KEBIJAKAN SOSIAL DAN PERKEMBANGAN REMAJA

KEBIJAKAN SOSIAL DAN PERKEMBANGAN REMAJA
Oleh : Teta Fitria
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182
Masa Remaja merupakan masa untuk melakukan evaluasi, membuat keputusan,
mengembangkan komitmen, dan menemukan tempat di dunia ini. Sebagian besar remaja berhasil
melakukan negosiasi terhadap panjangnya perjalanan yang harus mereka lalui menuju
kematangan orang dewasa; meskipun demikian sebagian kecil di antara mereka ada yang tidak
berhasil.Perbedaan sosio-ekonomi, etnik, budaya, gender, usia, dan gaya hidup turut
mempengaruhi jalan hidup dari setiap remaja(Spencer, 2006).
Perkembangan berkaitan dengan proses belajar, yaitu proses pencarian informasi dan
ilmu pengetahuan melalui pergaulan dengan orang lain dan penghayatan nilai-nilai kehidupan.
Dari proses inilah akan terjadi internalisasi nilai-nilai yang sangat berpengaruh pada
perkembangan individu. Adanya perkembangan menimbulkan perubahan, disebabkan karena
perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi, misalnya perkembangan intelegensi pada seseorang anak akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf. Dan perkembangan dan pertumbuhan dalam diri individu
berbeda-beda , karena beberapa individu ada yang pendek, ada yang tinggi, ada yang gemuk, ada
yang kurus. Keunikan perkembangan dan pertumbuhan individu disebabkan perbedaan kondisi
lingkungan, perbedaan herediter, perbedaan aktivitas, perbedaan kondisi fisiologis, perbedaan

usia, dan perbedaan jenis kelamin.
Isu- isu perkembangan
Manakah yang benar, perkembangan lebih berkaitan dengan bawaan(herideter) atau
pengasuhan(lingkungan)? Perkembangan berlangsung secara kontinu dan mulus atau
diskontinu dan seperti tahapan? Perkembangan lebih berkaitan dengan pengalaman di masa
awal kehidupan atau pengalaman di kehidupan selanjutnya? Pertanyaan-pertanyaan ini
merupakan isu penting yang muncul ketika mempelajari perkembangan.


Bawaan dan pengasuhan isu bawaan-pengasuhan

Para pendukung faktor”bawaan” menyatakan bahwa faktor yang terpenting yang
mempengaruhi perkembangan adalah warisan biologis dan lingkungan yang ekstrem-

lingkungan yang secara psikologis bersifat gersang dan bermusuhan-dapat menghambat
pertumbuhan. Namun para pendukung faktor”pengasuhan” menyatakan bahwa faktor
terpenting yang mempengaruhi perkembangan adalah pengalaman lingkungan. Dan menurut
psikolog lainnya menekankan pentingnya pengasuhan atau pengalaman lingkungan dalam
perkembangan. Pengalaman dapat menghantarkan individu dari pengaruh lingkungan
biologis-nutrisi, perawatan medis, obat-obatan, dan kecelakaan fisik ke lingkungan sosialkeluarga, kawan sebaya, sekolah, komunitas, media, budaya.



Perkembangan terjadi secara kontinu atau diskontinu
Seorang anak berubah dari tidak mampu berpikir abstrak mengenai dunianya menjadi
mampu. Perubahan dalam perkembangan ini bersifat kualitatif atau diskontinu, bukan



perubahan yang bersifat kuantitatif atau kontinu.
Perkembangan lebih berkaitan dengan pengalaman awal atau pengalaman kehidupan
selanjutnya
Para ahli mengatakan bahwa peranan pengalaman di masa selanjutnya , bahwa anak-anak
dapat dibentuk seiring dengan perkembangannya dan pentingnya kepekaan pengasuh di
masa selanjutnya sama dengan pentingnya kepekaan pengasuh di masa awal mereka.

KEBIJAKAN SOSIAL
Kebijakan sosial adalah rangkaian tindakan yang dirancang oleh pemerintah nasional
untuk mempengaruhi kesejahteraan para warganya. Akhir –akhir ini, banyak peneliti di bidang
perkembangan remaja berusaha untuk merancang studi yang hasilnya dapat mendukung
kebijakan sosial dalam hal pengambilan keputusan yang arif dan efektif(Benson dkk., 2004,

2006; Ferber,2002; Pittmen & Diversi, 2003; Pittman dkk, 2003; Wertlieb, Jac obs &
Lerner,2003). Namun negara Amerika Serikat memiliki kebijakan sosial yang terpecah-pecah
seperti adanya penggunaan obat terlarang dan kenakalan remaja. Sehingga pemerintah harus
lebih banyak mengadopsi perspektif yang menyangkut kondisi kesejahteraan, menekankan
keberadaan dalam kondisi sehat, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk berhasil dalam
pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan. Pendekatan ini melampaui pemberantasan risiko dan
secara sengaja berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan. Kebijakan sosial Amerika Serikat
yang menyangkut remaja perlu direvisi agar dapat digunakan untuk melayani anak muda.
Beberapa ahli menyatakan remaja sebagai suatu kelompok usia yang kurang memperoleh
layanan yang memadai dari pemerintah. Mereka juga

menyatakan adanya ketidaksetaraan

genarasi, di mana pemerintah lebih banyak memberikan dukungan kepada orang-orang lanjut
usia.