MAKALAH IKK KEAMANAN LAHIR DAN BATIN

MAKALAH ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
PENGARUH KEAMANAN LAHIR DAN BATIN KELUARGA
TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Uswatun Hasanah,M.Si
Disusun Oleh :
Nurul Khasanah (1515617063)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta
mendukung saya dalam membuat tugas ini sehingga tersusun dengan baik. Adapun
tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Ilmu
Kesejahteraan Keluarga pada semester 107.

Dengan ini saya sebagai penyusun mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Jakarta, Januari 2018

Penyusun
Nurul Khasanah

2

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1.

Latar Belakang...............................................................................................4


1.2.

Rumusan Masalah.........................................................................................4

1.3.

Tujuan.............................................................................................................4

BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................5
2.1. Definisi Sumber Daya Manusia.......................................................................5
2.2. Factor yang Mempengaruhi Keamanan Lahir dan Batin Keluarga
Terhadap SDM yang Berkualitas...........................................................................6
2.3. Pentingnya Keamanan Lahir dan Batin Terhadap SDM yang Berkualitas.7
BAB III.........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2. Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12


3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarga adalah unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya yang
berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek kehidupan keluarga. Salah satu
aspek kehidupan keluarga, yaitu keamanan lahir dan batin. Rasa aman lahir dan
batin akan menimbulkan suasana tentram yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas gembira dan optimis. Perasaan aman lahir dan batin perlu dimiliki supaya
anggota keluarga dapat bebas dan tenang bergerak melakukan kegiatan dalam
segala kehidupan.
Perasaan aman lahir dan batin juga sebuah kebutuhan dapat dipenuhi.
Keamanan batin dapat dirasakan jika semua kebutuhan rohaninya terpenuhi, seperti
kebutuhan beragama, emosional, kebutuhan intelektual, dan kebutuhan social.
Kedewasaan

psikologis


membawa

orang

menyadari

kenyataan.

Adanya

keseimbangan antara keinginan dan kemampuan harus dijaga. Keseimbangan
tersebut memberi rasa aman.

1.2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi sumber daya manusia?
b. Apa saja factor yang mempengaruhi keamanan lahir dan batin
keluarga terhadap SDM yang berkualitas?
c. Seberapa penting keamanan lahir dan batin terhadap SDM yang
berkualitas?


1.3. Tujuan
a. Mengetahui definisi sumber daya manusia
b. Mengetahui factor yang mempengaruhi keamanan lahir dan batin
keluarga terhadap SDM yang berkualitas
c. Mengetahui pentingnya keamanan lahir dan batin terhadap SDM
yang berkualitas
4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defnnsn Sumber Daya Manusna
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan
perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah
organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human

Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi
atau organisasi lebih mengemuka.[1]
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro.
Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota
suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh,
karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM
secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan
kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

5

2.2. Factor yang Mempengaruhn Keamanan Lahnr dan Batnn
Keluarga Terhadap SDM yang Berkualntas
Factor yang mempengaruhi keamanan lahir dan batin keluarga terhadap sumber

daya manusia yang berkualitas, yaitu dengan menjaga keharmonisan keluarga.
Karena saat ini Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga.
Gunarsa (2000) menyatakan bahwa suasana rumah dapat mempengaruhi
keharmonisan keluarga. Suasana rumah adalah kesatuan yang serasi antara
pribadi-pribadi, kesatuan yang serasi antara orangtua dan anak.
Jadi suasana rumah yang menyenangkan akan tercipta bagi anak bila terdapat
kondisi:
1. Anak dapat merasakan bahwa ayah dan ibunya terdapat saling pengertian
dan kerjasama yang serasi serta saling mengasihi antara satu dengan yang
lainnya.
2. Anak dapat merasakan bahwa orangtuanya mau mengerti dan dapat
menghayati pola perilakunya, dapat mengerti apa yang diinginkannya, dan
memberi kasih sayang secara bijaksana.
3. Anak dapat merasakan bahwa saudara-saudaranya mau memahami dan
menghargai dirinya menurut kemauan, kesenganan dan cita-citanya, dan
anak dapat merasakan kasih sayang yang diberikan saudara-saudaranya.
Faktor lain yang juga mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut
Gunarsa (2000), adalah kondisi ekonomi keluarga. Tingkat sosial ekonomi yang
rendah seringkali menjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam sebuah
keluarga. Akibat banyaknya masalah yang ditemui karena kondisi keuangan yang

memprihatinkan ini menyebabkan kondisi keluarga menjadi tidak harmonis.
Banyaknya masalah yang dihadapi keluarga ini akan berpengaruh kepada
perkembangan

mental

anak,

sebab

pengalaman-pengalaman

yang

kurang

menyenangkan yang diperoleh anak di rumah, tentu akan terbawa pula ketika anak
bergaul dengan lingkungan sosialnya.

6


2.3. Pentnngnya Keamanan Lahnr dan Batnn Terhadap SDM
yang Berkualntas
Keamanan lahir dan batin sangat berpengaruh pada sumber daya manusia
yang berkualitas. Banyak kasus dimana keamanan lahir dan batin seseorang tidak
seimbang. Di lingkungan sekitar banyak ditemukan anak yang keamanan batinnya
tidak baik. Hal tersebut bisa ia dapat dari keluarganya sendiri maupun dari
lingkungan sekitar.
Umumnya, ketidakharmonisan keluarga yang menjadi penyebabnya. Hal
tersebut akan menimbulkan terganggunya keamanan lahir batin keluarga, terutama
anak. Dan tidak terjaganya keamanan lahir dan batin sangat berdampak buruk pada
kualitas sumber daya manusia. Dampaknya sebagai berikut:
1. Kekurangan kasih sayang
Ketika sepasang suami istri tidak lagi memiliki hubungan yang harmonis, maka
sangat mungkin jika kemudian keegoisan dari masing-masinglah yang diutamakan.
Jika hal ini tidak segera dicarikan jalan keluar, maka perhatian kepada anak yang
akan dikorbankan. Meski sebagian orang tua yang mengalami broken home
mengetahui apa yang seharusnya ia berikan kepada anaknya, namun karena ego
terhadap pasangan ia menjadi enggan melakukannya.
2. Rentan menderita gangguan psikis

Akibat seringkali berada dalam tekanan, kondisi psikis anak juga kerapkali
mengalami gangguan. Seperti ia selalu cemas, mengalami ketakutan, merasa serba
salah dan terjepit diantara kedua orang tuanya, selalu bersedih dan murung.
3. Membenci orang tuanya
Dengan kondisi mental yang masih sangat labil, seorang anak bisa jadi akan
membenci ayah, ibu, atau bahkan kedua orang tuanya saat terjadi broken home. Ia
belum bisa memahami dan menerima apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga ia

7

akan menganggap semua yang terjadi adalah kesalahan salah satu atau kedua
orang tuanya.
4. Permasalahan moral
Ketika seorang anak yang sedang berada pada masa perkembangannya selalu
dihadapkan pada pertengkaran-pertengkaran orang tua mereka, maka secara tidak
langsung akan membentuk kepribadiannya menjadi keras dan kasar. Seiring
berjalannya waktu, ia juga akan terbiasa melakukan tindakan-tindakan seperti apa
yang sering ia lihat dari orang tuanya ketika mereka bertengkar, seperti berlaku
kasar, temperamental, bertindak sebagai trouble maker di kelas maupun teman
sepermainan, bersikap acuh tak acuh, memberontak, berperilaku tidak sopan

kepada orang yang lebih tua dan lain sebagainya.
5. Mudah mendapat pengaruh buruk lingkungan
Saat rumah tidak lagi terasa nyaman, seorang anak akan berusaha mencari
tempat lain untuk saling berbagi maupun menghibur diri. Pada kondisi seperti ini,
biasanya lingkungan teman sepermainan sering menjadi tujuan mereka. Dan jika
lingkungan tersebut tidak baik, maka akan sangat mudah bagi seorang anak untuk
terpengaruh hal-hal yang menyimpang. Misalnya mulai mencoba merokok, berjudi,
minum-minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bahkan menjajal
seks bebas atau pergi ke tempat pelacuran sebagai pelarian baginya untuk
mendapat kebahagiaan.
6. Tidak mudah bergaul
Kebalikan dari poin sebelumnya, anak dari keluarga broken home juga tidak
sedikit yang cenderung lebih menutup diri. Anak-anak tersebut cenderung marik diri
dari pergaulan karena merasa rendah diri. Dengan kurangnya perhatian dari orang
tua, ia menjadi tidak terbiasa untuk mengekpos diri atau sekedar berbagi cerita,
sehingga ia akan merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar. Selanjutnya ia akan menjadi takut untuk mengenal orang lain. Sebab lain
ialah ia akan malu serta minder jika teman-temannya tahu keadaan keluarganya

8

yang berantakan, ia juga khawatir jika nantinya mereka akan menjauh dan
mengucilkannya.
7. Tidak Berprestasi
Dampak lain ketika seorang anak menjadi korban broken home ialah ia sering
mendapat masalah dalam hal sekolah akademiknya. Permasalahan yang ada dalam
rumah akan membuatnya malas belajar. Pertama bisa jadi karena suasana rumah
yang tidak lagi kondusif untuk belajar akibat sering adanya pertengkaran, atau
karena tidak adanya support orang sekitar yang membuatnya merasa tidak ada yang
harus dibanggakan sehingga tidak perlu susah payah untuk mengukit prestasi. Hal
ini tentu saja berbeda dengan anak-anak yang berasal dari keluarga utuh yang
cenderung memiliki motivasi lebih tinggi dari mereka.
8. Kedangkalan spiritual
Penanaman pondasi agama akan baik jika dimulai sejak masih anak-anak, tetapi
pada keluarga broken home anak-anak tersebut seringkali kehilangan kesempatan
itu. Orang tua yang seharusnya menjadi sekolah agama pertama bagi mereke
ternyata tidak menjalankan peran mereka sebagaimana mestinya. Sehingga karena
anak-anak tersebut tidak dibekali dengan nilai-nilai agama yang kokoh, maka akan
sangat mungkin jika nantinya mereka akan kesulitan dalam menyikapi berbagai
permasalahan akibat tidak dipunyainya pedoman hidup yang bisa mengarahkan.
9. Hak-hak fisik yang tidak terpenuhi
Selain berdampak pada psikologis mereka, broken home juga sering
menyebabkan seorang anak tidak terpenuhi haknya secara jasmani. Tidak adanya
perhatian khusus dari orang tua, akan membuatnya tidak mendapatkan kebutuhankebutuhan pokok yang seharusnya ia terima. Mulai dari tidak tercukupinya gizi serta
nutrisi selama masa pertumbuhannya, kebutuhan pakaian dan mainan, hingga tidak
terpenuhinya keperluan di sekolahnya.
10. Dangkalnya Iman

9

Psikologi Agama menyebutkan bahwa orang tua merupakan faktor penentu
pertama apakah iman anak baik atau buruk. Orang tua yang seharusnya menjadi
sekolah agama pertama kalinya sejak anak-anak sampai mereka dewasa tidak bisa
menjalankan fungsinya dengan benar. Sehingga anak yang broken home
berdampak buruk dan justru sering jauh dari agama.
11. Kecemasan Tinggi
Anak mulai menderita kecemasan yang tinggi dan ketakutan karena melihat orang
yang mereka kasihi dan juga tempat mereka berlindung mulai menyakiti satu
persatu. Bukan tanpa sebab, seringkali anak yang awalnya percaya dan merasa
aman menjadi tidak aman karena melihat sisi lain orang tuanya dan hal ini
berbahaya. Sehingga bisa menyebabkan kecemasan tinggi pada anak.
12. Tidak Teguh pada Prinsip
Ketika seorang anak tidak memiliki tempat untuk keluh kesah atau tidak percaya
pada orang tua mereka tidak nyaman. Selain itu anda berusaha untuk mencari
tempat lainnya saat ingin menghibur diri, hal ini yang sering membawa anak menjadi
seseorang yang tidak teguh pendirian dan tidak teguh prinsipnya. Sehingga mungkin
sering terbawa arus tidak baik pergaulan dan juga membantah dan mengatakan
bahwa pilihannyalah yang paling benar.
13. Hidupnya Sia-Sia
Anak broken home sering merasa bahwa mereka disia-siakan oleh orang tuanya
sehingga mereka berpikir bahwa hidup sangatlah sia-sia dan menjalani kehidupan
dengan tidak bergairah. Jika sudah seperti ini akan menyebabkan anak tersebut
tidak memiliki target hidup dan sebagainya

10

11

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesnmpulan
Keluarga adalah unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya yang
berkualitas. Sehingga perlu adanya keluarga yang harmonis yang nantinya mampu
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Jika ada ketidakharmonisan
keluarga, maka dapat dipastikan akan memberi dampak yang sangat buruk bagi
anak.

3.2. Saran
Dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas perlu menjalin hubungan
yang baik dengan anak. Sehingga dapat mengurangi bahkan menghindari adanya
ketidakseimbangan keamanan lahir dan batinnya.

12

DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Uswatun. 2011. RPKPS MATA KULIAH ILMU KESEJAHTERAAN
KELUARGA. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Sumber daya manusia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia (Di akses 3 Januari 2018)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga
http://www.psychologymania.com/2013/01/faktor-faktor-yangmempengaruhi_19.html (Di akses 3 Januari 2018)

13 Dampak Psikologis Anak Broken Home
https://dosenpsikologi.com/dampak-psikologis-anak-broken-home
Januari 2018)

(Di

akses

3

13