PENGARUH PENDAPATAN USAHA TERHADAP LABA
PENGARUH PENDAPATAN USAHA TERHADAP LABA
BERSIH PADA PERUSAHAAN
Venty Ayu Pratiwi Menggasa
Universitas Atma Jaya Makassar
ABSTRAK
Studi ini meneliti “Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan” . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Pendapatan
Usaha terhadap Laba Bersih pada perusahaan pertambangan di Indonesia dimana
menggunakan data laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31
Desember selama periode pengamatan 2011 sampai dengan 2015.
Metode analisis yang akan digunakan adalah metode regresi linier, yaitu
menghubungkan secara linier antara satu variabel independen dengan variabel
dependen. Metode analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah positif atau negative. Dari hasil
penelitian yang sudah diuji menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 16.0. Penggunaan data dalam penelitian ini yaitu dengan
memilih data laporan keuangan 9 Perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pendapatan usaha pada perusahaan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
perusahaan.
Kata Kunci : Pendapatan Usaha, Laba Bersih
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern ini, persaingan bisnis di perusahaan-perusahaan kian semakin
ketat. Hal ini disebabkan karena meningkatkan arus global dan mulai banyaknya
pesaing-pesaing baru dalam dunia usaha. Seiring dengan berjalannya waktu,
perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik dan berkualitas agar
perusahaan tersebut tetap eksis dan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya
dengan baik.
Perkembangan suatu perusahaan selalu dititikberatkan pada orientasi hasil
perusahaan yaitu untuk mencapai laba perusahaan yang ditargetkan baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka panjang.Besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan
merupakan
ukuran
keberhasilan
perusahaan
tersebut
dalam
mengelola
perusahaannya. Laporan keuangan dapat menjadi tolak ukur oleh manajemen dalam
membuat keputusan-keputusan yang akan dijalankan oleh perusahaan.
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pendapatan perusahaan yang diperoleh dengan
membandingkan hasil laba pada setiap tahun tertentu dengan laba tahun sebelum dan
sesudahnya. Dengan diketahui kesulitan keuangan, maka pihak perusahaan dapat
mengambil langkah bagaimana cara mengatasi kinerja perusahaan agar dapat
meningkatkan laba di masa yang akan datang.
Perusahaan perlu memperhatikan pendapatan yang diterima selama kegiatan
operasional perusahaan berlangsung agar perusahaan dapat menghasilkan laba yang
diinginkan demi keberlangsungan usahanya. Jika pendapatan terlalu besar dari beban
maka perusahaan akan memperoleh laba dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil
dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan akan mengalami kerugian karena
laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak
ekstern untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang, maka pendapatan
perlu untuk diperhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh
pendapatan usaha terhadap laba bersih pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan usaha terhadap laba bersih
pada perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Akuntansi Keuangan II Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Atma Jaya Makassar.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam membuat penelitian
selanjutnya.
2.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
Pendapatan
Menurut Hery (2013:46), pendapatan adalah arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi
dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktiva lainnya yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Menurut Jusup (2011:30),
pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
biasa (misalnya penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa).
Pendapatan merupakan salah satu unsure yang paling utama dari pembentukan
laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
(2004 :23.1), kata “income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai
pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun
keuntungan (gain”) .
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penhasilan jasa, bunga,
dividen, royalti dan sewa. Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa income
meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun
yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil
dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang
terjadi.
Pengertian Pendapatan Usaha dikemukakan oleh Dyckman (2002 :234) bahwa
pendapatan adalah “arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau penyelesaian kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004 :23.1) membagi pendapatan
menjadi tiga jenis yaitu :
a.
Penjualan barang
Barang, meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang
yang dibeli pengecer atau tanah dan property lain yang dibeli untuk dijual
kembali.
b. Penjualan jasa
Penjualan jasa, biasanya menyangkut pelanksanaan tugas secara kontraktual telah
disepakati untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu yang disepakati oleh
perusahaan. Jasa dapat diserahkan selama satu periode atau lebih dari satu
periode.
c. Penggunaan aktiva
Perusahaan oleh pihak-pihak lain yang bunga, royalti dan dividen.
Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam
bentuk :
a. Bunga-pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah
terhutang kepada perusahaan;
b. Royalti-pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan,
misalnya paten, merk dagang, hak cipta, perangkat lunak computer;
c. Dividen-distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan
proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
Laba
Menurut Jusup (2011:31), laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang)
antara pendapatan dengan beban. Menurut Purba (2009:13) laba atau rugi adalah
selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan biaya. Menurut Kuswandi
(2007:131), laba adalah pendapatan dari hasil penjualan dikurangi dengan biayabiaya pengadaan dan pemasaran.
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang
memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba umumnya dipandang
sebagai suatu dasar bagi :
a.
b.
Pembuatan kebijakan dividen dan penahanan laba suatu perusahaan.
Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu investasi dan pedoman
c.
pengambilan keputusan.
Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam
peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang.
Secara umum laba diklasifikasikan atas empat jenis, yaitu :
a.
Laba kotor
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:1.20) laba kotor merupakan
“pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang
dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan
jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan
tersebut untuk bertahan.
b. Laba operasi
Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004:243) “laba operasi megukur kinerja
operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat
dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa
efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasinya.
c. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (2005:25)
merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak
penghasilan”.
d. Laba bersih
Laba bersih menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan “laba
dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak”.
Menurut Nasution & Lisa (2013:4), laba bersih merupakan selisih positif antara total
pendapatan dengan total biaya. Sehingga besarnya jumlah laba yang diperoleh
perusahaan tergantung pada kedua pos tersebut.
2.2
Pengembangan Hipotesis
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Laba Bersih
Jika pendapatan usaha yang didapatkan mengalami kenaikan, maka otomatis
laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan. Dari kondisi tersebut
diharapkan bahwa manajemen dapat mempertahankan kinerjanya dengan baik agar
pendapatan dapat terus meningkat. Hasil survey tersebut didukung oleh penelitian
Siregar (2006) menyatakan bahwa semakin besar pendapatan usaha yang didapat
perusahaan, maka akan semakin besar laba keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
H2: Pendapatan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap laba bersih
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20112015.
3.
METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Populasi
Populasi dari penelitian ini diambil dari perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Informasi data perusahaan ini
diambil dari website www.idx.co.id
karena laporan keuangan yang ditampilkan
untuk umum mudah didapatkan. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel
adalah akun dari Pendapatan usaha dan akun dari laba bersih pada laporan keuangan
perusahaan pertambangan tahun 2011sampai dengan 2015. Sampel dari penelitian ini
berjumlah 9 perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerical (angka) yang diolah
dengan menggunakan metode statistika menggunakan program spss.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara
dua variable.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan Peneliti adalah dengan Penelitian
kepustakaan,
yaitu
mengumpulkan
data
dengan
mencari
data
dari
www.idx.co.id, membaca buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul.
situs
3.5 Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pendapatan usaha pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
3.6 Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah laba bersih pada persahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
4. ANALISIS HASIL
Setelah menguji hubungan antara pendapatan usaha
dengan laba bersih.
Berikut adalah hasil analisis yang ada :
4.1 Model Summary
Pendapatan usaha memiliki hubungan dengan laba bersih sebesar (R)
0.503.Dikuadratkan R2 tingkat determinasi sebesar 0.253 (25,3%), yang artinya
persediaan memiliki determinasi/sumbangan efektif 25,3% , sisanya 74,7%
dipengaruhi oleh lain-lain.
Model Summaryb
Std. Error
Mod
el
1
R
.503a
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
.253
a. Predictors: (Constant),
Pendapatan Usaha
4.2 Anova
Change Statistics
.235
4.84878E1
1
.253
13.565
Sig. F
df1
df2
1
40
Change
.001
Sig pada tabel 0.001 yang berarti < 0.05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laba Bersih
Perusahaan.
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
3.189E24
1
3.189E24
Residual
9.404E24
40
2.351E23
Total
1.259E25
41
F
13.565
Sig.
.001a
a. Predictors: (Constant), Pendapatan Usaha
b. Dependent Variable: Laba Bersih
4.3 Coefficients
Persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 5.420E10 + 0.074
Pendapatan Usaha berpengaruh terhadap Laba Bersih karena nilai dari
variable Pendaptan Usaha kurang dari 0.05, yaitu 0.001
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized
Coefficien
Coefficients
ts
Collinearity
Correlations
Std.
Model
1
B
Zero-
Error
Beta
(Constan 5.420E1 9.225E1
t)
Statistics
0
0
.074
.020
T
Sig.
.588
.560
.503 3.683
.001
order
Toleran
Partial
Part
ce
VIF
Pendapa
tan
.503
.503
.503
1.000 1.000
usaha
a. Dependent Variable:
Laba Bersih
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah kita mendapat hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan Usaha berpengaruh terhadap Laba Bersih Perusahaan. Populasi dari
penelitian ini diambil dari daftar perusahaan pertambangan yang ada di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2011-2015. Sampel dari penelitian ini berjumlah 9 perusahaan
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
Dalam analisis hasil, Pendapatan Usaha memiliki determinasi sebesar 25.3%.
Pendapatan usaha juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laba Bersih,
karena lebih kecil dari tarif signifikansinya (
BERSIH PADA PERUSAHAAN
Venty Ayu Pratiwi Menggasa
Universitas Atma Jaya Makassar
ABSTRAK
Studi ini meneliti “Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan” . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Pendapatan
Usaha terhadap Laba Bersih pada perusahaan pertambangan di Indonesia dimana
menggunakan data laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31
Desember selama periode pengamatan 2011 sampai dengan 2015.
Metode analisis yang akan digunakan adalah metode regresi linier, yaitu
menghubungkan secara linier antara satu variabel independen dengan variabel
dependen. Metode analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah positif atau negative. Dari hasil
penelitian yang sudah diuji menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 16.0. Penggunaan data dalam penelitian ini yaitu dengan
memilih data laporan keuangan 9 Perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pendapatan usaha pada perusahaan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
perusahaan.
Kata Kunci : Pendapatan Usaha, Laba Bersih
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern ini, persaingan bisnis di perusahaan-perusahaan kian semakin
ketat. Hal ini disebabkan karena meningkatkan arus global dan mulai banyaknya
pesaing-pesaing baru dalam dunia usaha. Seiring dengan berjalannya waktu,
perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik dan berkualitas agar
perusahaan tersebut tetap eksis dan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya
dengan baik.
Perkembangan suatu perusahaan selalu dititikberatkan pada orientasi hasil
perusahaan yaitu untuk mencapai laba perusahaan yang ditargetkan baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka panjang.Besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan
merupakan
ukuran
keberhasilan
perusahaan
tersebut
dalam
mengelola
perusahaannya. Laporan keuangan dapat menjadi tolak ukur oleh manajemen dalam
membuat keputusan-keputusan yang akan dijalankan oleh perusahaan.
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pendapatan perusahaan yang diperoleh dengan
membandingkan hasil laba pada setiap tahun tertentu dengan laba tahun sebelum dan
sesudahnya. Dengan diketahui kesulitan keuangan, maka pihak perusahaan dapat
mengambil langkah bagaimana cara mengatasi kinerja perusahaan agar dapat
meningkatkan laba di masa yang akan datang.
Perusahaan perlu memperhatikan pendapatan yang diterima selama kegiatan
operasional perusahaan berlangsung agar perusahaan dapat menghasilkan laba yang
diinginkan demi keberlangsungan usahanya. Jika pendapatan terlalu besar dari beban
maka perusahaan akan memperoleh laba dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil
dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan akan mengalami kerugian karena
laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak
ekstern untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang, maka pendapatan
perlu untuk diperhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh
pendapatan usaha terhadap laba bersih pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan usaha terhadap laba bersih
pada perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Akuntansi Keuangan II Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Atma Jaya Makassar.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam membuat penelitian
selanjutnya.
2.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
Pendapatan
Menurut Hery (2013:46), pendapatan adalah arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi
dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktiva lainnya yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Menurut Jusup (2011:30),
pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
biasa (misalnya penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa).
Pendapatan merupakan salah satu unsure yang paling utama dari pembentukan
laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
(2004 :23.1), kata “income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai
pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun
keuntungan (gain”) .
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penhasilan jasa, bunga,
dividen, royalti dan sewa. Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa income
meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun
yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil
dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang
terjadi.
Pengertian Pendapatan Usaha dikemukakan oleh Dyckman (2002 :234) bahwa
pendapatan adalah “arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau penyelesaian kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004 :23.1) membagi pendapatan
menjadi tiga jenis yaitu :
a.
Penjualan barang
Barang, meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang
yang dibeli pengecer atau tanah dan property lain yang dibeli untuk dijual
kembali.
b. Penjualan jasa
Penjualan jasa, biasanya menyangkut pelanksanaan tugas secara kontraktual telah
disepakati untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu yang disepakati oleh
perusahaan. Jasa dapat diserahkan selama satu periode atau lebih dari satu
periode.
c. Penggunaan aktiva
Perusahaan oleh pihak-pihak lain yang bunga, royalti dan dividen.
Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam
bentuk :
a. Bunga-pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah
terhutang kepada perusahaan;
b. Royalti-pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan,
misalnya paten, merk dagang, hak cipta, perangkat lunak computer;
c. Dividen-distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan
proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
Laba
Menurut Jusup (2011:31), laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang)
antara pendapatan dengan beban. Menurut Purba (2009:13) laba atau rugi adalah
selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan biaya. Menurut Kuswandi
(2007:131), laba adalah pendapatan dari hasil penjualan dikurangi dengan biayabiaya pengadaan dan pemasaran.
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang
memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba umumnya dipandang
sebagai suatu dasar bagi :
a.
b.
Pembuatan kebijakan dividen dan penahanan laba suatu perusahaan.
Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu investasi dan pedoman
c.
pengambilan keputusan.
Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantu dalam
peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang.
Secara umum laba diklasifikasikan atas empat jenis, yaitu :
a.
Laba kotor
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:1.20) laba kotor merupakan
“pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang
dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan
jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan
tersebut untuk bertahan.
b. Laba operasi
Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004:243) “laba operasi megukur kinerja
operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat
dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa
efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasinya.
c. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam dan Halsey (2005:25)
merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak
penghasilan”.
d. Laba bersih
Laba bersih menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan “laba
dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak”.
Menurut Nasution & Lisa (2013:4), laba bersih merupakan selisih positif antara total
pendapatan dengan total biaya. Sehingga besarnya jumlah laba yang diperoleh
perusahaan tergantung pada kedua pos tersebut.
2.2
Pengembangan Hipotesis
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Laba Bersih
Jika pendapatan usaha yang didapatkan mengalami kenaikan, maka otomatis
laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan. Dari kondisi tersebut
diharapkan bahwa manajemen dapat mempertahankan kinerjanya dengan baik agar
pendapatan dapat terus meningkat. Hasil survey tersebut didukung oleh penelitian
Siregar (2006) menyatakan bahwa semakin besar pendapatan usaha yang didapat
perusahaan, maka akan semakin besar laba keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Pendapatan usaha berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
H2: Pendapatan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap laba bersih
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20112015.
3.
METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Populasi
Populasi dari penelitian ini diambil dari perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Informasi data perusahaan ini
diambil dari website www.idx.co.id
karena laporan keuangan yang ditampilkan
untuk umum mudah didapatkan. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel
adalah akun dari Pendapatan usaha dan akun dari laba bersih pada laporan keuangan
perusahaan pertambangan tahun 2011sampai dengan 2015. Sampel dari penelitian ini
berjumlah 9 perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerical (angka) yang diolah
dengan menggunakan metode statistika menggunakan program spss.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara
dua variable.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan Peneliti adalah dengan Penelitian
kepustakaan,
yaitu
mengumpulkan
data
dengan
mencari
data
dari
www.idx.co.id, membaca buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul.
situs
3.5 Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pendapatan usaha pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
3.6 Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah laba bersih pada persahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
4. ANALISIS HASIL
Setelah menguji hubungan antara pendapatan usaha
dengan laba bersih.
Berikut adalah hasil analisis yang ada :
4.1 Model Summary
Pendapatan usaha memiliki hubungan dengan laba bersih sebesar (R)
0.503.Dikuadratkan R2 tingkat determinasi sebesar 0.253 (25,3%), yang artinya
persediaan memiliki determinasi/sumbangan efektif 25,3% , sisanya 74,7%
dipengaruhi oleh lain-lain.
Model Summaryb
Std. Error
Mod
el
1
R
.503a
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
.253
a. Predictors: (Constant),
Pendapatan Usaha
4.2 Anova
Change Statistics
.235
4.84878E1
1
.253
13.565
Sig. F
df1
df2
1
40
Change
.001
Sig pada tabel 0.001 yang berarti < 0.05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laba Bersih
Perusahaan.
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
3.189E24
1
3.189E24
Residual
9.404E24
40
2.351E23
Total
1.259E25
41
F
13.565
Sig.
.001a
a. Predictors: (Constant), Pendapatan Usaha
b. Dependent Variable: Laba Bersih
4.3 Coefficients
Persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 5.420E10 + 0.074
Pendapatan Usaha berpengaruh terhadap Laba Bersih karena nilai dari
variable Pendaptan Usaha kurang dari 0.05, yaitu 0.001
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized
Coefficien
Coefficients
ts
Collinearity
Correlations
Std.
Model
1
B
Zero-
Error
Beta
(Constan 5.420E1 9.225E1
t)
Statistics
0
0
.074
.020
T
Sig.
.588
.560
.503 3.683
.001
order
Toleran
Partial
Part
ce
VIF
Pendapa
tan
.503
.503
.503
1.000 1.000
usaha
a. Dependent Variable:
Laba Bersih
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah kita mendapat hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan Usaha berpengaruh terhadap Laba Bersih Perusahaan. Populasi dari
penelitian ini diambil dari daftar perusahaan pertambangan yang ada di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2011-2015. Sampel dari penelitian ini berjumlah 9 perusahaan
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
Dalam analisis hasil, Pendapatan Usaha memiliki determinasi sebesar 25.3%.
Pendapatan usaha juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laba Bersih,
karena lebih kecil dari tarif signifikansinya (