ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PARTISIPASI PETANI DALAM ASURANSI USAHA TANAM
PADI DI KABUPATEN KARAWANG
Mira Prayuningtias
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan petani untuk berpartisipasi dalam asuransi pertanian dan mengetahui
preferensi resiko petani di Kabupaten Karawang. Survei dilakukan kepada petani di
Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. Analisis regresi logistic digunakan sebagai
alat estimasi, sedangkan untuk menilai preferensi resiko petani menggunakan ArrowPratt absolute risk averson. Hasil menunjukkan tujuh variabel berpengaruh secara
signifikan; empat variabel positif dan tiga variabel negative. Preferensi resiko petani di
Kabupaten Karawang bersifat risk averse.
Kata Kunci: Asuransi Pertanian, Pengambilan Keputusan, Regresi Logistik,
Preferensi Resiko.
JEL Classification:
1. PENDAHULUAN
Berbagai macam resiko
dapat menimpa pertanian milik
petani
sehingga
produksi
pertanian mereka dihadapkan
pada ketidakpastian. Asuransi
dapat menjadi salah satu
metode untuk melindungi
petani dari ketidakpastian.
Asuransi Usaha Tanam Padi
sebagai bagian dari jasa yang
berupaya memberikan jaminan
usaha bagi petani.
Kabupaten
Karawang
dengan produksi padi sebesar
1,4 juta ton dan 96 ribu hektar
lahan persawahan menjadi
pemasok 9% padi di Jawa
Barat. Resiko gagal panen
akibat banjir di musim hujan
dan kekeringan di musim
kemaru pun tinggi karena letak
1|
lahan persawahan Kabupaten
Karawang di daerah pantai
utara
sehingga
petani
membutuhkan
jaminan
asuransi bagi usaha tani
mereka. Pada realitanya, petani
yang mengikuti AUTP belum
mencapai
target
dan
penyerapan asuransi masih
berada di wilayah yang tidak
beresiko gagal panen. AUTP
yang
bertujuan
untuk
melindungi usaha tani dan
meningkatkan
kesejahteraan
petani
menjadi
belum
maksimal. Maka dari itu,
pemerintah dan penyedia jasa
asuransi
membutuhkan
informasi terkait faktor apa
saja
yang
mempengaruhi
partisipasi petani dalam AUTP.
Penelitian ini berupaya
untuk menjelaskan faktor–
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
faktor yang mempengaruhi
keputusan petani berpatisipasi
dalam Asuransi Usaha Tanam
Padi (AUTP) di Kabupaten
Karawang. Faktor tersebut
penting untuk diteliti dalam
upaya
meningkatkan
partisipasi petani dalam AUTP
dan memperbaiki kekurangan
dari AUTP itu sendiri.
2. LANDASAN TEORI
A. Asuransi Pertanian
Asuransi pertanian merupakan
pengalihan risiko yang dapat
memberikan ganti rugi akibat
kerugian
usahatani
sehingga
keberlangsungan usahatani dapat
terjamin. Melalui asuransi usahatani
padi memberikan jaminan terhadap
kerusakan tanaman akibat banjir,
kekeringan, serta serangan hama dan
penyakit tumbuhan atau organisme
penganggu
tumbuhan
(OPT),
sehingga petani akan memperoleh
ganti rugi sebagai modal kerja untuk
keberlangusan usahataninya. Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang
asuransi pertanian melalui Keputusan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor:
02/Kpts/SR.220/B/01/2016, Asuransi
Usahatani Padi (AUTP) adalah
perjanjian antara petani dan pihak
perusahaan
asuransi
untuk
mengikatkan
diri
dalam
pertanggungan risiko Usahatani Padi.
Asuransi pertanian merupakan
salah satu program pembangunan
pertanian ditengah tekaan perubahan
iklim global dan fluktuasi harga
komoditas pertanian dunia. Asuransi
pertanian diajukan sebagai salah satu
bentuk kebijakan untuk meningkatkan
pendapatan
petani
dan
dapat
2|
mengurangi ketergantungan terhadap
impor pangan. Sumber pembiayaan
pelaksanaan AUTP dapat berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
maupun
Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Tujuan
penyelenggaraan
asuransi usahatani padi adalah untuk
memberikan perlindungan dalam
bentuk bantuan modal kerja kepada
petani yang gagal panen, disamping
itu asuransi bertujuan untuk membagi
kerugian akibat risiko yang muncul.
Manfaat yang didapat
petani melalui AUTP yakni,
memperolah
ganti
rugi
keunagan
yang
dapat
digunakan sebagai modal kerja
usahatani untuk pertanaman
berikutnya,
meingkatkan
aksesibilitas petani terhadap
sumber-sumber
pembiayaan
serta mending petani untuk
menggunakan input produksi
sesuai anjuran usahatani yang
baik.
Harga pertanggungan
atau nominal klaim ditetapkan
sebesar Rp 6.000.000,- per
hektar per musim tanam. Biaya
untuk
mendapatkan
perlindungan asuransi atau
premi dikenakan sebesar Rp
180.000,-/ha. Nominal tersebut
belum termasuk bantuan premi
dari pemerintah sebesar Rp
144.000,-/ha
atau
jika
dijumlahkan, petani hanya
membayar premi sebesar Rp
36.000,-/ha. Apabila luas lahan
kurang dari satu hekatr maka
besarnya premi dihitung secara
proporsional.
Lokasi
AUTP
dilaksanakan pada
sawah
irigasi (irigasi teknis, irigasi
setengah
teknis,
irigasi
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
desa/sederhana, dan lahan rawa
pasang surut/lebak yang telah
memiliki sistem tata air yang
berfungsi) dan lahan sawah
tadah hujan yang tersedia
sumber-sumber
air
(air
permukaan dan air tanah),
diprioritaskan pada wilayah
sentra produksi padi dan atau
wilayah
penyelenggaraan
Upsus padi serta lokasi terletak
dalam satu hamparan.
B. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan
menurut G. R. Tery (2000)
diartikan sebagai pemilihan
yang dilandasi oleh kriteria
tertentu dengan dua atau lebih
alternatif yang memungkinkan.
Terdapat lima faktor yang
mempengaruhi
pengambilan
keputusan menurut Arroba (1998),
yakni:
a. Informasi
yang
diketahui
terkait masalah yang dihadapi
b. Tingkat pendidikan
c. Kepribadian
d. Pengalaman
e. Budaya
Pendapat lain datang dari
Kotler (2003) mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan, antara
lain:
a. Faktor budaya, meliputi peran
budaya, sub budaya dan kelas
sosial
b. Faktor
sosial,
meliputi
kelompok acuan, keluarga,
peran dan status
c. Faktor pribadi, diantaranya
usia, siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor
psikologis
berupa
motivasi,
persepsi,
pengetahuan, keyakinan dan
pendirian.
3|
Selain
faktor
diatas,
terdapat faktor lingkungan
yang di kemukakan oleh
Engel, Blackwell dan Minard
(1994) yakni lingkungan sosial
dan lingkungan keluarga.
C. Teori Perilaku Konsumen
Konsumen sebagai pengambil
keputusan perilakunya sangat dibatasi
oleh beberapa faktor seperti harga
produk dan pendapatan. Keterbatasan
dana menuntut konsumen untuk
berhati-hati dalam mengalokasikan
dana
untuk
berbagai
barang
kebutuhan, agar dapat memperoleh
barang yang memiliki utilitas tinggi
sesuai dengan kebutuhan. Utilitas itu
sendiri adalah kemampuan suatu
barang dalam memenuhi kebutuhan
manusia (Murni dan Amaliawiati,
2012).
Konsep utilitas berkaitan erat
dengan
perilaku
konsumen
dikarenakan
konsumen
selalu
bertindak rasional dalam memilih
barang.
Kaitan
erat
tersebut
menyebabkan teori utilitas sering
digunakan
untuk
menganalisis
perilaku konsumen (Murni dan
Amaliawiati, 2012).
Terdapat dua pendekatan untuk
menaganalisis perilaku konsumen,
yaitu pendekatan kardinal dan ordinal
(Salvatore, 2008).
Pendekatan Kardinal
Terdapat dua konsep
utilitas yang dapat diukur
menurut Case dan Fair (2011)
yaitu:
1. Total Utility (TU), yaitu jumlah
keseluruhan kepuasan (utilitas)
yang diperoleh konsumen
dalam mengonsumi sejumlah
barang tertentu. Hukum yang
berlaku untuk TU disebut
increasing total utility. Hukum
tersebut menyebutkan bahwa
semakin banyak barang yang
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
dikonsumsi per-satuan waktu,
semakin besar jumlah nilai
guna (TU) yang diperoleh,
sampai pada satu titik tertentu
(titik kepasan maksimum).
Setelah titik ini tercapai
penambahan jumlah barang
yang
dikonsumsi
akan
menimbulkan Total Utility
yang menurun.
2. Marginal Utility (MU), yaitu
pertambahan
nilai
guna
(kepuasan) yang diperoleh
sebagai
akibat
dari
pertambahan satu unit barang
yang dikonsumsi. Hukum yang
berlaku dalam konsep MU
disebut
the
Law
of
Diminishing Marginal Utility,
yaitu semakin banyak sesuatu
barang
yang
dikonsumsi
pertambahan
nilai
guna
(kepuasan) yang diperoleh dari
setiap pertambahan 1 unit
barang yang dikonsumsi akan
menurun.
kepuasan sama (Indifference
Cuve) dan garis anggaran
(Budget Line).
1. Kurva kepuasan sama
(Indifference
Curve)
adalah suatu garis yang
menghubungkan titiktitik kombinasi dari dua
macam
barang
konsumsi yang dapat
memberikan kepuasan
sama.
2. Garis anggaran (Budget
Line) merupakan suatu
garis
anggaran
pengeluaran
yang
memperhatikan
hubungan berbagai titik
kombinasi dari dua
macam barang yang di
konsumsi dengan batas
anggaran tertentu yang
sama.
Grafik 2.2 Indefference Curve
Gambar 2.1 Kurva Utilitas
Sumber: Teori Mikroekonomi, Salvatore,
2010
D. Preferensi Konsumen
Sumber: Teori Mikroekonomi, Salvatore,
2010
Pendekatan Ordinal
Untuk
memahami
perilaku konsumen dengan
pendekatan
ordinal
dapat
dipelajari menggunakan dua
konsep yakni, konsep kurva
4|
Preferensi
konsumen
dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2009) sebagai suatu sikap konsumen
terhadap satu pilihan merek produk
yang terbentuk melalui evaluasii atas
berbagai macam merek dalam
berbaga pilihan yang tersedia. Selain
itu, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, preferensi dapat juga
sebagai kecenderungan terhadap
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
sesuatu hal atau pilihan yang lebih di
senangi. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa preferensi adalah
suatu pilihan yang diambil dan dipilih
oleh konsumen dari berbagai pilihan
yang tersedia.
c.
E. Circular Cumulative Causation
d.
Prinsip circular cumulative
causation dilatar belakangi oleh
perubahan pada suatu lembaga akan
mempengaruhi lembaga lainnya/
timbal balik, perubahan ini bersifat
melingkar dan berlangsung secara
terus menerus. Prinsip CCC ini jika
digunakan secara kuantitaif, dapat
digunakan untuk melihat keterkaitan
antar variabel dan interaksi antar
variabel tersebut. Keterkaitan antar
variabel
dapat
dianalisis
dan
diterapkan
sebagai
perencanaan
ekonomi bagi institusi tertentu
(Berger, 2008)
e.
f.
g.
Keterkaitan
prinsip
CCC dengan penelitian ini
dapat dilihat dari hubungan
antar
variabel-variabel
independen
yakni
usia,
pendidikan, pendapatan, status
kepemilikan lahan, risiko dan
harga premi yang dapat
berakibat pada keputusan
partisipasipetani
dalam
membeli asuransi pertanian di
Kabupaten Karawang.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah,
maka
disusun
hipotesis berikut:
a. Variabel
usia
diduga
berhubungan
negatif
dan
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
b. Variabel pendidikan diduga
berhubungan
positif
dan
5|
3.
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
Variabel luas lahan diduga
berpengaruh
signifikan
terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di
Kabupaten Karawang.
Variabel pendapatan diduga
berpengaruh negatif signifikan
terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di
Kabupaten Karawang.
Variabel status kepemilikan
lahan diduga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
Variabel
preferensi risiko
diduga berhubungan positif
dan
signifikan
terhadap
keputusan partisipasi petani
dalam AUTP di Kabupaten
Karawang.
Variabel
Harga
diduga
berhubungan
negatif
dan
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan
di
Kabupaten
Karawang,
tepatnya di Kecamatan Cilebar.
Pemilihan
lokasi
ini
berdasarkan
pertimbangan
risiko,
pengetahuan
dan
partisipasi
petani
dalam
program asuransi tanam padi
(AUTP).
Data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
merupakan data primer dan
sekunder.
Data
primer
diperoleh secara langsung dari
objek penelitian melalui survey
lapangan
dalam
bentuk
wawancara dengan daftar
pertanyaan yang ajukan kepada
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
para petani di Kecamatan
Cilebar. Sementara itu, data
sekunder dikumpulkan dari
situs
BPS
Kabupaten
Karawang guna mendukung
penelitian.
Pemilihan
dilakukan
dengan
cara
purposive
sampling
yang
merupakan teknik penentuan
sampel penelitian dengan
beberapa
pertimbangan
tertentu yang bertujuan untuk
mendapatkan
data
yang
representatif (Sugiyono, 2006).
Penelitian
ini
mengambil
samel dengan kriteria petani
yang berpartisipasi dalam
AUTP dan petani yang tidak
berpartisipasi dalam AUTP di
Kecamatan Cilebar. Selain itu,
peniliti
juga
mempertimbangkan preferensi
risiko petani yang di lokasi
tersebut. Penetapan jumlah
sampel penelitian dilakukan
dengan rumus sebagai berikut:
N
n=
1+ Ne ²
multivariate yang memungkinkan
untuk memperkirakan probabilitas
bahwa suatu peristiwa terjasi atau
tidak dengan memprediksi hasil
variabel dependen dari sekumpulan
variabel independen. Sementara itu,
Gujarati
dan
Porter
(2009)
menjelaskan bahwa model logit
didasari dari fungsi probabilitas dan
rumuskan sebagai berikut:
Pi = E(Y = 1|X1) = B1 + B2Xi
Untuk menyederhanakan, dapat ditulis
persamaan sebagai berikut:
Pi =
1
1+ e−Zi
=
eZ
1+ e Z
Dimana:
Pi = probabilitas
Zi = β1 + β2 Xi
Keterangan:
Model empiris regresi logistic untuk
penelitian ini mengasumsikan bahwa
probabilitas partisipasi petani dalam
AUTP. Rentang Pi antara 0 dan 1 dan
bahwa Pi bersifat nonlinier terhadap Zi
karena Zi memiliki rentang - ∞ hingga
+ ∞ dan dinyatakan sebagai berikut:
n = jumlah sampel yang digunakan
Zi = ln
N = jumlah populasi
I = konstanta
e = nilai kritis atau batas kesalahan
10%
Berdasarkan rumus diatas
didapatkan sampel sejumlah X dengan
komposisi X dari Desa Ydan X dari
Desa Z.
Analisis
regresi
logistic
digunakan dalam penelitian untuk
menentukan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
partisipasi
petani
terhadap AUTP. Menurut Abdulmalik,
Oyinbo dan Sami (2013) model
regresi logit adalah teknik unit atau
6|
Pi
1−Pi
+ ….+ b8X8 + µ
( )
= b0 + b0X1 + b2X2
Untuk
mendapatkan
nilai
Z i,
kemungkinan pengamatan sampel
dilakukan dengan memasukan variabel
respon dikotomis. Model logit pada
penelitian ini dinyatakan sebagai:
Y = b0 + b0X1 + b2X2 + ….+ b8X8 + µi
atau
KEPTSANPTANI = b0 + b1 USIA +
b2 PNDDKN + b3 LUAS + b4
PNDPTN + b6 STATUS + b7
RISIKO + b8 HARGA C + µi
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Dari rumusan diatas, maka
bentuk persamaann regresi logistic
adalah:
Table 3.1
Keterangan Variabel Persamaan Model
Variabel
Dependen
Y
Deskripsi
Keputusan
partispasi
petani dalam
AUTP = 1
jika petani
ikut AUTP, 0
=
petani
yang tidak
ikut AUTP
Independen
USIA
Usia petani
(tahun)
PNDDK
Lama petani
N
mengeyam
pendidikan
(tthn)
LUAS
Luas lahan
sawah (Ha)
PNDPTN Total
pendapatan
petani
sebulan (Rp)
STATUS Status
kepemilikan
lahan 1 =
milik sendiri,
0 = lainnya
RISIKO
Preferensi
risiko petani
1 = jika
petani risk
aversion, 0 =
lainnya
HARGA
Harga premi
asuransi
b0, b1, b2, Koefisien
b3, b4, b5, regresi
b6, b7
C
Konstanta
µi
Residu
7|
Variabel RISIKO memuat
mengenai nilai preferensi risiko petani
yang dianalisis menggunakan ArrowPratt absolute risk averson (AR).
Adapun AR dirumuskan AR= (U"(π))/
(U'
(π)).Pengambil
keputusan
dikatakan bersifat risk averse apabila
nilai AR (y) > 0, risk neutral apabila
AR (y) = 0, dan risk taker apabila AR
(y) < 0 (Kumbakar, 2002).
4.
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
menunjukan
pengambilan keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di Kabupaten
Karawang melalui beberapa variabel
independen. Data tersebut berasal dari
X responden di Kecamatan Cilebar.
Tujuh
variabel
menunjukkan
hubungan yang signifikan terhadap
keputusan partisipasi petani dalam
AUTP di Kabupaten Karawang.
Usia
Variabel
usia
menunjukkan
koefisien signifikan dan negatif seperti
dugaan
awal.
Tim
penelitian
Abdulmalik (2013) dan Ginder (2009)
menemukan hasil yang sama pada
penelitian
tentang
faktor
yang
mempengaruhi keputusan partisipasi
petani pada asuransi pertanian.
Hubungan usia yag negative juga
ditemukan oleh Agustina (2005) dan
Falola, Ayinde dan Agboola (2013)
dalam
penelitiannya.
Namun,
hubungan yang berbeda ditemukan
oleh Nasrul (2014) yakni pada faktor
pribadi dimana terdapat variabel usia
didalamnya menunjukkan hubungan
yang positif terhadap keputusan
pembelian asuransi jiwa.
Pendidikan
Hasil yang signifikan dan positif
juga
ditemukan
pada
variabel
pendidikan. Koefisien yang positif
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
menunjukkan
bahwa
tingkat
pendidikan petani tidak mendorong
keinginan petani untuk berpartisipasi
dalam AUTP. Hasil positif juga
ditemukan oleh Falola, Ayinde dan
Agboola (2013) dalam penelitian
tentang kesediaan untuk menggunakan
asuransi bagi petani kokoa di Nigeria.
Mishra dan Goodwin (2006) dalam
penelitiannya keputusan pembelian
asuransi petani di Amerika.
Luas Lahan
Variabel Luas Lahan menunjukkan
angka yang positif dan signifikan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin luas lahan yang dimiliki maka
semakin tinggi keinginan petani untuk
berpartisipasi dalam AUTP. Penelitian
Abdulmalik, Oyinbo dan Sami (2013)
menunjukkan hasil yang positif pada
variabel luas lahan terhadap partisipasi
petani dalam asuransi pertanian.
Pendapatan
Variabel pendapatan berada pada
koefisien yang negatif dan signifikan.
Hasil yang negatif seperti dikemukakan
oleh Falola, Ayinde dan Agboola
(2013) dikarenakan petani dengan
pendapatan yang tinggi cenderung
menerapkan metode pengelolaan risiko
yang lain meskipun dengan biaya yang
lebih tinggi. Penyebab yang lain
dijelaskan oleh Milton, Wang, Pai dan
Wang (2011) bahwa jumlah anggota
keluarga yang bekerja di kota
mendorong pendapatan keluarga yang
tinggi dan beragam sehingga tidak
memerlukan asuransi karena memiliki
risiko pertanian yang rendah.
Kepemilikan Lahan
Hasil
dari
variabel
kepemilikan lahan berada pada
koefisien yang positif dan
signifikan. Hubungan yang
signifikan antara kepemilikan
lahan
dengan
keputusan
pembelian
asuransi
telah
8|
diungkap
oleh
Ginder,
Spaulding, Tudor dan Rendy
(2009) dalam penelitiannya
yang mengalisis faktor yang
mempengaruhi
keputusan
petani jagung dan kacang
kedelai untuk membeli asuransi
pertanian.
Preferensi Resiko
Variabel
preferensi
resiko
menunjukkan koefisien yang positif
dan signifikan. Preferensi resiko
dengan koefisien positif menunjukkan
bahwa petani yang memiliki risiko
lebih besar cenderung akan membeli
asuransi pertanian. Milton, Wang, Pai
dan Wang (2011) menemukan hasil
yang sama pada penelitiannya. Selain
itu, menurut mereka, petani yang
mengikuti asuransi akan mendapatkan
pengurangan
risiko
sehingga
membantu mengimbangi beberapa
risiko tinggi laiinya yang diambil oleh
petani.
Harga
Variabel
harga
menunjukkan
koefisien yang negative dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Milton,
Wang, Pai dan Wang (2011)
mengidentifikasi bahwa harga premi
yang rendah berpengaruh positif pada
partisipasi petani dalam asuransi
pertanian.
5.
KESIMPULAN, IMPLIKASI,
DAN SARAN
Pembahasan di dalam
penelitian ini berdasarkan
beberapa
faktor
untuk
menjelaskan partisipasi petani
dalam AUTP di Kabupaten
Karawang. Survey dilakukan
kepada 83 petani di Kecamatan
Cilebar.
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Variabel yang digunakan
dalam menganalisa keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
yakni usia, pendidikan, luas
lahan,
pendapatan,
status
kepemilikan lahan, preferensi
resiko dan harga premi.
Tiga variabel yakni usia, pendapatan
dan harga premi menunjukkan hasil
yang negative sesuai dugaan awal.
Empat
variabel
lainnya
yakni
pendidikan,
luas
lahan,
status
kepemilikan lahan dan preferensi
resiko menunjukkan koefisien yang
positif terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di Kabupaten
Karawang.
Hasil dari penelitian ini
dapat menjadi bahan rujukan
bagi
pemerintah
maupun
penyedia jasa asuransi dalam
meningkatkan
strategi
penerapan AUTP agar dapat
bermanfaat
bagi
petani.
Melalui penelitian ini, peneliti
menyarankan
adanya
pertimbangan
agar
klaim
asuransi tidak dipukul rata
dikarenakan preferensi resiko
yang berbeda di setiap
wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulmalik R.O, Oyinbo O, dan Sami
R.A. 2013. Determinants of crop
farmers participation in agricultural
insurance in the federal capital
territory, Abuja, Nigeria. Greener
Journalof
Agricultural
Science.
[Internet]. [25 Februari 2017]. Vol.
3(1): 21-26. Dapat diunduh dari
http://dx.doi.org/10.15580/GJAS.2013
.1.111212255
Agustina, H., Sriati, S., & Junaidi, Y.
(2005).
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Petani ikut serta pada
Program Iuran dan Dana Peremajaan
9|
Tanaman Perkebunan (IDAPERTABUN) Kelapa Sawit di Desa Tanjung
Agung Utara Kecamatan Lais
Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal
KPM
(Komunikasi
dan
Pengembangan Masyarakat), 2(2), 6268.
Arroba, T. 1998. Decision Making by
Chinese-US. Journal of Social
Psychology. 38. 102-116.
Boyd, Milton, Pai, J., Zhang, Q.,
Holly Wang, H., & Wang, K. 2011.
Factors affecting crop insurance
purchases in China: the Inner
Mongolia region. China Agricultural
Economic Review, 3(4), 441-450.
Direktorat Jendral Prasarana dan
Sarana Pertanian. 2016. Pedoman
Bantuan Premi Asuransi Usahatani
Padi. Jakarta: Direktorat Jendral
Prasarana dan Sarana Pertanian.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994.
Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Falola A, Ayinde OE dan Agboola Bo.
2013. Willingness to Take Agricultural
Insurance by Cocoa Farmers in
Nigeria. International Journal of
Food and Agricultural Economics.
[Internet]. [09 Maret 2017]. Vol. 1
(1): 97-107. Dapat diunduh dari
http://www.foodandagriculturejournal.
com/97.pdf
Ginder, M., Spaulding, A. D., Tudor,
K. W., & Randy Winter, J. 2009.
Factors affecting crop insurance
purchase decisions by farmers in
northern Illinois. Agricultural finance
review, 69(1), 113-125.
Gujarati, Damodar N. dan Dawn C.
Porter.
2010.
Dasar-dasar
Ekonometrika Edisi 5. Salemba
Empat: Jakarta.
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Karl E Case, Ray C Fair, dan Sharon
C Oster. 2011. Principles of
Microeconomics. 10th edition. The
Pearson Series Economics.
Kotler, Philip, 2003. Manajemen
Pemasaran,. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2012. Marketing Management 13rd.
New Jersey: Pearson Prentice Hall,
Inc.
Mishra, A. K., & Goodwin, B. K.
2006. Revenue insurance purchase
decisions
of
farmers. Applied
Economics, 38(2), 149-159.
Murni Asfia. Dan Amaliawiati Lia.
2012. Ekonomika Mikro. Replika
Aditama: Bandung.
Syariah Cabang Cibubur. Skripsi.
Fakultas Syariah dan Hukum,
Universtas Islam Negeri Syarif
Hidayahtullah Jakarta.
Rahayu, A.T. Siti. 2012. Modul
Laboratorium Ekonometrika (Dengan
Aplikasi Eviews) Edisi Revisi.
Universitas Sebelas Maret: Jurusan
Ekonomi Pembangunan. Surakarta.
Salvatore,
Dominick
Microeconomics:
Theory
th
applications, 5 edition.
2008.
and
Sugiyono. 2006. Statistika
Penelitian. Bandung: Alfabeta
untuk
Terry, George R. 2000. Principles of
Management Alih Bahasa Winardi.
Penerbit Alumni, Bandung
Nasrul, Arista Milka. 2014. Pengaruh
Faktor Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa:
Studi pada AJB Bumiputera 1912
10 |
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
PARTISIPASI PETANI DALAM ASURANSI USAHA TANAM
PADI DI KABUPATEN KARAWANG
Mira Prayuningtias
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan petani untuk berpartisipasi dalam asuransi pertanian dan mengetahui
preferensi resiko petani di Kabupaten Karawang. Survei dilakukan kepada petani di
Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. Analisis regresi logistic digunakan sebagai
alat estimasi, sedangkan untuk menilai preferensi resiko petani menggunakan ArrowPratt absolute risk averson. Hasil menunjukkan tujuh variabel berpengaruh secara
signifikan; empat variabel positif dan tiga variabel negative. Preferensi resiko petani di
Kabupaten Karawang bersifat risk averse.
Kata Kunci: Asuransi Pertanian, Pengambilan Keputusan, Regresi Logistik,
Preferensi Resiko.
JEL Classification:
1. PENDAHULUAN
Berbagai macam resiko
dapat menimpa pertanian milik
petani
sehingga
produksi
pertanian mereka dihadapkan
pada ketidakpastian. Asuransi
dapat menjadi salah satu
metode untuk melindungi
petani dari ketidakpastian.
Asuransi Usaha Tanam Padi
sebagai bagian dari jasa yang
berupaya memberikan jaminan
usaha bagi petani.
Kabupaten
Karawang
dengan produksi padi sebesar
1,4 juta ton dan 96 ribu hektar
lahan persawahan menjadi
pemasok 9% padi di Jawa
Barat. Resiko gagal panen
akibat banjir di musim hujan
dan kekeringan di musim
kemaru pun tinggi karena letak
1|
lahan persawahan Kabupaten
Karawang di daerah pantai
utara
sehingga
petani
membutuhkan
jaminan
asuransi bagi usaha tani
mereka. Pada realitanya, petani
yang mengikuti AUTP belum
mencapai
target
dan
penyerapan asuransi masih
berada di wilayah yang tidak
beresiko gagal panen. AUTP
yang
bertujuan
untuk
melindungi usaha tani dan
meningkatkan
kesejahteraan
petani
menjadi
belum
maksimal. Maka dari itu,
pemerintah dan penyedia jasa
asuransi
membutuhkan
informasi terkait faktor apa
saja
yang
mempengaruhi
partisipasi petani dalam AUTP.
Penelitian ini berupaya
untuk menjelaskan faktor–
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
faktor yang mempengaruhi
keputusan petani berpatisipasi
dalam Asuransi Usaha Tanam
Padi (AUTP) di Kabupaten
Karawang. Faktor tersebut
penting untuk diteliti dalam
upaya
meningkatkan
partisipasi petani dalam AUTP
dan memperbaiki kekurangan
dari AUTP itu sendiri.
2. LANDASAN TEORI
A. Asuransi Pertanian
Asuransi pertanian merupakan
pengalihan risiko yang dapat
memberikan ganti rugi akibat
kerugian
usahatani
sehingga
keberlangsungan usahatani dapat
terjamin. Melalui asuransi usahatani
padi memberikan jaminan terhadap
kerusakan tanaman akibat banjir,
kekeringan, serta serangan hama dan
penyakit tumbuhan atau organisme
penganggu
tumbuhan
(OPT),
sehingga petani akan memperoleh
ganti rugi sebagai modal kerja untuk
keberlangusan usahataninya. Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang
asuransi pertanian melalui Keputusan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor:
02/Kpts/SR.220/B/01/2016, Asuransi
Usahatani Padi (AUTP) adalah
perjanjian antara petani dan pihak
perusahaan
asuransi
untuk
mengikatkan
diri
dalam
pertanggungan risiko Usahatani Padi.
Asuransi pertanian merupakan
salah satu program pembangunan
pertanian ditengah tekaan perubahan
iklim global dan fluktuasi harga
komoditas pertanian dunia. Asuransi
pertanian diajukan sebagai salah satu
bentuk kebijakan untuk meningkatkan
pendapatan
petani
dan
dapat
2|
mengurangi ketergantungan terhadap
impor pangan. Sumber pembiayaan
pelaksanaan AUTP dapat berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
maupun
Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Tujuan
penyelenggaraan
asuransi usahatani padi adalah untuk
memberikan perlindungan dalam
bentuk bantuan modal kerja kepada
petani yang gagal panen, disamping
itu asuransi bertujuan untuk membagi
kerugian akibat risiko yang muncul.
Manfaat yang didapat
petani melalui AUTP yakni,
memperolah
ganti
rugi
keunagan
yang
dapat
digunakan sebagai modal kerja
usahatani untuk pertanaman
berikutnya,
meingkatkan
aksesibilitas petani terhadap
sumber-sumber
pembiayaan
serta mending petani untuk
menggunakan input produksi
sesuai anjuran usahatani yang
baik.
Harga pertanggungan
atau nominal klaim ditetapkan
sebesar Rp 6.000.000,- per
hektar per musim tanam. Biaya
untuk
mendapatkan
perlindungan asuransi atau
premi dikenakan sebesar Rp
180.000,-/ha. Nominal tersebut
belum termasuk bantuan premi
dari pemerintah sebesar Rp
144.000,-/ha
atau
jika
dijumlahkan, petani hanya
membayar premi sebesar Rp
36.000,-/ha. Apabila luas lahan
kurang dari satu hekatr maka
besarnya premi dihitung secara
proporsional.
Lokasi
AUTP
dilaksanakan pada
sawah
irigasi (irigasi teknis, irigasi
setengah
teknis,
irigasi
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
desa/sederhana, dan lahan rawa
pasang surut/lebak yang telah
memiliki sistem tata air yang
berfungsi) dan lahan sawah
tadah hujan yang tersedia
sumber-sumber
air
(air
permukaan dan air tanah),
diprioritaskan pada wilayah
sentra produksi padi dan atau
wilayah
penyelenggaraan
Upsus padi serta lokasi terletak
dalam satu hamparan.
B. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan
menurut G. R. Tery (2000)
diartikan sebagai pemilihan
yang dilandasi oleh kriteria
tertentu dengan dua atau lebih
alternatif yang memungkinkan.
Terdapat lima faktor yang
mempengaruhi
pengambilan
keputusan menurut Arroba (1998),
yakni:
a. Informasi
yang
diketahui
terkait masalah yang dihadapi
b. Tingkat pendidikan
c. Kepribadian
d. Pengalaman
e. Budaya
Pendapat lain datang dari
Kotler (2003) mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan, antara
lain:
a. Faktor budaya, meliputi peran
budaya, sub budaya dan kelas
sosial
b. Faktor
sosial,
meliputi
kelompok acuan, keluarga,
peran dan status
c. Faktor pribadi, diantaranya
usia, siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor
psikologis
berupa
motivasi,
persepsi,
pengetahuan, keyakinan dan
pendirian.
3|
Selain
faktor
diatas,
terdapat faktor lingkungan
yang di kemukakan oleh
Engel, Blackwell dan Minard
(1994) yakni lingkungan sosial
dan lingkungan keluarga.
C. Teori Perilaku Konsumen
Konsumen sebagai pengambil
keputusan perilakunya sangat dibatasi
oleh beberapa faktor seperti harga
produk dan pendapatan. Keterbatasan
dana menuntut konsumen untuk
berhati-hati dalam mengalokasikan
dana
untuk
berbagai
barang
kebutuhan, agar dapat memperoleh
barang yang memiliki utilitas tinggi
sesuai dengan kebutuhan. Utilitas itu
sendiri adalah kemampuan suatu
barang dalam memenuhi kebutuhan
manusia (Murni dan Amaliawiati,
2012).
Konsep utilitas berkaitan erat
dengan
perilaku
konsumen
dikarenakan
konsumen
selalu
bertindak rasional dalam memilih
barang.
Kaitan
erat
tersebut
menyebabkan teori utilitas sering
digunakan
untuk
menganalisis
perilaku konsumen (Murni dan
Amaliawiati, 2012).
Terdapat dua pendekatan untuk
menaganalisis perilaku konsumen,
yaitu pendekatan kardinal dan ordinal
(Salvatore, 2008).
Pendekatan Kardinal
Terdapat dua konsep
utilitas yang dapat diukur
menurut Case dan Fair (2011)
yaitu:
1. Total Utility (TU), yaitu jumlah
keseluruhan kepuasan (utilitas)
yang diperoleh konsumen
dalam mengonsumi sejumlah
barang tertentu. Hukum yang
berlaku untuk TU disebut
increasing total utility. Hukum
tersebut menyebutkan bahwa
semakin banyak barang yang
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
dikonsumsi per-satuan waktu,
semakin besar jumlah nilai
guna (TU) yang diperoleh,
sampai pada satu titik tertentu
(titik kepasan maksimum).
Setelah titik ini tercapai
penambahan jumlah barang
yang
dikonsumsi
akan
menimbulkan Total Utility
yang menurun.
2. Marginal Utility (MU), yaitu
pertambahan
nilai
guna
(kepuasan) yang diperoleh
sebagai
akibat
dari
pertambahan satu unit barang
yang dikonsumsi. Hukum yang
berlaku dalam konsep MU
disebut
the
Law
of
Diminishing Marginal Utility,
yaitu semakin banyak sesuatu
barang
yang
dikonsumsi
pertambahan
nilai
guna
(kepuasan) yang diperoleh dari
setiap pertambahan 1 unit
barang yang dikonsumsi akan
menurun.
kepuasan sama (Indifference
Cuve) dan garis anggaran
(Budget Line).
1. Kurva kepuasan sama
(Indifference
Curve)
adalah suatu garis yang
menghubungkan titiktitik kombinasi dari dua
macam
barang
konsumsi yang dapat
memberikan kepuasan
sama.
2. Garis anggaran (Budget
Line) merupakan suatu
garis
anggaran
pengeluaran
yang
memperhatikan
hubungan berbagai titik
kombinasi dari dua
macam barang yang di
konsumsi dengan batas
anggaran tertentu yang
sama.
Grafik 2.2 Indefference Curve
Gambar 2.1 Kurva Utilitas
Sumber: Teori Mikroekonomi, Salvatore,
2010
D. Preferensi Konsumen
Sumber: Teori Mikroekonomi, Salvatore,
2010
Pendekatan Ordinal
Untuk
memahami
perilaku konsumen dengan
pendekatan
ordinal
dapat
dipelajari menggunakan dua
konsep yakni, konsep kurva
4|
Preferensi
konsumen
dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2009) sebagai suatu sikap konsumen
terhadap satu pilihan merek produk
yang terbentuk melalui evaluasii atas
berbagai macam merek dalam
berbaga pilihan yang tersedia. Selain
itu, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, preferensi dapat juga
sebagai kecenderungan terhadap
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
sesuatu hal atau pilihan yang lebih di
senangi. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa preferensi adalah
suatu pilihan yang diambil dan dipilih
oleh konsumen dari berbagai pilihan
yang tersedia.
c.
E. Circular Cumulative Causation
d.
Prinsip circular cumulative
causation dilatar belakangi oleh
perubahan pada suatu lembaga akan
mempengaruhi lembaga lainnya/
timbal balik, perubahan ini bersifat
melingkar dan berlangsung secara
terus menerus. Prinsip CCC ini jika
digunakan secara kuantitaif, dapat
digunakan untuk melihat keterkaitan
antar variabel dan interaksi antar
variabel tersebut. Keterkaitan antar
variabel
dapat
dianalisis
dan
diterapkan
sebagai
perencanaan
ekonomi bagi institusi tertentu
(Berger, 2008)
e.
f.
g.
Keterkaitan
prinsip
CCC dengan penelitian ini
dapat dilihat dari hubungan
antar
variabel-variabel
independen
yakni
usia,
pendidikan, pendapatan, status
kepemilikan lahan, risiko dan
harga premi yang dapat
berakibat pada keputusan
partisipasipetani
dalam
membeli asuransi pertanian di
Kabupaten Karawang.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah,
maka
disusun
hipotesis berikut:
a. Variabel
usia
diduga
berhubungan
negatif
dan
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
b. Variabel pendidikan diduga
berhubungan
positif
dan
5|
3.
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
Variabel luas lahan diduga
berpengaruh
signifikan
terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di
Kabupaten Karawang.
Variabel pendapatan diduga
berpengaruh negatif signifikan
terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di
Kabupaten Karawang.
Variabel status kepemilikan
lahan diduga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
Variabel
preferensi risiko
diduga berhubungan positif
dan
signifikan
terhadap
keputusan partisipasi petani
dalam AUTP di Kabupaten
Karawang.
Variabel
Harga
diduga
berhubungan
negatif
dan
signifikan terhadap keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
di Kabupaten Karawang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan
di
Kabupaten
Karawang,
tepatnya di Kecamatan Cilebar.
Pemilihan
lokasi
ini
berdasarkan
pertimbangan
risiko,
pengetahuan
dan
partisipasi
petani
dalam
program asuransi tanam padi
(AUTP).
Data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
merupakan data primer dan
sekunder.
Data
primer
diperoleh secara langsung dari
objek penelitian melalui survey
lapangan
dalam
bentuk
wawancara dengan daftar
pertanyaan yang ajukan kepada
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
para petani di Kecamatan
Cilebar. Sementara itu, data
sekunder dikumpulkan dari
situs
BPS
Kabupaten
Karawang guna mendukung
penelitian.
Pemilihan
dilakukan
dengan
cara
purposive
sampling
yang
merupakan teknik penentuan
sampel penelitian dengan
beberapa
pertimbangan
tertentu yang bertujuan untuk
mendapatkan
data
yang
representatif (Sugiyono, 2006).
Penelitian
ini
mengambil
samel dengan kriteria petani
yang berpartisipasi dalam
AUTP dan petani yang tidak
berpartisipasi dalam AUTP di
Kecamatan Cilebar. Selain itu,
peniliti
juga
mempertimbangkan preferensi
risiko petani yang di lokasi
tersebut. Penetapan jumlah
sampel penelitian dilakukan
dengan rumus sebagai berikut:
N
n=
1+ Ne ²
multivariate yang memungkinkan
untuk memperkirakan probabilitas
bahwa suatu peristiwa terjasi atau
tidak dengan memprediksi hasil
variabel dependen dari sekumpulan
variabel independen. Sementara itu,
Gujarati
dan
Porter
(2009)
menjelaskan bahwa model logit
didasari dari fungsi probabilitas dan
rumuskan sebagai berikut:
Pi = E(Y = 1|X1) = B1 + B2Xi
Untuk menyederhanakan, dapat ditulis
persamaan sebagai berikut:
Pi =
1
1+ e−Zi
=
eZ
1+ e Z
Dimana:
Pi = probabilitas
Zi = β1 + β2 Xi
Keterangan:
Model empiris regresi logistic untuk
penelitian ini mengasumsikan bahwa
probabilitas partisipasi petani dalam
AUTP. Rentang Pi antara 0 dan 1 dan
bahwa Pi bersifat nonlinier terhadap Zi
karena Zi memiliki rentang - ∞ hingga
+ ∞ dan dinyatakan sebagai berikut:
n = jumlah sampel yang digunakan
Zi = ln
N = jumlah populasi
I = konstanta
e = nilai kritis atau batas kesalahan
10%
Berdasarkan rumus diatas
didapatkan sampel sejumlah X dengan
komposisi X dari Desa Ydan X dari
Desa Z.
Analisis
regresi
logistic
digunakan dalam penelitian untuk
menentukan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
partisipasi
petani
terhadap AUTP. Menurut Abdulmalik,
Oyinbo dan Sami (2013) model
regresi logit adalah teknik unit atau
6|
Pi
1−Pi
+ ….+ b8X8 + µ
( )
= b0 + b0X1 + b2X2
Untuk
mendapatkan
nilai
Z i,
kemungkinan pengamatan sampel
dilakukan dengan memasukan variabel
respon dikotomis. Model logit pada
penelitian ini dinyatakan sebagai:
Y = b0 + b0X1 + b2X2 + ….+ b8X8 + µi
atau
KEPTSANPTANI = b0 + b1 USIA +
b2 PNDDKN + b3 LUAS + b4
PNDPTN + b6 STATUS + b7
RISIKO + b8 HARGA C + µi
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Dari rumusan diatas, maka
bentuk persamaann regresi logistic
adalah:
Table 3.1
Keterangan Variabel Persamaan Model
Variabel
Dependen
Y
Deskripsi
Keputusan
partispasi
petani dalam
AUTP = 1
jika petani
ikut AUTP, 0
=
petani
yang tidak
ikut AUTP
Independen
USIA
Usia petani
(tahun)
PNDDK
Lama petani
N
mengeyam
pendidikan
(tthn)
LUAS
Luas lahan
sawah (Ha)
PNDPTN Total
pendapatan
petani
sebulan (Rp)
STATUS Status
kepemilikan
lahan 1 =
milik sendiri,
0 = lainnya
RISIKO
Preferensi
risiko petani
1 = jika
petani risk
aversion, 0 =
lainnya
HARGA
Harga premi
asuransi
b0, b1, b2, Koefisien
b3, b4, b5, regresi
b6, b7
C
Konstanta
µi
Residu
7|
Variabel RISIKO memuat
mengenai nilai preferensi risiko petani
yang dianalisis menggunakan ArrowPratt absolute risk averson (AR).
Adapun AR dirumuskan AR= (U"(π))/
(U'
(π)).Pengambil
keputusan
dikatakan bersifat risk averse apabila
nilai AR (y) > 0, risk neutral apabila
AR (y) = 0, dan risk taker apabila AR
(y) < 0 (Kumbakar, 2002).
4.
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
menunjukan
pengambilan keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di Kabupaten
Karawang melalui beberapa variabel
independen. Data tersebut berasal dari
X responden di Kecamatan Cilebar.
Tujuh
variabel
menunjukkan
hubungan yang signifikan terhadap
keputusan partisipasi petani dalam
AUTP di Kabupaten Karawang.
Usia
Variabel
usia
menunjukkan
koefisien signifikan dan negatif seperti
dugaan
awal.
Tim
penelitian
Abdulmalik (2013) dan Ginder (2009)
menemukan hasil yang sama pada
penelitian
tentang
faktor
yang
mempengaruhi keputusan partisipasi
petani pada asuransi pertanian.
Hubungan usia yag negative juga
ditemukan oleh Agustina (2005) dan
Falola, Ayinde dan Agboola (2013)
dalam
penelitiannya.
Namun,
hubungan yang berbeda ditemukan
oleh Nasrul (2014) yakni pada faktor
pribadi dimana terdapat variabel usia
didalamnya menunjukkan hubungan
yang positif terhadap keputusan
pembelian asuransi jiwa.
Pendidikan
Hasil yang signifikan dan positif
juga
ditemukan
pada
variabel
pendidikan. Koefisien yang positif
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
menunjukkan
bahwa
tingkat
pendidikan petani tidak mendorong
keinginan petani untuk berpartisipasi
dalam AUTP. Hasil positif juga
ditemukan oleh Falola, Ayinde dan
Agboola (2013) dalam penelitian
tentang kesediaan untuk menggunakan
asuransi bagi petani kokoa di Nigeria.
Mishra dan Goodwin (2006) dalam
penelitiannya keputusan pembelian
asuransi petani di Amerika.
Luas Lahan
Variabel Luas Lahan menunjukkan
angka yang positif dan signifikan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin luas lahan yang dimiliki maka
semakin tinggi keinginan petani untuk
berpartisipasi dalam AUTP. Penelitian
Abdulmalik, Oyinbo dan Sami (2013)
menunjukkan hasil yang positif pada
variabel luas lahan terhadap partisipasi
petani dalam asuransi pertanian.
Pendapatan
Variabel pendapatan berada pada
koefisien yang negatif dan signifikan.
Hasil yang negatif seperti dikemukakan
oleh Falola, Ayinde dan Agboola
(2013) dikarenakan petani dengan
pendapatan yang tinggi cenderung
menerapkan metode pengelolaan risiko
yang lain meskipun dengan biaya yang
lebih tinggi. Penyebab yang lain
dijelaskan oleh Milton, Wang, Pai dan
Wang (2011) bahwa jumlah anggota
keluarga yang bekerja di kota
mendorong pendapatan keluarga yang
tinggi dan beragam sehingga tidak
memerlukan asuransi karena memiliki
risiko pertanian yang rendah.
Kepemilikan Lahan
Hasil
dari
variabel
kepemilikan lahan berada pada
koefisien yang positif dan
signifikan. Hubungan yang
signifikan antara kepemilikan
lahan
dengan
keputusan
pembelian
asuransi
telah
8|
diungkap
oleh
Ginder,
Spaulding, Tudor dan Rendy
(2009) dalam penelitiannya
yang mengalisis faktor yang
mempengaruhi
keputusan
petani jagung dan kacang
kedelai untuk membeli asuransi
pertanian.
Preferensi Resiko
Variabel
preferensi
resiko
menunjukkan koefisien yang positif
dan signifikan. Preferensi resiko
dengan koefisien positif menunjukkan
bahwa petani yang memiliki risiko
lebih besar cenderung akan membeli
asuransi pertanian. Milton, Wang, Pai
dan Wang (2011) menemukan hasil
yang sama pada penelitiannya. Selain
itu, menurut mereka, petani yang
mengikuti asuransi akan mendapatkan
pengurangan
risiko
sehingga
membantu mengimbangi beberapa
risiko tinggi laiinya yang diambil oleh
petani.
Harga
Variabel
harga
menunjukkan
koefisien yang negative dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Milton,
Wang, Pai dan Wang (2011)
mengidentifikasi bahwa harga premi
yang rendah berpengaruh positif pada
partisipasi petani dalam asuransi
pertanian.
5.
KESIMPULAN, IMPLIKASI,
DAN SARAN
Pembahasan di dalam
penelitian ini berdasarkan
beberapa
faktor
untuk
menjelaskan partisipasi petani
dalam AUTP di Kabupaten
Karawang. Survey dilakukan
kepada 83 petani di Kecamatan
Cilebar.
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Variabel yang digunakan
dalam menganalisa keputusan
partisipasi petani dalam AUTP
yakni usia, pendidikan, luas
lahan,
pendapatan,
status
kepemilikan lahan, preferensi
resiko dan harga premi.
Tiga variabel yakni usia, pendapatan
dan harga premi menunjukkan hasil
yang negative sesuai dugaan awal.
Empat
variabel
lainnya
yakni
pendidikan,
luas
lahan,
status
kepemilikan lahan dan preferensi
resiko menunjukkan koefisien yang
positif terhadap keputusan partisipasi
petani dalam AUTP di Kabupaten
Karawang.
Hasil dari penelitian ini
dapat menjadi bahan rujukan
bagi
pemerintah
maupun
penyedia jasa asuransi dalam
meningkatkan
strategi
penerapan AUTP agar dapat
bermanfaat
bagi
petani.
Melalui penelitian ini, peneliti
menyarankan
adanya
pertimbangan
agar
klaim
asuransi tidak dipukul rata
dikarenakan preferensi resiko
yang berbeda di setiap
wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulmalik R.O, Oyinbo O, dan Sami
R.A. 2013. Determinants of crop
farmers participation in agricultural
insurance in the federal capital
territory, Abuja, Nigeria. Greener
Journalof
Agricultural
Science.
[Internet]. [25 Februari 2017]. Vol.
3(1): 21-26. Dapat diunduh dari
http://dx.doi.org/10.15580/GJAS.2013
.1.111212255
Agustina, H., Sriati, S., & Junaidi, Y.
(2005).
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Petani ikut serta pada
Program Iuran dan Dana Peremajaan
9|
Tanaman Perkebunan (IDAPERTABUN) Kelapa Sawit di Desa Tanjung
Agung Utara Kecamatan Lais
Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal
KPM
(Komunikasi
dan
Pengembangan Masyarakat), 2(2), 6268.
Arroba, T. 1998. Decision Making by
Chinese-US. Journal of Social
Psychology. 38. 102-116.
Boyd, Milton, Pai, J., Zhang, Q.,
Holly Wang, H., & Wang, K. 2011.
Factors affecting crop insurance
purchases in China: the Inner
Mongolia region. China Agricultural
Economic Review, 3(4), 441-450.
Direktorat Jendral Prasarana dan
Sarana Pertanian. 2016. Pedoman
Bantuan Premi Asuransi Usahatani
Padi. Jakarta: Direktorat Jendral
Prasarana dan Sarana Pertanian.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994.
Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Falola A, Ayinde OE dan Agboola Bo.
2013. Willingness to Take Agricultural
Insurance by Cocoa Farmers in
Nigeria. International Journal of
Food and Agricultural Economics.
[Internet]. [09 Maret 2017]. Vol. 1
(1): 97-107. Dapat diunduh dari
http://www.foodandagriculturejournal.
com/97.pdf
Ginder, M., Spaulding, A. D., Tudor,
K. W., & Randy Winter, J. 2009.
Factors affecting crop insurance
purchase decisions by farmers in
northern Illinois. Agricultural finance
review, 69(1), 113-125.
Gujarati, Damodar N. dan Dawn C.
Porter.
2010.
Dasar-dasar
Ekonometrika Edisi 5. Salemba
Empat: Jakarta.
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G
Karl E Case, Ray C Fair, dan Sharon
C Oster. 2011. Principles of
Microeconomics. 10th edition. The
Pearson Series Economics.
Kotler, Philip, 2003. Manajemen
Pemasaran,. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2012. Marketing Management 13rd.
New Jersey: Pearson Prentice Hall,
Inc.
Mishra, A. K., & Goodwin, B. K.
2006. Revenue insurance purchase
decisions
of
farmers. Applied
Economics, 38(2), 149-159.
Murni Asfia. Dan Amaliawiati Lia.
2012. Ekonomika Mikro. Replika
Aditama: Bandung.
Syariah Cabang Cibubur. Skripsi.
Fakultas Syariah dan Hukum,
Universtas Islam Negeri Syarif
Hidayahtullah Jakarta.
Rahayu, A.T. Siti. 2012. Modul
Laboratorium Ekonometrika (Dengan
Aplikasi Eviews) Edisi Revisi.
Universitas Sebelas Maret: Jurusan
Ekonomi Pembangunan. Surakarta.
Salvatore,
Dominick
Microeconomics:
Theory
th
applications, 5 edition.
2008.
and
Sugiyono. 2006. Statistika
Penelitian. Bandung: Alfabeta
untuk
Terry, George R. 2000. Principles of
Management Alih Bahasa Winardi.
Penerbit Alumni, Bandung
Nasrul, Arista Milka. 2014. Pengaruh
Faktor Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa:
Studi pada AJB Bumiputera 1912
10 |
A N A L I S I S FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I PA RT I S I PA S I
P E TA N I D A L A M A S U R A N S I U S A H A TA N A M PA D I D I K A B U PAT E N
K A R AWA N G