BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Right Issue - Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Right Issue

  Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal (capital market) adalah saham, dan memang merupakan tujuan utama pasar modal (capital market) suatu negara merperdagangkan saham. Disamping itu, selain dari saham, juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga (obligasi) dan derivatif efek (turunan saham). Salah satu produk dari turunan saham tersebut adalah right issue atau saham penawarn terbatas.

  Di kalangan bursa right issue dikenal sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah terjemahan dari ketentuan hokum yang mengatur adanya preventive right yang ada di setiap pemegang saham lama di dalam perseroan terbatas, dimana setiap pemegang saham yang terdaftar di dalam daftar pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli setiap saham baru atau yang dikeluarkan di dalam portopel perseroan. Hak ini berbeda dengan saham dividen atau bonus yang otomatis diterima pemegang saham, dimana hak ini tidak mengikat investor jadi bias saja invesrtor tidak membeli saham baru tersebut dan right issue yang dimilki dapat dijual di bursa.

  Right Issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahuli sama emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Menurut Brealy dan Myers, right issue adalah “the common stockholders as the owners of the corporations have a preventive right to subscribe to new offerings.

  These right have been interpreted in a limited way.” Syahrul dan Nizar dalam Fazli dan Harianto (2003) mendefinisikan right

  

issue, “Hak yang diberikan kepada para pemeganf saham yang ada pada sebuah

  perusahaan yang berhubungan dengan penerbitan saham- saham baru, dimana hak tersebut berkaitan dengan para pemilik saham- saham yang telah mendapatkan penawaran untuk menambah saham atau mengambil saham baru dengan harga tertentu yang ditawarkan kepada pemegang saham yang telah ada.”

  Pada sata perusahaan menawarkan sekuritasnya untuk dijual kepada para pemegang saham lama atau yang sudah ada pada saat terbitnya right issue, maka perusahaan akan mengirimkan satu hak setiap lembar saham yang dipegang oleh inverstor tersebut. Hak tersebut memberikan para investor satu pilihan untuk membeli saham tambahn sesuai aturan yang ditentukan untuk pembelian tambahan saham tersebut.

  Kebijakan right issue yang dilakukan oleh perusahaan adalah merupakan upaya emiten untuk memperoleh tambahan modal perusahaan. Hampir sama dengan saat pertama kali perusahaan menawarkan sahamnya pada pasar modal. Bedanya, right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek atau sudah go public. Right Issue dapat berdampak negatif apabila harga saham menurun akibat meningkatnya volume saham yang beredar. Dan berdampak positif saat right issue tidak mempengaruhi harga saham.

  Di pasar modal (capital market) Indonesia ketentuan penerbitan right issue diatur pada Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-41/ PM/ 1998 tanggal 14 Agustus 1998 Peraturan Nomor IX. D. 1: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue).

2.1.1 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dengan Adanya Right Issue

  Hal penting yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu penerbitan right

  

issue antara lain adalah waktu, harga, dan rasio. Karena bagi seorang investor

  informasi waktu penerbitan sangat penting dalam pengambilan keputusan, apakah investor akan melaksanakan haknya membeli right issue atau tidak, sebab right

  

issue memiliki masa berlaku yang relative singkat. Beberapa hal yang perlu

  diperhatikan dengan adanya right issue adalah: 1.

   Cum date adalah tanggal terakhir seorang investor dapat meregresikan sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action.

  2. DPS- date adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak atas suatu corporate action diumumkan.

  3. Tanggal Pelaksanaan dan akhir right issue, tanggal periode right issue tersebut dicatat di bursa dan kapan berakhirnya.

  4. Allotment date adalah tanggal menentukan jatah investor yang

  mendapatkan right issue dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue.

  5. Listing date adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right issue tersebut didaftarkan dibursa efek.

6. Ex- date adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak akan suatu corporation action.

2.1.2 Penilaian Hak (Right)

  Suatu perusahaan melakukan emisi right untuk memberikan kesempatan kepada pemegang saham atau investor dalam usaha mempertahankan persentase kepemilikan saham dalam aktiva perusahaan serta mencegah kerugian yang mungkin akan dialami oleh pemegang saham karena penurunan harga saham.

  Untuk itu investor atau pemegang saham sebaiknya memahami cara perhitungan dan penilaian dari suatu right, karena dengan mengetahui hal tersebut pemegang saham dapat menetukan apakah pembelian right issue itu dapat memberikan keuntungan atau kerugian. Bebrapa formula yang dapat digunakan dalam perhitungan right issue antara lain:

  a) Penentuan jumlah lembar saham:

  ℎ ℎ = dana yang dibutuhkan Rp A

  b) Jumlah right (hak) yang diperlukan untuk membeli suatu saham baru

  (right issue): ℎ right (hak) = jumlah saham lama jumlah saham baru

  c) Harga saham tanpa hak (ex- right) yaitu dibeli setelah jatuh tempo:

  Rp D = Rp C – Rp B d) Nilai right (hak) :

  Setiap right (hak) yang dimiliki oleh pemegang saham dapat diperjualbelikan di bursa efek karena mempunyai nilaiatau harga.

  Rp C − Rp A

  = X + Y

  e) Penentuan harga teoritis :

  Harga teoritis adalah merupakan penyesuaian harga saham lama dengan saham baru setelah emisi right.

  (Rp C x X) + (Rp A x Y) =

  X + Y Keterangan : Rp A = Harga saham baru Rp B = Nilai (harga) setiap right (hak) Rp C = Harga saham pada saat dipasar (pada saat cum right dan harga saham disertai hak (right on) Rp D = Harga saham tanpa right (ex- right) Rp E = Harga teoritis (harga dasar baru) X = Jumlah rasio saham lama Y = Jumlah rasio saham baru

2.1.3 Dampak Dari Right Issue

  Kebijakan yang dilakukan oleh emiten dalam penerbitan right issue otomatis akan menambah jumlah saham yang beredar. Dari penambahan jumlah saham yang beredar tersebut akan berpengaruh terhadap kepemikikan saham lama. Pemegang saham lama akan mengalami penurunan persentase tingkat kepemilikan saham bila tidak melakukan konversi pada right-nya.

  Selain berpengaruhi terhadap persentase kepemilikan saham juga mempengaruhi harga saham perusahaan setelah emisi right secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal tersebut wajar terjadi karena harga pelaksanaan emisi

  

right selalu lebih rendah daripada harga pasar. Jadi, perserntase jumlah saham

  yang beredar lebih kecil naiknya daripada kenaikan persentase kapitalisasi pasar saham. Pada umumnya harga saham akan terkoreksi setelah denga adanya penerbitan right issue. Untuk mengukur berapa besarnya koreksi yang muncul akibat penerbitan right issue harus memperhatikan harga, rasio, dan informasi waktu penerbitannya.

2.2 Pengertian Capital Gain

  Capital Gain merupakan keuntungan dari selisih antara harga beli dengan

  harga jual, dimana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

  Umumnya capital gain merupakan salah satu daya tarik bagi para pemodal yang berorientasi jangka pendek dan selalu mengejar keuntungan. Misalnya, seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang hari karena mengalami kenaikan harga saham.

  Saham memungkinkan seorang pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu saham dikenal dengan karakteristiknya high risk – high return, artinya saham merupakan surat berharga yang dapat memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi.

2.2.1 Metode Perhitungan Capital Gain

  Ada beberapa perhitungan lain yang dapat digunakan untuk memperoleh

  return saham atau capital gain adalah sebagai berikut: 1.

  Estimasi Tingkat Keuntungan Saham Tingkat keuntungan saham yang akan diterima pemengang saham tergantung pada tingkat laba atas total aktiva (ROI). Hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian jumlah keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham yang kemudian menyebabkan tingkat keuntungan saham tersebut sulit untuk diestimasi.

  Jadi, semakin kecil tingkat laba atas total aktiva maka semakin kecil pula keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dan begitu pula sebaliknya.

  Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya saham biasa, yaitu: a.

  Pendekatan Tradisional b. Pendekatan data Historis c. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Market) 2. Estimasi Tingkat Pertumbuhan

  Perhitungan ini mengestimasi bahwa tingkat pertumbuhan merupakan hasil penginvestasian kembali laba yang ditahan ditunjukkan dengan pertumbuhan laba dan dividen.

  3. Estimasi Harga Teoritis Ex-Right Harga teoritis saham tanpa hak (ex-right) digunakan mengetahui harga saham setelah dilakukannya right issue (saham penawaran terbatas).

  4. Estimasi Harga Saham Model yang digunakan untuk mengestimasi harga saham adalah model pertumbuhan constant (constant growth model). Model ini mengasumsikan bahwa penginvestasian kembali dari laba yang ditahan akan mengahilkan suatu tingkat keuntungan tertentu.

2.3 Pengertian Trading Volume Activity

  Volume perdagangan adalah merupakan bagian yang diterima dalam analisis teknikal. Kegiatan perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan membaik. Peningkatan volume perdagangan saham dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang semakin kuat akan kondisi yang bullish.

  Pergerakan volume perdagangan di pasar saham dapat digunakan investor untuk menilai apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham yang aktif diperdagangkan atau sebaliknya. Saham yang fluktuatif diharapkan meningkatkan volume perdagangan sehingga akan menghasilkan return saham yang tinggi.

  Penilaian aktivitas perdagangan saham melalui indicator individual mengamati laporan keuangan informative dalam arti apakah informasi tersebut membuat keputusan perdagangan di atas keputusan perdagangan normal. Menurut (Ariyanto, 2009) aktivitas volume perdagangan (TVA) merupakan instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui pergerakan aktivitas volume perdagangan. Pendekatan TVA digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisiensi dalam bentuk lemah. Hal tersebut terjadi karena keadaan pasar yang belum efisien dalam bentuk lemah, perubahan harga sebelum dengan cepat mencerminkan informasi yang ada, sehingga peneliti hanya dapat mengamati reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdangangan.

  Cara menghitung TVA dapat dilakukan dengan cara membandingkan total saham perusahaan ke-I yang diperdagangkan dalam periode pengamatan t dengan total jumlah saham perusahaan ke-I yang beredar dalam periode pengamatan yang sama. Menghitung volume perdagangan saham dengan menggunakan indicator

  Trading volume activity :

  Vi, t =

  , Keterangan : TVAit : Trading Volume Activity Vi,t : Total Volume Perdagangan saham perusahaan I pada waktu t Vm,t : Volume saham perusahaan ke-i

  Formulasi yang digunakan untuk mengetahui besaran volume transaksi diluar normal yaitu perbedaan antara volume transaksi actual sebelum periode transaksi right issue dilaksanakan dan pada saat periode transaksi right issue dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan volume saham.

2.4 Landasan Teori

  2.4.1 Teori Struktur Modal

  Dalam teori ini , diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif terhadap harga saham yang dihubungkan dengan penerbitan saham baru. Alasannya adalah bahwa penambahan saham baru seharusnya selalu mewakili kearah perkembangan struktur modal yang optimal atau lebih baik dan bukan sebaliknya, sehingga penambahan saham baru seharusnya memberikan dampak terhadap harga saham yang positif atau nol. Smith pada tahun 1986 (dalam Jogiyanto, 2000) menyatakan bahwa berdasarkan studi empiris ditemukan bahwa secara statistik penerbitan saham baru berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan oleh karena itu teori struktur modal seharusnya mampu menjelaskan mengapa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi penambahan saham baru yang berbeda dengan asumsi yang ada dalam teori tersebut.

  2.4.2 Teori Sinyal

  Asumsi utama dalam teori ini adalah bahwa manajer memiliki informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkannya. Maksudnya adalah manajer umumnya memiliki informasi yang lengkap dan akurat daripada pihak luar perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Jika manajer menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdagangan saham yang terjadi sebagai implikasinya. Pengumuman perusahaan untuk menambah jumlah lembar saham baru yang beredar akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.

2.5 Penelitian Terdahulu

  Penelitian tentang right issue telah banyak dilakukan sebelumnya. Rasyid Ridla (2005) melakukan penelitian terhadap 28 perusahaan non manufaktur yang tercatan di Bursa Efek Jakarta melakukan right issue mulai dari tahun 1996 – 2003, hasil penelitian menunjukkan terdapatnya penurunan rata-rata return saham antara sebelum dan setelah pengumuman right issue yang cukup signifikan.

  Sedangkan untuk rata-rata dividen per share antara sebelum dan setelah right issue juga terdapat penurunan yang cukup signifikan.

  Listiana Sri Mulatsih (2009) melakukan penelitian analisis reaksi pasar modal terhadap pengumuman right issue di Bursa Efek Indonesia (pengamatan terhadap return, abnormal return, security return variability dan trading volume activity) menunjukkan bahwa adanya pebedaan yang signifikan return dan trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman right issue. Sedangkan abnormal return dan security return variability tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman.

  Henny Septiana Amalia (2012) melakukan penelitian pengaruh right isuue terhadap reaksi pasar suatu event study di BEI pada periode 2009- 2011 menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman penawaran umum terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal penawaran umum terbatas adalah negatif. Demikian juga untuk t = -1 sampai dengan t = +1 sampai dengan t = +5 terjadi respon pasar yang negatif signifikan.

  Penemuan respon pasar yang negatif disekitar tangal pengumuman dan setelah tanggal pengumuman right issue tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleg Bayless dan Chaplinsky (1996) yang mengemukakan bahwa reaksi harga saham pada pengumuman right issue akan berkurang disaat tingginya volume aggregate right issue (hot period) dibandingkan dengan reaksi harga saham disaat cold period.

2.6 Kerangka Konseptual Model 1 :

  CAPITAL GAIN PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TRADING

  VOLUME ACTIVITY Model 2 :

  Pengumuman Right Issue Capital Gain dan Trading

  Capital gain dan Trading volume activity Sebelum volume activity Setelah

  Right Issue Right Issue

  Uji Beda

  Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Kebijakan yang dilakukan suatu perusahaan untuk mengeluarkan right

  

issue otomatis akan menambah jumlah saham yang akan beredar yang akan

  mempengaruhi struktur modal perusahaan. Kebijakan tersebut akan berdampak pada harga saham perusahaan. Dengan adanya fluktusi harga saham akan berakibat terhadap capital gain dan volume perdagangan saham perusahaan. Berdasarkan model kerangka konseptual diatas, pada model 1 menggambarkan bagaimana pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain dan trading

  

volume activity pada sebelum dan setelah pengumuman dilakukan. Sedangkan

  pada model 2 peneliti akan menganalisis perbedaan yang terjadi terhadap rata-rata

  

capital gain dan trading volume activity pada sebelum dan setelah pengumuman

right issue.

2.7 Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H

  

1 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain

sebelum dan setelah pengumuman right issue.

  H

  

2 : Terdapat perbedaan rata-rata capital gain sebelum dan setelah

pengumuman right issue.

  H

  

3 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap trading volume

activity sebelum dan setelah pengumuman right issue.

  H

  

4 : Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan setelah

pengumuman right issue.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 54 112

Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

7 92 75

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

3 63 84

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Right Issue 2.1.1 PengertianRight Issue - Analisis Pengaruh Right Issue yang Diterbitkan oleh Warrant Issuers dan Non Warrant Issuers Terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal - Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Right Issue - Pengaruh Right Issue Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 41

Pengaruh Right Issue Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Lampiran 1 Data Perusahaan dan tanggal Pengumuman Right Issue Di Bursa Efek Jakarta Periode 2005-2012

0 0 6