PUK PENGETAHUAN DAN UMUM KEPRAMUKAAN

PUK (PENGETAHUAN UMUM KEPRAMUKAAN)
SEJARAH PRAMUKA
SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup
pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan
pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja
inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell
seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih
kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan
menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan
lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah
raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera
kepada Kimball O’Hara.

e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan
makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja
Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara
muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih
anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah
dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912
menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord
dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri,
Kenya, Afrika.
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat
tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang
semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk

wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku
The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita
tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922
beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini
menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak
Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II
Tahun 1929 Jambore III
Tahun 1933 Jambore IV
Tahun 1937 Jambore V
Tahun 1947 Jambore VI
Tahun 1951 Jambore VII
Tahun 1955 Jambore VIII
Tahun 1959 Jambore IX
Tahun 1963 Jambore X

Tahun 1967 Jambore XI
Tahun 1971 Jambore XII
Tahun 1975 Jambore XIII
Tahun 1979 Jambore XIV
Tahun 1983 Jambore XV
Tahun 1987 Jambore XVI
Tahun 1991 Jambore XVII
Tahun 1995 Jambore XVIII
Tahun 1999 Jambore XIX
Tahun 2003 Jambore XX

di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
di Godollo, Budapest, Hongaria
di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
di Moisson, Perancis
di Salz Kamergut, Austria
di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
di Makiling, Philipina
di Marathon, Yunani

di Idaho, Amerika Serikat
di Asagiri, Jepang
di Lillehammer, Norwegia
di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
di Kananaskis, Alberta, Kanada
di Cataract Scout Park, Australia
di Korea Selatan
di Belanda
di Chili, Amerika Selatan
di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana
tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang
tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan
nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di
London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa
Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh
Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada

tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina,
Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5
kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
LAMBANG NEGARA INDONESIA

Setiap Negara mempunyai Lambang Negara menggambarkan kedaulatan, kepribadian dan
kemegahan Negara itu. Dalam tahun 1950 Pemerintah Republik Indonesia membentuk suatu
panitia khusus untuk menciptakan suatu Lambang Negara.
Panitia tersebut berhasil menciptakan Lambang Negara Republik Indonesia yang berbentuk
Garuda Pancasila. Lambang Negara Garuda Pancasila itu disahkan dengan peraturan Pemerintah
No. 66 tahun 1951. Selanjutnya telah diatur dalam UU No : 24 Tahun 2009.
Adalah Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.

ARTI LAMBANG NEGARA
Garuda dengan perisai memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga
pembangunan.
Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19,

dan leher berbulu 45, adalah tanggal, bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
(1) Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan katulistiwa.
(2) Pada perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 terdapat lima buah ruang yang mewujudkan
dasar Pancasila sebagai berikut:
a. dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai
berbentuk bintang yang bersudut lima;
b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan
dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai;
d.
dasar
Kerakyatan
yang
Dipimpin
oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai;

dan
e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di
bagian kanan atas perisai.

PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA
Lambang Negara wajib digunakan di:
a. Dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
b. Luar gedung atau kantor;
c. Lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
d. Paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
e. Uang logam dan uang kertas; atau
f. Materai.
Selain itu Lambang Negara dapat digunakan sebagai :
a. Cap atau kop surat jabatan;
b. Cap dinas untuk kantor;
c. Pada kertas bermaterai;
d. Pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
e. Lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara Indonesia yang
sedang mengemban tugas negara di luar negeri, Lambang Negara sebagai lencana atau atribut
dipasang pada pakaian di dada sebelah kiri.;


f. Penyelenggaraan peristiwa resmi;
g. Buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
h. Buku kumpulan undang-undang; dan/atau di rumah warga negara Indonesia.
LARANGAN
Setiap orang dilarang:
a. Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b. Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan
perbandingan ukuran;
c. Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau
perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d. Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.
SALAM PRAMUKA
Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka. Salam adalah suatu
perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila yang sesuai
dengan
kepribadian
bangsa Indonesia.


FUNGSI SALAM PRAMUKA
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke
dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara
melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1. Salam Biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
3.Salam Janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan
janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
1. Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
2. Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
3. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat
lainnya.
4. Lagu Kebangsaan.

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramukamulai dari tingkatan yang paling bawah sampai
dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut,
Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata

organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah,
keGugusdepan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif.

Cabang,

Ranting,

sampai

Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan
Pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan Pramuka,
pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi Gerakan
Pramuka.

Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman SK
dan PP Pramuka.
Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing
(Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep),
Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.
Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :

PENJELASAN STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
1.

Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya
pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting,
Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:
1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota

di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada
dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/
departemen terkait.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang
dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah
Gerakan Pramuka.
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah
(Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang
(Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh
Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran)
dengan masa bakti 3 tahun.
2. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan
dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan
Gerakan Pramuka.
3. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan
tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan aspirasi pemuda Indonesia.
4. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu
kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
1. Dewan Kehormatan
2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di
tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat
Cabang).
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja
yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau
Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di
tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
5. Pembantu Andalan
6. Badan Usaha Kwartir
7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
8. Staf Kwartir.
2. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
3. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang
pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi
dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
4.

Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta
Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta
Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta
Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep
dan Mabigus.
5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta
Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masingmasing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut
silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
2.

LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Lagu Kebangsaan Indonesia adalah lagu Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman. Lagu Indonesia Raya diperkenalkan pertama kali dengan menggunakan biola pada
tanggal 28 Oktober 1928 saat pelaksanaan Konggres Pemuda II di Jakarta. Teks lagu Indonesia
Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “Sin Po” pada edisi bulan November 1928.
Lagu Kebangsaan diatur menurut UUD 1945 pasal 36B dan Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab V.
PENGGUNAAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Dalam Bab V, pasal 59 Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya terdiri
atas dua macam yaitu wajib dan diperbolehkan. Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan atau
dinyanyikan antara lain :
1. untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;
2. untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau penurunan Bendera
Negara yang diadakan dalam upacara;
3. dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
4. dalam acara pembukaan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Daerah;
5. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat dalam
kunjungan resmi;
6. dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan
7. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni internasional yang
diselenggarakan di Indonesia.
Selain tujuh point di atas, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun boleh untuk dinyanyikan dan atau
diperdengarkan pada :
1. sebagai pernyataan rasa kebangsaan;
2. dalam rangkaian program pendidikan dan pengajaran;
3. dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan oleh organisasi, partai politik, dan
kelompok masyarakat lain; dan/atau
4. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni internasional.
TATA CARA PENGGUNAAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA

Sebagai lagu kebangsaan yang menjadi simbol bangsa dan negara, Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya memiliki serangkaian tata cara dalam hal penggunaannya. Tentunya tata cara ini
dimaksudkan untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Adapun
tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan adalah sebagai berikut:
1. Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat musik, tanpa diiringi alat musik,
ataupun diperdengarkan secara instrumental.
2. Jika diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu strofe, dengan satu kali ulangan pada
refrein. Jika tidak diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu stanza pertama, dengan
satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.
3. Apabila Lagu Kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza kedua dan
stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali.
4. Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau
dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
5. Dalam hal Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia menerima kunjungan kepala
negara atau kepala pemerintahan negara lain, lagu kebangsaan negara lain diperdengarkan
lebih dahulu, selanjutnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
6. Dalam hal Presiden Republik Indonesia menerima duta besar negara lain dalam upacara
penyerahan surat kepercayaan, lagu kebangsaan negara lain diperdengarkan pada saat
duta besar negara lain tiba, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan pada
saat duta besar negara lain akan meninggalkan istana.
Selain itu juga diatur sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan terhadap Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Larangan-larangan tersebut adalah :
1. Mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lain dengan
maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan;
2. Memperdengarkan, menyanyikan, ataupun menyebarluaskan hasil ubahan Lagu Kebangsaan
dengan maksud untuk tujuan komersial;
3. Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk iklan dengan maksud untuk tujuan komersial.
GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA
Gugusdepan atau disingkat gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam
penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota
dewasa muda. Gugusdepan juga berfungsi sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan Pramuka.






Yang paling banyak didapati adalah gugusdepanyang berpangkalan di sekolah dan perguruan tinggi.
Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan dibentuk
berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah. Gudep wilayah ini dapat dibentuk
dan berpangkalan (bertempat) di :
Lembaga Pendidikan, semisal sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, dan
tempat ibadah.
Kelurahan, desa, dan wilayah rukun warga (RW)
Instansi pemerintah dan swasta termasuk komplek perumahan pegawainya
Perwakilan RI di luar negeri
Setiap gugusdepan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun)
yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di
sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP
tersebut.

Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota pramuka
berkebutuhan khusus. Gugusdepan ini terdiri atas :

Gudep Pramuka Luar Biasa; yaitu gugusdepan yang menghimpun anggota pramuka yang
berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan
sosial .

Gudep Terpadu; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang
cacat.

Gudep Inklusif; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan
fisik, emosi, perilaku, dan sosial.
Pembentukan gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting
Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang dihimpun
oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah pengendalian
Kwartir Nasional.
Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu
gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang memiliki
anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka
penegak, hingga pramuka pandega. Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang terdiri atas
perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega. Sedangkan gudep
tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau beberapa golongan saja.
Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau beberapa satuan semisal
hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga dan pasukan penggalang,
hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.
Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota
pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing gudep
berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.
ORGANISASI DAN PIMPINAN GUDEP
Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor ganjil
sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh Kwartir

Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh Kwartir
Nasional.
Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama
pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama
benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat
memotivasi kehidupan gudepnya.
Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun
2007) adalah sebagai berikut :
Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh pembina
satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah gugusdepan
dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang dilaksanakan
minimal 3 tahun sekali. Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina penggalang, pembina
penegak dan pembina pandega.
Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep, Badan
Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan Kehormatan
Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai badan yang
menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa Keuangan Gudep
adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang
memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada
gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat.