METODA KERJA DAN PRODUKTIVITAS

METODA KERJA DAN
PRODUKTIVITAS

OLEH :
Lilis Solehati Yuniasih

VI.
1.

KONSEP DASAR PRODUKTIVITAS

Konsep Dasar Sistem Industri Modern






Proses Industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus
menerus (continous improvement), yang dimulai dari sederet
seiklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk,

pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada
pelanggan.
Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup
keseluruhan sistem industri mulai dari masuknya input sampai
penyerahan produk (barang dan/ atau jasa) pada konsumen dan
desain ulang produk itu untuk masa mendatang.
Dalam industri jasa, sumber-sumber input dapat menjadi
dokumentasi yang berkaitan dengan permintaan konsumen,
tingkat memori yang ada, pembelian bahan dari pemasok, proses
operasi, tingkat inventori yang ada, perhitungan biaya, pengiriman
produk ke distributor sebagai konsumen antara atau ke konsumen
akhir secara langsung, dan lain-lain.

RODA DEMING DALAM SISTEM INDUSTRI
MODERN
TAHAP KEDUA:
DESAIN
PRODUK
TAHAP
PERTAMA:

RISET PASAR

TAHAP KETIGA:
PROSES
PRODUKSI

TAHAP
KEEMPAT:
PEMASARAN
PRODUK

RODA DEMING






Deming menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset
pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran, agar

perusahaan industri mampu menghasilkan produk dengan
harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik sehingga
memuaskan pelanggan.
Deming mengungkapkan bahwa roda tersebut harus
dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab
bersama untuk mengutamakan efisiensi industri dan
peningkatan kualitas.
Menurut Deming bahwa dengan cara menjalankan Roda
Deming secara terus menerus, perusahaan industri modern
dapat memenangkan persaingan yang amat sangat kompetitif
dan memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk
pengembangan usaha dan kesejahteraan tenaga kerja.

TOTAL BUSINESS MANAGEMENT (TBM)
LOYALITAS
PELANGGAN

PENINGKATAN KEPUASAN
PELANGGAN TERUS MENERUS


HASIL-HASIL BISNIS
MENJADI OPTIMUM
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
YANG ANDAL
TPM
TQM
TRM

TCM
TTM

MANAJEMEN BISNIS TOTAL




Harington dan Harington; Manajemen Bisnis Total (Total Management
Business – TBM) dalam sistem industri modern, mengintegrasikan
manajemen produktivitas total (total productivity management, TPM),

manajemen kualitas total (total quality management, TQM),
manajemen sumber daya total (total resources management, TRM),
manajemen teknologi total (total technology management, TTM), dan
manajemen biaya total (total cost management, TCM) melalui
pengembangan SDM yang andal untuk memperoleh hasil optimum
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction).
Sasaran siklus dari manajemen bisnis total adalah meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui perbaikan proses dari sistem industri
secara terus menerus (continous process improvement)
menggunakan manajemen perbaikan total (total improvement
management).

2. Konsep Dasar Sistem Produksi






Industri modern yang berada dalam pasar global yang sangat

kompetitif menganut konsep produksi bukan sekedar sebagai
aktivitas mentransformasikan input menjadi output, tetapi
mengandung konsep produksi sebagai aktivitas pencipataan nilai
tambah (value added), di mana setiap aktivitas dalam proses
produksi harus memberikan nilai tambah.
Pemahaman terhadap nilai tambah dan pemborosan dalam proses
produksi, agar efektivitas dan efisiensi yang merupakan tujuan utama
dari setiap aktivitas berproduksi pada tingkat kualitas tertentu dapat
tercapai dan dipahami secara rasional oleh manajemen perusahaan.
Jadi produksi dapat dijelaskan sebagai suatu aktivitas dalam
perusahaan industri berupa penciptaan nilai tambah dari input
menjadi output pada tingkat kualitas terentu secara efektif dan efisien
sehingga produk sebagai output dari proses penciptaan nilai tambah
tersebut dapat dijual dengan harga yang kompetitif.

SIKLUS PRODUKTIVITAS
TAHAP I
PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS


TAHAP IV
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS

TAHAP II
EVALUASI
PRODUKTIVITAS

TAHAP III
PERENCANAAN
PRODUKTIVITAS

VII.


PENETAPAN SISTEM PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS

MANFAAT PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
1)

2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya
Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui
pengukuran produktivitas
Tujuan ekonomis dan non-ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan
kembali
Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi
kembali.
Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan

tingkat kesenjangan produktivitas yang ada.
Pengukuran produktivitas akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam
membandingkan tingkat produktivitas.
Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk
perencanaan keuntungan perusahaan.
Pengukuran produktivtas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif.
Pengukuran produktivitas secara terus menerus akan memberikan informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan di masa mendatang.
Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam mengevaluasi
perkembangan dan efektivias perbaikan terus menerus yang dilakukan.
Pengukuran produktivitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang untuk
secara terus menerus melakukan perbaikan.
Aktivitas perundingan bisnis secara kolektif dapat diselesaikan secara rasional.



PERSYARATAN KONDISIONAL DAN PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
1)
2)

3)
4)
5)
6)
7)

Pengukuran harus dimulai pada permulaan program perbaikan
produktivitas
Pengukuran produktivitas dilakukan pada sistem industri tersebut
Pengukuran produktivitas seharusnya melibatkan semua individu
yang terlihat dalam proses industri tersebut.
Pengukuran produktivitas seharusnya dapat memunculkan data.
Pengukuran produktivitas yang menghasilkan informasi-informasi
utama seharusnya dicatat tanpa disortir.
Perlu adanya komitmen secara menyeluruh dari manajemen dan
karyawan untuk pengukuran produktivitas dan perbaikannya.
Program-program pengukuran dan perbaikan produktivitas
seharusnya dapat dipecah-pecah atau diuraikan.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PADA

BEBERAPA FUNGSI


PRODUKSI
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Kuantitas produksi/kuantitas penggunaan tenaga kerja
Kuantitas porduksi/kuantitas penggunaan material
Kuantitas produksi/kuantitas penggunaan energi
Jam kerja aktual/jam kerja standar
Jam kerja tidak langsung/jam kerja langsung
Kuantitas unit yang diterima/kuantitas unit yang diinspeksi
Kuantitas produk cacat/kuantitas produksi
Cycle time proses aktual/cycle time proses standar
Kekurangan inventori/tambahan inventori.



PEMBELIAN
1)
2)
3)
4)



ENGINEERING/REKAYASA
1)
2)
3)
4)



Jumlah gambar yang dihasilkan/biaya total untuk menyiapkan gambar
Jumlah pesanan perubahan rekayasa/jumlah gambar-gambar
Jam tenaga kerja langsung/total jam tenaga kerja yang dilaporkan
Nilai total keuntungan/banyaknya tenaga kerja bagian rekayasa

PEMASARAN
1)
2)
3)
4)



Total Pemesanan Pembelian/Total Karyawan Bagian Pembelian.
Nilai total Pembelian/total Karyawan bagian Pembelian
Nilai total pembelian/total pemesanan pembelian
Nilai total penjualan/nilai total pembelian

Volume penjualan/jumlah tenaga kerja bagian penjualan
Jumlah pelanggan baru yang diperoleh per unit waktu
Nilai total penjualan/biaya total penjualan
Biaya penjualan per pesanan

SUMBER DAYA MANUSIA
1)
2)
3)
4)

Total jam kerja/ biaya kompensasi tenaga kerja
Total jam kerja yang hilang/total jam kerja seharusnya
Banyaknya pekerja yang puas/jumlah tenaga kerja perusahaan
Banyaknya pekerja yang berhenti/jumlah tenaga kerja perusahaan

VIII. MODEL-MODEL PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
1)

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
BERDASARKAN RASIO OUTPUT-INPUT:
1)
2)

3)

Produktivitas Parsial; produktivitas faktor tunggal,
merupakan rasio dari output terhadap salah satu input.
Produktivitas faktor total; merupakan rasio dari
output bersih terhadap banyaknya input modal dan
tenaga kerja yang digunakan.
Produktivitas total; merupakan rasio dari output total
terhadap input totalnya.

contoh
PT. ABC mempunyai data sebagai berikut :
Output total (nilai produksi) = 1500
Inputnya ;
Input tenaga kerja
= 200
Input material
= 200
Input modal
= 300
Input energi
= 100
Input lain-lain
= 100
Jumlah
= 900

Produktivitas Parsial
• Produktivitas Tenaga Kerja = output/tenaga
kerja : 1500/200 = 7,50
• Produktivitas material
= output/material ;
1500/200 = 7,5
• Produktivitas modal = output/modal :
1500/300 = 5,0
• Produktivitas energi = output/energi :
1500/100 = 15,0
• Produktivitas lain-lain
= output/input lainlain : 1500/100 = 15,0

• Produktivitas Faktor Total : (output bersih/
input tenaga kerja + Modal) atau (output
total – material & jasa yang digunakan) /
(input tenaga kerja + modal).
• Output bersih = 1500 – (200 + 100 + 100)
= 1100
• Produktivitas faktor total = 1100 / (200 +
300) = 2,20

Produktivitas Total
• Produktivitas total ; output total /
input total = 1500 / 900 = 1,67

2. MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
BERDASARKAN ANGKA INDEKS
• ANGKA INDEKS : merupakan besaran yang menunjukkan
variasi perubahan dalam waktu atau ruang mengenai suatu
hal tertentu.
• Agar dapat mengukur laju perubahan, sederet angka-angka
harga atau produksi dibakukan berdasarkan periode tahun
dasar atau periode waktu dasar tertentu.
• Sehingga angka indeks yang diperoleh dapat
diperbandingkan terhadap keadaan periode dasar tersebut.
• Dengan angka indeks dapat dilihat apakah terjadi perubahan
menaik, menurun, atau tetap.

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
BERDASARKAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS
• MODEL MUNDEL :
• IP (INDEKS PRODUKTIVITAS) =
(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP) X 100

(AOMP/AOBP) / (RIMP/RIBP) X 100

KETERANGAN : AOMP = OUTPUT AGREGAT UNTUK PERIODE YG DIUKUR
AOBP = OUTPUT AGREGAT UNTUK PERIODE DASAR
RIMP = INPUT UNTUK PERIODE YANG DIUKUR
RIBP = INPUT UNTUK PERIODE DASAR

DATA INPUT DAN OUTPUT PT. ABC
NO.

DESKRIPSI

PERIODE 1

PERIODE 2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Banyaknya output
Jam tenaga kerja langsung
Ongkos tenaga kerja langsung
Penyusutan (depresiasi) modal
Nilai Buku modal
Ongkos total langsung
Ongkos total keseluruhan
Energi yang digunakan
Material yang digunakan

1000 unit
2000 jam
$ 20.000
$ 6.000
$18.000
$ 30.000
$ 40.000
1.000 kW
10.000 kg

1500 unit
4000 jam
$ 23.000
$ 7.000
$ 36.000
$ 38.000
$ 53.000
1.400 kW
15.000 kg

3. Pengukuran Produktivitas Model APC (The
American Productivity Center Model)
• Profitabilitas = (Hasil Penjualan/Biaya-biaya) = (Banyaknya
Output x Harga per unit) / (Banyaknya Input x Biaya per unit)
= {(Banyaknya output / Banyaknya Input) x (Harga x Biaya)} =
( Produktivitas x Faktor Perbaikan Harga)
• Profitabilitas = Produktivitas x Faktor Perbaikan Harga
• IPF = IP x IPH atau IP = IPF/IPH
IPF = Indeks Profitabilitas
IP = Indeks Produktivitas
IPH = Indeks Perbaikan Harga
Input Modal = (Depresiasi pada Periode itu) + (ROA Periode
dasar x Aset sekarang yang dipergunakan)

DATA INPUT DAN OUTPUT PT. ABC SELAMA DUA PERIODE
DESKRIPSI

OUTPUT :
Produk 1
Produk 2

PERIODE 1 (PERIODE DASAR)

PERIODE 2

Kuantitas
(unit)

Harga Per
Unit

Nilai Total

Kuantitas
(unit)

Harga Per
Unit

Nilai Total

1.000
100

$ 30
$ 190

$ 30.000
$ 19.000

1.100
80

$ 35
$ 200

$ 38.500
$ 16.000

OUTPUT TOTAL

$ 49.000

$ 54.500

INPUT TENAGA KERJA :
Kategori 1
Kategori 2
Subtotal

3.000
600

$5
$6

$ 15.000
$ 3.600
$ 18.600

2.500
500

$7
$8

$ 17.500
$ 4.000
$ 21.500

INPUT MATERIAL :
Material 1
Material 2
Material 3
Subtotal

6.000
200
300

$1
$6
$2

$ 6.000
$ 1.200
$ 600
$ 7.800

7.000
150
300

$ 1,3
$ 7,5
$ 3,0

$ 9.100
$ 1.125
$ 900
$ 11.125

10.000
200

$ 0,15
$ 1,00

$ 1.500
$ 200
$ 1.700

8.000
250

$ 0,20
$ 1,100

$ 1.600
$ 275
$ 1.875

$ 100.000
$ 150.000

0,10
0,07267

$ 10.000
$ 10.900
$ 20.900

$ 100.000
$ 180.000

0,10
0,07267

$ 10.000
$ 13.080
$ 23.080

INPUT ENERGI :
Jenis 1
Jenis 2
Subtotal

INPUT MODAL :
Penyusutan
Pengembalian (Keuntungan)
Subtotal

INPUT TOTAL

$ 49.000

$ 57.580

IX. EVALUASI SISTEM PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
• EVALUASI SISTEM PRODUKTIVITAS
BERDASARKAN LAPORAN
PERUBAHAN PRODUKTIVITAS
• FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENURUNAN PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN
• ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN

X. PERENCANAAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN


LANGKAH-LANGKAH PROGRAM PENINGKATAN
SISTEM PRODUKTIVITAS ;
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Memilih dan menerapkan program peningkatan produktivitas
Mengemukakan alasan mengapa memilih program itu’
Melakukan analisis situasi melalui pengamatan situasional
Melakukan pengumpulan data selama beberapa waktu
Melakukan analisis data
Menerapkan rencana perbaikan
Melaksanakan program peningkatan produktivitas
Melakukan studi penilaian
Mengambil tindakan

LIMA STRATEGI MENINGKATKAN SISTEM
PRODUKTIVITAS
1)
2)
3)
4)
5)

Menerapkan program reduksi biaya
Mengelola pertumbuhan
Bekerja lebih tangkas
Bekerja lebih efektif
Mengurangi aktivitas