Wr tw MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN ME

Wr tw

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DAN MEDIA
" TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN
BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN"
DOSEN PENGAMPU
Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd

Oleh
Saparuddin
P.P.211.1.1389

PRODI PENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (TPI)

1

PADA PROGRAM PASCASARJANA IAIN SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2011/2012


DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG …..…………………………………………………. 1
B. LINGKUNGAN PENDIDIKAN

…………………………………… .…. 1

C. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN
BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN

……………………………… 2

D. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA
PENDIDIKAN

……………………………………………………… 4

E. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA
PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG


…………………………….

6
F. IMPLIKASI IT DAN INTERNET PENDIDIKAN

………………………. 7

G. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI BIDANG PENDIDIKAN ……………….. 9
H. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DI BIDANG PENDIDIKAN…………. 11
I.

KESIMPULAN

…………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA

A. Latar Belakang
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi

pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam

2

pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia
pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan
sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara
signifikan.
Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh
seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki
sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat
berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui
sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yanh
dibutuhkan, serta data yang akan diolah.
Ledakan informasi saat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap
kompleksitas manajemen pada umumnya, khususnya manajemen pendidikan.
Pempinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara moral
B. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu

komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut
memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik
dunia pendidikan. Hubungan kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak
dari sistem pendidikan informasi.
Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (brainware).
Untukmenjalankan sebuah lembaga pendidikan strategi lembaga dan strategi
informasi harus saling mendukung. Sehingga menciptakan keunggulan bersaing atau
(competitive advantage) lembaga pendidikan yang bersangkutan.

3

Beberapa hal yang perlu diamati dalam lingkungan pendidikan, antara lain
yaitu:
1. Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol domain internal, namun
domain eksternal diluar kemampuan lembaga pendidikan tersebut. Persaingan
yang terjadi di antara lembaga pendidikan sebenarnya melakukan pendayagunaan
terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang
lebih baik, harga terjangkau, kualitas terbaik, dapat disajikan tepat waktu dari
pesaing yang berada di luar jangkauan lembaga pendidikan tersebut.

2. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh trend
yang berubah-ubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi secara cepat karena
terbukanya arus komunikasi dan informasi global dari mancanegara. Persaingan
yang terjadi cenderung menciptakan linkungan yang berubah secara cepat dan
dinamis. Karena itu lembaga pendidikan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan
lingkungan luar.
3. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan
teknologi informasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap entitas
dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.
C. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN
BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Banyak pendapat mengatakan teknologi informasi merupakan salah satu
senjata persaingan. Hal itu tidak perlu diragukan karena teknologi informasi salah
satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan.
Tampak fenomena yang menjadi pilihan masyarakat adalah lembaga pendidikan yang
telah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai untuk mendukung
berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut. Hal itu disebabkan oleh

4


penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan
sebuah lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan
diantaranya teknologi informasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi uang
sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja,namun
lebih jauh lagi telah membuat alam persaingan baru. Michael Porter, 1995, dalam
manjemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus
dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Five Forces dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Persaingan antarlembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing
institution).
2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).
3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti
(threat of substitute educations service).
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa
pendidikan (bargaining power of suppliers).
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer).
Kekuatan ini dengan mudah bertambah karena beberapa faktor berikut.
a. Era globalisasi telah membuka batas-batas geografis negara sehingga
program pendidikan sejenis maupun program pendidikan pengganti yang

ditawarkan akan membanjir pasar lokal.
b. Prinsip program jasa pendidikan yang ditawarkan lembaga pendidikan
international biasanya lebih baik dibandingkan dengan jasa pendidikan lokal.

5

c. Berlakunya undang-undang yang secara efektif melindungi konsumen
(pengguna jasa pendidikan ) dari perilaku pendidikan yang melakukan
kesalahan.
d. Kebutuhan penggunaan jasa pendidikan yang semakin bertambah sejalan
dengan tantagan baru dalam dunia bisnis, terutama pesatnya perkembangan
teknologi informasi.
D. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN
Salah satu fasilitas yamg ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia
pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas , yaitu bekerja sama untuk menghadapi
lembaga pendidikan yang lebih baik. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk
dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan yaitu intranet, internet, dan
ekstranet.
1. Intranet , jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antar

kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun
regional.
2. Internet , jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga
pndidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau
mahasiswanya.
3. Ekstranet , jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga
pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan,
masyarakat, pemerintahan, dan dunia usaha.
Lembaga pendidikan yang tertarik untuk melakukan IOS memiliki alasan
populer yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut.

6

1. Program baru (new programme) Tujuan antarlembaga pendidikan adalah untuk
menghasilkan jasa pendidikan yang tidak mungkin dihasilkan oleh lembaga
pendidikan jika berdiri sendiri (new line of operation).
2. Pelayanan baru Disamping sarana pelayanan pendidikan yang bersifat fisik,
pelayanan baru juga mungkin ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bekerja
sama.
3. Efisiensi Alasan mengadakan kerja sama antarlembaga pendidikan, yaitu untuk

efisiensi (terlaksanannya proses yang lebih murah dan cepat).
4. Hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat Saat ini yang sedang
digalakkan yaitu pendidikan yang berorientasi masyarakat untuk mendukung
program manajemen berbasis sekolah/MBS (School Based Management/SBM).
5. Outsourcing (menggunakan jasa lain untuk membantu melakukan aktivitas
pendidikan). Lembaga pendidikan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas
dari berbagai keterbatasannya, baik keterbatasan sumber daya manusia, modal,
maupun sarana prasarana.
6. Membangun Citra Lembaga Pendidikan (image building) Lembaga pendidikan
yang sama maupun lembaga lain yang dapat menunjang kelancaran aktivitas
lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan
citra lembaga pendidikan, terutama di era globalisasi.
7. Operasi bersama (Joint Operation) Operasional yang dilakukan bersama-sama
antarlembaga pendidikan baik antarlembaga pendidikan formal, maupun antara
lembaga pendidikan formal dan nonformal, untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada para pengguna jasa.
8. Aliansi Strategis (strategic Alliances) Merupakan bentuk kerja sama antara
beberapa pendidikan untuk tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang.

7


E. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA PENDIDIKAN
DALAM JANGKA PANJANG
Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset
lembaga pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Manusia Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf
penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada
sebuah lembaga pendidikan. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan
teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi
berikut.


Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia
pendidikan, menginggat perkembangan teknologi informasi yang terjadi.



Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil
interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan tersebut.




Orientasi pada pemecahan masalah.

2. Teknologi Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) dipergunakan secra bersama-sama
dalam proses operasional lembaga pendidikan karena merupakan tulang
punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya pemeliharaan.
3. Relasi Yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan teknologi informasi
dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan
(decision maker).

F. IMPLIKASI IT DAN INTERNET PENDIDIKAN
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan.
Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET),
seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di

8

Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun
cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak
cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan. Adanya Internet
membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap
sumber informasi bukan menjadi malasah lagi.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal
harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana
kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan
dapat

dilakukan

dengan

menggunakan

program

khusus

(biasanya

menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS5), aplikasi telnet (seperti pada
aplikasi hytelnet6) atau melalui web browser (Netscape dan Internet
Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian,
tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat
dilakukan melalui Internet.
Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerjasama antar
pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat
dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau
berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah
masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan
email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar

9

data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file
sharring.
Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi
masalah kedokteran dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau
Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen
yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan
menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam
bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasilhasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan
bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan
teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi
baru bagi Internet. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa
jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin
hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja,
darimana saja. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah
dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai
infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi
bidang pendidikan di Indonesia.
G. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI BIDANG PENDIDIKAN
Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat
memberikan dampak luas bagi sebuah peradaban umat manusia di dalam

10

berbagai cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini ada lima pergeseran
dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari
ruang kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line”
atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus
ke waktu nyata.(dikutip dari http://puskom.man3malang.com/index. php?
option=com_content

&task=view&id=21&Itemid=26,

Prof.

Dr.

H.

Mohamad Surya). bahwa pergeseran proses pembelajaran yang mengalami
perubahan dari kertas ke “On-Line” ini untuk saat ini telah dapat dirasakan
maupun dilihat keberadaannya ketika sebuah instansi pendidikan menerapkan
sistem komputerisasi.
Banyak hal serta manfaat dari keberadaannya itu. Semisal ketika
segala kegiatan yang berbasic pendidikan dapat diakses secara mudah lewat
sebuah jaringan komputer ataupun jaringan internet yang tentunya hal tersebut
berkat adanya satelit yang dioperasikan, maka siswa, mahasiswa, guru, dosen
ataupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan tersebut mampu
memperoleh segala informasi yang ingin didapatkan.
Misalnya yang paling mutakhir adalah berkembangnya “Cyber
Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan media internet. Istilah lain yang poluper saat ini ialah elearning yaitu sebuah model pembelajaran dengan menggunakan media

11

teknologi komunikasi (internet). Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning
merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas dengan landasan berdasarkan tiga
kriteria diantaranya yaitu :
1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, mendistribusi dan membagi materi atau informasi,
2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar,
3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah
berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK
seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based
Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic
Learning Environment), Desktop Videoconferencing dan sebagainya.
(dikutip

dari

http

://puskom.man3malang.

com/index.php?option=

com_conte t&task=view&id=21&Itemid=26, Prof. Dr. H. Mohamad
Surya).
Istilah lain yang lebih popular dari perkembangan teknologi
komunikasi ini yaitu sistem virtual. Dalam hal ini, kegiatan yang menyangkut
komunitas virtual dapat dianggap sebuah hal yang lebih banyak digunakan
dalam lingkungan akademis. Ini tentu dapat mempermudah tingkat keefektifan
dari sebuah sistem pembelajaran, dimana siswa atau mahasiswa dapat
mengakses materi-materi pendidikan secara lebih detail tanpa lewat interaksi

12

secara langsung (face to face) dengan guru, tentor ataupun dosen yang
bersangkutan.
Untuk sekarang ini, banyak contoh lain yang seperti di atas akan tetapi
di luar lingkup sekolah ataupun kampus, misalnya ada lembaga pendidikan
semacam kursus atau bimbingan-bimbingan belajar dengan menggunakan
media komputer (internet) dalam mengakses materi-materinya maupun ujian
serta tesnya lewat internet. Tentunya hal ini merupakan langkah yang maju
dalam konteks pendidikan. Selain perkembangan teknologi komunikasi dalam
dunia pendidikan telah menjamah lingkup sistem pembelajaran dalam bidang
akademis, sebenarnya juga telah merambah pada aspek lain (meskipun masih
dalam lingkup pendidikan). Misalnya dengan adanya komputer, telepon,
internet, mesin fotocopy dan segala perangkat dari sebuah teknologi
komunikasi itu sendiri mampu membantu pekerjaan bagian tata usaha atau
bagian-bagian yang lain. Dengan adanya digital library di perpustakaan
instansi pendidikan, orang dapat mengakses buku atau literatur dengan cepat.
H. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DI BIDANG PENDIDIKAN
1. Dampak Positif
a. Mengubah peran guru atau dosen (pengajar) dan siswa atau
mahasiswa (peserta didik) dalam pembelajaran. Perubahan peran
tersebut diantaranya :
1) Posisi seorang yang dulunya sebagai penyampai pengetahuan,
sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban,

13

yang kemudian hanya sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,
kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar.
2) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
menjadi memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab
kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
b. Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami
perubahan yaitu:
1) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam
proses pembelajaran
2) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan
berbagai pengetahuan
3) Dari

pembelajaran

sebagai

aktiivitas

individual

menjadi

pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
c.

Mempercepat sebuah pekerjaan

d. Pelajar mampu mengakses informasi, dimanapun, kapanpun, dan
kepada atau siapapun
2. Dampak Negatif
a). Pelajar menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebih.
Hal ini bisa terjadi ketika para pelajar tidak mempunyai sikap
skeptis serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam
konteks dunia maya (internet). Saat mereka tengah aksik berkutat
dengan internet, sebenarnya secara tidak langsung mereka telah masuk
di dalam dunia yang over free. Maka sangatlah penting adanya kedua

14

sikap yang sangat vital tersebut sebagai benteng maupun filter dari
segala sumber informasi yang ada. Selain itu, sikap perhatian dari
orang tua juga sangat berperan penting di dalam menanamkan nilainilai tentang sebuah norma maupun agama sebagai landasan.
b) Tindakan kriminal (Cyber Crime)
Di dalam dunia pendidikan, ini bisa terjadi misalnya pencurian
dokumen atau aset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang
sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau
negara) dengan menggunakan media internet. istilahnya, ada oknum
yang membobol hal tersebut. Teknologi dapat menyebabkan tenaga
manusia tidak berperan secara baik Dari perkembangan teknologi
komunikasi yang semakin merajalela samapi detik ini, sedikit banyak
pada akhirnya akan berimbas pada pengurangan tenaga kerja manusia.
Ini terjadi karena tenaga manusia tidak lagi efiktif serta efisien dalam
memproduksi sesuatu dalam kapasitas yang banyak. Ketika tenaga
kerja manusia tidak lagi digunakan, maka otomatis akan menyebabkan
banyaknya tingkat pengangguran. Setelah itu tentunya akan menambah
tingkat kemiskinan. Dari kemiskinan tersebut kemudian akan muncul
lagi masalah stabilitas keamanan yang kurang kondusif, karena banyak
terjadi tingkat kriminalitas. Maka dapat disimpulkan bahwa, satu hal
yang muncul dalam satu bidang akan memberikan dampaknya pula
terhadap bidang-bidang yang lain. Saling keterkaitan antara satu
dengan yang lain. Begitu pula dalam bidang pendidikan.

15

c) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik
bagi pelajar maupun pengajar.
Ini bisa kita lihat misalnya pada sistem pembelajaran yang
bersifat virtual maupun e-learning. Dimana sistem pembelajarann ya
yang tidak saling bertemu antara pelajar dengan pengajar. Pelajar yang
kurang aktif dalam sistem pembelajaran tersebut nantinya akan
mengaggap cuek terhadap tugas ataupun materi yang ada, karena
mereka merasa tidak diawasi oleh orang (pengajar) melainkan mereka
merasa hanya berhadapan dengan sebuah komputer.
I. KESIMPULAN
Teknologi sekarang kian mengalami perkembangan yang sangat pesat
dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Begitupun juga ketika kita
membicarakan mengenai teknologi komunikasi, maka ini juga telah
mengalami perkembangan. Sedangkan teknologi komunikasi itu sendiri
menurut Rogers,1986 adalah peralatan perangkat keras dalam struktur
organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk
mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi.
Dari yang dahulu pada zaman primif bentuk komunikasinya masih sangat
sederhana, kemudian berkembang dan terus berkembang hingga akhirnya sampailah
pada era digital seperti sekarang ini. Dari hal tersebut juga dipaparkan bahwa terdapat
tiga macam peradaban menurut Alvin Toffler yakni, zaman pertanian, zaman
industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi
dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution).

16

Teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan sendiri kini juga mengalami

perubahan yang sangat luar biasa dimana dengan adanya teknologi
komunikasi yang canggih telah membawa banyak sekali dampak yang berarti
bagi perkembangan dunia pendidikan itu sendiri. Dapat dilihat perkembangan
tersebut diantaranya yakni sistem pembelajaran yang bersifat e-learning, serta
hal lain yang bersifat teknis misal dengan adanya komputer, maka
memberikan kemudahan pihak instansi pendidikan dalam pendataan dan lain
sebagainya.
Lebih dari itu semua, perkembangan teknologi komunikasi sendiri
pada hakekatnya tetap membawa berbagai dampak yang sangat luas, baik
dampak positif maupun dampak negatif. Ketika dampak positif yang lebih
berperan, maka akan sangat memberikan manfaat dalam kehidupan.
Diantaranya menjadikan pekerjaan menjadi sangat mudah. Sebaliknya, ketika
perkembangan teknologi komunikasi tersebut lebih menampilkan dampak
negatifnya, maka akan muncul masalah baru diantaranya cyber crime dan lain
sebagainya. Untuk itu setiap pengguna teknologi haruslah mempunyai sikap
yang kritis serta skeptis terhadap teknologi komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Kasim. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga penerbitan FE-UI.

17

Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputer Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex media
Komputindo.
Gusti Yanti, Prima. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/01/adri-multimediapengajaran.pdf
http://saidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Manfaat%20TIK%20dalam
%20Pembelajaran.pdf
Julianto arief setiadi, 2008, Buku pelajaran TIK SMA kelas X semester 1.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta

18