ANALISIS SWOT PADA BUSINESS MODEL CANVAS
MANAJEMEN USAHA BARU
“ANALISIS SWOT PADA BUSINESS MODEL CANVAS LAYANAN HAJI PT BANK
SYARIAH CABANG CIBINONG”
Nama : Safitri Febrianita
NIM : 1401150324
Kelas : MB-39-SCBD1-B
Dosen : Grisna Anggadwita, ST, MSM
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017
1. LATAR BELAKANG
Ibadah haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan
kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan. Ibadah haji ini juga merupakan
satu dari lima Rukun Islam. Prosesi penyelenggaraan haji semakin melesat cepat.
Dengan adanya Undang-undang (UU) Nomor 34 tahun 2014 tentang “Pengelolaan
Keuangan Haji, yang mengatur tata cara pengelolaan keuangan haji wajib dikelola melalui
bank syariah”, salah satu unit kerja yang turut berperan aktif terhadap portofolio haji ialah
Bank Syariah Kantor Cabang (KC) Cibinong yang berada di wilayah Kabupaten Bogor,
tetapi seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang (UU) 34 tahun 2014 tersebut banyak
bermunculan pesaing baru di bidang yang sama yakni Bank-bank yang tadinya tidak
memiliki cabang yang berbasis Syariah kemudian dibuatkan cabang yang berbasis syariah
demi menaati UU tersebut. Anas dkk (2015)
Dengan begitu, PT Bank Syariah X KC Cibinong bertujuan untuk melakukan analisis
SWOT dari pemetaan BMC-nya guna peningkatan & penyempurnaan model bisnisnya
serta menghadapi para pesaing baru yang banyak bermunculan dan dengan menggunakan
Analisis SWOT (strength, weaknesses, opportunity, threat) ini juga PT Bank Syariah KC
Cibinong dapat menghasilkan formulasi competitive strategy untuk para pesaing.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Business Model Canvas
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:14) Sebuah model bisnis menggambarkan
dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan,memberikan, dan
menangkap nilai. Business Model Generation menjelaskan tentang bagaimana
sesungguhnya perusahaan mampu memberikan responyang cepat terhadap keinginan
pelanggan dengan memberikan nilai-nilai terbaik yang ada dalam perusahaan.
Business model generation dapat tercermin dari model bisnis yang ada yaitu Business
Model Canvas yang menjelaskan secara sederhana melalui visualisasi yang
ditampilkan tentang bagaimana perusahaan menghasilkan uang melalui 9 blok
bangunan yang disusun menjadi satu-kesatuan. Jadi dapat diketahui bahwa business
model canvas adalah sebuah model bisnis yang mampu menggambarkan secara
sederhana bagaimana suatu organisasi memberikan dan menangkap nilai dari aktivitas
bisnis yang dilakukan untuk menghasilkan uang.
2.2 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oppotunities, Threats)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
(Rangkuti, 2006:19). Konsep dasar pendekatan SWOT ini, tampaknya sederhana
sekali yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Sun Tzu (1992) dalam Rangkuti (2006:1),
bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan
mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan
dapat memenangkan pertempuran”.
Sedangkan menurut Kotler (1997:72) analisis lingkungan eksternal yaitu analisis
yang berkaitan dengan (analisa peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal
yaitu analisis yang berkaitan dengan (analisa kekuatan dan kelemahan). Analisis
eksternal berkaitan dengan demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum dan sosial
budaya) lalu analisis internal berkaitan dengan pemasaran, keuangan, produksi dalam
organisasi unit usaha.
Menurut penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal yaitu strenghts dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan
threats yang dihadapi dunia bisnis (Rangkuti, 2006:19).
2.3 Competitiveness Strategy
Strategi bersaing adalah kegiatan menciptakan keunggulan kompetitif di setiap
bisnis unit tempat perusahaan bersaing. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi
oleh pelaksanaannya keputusan dan strategi kebijakan Strategi berarti semua kegiatan
di lingkungan perusahaan termasuk alokasi semua sumber daya perusahaan. Dasar
daya saing organisasi telah bergeser dari sumber daya fisik dan nyata ke pengetahuan
(Wong dan Aspinwall, 2005) dalam Anggadwita et al (2016).
3. ANALISIS & PEMBAHASAN
3.1 Bisnis Model Kanvas PT Bank Syariah X Cabang Cibinong
Pemetaan Business Model Canvas dan penjelasannya dibawah ini berdasarkan paper
yang di analisis,
Sumber : Anas dkk (2015)
Dalam rangka penyampaian jasa layanan yang ditawarkan, PT Bank Sayriah X Cibinong
Melakukan 2 Aktivitas Utama dalam bisnisnya. Anas dkk (2015)
•
Aktivitas pemasaran
Aktivitas seperti membangun relasi dan komunikasi dengan para pihak yang
terkait dengan bisnis (Hajj & Umra Group yang mana merupakan salah satu
Mitra Utama PT Bank Syariah x Cibinong), melakukan sosialisasi produk haji,
konsultasi haji, layanan talangan haji, penjualan mata uang SAR, dan layanan
lainnya kepada masyarakat luas.
•
Aktivitas operasional.
Aktivitas seperti layanan pendaftaran dan pelunasan haji dengan entry Siskohat,
pembukaan dan penutupan rekening haji, penyediaan souvenir, dll. Disamping itu,
Bank Syariah X KC Cibinong juga bekerja sama kemitraan dengan KBIH. KBIH
merupakan mitra paling strategis karena menjadi channels bank untuk
menyampaikan proposisi nilai kepada nasabah calon haji. Dan juga merupakan
salah satu dari Mitra Utama PT Bank Syariah x Cibinong.
Segmen Nasabah haji reguler Bank Syariah X KC Cibinong dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
•
Jemaah perorangan dan
•
Jemaah KBIH.
Saat ini perusahaan fokus memilih segmen nasabah haji jemaah KBIH dengan
pertimbangan mereka merupakan pasar yang jelas (captive market).
Dengan memiliki segmen nasabah yang jelas, Bank Syariah X KC Cibinong
Dalam memberikan Proposisi Nilai layanan haji tidak akan berjalan tanpa adanya
biaya. Struktur Biaya dalam bisnis dan layanan haji di Bank Syariah X KC
Cibinong terdiri atas biaya operasional dan biaya pemasaran. Struktur biaya
operasional meliputi biaya SDM, biaya produk seperti bagi hasil tabungan haji,
biaya proses terkait pembiayaan, administrasi pembiayaan dan monitoring
pembiayaan. Struktur biaya pemasaran meliputi biaya promosi, biaya gathering,
biaya souvenir, dan fee mitra.
PT Bank Syariah x Cibinong dapat menawarkan Proposisi Nilai yang jelas
melalui pelayanan prima (service excellent) dengan berbagai kemudahan dan
kenyamanan transaksi. Hal ini menjadi solusi atas keinginan nasabah haji jemaah
KBIH yang tidak mau direpotkan prosedural bank. Untuk menyampaikan
proposisi nilai ke nasabah, Bank Syariah X KC Cibinong mengembangkan
Channels yang bervariatif baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu
channels yang dominan adalah melalui KBIH yang menjadi anchor nasabah calon
haji. Untuk membangun Hubungan dengan Nasabah, Bank Syariah X KC
Cibinong menunjuk seorang staf khusus sebagai dedicated personal assistance.
Staf tersebut menjadi duta haji bank dalam menyampaikan proposisi nilai yang
ada dengan pendekatan kekeluargaan.
Proposisi nilai layanan haji yang ditawarkan dibantu oleh staf khusus bank membuat
nasabah bersedia membeli atau membayar produk dan layanan haji yang diterima. Salah
satu Sumber Pendapatan yang dominan adalah ujrah talangan haji sebagai pendapatan
berbasis fee. Produk talangan haji ini memudahkan nasabah untuk bisa mendaftar haji
lebih awal meskipun dana setoran awal belum mencukupi sehingga mendapatkan
kepastian waktu keberangkatan hajinya.
Dengan proposisi nilai pelayanan prima, Bank Syariah X KC Cibinong memerlukan
Sumber Daya Utama baik SDM, teknologi maupun channel kantor. Salah satu sumber
daya yang paling penting adalah tersedianya jaringan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(Siskohat) Kemenag dengan bank. Tersedianya jaringan Siskohat dapat memastikan
proses layanan haji menjadi sempurna mengingat kepastian nasabah haji bisa masuk
daftar tunggu maupun keberangkatan melalui jaringan ini.
3.2 Analisis SWOT pada BMC PT Bank
Syariah Cabang Cibinong
Analisis SWOT yang dilakukan berikut ini berdasakan BMK diatas,
Dalam paper tersebut disebutkan bahwa analisis SWOT yang dilakukan ialah
berdasarkan survei, observasi & kajian internal. Dimana survei yang dilakukan
yaitu dengan pengisian kuesioner dengan metoda wawancara tatap muka kepada
pihak internal dan eksternal. Hasil analisis SWOT elemen-elemen model bisnis
kanvas layanan haji di Bank Syariah X KC Cibinong ditunjukkan sebagai
berikut,
Table 1. Analisis SWOT pada Business Model Canvas PT Bank Syariah X KC Cibinong
ASPEK
STRENGTHS
(KEKUATAN)
WEAKNESS
(KELEMAHAN)
OPPORTUNITIES
THREATS
(PELUANG)
(ANCAMAN)
Market leader
Minimnya edukasi
Besarnya kuota haji
Masuknya
Customer
segmen haji.
dan cross selling
Kabupaten Bogor.
pesaing baru.
Segments
Memiliki banyak
Layanan haji pindah ke
nasabah aktif
bank syariah.
Value Pro
position
Fokus pada sisi
Belum menyentuh
Cross selling
Pesaing baru
pelayanan
nasabah
meniru konsep
perorangan.
layanan BSM.
Saluran distribusi
SDM pelaksana
Kerjasama dengan
Channel mudah
bervariatif
belum handal.
Induk perusahaan.
ditiru bank
Rotasi
Perkembangan media
pesaing
memengaruhi
massa.
Channels
relationship.
Customer
Staf khusus,
Gathering haji
Potensi komunitas
Bank pesaing
Relation
hubungan
belum rutin
untuk menjadi nasabah
memanfaatkan
ship
emosional.
dijalankan
dan mitra
outsourcing.
Brand image.
Pendapatan non
Potensi tabungan haji
Produk pesaing
Pendapatan terbesar talangan haji relatif
anak-anak. Potensi
lebih menarik.
Revenue
dari talangan haji.
pembiayaan umrah.
Larangan
Stream
Jumlah nasabah dan Produk valas SAR
Kebutuhan
talangan haji.
dana haji sangat
SAR.Kebijakan
Penarikan dana
pengelolaan dana haji
haji.
rendah.
kurang kompetitif.
besar.
Key
Resources
Citra Bank Syariah
SDM haji terbatas.
Merekrut tenaga
Perpindahan
X KC Cibinong
Minimnya ruang
outsourcing.
SDM ke bank
fokus di layanan
layanan.
Perkembangan
pesaing.
haji
Tiada Siskohat di
teknologi infokom.
Kantor kas.
Key
Activities
Kemudahan &
Aktivitas
kecepatan layanan.
pemasaran menurun masyarakat berhaji.
pemasaran bank
Adanya petugas
karena padatnya
Perkembangan
pesaing .
khusus
layanan.
teknologi infokom.
Moratorium
haji.Memiliki daftar Belum maksimal
Jaringan luas induk
pendaftaran haji.
tunggu calon haji
perusahaan.
Larangan
sangat besar
cross selling.
Tingginya minat
Agresifnya
talangan haji.
Key
Partnership
Memiliki banyak
Loyalitas mitra
Keluarnya ijin 15
Mitra KBIH
mitra strategis.
mendua
KBIH baru. Mitra
berpindah ke
Hubungan
Mitra belum
lembaga non-KBIH.
bank pesaing.
emosional. Bank
sepenuhnya diikat
Meningkatnya jemaah
Calon jemaah
Syariah X mitra
dalam PKS resmi
haji perorangan.
lebih percaya
Pemerintah
KBIH daripada
membentuk BPKH.
bank.
terbesar Kemenag
Cost
Structure
Biaya produk dan
Biaya operasional
Tingginya minat
Biaya SDM
layanan haji relatif
relatif meningkat
masyarakat untuk
meningkat di
mendaftar haji.
masa akan
Program promosi.
datang.
rendah
Sumber : Anas dkk (2015)
Berdasarkan Analisis SWOT diatas, berikut beberapa hal yang harus dilakukan PT Bank
Syariah X KC Cibinong agar dapat menunjang pengembangan dalam Bisnis Modelnya :
•
Dominannya segmen nasabah jemaah KBIH berdampak pada minimnya edukasi
dan cross selling produk haji lainnya sehingga perlu dilakukan peningkatan
keahlian dalam selling skill dan cross selling,
•
Dengan fokus kepada segmen nasabah jemaah KBIH sehingga layanan bank
kurang menyentuh nasabah perorangan. Jadi, Bank Syariah X KC Cibinong ini
dituntut untuk sesegera mungkin untuk lebih memperhatikan lagi nasabah
perorangan dengan meningkatkan porsi pelayanannya,
•
Dalam memanfaatkan channels, peluang menarik untuk mengadakan kerja
sama dengan induk perusahaan (bank induk) yang memiliki jaringan sangat
luas.
•
Demi membina hubungan dengan nasabah, acara gathering haji untuk
silaturahmi dan komunikasi harus diintensifkan.
•
Mewaspadai adanya kebijakan penghentian atau larangan talangan haji oleh
Kemenag,
•
Dengan makin meningkatnya jumlah nasabah, diperlukan perekrutan tenaga
untuk staf administrasi. Begitu juga dalam operasional dibutuhkan perekrutan
tenaga dimana terjadi penurunan aktivitas pemasaran staf haji.
•
Disisi lain, minat masyarakat untuk berhaji sangat tinggi sehingga peluang
tersebut rentan beralih kepada bank pesaing. Dalam kondisi ini, Bank Syariah X
KC Cibinong bisa memanfaatkan pemasaran melalui teknologi informasi
maupun aliansi strategis dengan bank induk yang memiliki jaringan luas.
• Mewaspadai adanya peningkatan biaya di masa akan datang baik biaya
operasional maupun biaya SDM yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal. Dengan begitu Bank Syariah X KC Cibinong sebaiknya melakukan
promosi agar para pendaftar haji terus meningkat.
KESIMPULAN
Dalam pengembangan Model Bisnis layanan haji, didapatkan 3 elemen yang saling
bersangkutan yakni BMK-nya itu sendiri, Analisis SWOT & Competitive Strategy.
Jadi, PT Bank Syariah X KC Cibinong ini dalam menghadapi pesaingnya melakukan
analisis SWOT dalam rangka mewujudkan competitive strategy yang selanjutnya akan disusun
berdasarkan analisis SWOT-nya. Setelah mengetahui lebih dalam kekuatan-s, kelemahan-w,
peluang-o, dan ancaman-t dari Bank Syariah X KC Cibinong tentu strategi kompetitifnya akan
lebih mudah diformulasikan.
Dengan analisis yang telah dilakukan menurut penulis alternatif strategi kompetitif bisnis
yang tepat untuk dijalankan oleh PT Bank Syariah X KC Cibinong agar mampu
mengembangkan model bisnisnya yaitu berdasarkan analisis SWOT yaitu strategi S-O. Strategi
SO merupakan alternatif strategi yang paling tepat karena mendorong strategi yang agresif untuk
mengembangkan usaha dan strategi SO mampu memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada dalam
PT Bank Syariah X KC Cibinong untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.
6 poin formulasi rumusan strategi SO yaitu :
1. Mempertahankan atau meningkatkan Brand Image yang sudah ada (S);
2. Mempertahankan atau meningkatkan nasabah dengan peningkatan pelayanan yang baik (S);
3. Meningkatkan pendapatan dari talangan haji (S);
4. Memanfaatkan pembiayaan haji dengan banyaknya daftar tunggu haji (O);
5. Segera membuat layanan tabungan haji bagi anak-anak (O);
6. Memanfaatkan kebijakan pengelolaan uang haji di Bank Syariah dengan sebaik-baiknya
dengan meningkatkan model bisnisnya (O).
REFERENSI
Anas, N. , Beik, I.S, dan, Tanjung, H. 2015. “MODEL BISNIS KANVAS LAYANAN HAJI PT
BANK SYARIAH X CABANG CIBINONG”. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 1
No. 2, 75-86.
ANGGADWITA. G.AMANI. H. U. S. N. I, SARAGIH. R., & ALAMANDA, D. T. 2016.
Competitive Strategy of Creatuve Application Content in the ASEAN Economic Community :
Software Development Using SWOT Analysis in Indonesia.
Osterwalder, A., Pigneur, Y. 2012. Business Model Generation. Elex Media Komputindo.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol).
PT Prenhallindo. Jakarta.
“ANALISIS SWOT PADA BUSINESS MODEL CANVAS LAYANAN HAJI PT BANK
SYARIAH CABANG CIBINONG”
Nama : Safitri Febrianita
NIM : 1401150324
Kelas : MB-39-SCBD1-B
Dosen : Grisna Anggadwita, ST, MSM
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017
1. LATAR BELAKANG
Ibadah haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan
kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan. Ibadah haji ini juga merupakan
satu dari lima Rukun Islam. Prosesi penyelenggaraan haji semakin melesat cepat.
Dengan adanya Undang-undang (UU) Nomor 34 tahun 2014 tentang “Pengelolaan
Keuangan Haji, yang mengatur tata cara pengelolaan keuangan haji wajib dikelola melalui
bank syariah”, salah satu unit kerja yang turut berperan aktif terhadap portofolio haji ialah
Bank Syariah Kantor Cabang (KC) Cibinong yang berada di wilayah Kabupaten Bogor,
tetapi seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang (UU) 34 tahun 2014 tersebut banyak
bermunculan pesaing baru di bidang yang sama yakni Bank-bank yang tadinya tidak
memiliki cabang yang berbasis Syariah kemudian dibuatkan cabang yang berbasis syariah
demi menaati UU tersebut. Anas dkk (2015)
Dengan begitu, PT Bank Syariah X KC Cibinong bertujuan untuk melakukan analisis
SWOT dari pemetaan BMC-nya guna peningkatan & penyempurnaan model bisnisnya
serta menghadapi para pesaing baru yang banyak bermunculan dan dengan menggunakan
Analisis SWOT (strength, weaknesses, opportunity, threat) ini juga PT Bank Syariah KC
Cibinong dapat menghasilkan formulasi competitive strategy untuk para pesaing.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Business Model Canvas
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:14) Sebuah model bisnis menggambarkan
dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan,memberikan, dan
menangkap nilai. Business Model Generation menjelaskan tentang bagaimana
sesungguhnya perusahaan mampu memberikan responyang cepat terhadap keinginan
pelanggan dengan memberikan nilai-nilai terbaik yang ada dalam perusahaan.
Business model generation dapat tercermin dari model bisnis yang ada yaitu Business
Model Canvas yang menjelaskan secara sederhana melalui visualisasi yang
ditampilkan tentang bagaimana perusahaan menghasilkan uang melalui 9 blok
bangunan yang disusun menjadi satu-kesatuan. Jadi dapat diketahui bahwa business
model canvas adalah sebuah model bisnis yang mampu menggambarkan secara
sederhana bagaimana suatu organisasi memberikan dan menangkap nilai dari aktivitas
bisnis yang dilakukan untuk menghasilkan uang.
2.2 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oppotunities, Threats)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
(Rangkuti, 2006:19). Konsep dasar pendekatan SWOT ini, tampaknya sederhana
sekali yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Sun Tzu (1992) dalam Rangkuti (2006:1),
bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan
mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan
dapat memenangkan pertempuran”.
Sedangkan menurut Kotler (1997:72) analisis lingkungan eksternal yaitu analisis
yang berkaitan dengan (analisa peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal
yaitu analisis yang berkaitan dengan (analisa kekuatan dan kelemahan). Analisis
eksternal berkaitan dengan demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum dan sosial
budaya) lalu analisis internal berkaitan dengan pemasaran, keuangan, produksi dalam
organisasi unit usaha.
Menurut penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal yaitu strenghts dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan
threats yang dihadapi dunia bisnis (Rangkuti, 2006:19).
2.3 Competitiveness Strategy
Strategi bersaing adalah kegiatan menciptakan keunggulan kompetitif di setiap
bisnis unit tempat perusahaan bersaing. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi
oleh pelaksanaannya keputusan dan strategi kebijakan Strategi berarti semua kegiatan
di lingkungan perusahaan termasuk alokasi semua sumber daya perusahaan. Dasar
daya saing organisasi telah bergeser dari sumber daya fisik dan nyata ke pengetahuan
(Wong dan Aspinwall, 2005) dalam Anggadwita et al (2016).
3. ANALISIS & PEMBAHASAN
3.1 Bisnis Model Kanvas PT Bank Syariah X Cabang Cibinong
Pemetaan Business Model Canvas dan penjelasannya dibawah ini berdasarkan paper
yang di analisis,
Sumber : Anas dkk (2015)
Dalam rangka penyampaian jasa layanan yang ditawarkan, PT Bank Sayriah X Cibinong
Melakukan 2 Aktivitas Utama dalam bisnisnya. Anas dkk (2015)
•
Aktivitas pemasaran
Aktivitas seperti membangun relasi dan komunikasi dengan para pihak yang
terkait dengan bisnis (Hajj & Umra Group yang mana merupakan salah satu
Mitra Utama PT Bank Syariah x Cibinong), melakukan sosialisasi produk haji,
konsultasi haji, layanan talangan haji, penjualan mata uang SAR, dan layanan
lainnya kepada masyarakat luas.
•
Aktivitas operasional.
Aktivitas seperti layanan pendaftaran dan pelunasan haji dengan entry Siskohat,
pembukaan dan penutupan rekening haji, penyediaan souvenir, dll. Disamping itu,
Bank Syariah X KC Cibinong juga bekerja sama kemitraan dengan KBIH. KBIH
merupakan mitra paling strategis karena menjadi channels bank untuk
menyampaikan proposisi nilai kepada nasabah calon haji. Dan juga merupakan
salah satu dari Mitra Utama PT Bank Syariah x Cibinong.
Segmen Nasabah haji reguler Bank Syariah X KC Cibinong dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
•
Jemaah perorangan dan
•
Jemaah KBIH.
Saat ini perusahaan fokus memilih segmen nasabah haji jemaah KBIH dengan
pertimbangan mereka merupakan pasar yang jelas (captive market).
Dengan memiliki segmen nasabah yang jelas, Bank Syariah X KC Cibinong
Dalam memberikan Proposisi Nilai layanan haji tidak akan berjalan tanpa adanya
biaya. Struktur Biaya dalam bisnis dan layanan haji di Bank Syariah X KC
Cibinong terdiri atas biaya operasional dan biaya pemasaran. Struktur biaya
operasional meliputi biaya SDM, biaya produk seperti bagi hasil tabungan haji,
biaya proses terkait pembiayaan, administrasi pembiayaan dan monitoring
pembiayaan. Struktur biaya pemasaran meliputi biaya promosi, biaya gathering,
biaya souvenir, dan fee mitra.
PT Bank Syariah x Cibinong dapat menawarkan Proposisi Nilai yang jelas
melalui pelayanan prima (service excellent) dengan berbagai kemudahan dan
kenyamanan transaksi. Hal ini menjadi solusi atas keinginan nasabah haji jemaah
KBIH yang tidak mau direpotkan prosedural bank. Untuk menyampaikan
proposisi nilai ke nasabah, Bank Syariah X KC Cibinong mengembangkan
Channels yang bervariatif baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu
channels yang dominan adalah melalui KBIH yang menjadi anchor nasabah calon
haji. Untuk membangun Hubungan dengan Nasabah, Bank Syariah X KC
Cibinong menunjuk seorang staf khusus sebagai dedicated personal assistance.
Staf tersebut menjadi duta haji bank dalam menyampaikan proposisi nilai yang
ada dengan pendekatan kekeluargaan.
Proposisi nilai layanan haji yang ditawarkan dibantu oleh staf khusus bank membuat
nasabah bersedia membeli atau membayar produk dan layanan haji yang diterima. Salah
satu Sumber Pendapatan yang dominan adalah ujrah talangan haji sebagai pendapatan
berbasis fee. Produk talangan haji ini memudahkan nasabah untuk bisa mendaftar haji
lebih awal meskipun dana setoran awal belum mencukupi sehingga mendapatkan
kepastian waktu keberangkatan hajinya.
Dengan proposisi nilai pelayanan prima, Bank Syariah X KC Cibinong memerlukan
Sumber Daya Utama baik SDM, teknologi maupun channel kantor. Salah satu sumber
daya yang paling penting adalah tersedianya jaringan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(Siskohat) Kemenag dengan bank. Tersedianya jaringan Siskohat dapat memastikan
proses layanan haji menjadi sempurna mengingat kepastian nasabah haji bisa masuk
daftar tunggu maupun keberangkatan melalui jaringan ini.
3.2 Analisis SWOT pada BMC PT Bank
Syariah Cabang Cibinong
Analisis SWOT yang dilakukan berikut ini berdasakan BMK diatas,
Dalam paper tersebut disebutkan bahwa analisis SWOT yang dilakukan ialah
berdasarkan survei, observasi & kajian internal. Dimana survei yang dilakukan
yaitu dengan pengisian kuesioner dengan metoda wawancara tatap muka kepada
pihak internal dan eksternal. Hasil analisis SWOT elemen-elemen model bisnis
kanvas layanan haji di Bank Syariah X KC Cibinong ditunjukkan sebagai
berikut,
Table 1. Analisis SWOT pada Business Model Canvas PT Bank Syariah X KC Cibinong
ASPEK
STRENGTHS
(KEKUATAN)
WEAKNESS
(KELEMAHAN)
OPPORTUNITIES
THREATS
(PELUANG)
(ANCAMAN)
Market leader
Minimnya edukasi
Besarnya kuota haji
Masuknya
Customer
segmen haji.
dan cross selling
Kabupaten Bogor.
pesaing baru.
Segments
Memiliki banyak
Layanan haji pindah ke
nasabah aktif
bank syariah.
Value Pro
position
Fokus pada sisi
Belum menyentuh
Cross selling
Pesaing baru
pelayanan
nasabah
meniru konsep
perorangan.
layanan BSM.
Saluran distribusi
SDM pelaksana
Kerjasama dengan
Channel mudah
bervariatif
belum handal.
Induk perusahaan.
ditiru bank
Rotasi
Perkembangan media
pesaing
memengaruhi
massa.
Channels
relationship.
Customer
Staf khusus,
Gathering haji
Potensi komunitas
Bank pesaing
Relation
hubungan
belum rutin
untuk menjadi nasabah
memanfaatkan
ship
emosional.
dijalankan
dan mitra
outsourcing.
Brand image.
Pendapatan non
Potensi tabungan haji
Produk pesaing
Pendapatan terbesar talangan haji relatif
anak-anak. Potensi
lebih menarik.
Revenue
dari talangan haji.
pembiayaan umrah.
Larangan
Stream
Jumlah nasabah dan Produk valas SAR
Kebutuhan
talangan haji.
dana haji sangat
SAR.Kebijakan
Penarikan dana
pengelolaan dana haji
haji.
rendah.
kurang kompetitif.
besar.
Key
Resources
Citra Bank Syariah
SDM haji terbatas.
Merekrut tenaga
Perpindahan
X KC Cibinong
Minimnya ruang
outsourcing.
SDM ke bank
fokus di layanan
layanan.
Perkembangan
pesaing.
haji
Tiada Siskohat di
teknologi infokom.
Kantor kas.
Key
Activities
Kemudahan &
Aktivitas
kecepatan layanan.
pemasaran menurun masyarakat berhaji.
pemasaran bank
Adanya petugas
karena padatnya
Perkembangan
pesaing .
khusus
layanan.
teknologi infokom.
Moratorium
haji.Memiliki daftar Belum maksimal
Jaringan luas induk
pendaftaran haji.
tunggu calon haji
perusahaan.
Larangan
sangat besar
cross selling.
Tingginya minat
Agresifnya
talangan haji.
Key
Partnership
Memiliki banyak
Loyalitas mitra
Keluarnya ijin 15
Mitra KBIH
mitra strategis.
mendua
KBIH baru. Mitra
berpindah ke
Hubungan
Mitra belum
lembaga non-KBIH.
bank pesaing.
emosional. Bank
sepenuhnya diikat
Meningkatnya jemaah
Calon jemaah
Syariah X mitra
dalam PKS resmi
haji perorangan.
lebih percaya
Pemerintah
KBIH daripada
membentuk BPKH.
bank.
terbesar Kemenag
Cost
Structure
Biaya produk dan
Biaya operasional
Tingginya minat
Biaya SDM
layanan haji relatif
relatif meningkat
masyarakat untuk
meningkat di
mendaftar haji.
masa akan
Program promosi.
datang.
rendah
Sumber : Anas dkk (2015)
Berdasarkan Analisis SWOT diatas, berikut beberapa hal yang harus dilakukan PT Bank
Syariah X KC Cibinong agar dapat menunjang pengembangan dalam Bisnis Modelnya :
•
Dominannya segmen nasabah jemaah KBIH berdampak pada minimnya edukasi
dan cross selling produk haji lainnya sehingga perlu dilakukan peningkatan
keahlian dalam selling skill dan cross selling,
•
Dengan fokus kepada segmen nasabah jemaah KBIH sehingga layanan bank
kurang menyentuh nasabah perorangan. Jadi, Bank Syariah X KC Cibinong ini
dituntut untuk sesegera mungkin untuk lebih memperhatikan lagi nasabah
perorangan dengan meningkatkan porsi pelayanannya,
•
Dalam memanfaatkan channels, peluang menarik untuk mengadakan kerja
sama dengan induk perusahaan (bank induk) yang memiliki jaringan sangat
luas.
•
Demi membina hubungan dengan nasabah, acara gathering haji untuk
silaturahmi dan komunikasi harus diintensifkan.
•
Mewaspadai adanya kebijakan penghentian atau larangan talangan haji oleh
Kemenag,
•
Dengan makin meningkatnya jumlah nasabah, diperlukan perekrutan tenaga
untuk staf administrasi. Begitu juga dalam operasional dibutuhkan perekrutan
tenaga dimana terjadi penurunan aktivitas pemasaran staf haji.
•
Disisi lain, minat masyarakat untuk berhaji sangat tinggi sehingga peluang
tersebut rentan beralih kepada bank pesaing. Dalam kondisi ini, Bank Syariah X
KC Cibinong bisa memanfaatkan pemasaran melalui teknologi informasi
maupun aliansi strategis dengan bank induk yang memiliki jaringan luas.
• Mewaspadai adanya peningkatan biaya di masa akan datang baik biaya
operasional maupun biaya SDM yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal. Dengan begitu Bank Syariah X KC Cibinong sebaiknya melakukan
promosi agar para pendaftar haji terus meningkat.
KESIMPULAN
Dalam pengembangan Model Bisnis layanan haji, didapatkan 3 elemen yang saling
bersangkutan yakni BMK-nya itu sendiri, Analisis SWOT & Competitive Strategy.
Jadi, PT Bank Syariah X KC Cibinong ini dalam menghadapi pesaingnya melakukan
analisis SWOT dalam rangka mewujudkan competitive strategy yang selanjutnya akan disusun
berdasarkan analisis SWOT-nya. Setelah mengetahui lebih dalam kekuatan-s, kelemahan-w,
peluang-o, dan ancaman-t dari Bank Syariah X KC Cibinong tentu strategi kompetitifnya akan
lebih mudah diformulasikan.
Dengan analisis yang telah dilakukan menurut penulis alternatif strategi kompetitif bisnis
yang tepat untuk dijalankan oleh PT Bank Syariah X KC Cibinong agar mampu
mengembangkan model bisnisnya yaitu berdasarkan analisis SWOT yaitu strategi S-O. Strategi
SO merupakan alternatif strategi yang paling tepat karena mendorong strategi yang agresif untuk
mengembangkan usaha dan strategi SO mampu memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada dalam
PT Bank Syariah X KC Cibinong untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada.
6 poin formulasi rumusan strategi SO yaitu :
1. Mempertahankan atau meningkatkan Brand Image yang sudah ada (S);
2. Mempertahankan atau meningkatkan nasabah dengan peningkatan pelayanan yang baik (S);
3. Meningkatkan pendapatan dari talangan haji (S);
4. Memanfaatkan pembiayaan haji dengan banyaknya daftar tunggu haji (O);
5. Segera membuat layanan tabungan haji bagi anak-anak (O);
6. Memanfaatkan kebijakan pengelolaan uang haji di Bank Syariah dengan sebaik-baiknya
dengan meningkatkan model bisnisnya (O).
REFERENSI
Anas, N. , Beik, I.S, dan, Tanjung, H. 2015. “MODEL BISNIS KANVAS LAYANAN HAJI PT
BANK SYARIAH X CABANG CIBINONG”. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 1
No. 2, 75-86.
ANGGADWITA. G.AMANI. H. U. S. N. I, SARAGIH. R., & ALAMANDA, D. T. 2016.
Competitive Strategy of Creatuve Application Content in the ASEAN Economic Community :
Software Development Using SWOT Analysis in Indonesia.
Osterwalder, A., Pigneur, Y. 2012. Business Model Generation. Elex Media Komputindo.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol).
PT Prenhallindo. Jakarta.