PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERH

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

8 Pages

ISSN 2302-0199
pp. 32- 39

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN NASABAH BANK ACEH SYARIAH CABANG
BANDA ACEH
Teuku Aliansyah1, Hafasnuddin2, Shabri2
1)

Magister Manajemen Banda Aceh Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study aims to determine the effect of service quality variabels consisting of
tangibles, empathy, reliability. Responsiveness and assurance of customer satisfaction Islamic
Bank Branch Aceh Banda Aceh partially and simultaneously. The population in this study are

all customers of Bank Syariah Aceh Banda Aceh branch by the number of samples amounted
to 100. Techniques of data analysis done with descriptive and quantitative method of multiple
linear regression. Based on quantitative analysis of the results showed that all five dimensions
of service quality variabels significantly influence customer satisfaction Bank.
Key words: dimensions of service quality, customer satisfaction
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel kualitas pelayanan yang
terdiri dari tangibles, empathy, reliability. Responsiveness dan assurance terhadap kepuasan nasabah
Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh secara parsial dan simultan. Populasi dalam penelitian ini yaitu
seluruh nasabah Bank Aceh Syariah cabang Banda Aceh dengan jumlah sampel berjumlah 100. Teknik
analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif dengan metode regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis kuantitatif hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima variabel dimensi kualitas
pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank.
Kata Kunci : dimensi kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan

PENDAHULUAN

yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi

Kepuasan adalah sesuatu yang utama


makanan yang sangat berbeda dengan

yang menjadi faktor penentu kesuksesan

makanan yang ditawarkan oleh restoran

dan kelangsungan hidup sebuah bisnis.

cepat saji Pizza Hut Banda Aceh.

Semakin banyak pelanggan setia yang

Untuk itu penulis ingin melihat

dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka

bagaimana masyarakat Kota Banda Aceh

dapat dipastikan perusahaan tersebut akan


dapat menerima makanan Itali (Pizza)

sukses dan bertahan lama.

yang ditawarkan restoran cepat saji Pizza

Kesetiaan bersifat hubungan, yaitu
hubungan

antara

penyedia

dan

pelanggannya. Kesetiaan dapat berupa

Hut Banda Aceh. Apakah ada pelanggan
yang berlaku setia terhadap restoran cepat
saji Pizza Hut Banda Aceh.


hasil dari kepuasan pelanggan dan juga

Penulis juga ingin meneliti tentang

citra dari sebuah merek. Masyarakat yang

bagaimana citra merek dari restoran cepat

ada di Kota Banda Aceh adalah masyarakat
Volume 1, No. 1, November 2012

- 32

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
saji Pizza Hut Banda Aceh dipersepsikan

kualitas pelayanan dipersepsikan baik atau


oleh para pelanggannya. Dan bagaimana

memuaskan. Jika pelayanan yang diterima

citra tersebut dapat mempengaruhi perilaku

melampaui

pembelian mereka.

kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai

harapan

pelanggan,

maka

Untuk itu penulis merasa bahwa


kualitas yang ideal Sebaliknya jika kualitas

penelitian ini menarik untuk dilakukan.

pelayanan yang diterima lebih rendah dari

Karena dapat dijadikan gambaran tentang

yang diharapkan maka kualitas pelayanan

penerimaan masyarakat Kota Banda Aceh

dipersepsikan buruk.
Pada prinsipnya, definisi kualitas

terhadap hal-hal yang berasal dari luar dan
dapat dijadikan sebagai landasan bagi para

pelayanan


berfokus

pemasar yang ingin melakukan bisnis di

pemenuhan

kebutuhan

Kota Banda Aceh untuk memilih dan

pelanggan,

serta

menerapkan

penyampaiannya

untuk


strategi

pemasaran

yang

sesuai dengan karakteristik masyarakat

pada
dan

upaya
keinginan
ketepatan

mengimbangi

harapan pelanggan.

Kota Banda Aceh.

Penelitian ini diniatkan untuk menjawab

Kepuasan Nasabah
Menurut Engel (1994:409) Kepuasan

beberapa pertanyaan berikut: (1) sejauh mana
pelayana

adalah evaluasi pasca konsumsi untuk

berpengaruh terhadap kepuasan nasabah

memilih beberapa alternatif dalam rangka

secara parsial, (2) sejauh mana pengaruh

memenuhi harapan. Selanjutnya Supranto

dimensi


(2001:44)

pengaruh

dimensi

kualitas

kualitas

pelayana

berpengaruh

terhadap kepuasan nasabah secara simultan.

istilah

2002:59), kualitas pelayanan merupakan
tingkat keunggulan yang diharapkan dan


tersebut

untuk

yang

tingkat

keunggulan

memenuhi

keinginan

mempengaruhi

kalitas

pelayanan, yaitu expected service dan
perceived service. Apabila jasa yang
diterima atau dirasakan (perceived service)
sesuai dengan yang diharapkan, maka
33 -

suatu

bila seorang pelanggan tersenyum saat
melihat produk atau jasa yang sedang
dipromosikan maka seseorang itu telah
merasakan kepuasan pada produk atau jasa
yang dilihat.

pelanggan. Dalam hal ini ada dua faktor
utama

meringkas

terkait dengan produk atau jasa. Contohnya

Menurut Wickof (dalam Tjiptono,

atas

untuk

himpunan aksi atau tindakan yang terlihat,

Kualitas Pelayanan

pengendalian

pelanggan

merupakan label yang digunakan oleh
pelanggan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

kepuasan

Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Dipertegas oleh Kotler (2004:10)
yang

menyatakan

pelanggan

yaitu

bahwa
tingkatan

kepuasan
dimana

anggapan kinerja (perceived performance)
produk

akan

sesuai

dengan

harapan

seorang pelanggan. Bila kinerja produk

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
jauh lebih rendah dibandingkan harapan
pelanggan,

pembelinya

tidak

puas.

Sebaliknya bila kinerja sesuai dengan
harapan

atau

melebihi

(QFD)

harapan,

Perbankan Syariah
Bank Syariah adalah bank yang

pembelinya merasa puas atau merasa amat

menjalankan

gembira.

prinsip syariah, dan menurut jenisnya

Indikator

kegiatannya

berdasarkan

yang

digunakan

untuk

terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

kepuasan

pelanggan

dalam

Perkerditan Syariah. (UU Nomor 21 Tahun

penelitian ini adalah berupa pengukuran

2008 tentang perbankan syariah) Dalam

terhadap

penjelasan

mengukur

dimensi

tangible,

empathy,

realibility, responsivess dan assurance.

undang-undang

tersebut

dijelaskan bahwa kegiatan usaha yang
berasaskan prinsip syariah, adalah kegiatan
usaha yang tidak mengandung unsur : riba,

Strategi Kepuasan Pelanggan
Mewujudkan kepuasan pelanggan total
adalah hal yang tidak mungkin dicapai, hal

maisir, gharar, haram, zalim.
Menurut

Antonio

(2000),

terdapat

ini sesuai dengan pendapat Mudie dan

perbedaan mendasar antara Bank Syariah

Cottam (dalam Tjiptono 1996:160) yang

dengan Bank Konvensional dalam beberapa

menyatakan bahwa kepuasan pelanggan

hal antara lain : Akad dan aspek legalitas,

total tidak mungkin tercapai, sekalipun

Lembaga

hanya untuk sementara waktu. Namun

organisasi, Bisnis/usaha yang dibiayai dan

upaya

Lingkungan kerja/corporate culture

perbaikan

atau penyempurnaan

penyelesai

sengketa,

Struktur

kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai
strategi. Pada prinsipnya strategi kepuasan

METODE PENELITIAN

pelanggan akan menyebabkan para pesaing

Sampel

harus bekerja keras dan memerlukan biaya

Populasi dalam penelitian ini adalah

tinggi dalam usahanya merebut pelanggan

seluruh nasabah Bank Aceh Syariah

suatu perusahaan. Ada beberapa strategi

cabang Banda Aceh per desember 2010

untuk meraih dan meningkatkan kepuasan

berjumlah

pelanggan,

pengambilan

diantaranya

1996:161)
Strategi
Strategi

:

Relationship

Superior

Marketing,

Customer

Unconditional

Extraordinary

(Tjiptono,

Keluhan

Peningkatan

Kinerja

sample

nasabah.
yang

Teknik
digunakan

adalah sample acak sederhana (sample
random

sampling)

yaitu

menentukan

Guarantees/

sampel tanpa memperhatikan strata yang

Strategi

ada karena anggota populasi homogen

Efektif,

dengan catatan yang menjadi sample

Guarantees,

Penaganan

Service,

12243

Yang

Perusahaan

dan

Menerapkan Quality Function Deployment

adalah nasabah yang minimal 2 tahun telah
memiliki rekening
Volume 1, No.1, Agustus 2012

- 34

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Untuk menentukan jumlah sampel

indikator-indikator dari suatu variabel yang

representatif, penulis menggunakan teknik

diteliti ke dalam kelompok-kelompok faktor

penarikan

utama yang lebih sedikit dengan melihat pola

sampel

berdasarkan

rumus

slovin sehingga diperoleh jumlah sample

korelasi antar indikatornya.

sebanyak 100 nasabah.
HASIL PEMBAHASAN

Uji Reliabilitas

Teknik Analisis Data

Uji

Agar data hasil dari penelitian ini
dapat

diinterpretasikan

lalu

ditarik

kesimpulan, maka teknik analisis data yang
sesuai diperlukan. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan program
komputer SPSS. Analisis yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah uji
Reliability, uji Validity, uji Corellation,
Analisis Faktor, dan Analisis Regresi
Linier Berganda.
Analisis

Regresi

Linier

Berganda

digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel-variabel bebas (dalam hal ini berupa
dimensi kualitas jasa berupa tangible, empathy,
realibility, responsivenss dan assurance) dapat
mempengaruhi atau menjelaskan variabel
terikat, yaitu kepuasan nasabah. Uji Reliability
untuk data hasil kuesioner ditunjukkan oleh
nilai Cronbach’s Alpha (α) untuk menilai
konsistensi dan kehandalan seluruh indikator
yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini.
Uji

Validity

dilakukan

untuk

menguji

keakuratan atau tingkat kebenaran dari seluruh
indikator dalam kuesioner. Uji Correlation

Reliabilitas

adalah

pengujian

kebenaran atau kehandalan dari indikatorindikator dan pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini dalam
mengukur

masing-masing

variabelnya.

Dengan Uji Reliabilitas ini, kita dapat
mengetahui
digunakan

apakah
untuk

indikator

mengukur

yang

variabel-

variabel dalam penelitian ini sudah sesuai.
Pada uji Reliabilitas ini digunakan nilai
Cronbach’s

Alpha.

Apabila

nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6,
maka indikator yang digunakan dalam
penelitian tersebut tergolong sesuai atau
handal (reliable).
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
No.
Vr
Iv
1
Tangibles
4
2
Empathy
5
3
Realibility
5
4
Responsiveness
4
5
Assurance
4
6
Kepuasaan
4
Sumber: Hasil Program SPSS

Na
0,744
0,742
0,793
0,670
0,678
0,703

Keterangan :
Vr
Iv
Na

: Variabel
: Item Variabel
: Nilai Alpha

Pearson-Product

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa

Moment untuk mengukur hubungan antar

semua indikator yang mengukur masing-

variabel. Sedangkan Analisis Faktor adalah

masing variabelnya adalah sesuai.

menggunakan

suatu
35 -

metode

teknik

untuk

mengelompokkan

Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Uji Validitas
Uji

Validitas

mengetahui

digunakan

apakah

untuk

indikator

yang

digunakan untuk mengukur setiap variabel
dalam penelitian ini sudah valid atau benar.
Uji

Validitas

ini

dilakukan

dengan

membandingkan nilai r-hitung dengan nilai
r-kritis.

r-hitung

Koefisien

didapat

Korelasi

dari

Pearson-Moment,

disepakati oleh para pakar statistik sebagai
batas kevaliditasan. Apabila nilai r-hitung
dari

: Variabel
: Koefisien Korelasi (r statistic)
: Nilai Kritis n=100
: Keterangan
: Valid
: Tangibles
: Empathy
: Reliability
: Responsiveness
: Assurance
: Kepuasan

Tabel

sedangkan r-kritis adalah batas yang

lebih kecil

Vr
Kr
Nk
K
V
A
B
C
D
E
F

nilai r-kritis,

maka

dikatakan tidak valid. Sebaliknya jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari rkritis, maka dikatakan valid dan dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Sebelum kita membahas mengenai
hasil dari Analisis Regresi Linier Berganda,
kita akan melihat hasil dari Uji Asumsi
Klasik. Uji Asumsi Klasik ini harus
dipenuhi, sebagai syarat sebuah model
Regresi Linier dapat dikatakan baik. Uji
Asumsi Klasik yang akan digunakan
adalah Uji Normalitas, yaitu uji yang
digunakan untuk memastikan residual dari

Tabel 2.
Vr
A

B

C

D

E

F

Tabel Hasil Uji Validitasi
Item
Kr
Nk
A1
0,459
0,195
A2
0,599
0,195
A3
0,479
0,195
A4
0,431
0,195
B1
0,428
0,195
B2
0,346
0,195
B3
0,306
0,195
B4
0,238
0,195
B5
0,303
0,195
C1
0,375
0,195
C2
0,293
0,195
0,307
0,195
C3
0,320
0,195
C4
0,515
0,195
C5
D1
0,257
0,195
D2
0,278
0,195
D3
0,275
0,195
D4
0,303
0,195
E1
0,380
0,195
E2
0,293
0,195
E3
0,303
0,195
0,227
0,195
E4
F1
0,263
0,195
F2
0,303
0,195
F3
0,264
0,195
F4
0,459
0,195

K
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

variabel dalam penelitian ini berdistribusi
normal. Uji Linieritas, yaitu uji yang
digunakan untuk melihat kelinieritasan
data yang digunakan dalam penelitian ini.
Dan Uji Multikolinieritas, yaitu uji yang
digunakan untuk memastikan tidak adanya
korelasi antar variabel bebas.

Gambar 1.

Kurva Normal P-P Plot

Sumber : Data Primer, 2012 (Diolah)

Keterangan :

Uji Normalitas menggunakan Kurva
Volume 1, No.1, Agustus 2012

- 36

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Normal P-P Plot (seperti pada Gambar 1).

Korelasi untuk melihat hubungan antar

jika bulatan-bulatan yang ada pada kurva

variabel menunjukkan hasil regresinya.

semakin mendekati garis lurus diagonal,
maka semakin berdistribusi normal nilai
residualnya. Kaitannya dengan kurva di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
residualnya menunjukkan hasil yang cukup
baik.
Sedangkan

untuk

melihat

kelinieritasan hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, kita akan
melihat Gambar berikut.

Tabel 3.

Koefisien Korelasi

A

B

C

D

E

F

1,000

A
B
C
D
E
F

0,451**

1,000

0,609**

0,555**

1,000

0,619*

0,536**

0,742**

1,000

0,418**

0,606**

0,677**

0,625**

1,000

0,580**

0,546**

0,640*

0,654**

0,553**

Keterangan
A
B
C
D
E
F

1,000

: Tangibles
: Emphaty
: Reliability
: Responsive
: Assurance
: Kepuasan

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model

t
B

Gambar 2. Scatter Plot

Sig.

Std.
Error

C

1,305

0,225

4,001

0,009

T

0,367

0,095

3,859

0,000

E

0,295

0,100

2,082

0,044

Gambar di atas menunjukkan bahwa

R1

0,149

0,119

2,048

0,029

sebaran residual variabel kepuasan bisa

R2

0,321

0,109

2,814

0,006

dikatakan tersebar di sekeliling garis

A

0,266

0,087

3,013

0,003

diagonal (tidak terpencar jauh dari garis

Sumber: Hasil Program SPSS

diagonal). Hasil ini menunjukkan bahwa

Keterangan
C
: (Constant)
T
: Tangibles
E
: Empathy
R1
: Reliability
R2
: Reseponsive
A
: Assurance

data yang akan di-regresi dalam penelitian
ini

berdistribusi

normal

atau

dapat

dikatakan bahwa persyaratan normalitas
data bisa dipenuhi
Mengingat hasil dari penelitian ini
telah memenuhi Uji Asumsi Klasik, maka

Berdasarkan
dapat

diketahui

perhitungan
bahwa

regresi,
koefisien

2

kita dapat melanjutkan dengan Analisis

determinasi (adjusted R ) adalah 0,526.

Korelasi dan Regresi Linier Berganda.

Hal ini berarti bahwa 53% variasi variabel

Tabel berikut akan melaporkan Koefisien

kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh

37 -

Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
variabel tangible, emphaty, realibility,

maka

responsiveness, dan assurance. Sedangkan

menggunakan jasa Bank.

sisanya 47% diterangkan oleh variabel lain

2.

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Regresi

Linier

Berdasarkan

semakin

perhitungan

puas

regresi,

diketahui bahwa koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 0,526. Artinya

Dari Tabel diatas dapat dituliskan
persamaan

nasabah

Berganda,

bahwa 53% variasi variabel kepuasan

sebagai berikut.

nasabah dapat dijelaskan oleh variabel

Y = 1,305 + 0,367X 1 + 0,295X 2 + 0,149X 3 +

tangibles,

0,321X 4 + 0,266X 5

empathy,
dan

responsiveness

realibility,
assurance,

Regresi

sedangkan sisanya 47% diterangkan

Linier Berganda di atas, didapat nilai a

oleh variabel lain yang tidak diteliti

Berdasarkan

sebesar

1,305,

persamaan

nilai

koefisien

dalam penelitian ini

untuk

(tangible) sebesar 0,367 dan

variabel

koefisien untuk variabel
sebesar 0,295,

(emphaty)

(realibility) sebesar

0,149 dan koefisien untuk variabel
(responsiveness)

0,321

sebesar

koefisien untuk variabel

dan

(assurance)

Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini,
penulis mengajukan beberapa saran yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif dan bermanfaat.
1.

sebesar 0,26.

dengan

Berdasarkan

hasil

penelitian

serta

dilakukan

penyempurnaan

standar

yang

semakin

signifikan antara dimensi kualitas

baik

kualitas

pelayanan yang diberikan oleh Bank

kualitas

serta

dapat

kebutuhan

dan

keinginan nasabah

empathy, realibility, responsiveness

semakin

baik

memfasilitasi

pelayanan yang terdiri dari tangibles,

simultan terhadap kepuasan nasabah.

diharapkan

berkala

Syariah cabang Banda Aceh akan

positif

assurance secara parsial dan

evaluasi

pelayanan yang diberikan Bank Aceh

Hasil penelitian membuktikan bahwa
pengaruh

dilakukan

sehingga

antara lain sebagai berikut:

Artinya

dapat

pelayanan Bank secara komprehensif

dan

pembahasan terdapat beberapa kesimpulan

dan

Bank

kualitas

operational prosodure (SOP) tentang

Kesimpulan

terdapat

meningkatkan

pelayanan

KESIMPULAN DAN SARAN

1.

Upaya

2.

Kepada manajemen Bank diharapkan
untuk

terus

melakukan

upaya

maksimal guna peningkatan kualitas
pelayanan

Bank

berkesinambungan

yang

baik

sehingga

dan
akan

meningkatkan kepuasan nasabah yang
Volume 1, No.1, Agustus 2012

- 38

Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
nantinya diharapkan berdampak bagi
pertumbuhan Bank.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Antonio, M.S., 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
Arifin, Z., 2002. Dasar-dasar Manajemen Bank
Syariah. Jakarta: Alfabet.
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia.
2007. Jakarta: Statistik Perbankan Syariah
Bank Indonesia.
Engel, James F. Roger, D. Blacwell, Minsard, Paul
W., 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Bainarupa Aksara.
Gerson, R. F., 2002. Mengukur Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM.
Irawan, H.,
2003. Indonesian Customer
Satisfaction : Membedah Strategi Kepuasan
Pelanggan Merek Pemenang ICSA. Jakarta:
PT Gramedia.
Karim, A., 2003. Bank Islam analisis Fiqih dan
Keuangan. Jakarta.
Kasmir, 2005. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kotler, P., 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
PT. Prenhalindo.

39 -

Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Kotler, P. and Gary Armstrong, 2004. Dasar-dasar
Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan
Karyawan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Lupiyoadi, R., 2001. Manajemen Pemasaran Jasa:
Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat.
Nasution, M. Nur, 2004. Manajemen Jasa Terpadu.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Parasuraman, A., Valarie A, Zeithml, & Leonard L.
BerryA Conceptual Model of Service Quality
and its Implications for Future Research.
Journal of marketing (pre-1986); Fall 1985,
49, 000004; ABI/INFORM Global.
Sekaran, U., 2006. Research Method For Business.
Jakarta: Salemba empat
Supranto, J., 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Tjiptono, F., 2000. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, 2002. Prinsip-prinsip Total Quality
Service (TQS). Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F., 2005. Pemasaran Jasa. Malang:
Bayumedia Publising
Winardi, 2000. Marketing dan Perilaku Konsumen.
Jakarta: Bandar Maju.
Zulkifli, S., 2007. Panduan Praktis Transaksi
Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim.