Pengaruh Jenis Zat Penstabil dan Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Mutu Fruit Leather Campuran Jambu Biji Merah dan Sirsak

  Anggraini, D. N., L. E. Radiati, dan Purwadi. 2012. Penambahan Carboxymethyle Cellulose (CMC) pada Minuman Madu Sari Apel Ditinjau dari Rasa, Aroma, Warna, pH, Viskositas, dan Kekeruhan. Universitas Brawijaya, Malang.

  AOAC. 1995. Official Methods of Analysisof The Association of Analytical Chemists. Washington D.C. Apriyantono A.N. L., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedamawati, dan S.

  Budiyanto. 1988.Analisis Pangan. Penerbit IPB Press, Bogor. Arief, D. Z., Y. Ikrawan, dan R. Rahmawaty. 2005. Pengaruh konsentrasi pektin dan suhu pengeringan terhadap karakteristik fruit leather stroberi.

Infomatek. 7 (1) : 55 – 68

  Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press, Jakarta. Ayudiarti, D. L., Suryanti, Tazwir, dan R. Paranginangin. 2007. Pengaruh konsentrasi gelatin ikan sebagai bahan pengikat terhadap kualitas dan penerimaan sirup. Jurnal Perikanan. IX (1) : 134-141. Bangun, M.K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data. Bagian Geometri. Fakultas Pertanian USU. Medan.

  Belitz, H. D. dan W. Grosch. 1987. Food Chemistry. Academic Press, London. Bennion, M. 1980. The Science of Food. John Wiley and Sons, New York. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 2009. Ilmu Pangan.

  Penerjemah: H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Yogyakarta. Cahyadi. W. 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.Bumi Aksara, Jakarta.

  Cahyono, B. 2010.Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan.

  Lily Publisher, Yogyakarta. Chaplin, M. 2005. Gelatin.www//Isbuc.ac.uk. (11 November 2014). Coronel, R. E. 1983. Promising Fruits of the Philippines. The University of The Philippines, Laguna, Philippines.

  Cybex.deptan. 2012. Pengawetan Pangan Dengan Cara Pemanasan.

  http://www.cybex.deptan.go.id . (20 April 2014). Deherba. 2014. Beragam Khasiat Jambu Biji. http://www.deherba.com. (12 April 2014. Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Asara, Jakarta. Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah M.

  Miljohardjo. UI-Press, Jakarta. Deviwings. 2008. CMC. http://quencawings.ac.id (5 Mei 2014) DSN-SNI No. 1718. 1996. Syarat Mutu Manisan. Badan Standarisasi Nasional.

  Jakarta. Ebookpangan. 2006. Serat Makanan dan Kesehatan. http://ebookpangan.com.

  (9 November 2014). Epetani.pertanian. 2010. Pembuatan Fruit Leatherdari Campuran Buah Nenas dan Pisang. http://m.epetani.deptan.go.id. (5 Mei 2014).

  Farikha, I. N., C. Anam, dan E. Widowati. 2013. Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil alami terhadap karakteristik fisikokimia sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) selama penyimpanan. Jurnal Teknosains

Pangan. 2 (1) : 30 – 38

  Fauzi, R., 2007. Gelatin. http://www.chem-is-try.org (25 Juni 2014). Fennema, O. R., M. Karen, dan D. B. Lund. 1996. Principle of Food Science. The AVI Publishing, Connecticut.

  Forum.kompas. 2013. Manfaat Sirsak. http://forum.kompas.com. (8 April 2014). Ganz, A. J. 1977. Cellulose Hydrocolloids. The AVI Publishing Company, Connecticut.

  Ginting, N. A., H. Rusmarilin, dan R. Nainggolan. 2014. Pengaruh perbandingan jambu biji merah dengan lemon dan konsentrasi gelatin terhadap mutu marshmallow jambu biji merah. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 2 (3) : 16 – 21. Hakim, R.A. 2012.Pengaruh Penambahan Gum Arab dan Jenis Pemanis Terhadap

  Mutu Serbuk Minuman Penyegar Rosela.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Herlina E. 1999. Pengaruh Penambahan Bahan Pengisi (Gum Arab) dan Sukrosa

  Terhadap Karakteristik Fruit Leather Mangga Kweni (Mangifera Foetida Lour ). Skripsi. Universitas Pasundan, Bandung. Hermawan, G. P. dan H. Laksono. 2013. Ekstraksi daun sirsak (Annona muricata

L.) menggunakan pelarut etanol. 2 (2) : 111 – 115

  Historiasih, R. Z. 2010. Pembuatan Fruit Leather Sirsak-Rosella. Skripsi.

  Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur. Jacobs, M. B. 1958. The Chemistry and Technology of Food and Food Product.

  Interscience Publishers. New York. Kumalaningsih, S. dan Suprayogi, 2006. Tamarillo (Terung Belanda). Trubus Agrisarana, Surabaya.

  Kusbiantoro, B., H. Herawati, dan A. B. Ahza. 2005. Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu produk velva labu jepang.

  Jurnal Hortikultura.15(3):223-230. Laskowski, J. S., 2001. Developments in Mineral Processing. Elsevier B.V, Amsterdam.

  Latifah, R. Nurismanto, dan C. Agniya. 2012. Pembuatan Selai Lembaran Terong Belanda. Skripsi. UPN Veteran, Surabaya. Minifie, B. W. 1989. Chocolate, Cocoa, and Confectionery. Van Nostrand Reinhold, New York. Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 1989. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.IPB Press.

  Bogor. Nainggolan, R. J. 2014. Pengaruh Perbandingan Bubur Brokoli dengan Bubur Nenas dan Konsentrasi Gum Arab terhadap Mutu Fruit Leather Nenas.

  Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Nasikhudin, M., Wignyanto, A. F. Mu lyadi.2011. Studi Pembuatan “Puree”

  Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)(Kajian Jenis dan Konsentrasi Penambahan Filler Dekstrin dan Tepung Beras). Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

  Nugroho, E. S., S. Tamaroh, dan A. Setyowati. 2006. Pengaruh konsentrasi gum arab dan dekstrin terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan temulawak (Curcuma Xanthorhiza Roxb) madu instan. Jurnal Logika. 3 (2) : 78 – 86. Nurwantorodan A. S. Djarijah. 1997. Mikrobiologi Pangan Hewani-Nabati.

  Kanisius, Yogyakarta. Parimala, M., dan L. Sudha 2012. Effect of Hydrocolloids on the Rheological,

  Microscopic, Mass Transfer Characteristics during Frying and Quality Characteristics of Puri. Central Food Technological Research Institute, India. Prabandari, W. 2011. Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Bahan Penstabil terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Yoghurt Jagung.

  Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Prasetyowati, K. P., H. Sari, dan Pesantri. 2009. Ekstraksi pektin dari kulit mangga. Jurnal Teknik Kimia. 16 (4) : 42

  • – 49. Puspasari, K., F. Rusli., dan S. Mileiva. 2005. Formulasi Campuran Flower Leather dari Bunga Mawar dengan Ekstrak Rempah-Rempah (Cengkeh dan Kayumanis) Sebagai Pangan Fungsional Kaya Antioksidan. PKMP-2-5-1, Bogor. http://www.academia.edu (4 November 2014).

  Putri, I. R., Basito, dan E. Widowati. 2013. Pengaruh konsentrasi agar-agar dan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori selai lembaran pisang (Musa paradisiaca L.) varietas raja bulu. Jurnal Teknosains. 2 (3) : 112 – 120. Raab, C. dan Oehler, N. 2000. Making Dried Fruit leather. Extention Foods And Nutrition Specialist. Origon State.

  Rabah, A. A. dan E. A. Abdalla. 2012. Decolorization of acacia seyal gum arabic. annual conference of postgraduate studies and scientific research hall, khartoum. Republic of Sudan. (1) : 33-37.

  Rahmawati. 2011. Mendesain Jus Kaya Serat. http://pustakpanganku.com (27 Januari 2015). Ranganna, S. 1977. Manual of Analysis for Fruit and Vegetable Product. Mc.

  Graw Hill Publishing Company Limited. New Delhi. Safitri, A. A. 2012. Studi Pembuatan Fruit Leather Mangga-Rosella. Skripsi.

  Universitas Hasanuddin, Makassar. Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. USU-Press, Medan.

  Setyawan, A. 2007. Gum Ara(20 Maret 2014). Silalahi, R. C., I. Suhaidi, dan L. N. Limbong. 2014. Pengaruh perbandingan sari buah sirsak dengan markisa dan konsentrasi gum arab terhadap mutu sorbet air kelapa. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 2 (2) : 26 – 34. Siskawardani, D. D., Komar N., dan Hermanto, M.B. 2013. Pengaruh konsentrasi

  Na-CMC (Natrium

  • –Carboxymethyle Cellulose) dan lama sentrifugasi terhadap sifat fisik kimia minuman asam sari tebu (Saccharum officinarum L ) . Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 1 (1): 54-61.
Suci.1993. Mengawetkan Buah Menjadi Leather.Trubus. No. 285 th XXIV, Jakarta. Sudarmadji, S., B. Haryona, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. Sudarmawan, I. 2011. Pemilihan Hidrokoloid Pada Produk Permen.

  http://www.foodreview.htm . (8 April 2014).

  Soekarto. S. T., 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB. Bogor. Sulastri, T. A. 2008. Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Velva

  Buah Nenas Selama Penyimpanan Dingin. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Sunarjono, H. 2000. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya, Jakarta. Susanto, T. dan B. Saneto., 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya. Taib G. 1988. Operasi Pengeringan Pada Pengolahan Hasil Pertanian.

  Mediyatama Perkasa, Jakarta. Sulastri. 2008. Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Velva Buah

  Nenas Selama Penyimpanan Dingin. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Warintek. 2009. Gelatin. http://www.warintek.ristek.go.id. (12 April 2014). Warintek. 2010. Permen Jelly. http://www.warintek.ristek.go.id. (12 April 2014). Ward, A. G. dan A. Courts. 1977. The Science and Technology of Gelatin.

  Academic Press. Wayan. 2009. Karboksimetil Selulosa (CMC). http://wayan.web.id .

  (8 Maret 2012). Widyastuti, T. E., dan F. B. Paimin, 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia.

  Penebar Swadaya, Jakarta. Widyaningtyas, M. dan W. H. Susanto. 2014. Pengaruh jenis dan konsentrasi hidrokoloid (carboxy methyl cellulose, xanthan gum, dan karagenan) terhadap karakteristik mie kering berbasis pasta ubi jalar varietas asekuning. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (2) : 417

  • – 423. Wikipedia

  (a) . 2014. Gum Arab. http://id.wikipedia.com. (12 April 2014).

  (b) Wikipedia . 2014. Sirsak. http://id.wikipedia.com. (8 April 2014).

  Williams, P. A. dan G. O. Phillips. 2004. Handbook of Hydrocolloids. North East Wales Institute, London. Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1981. Pengantar Teknologi Pangan.

  Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winarno, F. G. 1985. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.