T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaaan Video Tutorial Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa paada Mata Pelajaran TIK Kelas IX E di SMP Negeri 8 Salatiga T1 BAB II

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Media Pembelajaran
2.1.1.1. Pengertian dan fungsi media
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafiah kata
tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Menurut National Education Association (NEA)
dalam Rudi Susilana & Cepi Riyana (2009) mendefiniskan
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat
kerasnya. Sedangkan menurut Association for Education
and Communication Technology (AECT) dalam Anitah
(2012), yakni media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Sedangkan menurut Arief S. Sadiman (2008)
menyatakan “media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikan rupa

sehingga proses belajar terjadi”.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa media merupakan segala sesuatu yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi agar pesan
tersebut diterima dengan baik oleh penerima pesan
sehingga tercipta proses belajar.
2.1.1.2. Macam-macam Media Pembelajaran
Menurut Niken Ariani (2010:91-93) macam-macam
media pembelajaran antara lain :
1. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja seperti:
a. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang
dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa
penting dan baru, masalah-masalah kehidupan
dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai
media pembelajaran yang cukup efektif.
b. Kaset–audio
7


Kaset-audio sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang
ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan
yang murah.
2. Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan gambar atau symbol yang bergerak
seperti:
a. Media realia
Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut
tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi
siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
Misalnya klasifikasi mahluk hidup, ekosistem
dan organ tanaman.
b. Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga
dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya.

Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realia. Misalnya untuk
mempelajari
system
gerak,
pencernaan,
pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan
syraf pada hewan.
c. Media grafis
Media grafis tergolong media visual yang
menyalurkan pesan terhadap simbol-simbol
visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang
mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui
penjelasan verbal.
Adapun jenis-jenis media grafis adalah:
1) Gambar/foto : paling umum digunakan.
2) Sketsa : gambar sederhana atau draft kasar
yang melukiskan bagian pokok tanpa

detail. Dengan
sketsa dapat menarik
perhatian siswa, menghindarkan verbalisme,
dan memperjelas pesan.

8

3) Diagram/skema : gambar sederhana yang
menggunakan garis dan symbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu
secara garis besar. Misal untuk mempelajari
organism kehidupan dari sel sampai
organisme.
4) Bagan/chart : menyajikan ide atau konsep
yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa dalam berfikir. Selain itu bagan juga
mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai dalam bentuk grafis lain seperti :
gambar, diagram, kartun atau lambing

verbal.
5) Grafik
:
gambar
sederhana
yang
menggunakan garis, titik, symbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data
kuantitatif. Misalnya untuk mempelajari
pertumbuhan.
6) Media proyeksi : tranparan OHP merupakan
alat bantu tatap muka sejati, sebab tata letak
ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa).
7) Film bingkai/slide adalah film tranparan
yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2x2 inci. Dalam satu paket ini berisi
beberapa film bingkai yang terpisah satu
sama lain. Manfaat film bingkai hamper

sama dengan
tranparan
OHP, hanya
kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.
Sedangkan
kelemahannya adalah biaya
produksi dan peralatan lebih mhal serta
kurang
praktis.
Untuk
menyajikan
dibutuhkan proyektor slide.
3. Media audio visual terdiri dari audio visual diam,
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti bingkai suara. Audio visual gerak,
yaitu media yang dapat menempilkan unsur suara

9

dan gambar yang bergerak seperti film suara dan

video.
a. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual,
selain film. Yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam
bentuk VCD.
b. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang
dimiliki oleh media yang lain. Selain mampu
menempilkan teks, gerak, suara dan gambar,
komputer juga dapat digunakan secara interaktif,
bukan hanya searah. Bahkan keleluasaan belajar
menembus ruang dan waktu secara menyediakan
sumber belajar yang hampir tanpa batas.
2.1.1.3. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Pengguanaan media pembelajaran dilandasi oleh
beberapa faktor, menurut Daryanto (2010:12) Ada beberapa
tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran,
antara lain landasan psikologis, teknologis dan empiris.
1) Landasan Psikologis

Memperhatikan komplek dan uniknya proses
belajar, maka ketepatan pemilihan media dan
metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, dalam
pemilihan

media,

kompleksitas

dan

disamping
keunikan

memperhatikan
proses

belajar,


memahami makna presepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh

terhadap

penjelasan

presepsi

hendaknya di upayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan hal
berikut:

10

a) Diadakan

pemilihan


media

yang

tepat

sehingga dapat menarik perhatian siswa serta
memberikan kejelasan obyek yang diamatinya
b) Bahan pembelajaran yang akan diajarkan
disesuaikan dengan pengalaman siswa
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak
akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit
daripada yang abstrak. Hal ini juga diperkuat oleh
pendapat Jerome Bruner ( Daryanto 2010 : 12 )
dalam

proses

pembelajaran


hendaknya

menggunakan urutan dari belajar dengan gambar
atau film (iconic representation of
kemudian

ke

belajar

dengan

experiment)
simbol

yaitu

menggunakan kata-kata (symbolic representation)
2) Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan
praktek perancangan, pengembangan, penerapan,
pengelolahan dan penilaian proses dan sumber
belajar. Dapat di simpulkan teknologi pembelajaran
merupakan proses kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
pemecahan,
mengelola

melaksanakan,
pemecahan

mengevaluasi

masalah-masalah

dan
dalam

situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai
tujuan dan terkontrol.
3) Landasan Empirisian
Temuan-temuan

peneliti

menunjukkan

bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media

11

pembelajaran dan karateristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Dengan demikian
siswa

akan

mendapatkan

keuntungan

yang

signifikan bila mereka belajar menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan karateristik tipe
atau gaya belajarnya.
Dengan

demikian

dapat

disimpulkan

bahwa

penggunaan dan pemilihan media pembelajaran harus
disesuaikan dengan tepat agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2.1.1.4. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai manfaat banyak
sekali. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah
proses pembelajaran lebih menarik, lebih
interaktif,
jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar
siswa dapat
ditingkatkan dan belajar mengajar dapat
dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa
dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan media pembelajaran digunakan dalam
rangka upaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu harus memperhatikan prinsipprinsip pemanfaatan media antara lain:
1) Penggunaan media hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan
bukan hanya sebagai alat bantu tambahan yang
dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
sumber belajar yang digunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar.
3) Guru harus menguasai teknik-teknik dari suatu media
pengajaran yang digunakan.
4) Guru harus memperhitungkan untung ruginya
pemanfaatan suatu media pengajaran.
5) Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis.
6) Guru dapat memanfaatkan lebih dari macam
media/multy media, jika sekiranya suatu pokok
12

bahasan memerlukannya untuk menguntungkan dan
memperlancar proses belajar mengajar dan juga
merangsang siswa dalam belajar
Sudjana & Rivai (1992:2) dalam Azhar Arsyad
(2011:24) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat dipahami oleh siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap jam pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Sementara menurut encyclopedia of educational
research dalam Hamalik (1995:15) merincikan manfaat
media pendidikan sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir,
oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar, oleh karena itu membuat lebih
mantap.
4) Memberikan
pengalaman
nyata
yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan
siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu,
terutama melalui gambar.
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan
keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
13

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran
dapat membantu mempermudah pengajar
dalam
menyampaikan materi, dapat membuat pembelajaran lebih
menarik dan bervariasi, siswa tidak akan merasa bosan atau
jenuh, dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
meningkatkan hasil belajar belajar.
2.1.1.5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media menurut batasannya adalah perangkat lunak
yang berisi pesan (informasi) pendidikan yang lazimnya
disajikan dengan menggunakan peralatan. Dikatakan
lazimnya karena ada beberapa jenis media yang bersifat
swasaji, seperti gambar dan objek yang berupa bendabenda yang sebenarnya maupun benda-benda tiruan.
Berdasarkan kesiapan pengadaanya, media dikelompokan
menjdai dua jenis, yaitu media jadi karena sudah
merupakan komoditi perdagangan dan terdapat pasaran luas
dalam keadaan siap pakai, dan media rancang karena perlu
dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud
dan tujuan pembelajaran tertentu. Dari masing-masing jenis
media tersebut mempunyai kelebihan dan keterbatasan.
Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar
dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersedian
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media
dipilih atas dasar tujua-tujuan instruksional yang telah
ditetapkan.
2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan
pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan
generalisasinya sangat memerlukan bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa.
3) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang
diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat
oleh guru pada waktu mengajar.

14

4) Keterampilan guru dalam menggunakannya; artinya
guru harus mampu menggunakan media dalam proses
pengajaran, nilai dan manfaat yang diharapkan bukan
pada medianya tetapi dampak dari penggunaan oleh
guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa
dengan lingkungannya.
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga
media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama
pengajaran berlangsung. Sesuai dengan taraf berfikir
siswa; pemilihan media untuk pendidikan harus sesuai
dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna/maksud
yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para
siswa
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian yang tepat dalam pemilihan media
pembelajaran sangat membantu dalam proses penyampain
pesan kepada siswa yang berdampak pada peningkatan
hasil belajar siswa.
2.1.2. Media Video Tutorial
2.1.2.1. Pengertian Video
Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, videovidi-visum

yang artinya

melihat

(mempunyai

Menurut Sadiman

penglihatan) atau

dapat

melihat.

(2008;74),

adalah

media

video

audio-visual

daya
yang

menampilkan gerak. Aplikasi umum dari teknologi video
adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam
aplikasi teknis, saintifik, produksi dan keamanan.
J.E Kemp (1985 : 221) mengatakan bahwa Video
dapat menyajikan informasi, mengambarkan suatu proses
dan tepat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan
mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap.
Hal ini dipengaruhi oleh ketertarikan minat, dimana
tayangan yang ditampilkan oleh media video dapat menarik
gairah rangsang (stimulus) seseorang untuk menyimak
lebih dalam.
Menurut

Aripin
15

(2009:5-9)

video

tutorial

merupakan panduan tentang cara menjelaskan sesuatu, baik
materi pembelajaran atau pelatihan (training) maupun
proses pengoprasian suatu sistem (hardware dan sofeware)
yang dikemas dalam bentuk video.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa video
adalah seperangkat media yang mampu menampilkan
gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada
dasarnya karakteristik video adalah gambar hidup, proses
perekamannya, dan penayangannya.
2.1.2.2. Karakteristik Media Video
Menurut Cepi Riyana

(2007:8-11)

untuk

menghasilkan media video pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, sebelum penggunaan
media video hendaknya memperhatikan karakteristik
sebagai berikut:
1) Clarity of Massage (kejalasan pesan)
Dengan media video siswa dapat memahami pesan
pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi
dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya
informasi akan tersimpan dalam memory jangka
panjang dan bersifat retensi.
2) Stand Alone (berdiri sendiri).
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada
bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersamasama dengan bahan ajar lain.
3) User

Friendly

(bersahabat/akrab

dengan

pemakaiannya).
Media video menggunakan bahasa yang sedehana
mudah dimengerti dan menggunakan bahasa yang
umum.

Paparan informasi

yang tampil dengan

pemakainya termasuk kemudahan pemakai dalam

16

merespon mengakses sesuai dengan keinginan.
4) Representasi Isi
Materi harus benar-benar representatif misalnya materi
simulasi

atau

demonstrasi.Pada

dasarnya

materi

pelajaran baik sosial maupun sains dapat dibuat
menjadi media video.
5) Visualisasi dengan media
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya
teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi.
Materi-materi

yang digunakan bersifat aplikatif,

berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung
dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi.
6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan
teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi
support untuk setiap spech system komputer.
7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa
secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah,
tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara
klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa
dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan
uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam
program.
Sedangkan

karakteristik

media

video

pembelajaran lainnya menurut Cheppy Riyana (2007:7)
adalah sebagai berikut:
1) Video mampu memperbesar obyek yang kecil,
terlalu kecil bahkan tidak dapat dilihat secara kasat
mata/telanjang.

Misalnya

mikro organisme dalam

tubuh dapat dengan jelas terambil oleh kamera dan
17

dapat dilihat di video.
2) Dengan teknik editing obyek yang dihasilkan dengan
pengambilan gambar oleh kamera dapat diperbanyak
(cloning).
3) Video juga mampu memanipulasi tampilan gambar,
sesekali obyek perlu diberikan manipulasi tertentu
sesuai dengan tututan pesan yang ingin disampaikan
sebagai contoh obyek-obyek yang terjadi pada masa
lampau dapat dimanipulasi digabungkan dengan masa
sekarang.
4) Video mampu membuat obyek menjadi still picture
artinya gambar atau obyek yang ditampilkan dapat
disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam.
5) Daya tertariknya yang luar biasa video mampu
mempertahankan perhatian siswa atau audien yang
melihat video tersebut. Hasil penelitian menunjukan
siswa bisa bertahan

lebih lama hingga 1-2 jam

untuk menyimak video dengan baik dibandingkan
dengan mendengarkan saja yang hanya mampu
bertahan dalam waktu 25-30 menit saja.
Video mampu menampilkan obyek gambar dan
informasi yang paling baru, hangat dan actual (immediacy)
atau kekinian.
2.1.2.3. Manfaat Media Video
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
maksimal, perlu menggunakan media sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran. Menurut Cepi Riyana (2007:
7) manfaat

penggunaan

media

video

pada proses

pembelajaran adalah sebagai berikut
1) Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai
efektifitas pembelajaran

khususnya pada mata

pelajaran yang mayoritas praktek.
18

2) Memaksimalkan

pencapaian

tujuan

pembelajaran

dalam waktu yang singkat.
3) Dapat merangsang minat belajar siswa untuk lebih
mandiri.
4) Peserta

didik

dapat

berdiskusi

atau

minta

penjelasan kepada teman sekelasnya.
5) Siswa dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
6) Daya nalar Siswa lebih terfokus dan lebih kompeten.
7) Siswa

menjadi

aktif

dan

termotivasi

untuk

mempraktekan latihan-latihan.
8) Siswa dapat menayangkannya di rumah karena materi
sudah dalam Format film atau VCD.
9) Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan,
khususnya dalam penggunaan bidang media teknologi.
10) Memberikan daya pemahaman keterampilan yang
lebih terstruktural.
2.1.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Media Video
Ada banyak kelebihan video ketika menggunakan
media video sebagai
(2010:

79),

pembelajaran. Menurut Daryanto

mengemukakan

beberapa

kelebihan

penggunaan media video, antara lain :
1) Video menambah suatu dimensi baru di dalam
pembelajaran, video menyajikan gambar bergerak
kepada siswa disamping suara yang menyertainya.
2) Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit
untuk dilihat secara nyata.
Sedangkan kekurangannya, antara lain :
1) Opposition
Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan
timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan
gambar yang dilihatnya.

19

2) Material pendukung
Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan gambar yang ada di dalamnya.
3) Budget
Untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak
sedikit.
2.1.3. Pembelajaran E-mail
2.1.3.1. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk mentransfer ilmu atau nilai-nilai dengan
tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut
Oemar Hamalik (2003:54) pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran
itu sendiri. Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2011: 61)
pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik.
Proses pembelajaran merupakan kegiatan paling pokok
dalam keseluruhan proses pendidikan, sebab berhasil
tidaknya pendidikan bergantung pada bagaimana proses
belajar seseorang terjadi setelah berakhirnya melakukan
aktivitas belajar. Dengan demikian pembelajaran adalah
kegiatan guru yang terprogram yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berpengaruh untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu peningkatan pengetahuan dan
kemampuan siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa berlangsungnya proses pembelajaran
tidak lepas dari komponen-komponen yang ada
didalamnya. Masing-masing komponen saling berhubungan
dan saling berpengaruh dalam setiap kegiatan proses
belajar mengajar. Menurut Oemar Hamalik (2003 : 77)
komponen-komponen pokok dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut: tujuan pembelajaran, peserta didik (siswa),
tenaga
kependidikan (guru), kurikulum, dan materi
pembelajaran, metode pembelajaran, sarana (alat, media)
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaraan.

20

2.1.3.2. Email

Email adalah fasilitas di internet untuk keperluan
surat menyurat. Sebagaimana layaknya kegiatan suratmenyurat melalui jasa pos, email mampu menangani jasa
pengiriman berita dan dokumen dalam bentuk data
elektronik (file), termasuk jasa e-card (kartu ucapan
elektronik). Untuk memanfaatkan fasilitas email,
sebelumnya harus memiliki sebuah alamat email, yang
lazim disebut email address atau email account. Account
email dapat diperoleh dari sebuah situs penyedia fasilitas
email. Hingga saat ini, fasilitas e-mail banyak disediakan
secara gratis oleh situs-situs internetlokal dan internasional
(tidak dibedakan fungsinya).
2.1.4. Hasil Belajar
Salah satu tugas pokok guru adalah mengevaluasi taraf
keberhasilan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi dan kemampuan siswa dalam menerima
materi. Hasil belajar merupakan puncak dari proses pembelajaran
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
penguasaan materi. Hasil belajar menjadi obyek penilaian
kemampuan-kemampuan baru, misalnya dalam perubahan wujud
tingkah laku tertentu seperti tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa
menjadi bisa. Menurut Nana Sudjana (2006: 22) bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif (intelektual), afektif (sikap),dan kemampuan
psikomotorik (bertindak).
Penyampaian materi oleh guru dikatakan berhasil jika terdapat
perubahan positif pada siswa dan siswa dapat diakatak berhasil pada
proses belajarnya apabila hasil belajar yang dicapainya maksimal.
Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar
adalah suatu obyek untuk penilaian akhir dari proses pembelajaran
yang telah dilakukan berulang-ulang.
2.2. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai kajian
perencanaan dan pelaksanaan program sekolah. Adapun penelitian tersebuat
diantaranya :

21

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Ningtias Rahmawati (2011) berjudul
“Efektivitas Pemanfaatan Media Visual Video Pembelajaran Dalam
Upaya Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Sejarah”. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan media
pembelajaran video dan penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fitria Ningtias
Rahmawati menyimpulkan bahwa penggunaan media audio visual video
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Diungkapkan pada Siklus I data pada hasil belajar didapat 68%.
Sedangkan di Siklus II data pada hasil belajar didapat sebesar 92%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mulia Rahmayani (2011) berjudul
“Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbasis Camtasia Studio Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa”. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan media
pembelajaran video. Hasil yang ditunjukan dalam penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata tes hasil belajar matematika siswa dengan
menggunakan multimedia (video tutorial) yaitu 67,83 lebih tinggi dari
pada nilai rata-rata tes hasil belajar matematika siswa dengan
multimedia powerpoint yaitu 61,65. Dengan kata lain, nilai rata-rata tes
hasil belajar matematika dengan menggunakan multimedia berbasis
Camtasia Studio (video tutorial) lebih baik dari pada nilai rata-rata tes
hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan multimedia
powerpoint.
2.3. Kerangka Berpikir
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan belajar dikelola
secara sengaja oleh pendidik untuk melibatkan peran aktif siswa dalam
pemindahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Metode yang digunakan
dalam pembelajaran yang kurang menarik mengakibatkan kurang
maksimalnya hasil belajar siswa pada pelajaran TIK.
Guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, apalagi metode
dan media yang dipergunakan oleh guru kurang menarik bagi siswa. Setelah
memperhatikan keadaam kelas peneliti mencoba menggunakan video tutorial
dalam pembelajaran TIK. Dengan demikian uraian kerangka pikir dapat
digambarkan sebagai berikut:

22

KONDISI

TINDAKAN

HASIL

Penerapan media
pembelajaran video tutorial

Hasil belajar siswa
meningkat

AWAL
1. Media pembelajaran
yang digunakan kurang
bervariasi
2. Pembelajaran yang
masih monoton/ masih
menggunakan metode
ceramah
3. Tingkat pemahaman
siswa terhadap materi
yang berbeda-beda
4. Siswa cenderung pasif
dalam kegiatan belajar
mengajar
5. Hasil belajar siswa
belum maksimal

EVALUASI

EVALUASI EFEK

EVALUASI

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori tentang variabel penelitian yang telah
dijabarkan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian :
Media pembelajaran video tutorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran TIK.

23

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20