah

juga jatuh bangunnya kopi di Prancis. Tokoh-tokoh Prancis seperti Voltaire
dan Napoleon Bonaparte merupakan anggota komunitas kafe dari Ca fé
Procope dan jika kita kembali pada masa abad ke-17, isu terhangatnya adalah

monarki absolut yang memiliki kekuasaan tanpa batas terhadap masyarakat
Prancis. Bukan suatu hal yang mustahil jika para tokoh Prancis mampu
mengangkat isu tentang revolusi pada saat diskusi di Café Procope . Café
Procope pun menjadi tempat di mana para tokoh-tokoh Revolusi

mendiskusikan rencana juga taktik dalam merencanakan Revolusi Prancis.
Perjalanan Café Procope pernah mengalami jatuh bangun karena kafe ini
pernah beberapa kali tutup padahal Café Procope merupakan salah satu tempat
bersejarah yang seharusnya bisa dipelihara dan bisa dijadikan sebagai tujuan
wisata para turis. Ditambah juga ada beberapa barang peninggalan yang dapat
menarik turis untuk datang, salah satunya adalah topi Napoleon Bonaparte.

VIII. DAFTAR PUSTAKA
http://www.web-books.com/Classics/ON/B0/B701/16MB701.html
https://www.britannica.com/event/French-Revolution
http://www.france-pittoresque.com/spip.php?article5754
http://travel.kompas.com/read/2013/05/08/10430285/Le.Procope.Kisah.Kelah
iran.Kafe.Modern
https://www.seniberpikir.com/sejarah-revolusi-perancis/