PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN(POE) PADA SUB MATERI SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI SMK PANCA BAHKTI SUNGAI RAYA
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA SUB MATERI
SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI
SMK PANCA BHAKTI SUNGAI RAYA
*Purwanti Suci Muji Daryamti, Fitriani dan Raudhatul Fadhilah
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No.111 Pontianak Kalimantan Barat
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini dilatar belakangi oleh rendahnya pengetahuan peserta didik dalam
menentukan senyawa ion dan kovalen.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja
peserta didik (LKPD) berbasis predict-observe-explain (POE) Pada Sub Materi Sifat Senyawa Ion
dan Kovalen.Jenis penelitian ini adalah pengembangan Research and Development (R&D) model
4D yang dibatasi hanya sampai 3D yaitu Define, Design dan Develop. Instrumen yang digunakan
adalah lembar validasi, lembar angket respon peserta didik dan guru serta lembar tes soal pretest
dan postest. Hasil analisis menunjukkan kriteria kevalidan oleh validator diperoleh nilai persentase
rata-rata ahli materi sebesar 99,43% (sangat valid) dan nilai persentase rata-rata ahli media
sebesar 89,58% (sangat valid). Kriteria kepraktisan diketahui dari angket respon peserta didik dan
guru. Hasil angket respon peserta didik uji coba lapangan utama diperoleh nilai persentase ratarata sebesar 85,53% (sangat praktis) dan respon guru uji coba lapangan utama diperoleh nilai
persentase rata-rata sebesar 98,75% (sangat praktis) . Kriteria keefektifan LKPD Berbasis POE
dilihat dari hasil Pretest dan Postest peserta didik yang diperoleh setelah menggunakan LKPD dan
dihitung menggunakan rumus N-gain diperoleh nilai pada uji coba lapangan utama sebesar 0,701
(kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan pengembangan LKPD
Berbasis POE layak digunakan sebagai bahan ajar pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen
di kelas X Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti Sungai Raya.
Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Predict-Observe-Explain (POE), Sifat
Senyawa Ion dan Kovalen.
ABSTRACT
The development research is initiated by the lack of students’ knowledge in determining the
Properties of Ionic and Covalent Compounds, and aimed at designing the student worksheet. Using
Research and Development model of 3D (Define, Design, and Develop), this study included
validation sheet, teacher and students questionnaires, and pretest posttest as the instruments. The
study reveals a number of findings. First, the average score of validation criteria was 99,43%
(strongly valid), with an average score of media expert by 89,58% (strongly valid). Second, the
results of practicality criteria taken from the students respon were 85,53% (strongly practical), and
from the teacher respon was 98 ,75% (strongly practical). Third, the effectiveness criteria of pretest
and posttest after taught by Predict-Observe-Explain (POE) worksheet and counted by N-gain was
considered very good (0,701). In conclusion, the student worksheet based on Predict-ObserveExplain (POE) is effectively used as teaching materials in Properties of Ionic and Covalent
Compounds class of the tenth grade students of Pharmacy at Panca Bhakti Vocational School
Sungai Raya.
Keywords: Students worksheet, Predict-Observe-Explain (POE), Properties of Ionic and Covalent
Compound
98
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
Kesulitan peserta didik dalam
memahami ikatan kimia dibuktikan
dengan persentase nilai ulangan harian
peserta didik pada materi kimia dikatakan
masih rendah dengan ketuntasan sebesar
47,62% dari kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 75.
Berdasarkan observasi pada saat
pembelajaran
kimia
guru
sering
melakukan metode pembelajaran berupa
ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Metode eksperimen atau percobaan
belum
pernah
dilakukan.Sehingga
pembelajaran kimia menjadi menonton
dan peserta didik kurang dilibatkan
dalam menemukan konsep. Saat proses
pembelajaran berlangsung bahan ajar
yang sering digunakan adalah buku paket
kimia. Bahan ajar yang lain untuk
menunjang proses pembelajaran kimia
belum ada digunakan di sekolah tersebut.
Hasil wawancara kepada guru kimia
menunjukkan bahwa pada saat proses
pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah dan diskusi kelompok. Hal ini
dikarenakan guru beranggapan bahwa
metode tersebut mudah diterapkan dan
tidak memerlukan waktu lama dalam
penyampaian materi. Selain metode,
bahan ajar yang digunakan saat
pembelajaran hanya berupa buku paket
pada saat pembelajaran kimia.
Bahan ajar yang ada di sekolah
belum sangat memadai maka itu bahan
ajar yang diharapkan adalah bahan ajar
yang sesuai dengan kurikulum 2013 serta
dapat meningkatkan pemahaman kognitif
peserta didik dari segi konsep materi dan
percobaan. Mengenai hasil belajar
peserta didik, guru menyatakan bahwa
kebanyakan peserta didik tidak tuntas
pada sub materi sifat senyawa ion dan
kovalen. Pada sub materi sifat senyawa
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan
formal
yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan
sebagai lanjutan dari SMP/MTS. SMK
yang ada di Kubu Raya salah satunya
adalah SMK Panca Bhakti yang memiliki
Jurusan Farmasi. Pada Jurusan Farmasi
terdapat beberapa mata pelajaran di
antaranya adalah kimia dan kurikulum
yang telah digunakan yaitu kurikulum
2013.
Kimia merupakan salah satu
mata pelajaran dalam rumpun sains yang
sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, karena ilmu kimia mencari
jawaban atas pernyataan atas apa,
mengapa dan bagaimana gejala-gejala
alam yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat perubahan, dinamika
dan energi zat yang melibatkan
keterampilan dan penalaran (Sari, 2013).
Materi Ikatan Kimia merupakan
materi kimia yang diajarkan pada kelas
X semester I. Materi kimiamerupakan
materi yang dihadapkan dengan kegiatan
pembelajaran seperti mengingat banyak
fakta serta memahami konsep-konsep.
Istijabun (2015) menyatakan bahwa
dengan banyaknya kegiatan seperti
mengingat dan memahami konsep
kegiatan tersebut akan membuat siswa
cenderung belajar dengan sistem hafalan.
Pembelajaran yang memahami lebih
banyak konsep membuat menjadi
menonton dan siswa menjadi tidak aktif
dalam pembelajaran. Maka dari itu, untuk
membentuk suatu pembelajaran yang
dapat membuat siswa menjadi aktif
menurut Ma’rifatun (2014) metode
percobaan atau eksperimen dapat
membangun pengetahuan siswa dalam
pemahaman konsep.
99
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ion dan kovalen dikatakan sulit
dikarenakan secara teoritis peserta didik
sudah paham, tetapi secara eksperimen
peserta didik belum bisa diberi
kesempatan untuk melakukan eksperimen
dalam menentukan senyawa yang
dikatakan ion atau kovalen berdasarkan
daya hantar listrik, kelarutan serta titik
leleh dan titik didih, namun metode
percobaan atau eksperimen pada sub
materi tersebut belum diterapkan karena
fasilitas yang ada di laboratorium kurang
memadai pada semester 1 dan untuk
semester 2 dan ke depannya fasilitas
seperti alat dan bahan laboratorium sudah
cukup memadai.
Hasil wawancara terhadap 6 peserta
didik dengan kemampuan atas, sedang
dan bawah kelas X Jurusan Farmasi
diperoleh informasi bahwa pelajaran
kimia sulit dipahami khususnya pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
karena peserta didik masih belum bisa
mengerti tentang senyawa yang termasuk
ion dankovalen.
Bahan ajar pada dasarnya merupakan
segala informasi, alat maupun teks) yang
disusun
secara
sistematis
yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik dan
digunakan dalam proses pembelajaran
(Prastowo, 2011). Bahan ajar yang sesuai
dengan sekolah dan kurikulum 2013
adalah Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD). LKPD merupakan salah satu
bentuk panduan belajar yang digunakan
dalam pembelajaran dan berfungsi
sebagai panduan belajar peserta didik
untuk memudahkan dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar (Hairudin,
2016). LKPD yang dikembangkan harus
sesuai dengan pendekatan scientific yang
terdiri dari lima langkah pembelajaran
ISSN. 2503-4448
dimulai dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar dan
mengkomunikasikan.
Penggunaan LKPD tidak akan
memberikan hasil yang memuaskan
tanpa diiringi penggunaan model
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang
pendekatan scientific adalah memadukan
LKPD
dengan
modelpembelajaran
Predict –Observe –Explain (POE). Tahap
predict, peserta didik diminta untuk
menuliskan prediski
atau dugaan
sementara terhadap suatu peristiwa
kimia. Tahap observe, peserta didik
melakukan penelitian atau pengamatan
apa yang terjadi. Tahap ini peserta didik
membuat eksperimen untuk menguji
prediksi yang telah peserta didik
ungkapkan, sedangkan tahap Explain,
pemberian penjelasan terhadap dugaan
yang dibuat peserta didik dengan hasil
observasi peserta didik dari yang tidak
benar menjadi benar (Purindayari, 2014:
25).
Keberhasilan pengembangan LKPD
Berbasis POE telah ditunjang oleh
beberapa penelitian, di antaranya
penelitian dari Hairudin (2016) yaitu
Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik Berbasis Predict-Observe-Explain
(POE) Untuk Menunjang Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Kimia SMA Pokok Bahasan Koloid
dimana validasi dari LKPD ini sebesar
90,2% dan berada pada kategori valid.
Penelitian berdasarkan model POE ini
dilakukan oleh peneliti Febriyanti
Suleman (2015) Pengaruh Strategi
Pembelajaran dengan Teknik POE
Terhadap Hasil Belajar Konsep Larutan
Elektrolit dan Non-Elektrolit Siswa di
Kelas X SMA Negeri 1 Kabila yaitu
100
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
menunjukkan keterlaksanaan model POE
sebesar 17,58% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan permasalahan faktafakta yang tampak di lapangan, dan
penelitian yang relevan maka peneliti
tertarik untuk mengembangkan LKPD
Berbasis POE Pada Sub Materi Sifat
Senyawa Ion dan Kovalen. Melalui
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menghasilkan bahan ajar alternatif yang
dapat memfasilitasi peserta didik
melakukanpenemuan dengan mengikuti
tahap-tahap yang ada pada LKPD
berbasis POE dan sesuai dengan
kurikulum 2013.
ISSN. 2503-4448
1. Teknik Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini berupa
pemberian soal tes pretest dan postest
dengan bentuk soal essay.
2. Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Alat pengumpul data berupa angket
skala likert yang diberikan kepada
peserta didik dan guru.
Analisis Data
1. Kevalidan
Kevalidan instrumen dilihat dari hasil
validasi yang dilakukan oleh 4 orang
validator. Adapun validator yang akan
menilai media LKPD Berbasis POE
yatiu 2 Dosen dan 2 Guru. Validasi
media dan angket menggunakan skala
likert. Berikut ini adalah rincian dari
skala likert (Riduwan, 2007):
Tabel 1. Rincian Skala Likert
Pilihan Pernyataan Pernyataan
Jawab
Positif
Negatif
an
Sangat
Setuju
4
1
(SS)
Setuju (S)
3
2
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan pengembangan atau Reasearch and
development. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
model pengembangan 4D yang merujuk
pada 3 langkah yaitu : 1). Define
(Pendefinisian).
2)
Design
(Perancangan),
dan
3)
Develop
(Pengembangan)
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu
kelas X Farmasi tahun ajaran 2017/2018
dengan jumlah siswa 26 orang. Sampel
penelitian ini pada uji coba terbatas
terdiri dari 6 siswa dengan (2
kemampuan rendah, 2 kemampuan
sedang dan 2 kemampuan tinggi) dan
pada uji coba utama terdiri dari 20 siswa.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Teknik Komunikasi Langsung
Alat pengumpul data berupa lembar
wawancara terstruktur yang ditujukkan
kepada peserta didik dan guru.
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
2
3
1
4
Dari hasil angket dianalisis dengan
mencari skor penilaian total seperti
berikut
∑
P=∑
(Sugiyono, 2007)
Keterangan :
P = nilai kevalidan dalam bentuk
persentase
101
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
∑ X = total rata-rata skor item dari semua
validator
∑X1 = Skor maksimum dari semua item
Selanjutnya mencari skor penilaian ratarata dengan perhitungan sebagai berikut :
ISSN. 2503-4448
Kemudian dari nilai skor angket
dihitung nilai rata-rata angket respon
guru dan peserta didik menggunakan
rumus sebagai berikut :
(Riduwan, 2012)
Keterangan:
f = jumlah skor pengumpulan data
N = skor maksimal
P = persentase validitas
Hasil data diinterpresentasikan ke
dalam kriteria pada tabel berikut :
Tabel 3. Persentase Kriteria Angket
Tingkat
Kategori
Pencapaian
81%-100%
Sangat Praktis
(Riduwan, 2012)
Keterangan:
f = jumlah skor hasil pengumpulan data
N = skor maksimal
P = persentase validitas
Hasil data di interpresentasikan ke dalam
kriteria pada tabel berikut :
Tabel 2. Persentase Kriteria Validitas
No
Skor
Kriteria
Validitas
61% - 80%
1
85,01-100%
Sangat Valid
2
70,01-85 %
Cukup Valid
3
50,01-70%
Kurang Valid
4
01,00-50%
Tidak Valid
Praktis
41%-60%
Cukup Praktis
21%-40%
Tidak Praktis
0%-20%
Sangat Tidak Praktis
LKPD Berbasis POE dikatakan praktis
jika diperoleh nilai respon dengan kriteria
mencapai lebih besar dari 41% (cukup
praktis) (Riduwan, 2012).
3. Kefektifan
LKPD
dikembangkan
dapat
dikatakan efektif, jika hasil analisis
statistik peningkatan hasil belajar siswa
memberikan
perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan antara sebelum
menggunakan LKPD Berbais POE
dengan setelah menggunakan LKPD
Berbais POE. Peningkatan hasil belajar
siswa diukur menggunakan hasil pretest
dan
posstest
kemudiandianalisis
menggunakan rumus N-gain sebagai
berikut (Meltzer, 2002) :
Berdasarkan kriteria tersebut, Lembar
Kerja Peserta Didik dalam penelitian ini
dikatakan layak apabila persentase dari
70,00% (Fatmawati, 2016).
2. Kepraktisan
Analisis kepraktisan LKPD didapatkan
dari hasil analisis lembar angket respon
peserta didik dan analisis lembar angket
respon guru.Analisis angket respon
peserta didik dan guru menggunakan
skala ikert seperti kevalidan. Jumlah
keseluruhan dari nilai skor angket dicari
dengan rumus sebagai berikut :
x 100
%
(Wicaksono, dkk, 2014)
102
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
= 〈
〈
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
〉
A. Tahap Define (pendefinisian)
1. Analisis Ujung Depan
Melalui tahap ini, peneliti melakukan
analisis kebutuhan melalui tiga cara
yaitu:
a. Ditinjau dari Silabus Kurikulum
2013
Melalui tahap ini dilakukan telaah
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang akan dijadikan acuan
dalam mengembangkan LKPD berbasis
POE. Pada silabus K13 terdapat
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang harus dicapai peserta didik setelah
proses pembelajaran. Kompetensi Dasar
pada sub materi sifat senyawa ion dan
kovalen.
Adapun
indikator
yang
termasuk
dalam
penjabaran
dari
Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut
yaitu menjelaskan pengertian senyawa
ion dan kovalen, menentukan sifat fisik
senyawa pada senyawa ion dan kovalen,
menganalisis dan mengolah data
mengenai sifat fisik senyawa ion dan
kovalen
melalui
percobaan
serta
menyimpulkan hasil diskusi tentang sifat
fisik senyawa.
b. Analisis Kajian Pustaka
1). Asnaini dkk (2016)
Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran
yaitu
menggunakan
pendekatan ilmiah. Bahan ajar yang
sangat diperlukan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran K13 adalah LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik).
2). Hairudin, dkk (2013)
Pengembangan Lembar Kegiatan
Peserta Didik Berbasis Predict-ObserveExplain (POE) Untuk Menunjang
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan
Koloid dimana validasi dari LKPD ini
〉
Keterangan:
Spre = skor rata-rata pre test
Spost = skor rata-rata pos test
= besarnya faktor gain
Adapun tabel kriteria dari rumus
N-gain dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4. Kriteria Rumus N-Gain
Perolehan NKategori
Gain
g ≤ 0,20
Sangat Rendah
0,21- 0,40
Rendah
0,41- 0,60
Sedang
0,61- 0,80
Tinggi
0,81- 1,00
Sangat Tinggi
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
ISSN. 2503-4448
DAN
Penelitian pengembangan bahan
ajar LKPD Berbasis POE ini bertujuan
menghasilkan produk berupa bahan ajar
yang layak dan dapat digunakan pada
kegiatan pembelajaran kimia sub materi
sifat senyawa ion dan kovalen kelas X
Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti
Sungai Raya. Penelitian yang dilakukan
terdiri atas tahap pendefinisian, tahap
perancangan dan tahap pengembangan
produk yang sesuai dengan model
pengembangan
perangkat
oleh
Thiagarajan. Keberhasilan produk yang
dikembangkan dilihat berdasarkan 3
aspek
yaitu
validasi
(validity),
kepraktisan (practically) dan keefektifan
(effectiveness).
103
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
sebesar 90,2% dan berada pada kategori
valid dan layak diujicobakan untuk
sekolah
yang
telah
menerapkan
Kurikulum 2013 pada materi koloid.
C. Studi Lapangan
1). Identifikasi Bahan Ajar
Bahan ajar sangat penting untuk
menunjang suatu pembelajaran. Maka
dilakukan analisis bahan ajar yang
digunakan oleh guru dan peserta didik
SMK Panca Bhakti Sungai Raya.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil yaitu
saat pembelajaran kimia guru dan
peserta didik hanya menggunakan buku
paket kimia tanpa adanya bahan ajar
penunjang lainnya seperti LKS.
2). Wawancara
Berdasarkan
hasil
wawancara
diperoleh hasil bahan ajar masih kurang
tersedia dan bahan ajar yang ada
hanyalah buku paket. Dengan demikian,
perlu dikembangkan bahan ajar yang
bermanfaat dan sesuai dengan kurikulum
yang diterapkan di sekolah ini yaitu K13.
2. Analisis Siswa
Menganalisa karekteristik peserta
didik
yang meliputi
kemampuan
akademik peserta didik yang masih
rendah pada materi ikatan kimia yaitu
sebesar 47,62%, sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran hanya
mendengarkan penjelasan guru dan
kondisi pembelajaran yang hanya
menggunakan metode ceramah, diskusi
dan tanya jawab.
3. Analisis Materi
Analisis materi yang dilakukan
dalam
penelitian
ini
adalah
mengidentifikas, merinci dan menyusun
konsep-konsep yang dimuat dalam media
LKPD beradasarkan tujuan pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
ISSN. 2503-4448
4. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran LKPD
sebagai berikut: Peserta didik mampu
menjelaskan pengertian senyawa ion dan
kovalen, mampu menentukan sifat fisik
senyawa pada senyawa ion, mampu
menentukan sifat fisik senyawa pada
senyawa kovalen, menganalisis dan
mengolah data mengenai sifat fisik
senyawa ion dan kovalen melalui
percobaan dan dapat menyimpulkan hasil
diskusi tentang sifat fisik senyawa
dengan benar.
B. Tahap Design (Perancangan)
Tahap
perancangan
bertujuan
merancang perangkat pembelajaranyang
berupa LKPD pembelajaran. Tahapan
pada perancangan meliputi sebagai
berikut :
1.
Penyusunan Tes
Penyusunan tes disusun berdasarkan
spesifikasi tujuan pembelajaran dan
analisis
peserta
didik,
kemudian
selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil
belajar.
Tes
yang dikembangkan
disesuaikan dengan jenjang kemampuan
kognitif peserta didik. Penyusunan tes
dibuat dalam bentuk essai soal pretest
dan soal posttest, kemudian divalidasi.
Hasil penelitian validator, menunjukkan
soal pretest dan soal posttest perlu
diperbaiki
dan
hasil
validasi
menunjukkan bahwa soal layak untuk
diuji coba dengan perbaikan.
2.
Pemilihan Media
Pemilihan media disesuaikan dengan
karekteristik peserta didik dan materi
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis
materi bersifat abstrak dan karakteristik
peserta didik yang cenderung senang
dengan pembelajaran bersifat praktikum
maka diperlukan bahan ajar yang sesuai
104
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
dengan teori dan percobaan yaitu LKPD
Berbasis POE .
3. Pemilihan Format
Adapun
format LKPD sebagai
berikut: Judul yang menggambarkan
materi, menentukan standar isi berupa
kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran serta
menggambarkan peta konsep dan soal
latihan sesuai pendekatan scientific
(Fitriani, 2016).
C. Tahap Develop (Pengembangan)
1.
Penilaian Ahli (expert judgment)
Pengembangan bahan ajar dimulai
dengan melakukan pembuatan bahan ajar
berupa LKPD Berbasis POE sesuai
dengan rancangan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sub materi sifat senyawa
ion dan kovalen.Validasi LKPD Berbasis
POE dilakukan oleh para ahli untuk
melihat kelayakan produk. Kelayakan
produk divalidasikan oleh 4 validator
yang terdiri dari 2 ahli materi dan 2 ahli
media. Validator yang menilai materi
LKPD Berbasis POE yakni 1 dan 1 guru
kemudian untuk menilai penampilan
media yakni 1 dosen dan 1 guru. Data
hasil validasi menunjukkan bahwa ratarata nilai kevalidan untuk materi sebesar
99,43% dan media sebesar 89,58%.
Dapat disimpulkan bahwa LKPD
Berbasis POE pada materi sifat senyawa
ion dan kovalen layak digunakan setelah
selesai diperbaiki sesuai saran atau
masukkan yang ada dan kemudian dapat
digunakan untuk uji coba terbatas.
Adapun LKPD setelah validasi adalah
sebagai berikut:
Gambar 1. LKPD Validasi Ahli
Materi
2.
Uji Coba Pengembangan
a) Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas ini dilakukan dengan
melibatkan 6 peserta didik dengan
menggunakan teknik purposive sampling
mengambil nilai tengah 2 peserta didik
berkemampuan rendah, 2 peserta didik
berkemampuan sedang dan 2 peserta
didik berkemampuan tinggi di kelas X
Jurusan Farmasi. Untuk mengetahui dan
membandingkan hasil perlakuan sebelum
dan sesudah menggunakan LKPD
Berbasis POE, dilakukan pemberian soal
pretest dan posttest. Berdasarkan
rekapitulasi hasil uji N-Gain pada uji
coba terbatas dapat dilihat pada tabel
berikut :
105
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji
N- Gain Uji Coba Terbatas
No
Hasil
Jumlah Rata-Rata
Tes
Nilai
Nilai
1
Nilai Pretest
379
63,16
2
Nilai
490
81,66
Posstest
3
Skor
100
100
Maksimal
4
Nilai N-gain
0,502
Kriteria
Sedang
ISSN. 2503-4448
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Uji NGain Uji Coba Lapangan Utama
No
Hasil
Jumlah Rata-Rata
Tes
Nilai
Nilai
1
Nilai Pretest
933
46,65
2
Nilai Posstest
1682
84,1
3
Skor Maksimal
100
100
4
Nilai N-gain
0,702
Kriteria
Tinggi
Perlakuan pada uji coba lapangan
utama selain melihat keefektifan juga
melihat kepraktisan bahan ajar LKPD
Berbasis POE berdasarkan angket respon
peserta didik dan guru kimia. Adapun
rekapitulasi hasil angket respon guru dan
peserta didik dapat dilihat pada Tabel 8
berikut.
Perlakuan pada uji coba terbatas
selain melihat keefektifan juga melihat
kepraktisan bahan ajar LKPD Berbasis
POE berdasarkan angket respon peserta
didik dan guru kimia. Adapun
rekapitulasi hasil angket respon guru dan
peserta didik dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Angket
Respon Guru dan Peserta Didik
Uji Coba Terbatas
Angket
Rata-Rata
Kriteria
Persentase
Respon
88,75 %
Sangat
Guru
Praktis
Respon
83,12%
Sangat
peserta
Praktis
didik
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Angket
Respon Guru dan Peserta Didik Uji
Coba Lapangan Utama
Angket
Respon
Guru
Respon
peserta
didik
b) Uji Coba Lapangan Utama
Uji coba lapangan ini dilakukan untuk
memperoleh
produk akhir LKPD
Berbasis POE. Uji coba lapangan utama
dilakukan pada seluruh siswa kelas X
Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti
Sungai Raya yang berjumlah 20 orang.
Pemberian soal pretest dan posttest.
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji N-Gain
pada uji coba lapangan utama dapat
dilihat pada tabel berikut :
Rata-Rata
Persentase
98,75 %
Kriteria
Sangat Praktis
85,53%
Sangat Praktis
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil peneilitian yang
diperoleh dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Predict-Observe-Explain
(POE) pada sub materi sifat senyawa
ion dan kovalen nilai persentase ratarata ahli materi sebesar 99,43%
(sangat valid) dan nilai persentase
rata-rata dari ahli media sebesar
89,58% (sangat valid).
106
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
2.
3.
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
LKPD Berbasis POE pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
penilaian uji coba terbatas angket
respon guru nilai seluruh aspek
persentase rata-rata 88,75% (sangat
praktis) dan peserta didik diperoleh
nilai seluruh aspek persentase ratarata sebesar 83,12% (praktis) dan uji
coba lapangan utama diperoleh nilai
seluruh aspek persentase rata-rata
respon guru sebesar 98,75% (sangat
praktis) dan nilai seluruh aspek
persentase rata-rata peserta didik
sebesar 85,53% (sangat praktis).
LKPD Berbasis POE pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
berdasarkan keefektifan dinilai dari
pemahaman konsep peserta didik
yang diukur menggunakan soal
pretest
dan
postest
dengan
menggunakan
rumus
N-gain
diperoleh hasil pada uji coba terbatas
sebesar 0,502 kategori sedang dan uji
coba lapangan utama sebesar 0,702
dengan kategori tinggi.
ISSN. 2503-4448
DAFTAR PUSTAKA
Asnaini, Adlim dan Mahidin. (2016).
Pengembangan LKPD Berbasis
Pendekatan
Scientific
untuk
Meningkatan Hasil Belajar dan
Aktivitas Peserta Didik pada Materi
Larutan
Penyangga.
Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia. (4)
2:191-201.
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Konsep
Pencemaran
Lingkungan
Menggunakan
Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
untuk SMA Kelas X. Jurnal
EduSains. (4).2:94-103.
Hairudin, Herdini dan Linda, R. (2016).
Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Berbasis PredictObserve-Explain (POE) Untuk
Menunjang Pelaksanaan Kurikulum
2013 pada Mata Pelajaran Kimia
SMA Pokok Bahasan Koloid.
Jurnal Pendidikan Kimia. (3) 3:110.
Istijabun, S. (2015). Aplikasi Model
Jigsaw dalam Pembelajaran Kimia
Materi pH Larutan
Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia. (9) 2: 15111527.
Ma’rifatun, D, Martini, K. S dan
Utomo,S.B. (2014). Pengaruh
Model
Pembelajaran
PredictObserve-Explain
(POE)
Menggunakan Metode Eksperimen
dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Larutan Penyanggan Kelas XI
SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun
SARAN
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian LKPD Berbasis POE ini
hanya dibatasi sampai pada tahap
pengembangan,
sehingga
perlu
dilanjutkan sampai pada tahap
penyebaran.
2. Pengembangan LKPD Berbasis POE
tidak hanya dikembangkan pada sub
materi sifat senyawa ion dan
kovalen, namun dapat dikembangkan
untuk materi kimia lainnya.
107
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Pelajaran
2013/2014. Jurnal
Pendidikan Kimia (3) 3:11-16.
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship
Between
Mathemathics
Preparation
and
Conceptual
Learning
Gains in Physics: a
Possible Hidden Variable in
Diagnostic Pre-test Scores. Journal
of am J Phys, 70 (12): 1259-1268.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Purindayari, D, Saputro, A.H.C. dan
Masykuri, M. (2014). Penerapan
Model Pembelajaran Predction,
Observation, Explanation (POE)
dilengkapi
Lembar
Kerja
Siswa(LKS) Untuk Meningkatkan
Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar
Materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutam Siswa Kelas XI IPA
Semester Genap SMA Negeri 1
Ngemplak
Tahun
Ajaran
2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia. (3) 1: 24-30.
Riduwan. (2012). Skala VariabelVariabel Penelitian. Bandung:
Alfabet.
ISSN. 2503-4448
Sari, M.M, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar
dan Ratu Betta Rudibyani. (2013).
Peningkatan
Keterampilan
Mengkomunikasikan
dan
Menyimpulkan Melalui Model
Pembelajaran
Predict-ObserveExplan. Jurnal Teknologi Informasi
Komunikasi Pendidikan. (3) 3.1-13.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabet.
Suleman, F. (2015). Pengaruh Strategi
Pembelajaran dengan Teknik POE
Terhadap Hasil Belajar Konsep
Larutan
Elektrolit
dan
Nonelektrolit Siswa di Kelas X
SMA Negeri 1 Kabila. Jurnal
Pendidikan Kimia. (4) 2:1-13.
Wicaksono, P. D, Kusmayadi, A. T., dan
Usodo., B. (2014). Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika Berbahasa Inggris
Berdasarkan Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligences)
pada Materi Balok dan Kubus
untuk Kelas VIII SMP. Jurnal
Elektronik Pembelajaran. (2) 5:
531-540.
108
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA SUB MATERI
SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI
SMK PANCA BHAKTI SUNGAI RAYA
*Purwanti Suci Muji Daryamti, Fitriani dan Raudhatul Fadhilah
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No.111 Pontianak Kalimantan Barat
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini dilatar belakangi oleh rendahnya pengetahuan peserta didik dalam
menentukan senyawa ion dan kovalen.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja
peserta didik (LKPD) berbasis predict-observe-explain (POE) Pada Sub Materi Sifat Senyawa Ion
dan Kovalen.Jenis penelitian ini adalah pengembangan Research and Development (R&D) model
4D yang dibatasi hanya sampai 3D yaitu Define, Design dan Develop. Instrumen yang digunakan
adalah lembar validasi, lembar angket respon peserta didik dan guru serta lembar tes soal pretest
dan postest. Hasil analisis menunjukkan kriteria kevalidan oleh validator diperoleh nilai persentase
rata-rata ahli materi sebesar 99,43% (sangat valid) dan nilai persentase rata-rata ahli media
sebesar 89,58% (sangat valid). Kriteria kepraktisan diketahui dari angket respon peserta didik dan
guru. Hasil angket respon peserta didik uji coba lapangan utama diperoleh nilai persentase ratarata sebesar 85,53% (sangat praktis) dan respon guru uji coba lapangan utama diperoleh nilai
persentase rata-rata sebesar 98,75% (sangat praktis) . Kriteria keefektifan LKPD Berbasis POE
dilihat dari hasil Pretest dan Postest peserta didik yang diperoleh setelah menggunakan LKPD dan
dihitung menggunakan rumus N-gain diperoleh nilai pada uji coba lapangan utama sebesar 0,701
(kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan pengembangan LKPD
Berbasis POE layak digunakan sebagai bahan ajar pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen
di kelas X Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti Sungai Raya.
Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Predict-Observe-Explain (POE), Sifat
Senyawa Ion dan Kovalen.
ABSTRACT
The development research is initiated by the lack of students’ knowledge in determining the
Properties of Ionic and Covalent Compounds, and aimed at designing the student worksheet. Using
Research and Development model of 3D (Define, Design, and Develop), this study included
validation sheet, teacher and students questionnaires, and pretest posttest as the instruments. The
study reveals a number of findings. First, the average score of validation criteria was 99,43%
(strongly valid), with an average score of media expert by 89,58% (strongly valid). Second, the
results of practicality criteria taken from the students respon were 85,53% (strongly practical), and
from the teacher respon was 98 ,75% (strongly practical). Third, the effectiveness criteria of pretest
and posttest after taught by Predict-Observe-Explain (POE) worksheet and counted by N-gain was
considered very good (0,701). In conclusion, the student worksheet based on Predict-ObserveExplain (POE) is effectively used as teaching materials in Properties of Ionic and Covalent
Compounds class of the tenth grade students of Pharmacy at Panca Bhakti Vocational School
Sungai Raya.
Keywords: Students worksheet, Predict-Observe-Explain (POE), Properties of Ionic and Covalent
Compound
98
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
Kesulitan peserta didik dalam
memahami ikatan kimia dibuktikan
dengan persentase nilai ulangan harian
peserta didik pada materi kimia dikatakan
masih rendah dengan ketuntasan sebesar
47,62% dari kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 75.
Berdasarkan observasi pada saat
pembelajaran
kimia
guru
sering
melakukan metode pembelajaran berupa
ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Metode eksperimen atau percobaan
belum
pernah
dilakukan.Sehingga
pembelajaran kimia menjadi menonton
dan peserta didik kurang dilibatkan
dalam menemukan konsep. Saat proses
pembelajaran berlangsung bahan ajar
yang sering digunakan adalah buku paket
kimia. Bahan ajar yang lain untuk
menunjang proses pembelajaran kimia
belum ada digunakan di sekolah tersebut.
Hasil wawancara kepada guru kimia
menunjukkan bahwa pada saat proses
pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah dan diskusi kelompok. Hal ini
dikarenakan guru beranggapan bahwa
metode tersebut mudah diterapkan dan
tidak memerlukan waktu lama dalam
penyampaian materi. Selain metode,
bahan ajar yang digunakan saat
pembelajaran hanya berupa buku paket
pada saat pembelajaran kimia.
Bahan ajar yang ada di sekolah
belum sangat memadai maka itu bahan
ajar yang diharapkan adalah bahan ajar
yang sesuai dengan kurikulum 2013 serta
dapat meningkatkan pemahaman kognitif
peserta didik dari segi konsep materi dan
percobaan. Mengenai hasil belajar
peserta didik, guru menyatakan bahwa
kebanyakan peserta didik tidak tuntas
pada sub materi sifat senyawa ion dan
kovalen. Pada sub materi sifat senyawa
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan
formal
yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan
sebagai lanjutan dari SMP/MTS. SMK
yang ada di Kubu Raya salah satunya
adalah SMK Panca Bhakti yang memiliki
Jurusan Farmasi. Pada Jurusan Farmasi
terdapat beberapa mata pelajaran di
antaranya adalah kimia dan kurikulum
yang telah digunakan yaitu kurikulum
2013.
Kimia merupakan salah satu
mata pelajaran dalam rumpun sains yang
sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, karena ilmu kimia mencari
jawaban atas pernyataan atas apa,
mengapa dan bagaimana gejala-gejala
alam yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat perubahan, dinamika
dan energi zat yang melibatkan
keterampilan dan penalaran (Sari, 2013).
Materi Ikatan Kimia merupakan
materi kimia yang diajarkan pada kelas
X semester I. Materi kimiamerupakan
materi yang dihadapkan dengan kegiatan
pembelajaran seperti mengingat banyak
fakta serta memahami konsep-konsep.
Istijabun (2015) menyatakan bahwa
dengan banyaknya kegiatan seperti
mengingat dan memahami konsep
kegiatan tersebut akan membuat siswa
cenderung belajar dengan sistem hafalan.
Pembelajaran yang memahami lebih
banyak konsep membuat menjadi
menonton dan siswa menjadi tidak aktif
dalam pembelajaran. Maka dari itu, untuk
membentuk suatu pembelajaran yang
dapat membuat siswa menjadi aktif
menurut Ma’rifatun (2014) metode
percobaan atau eksperimen dapat
membangun pengetahuan siswa dalam
pemahaman konsep.
99
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ion dan kovalen dikatakan sulit
dikarenakan secara teoritis peserta didik
sudah paham, tetapi secara eksperimen
peserta didik belum bisa diberi
kesempatan untuk melakukan eksperimen
dalam menentukan senyawa yang
dikatakan ion atau kovalen berdasarkan
daya hantar listrik, kelarutan serta titik
leleh dan titik didih, namun metode
percobaan atau eksperimen pada sub
materi tersebut belum diterapkan karena
fasilitas yang ada di laboratorium kurang
memadai pada semester 1 dan untuk
semester 2 dan ke depannya fasilitas
seperti alat dan bahan laboratorium sudah
cukup memadai.
Hasil wawancara terhadap 6 peserta
didik dengan kemampuan atas, sedang
dan bawah kelas X Jurusan Farmasi
diperoleh informasi bahwa pelajaran
kimia sulit dipahami khususnya pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
karena peserta didik masih belum bisa
mengerti tentang senyawa yang termasuk
ion dankovalen.
Bahan ajar pada dasarnya merupakan
segala informasi, alat maupun teks) yang
disusun
secara
sistematis
yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik dan
digunakan dalam proses pembelajaran
(Prastowo, 2011). Bahan ajar yang sesuai
dengan sekolah dan kurikulum 2013
adalah Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD). LKPD merupakan salah satu
bentuk panduan belajar yang digunakan
dalam pembelajaran dan berfungsi
sebagai panduan belajar peserta didik
untuk memudahkan dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar (Hairudin,
2016). LKPD yang dikembangkan harus
sesuai dengan pendekatan scientific yang
terdiri dari lima langkah pembelajaran
ISSN. 2503-4448
dimulai dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar dan
mengkomunikasikan.
Penggunaan LKPD tidak akan
memberikan hasil yang memuaskan
tanpa diiringi penggunaan model
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang
pendekatan scientific adalah memadukan
LKPD
dengan
modelpembelajaran
Predict –Observe –Explain (POE). Tahap
predict, peserta didik diminta untuk
menuliskan prediski
atau dugaan
sementara terhadap suatu peristiwa
kimia. Tahap observe, peserta didik
melakukan penelitian atau pengamatan
apa yang terjadi. Tahap ini peserta didik
membuat eksperimen untuk menguji
prediksi yang telah peserta didik
ungkapkan, sedangkan tahap Explain,
pemberian penjelasan terhadap dugaan
yang dibuat peserta didik dengan hasil
observasi peserta didik dari yang tidak
benar menjadi benar (Purindayari, 2014:
25).
Keberhasilan pengembangan LKPD
Berbasis POE telah ditunjang oleh
beberapa penelitian, di antaranya
penelitian dari Hairudin (2016) yaitu
Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik Berbasis Predict-Observe-Explain
(POE) Untuk Menunjang Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
Kimia SMA Pokok Bahasan Koloid
dimana validasi dari LKPD ini sebesar
90,2% dan berada pada kategori valid.
Penelitian berdasarkan model POE ini
dilakukan oleh peneliti Febriyanti
Suleman (2015) Pengaruh Strategi
Pembelajaran dengan Teknik POE
Terhadap Hasil Belajar Konsep Larutan
Elektrolit dan Non-Elektrolit Siswa di
Kelas X SMA Negeri 1 Kabila yaitu
100
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
menunjukkan keterlaksanaan model POE
sebesar 17,58% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan permasalahan faktafakta yang tampak di lapangan, dan
penelitian yang relevan maka peneliti
tertarik untuk mengembangkan LKPD
Berbasis POE Pada Sub Materi Sifat
Senyawa Ion dan Kovalen. Melalui
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menghasilkan bahan ajar alternatif yang
dapat memfasilitasi peserta didik
melakukanpenemuan dengan mengikuti
tahap-tahap yang ada pada LKPD
berbasis POE dan sesuai dengan
kurikulum 2013.
ISSN. 2503-4448
1. Teknik Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini berupa
pemberian soal tes pretest dan postest
dengan bentuk soal essay.
2. Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Alat pengumpul data berupa angket
skala likert yang diberikan kepada
peserta didik dan guru.
Analisis Data
1. Kevalidan
Kevalidan instrumen dilihat dari hasil
validasi yang dilakukan oleh 4 orang
validator. Adapun validator yang akan
menilai media LKPD Berbasis POE
yatiu 2 Dosen dan 2 Guru. Validasi
media dan angket menggunakan skala
likert. Berikut ini adalah rincian dari
skala likert (Riduwan, 2007):
Tabel 1. Rincian Skala Likert
Pilihan Pernyataan Pernyataan
Jawab
Positif
Negatif
an
Sangat
Setuju
4
1
(SS)
Setuju (S)
3
2
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan pengembangan atau Reasearch and
development. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
model pengembangan 4D yang merujuk
pada 3 langkah yaitu : 1). Define
(Pendefinisian).
2)
Design
(Perancangan),
dan
3)
Develop
(Pengembangan)
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu
kelas X Farmasi tahun ajaran 2017/2018
dengan jumlah siswa 26 orang. Sampel
penelitian ini pada uji coba terbatas
terdiri dari 6 siswa dengan (2
kemampuan rendah, 2 kemampuan
sedang dan 2 kemampuan tinggi) dan
pada uji coba utama terdiri dari 20 siswa.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Teknik Komunikasi Langsung
Alat pengumpul data berupa lembar
wawancara terstruktur yang ditujukkan
kepada peserta didik dan guru.
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
2
3
1
4
Dari hasil angket dianalisis dengan
mencari skor penilaian total seperti
berikut
∑
P=∑
(Sugiyono, 2007)
Keterangan :
P = nilai kevalidan dalam bentuk
persentase
101
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
∑ X = total rata-rata skor item dari semua
validator
∑X1 = Skor maksimum dari semua item
Selanjutnya mencari skor penilaian ratarata dengan perhitungan sebagai berikut :
ISSN. 2503-4448
Kemudian dari nilai skor angket
dihitung nilai rata-rata angket respon
guru dan peserta didik menggunakan
rumus sebagai berikut :
(Riduwan, 2012)
Keterangan:
f = jumlah skor pengumpulan data
N = skor maksimal
P = persentase validitas
Hasil data diinterpresentasikan ke
dalam kriteria pada tabel berikut :
Tabel 3. Persentase Kriteria Angket
Tingkat
Kategori
Pencapaian
81%-100%
Sangat Praktis
(Riduwan, 2012)
Keterangan:
f = jumlah skor hasil pengumpulan data
N = skor maksimal
P = persentase validitas
Hasil data di interpresentasikan ke dalam
kriteria pada tabel berikut :
Tabel 2. Persentase Kriteria Validitas
No
Skor
Kriteria
Validitas
61% - 80%
1
85,01-100%
Sangat Valid
2
70,01-85 %
Cukup Valid
3
50,01-70%
Kurang Valid
4
01,00-50%
Tidak Valid
Praktis
41%-60%
Cukup Praktis
21%-40%
Tidak Praktis
0%-20%
Sangat Tidak Praktis
LKPD Berbasis POE dikatakan praktis
jika diperoleh nilai respon dengan kriteria
mencapai lebih besar dari 41% (cukup
praktis) (Riduwan, 2012).
3. Kefektifan
LKPD
dikembangkan
dapat
dikatakan efektif, jika hasil analisis
statistik peningkatan hasil belajar siswa
memberikan
perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan antara sebelum
menggunakan LKPD Berbais POE
dengan setelah menggunakan LKPD
Berbais POE. Peningkatan hasil belajar
siswa diukur menggunakan hasil pretest
dan
posstest
kemudiandianalisis
menggunakan rumus N-gain sebagai
berikut (Meltzer, 2002) :
Berdasarkan kriteria tersebut, Lembar
Kerja Peserta Didik dalam penelitian ini
dikatakan layak apabila persentase dari
70,00% (Fatmawati, 2016).
2. Kepraktisan
Analisis kepraktisan LKPD didapatkan
dari hasil analisis lembar angket respon
peserta didik dan analisis lembar angket
respon guru.Analisis angket respon
peserta didik dan guru menggunakan
skala ikert seperti kevalidan. Jumlah
keseluruhan dari nilai skor angket dicari
dengan rumus sebagai berikut :
x 100
%
(Wicaksono, dkk, 2014)
102
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
= 〈
〈
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
〉
A. Tahap Define (pendefinisian)
1. Analisis Ujung Depan
Melalui tahap ini, peneliti melakukan
analisis kebutuhan melalui tiga cara
yaitu:
a. Ditinjau dari Silabus Kurikulum
2013
Melalui tahap ini dilakukan telaah
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang akan dijadikan acuan
dalam mengembangkan LKPD berbasis
POE. Pada silabus K13 terdapat
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang harus dicapai peserta didik setelah
proses pembelajaran. Kompetensi Dasar
pada sub materi sifat senyawa ion dan
kovalen.
Adapun
indikator
yang
termasuk
dalam
penjabaran
dari
Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut
yaitu menjelaskan pengertian senyawa
ion dan kovalen, menentukan sifat fisik
senyawa pada senyawa ion dan kovalen,
menganalisis dan mengolah data
mengenai sifat fisik senyawa ion dan
kovalen
melalui
percobaan
serta
menyimpulkan hasil diskusi tentang sifat
fisik senyawa.
b. Analisis Kajian Pustaka
1). Asnaini dkk (2016)
Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran
yaitu
menggunakan
pendekatan ilmiah. Bahan ajar yang
sangat diperlukan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran K13 adalah LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik).
2). Hairudin, dkk (2013)
Pengembangan Lembar Kegiatan
Peserta Didik Berbasis Predict-ObserveExplain (POE) Untuk Menunjang
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan
Koloid dimana validasi dari LKPD ini
〉
Keterangan:
Spre = skor rata-rata pre test
Spost = skor rata-rata pos test
= besarnya faktor gain
Adapun tabel kriteria dari rumus
N-gain dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4. Kriteria Rumus N-Gain
Perolehan NKategori
Gain
g ≤ 0,20
Sangat Rendah
0,21- 0,40
Rendah
0,41- 0,60
Sedang
0,61- 0,80
Tinggi
0,81- 1,00
Sangat Tinggi
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
ISSN. 2503-4448
DAN
Penelitian pengembangan bahan
ajar LKPD Berbasis POE ini bertujuan
menghasilkan produk berupa bahan ajar
yang layak dan dapat digunakan pada
kegiatan pembelajaran kimia sub materi
sifat senyawa ion dan kovalen kelas X
Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti
Sungai Raya. Penelitian yang dilakukan
terdiri atas tahap pendefinisian, tahap
perancangan dan tahap pengembangan
produk yang sesuai dengan model
pengembangan
perangkat
oleh
Thiagarajan. Keberhasilan produk yang
dikembangkan dilihat berdasarkan 3
aspek
yaitu
validasi
(validity),
kepraktisan (practically) dan keefektifan
(effectiveness).
103
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
sebesar 90,2% dan berada pada kategori
valid dan layak diujicobakan untuk
sekolah
yang
telah
menerapkan
Kurikulum 2013 pada materi koloid.
C. Studi Lapangan
1). Identifikasi Bahan Ajar
Bahan ajar sangat penting untuk
menunjang suatu pembelajaran. Maka
dilakukan analisis bahan ajar yang
digunakan oleh guru dan peserta didik
SMK Panca Bhakti Sungai Raya.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil yaitu
saat pembelajaran kimia guru dan
peserta didik hanya menggunakan buku
paket kimia tanpa adanya bahan ajar
penunjang lainnya seperti LKS.
2). Wawancara
Berdasarkan
hasil
wawancara
diperoleh hasil bahan ajar masih kurang
tersedia dan bahan ajar yang ada
hanyalah buku paket. Dengan demikian,
perlu dikembangkan bahan ajar yang
bermanfaat dan sesuai dengan kurikulum
yang diterapkan di sekolah ini yaitu K13.
2. Analisis Siswa
Menganalisa karekteristik peserta
didik
yang meliputi
kemampuan
akademik peserta didik yang masih
rendah pada materi ikatan kimia yaitu
sebesar 47,62%, sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran hanya
mendengarkan penjelasan guru dan
kondisi pembelajaran yang hanya
menggunakan metode ceramah, diskusi
dan tanya jawab.
3. Analisis Materi
Analisis materi yang dilakukan
dalam
penelitian
ini
adalah
mengidentifikas, merinci dan menyusun
konsep-konsep yang dimuat dalam media
LKPD beradasarkan tujuan pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
ISSN. 2503-4448
4. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran LKPD
sebagai berikut: Peserta didik mampu
menjelaskan pengertian senyawa ion dan
kovalen, mampu menentukan sifat fisik
senyawa pada senyawa ion, mampu
menentukan sifat fisik senyawa pada
senyawa kovalen, menganalisis dan
mengolah data mengenai sifat fisik
senyawa ion dan kovalen melalui
percobaan dan dapat menyimpulkan hasil
diskusi tentang sifat fisik senyawa
dengan benar.
B. Tahap Design (Perancangan)
Tahap
perancangan
bertujuan
merancang perangkat pembelajaranyang
berupa LKPD pembelajaran. Tahapan
pada perancangan meliputi sebagai
berikut :
1.
Penyusunan Tes
Penyusunan tes disusun berdasarkan
spesifikasi tujuan pembelajaran dan
analisis
peserta
didik,
kemudian
selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil
belajar.
Tes
yang dikembangkan
disesuaikan dengan jenjang kemampuan
kognitif peserta didik. Penyusunan tes
dibuat dalam bentuk essai soal pretest
dan soal posttest, kemudian divalidasi.
Hasil penelitian validator, menunjukkan
soal pretest dan soal posttest perlu
diperbaiki
dan
hasil
validasi
menunjukkan bahwa soal layak untuk
diuji coba dengan perbaikan.
2.
Pemilihan Media
Pemilihan media disesuaikan dengan
karekteristik peserta didik dan materi
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis
materi bersifat abstrak dan karakteristik
peserta didik yang cenderung senang
dengan pembelajaran bersifat praktikum
maka diperlukan bahan ajar yang sesuai
104
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
dengan teori dan percobaan yaitu LKPD
Berbasis POE .
3. Pemilihan Format
Adapun
format LKPD sebagai
berikut: Judul yang menggambarkan
materi, menentukan standar isi berupa
kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran serta
menggambarkan peta konsep dan soal
latihan sesuai pendekatan scientific
(Fitriani, 2016).
C. Tahap Develop (Pengembangan)
1.
Penilaian Ahli (expert judgment)
Pengembangan bahan ajar dimulai
dengan melakukan pembuatan bahan ajar
berupa LKPD Berbasis POE sesuai
dengan rancangan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sub materi sifat senyawa
ion dan kovalen.Validasi LKPD Berbasis
POE dilakukan oleh para ahli untuk
melihat kelayakan produk. Kelayakan
produk divalidasikan oleh 4 validator
yang terdiri dari 2 ahli materi dan 2 ahli
media. Validator yang menilai materi
LKPD Berbasis POE yakni 1 dan 1 guru
kemudian untuk menilai penampilan
media yakni 1 dosen dan 1 guru. Data
hasil validasi menunjukkan bahwa ratarata nilai kevalidan untuk materi sebesar
99,43% dan media sebesar 89,58%.
Dapat disimpulkan bahwa LKPD
Berbasis POE pada materi sifat senyawa
ion dan kovalen layak digunakan setelah
selesai diperbaiki sesuai saran atau
masukkan yang ada dan kemudian dapat
digunakan untuk uji coba terbatas.
Adapun LKPD setelah validasi adalah
sebagai berikut:
Gambar 1. LKPD Validasi Ahli
Materi
2.
Uji Coba Pengembangan
a) Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas ini dilakukan dengan
melibatkan 6 peserta didik dengan
menggunakan teknik purposive sampling
mengambil nilai tengah 2 peserta didik
berkemampuan rendah, 2 peserta didik
berkemampuan sedang dan 2 peserta
didik berkemampuan tinggi di kelas X
Jurusan Farmasi. Untuk mengetahui dan
membandingkan hasil perlakuan sebelum
dan sesudah menggunakan LKPD
Berbasis POE, dilakukan pemberian soal
pretest dan posttest. Berdasarkan
rekapitulasi hasil uji N-Gain pada uji
coba terbatas dapat dilihat pada tabel
berikut :
105
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji
N- Gain Uji Coba Terbatas
No
Hasil
Jumlah Rata-Rata
Tes
Nilai
Nilai
1
Nilai Pretest
379
63,16
2
Nilai
490
81,66
Posstest
3
Skor
100
100
Maksimal
4
Nilai N-gain
0,502
Kriteria
Sedang
ISSN. 2503-4448
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Uji NGain Uji Coba Lapangan Utama
No
Hasil
Jumlah Rata-Rata
Tes
Nilai
Nilai
1
Nilai Pretest
933
46,65
2
Nilai Posstest
1682
84,1
3
Skor Maksimal
100
100
4
Nilai N-gain
0,702
Kriteria
Tinggi
Perlakuan pada uji coba lapangan
utama selain melihat keefektifan juga
melihat kepraktisan bahan ajar LKPD
Berbasis POE berdasarkan angket respon
peserta didik dan guru kimia. Adapun
rekapitulasi hasil angket respon guru dan
peserta didik dapat dilihat pada Tabel 8
berikut.
Perlakuan pada uji coba terbatas
selain melihat keefektifan juga melihat
kepraktisan bahan ajar LKPD Berbasis
POE berdasarkan angket respon peserta
didik dan guru kimia. Adapun
rekapitulasi hasil angket respon guru dan
peserta didik dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Angket
Respon Guru dan Peserta Didik
Uji Coba Terbatas
Angket
Rata-Rata
Kriteria
Persentase
Respon
88,75 %
Sangat
Guru
Praktis
Respon
83,12%
Sangat
peserta
Praktis
didik
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Angket
Respon Guru dan Peserta Didik Uji
Coba Lapangan Utama
Angket
Respon
Guru
Respon
peserta
didik
b) Uji Coba Lapangan Utama
Uji coba lapangan ini dilakukan untuk
memperoleh
produk akhir LKPD
Berbasis POE. Uji coba lapangan utama
dilakukan pada seluruh siswa kelas X
Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti
Sungai Raya yang berjumlah 20 orang.
Pemberian soal pretest dan posttest.
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji N-Gain
pada uji coba lapangan utama dapat
dilihat pada tabel berikut :
Rata-Rata
Persentase
98,75 %
Kriteria
Sangat Praktis
85,53%
Sangat Praktis
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil peneilitian yang
diperoleh dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Predict-Observe-Explain
(POE) pada sub materi sifat senyawa
ion dan kovalen nilai persentase ratarata ahli materi sebesar 99,43%
(sangat valid) dan nilai persentase
rata-rata dari ahli media sebesar
89,58% (sangat valid).
106
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
2.
3.
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
LKPD Berbasis POE pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
penilaian uji coba terbatas angket
respon guru nilai seluruh aspek
persentase rata-rata 88,75% (sangat
praktis) dan peserta didik diperoleh
nilai seluruh aspek persentase ratarata sebesar 83,12% (praktis) dan uji
coba lapangan utama diperoleh nilai
seluruh aspek persentase rata-rata
respon guru sebesar 98,75% (sangat
praktis) dan nilai seluruh aspek
persentase rata-rata peserta didik
sebesar 85,53% (sangat praktis).
LKPD Berbasis POE pada sub
materi sifat senyawa ion dan kovalen
berdasarkan keefektifan dinilai dari
pemahaman konsep peserta didik
yang diukur menggunakan soal
pretest
dan
postest
dengan
menggunakan
rumus
N-gain
diperoleh hasil pada uji coba terbatas
sebesar 0,502 kategori sedang dan uji
coba lapangan utama sebesar 0,702
dengan kategori tinggi.
ISSN. 2503-4448
DAFTAR PUSTAKA
Asnaini, Adlim dan Mahidin. (2016).
Pengembangan LKPD Berbasis
Pendekatan
Scientific
untuk
Meningkatan Hasil Belajar dan
Aktivitas Peserta Didik pada Materi
Larutan
Penyangga.
Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia. (4)
2:191-201.
Fatmawati, A. (2016). Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Konsep
Pencemaran
Lingkungan
Menggunakan
Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
untuk SMA Kelas X. Jurnal
EduSains. (4).2:94-103.
Hairudin, Herdini dan Linda, R. (2016).
Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Berbasis PredictObserve-Explain (POE) Untuk
Menunjang Pelaksanaan Kurikulum
2013 pada Mata Pelajaran Kimia
SMA Pokok Bahasan Koloid.
Jurnal Pendidikan Kimia. (3) 3:110.
Istijabun, S. (2015). Aplikasi Model
Jigsaw dalam Pembelajaran Kimia
Materi pH Larutan
Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia. (9) 2: 15111527.
Ma’rifatun, D, Martini, K. S dan
Utomo,S.B. (2014). Pengaruh
Model
Pembelajaran
PredictObserve-Explain
(POE)
Menggunakan Metode Eksperimen
dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Larutan Penyanggan Kelas XI
SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun
SARAN
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian LKPD Berbasis POE ini
hanya dibatasi sampai pada tahap
pengembangan,
sehingga
perlu
dilanjutkan sampai pada tahap
penyebaran.
2. Pengembangan LKPD Berbasis POE
tidak hanya dikembangkan pada sub
materi sifat senyawa ion dan
kovalen, namun dapat dikembangkan
untuk materi kimia lainnya.
107
Vol. 6 No. 1, Februari 2018
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Pelajaran
2013/2014. Jurnal
Pendidikan Kimia (3) 3:11-16.
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship
Between
Mathemathics
Preparation
and
Conceptual
Learning
Gains in Physics: a
Possible Hidden Variable in
Diagnostic Pre-test Scores. Journal
of am J Phys, 70 (12): 1259-1268.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Purindayari, D, Saputro, A.H.C. dan
Masykuri, M. (2014). Penerapan
Model Pembelajaran Predction,
Observation, Explanation (POE)
dilengkapi
Lembar
Kerja
Siswa(LKS) Untuk Meningkatkan
Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar
Materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutam Siswa Kelas XI IPA
Semester Genap SMA Negeri 1
Ngemplak
Tahun
Ajaran
2012/2013. Jurnal Pendidikan
Kimia. (3) 1: 24-30.
Riduwan. (2012). Skala VariabelVariabel Penelitian. Bandung:
Alfabet.
ISSN. 2503-4448
Sari, M.M, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar
dan Ratu Betta Rudibyani. (2013).
Peningkatan
Keterampilan
Mengkomunikasikan
dan
Menyimpulkan Melalui Model
Pembelajaran
Predict-ObserveExplan. Jurnal Teknologi Informasi
Komunikasi Pendidikan. (3) 3.1-13.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabet.
Suleman, F. (2015). Pengaruh Strategi
Pembelajaran dengan Teknik POE
Terhadap Hasil Belajar Konsep
Larutan
Elektrolit
dan
Nonelektrolit Siswa di Kelas X
SMA Negeri 1 Kabila. Jurnal
Pendidikan Kimia. (4) 2:1-13.
Wicaksono, P. D, Kusmayadi, A. T., dan
Usodo., B. (2014). Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika Berbahasa Inggris
Berdasarkan Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligences)
pada Materi Balok dan Kubus
untuk Kelas VIII SMP. Jurnal
Elektronik Pembelajaran. (2) 5:
531-540.
108