TABUNGAN KONSUMSI DAN INVESTASI DOSEN PE

TABUNGAN, KONSUMSI, DAN INVESTASI

DOSEN PEMBIMBING
BUNDA MARLENI
DISUSUN OLEH
ANNISA PUTRI AMELIA
1501075

AKADEMI MARITIM INDONESIA MEDAN
KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN
KEPELABUHAN

2015/2016

TABUNGAN, KONSUMSI, DAN INVESTASI
TABUNGAN
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :

1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan
2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
1.
2.
3.
4.

Buku Tabungan
Slip penarikan
ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)

Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah
pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan
jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung :
Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei

b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga
dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo ratarata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan,
dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung
dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan
hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Faktor-faktor tingkat Tabungan
1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
2. Tinggi rendahnya suku bunga bank
3. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan
oleh bank tersebut.
2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini
disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu
tertentu (fixed rate).
4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
berlaku.


KONSUMSI
Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai
guna suatubarang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan
konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk
memenuhi kebutuhannya.
Ciri-ciri barang konsumsi
a.Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)
b.Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
Benda atau barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut
a.Barang yang habis dalam sekali pemakaian, misalnya makanan, minuman, dan obatobatan.
b.Barang yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relative lama, misalnya
pakaian, sepatu dan tas.
Tujuan kegiatan konsumsi
a.Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
b.Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
c.Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani


Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa mempunyai nilai guna atau manfaat apabila dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
a. Nilai pakai, yaitu kemampuan suatu barang untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan
manusia.
Nilai pakai dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang
karena barang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Misalnya
cangkul bagi petani, gergaji bagi tukang kayu.
2) Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang secara umum untuk dipakai dalam
memenuhi kebutuhan manusia, misal : pakaian, rumah, dan sepeda.
b. Nilai tukar yaitu kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang atau
jasa lain.
Nilai tukar dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Nilai tukar subjetif, yaitu nilai tukar suatu barang menurut sudut pandang pemiliknya,
misal beras ditukar dengan apel.
2) Nilai tukar objektif, yaitu nilai tukar suatu barang yang berlaku secara umum
berdasarkan barnag itu sendiri, misal sepeda motor dan televise.


Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Pengertian
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu
komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M) . Fungsi investasi pada
aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan
investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat
bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan
mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi akan
menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih
untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu
biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.


Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah
suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat
berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam
suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi
untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.

Bentuk





Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan
tanah; harga tanah akan meningkat pada masa depan.
Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian,
diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil
kerja atau penelitian.

Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan
dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal

Risiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan
jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor
manusia), atau ketertiban hukum.

PEMBAHASAN
Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan
Kerja

A. Mendeskripsikan Permasalahan Angkatan Kerja serta Peran Pemerintah dalam

1.

Menanggulanginya
Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka
yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga
Firdaus, 2007:2)
Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga
kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang
menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur

2.

terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja.
Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja
maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang
sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.
Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag mencari
pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut
pengangguran.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah
tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak

melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara
tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.

3.

Pengertian Kesempatan Kerja.
Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga
kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja. Kesempatan kerja itu sendiri
adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk
diisi pencari kerja.1
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang
berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.
Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk
menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan
usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.
Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja dan Pengangguran
Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah Negara.
Dari sisi tenaga kerja, penduduk suatu Negara dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni
kelompok penduduk usia kerja dan kelompok bukan usia kerja. Penduduk usia kerja
adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun. Namun dewasa ini usia kerja tersebut

telah diubah menjadi yang berumur 15 hingga 65 tahun.
Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok
angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang
yang siap bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut biasanya disebut sebagai kelompok
usia produktif. Dari seluruhan angkata kerja dalam suatu Negara tidak semuanya
mendapat kesempatan bekerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja. Mereka inilah
yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan kerja atau kelompok usia
produktif yang tidak bekerja.(YB Kadarusman, 2004:65)2
Angkatan kerja banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan, namun umumnya
baik di Negara berkembang maupun Negara maju, laju pertumbuhan penduduknya lebih
besar dari pada laju pertumbuhan lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak
angkatan kerja tersebut, sebagian tidak bekerja atau menganggur. Dengan demikian,
kesempatan kerja dan mpengangguran berhubungan erat dengan ketersedianya lapangan
kerja bagi masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu Negara,
semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya, sehingga semakin
1
2

kecil tingkat penganggurannya. Sebaliknya, semakin sedikit lapangan kerja di suatu
Negara, semakin kecil pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktifnya. Dengan

demikian, semaki tinggi tingkat penganggurannya.

PENDAPATAN DICAPAI DENGAN JALAN JASA-JASA
Suatu pendapatan jasa ataupun penjualan diakui ketika barang ataupun jasa telah
diserahkan, paling lambat ketika kas sudah diterima. apabila barang atau jasa telah
diserahkan ke kostumer, namun pembayaran atau kas masih belum diterima, maka
penjualan dicatat dengan cara mendebit akun piutang. namun apabila kas telah diterima,
penjualan atau pendapatan jasa tentunya dicatat dengan cara mendebet akun kas.
Didalam contoh kasus diatas tadi, bukankah pembayaran dengan kas telah diterima ? itu
artinya penjualan sudah sangat bisa diakui kan ? yup betul, kas telah diterima namun
barang (dalam contoh ini sepatu) yang diorder belum diserahkan ke pemesan sehingga
penjualan masih belum bisa diakui.
Lho, kenapa jika barang atau jasa masih belum diserahkan, penjualan atau pendapatan
jasa tidak diakui dulu?
Ingat, didalam dunia akuntansi, prinsip kesesuaian masih berlaku, bisa disandingkan ( the
matching principle ). yang berarti tiap pengorbanan ekonomi (beban/biaya/pengeluaran)
yang diakui harus disandingkan dengan gain atau manfaat yang ditimbulkannya pada
periode waktu yang sama. Sederhananya, tiap beban yang muncul hendaknya bisa
disandingkan dengan penjualan atau pendaptan yang diperoleh, pun sebaliknya untuk tiap
pendapatan mestinya bisa disandingkan dengan beban (expenses) yang muncul.
Dalam kasus UD Kras tersebut diatas, UD Kras telah mengakui adanya pendapatan
padahal sepatu (barang) masih belum diserahkan pada kliennya yang memesan. UD Kras
masih belum melakukan produksi, kan baru saja orderan sepatu itu diterima ?
praktis, UD Kras belum ada beban atau biaya yang muncul akibat orderan barang
pesanan sepatu tersebut.
Dengan model pencatatan UD Kras diatas, apa saja ekse yang muncul akibat
ketidaksesuaian pencatatan tersebut?
Karena ketika tanggal 25 February UD Kras mengakui penjualan senilai Rp 30.000.000
padahal beban atau biaya belum ada yang keluarkan, maka dalam laporan laba-rugi
periode 1-29 februari 2015, UD Kras akan terlihat adanya Laba, setidak-nya senilai Rp
30.000.000
Sedangkan pada periode selanjutnya, 1-30 Maret 2015 UD Kras akan mencatat biaya atau
beban secara terus menerus guna merealisasikan produksi orderan yang pembayaran-nya
telah dibukukan dalam laporan laba rugi periode sebelumnya, sehingga saat penutupan

buku 31 Maret 2015 UD Kras akan mengalami/membukukan kerugian (Lost) yang
besarnya setidaknya sama dengna biaya dan beban yang muncul selama bulan tersebut.
apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka trend performa yang dihasikan akan
terlihat tidak wajar. akan terjadi fluktuasi yang bisa dibilang drastis dari bulan february ke
periode bulan maret 2015.
Lalu harusnya kapan dan juga bagaimana melakukan suatu pengakuan yang lebih sesuai
supaya trend performa laporan laba-rugi terlihat wajar?
Tips-nya:
Tiap suatu transaksi pendapatan yang masih belum menimbulkan biaya/beban dicatat
pada akun atau rekening yang ada pada Neraca
Didalam contoh kasus UD Kras diatas lebih baik dicatat (lihat jadwal pengiriman barang
dan pembayaran diatas):
Saat 25 February 2015 | pertama kali memperoleh pembayaran dijurnal:
Debit | Kas
Kredit |
Pendapatan Diterima Dimuka

30.000.000
30.000.000

Saat Tanggal 02 Maret 2015 | Pengiriman sepatu pertama dijurnal/dicatat:
Debit | Harga Pokok Penjualan
Kredit |
Persediaan

Rp xxxx

Debit | Pendapatan Diterima Dimuka
Kredit |
Penjualan

15.000.000

Rp xxxx

15.000.000

Notes:
Penjualan diakui ketika barang telah dikirim, dan penjualan yang telah terjadi sudah bisa
disandingkan dengan biaya dan beban yang muncul pada periode yang sama, yaitu HPP
(Harga Pokok Penjualan). Coba perhatikan akun pendapatan diterima dimuka. dengan
penjurnalan tanggal 02 maret 2015, maka saldo pendapatan diterima dimuka hanya
tinggal senilai Rp 15.000.000 saja.

Pencatatan ketika pengiriman pesanan sepatu ke-2. 15 Maret 2015:
Debit | Harga Pokok Penjualan

Rp.xxxx

Kredit |

Persediaan

Rp.xxxx

Debit | Pendapatan Diterima Dimuka
Kredit |
Penjualan

15.000.000
15.000.000

Notes:
Penjualan dijurnal-dicatat senilai 15.000.000 dengan men-debit akun pendapatan diterima
dimuka, jadi total penjualan adalah 30.000.000 dan saldo akun pendaptan diterima
dimuka akan menjadi NOL.
Pencatatan 31 Maret 2015 | pengiriman terakhir, belum terima pembayan:
Debit | Harga Pokok Penjualan
Kredit |
Persediaan
Debit | Piutang
Kredit |

Rp.xxxx
Rp.xxxx
20.000.000

Penjualan

20.000.000

Pencatatan 01 April 2015 | pembayaran telah diterima:
Debit | Kas
Kredit |
Piutang

20.000.000
20.000.000

Notes:
Ketika pengiriman yang terakhir atau yang ke-3, barang telah diserahkan dan penjualan
bisa di match (dilawankan) dengan HPP (harga pokok penjualan) sehingga wajar bila
terakui sbgai penjualan. pun bila kas juga belum diterima, kan bisa men-debit akun
Piutang.

PENDAPATAN TERDIRI DARI KONSUMSI &
INVESTASI

Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk
analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat,
konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada
dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian,
maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian,
seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu
perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan
menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan
konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada
konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika
dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga
berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan
menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah
cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan
a. Pengertian Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
– Kecenderungan mengonsumsi marginal
– Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC)
yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C)

dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposabel
Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008

Y C APC MPC
110 120 1,09
140 140 1,00 0,67
170 160 0,94 0,67
200 180 0,90 0,67
230 200 0,87 0,67

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain
pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba
membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan
konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor
ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor
obyektif dan subyektif
B. Pengertian Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional
Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan
tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.
MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan
Yd : pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S)

dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan
dalam rumus:
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita
buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
VII. KESEIMBANGAN TINGKAT KONSUMSI
Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis dipakai untuk konsumsi.
Jadi dapat dirumuskan : Y = C
Dapat dicontohkan dari fungsi konsumsi pada contoh di atas dapat dihitung :
Y=C
Y = 100 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 100
0,4Y = 100
y = 250
Sering terdapat kekeliruan dalam masyarakat, berkaitan dengan istilah investasi. Suatu
bank perdangan, misalnya pembelian saham – saham perusahaan dipasaran saham.
Tindakan ini dapat dipandang sebagai investasi. Begitu juga seseorang yang
menggunakan tabungannya untuk membeli saham perusahaan atau tanah selalu dikatakan
sebagai “melakukan investasi”. Dalam analisis makroekonomi tindakan individu atau
bank tersebut membeli saham tidak dipandang sebagai investasi. Untuk menghindari
kekeliruan ini. Sebagai langka pertama dalam membahas mengenai investasi, terlebih
dahulu akan diterangkan dengan secara agak terperinci arti dari pengertian tersebut.

Definisi Investasi
Investasi yang lazim juga disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan
modal” merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Tabungan dari sector rumah tangga melalui institusi – institusi keuangan akan mengalir
ke sector perusahaan. Apabila pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli
barang – barang modal maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan
demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam – penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan
perlengkapan – perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang – barang dan jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah
barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dimasa yang akan dating. Terkadang penanaman modal dilakukan untuk
menggantikan barang – barang modal yang telah lama dan perlu didepresiasikan. Pada
praktiknya yang digolongkan sebagai investasi (pembentukan modal atau penanaman
modal) meliputi pengeluaran/pembelanjaan sebagai berikut.
i.

Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu jenis – jenis dan peralatan

produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industry dan perusahaan.
ii.
Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik dan bangunan – bangunan lainnya.
iii.
Pertambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan
nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto yaitu
investasi untuk menanbah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan
mengganti barang modal yang telah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi
oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi bruto.

Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan hubungan antara singkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi atau kurva investasi yang sejajar
dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin

tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamaka investasi terpengaruh (induced
investment). Dalam analisa makroekonomi, investasi perusahaan dimisalkan bersifat
investasi otonomi.
Pada analisis makroekonomi jenis investasi yang diperhatikan adalah
investasi otonomi. Investasi otonomi. Investasi otonomi berarti modal yang tidak
dipengaruhi pendapatan nasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan
nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahan – perusahaan.

Faktor – Faktor yang Menentukan Tingkat Investasi
Berbeda halnya dengan rumah tangga yang melakukan konsumsi dengan alas an untuk
memenuhi kebutuhannya, penanaman – penanaman modal melakukan investasi bukan
untuk memenuhi kebutuhan mereka tetapi untuk mencari keuntungan. Dengan demikian,
besarnya keuntungan sangat berpengaruh dalam menentukan tingkat investasi yang akan
dilakukan oleh para pengusaha. Selain untuk memeperoleh keuntungan, ada beberapa
factor lain menentukan tingkat investasi dalam perekonomian. Beberapa factor tersebut
antara lain sebagai berikut.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.

Tingkat keuntungan investasi yang akan diperoleh.
Tingkat bunga.
Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan.
Kemajuan teknologi
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan – perubahannya.
Keuntungan yang diperoleh perusahan – perusahaan.

Investasi, Keuntungan, dan Tingkat Bunga
Dari keenam factor yang disebutkan di atas, ada dua factor yang lebih penting dalam
menentukan investasi. Dua factor itu adalah keuntungan yang diramalkan dan tingkat
bunga. Ramalan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran kepada
pengusaha – pengusaha mengenai jenis – jenis investasi yang kelihatannya mempunyai
prospek yang baik dan dapat dilaksanakan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk
mewujudkan tambahan barang – barang modal yang diperlukan. Sementara itu, tingkat
bunga menentukan jenis – jenis investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
tambahan barang – barang modal yang diperlukan
Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal
apabila tingkat pengembalian dari penanaman modalnya itu. Atau disebut juga sebagai

presentasi neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang
diperoleh lebih besar dari tingkat bunga. Oleh karena itu, dalam analisis makroekonomi,
analisis mengenai investasi lebih ditingkatkan pada tingkat bunga.

TABUNGAN & INVESTAS1I
Tabungan dan Investasi
Dalam masyarakat kita, mungkin istilah tabungan masih diartikan sama dengan
investasi. Padahal keduanya jelas sangat berbeda. Kali ini saya mau bahas
beda investasi dengan tabungan. pertama-tama sebaiknya kita harus paham
dengan definisi investasi dan tabungan. Investasi adalah segala macam usaha yang
dilakukan seseorang untuk menambah nilai dari aset-aset yang telah dimiliki.
Sedangkan Tabungan ialah sebagian hasil pendapatan yang disimpan atau disisihkan
untuk kepentingan masa mendatang atau bukan kepentingan sekarang. ini dia
perbedaannya
Tabungan :
 Lebih banyak diperuntukkan untuk jangka pendek atau berjaga-jaga
 pertumbuhan nilai aset sangat lambat
 minim resiko/hampir tidak beresiko apapun
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung di bank adalah :
1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan
2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
1. Buku Tabungan
2. Slip penarikan
3. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
4. Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo
terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian
dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari
dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung :
Bunga tabungan = …. % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga
dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo
rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan
berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga
dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan
menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Faktor-faktor tingkat Tabungan
1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat

2. Tinggi rendahnya suku bunga bank
3. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang
diberlakukan oleh bank tersebut.
2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini
disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu
tertentu (fixed rate).
4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
berlaku.
Tabungan, Masihkah Diminati ?
MENABUNG. Satu kata kerja yang mudah dikatakan, namun praktiknya acap masih
saja sulit dilakukan, apalagi secara rutin.
Selain motivasi setiap orang untuk menabung sangat beragam, juga karena
kemampuan bagi sebagian besar masyarakat yang masih terbatas. Mengingat
beberapa bagian dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh saat ini harus
disimpan, untuk digunakan kemudian pada lain waktu, sesuai kebutuhan atau untuk
keperluan tidak terduga.
Dari sekian banyak cara menabung, menabung pada lembaga keuangan seperti
perbankan telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat selama ini. Berbeda
misalnya dengan cara menabung pada zaman baheula, yang merasa cukup aman
menyimpan uangnya di rumah, baik itu disimpan pada celengan gerabah, maupun di
bawah bantal atau kasur.
Pergeseran pola masyarakat untuk menabung tersebut, diakui pula telah
mengembangkan bisnis perbankan. Di antara tiga layanan produk perbankan itu,
tabungan tergolong bentuk produk yang paling populer dan dikenal luas masyarakat,
dibandingkan deposito dan giro. Selain persyaratan yang relatif mudah seperti cukup
dengan mengisi aplikasi dan melampirkan identitas diri seperti KTP, SIM, paspor, atau
kartu identitas lainnya, juga dana awal tabungan yang disetorkan ke bank relatif
kecil. Belum lagi, beberapa fasilitas yang ditawarkan bank cukup menarik, baik
kemudahan transaksi, proteksi asuransi maupun program berhadiah.
Meski begitu, tingkat bunga produk tabungan ini umumnya relatif kecil ketimbang
bunga deposito dan giro. Bahkan sejumlah pengamat maupun konsultan keuangan
mengakui, “salah satu kelemahan produk tabungan karena tingkat bunga yang
rendah”. Apalagi bagi nasabah yang memiliki nilai saldo terbatas, karena bunga
tabungan yang seharusnya diperoleh lebih rendah dibandingkan biaya administrasi
atau potongan pajak. Sehingga, nasabah tidak mendapatkan bunga, malah saldonya
terus berkurang akibat beberapa potongan tersebut.
**
SEBUTLAH Ny. Ena, ibu rumah tangga, yang bingung karena saldo tabungannya di
bank secara perlahan terus berkurang. Meski, tergolong pasif menabung (kadang
menabung, kadang tidak), Ny. Ena yang baru saja beberapa bulan menjadi nasabah
pada salah satu bank swasta nasional ini, awalnya tidak terlalu peduli dengan posisi
saldo tiap bulannya.
Namun, karena ada potongan biaya administrasi termasuk biaya ATM (anjungan tunai
mandiri) setiap bulan dengan saldo rata-rata yang terbatas sekira Rp 1 juta, saldo
tabungannya terus berkurang. Bunga tabungan yang seharusnya ia peroleh,
terpotong beberapa biaya administrasi. “Padahal, saya tergolong jarang simpan atau
ngambil uang tabungan,” katanya.
Uniknya, setelah mengetahui penyebab saldo tabungannya itu berkurang, Ny. Ena
tidak melakukan apa-apa. Sedikit berbeda dengan Lucky, pegawai instansi
pemerintah. Dia sama sekali tidak peduli dengan raihan bunga tabungan yang kecil

dan setiap bulan terkena potongan biaya administrasi serta pajak tabungan. Karena,
motivasinya menabung bukan mengejar bunga, tapi lebih untuk kemudahan
melakukan transaksi sehari-hari lewat ATM. “Kalau nabung untuk investasi dan bisa
meraih return, saya simpan di deposito yang bunganya lebih tinggi,” katanya.
Lain lagi halnya Beng-beng, mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi swasta
Bandung, yang nyaris tidak merasakan manfaat menjadi nasabah tabungan.
Pasalnya, uang bulanan yang dikirim orangtuanya dari luar kota dan ia simpan pada
tabungannya menjadi berkurang karena terpotong beban biaya administrasi.
“Sebagai anak kos yang belum punya penghasilan, cukup berat juga nyimpen uang
untuk kebutuhan sehari-hari di bank. Tapi, mau kemana lagi saya simpan uangnya,
kalau tidak di bank,” tuturnya.
Apa yang dialami oleh beberapa nasabah tersebut, mungkin contoh kecil dari sekian
banyak nasabah tabungan selama ini. Mereka tampaknya tidak memiliki alternatif
lain untuk menyimpan dananya di bank, apalagi dengan nominal saldo yang
terbatas. Terbukti, mereka akhirnya hanya mengandalkan “insentif” atau kompensasi
pelayanan lain yang ditawarkan bank, selain faktor keamanan juga kemudahan
melakukan sejumlah transaksi keuangan.
Investasi :
 banyak diperuntukkan untuk kepentingan jangka panjang. Investasi tidak
digunakan untuk kepentingan mendadak atau untuk jaga-jaga
 pertumbuhan atau penambahan nilai aset lebih cepat
 Lebih beresiko tetapi dapat memberikan banyak uang
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan
sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli
suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan
nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu
penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada
keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko
yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan
hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana
transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga
kebutuhan untuk masa tidak produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka
seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan menginvestasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito,
menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lainlain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua
jenis yaitu:
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya
tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
Dalam Suatu garis besar Investasi dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar
yaitu investasi riil dan investasi non riil. Investasi riil adalah suatu usaha investasi
dengan objek investasi berupa objek riil atau nyata. Objek riil yang dimaksud dapat
berupa properti, tanah, perhiasan dll. Intinya objek investasi riil adalah segala
sesuatu yang dapat memiliki pertambahan nilai serta dapat diakses langsung oleh
pemilik kapan saja. Investasi Riil memiliki beberapa perbedaan dengan investasi non
riil :
1. Aset
aset pada Objek investasi riil dapat dirasakan atau dilihat keberadaannya karena
berwujud barang atau benda. Aset dapat dirasakan tampilannya oleh panca indera

kita baik itu tampilannya, ukuran, fisik dll. Sedangkan pada investasi non riil kita
hanya dapat melihat aset kita berupa surat-surat beharga, laporan bulanan,
portofolio, dll
2. Perantara atau Broker
Di dalam investasi riil tidak dikenal perantara/broker. Di sini pemilik aset berperan
sebagai perantara untuk dirinya sendiri. Sehingga tidak ada biaya untuk perantara
mengakibatkan semua keputusan ada di tangan pemilik aset
3. Kepercayaan
Pada Investasi Riil Tingkat kepercayaan tidak terlalu penting. Hal ini tentu berbeda
dengan sektor finansial yang sangat membutuhkan tingkat kepercayaan tertentu
karena melibatkan profesi berstandar tertentu.
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya
deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang
diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari
bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia,
perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan
dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang
ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang
ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan
suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk
melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis,
yaitu:
1. Analisis kondisi makroekonomi
2. Analisis pada jenis industri
3. Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi
adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis
ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara
secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro
yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange
rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku
bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada
tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek
keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu
investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu
pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka
panjang tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis
fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu
perusahaan.
Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu
perusahaan.
3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan.

5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu
perusahaan.
Berhutang untuk berinvestasi ? yang dimaksud di sini ialah seseorang meminjam
dana dari bank dengan bunga tertentu. Kemudian dana hasil pinjaman itu digunakan
untuk berinvestasi di berbagai pilihan investasi. Apakah diperbolehkan berinvestasi
dari dana hutangan ? Tentu Boleh dong………. Tapi anda patut mencermati hal ini.
Bagaimanapun juga Hutang tetap hutang yang harus dibayar. Anda harus
memperhitungkan resiko dan return atau profit investasi yang akan diikuti. Jangan
terbuai dengan iming-iming return besar tetapi dengan mempertaruhkan dana yang
besar apalagi dana itu dari pinjaman atau hutang. Resiko tetap harus diperhatikan.
Resiko investasi dengan dana pinjaman memang memiliki resiko lebih besar. Di sisi
lain investor harus menyiapkan atau menyisihkan dana dari sebagian penghasilan
untuk mengangsur hutang. Hal ini dapat mengganggu neraca keuangan bulanan
anda kecuali anda memiliki backup dana yang besar. Berinvestasi dengan dana
pinjaman tidak disarankan bagi anda yang memiliki penghasilan pas-pasan.
Bagaimanapun juga Setiap investasi memiliki resikonya masing-masing.
Lebih baik nabung atau investasi ?
Hal ini sering sekali saya baca di berbagai forum-forum keuangan. Banyak sekali
yang kebingungan untuk memaksimalkan “kelebihan” penghasilan rutin anda. Di sisi
lain menabung itu baik lho…….. Tapi Investasi itu juga penting. Siapa sih yang bakal
menjamin kita akan hidup makmur dan berkecukupan selamanya. Bayangkan saja
suatu saat kita pensiun, dipecat dari kerjaan, sakit dan hal-hal yang tidak ingin saya
bayangkan lagi. Atas dasar ini Menabung Dan Berinvestasi memiliki Perbedaan.
Menabung dilakukan untuk berjaga-jaga dari problem keuangan yang akan menimpa
anda suatu saat. Menabung lebih aman dibanding Berinvestasi. Anda hampir tidak
memiliki resiko kehilangan dana dari menabung. Terus Gimana kalau anda ingin
berinvestasi ? Sebaiknya anda tidak menggunakan seluruh dana anda untuk
berinvestasi. Sisihkan 50-60% dana untuk ditabung terserah di mana saja anda
menabung yang penting aman. Toh kalau anda gagal mencapai return dari investasi,
anda masih memiliki sisa tabungan yang bisa anda gunakan. Jangan kAPok untuk
investasi. Setiap investasi pasti memiliki resiko. Terkadang anda gagal, terkadang
anda sukses besar.