MENGANALISIS KURANGNYA PEMAHAMAN MEMBACA cepat

MENGANALISIS KURANGNYA PEMAHAMAN MEMBACA SISWA

Siti Nurjanah. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar
[email protected]

ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap individu dan
hampir seluruh individu pernah merasakan yang namanya pendidikan dari dulu
hingga saat ini. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik
dengan seorang pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Jenis penulisan
yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research)
dengan objek tulisan “Menganalisis Kurangnya Pemahaman Membaca Siswa”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan datadata yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang berbeda. Penyajian materi karya
ini dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan cara menggambarkan analisis kurangnya
pemahaman membaca siswa. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti
mengerti benar. Tingkat pemahaman dalam membaca dapat dibedakan berdasarkan
pada kompleksitas kognitif dalam memahami bacaan. Keterampilan yang bersifat
mekanis merupakan keterampilan yang dianggap sebagai keterampilan yang berada
pada tingkatan yang lebih rendah. Keterampilan yang bersifat pemahaman merupakan
keterampilan yang dianggap sebagai keterampilan yang berada pada tingkatan lebih

tinggi. Aktivitas yang paling tepat dilakukan untuk keterampilan pemahaman adalah
dengan membaca dalam hati (silent reading).

Keywords: pemahaman, membaca, dan siswa

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap individu dan
hampir seluruh individu pernah merasakan yang namanya pendidikan dari dulu
hingga saat ini. Kata pendidikan ini memang sudah sangat tidak asing lagi bagi
telinga kita, karena kita semua pernah menempuh pendidikan agar tercapainya sebuah
cita-cita dan keinginan. Apalagi di zaman sekarang ini, semua orang berharap agar
mereka dapat mengenyam pendidikan. Hal itu dikarenakan betapa pentingnya suatu
pendidikan bagi setiap individu. Pentingnya pendidikan di era globalisasi yaitu
pertama, pendidikan memberikan pemahaman mengenai suatu hal. Perkembangan
ilmu pengetahuan tentu harus dibarengi dengan pemahaman atas dasar ilmu itu
sendiri. Kedua, pendidikan penting sebagai bekal yang untuk masa depan anak dan
bangsa.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan

seorang pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh pendidik agar dapat terjadi suatu
proses pemberian ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemampuan dan tabiat, serta
pembentukan karakter dan kepercayaan pada peserta didik. Pengertian pembelajaran
tidak dapat terlepas dari pengertian belajar,belajar dan pembelajaran memiliki satu
rangkaian yan tidak dapat dipisahkan. Karena bentuk proses suatu pembelajaran
dihasilkan dengan belajar itu sendiri. Dalam belajar, seseorang memerlukan bahan
belajar sebagai acuan yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke
penerima. Informasi yang disampaikan pengirim melalui media harus dapat diterima
oleh peserta didik dengan menggunakan alat indera mereka. Sehingga, bila terdapat
pengajaran dengan cara penyampaian yang menggunakan bantuan gambar, grafik,
buku, dan sebagainya, maka peserta didik untuk diberi kesempatan agar bisa melihat,

memegang, meraba, dan mengerjakannya maka akan memudakan mereka untuk
mengerti pengajaran tersebut. Alat bantu belajar yang umum digunakan ialah buku,
hal ini mengharuskan penggunanya untuk membaca.
Membaca adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan melibatkan
beberapa hal untuk melakukannya. Hal yang dilakukan dalam membaca salah satunya
ialah melafalkan teks bacaan yang dibacanya. Selain itu, memahami juga terlibat
dalam hal tersebut. Memahami teks bacaan sangat berperan karena itu merupakan

suatu proses untuk mengetahui benar isi teks atau makna suatu tulisan. Tampubolon
(1993) menjelaskan pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental
untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses
pengenalan huruf-huruf. Dikatakan sebagai kegiatan fisik, karena bagian-bagian
tubuh khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan sebagai kegiatan mental
karena bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat di dalamnya.
Namun, pemahaman membaca siswa saat ini masih minim. Hal ini berdasar pada
beberapa kasus yang kerap kali terjadi di lingkungan sekitar kita. Mereka membaca
bacaan namun kurang memahami maksud dan tujuan dari teks bacaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana meningkatkan pemahaman membaca siswa?
2. Apa saja yang termasuk dalam aspek-aspek membaca?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetaui cara meningkatkan pemahaman membaca siswa.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek membaca.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ini meliputi:

1. Agar dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa.
2. Agar dapat mengaplikasikan aspek-aspek membaca.

TELAAH PUSTAKA
A. Pemahaman
Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan
demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar
dan berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami.
Dalam Taksonomi Bloom, pemahaman adalah kesanggupan memahami setingkat
lebih tinggi dari pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak
dipertanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui
atau mengenal.
Pengertian pemahaman menurut Anas Sudijono, adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang
kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
B. Membaca
Menurut Mr. Tampubalon terbitan tahun 1987 halaman 6, menyatakan
bahwa bahasa tulisan itu mengandung suatu ide-ide atau pikiran, sehingga dalam

memahami bahasa suatu tulisan dengan metode membaca sebagai proses-proses
yang kognitif atau penalaran. Oleh karena itu, dikatakan bahwa definisi membaca
yaitu cara untuk dapat pembinaan daya nalar.
Menurut Mr. Juel dalam buku Mr. Sandjaja terbitan tahun 2005,
membaca yaitu proses untuk dapat mengenal beberapa kata dan memadukan
menjadi arti kata menjadi kalimat dan struktur bacaan. Oleh karena itu, setelah
membaca dapat membuat intisarinya dari bacaan tersebut.
Mr. Hodgson tahun 1960, membaca ialah prosedur yang dianut oleh
Peruser mengingat tujuan akhir untuk membujuk pesan, yang ingin disampaikan

dari penulis dengan delegasi media yang kata-kata dan terdiri dialek. Dalam hal
pesan ekspres dan diverifikasi dapat dipahami, prosedur pemahaman itu akan
dilakukan dengan baik.
C. Siswa
Menurut Sarwono, (2007) Siswa merupakan setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan.
Menurut Tokoh Abu Ahmadi, yang juga menuliskan pengertian peserta
didik atau siswa ialah orang yang belum mencapai dewasa yang membutuhkan
usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan
tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia sebagai warga

negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi
atau individu.

BAB III
METODE PENULISAN

A. Jenis Tulisan
Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu penelitian
pustaka (Library Research) yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dan informasi dengan bantuan-bantuan materi dari berbagai literatur yang ditulis
secara deskriptif.
B. Objek Tulisan
Objek dari karya tulis ini adalah “Menganalisis Kurangnya Pemahaman
Membaca Siswa”
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang
berbeda untuk mendapatkan kerangka teori mengenai pembahasan masalah.
Informasi data yang diperoleh berupa e-jurnal, artikel, dan internet.
D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan mengumpulkan
berbagai jenis data yang kemudian dilanjutkan dengan menyaring informasi yang
diperoleh sesuai dengan masalah yang dikaji setelah itu data kemudian dianalisis.
Penyajian materi karya ini dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan cara
menggambarkan analisis kurangnya pemahaman membaca siswa.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Membaca
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar. Tingkat
pemahaman dalam membaca dapat dibedakan berdasarkan pada kompleksitas
kognitif dalam memahami bacaan. Burn, dkk (1996) dan Syafi’ie (1993)
mengemukakan bahwa ada dua tingkatan pemahaman dalam membaca, yaitu
pemahaman literal dan pemahaman tingkat tinggi. Pemahaman tingkat tinggi
mencakup pemahaman interpretatif, pemahaman kritis, dan pemahaman kreatif.
Pemahaman kritis dan kreatif dapat digolongkan ke dalam pemahaman evaluatif.
Hafni (1981) dan Tollefson (1989) mengklasifikasikan pemahaman membaca
terdiri atas lima tingkatan, yaitu: pemahaman literal, reorganisasi, inferensial,
evaluasi, dan apresiasi.
Cara meningkatkan pemahaman membaca meliputi:

1. Mengabaikan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian atau fokus baca.
Pergilah ke tempat yang tenang dan cukup sepi untuk membaca.
2. Membuat sebuah catatan kecil dan singkat salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman membaca anda. Catat apa saja
yang anda ingat dari bacaan tersebut. Tulislah hal-hal yang anda anggap
penting.
3. Baca kembali catatan yang pernah anda buat sebelumnya.
4. Membiasakan diri untuk menanyakan hal yang baru ditemukan di dalam teks.
5. Membaca kata atau kalimat teks secara berulang-ulang apabila anda masih
belum paham maksunya.
6. Tingkatkan kemampuan untuk mengenali kosa kata yang baru.

B. Aspek-aspek Membaca
Membaca ialah suatu keterampilan yang bersifat kompleks yang
dilibatkan dengan serangkaian keterampilan lain yang lebih kecil. Secara garis
besar, aspek penting dalam membaca terdiri dari dua jenis.
1.

Keterampilan yang bersifat mekanis merupakan keterampilan yang dianggap
sebagai keterampilan yang berada pada tingkatan yang lebih rendah (lower

order). Hal-hal yang mencakup dari aspek ini terdiri:
a. Pengenalan bentuk huruf
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frasa, pola klausa,
kalimat dan lain-lain. Fonem yaitu satuan bunyi terkecil yang mampu
menunjukkan kontras makna maksudnya yaitu makna yang berbeda.
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
untuk menyuarakan bahan tertulis).
d. Kecepatan membaca yang bertaraf lambat.

2.

Keterampilan yang bersifat pemahaman merupakan keterampilan yang
dianggap sebagai keterampilan yang berada pada tingkatan lebih tinggi
(higher order). Hal-hal yang mencakup dari aspek ini terdiri:
a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)
Leksikal yaitu berkaitan dengan kosakata. Makna leksikal yaitu makna
yang sebenarnya, makna apa adanya atau dapat dikatakan makna yang
ada di dalam kamus.
Gramatikal yaitu sesuai dengan tata bahasa. Makna gramatikal ada
apabila terjadi suatu proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi,

komposisi atau kalimatisasi.
Retorika yaitu keterampilan menggunakan bahasa secara efektif.
b. Memahami signifikasi atau makna (misalnya maksud maupun tujuan dari
pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c. Evaluasi atau penilaian terhadap isi dan bentuk bacaan

d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
Menurut Broughton dalam Tarigan (2008:12), untuk mencapai tujuan yang
terdapat dalam keterampilan mekanis, aktivitas yang baik dilakukan adalah membaca
nyaring, membaca dengan bersuara (reading aloud; oral reading). Sedangkan, untuk
keterampilan pemahaman (comprehension skills) aktivitas yang paling tepat
dilakukan adalah dengan membaca dalam hati (silent reading).
1) Aspek sensori
Kemampuan seseorang untuk memahami simbol-simbol tertulis dalam
teks
2) Aspek persepsi
Kemampuan untuk menafsirkan sesuatu dari apa yang dilihat oleh
pembaca sebagai simbol atau kata.
3) Aspek urutan

Kemampuan untuk mengikuti pola, urutan, logika, dan juga gramatikal
teks.
4) Aspek pengalaman
Kemampuan untuk menggabungkan beberapa kata dengan pengalaman
yang telah dimiliki untuk memberikan suatu makna.
5) Aspek asosiasi
Kemampuan untuk mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi, dan
antara kata-kata dengan yang direpresentasikan.
6) Aspek belajar
Kemampuan

untuk

mengingat

apa

yang

telah

dipelajari

dan

menghubungkannya dengan gagasan atau fakta yang baru saja dipelajari.
7) Aspek afektif

Kemampuan untuk membuat inferensi dan evaluasi dan materi yang
dipelajari.
8) Aspek afektif
Aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap
kegiatan membaca.
9) Aspek konstruktif
Kemampuan untuk mengkonstruksi makna bacaan.

BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar. Tingkat
pemahaman dalam membaca dapat dibedakan berdasarkan pada kompleksitas
kognitif dalam memahami bacaan. Burn, dkk (1996) dan Syafi’ie (1993)
mengemukakan bahwa ada dua tingkatan pemahaman dalam membaca, yaitu
pemahaman literal dan pemahaman tingkat tinggi.
2. Aspek-aspek dalam membaca merupakan hal yang penting dan perlu untuk
diketahui guna mencapai tujuan yang terdapat di dalamnya. Aspek membaca
yang perlu dipahami secara garis besar terdiri dua yaitu bersifat mekanis dan
bersifat pemahaman. Kedua aspek di atas memiliki hal yang saling berkaitan
satu sama lain.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Abdila, Maryam. https://www.academia.edu/3836580/teori_pemahaman_membaca.
Diakses pada 5 April 2017
Kuswari,

A.

(2012).

Membaca

Intensif.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19590119
1986-011-USEP_KUSWARI/Membaca_Intensif.pdf. Diakses pada 5 April 2017
Lihin.

2014.

Pengertian

Pemahaman

Dalam

Pembelajaran

http://www.referensimakalah.com/2013/05/pengertian-pemahaman-dalampembelajaran.html. Diakses pada 5 April 2017
Sitorus,

Een.

Pentingnya

Pendidikan

Bagi

Manusia

www.academia.edu/9917408/PENTINGNYA_PENDIDIKAN_BAGI_MANUSIA.
Diakses pada 6 April 2011
http://www.longlifeducation.com/2012/08/aspek-aspek-membaca.html
http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-paraahli.html

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA KOPER-X (KOTAK PERKALIAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD NEGERI MOJOLANGU 2

8 90 18

STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QURAN DI SD WAHID HASYIM DINOYO MALANG

10 113 26

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V-B SDN 1 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 26 54

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KELAS II SD N 2 PERUMNAS WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012-2013

0 10 52

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

4 56 61

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 55

THE DIFFERENCES IN READING ALOUD SKILL OF ENGLISH TEKS THROUGH UTILIZATION OF AUDIO AND SOUND SLIDE INSTRUCTIONAL MEDIA FOR PRIMARY IV STUDENTS IN SD PALM KIDS BANDAR LAMPUNG PERBEDAAN KETERAMPLAN MEMBACA NYARING TEKS BAHASA INGGRIS MELALUI PEMANFAATAN ME

0 23 117

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44