4.1.2 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI - DOCRPIJM 1a24910b97 BAB IVBAB IV PROFIL KABUPATEN HALUT

  04 PROFIL KABUPATEN HALMAHERA UTARA

4.1 PROFIL GEOGRAFIS

  4.1.1 LETAK ASTRONOMIS

  Secara ASTRONOMIS Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi

  ”

  koordinat: 0 50’00” sampai 2 22’10” LU dan 127°34'50 sampai 128 8'30” BT. Itu berarti Wilayah Kabupaten Halmahera Utara berada di belahan bumi bagian Utara dan belahan bumi bagian Timur.

  4.1.2 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

  Secara Geografis & Administrasi, batas wilayah Kabupaten Halmahera Utara, adalah:  Sebelah Utara, berbatasan dengan Samudera Pasifik.  Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten Halmahera Timur, dan Laut Halmahera.

   Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat.  Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan: Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat.

  4.1.3 LUAS WILAYAH

  Berdasarkan UU No. 1/2003 Kabupaten Halmahera Utara memiliki luas wilayah +

  2

  2

  24.983,32 km yang meliputi wilayah laut: 19.563,08 km (78 %), wilayah daratan:

  2

  5.420,24 km (22 %) dan berjarak 138 mil laut dari Ternate/ Ibukota Kabupaten Halmahera Utara.

  Dengan adanya pemekaran Kabupaten Pulau Morotai (UU No. 53/2008), luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara ± 22.507,32 km² meliputi luas daratan 4.951,61 km² (22%) dan lautan seluas 17.555,71 km² (78%).Kabupaten Halmahera Utara yang

  IV - 1 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  Bidang Cipta Karya mencakup pulau-pulau kecil lainnya di bagian utara Pulau Halmahera, memiliki tipologi lingkungan yang khas, dimana tidak hanya memiliki alam pegunungan tetapi juga memiliki areal pesisir pantai (coastal area) dengan berbagai sumber daya alam yang prospektif untuk dikembangkan.

  Keunikan willayah ini, memerlukan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian yang terarah dan dapat digunakan sebagai dasar pembangunan wilayah ini.

  2 Luas Wilayah: + 22.507,32 km 161.581Jiwa

  Penduduk :

  17Kecamatan Kecamatan :

  1.Tobelo 197 Desa Desa/Kelurahan :

  2.Tobelo Selatan

  3.Galela

  MusimKemarau : Februari – Agustus

  4.Kao

  Kondisi MusimHujan : September - Januari

  5.Malifut

  6.Loloda Utara

  Geografi& o o

  7.Tobelo Utara

  Posisi : 50'00” 2 22'10” LU Demografi o o

  8.Tobelotengah

  • 128

  127 34'50" 8'30” BT

  9.TobeloTimur

  Daerah

  10.Tobelo Barat

  11.Galela Barat

  Berada Pada

  12.Galela Utara

  13.Galela

  Kawasan : IMS-GT, IMT-GT

  Selatan

  14.LolodaKepula Batas Wlilayah uan

  15.Kao Utara Utara : Samudera Pasifik.

  16.Kao Barat Selatan : Kab. Halbar

  17.KaoTeluk

Barat : Kab. Halbar

Timur : Kab. Haltim &

   Laut Halmahera .

  IV - 2 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  

Bidang Cipta Karya

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

  IV - 3

Gambar 4.1 : Peta administrasi kab. Halmahera utara

4.2 PROFIL DEMOGRAFI

  4 Tobelo Tengah 10,713 11,542 12,803 14,529 17,126

  17 Loloda Kepulauan 7.464 5.081,110 1.47 3,37 Jumlah 166,293 308,104,932 1,05 100

Tabel 4.2. Prediksi jumlah penduduk NO KECAMATAN

  TAHUN 2014 2018 2023 2028 2033

  1 Tobelo 24,618 26,522 29,421 33,386 39,356

  2 Tobelo Selatan 13,411 14,448 16,027 18,188 21,439

  3 Tobelo Utara 10,427 11,234 12,461 14,141 16,669

  5 Tobelo Timur 6,828 7,356 8,160 9,260 10,916

  15 Malifut 10.349 36.424,712 0.28 4,68

  6 Tobelo Barat 4,447 4,791 5,315 6,031 7,109

  7 Galela 7,910 8,522 9,453 10,727 12,645

  8 Galela Utara 8,694 9,366 10,390 11,790 13,899

  9 Galela Barat 9,636 10,381 11,516 13,068 15,405

  10 Galela Selatan 9,448 10,179 11,291 12,813 15,104

  11 Kao 6,925 7,461 8,276 9,391 11,071

  12 Kao Utara 9,649 10,395 11,531 13,086 15,425

  16 Loloda Utara 10.231 38.237,167 0.27 4,63

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  IV - 4

  4 Tobelo Tengah 10.713 5.834,561 1.84 4,84

  4.2.1 JUMLAH PENDUDUK KAB. HALMAHERA UTARA

Tabel 4.1. Jumlah penduduk Kab. Halmahera Utara No. Kecamatan Jumlah

  Penduduk (jiwa)

Luas

Wilayah

(Ha)

Kepadatan

  Penduduk (Jiwa/Ha) Distribusi Penduduk (%)

  1 Tobelo 24.618 3.117,405 7.90 11,13

  2 Tobelo Selatan 13.411 20.566,143 0.65 6,06

  3 Tobelo Utara 10.427 9.291,272 1.12 4,71

  5 Tobelo Timur 6.828 12.460,319 0.55 3,09

  13 Kao Barat 8.632 59.287,743 0.15 3,90

  6 Tobelo Barat 4.447 29.367,585 0.15 2,01

  7 Galela 7.910 13.844,71 0.57 3,58

  8 Galela Utara 8.694 25.014,670 0.35 3,93

  9 Galela Barat 9.636 4.584,113 2.10 4,36

  10 Galela Selatan 9.448 8.379,390 1.13 4,27

  11 Kao 6.925 11.665,662 0.59 3,13

  12 Kao Utara 9.649 12.153,529 0.79 4,36

  14 Kao Teluk 6.911 12.794,841 0.54 3,12

HALMAHERA UTARA

  1. Ratio SiswaSekolah 240 137

  2. Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah Sekolah Menengah Tingkat Pertama / Madrasah Tsanawiyah di kabupaten Halmahera Utara sudah merata di setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total SLTP baik negeri dan swasta sebanyak 39 sekolah, sedangkan jumlah total MTs sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SLTP adalah sebesar 7.740 siswa

  0.29 Sumberdata : RDTR kab. Halut

  1

  4. Ratio kelas/ Guru

  24

  40

  3. Ratio Siswa/Guru

  23

  40

  2. Ratio Siswa/Kelas

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  IV - 5

  AngkaPertisipasikasar (APK)

Tabel 4.3. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SD / MI No Jenisindikator StandarIdialNasional Kondisi Halmahera Utara

  1. SekolahDasar / Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Halmamera Utara sudah merata di setiap kecamatanya pada saat ini. Jumlah total SD baik negeri dan swasta sebanyak 245 sekaolah, sedangkan jumlah total MI sebanyak 14 sekolah. Realitas siswa didik SD pada tahun 2006 adalah sebesar 35.414 siswa dan realitas siswa didik MI adalah sebesar 2.236.

  Total 166,293 179,155 198,736 225,521 265,844 4.2.2 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN KAB.

  7,464 8,041 8,920 10,122 11,932

  17 Loloda Kepulauan

  16 Loloda Utara 10,231 11,022 12,227 13,875 16,356

  15 Malifut 10,349 11,149 12,368 14,035 16,544

  14 Kao Teluk 6,911 7,446 8,259 9,372 11,048

  13 Kao Barat 8,632 9,300 10,316 11,706 13,800

  Sekitar 100 78 % Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  IV - 6

Tabel 4.5. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SMU / MA / SMK

  5. Ratio Kelas / Guru 0,42 0,46

  33

  21

  4. Ratio Siswa / Guru

  33

  40

  3. Ratio Siswa / Kelas

  2. Ratio Siswasekolah 360 245

  Sekitar 100 79%

  1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

  NO JENIS INDIKATOR STANDAR IDEAL NASIONAL KONDISI HALMAHERA UTARA

  3. Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Persebaran Sekolah Menengah Umum / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah dikabupaten halmahera utara belum merata dan terpusat do tobelo sekitarnya pada saat ini. Jumlah total SMU baik negri dan swasta sebanyak 13 sekolah dengan jumlah siswa didik 3.818 anak, sedangkan jumlah total SMK sebanyak 5 sekolah dengan jumlah siswa didik 1.206 anak dan jumlah total MA sebanyak 6 sekolah dengan jumlah siswa didik 648 anak

Tabel 4.4. Rasio Kegiatan Belajar Mengajar Di SLTP / MTs

  Sumber Data : RDTR Kab. Halut

  5. Ratio Kelas / Guru 0,42 0,33

  22

  21

  4. Ratio Siswa / Guru

  43

  40

  3. Ratio Siswa / Kelas

  2. Ratio Siswasekolah 360 155

  Sekitar 100 79%

  1. AngkaPertisipasiKasar (APK)

  NO JENIS INDIKATOR STANDAR IDEAL NASIONAL KONDISI HALMAHERA UTARA

  Sumber Data : RDTR Kab. Halut

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  12 Galela 5 806 1 430 2 601

  4. Perguruan Tinggi / Akademik Pendidikan tinggi di Kabupaten Halmahera Utara sampai saat ini tercatat ada beberapa perguruan tinggi, yaitu Universitas Halmahera (Uniera), Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikkes)/Akademi Kebidanan (Akbid) dan politeknik PADAMARA

  35 28.308 16 4.607 Sumber : Halmahera Utara dalam Angka, 2012

  96 Jumlah 180 23.957

  1

  3 285

  17 Loloda Kepulauan 11 1500

  35

  1

  16 Loloda Utara 17 970 2 174

  15 Galela Barat 8 1072 2 324 2 306

  2 547 - -

  14 Galela Selatan 8 1018

  13 Galela Utara 11 1156 2 1018 - -

  11 Tobelo Barat 6 830 - - - -

  IV - 7

  10 Tobelo Timur 7 1054 - - - -

  3 1138 1 628

  9 Tobelo Selatan 12 1857

  8 Tobelo Utara 7 1245 3 527 1 125

  1 899 - -

  7 Tobelo Tengah 6 1495

  6 Tobelo 20 3805 7 20557 4 1871

  5 Kao Teluk 7 694 1 300 - -

  4 Kao Barat 15 1536 3 469 1 150

  3 Kao Utara 11 1626 2 544 1 120

  2 Kao 12 1362 2 542 1 400

  1 Malifut 17 1931 1 554 1 275

Tabel 4.6. Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Halmahera Utara No Kecamatan SD Murid (Jiwa) SLTA Murid (Jiwa) SLTA Murid (Jiwa)

  4.2.3 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN Dari hasil SUSANAS 2005, dilihat berdasarkan status pekerjaan nampak bahwa presentase terbesar dari penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja adalah pekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga dan buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar yaitu masing - masing sekitar 34,99%, 18,40% dan 17,78%. Hal ini sangat berkaitan erat dengan mayoritas penduduk kabupaten halmahera utara yang

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  IV - 8

  bekerja di sektor pertanian atau perkebunan. biasanya mereka bekerja menggarap lahan pertanian sendirian atau dibantu anggota keluarga. Selanjutnya sekitar 16,04% bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai, sekitar 5,85% berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian, sekitar 5,40% berstatus sebagai buruh tetap/buruh dibayar dan sisanya dengan presentase terkecil yaitu sekitar 1,54% dengan status pekerja bebas di non pertanian.

  4.2.4 STRUKTUR PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

Tabel 4.7. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

  NO KELOMP OK UMUR JENIS KELAMIN JUMLAH KET.

  LAKI - LAKI PEREMPUAN 1 0 - 4 13.403 10.908 24.311 2 5 - 9 14.822 15.211 30.033 3 10 - 14 11.421 11.467 22.888 4 15 - 19 10.925 11.885 22.810 5 20 - 24 9.664 9.676 19.340 6 25 - 29 10.317 11.467 21.784 7 30 - 34 8.290 9.746 18.036 8 35 - 39 9.078 6.908 15.986 9 40 - 44 5.429 5.838 11.267 10 45 - 49 4.483 5.443 9.926 11 50 - 54 6.442 4.791 11.233 12 55 - 59 2.793 2.326 5.119 13 60 - 64 1.464 1.605 3.069 14 65 - 69 1.599 907 2.506 15 70 - 74 1.284 930 2.214 16 75 + 113 535 648

  JUMLAH 111.527 109.643 221.170

  Sumber Data : RDTR Kab. Halut

  4.3 GAMBARAN TOPOGRAFI

  Topografi daratan Kabupaten Halmahera Utara dibentuk oleh Relief-relief besar, dimana Palung Oceanis dan Punggung Pegunungannya saling bergantungan secara mencolok, disertai kemiringan lahannya. Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Halmahera Utara sangat bervariasi dari 0% sampai lebih besar dari 40%.

  4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI

  Sumberdaya air di Halmahera Utara meliputi curah hujan, danau, sungai, air tanah dalam (mata air). Curah hujan di Halmahera Utara pada umumnya cukup untuk memenuhi berbagai keperluan, seperti untuk irigasi, industri, air minum, dan untuk keperluan domestik lainnya. Sebagai langkah untuk menanggulangi dampak negatif yang timbul maupun meminimalisasi dampak maka diperlukan upaya konservasi air tanah yang bertumpu pada aspek teknis dengan melakukan pengaturan dan pembatasan daerah pengambilan air tanah pada zona-zona konservasi air tanah dan kawasan-kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan perlindungan tata air perlu untuk segera direhabilitasi dan diamankan.

  Potensi sumber daya air di Halmahera Utara terdiri atas Mata Air, Sungai, Daearah aliran sungai dan Embung dengan kapasitas sejumlah potensi sumber air tanah dengan akuifer berskala kecil sampai tinggi.

  Potensi sumberdaya air di Kabupaten Halmahera Utara terdapat 10 aliran sungai dan 3 danau (Danau Duma, Danau Putera dan Danau Puteri) serta 1 telaga (danau kecil yaitu Telaga Paca yang berada di Kecamatan Tobelo Selatan. Dari 10 aliran sungai yang ada, 5 aliran sungai Kao (Kao, Dora, Bong, Tum, Mawae) dan 5 aliran sungai Tobelo (Tuba, Mede,Togawa, Dolady, Ibu). Secara keseluruhan potensi sumberdaya air terdapat pada tabel 3.4.

Tabel 4.8. Potensi Debit Mata Air Sumber Air Bersih di Kabupaten Halmahera Utara No Nama Mata air Kecamatan Debit (l/dt)

  1 Sahu Kao 400

  2 Kupa kupu Tobelo

  7

  3 Akedewuwu 1 Tobelo

  40

  4 Akedewuwu 2 Tobelo

  10 Sumber: Dinas Sumber Daya Air Provinsi Maluku Utara, 2012

Tabel 4.9. Daftar Sungai di Kabupaten Halmahera Utara No Nama Sungai Panjang (km) Aliran Sungai

  1 Ake kao

  50 Kao

  2 Ake dora

  20 Kao

  3 Ake bong

  12 Kao

  4 Ake tum

  14 Kao

  5 Ake mawae

  13 Kao

  6 Ake tuba

  8 Tobelo

  7 Ake mede

  15 Tobelo

  8 Ake togawa

  16 Tobelo

  IV - 9 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  

Bidang Cipta Karya

  

No Nama Sungai Panjang (km) Aliran Sungai

  9 Ake dolady

  10 Tobelo

  10 Ake ibu

  7 Tobelo Sumber: Dinas Sumber Daya Air Provinsi Maluku Utara, 2012

Tabel 4.10. Daftar Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Halmahera Utara Nama Panjang Sungai Utama Stasiun Hujan

2 No Luas DAS (km )

  

Sungai (km) (sta)

  1 Ake kao 1.180

  63 Sta. Galela Sumber: Dinas Sumber Daya Air Provinsi Maluku Utara, 2012

Tabel 4.11. Sungai dan Kawasan Potensi Embung di Kabupaten Halmahera Utara Asumsi Vol.

  

N Nama Luas DAS Panjang Kecamata

Embung 2 o Sungai (km ) Sungai n

  3 (m )

  1 Ake kao 1180 63 160000 Kao

  2 Ake tohaki 592 49 100000 Kao Sumber: Dinas Sumber Daya Air Provinsi Maluku Utara, 2012

  4.5 GAMBARAN GEOLOGI

  Oleh karena faktor iklim tropis (curah hujan dan suhu yang relatif tinggi) dan formasi geologi yang didominasi oleh batuan sedimen dan batuan bekubasa maupun intermediate, berbagai jenis tanah dapat dijumpai di Kabupaten Halmahera Utara. Adapun jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Halmahera Utara antara lain;

  a. Litosol terdapat di Kecamatan Galela b. Mediteran terdapat di Kecamatan Loloda Utara dan Galela.

  c. Alluvial terdapat di hampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.

  d. Regosol terdapat di Kecamatan Loloda Utara, Galela, Kao dan Malifut.

  e. Latosol terdapat di Loloda Utara, Galela, Tobelo, Tobelo Selatan, Kao dan Malifut.

  Disamping jenis-jenis tanah tersebut di atas, pada dataran-dataran rendah, jenis tanah Hidromorf dapat dijumpai di Kecamatan Galela yang terbentuk di atas formasi lava basal (Qhvb) dan Kecamatan Malifut (di atas formasi Qpk). Di Kecamatan Galela, sebagian tanah hidromorf ini telah tertutup oleh aliran lahar hasil letusan Gunung Dukono.

  IV - 10 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  

Bidang Cipta Karya

  • – 4500 mm per tahun. Curah hujan tertinggi (2500
  • – 4500 mm per tahun) dapat dijumpai di kecamatan Galela dan Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut klasifikasi Oldeman et al. Curah hujan terendah (
  • – 2000 mm per tahun) dapat dijumpai di kecamatan Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan Morotai dan menurut klasifikasi Oldeman et al termasuk tipe D1 (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan kering).

  62

  61

  12.5 Juli 121.6 29 1012.1

  85.4

  70

  11.8 Agustus 110.3 25 1011.4

  84.3

  77

  11.2 September 99.6 28.1 1012.3

  86.3

  10.5 Oktober 182 29 1011.4

  12.4 Juni 132 27.6 1011

  87.3

  47

  12.2 November 360 27.2 1011.3

  89.4

  35

  10 Desember 400 26.9 1012.9

  88.4

  43

  11.7 J u m l a h 2501.5 331.1 12244.1 1048.7 607 145.1

  86.5

  55

  Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  89.6

  IV - 11

  4.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI

  Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri atas dua musim yaitu: Musim hujan pada bulan November sampai Februari. Musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober, yang diselingi pancaroba pada bulan Maret dan Oktober. Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1500

  Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951), daerah Halmahera Utara umumnya bertipe iklim B, dengan rata-rata curah hujan per tahun 1.869 mm (data 3 tahun). Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih tinggi atau sama dengan 60 mm. Bulan November dan bulan Desember adalah bulan dengan curah hujan yang tertinggi. Periode curah hujan rendah berlangsung pada bulan Agustus dan September dengan curah hujan terendah 99,6 mm pada bulan September.

  Kondisi Curah Hujan yang terjadi di Daerah Kabupaten Halmahera Utara, sesuai data pengamatan yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika, adalah sebagaimana tertera pada tabel 2.1.

Tabel 4.12. Kondisi Curah Hujan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Bulan

  Curah Hujan Suhu Udara (C)

Tekanan

Udara

  Kelembaban Relatif Sinar Surya Kec. Angin

  Januari 340 27.2 1012.1

  31

  87.2

  12.3 Februari 350 28.1 1013.2

  88.7

  35

  13.1 Maret 155 27 1110.1

  88.3

  43

  14.2 April 111 28 1012.3

  87.3

  48

  13.2 Mei 140 28 1014

  Sumber: Final Report PT. Buah Bumi Bersama, 2012

  Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, Desember, Januari dan Februari, sedangkan tingkat curah hujan terendah terjadi pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September.

  4.7 GAMBARAN SOSIAL DAN EKONOMI

  4.7.1 PROFIL EKONOMI Gambaran menyeluruh tentang perekonomian suatu daerah dapat dilihat melalui neraca ekonomi yang tergambarkan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

  1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Melalui penghitungan PDRB ADHB, akan didapat gambaran nilai nominal seluruh barang dan jasa yang dihasilkan daerah ini. PDRB Kab. Halmahera Utara pada tahun 2012 mencapai 1.029.068,96 miliar rupiah Jika dilihat berdasarkan sektor lapangan usaha, pada tahun 2012 sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar dengan nilai PDRB mencapai 428.644,96 miliar rupiah, atau sekitar 42,22 persen dari total PDRB. Sementara sektor dengan share terkecil dalam PDRB adalah sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih yang hanya menyumbang 0,31 persen dari total PDRB Halmahera Utara pada 2012.

  2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Di sisi lain, untuk melihat perkembangan dan membandingkan perekonomian antar daerah, yang digunakan adalah PDRB ADHK. Dalam menghitung PDRB ADHK, BPS menggunakan tahun 2012 sebagai tahun dasar penghitungan. PDRB ADHK Kab. Halmahera Utara pada tahun 2012 mencapai 460.880,20 miliar rupiah.

  IV - 12 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  

Bidang Cipta Karya Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya

  IV - 13

Tabel 4.13. PDRB Kab. Halmahera Utara Menurut Lapangan Usaha (jutaan rupiah) LAPANGAN USAHA 2011 2012

  Pertanian 370.559,46 428.664,96 Pertambangan dan Penggalian

  60.988,89 69.969,46 Industri Pengolahan 134.881,34 147.598,25 Listrik, Air, dan Gas 4.383,38 4.849,98 Konstruksi 12.612,44 16.323,78 Perdagangan, Hotel dan Restoran

  165.614 189.552,05 Pengangkutan dan Komunikasi

  80.599,46 91.529,92 Keu. Real Estat dan Jasa Persh.

  32.311,48 36.598,82 Jasa-Jasa 39.671,78 44.001,74

  

Total 901.622,79 1.029.068,96

Sumber: Halmahera Utara Dalam Angka, 2013

4.7.2 PROFIL SOSIAL BUDAYA

A. MATA PENCAHARIAN

  Menurut Dr. Joppy Ayawaila (1992), suku-suku di Halmahera Utara telah mengenal istilah O Dumule (bahasa Tobelo) dan De O Doro (bahasa Galela) yang artinya bertanam di kebun. Secara turun temurun telah dikenal berbagai jenis pisang dan umbi- umbian sebagai tanaman hasil pertanian, juga telah dikenal Sistem berladang padi gogo. Masyarakat Halmahera Utara juga mengenal cara meramu pohon sagu untuk diambil patinya.

  Selain bertani, Masyarakat Halmahera Utara juga berburu dan menangkap ikan. Hal ini dapat dilihat dengan dikenalnya sejenis alat-alat untuk berburu binatang di hutan yang disebut O Kuama De O Toimi, dan istilah O Gahioko yaitu menentang badai untuk mencari ikan yang mereka sebut Yo Koiho De Yo Yaungu yakni mengejar dan memancing ikan. Sisi lain dari mata pencaharian Masyarakat Halmahera Utara adalah Yo canga-canga dimana mereka mengarungi samudra untuk merompak para pedagang. Wilayah Yo canga-canga ini telah mengatarkan Masyarakat Halmahera Utara mengarungi samudra sampai ke daerah Papua, Banggai, dan Mangindanau pada masa itu. Petualangan misi Yo canga-canga membuat Masyarakat Halmahera Utara menembus zona internasional.

B. ADAT DAN TRADISI MASYARAKAT HALMAHERA UTARA

  Masyarakat Halmahera Utara mewarisi tatanan adat yang telah dibentuk semasa petualangan para leluhur untuk mencari pemukiman baru dimana mereka berada diperjalanan sampai dengan menetap dan membentuk komunitas dalam peradaban awal di Talaga Lina. Seni budaya Masyarakat Halmahera Utara merupakan pancaran ketululusan jiwa dan semangat mensyukuri akan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap tanah persadanya. Ini terungkap dari berbagai jenis kesenian yang selalu mewarnai setiap upacara seremonial adat maupun upacara-upacara sakral yang dipentaskan pada setiap kesempatan. Pemahaman ini disebut

  O Guru’mini Ma’oa Awi’ngale yang artinya Yang Kuasa Mengilhami.

  IV - 14 Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

  

Bidang Cipta Karya