SELFTALK DAN VISUAL IMAGE PADA SISWA YANG MENGALAMI KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS SMP NEGERI 5 PURBALINGGA

SELF-TALK DAN VISUAL IMAGE PADA SISWA
YANG MENGALAMI KECEMASAN BERBICARA DI
DEPAN KELAS SMP NEGERI 5 PURBALINGGA
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh
Syifa Hanifati
1301412044

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
Tidak ada rahasia dari sebuah kesuksesan, melainkan kerja keras dan berani

belajar dari setiap kegagalan

Persembahan
Seiring rasa syukur dan atas ridho-Nya, skripsi
ini saya persembahkan kepada:
Almamater Jurusan Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang

iv

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Self-talk dan Visual Image Siswa yang Mengalami Kecemasan
Berbicara di Depan Kelas SMP Negeri 5 Purbalingga”. Skripi ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk self-talk dan visual image siswa yang mengalami kecemasan
berbicara di depan kelas SMP Negeri 5 Purbalingga.
Fokus dalam penelitian ini adalah self-talk dan visual image siswa yang

mengalami kecemasan berbicara di depan kelas SMP Negeri 5 Purbalingga.
Bentuk self-talk yang diteliti adalah self-talk positif dan self-talk negatif.
Sedangkan visual image yang diteliti berupa mental imagery, positive imagery,
dan goal rehearsal imagery.
Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa siswa yang mengalami
kecemasan berbicara di depan kelas memiliki self-talk positif dan negatif.
Pengaruh terbesar yang menyebabkan siswa merasa takut dan cemas di depan
kelas adalah self-talk negatif. Walaupun siswa sudah melakukan self-talk positif,
tetapi pengaruh self-talk negatif lebih besar pada diri siswa. Sedangkan visual
image siswa dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu (mental imagery). Beberapa
siswa mengatasinya dengan positive imagery dan goal rehearsal imagery.
Sayangnya, pengaruh dari kedua hal tersebut tidak dapat melenyapkan ketakutan
siswa pada pengalaman masa lalu mereka.

v

Skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian
untuk penyelesaian skripsi ini.
3. Dra. Maria Theresia Sri Hartati, M.Pd., Kons Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Dr. Catharina Tri Anni, M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.
6. Keluarga Besar SMP Negeri 5 Purbalingga yang telah membantu
peneliti melaksanakan penelitian ini.
7. Orang tua, suami, dan adikku tercinta yang senantiasa memberikan doa
dan dorongan semangat.
8. Sahabat-sahabatku yaitu Nurul, Arfi, May, Nurma, Yenni, Syafrina,
Arin, Novia, Nirma, Widya, dan teman-teman lainnya yang selalu
menjadi penyemangat dan tempat berdiskusi.
9. Serta pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penelitan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


vi

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,
maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata, peneliti hanya dapat berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Semarang, 30 Januari 2017

Peneliti

vii

ABSTRAK

Hanifati, Syifa. 2017. Self-Talk dan Visual Image Siswa yang Mengalami
Kecemasan Berbicara di Depan Kelas SMP Negeri 5 Purbalingga. Skripsi,
Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri 1
Semarang. Pembimbing I Dra. Maria Theresia Sri Hartati, M.Pd., Kons dan
Pembimbing II Dr. Catharina Tri Anni, M.Pd

Kata kunci: Self-talk, visual image, kecemasan berbicara di depan kelas.
Kecemasan berbicara di depan kelas adalah suatu perasaan takut seseorang
ketika menghadapi suatu situasi yang tidak dapat diatasinya dan mengancam baik
secara nyata ataupun imajinasi. Berdasarkan fenomena yang ditemukan peneliti,
banyak siswa SMP yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas. Mereka
sering merasa ketakutan dan cemas ketika berada di depan kelas. Hal ini
disebabkan adanya faktor luar dan faktor dalam individu. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah self-talk dan visual image. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi yang objektif, mendalam dan menyeluruh tentang self-talk
dan visual image siswa yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas SMP
Negeri 5 Purbalingga.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Purbalingga. Sumber data utama
dalam penelitian ini adalah lima siswa SMP Negegi 5 Purbalingga yang
mengalami kecemasan berbicara di depan kelas. Sedangkan sumber sekunder
adalah guru BK, guru mata pelajaran, teman dekat, dan orang tua. Teknik
pengambilan sampel menggunakan porposive sampling. Teknik pengumpilan data
berupa observasi dan wawancara. Pengujian keabsahan data memggunakan
ketekunan pengamatan yang disertai dengan triangulasi sumber. Teknik analisis
data penelitian ini menggunakan model analisis interaktif oleh Miles dan

Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap subjek memiliki self-talk
positif, self-talk negatif, dan visual image. Visual image yang dimiliki siswa
adalah mental imagery, positive imagery dan goal rehearsal imagery. Dari
penemuan tersebut, self-talk negatif dan mental imagery memiliki pengaruh yang
lebih besar dibandingkan self-talk positif, positive imagery, rehearsal imagery.
Simpulan dari penelitian ini adalah siswa selalu melakukan self-talk negatif dan
mental imagery yang menjadi penyebab adanya kecemasan. Oleh karena itu,
siswa mencoba menguranginya dengan self-talk positif, positive imagery, dan
goal rehearsal imagery. Walaupun pengaruh yang diberikan tidak terlalu besar.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah
guru bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan sisi positif siswa untuk
mengatasi masalah siswa dan menambah wawasan teknik konseling melalui
MGBK, kepala sekolah dan guru mapel memberi kesempatan tampil.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................


i

PERNYATAAN ............................................................................................

ii

PENGESAHAN .............................................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

PRAKATA .....................................................................................................

v

ABSTRAK .....................................................................................................


viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xiv

BAB 1 PEDAHULUAN ................................................................................


1

1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.4.1
1.4.2
1.6
1.6.1
1.6.2
1.6.3

Latar Belakang .................................................................................
Fokus Penelitian................................................................................
Rumusan Masalah ............................................................................
Tujuan Penelitian .............................................................................
Manfaat Penelitian ...........................................................................

Manfaat Teoritis ...............................................................................
Manfaat Praktis ................................................................................
Sistematika Skripsi ..........................................................................
Bagian Awal Skripsi ........................................................................
Bagian Isi Skripsi .............................................................................
Bagian Akhir Skripsi .......................................................................

1
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................


11

2.1
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3
2.3.1
2.3.1.1
2.3.1.2

11
13
13
15
18
19
23
23
23
24

Penelitian Terdahulu ........................................................................
Kecemasan Berbicara di Depan Kelas..............................................
Kecemasan ........................................................................................
Ciri-Ciri Kecemasan .........................................................................
Faktor Penyebab Kecemasan ............................................................
Jenis- Jenis Kecemasan.....................................................................
Self-talk dan Visual image ................................................................
Self-talk .............................................................................................
Pengertian Self-talk ..........................................................................
Jenis Self-talk....................................................................................

ix

x

Visual image .....................................................................................
Pengertian Visual image...................................................................
Tujuan Visual image .........................................................................
Tipe Visual image .............................................................................
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping (Self-Talk dan Visual
image) ..............................................................................................
Kerangka Pemecahan Masalah ........................................................

29
32

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................

35

3.1
3.2
3.3
3.4
3.4.1
3.4.2
3.5
3.6
3.7
3.8
3.8.1
3.8.2.1
3.8.1.2
3.8.2
3.8.2.1
3.8.2.2
3.9
3.9.1
3.9.1.1
3.9.1.2
3.9.1
3.9.1
3.9.1
3.10
3.10.1
3.10.2
3.10.3
3.10.4

Jenis Penelitian ................................................................................
Lokasi Penelitian ..............................................................................
Desain Data ......................................................................................
Subjek dan Objek Penelitian ............................................................
Subjek Penelitian .............................................................................
Objek Penelitian................................................................................
Instrumen Penelitian .........................................................................
Definisi Operasional Variabel .........................................................
Data dan Sumber Data Penelitian ....................................................
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................
Teknik Pengumpulan Data................................................................
Observasi .........................................................................................
Wawancara ......................................................................................
Alat Pengumpulan Data ...................................................................
Pedoman Wawancara ......................................................................
Pedoman Observasi ..........................................................................
Rencana Pengujian Keabsahan Data ................................................
Uji Credibiliti....................................................................................
Triangulasi Data ..............................................................................
Ketekunan Pengamatan ...................................................................
Uji Transfreabiliti ............................................................................
Uji Dependabiliti...............................................................................
Uji Conformabiliti.............................................................................
Teknik Analisis Data .......................................................................
Pengumpulan Data (Data Collection) .............................................
Reduksi Data (Data Reduction) ......................................................
Penyajian Data (Data Display) .......................................................
Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification) ...........

35
37
38
39
39
40
40
41
43
44
44
45
46
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
54
56
61
61

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................

62

4.1
4.1.1
4.1.1.1
4.1.1.2
4.1.1.3

62
63
63
70
77

2.3.2
2.3.2.1
2.3.2.2
2.3.2.3
2.3.3
2.4

Hasil Penelitian ................................................................................
Hasil Temuan....................................................................................
Subjek 1 (H) .....................................................................................
Subjek 2 (M) .....................................................................................
Subjek 3 (Rc) ....................................................................................

25
25
26
28

xi

4.1.1.4 Subjek 4 (Rf) .....................................................................................
4.1.1.5 Subjek 5 (S) ......................................................................................
4.1.2
Self-talk dan Visual image Kelima Siswa SMP Negeri 5
Purbalingga ......................................................................................
4.2
Pembahasan .....................................................................................
4.2.1
Keunikan Self-Talk Siswa yang Mengalami Kecemasan Berbicara
di Depan Kelas..................................................................................
4.2.2
Keunikan Visual image Siswa yang Mengalami Kecemasan
Berbicara di Depan Kelas .................................................................
4.2.3
Self-Talk dan Visual image Siswa yang Mengalami Kecemasan
Berbicara di Depan Kelas .................................................................
4.3
Keterbatasan Penelitian ....................................................................

112
115

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

117

5.1
5.2

Simpulan ..........................................................................................
Saran ................................................................................................

117
118

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

120

LAMPIRAN ...................................................................................................

123

84
90
96
99
99
107

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15

Identitas Subjek Penelitian .........................................................
Rangkuman Penelitian ...............................................................
Poin Pengumpulan Data ............................................................
Kategori Data dan Kode Data ....................................................
Kategori Data dan Kode Data (setiap indikator) .......................
Reduksi Data Self-Talk dan Visual Image Siswa H yang
mengalami Kecemasan Berbicara di Depan Kelas ....................
Reduksi Data Self-Talk dan Visual Image Siswa M yang
mengalami Kecemasan Berbicara di Depan Kelas ....................
Reduksi Data Self-Talk dan Visual Image Siswa Rc yang
mengalami Kecemasan Berbicara di Depan Kelas ....................
Reduksi Data Self-Talk dan Visual Image Siswa Rf yang
mengalami Kecemasan Berbicara di Depan Kelas ....................
Reduksi Data Self-Talk dan Visual Image Siswa S yang
mengalami Kecemasan Berbicara di Depan Kelas ....................
Self-Talk Negatif Klien H ..........................................................
Self-Talk Positif Klien H ............................................................
Visual Image Klien H ................................................................
Self-Talk Negatif Klien M ..........................................................
Self-Talk Positif Klien M ...........................................................
Visual Image Klien M ................................................................
Self-Talk Negatif Klien Rc .........................................................
Self-Talk Positif Klien Rc ...........................................................
Visual Image Klien Rc ...............................................................
Self-Talk Negatif Klien Rf ..........................................................
Self-Talk Positif Klien Rf ...........................................................
Visual Image Klien Rf ................................................................
Self-Talk Negatif Klien S ...........................................................
Self-Talk Positif Klien S ............................................................
Visual Image Klien S .................................................................

xii

39
44
55
58
58
59
59
60
60
60
63
66
69
71
73
76
78
80
82
84
86
89
90
92
95

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Sistematika Kerangka Pemecahan Masalah ...............................
Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman) ......................

xiii

32
53

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12

Kisi-Kisi Wawancara .................................................................
Kisi-Kisi Observasi
...........................................
Pedoman Wawancara .................................................................
Pedoman Observasi ....................................................................
Angket Orang Tua ......................................................................
Catatan Lapangan Observasi .....................................................
Data Hasil Codding Wawancara Self Talk Positif ......................
Data Hasil Codding Wawancara Self Talk Negatif.....................
Data Hasil Codding Wawancara Visual Image ..........................
Lembar Penilaian Validator Ahli ...............................................
Surat Keterangan Penelitian ......................................................
Bukti Fisik Studi Dokumen .......................................................

xiv

123
126
130
144
146
150
160
192
225
242
243
248

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sekolah adalah salah satu institusi negara yang membantu para siswa

mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotorik. Banyak siswa diberikan
wawasan luas serta keterampilan lain. Beberapa siswa berhasil mencapai target
sekolah tetapi ada pula beberapa siswa yang mengalami kegagalan. Baik itu
keberhasilan ataupun kegagalan tidak jarang disebabkan adanya beberapa peilaku
adaptif maupun maladaptif kepada diri siswa. Salah satu perilaku siswa yang sering
dilakukan siswa adalah self talk dan visual image saat mengalami kecemasan
berbicara di depan kelas.
Chaplin dalam Wahyuni (2014 : 53) mengatakan bahwa kecemasan
merupakan perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai
rasa-rasa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Oleh karenanya,
dapat dipahami bahwa kecemasan adalah suatu keadaan yang dialami individu
berupa ketegangan atau kegelisahan pada sebuah situasi yang dianggapnya tidak
aman dan hal-hal yang akan terjadi pada situasi tersebut.
Ciri-ciri seseorang yang mengalami kecemasan dapat terlihat dari segi
fisiologis dan psikologis sebagaimana dijelaskan oleh Buklew dalam Siska (2003 :
68). Beberapa bentuk gejala kecemasan tersebut dapat dilihat atau ditandai dengan
pertama, tingkat psikologis, seperti tegang, bingung, khawatir, sulit berkonsentrasi.
Kedua, tingkat fisiologis yaitu kecemasan yang sudah mempengaruhi fisik terutama

1

2

fungsi sistem syaraf seperti sukar tidur, jantung berdebar, keringat berlebihan,
sering gemetar, dan perut mual.
Siswa yang mengalami kecemasan dalam hal ini kecemasan berbicara di
depan kelas biasanya melakukan beberapa strategi untuk membantu mereka
mengatasi situasi tersebut. Terdapat beberapa jenis atau bentuk strategi yang
dilakukan siswa untuk mengatasi kecemasan mereka. Seperti Flokman dan Lazarus
dalam Sarafino (2006 : 269) yang membedakan bentuk dan fungsi coping dalam
dua klarifikasi yaitu : problem focused coping dan emosion focus coping yang
selanjutnya emosion focus coping dibagi menjadi pendekatan behavior atau
kognitif.
Dalam hal ini self-talk dan visual image merupakan salah satu bentuk dari
strategi coping kognitif yang biasa dilakukan siswa di sekolah. Menurut Erford
(2015 : 223) bahwa Self-talk adalah suatu bentuk penyangkalan yang dilakukan oleh
seseorang terhadap keyakinan yang tidak masuk akal sehingga mengembangkan
pemikiran yang lebih positif ataupun sebaliknya. Jadi self-talk tidak selalu
membawa individu kepada hal atau pemikiran yang positif tetapi juga dapat
membuat individu berpikir negatif terhadap sesuatu.
Hal tersebut juga terjadi pada visual image. Dalam hal ini visual image
adalah kemampuan seseorang atau individu membayangkan hal-hal yang terjadi
ketika dirinya pada sebuah situasi. Visual image dapat membantu individu
membentuk dan membangun hubungan ke arah yang lebih positif ataupun ke arah
negatif. Hal tersebut senada dengan apa yang disampakan oleh Gardner (2011: 252)
bahwa banyak orang yang mengalami depresi atau stress disebabkan karena

3

seseorang memiliki pandangan sosial baik dari luar ataupun dirinya sendiri yang
akan selalu disimpan dalam persepsi menjadi beban pikiran atau emosi.
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung dan rekomendasi dari guru
bimbingan dan konseling dari beberapa siswa di SMP Negeri 5 Purbalingga,
peneliti memperoleh 5 (lima) siswa yang memiliki kecemasan berlebih dalam
berbicara di depan kelas :
Kasus pertama, dialami oleh siswa yang berinisial M. Hasil wawancara
yang dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling diperoleh bahwa M selalu
merasa gelisah ketika di depan kelas. Hal ini terlihat ketika M berada di depan kelas,
M gagap berbicara dan suara yang keluarkan sangat kecil. Sehingga mengakibatkan
banyak siswa dan guru tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh M.
Selain itu hasil wawancara dengan M, ia selalu merasa takut ditertawakan
oleh teman-temannya apabila ia melakukan suatu kesalahan ketika di depan kelas.
M selalu membayangkan dirinya pasti ditertawakan temannya dan menjadi bahan
olokan. Perasaan dan bayangan tersebut selalu datang setiap kali M berada di depan
kelas. M sudah mencoba menguatkan dirinya dengan berbicara positif tentang
situasi tersebut. M mencoba mengatakan kepada dirinya bahwa ketika dia berada di
depan kelas, teman-temannya tidak akan menertawakannya. Tetapi usaha tersebut
belum mendapatkan hasil yang maksimal. Perasaan tersebut memberikan dampak
pada keadaan fisiologis seperti kedua tangan menjadi dingin, tubuh mengeluarkan
keringat berlebihan, dan kaki gemetar hebat.
Kasus kedua, dialami oleh siswa yang berinisial Rf. Dari hasil wawancara
dengan guru BK diperoleh bahwa Rf selalu menunggu reaksi guru ketika ia telah

4

berbicara di depan kelas. Ia akan melanjutkan pendapatnya apabila guru tidak
merespon atau menyanggah pendapatnya tersebut. Tetapi apabila guru
menyanggahnya, Rf terlihat terpuruk dan menjadi ketakutan untuk melanjutkan
pendapatnya tersebut. Hal tersebut berdampak pada cara penyampaian Rf yang
gugup dan tidak fokus.
Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan pengakuan Rf bahwa ia selalu
merasa cemas dan tertekan ketika berbicara di depan kelas. Usaha yang selalu
dilakukan Rf adalah Rf mencoba berbicara kepada dirinya bahwa apa yang
dikerjakannya pasti benar, karena ia sudah belajar sebelum ia maju ke depan. Tetapi
usaha Rf belum membuahkan hasil yang maksimal terhadap keadaan dirinya. Rf
masih merasakan cemas dan takut ketika berada di depan kelas. Hal tersebut
berdampak pada keadaan fisiologisnya yaitu tingkah lakunya yang kaku, jantung
berdebar sangat kencang dan tangan yang berkeringat, jari-jarinya menjadi dingin.
Kasus ketiga, dialami oleh siswa yang berinisial Rc. Menurut penuturan
guru BK, Rc adalah anak yang sangat pemalu dan selalu cemas ketika berada di
depan kelas. Hal ini terlihat ketika di depan kelas, Rc terlihat gelisah dan tidak
tenang. Dari penuturan Rc dia selalu menganggap dirinya tidak cukup pintar dan
tangkas dalam berbicara di depan kelas. Hal tersebut mengakibatkan tubuhnya
menjadi berkeringat dingin. Kedua tangannya yang tidak dapat diam, selalu
meremas-remas kedua tangannya. Terkadang R mencoba diam sambil mengatakan
bahwa semua akan baik-baik saja untuk menenangkan dirinya. R mencoba
mengingat apa yang di sampaikan gurunya tentang mencoba lebih percaya diri
untuk membuat dia berani maju ke depan.

5

Pada kasus keempat, dialami oleh siswa yang berinisial S. Diketahui bahwa
S selalu menolak ketika diminta untuk maju ke depan kelas. Ia selalu meminta guru
menunjuk siswa lain untuk menggantikannya. Menurut penuturan S, ia merasa tidak
siap dan tidak dapat melakukannya. S selalu merasa takut melakukan suatu
kesalahan apabila berbicara di depan kelas. Ia takut akan dimarahi oleh guru. Selain
itu, ia selalu merasa dirinya tidak dapat melakukan apa yang diperintahkan gurunya.
Walaupun sebelumnya S sudah mempersiapkan dirinya dengan baik dan
menguatkan dirinya melalui kata-kata motivasi. Kata-kata motivasi yang dilakukan
S adalah S mengatakan kepada dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Semua
prasangka tidak akan terjadi, karena ia sudah belajar terlebih dahulu. Hal tersebut
terlihat dari reaksi tubuhnya yang selalu tidak tenang, kedua matanya yang tidak
dapat fokus dan tangannya yang selalu meremas. Reaksi ini selalu ia rasakan ketika
ia berbicara di depan kelas.
Sedangkan pada kasus kelima, kecemasan berbicara di depan kelas dialami
oleh siswa berinisial H. Menurut penuturan guru Bimbingan dan Konseling, H
selalu merasa gelisah ketika di depan kelas. Hal ini terlihat dari ekspresi wajah R
yang selalu tidak tenang, kedua tangannya yang selalu meremas, selalu menunduk,
dan suara yang dikeluarkan pun kecil.
Selain itu, ketika berada di depan kelas H selalu berkeringat baik di tangan
ataupun di tubuh, jantung berdetak dengan kencang, dan merasa ketakutan. H selalu
merasa ketakutan apabila ia melakukan kesalahan akan ditertawakan oleh teman
satu kelasnya. H menjelaskan bahwa beberapa kali dia mencoba menguatkan
dirinya sendiri dengan membayangkan teman yang percaya diri dan berlatih.

6

Terkadang H mengatakan pada dirinya bahwa dirinya mampu. Walaupun tidak
selalu berhasil setidaknya hal tersebut terkadang membuat dirinya merasa lebih
tenang.
Dari pemaparan fenomena di atas terlihat jelas bahwa bentuk self-talk dan
visual image yang dimiliki oleh siswa sangatlah beragam. Hal ini terlihat dari
pernyataan siswa yang positif maupun negatif tentang diri mereka. Siswa selalu
berpikir dan berkata kepada diri mereka sendiri bahwa mereka bisa atau bahkan
tidak mampu melakukan hal yang sesuai dengan harapan orang lain. Selain itu,
visual image yang dimiliki siswa pun cenderung variatif berupa pemikiran tentang
kejadian-kejadian ataupun keyakinan mereka yang mereka takutkan atau sesuatu
yang membantu membuat mereka merasa lebih tenang.
Arah pengembangan atau pembentukan pemikiran atau visual image dalam
hal ini memang tidak selamanya berakhir pada sebuah penyelesaian masalah. Hal
ini terlihat pula pada data awal masalah yang ditunjukkan oleh masing-masing
siswa. Efektifitas dan seberapa besar pengaruhnya pada masing-masing individu
sangat beragam dan semua itu ditentukan dari tingkat stressor yang ada termasuk
resiko yang mengikuti (Traczyk, dkk. 2015)
Berdasarkan uraian fenomena dan keterkaitan teori yang ada antara
kecemasan dengan self-talk dan visual image. Peneliti tertarik untuk meneliti lebih
jauh tentang self-talk dan visual image pada siswa yang mengalami kecemasan
berbicara di depan kelas. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi
informasi kepada siswa tentang hal positif (self talk dan visual image) pada dirinya

7

serta menjadi rujukan atau pertimbangan bagi guru bimbingan dan konseling dalam
memberikan pelayanan.

1.2

Fokus Penelitian
Pada penelitian ini difokuskan pada bagaimana gambaran self-talk dan

visual image siswa yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas SMP
Negeri 5 Purbalingga.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diketengahkan berupa hasil paparan di atas

dan fokus penelitian ini maka peneliti dapat beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1.

Bagaimana self-talk siswa H, M, Rc, Rf dan S yang mengalami kecemasan
berbicara di depan kelas di SMP Negeri 5 Purbalingga?

2.

Bagaimana visual image siswa H, M, Rc, Rf dan S yang mengalami
kecemasan berbiara di depan kelas di SMP Negeri 5 Purbalingga?

3.

Bagaimana self-talk dan visual image siswa H, M, Rc, Rf dan S yang
mengalami kecemasan berbicara di depan kelas di SMP N 5 Purbalingga?

1.4

Tujuan
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mencari dan mengeksplorasi

secara mendalam mengenai self-talk dan visual image siswa yang mengalami
kecemasan berbicara di depan umum SMP Negeri 5 Purbalingga. Selain itu, tujuan
khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

8

1.

Untuk mengetahui self-talk yang dimiliki oleh siswa H, M, Rc, Rf dan S yang
mengalami kecemasan berbicara di depan kelas di SMP Negeri 5
Purbalingga.

2.

Untuk mengetahui visual image yang dimiliki oleh siswa H, M, Rc, Rf dan S
yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas di SMP Negeri 5
Purbalingga.

3.

Untuk mengetahui self-talk dan visual image yang dimiliki oleh siswa H, M,
Rc, Rf dan S yang mengalami kecemasan berbicara di depan kelas di SMP N
5 Purbalingga.

1.5

Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan baru bagi pengembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan dapat mengembangkan ilmu bimbingan dan
konseling khususnya dalam hal self-talk dan visual image dari siswa yang
mengalami kecemasan berbicara di depan kelas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat
menjadi suatu dasar bagi penelitian lain yang berkaitan dengan self-talk ataupun
mengenai visual image.
1.5.2 Manfaat Praktis
Selain itu, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini
seperti:
1.

Bagi guru BK, diharapkan sebagai informasi dan sebagai modal guru BK
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah khususnya masalah
kecemasan berbicara di depan kelas.

9

2.

Bagi pihak sekolah, diharapkan dapat membantu kinerja guru BK dalam
memecahkan masalah siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
menyelenggarakan kegiatan sekolah atau memberikan kesempatan siswa
untuk tampil di depan kelas untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa di
depan kelas.

1.6

Sistematika Skripsi
Untuk mempermudah dalam menelaah skripsi ini, maka dalam

penyusunannya dibuat sistematika sebagai berikut :
1.6.1 Bagian Awal Skripsi
Bagian ini berisikan halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,
halaman motto dan persembahan, abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampilan.
1.6.2 Bagian Isi
Bab 1 pendahuluan, pada bab ini dijabarkan tentang gambaran umum
penelitian yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi
Bab 2 tinjauan pustaka, pada bab ini berisi tentang kajian mengenai
landasan teori yang mendasari penelitian dan di dalamnya terdiri dari penelitian
terdahulu, konsep kecemasan, konsep self-talk, konsep visual image, faktor yang
mempengaruhi self-talk dan visual image, serta kerangka pemecahan masalah.
Bab 3 prosedur penelitian membahas tentang metode yang digunakan dalam
penelitian ini yang di dalamnya terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, desain
penelitian, subjek dan objek penelitian, instrumen penelitian, definisi operasional

10

variabel, data dan sumber data penelitian, teknik dan alat pengumpulan data
penelitian, rencana pengujian keabsahan data, dan teknik analisis data.
Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan tentang self-talk dan visual image siswa yang mengalami kecemasan
berbicara di depan kelas SMP Negeri 5 Purbalingga, serta keterbatasan dalam
penelitian.
Bab 5 penutup, pada bab ini berisi tentang interpretasi atau simpulan dari
hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian akhir yang terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
mendukung dalam penelitian.




 






 
  

 

 
 
    
  

   

  

 
    
 




   


 

 

   



 


 
 
self-talk visual image  






 
 


 



 



 


  

  

   

 
 



      
   

 
 


 

  

 



 







  

 

 





 
self-talkvisual image
 

 
self-talk visualimage





  

 


  
 



 



    



  
 

 



 

   



  
 



  

        




   

 
    



  
 



  
 
  



     



  
  
 



     

    




  pertama 
  
 !"
 #$%&&' 
     




 
   
  
   
 
 

 

 
  *




  


 

    


 

  
   
   

ϭϭ

ϭϮ






  


 





 
 



  
 
 * 





  visual imagemental image


 

  
 


"





 kedua
 
#$%&&'

 


selftalk



   


 


 +






 

selftalk 

 
 


 


 
 

  /
 

   


selftalk 




  



selftalk 



 
 



self-talk 

 
  

 

 



 






 ketiga
 
*
 * #$%%;'mental
images  






  




 
  
  +

  


 




  
  +


 socialphobia


 
 


  
 
  

  
 

   


 


* 


    

 

 
 
 
  
 @  

 

stereotip 






    

 
  >

         
  

  

  
   
   
   

 

  

 



ϭϯ


 !
 

   

 

  
 


  

 




 




  
 


 
  

  

  
 
 

      

  
 



  
 



 
 
*

 
 


 
   


 
    
    

   !
 
  
+
#$%%QXZQ'

  
  
 







 
 


  


  
 

 =     
   +
 #$%%QX ZQ'  

   

  
  #
 


    
 


'   


 
 

 

  

 

  +
   
  
  #$%&$X &[Z'


 


 

 

 
  

  

     
   

   

   
    

     


  




 
  

 






+
 


  

 

 

  

   X
 
  

 
 

2.2.4.1.

Appraisal primer