PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED

  (Revisi Desember 2013)

PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

  UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED

  Tim penyusun

  Prof Dr. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, MS; Ir. Sigit Mugiyono, MS; Ir. Budi Haryanto, MP; Dr, drh. Muhammad Samsi, MP; Ir. Dzoeharso BPW,M.Si; Ir. Elly Tugiyanti, MP; Dr. Ir. Muhammad Mufti, Msi; Ir. Kusuma Widayaka, MS; Ir. Hudri Aunurohman, MP; Titin Widyastuti, SPt. MP; Ir. Soewarno, MSc, Ph. D; Ir. Hermin Purwaningsih, MSi; Dr. Ir. Satrijo Widhi Purbojo, MP; Setya Agus S, SPt, MP; Prof.Dr.Ir. Taswin Rachman Tagama, SU; Ir. Triana Yuni Astuti, MP; Ir. Juni Andriyani, MP; Dr. Ir. Ning Iriyanti, MP; Ir. Endro Yuwono, MS

KATA PENGANTAR

  Buku Pedoman teknis Pelaksanaan Praktik Kerja merupakan buku pedoman dalam kegiatan Kerja Praktek dan penyusunan laporan secara iimiah. Oleh karena itu setiap mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah wajib mempunyai buku pedoman ini agar dalam meiaksanakan Praktik Kerja dari penyusunan laporan dapat berlangsung secara balk, lancar dan terarah. Buku Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja menjabarkan mengenai tata tulis laporan secara iimiah.

  Kerja Praktek bagi mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah merupakan tugas akhir yang harus dilakukan sebagai syarat kelulusannya, Kerja Praktek

  yang dilakukan di Lapangan sebaiknya mempunyai suatu acuan yang sama, sehingg - a para mahasiswa mendapatkan pengalaman lapangan yang serupa maka buku ini merupakan

  pedoman teknis rnengenai apa yang harus dikerjakan di lapangan oleh Mahasiswa yang sedena Kerja Praktik. Hasil Kerja Praktek adalah berupa laporan Kerja Praktek yang disusun oleh mahasiswa. Laporan Kerja Praktek bersifat ilmiah dan merupakan laporan tertulis dari semua kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di lapangan. Penyusunan laporannya setiap mahasiswa akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing, Tujuan penuiisan Laporan Kerja Praktek adalah untuk melatih mahasiswa agar dapat menulis laporan sesuai dengan bidang studinya menurut kaidah Penulisan ilmiah yang lazim dan benar.

  Berkaitan dengan teknis pelaksanaan Kerja Praktek dan tata cara penulisan laporannya, maka dipandang perlu untuk memberikan pengertian kepada setiap mahasiswa

  mengenal pokok-pokok kegiatan di lapangan dan kaidah penulisan ilmiah agar para mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Kerja Praktek dan menyusun laporannya, dengan demikian buku ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalam melaksanakan Kerja Praktek dan penulisan laporannya.

  Kegiatan Kerja Praktek dilakukan pada semester enam, yang merupakan akhir kurikulum dalam penyelesaian Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed.

  Akhirnya harapan penyusun dengan dimilikinya buku pedoman ini oleh setiap mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan, dapat rnembantu memperlancar dalam menyelesaikan studi.

  Purwokerto, 1 Oktober 2010 Penyusun

BAGIAN 1 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAGIAN 1 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Ketentuan Umum

  Studi akhir pada Program Produksi Ternak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed meliputi Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Peternakan Unggas, Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Peternakan Perah dan Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Peternakan Potong serta Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Pemasaran komoditas Ternak.

  Pedoman pelaksanaan penyelesaian Studi Akhir mahasiswa Program D-III Produksi Temak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed disusun berdasarkan keputusan- keputusan rapat pimpinan tingkatUniversitas dan Fakultas dengan mempertimbangkan saran dari pimpinan fakutas, kepala laboratorium, komisi skripsi, dan staf pengajar.

  Batasan dan pengertian Praktk Kerja Lapangan (PKL) sesuai ketentuari yang termuat dalam Buku Pedoman Unsoed tentang Tugas Akhir Program Diploma Tiga Universitas Jenderal Soedirman.

  PKL adalah kerja nyata yang dilakukan oleh mahasiswa Program D-III Produksi Temak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed di usaha peternakan unggas, perah dan potong serta usaha pemasaran komoditas ternak dan hasilnya disusun secara tertuils dan bersifat ilmiah dalam laporan praktik kerja lapangan.

B. Pelaksanaan PKL

  Pengertian

  PKL adalah kegiatan kurikulum yang wajib dilakukan oleh mahasiswa Program D-III Produksi Temak Unggas dan Perah di usaha peternakan. Tujuan kegiatan praktik kerja ialah agar setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa :

   Mengetahui secara langsung kondisi usaha pemeliharaan komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak pada lokasi praktik kerja ditinjau dari berbagai aspek.

   Mengadakan evaluasi keberhasilan kegiatan usaha pemeliharaan komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak pada lokasi kerja ditinjau dari berbagai aspek.  Mengikuti semua kegiatan bersifat rutin insidental dan pendukung selama berada di lokasi praktik kerja. Kegunaan dari Praktik Kerja adalah

   Mendapatkan pengalaman dan meningkatkan ketrampilan kerja (skill) baik secara tim maupun individu dari usaha komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau

  ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak pada lokasi praktik kerja ditinjau dari berbagai aspek.

   Meningkatkan ketrampilan bersosialisasi dengan masyarakat usaha peternakan Unggas.

  PKL sesuai kurikulum ada dua materi, dapat memilih berupa materi Ternak Unggas, Ternak Perah, Ternak Potong atau usaha pemasaran komoditas ternak, masing-masing berbobot 6 SKS, dengan rincian sebagai berikut pembekalan 1 SKS, kegiatan Praktik Kerja

  3 SKS serta penyusunan Laporan 2 SKS. Kegiatan PKL setara dengan 30 kerja dengan hitungan kerja perhari selama 8 jam. Kegiatan PKL usaha peternakan ini meliputi 3 kegiatan yaitu: Pernbekalan; Praktek Kerja (Produksi); Proses penyusunan laporan dan akhirnya Ujian.

C. Beban Kredit dan Lama PKL

  Beban kerja PKL 12 SKS, terdiri dad 6 SKS untuk PKL Ternak Unggas dan 6 SKS untuk PKL Ternak Perah. Perincian untuk masing-masing PKL ternak unggas dan PKL ternak perah adalah sebagai berikut:pembekalan 0,6 SKS, kegiatan praktik kerja dilapangan 3 SKS dan penyusunan laporan 2,4 SKS. Kegiatan setara dengan kerja nyata selama 30 hari di peternakan Unggas dan 30 hari di peternakan Perah.

D. Persyaratan akademik dan administrasi peserta PKL

  Persyaratan akademik:

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang bersangkutan

  2. Mahasiswa telah menyelesaikan seluruh tugas kurikuler dari semester I sampai dengan

  Semester V dengan IPK sampai dengan Semester IV minimal 2,00 dan tanpa nilai E. Persyaratan administrasi :

  1. Mendaftarkan diri dan mengisi blanko PKL

  2. Menyerahkan pas foto terbaru ukurar 4x 6 sebanyak 2 buah

  3. Surat keterangan berbadan senat dari dokter

  4. Surat ijin mengikuti PKL dart suamiistri, bagi mahasiswamahasiswi yang telah

  berumah tangga.

  5. Menyerahkan foto kopi KHS semester I s.d IV satu lembar

  6. Bersedia menanggung sebagian biaya kegiatan PKL

  7. Bagi peserta PKL yang sudah bekerja harus mendapat rekornendasi dari atasan untuk

  mengkuti PKL selama 2 (dua) bulan penuh.

E. Persyaratan Teknis Tempat Pelaksanaan PKL

  PKL dapat dilakukan di instansi, organisasilembaga, usaha atau industri yang terkait dengan bidang peternakan berdasarkan ketentuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Instansi organisasilembaga adalah dinas dalam lingkup pertanian, koperasi peternakan

  dan kelompok tani.

  2. Usaha peternakan antara lain adalah usaha pembibitan atau budidaya temak unggas dan

  perah yang layak untuk Praktik Kerja Lapangan Usaha peternakan unggas meliput usaha peternakan pembibitan dan komersiaI, baik untuk produksi telur ataupun produksi daging. Persyaratan jumlah materi ternak unagas yang dapat digunakan PKL adalah sebagai berikut: untuk ayam niaga petelur minimal 2.500 ekor, untuk ayarn niaga pedaging minimal 2.500 ekorperiode, untuk itik petelur minimal 2.000 ekor, itik masa pertumbuhan 3.500 ekor dan puyuh petelur minimal 5.000 ekor, setiap mahasiswa.

  Usaha peternakan ternak perah adalah produksi ternak perah, baik sapi perah, kerbau perah, dan kambing perah. Persyaratan jumlah rnateri ternak perahpotong yang dapat digunakan sebagai tempat PKL minimal 10 (sepuluh) unit ternak untuk mahasiswa.

F. Penyelenggaraan PKL

  Penyeleggaraan PKL meliputi 3 kegiatan pokok yaitu :

  1. Pembekalan

  Pembekaian adalah kegiatan penyelenggaran keilmuan yang terkait dengan bidang produksi ternak unggas dan perah serta penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan PKL.

  2. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

  Pelaksanaan PKL adalah mengikuti kegiatan di suatu usaha peternakan unggas dan perah yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa selama 60 hari (8 jam per hari) yaitu 30 hari di usaha peternakan unggas dan 30 hari di usaha peternakan sapi perah.

  3. Penyusunan Laporan Praktik Kerja dan Ujian

  Laporan PKL disusun berdasarkan data atau informasi yang didapat selama PKL. Kemudian disusun menjadi laporan tertulls bersifat ilmiah yang dibimbing oleh dosen pembimbing, dan diakhiri dengan ujian laporan. Laporan PKL harus disusun menurut petunjuk penulisan Laporan PKL dengan warna sampul orange. Mahasiswa diwajibkan menyerahkan laporan PKL

  ke Dosen pembimbing dan ke Sub Bagian Akademik

  masing-masing 1 exemplar paling lama tiga bulan setelah selesai mengerjakan PKL.

G. Tata Tertib Peserta

  1. Pada Saat Pembekalan

  a. Peserta Pembekalan wajib mengisi daftar hadir

  b. Peserta Pembekalan wajib menjaga ketertiban dan kedisiplinan selama berlangsungnya pembekalan

  c. Selama mengikuti pembekalan peserta wajib berpenampilan yang sopan (mis : tidak menggunakan kaos oblong, celana bolong dan sendal) c. Selama mengikuti pembekalan peserta wajib berpenampilan yang sopan (mis : tidak menggunakan kaos oblong, celana bolong dan sendal)

  2. Pada Saat Pelaksanaan PKL

  a. Peserta PKL wajib berkonsultasi dahulu dengan pembimbing sebelum berangkat ke tempat PKL

  b. Peserta PKL wajib tinggal atau mondok di lokasi PKL

  c. Peserta PKL wajib mentaati dan menyesuaikan diri dengan aturan dan tata tertib usaha peternakan serta terhadap masyarakat sekitar tempat tinggal.

  d. Peserta PKL harus bersikap sopan, disiplin dan senantiasa menjunjung tinggi nama dan citra almamater

  e. Peserta PKL wajib menggunakan pakaian khusus (wear pack) dan sepatu kandang) selama melakukan aktifitas praktik di lapangan.

  f. Peserta PKL wajib mngisi daftar hadir dan mngisi form isian pelaksanaan PKL.

  g. Peserta PKL yang meninggalkan tempat PK tanpa alasan yang dapat dibenarkan dikategorikan absen dan dapat dikenai sanksi.

  h. Tamu peserta PKL dilarang menginap di tempatPKL.

  3. Pasca Pelaksanaan PKL

  a. Setelan selesai melaksanakan PKL, peserla wajib membuat laporan akhir.

  b. Sistematika dan aturan penulisan laporan mengikuti ketentuan yang telah ditentukan pada buku Pedoman Pelaksanaan PKL.

  c. Laporan harus disahkan oleh 2 (duae) pembimbing penulisan laporanPKL.

  d. Menyerahkan 5 buah laporan yang telah disahkan untuk setiap jenis laporan PKL (dua exemplar untuk dosen pembimbing, untuk pengaelola Akademik, mahasiswa yam bersangkutan dan usaha peternakan masing-masing satu exemplar)

H. Pelanggaran dan Sanksi Terhadap Peserta PKL

  Pelanggaran terhadap peraturan tata tertib PKL akan dikenakan sanksi dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Pelanggaran ringan

  a. Tidak mengisi daftar hadir Selama 3 hari berturut-turut

  b. Tidak secara rutin mengisi form isian pelaksanaan PKL

  Sanksi pelanggaran ringan berupa:

  a. Teguran dari DPL

  b. Teguran dari pengelola Program D-III

  2. Pelanggaran sedang

  a. Peserta PKL menerima tamu dan menginap di lokasi PKL.

  b. Peserta PKL titip tanda tangan pada daftar hadir pembekalan dan daftar hadir harian di lokasi PKL.

  c. Meninggalkan lokasi tanpa alasan yang dibenarkan.

  d. Peserta PKL telah melakukan 2 kali pelanggaran ringan.

  3. Pelanggaran Berat

  a. Meninggalkan lokasi tanpa ijin selama 3 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun.

  b. Melakukan perbuatan yang bersifat pemalsuan dan atau penjiplakan

  c. Melakukan tindakan yang dapat . dikategorikan sebagai tindakan kriminal, asusila, rnenjurus ke kegiatan praktis, unjuk rasa, menimbulkan keretakankonflik dalam

  masyarakat serta tidak mengindahkan surat peringatan dari DPL ataupun dari Pengelola Program D-III PS Produksi Pernak Undgas dan Perah.

  d. Melakukan perbuatan, sikap dan perkataan yang dinilai sebagai tindakan yang rnencemarkan nama baik almamater.

  e. Peserta PKL yang telah melakukan dua kali pelanggaran sedang.

  Sangsi terhadap pelaku pelanggaran berat berupa :

  a. Mengulang kegiatan PKL, tanpa pengembalian biaya PKL

  b. Skorsing

  c. Dikeluarkan sebagai mahasiswa UNSOED Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata teitib akan ditentukan kemudian.

I. Dosen Pembimbing

  Ada dua macam dosen pernbimbing yaitu : dosen pembimbig lapangan (DPL), dan dosen pembimbing penulisan laporan (DPPL).

  1. Persyaratan DPL dan DPPL 1. Persyaratan DPL dan DPPL

  pendidikan di bidang Peternakan IrSpt dan Drh.

  b. Sebagai DPL maupun DPPL adalah Dosen dengan pendidikan minimal S1 pangkat minimal Penata (Go;. IIIb).

  c. Khusus DPL, adalah dosen yang mempunyai keahlian khusus sesuai dengan bidang keahlian perunggasan atau perah.

  2. Tugas DPL dan DPPL

  a. DPL wajib membimbing, mengarahkan, memberi motivasi dan dorongan serta membantu memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan PKL dengan penuh rasa tanggung jawab dan berdedikasi.

  b. DPL wajib melaksanakan penilaian pelaksanaan PKL.

  c. DPL wajib menghayati dan menyesuaikan diri dengan aturan dan tata tertib perusahaan serta terhadap masyarakat sekitar perusahaan.

  d. DPL harus bersikap sopan dan disiplin serta senantiasa menjunjung tinggi nama dan citra UNSOED.

  e. DPL wajib memberi sanksi terhadap mahasiswa yang melanggar tata tertib PKL.

  f. DPPL wajib membimbing dan menguji penulisan laporan PKL.

J. Penilaian

  Nilai PKL terdiri atas 3 komponen dengan persentase sbb :

  1. Pembekalan PKL

  a. Kehadiran

  b. Ujian Materi Pembekalan

  2. Pelaksanaan PKL

  a. Kehadiran

  b. Aktivitas mahasiswa

  c. Kegiatan penunjang

  d. Pengisian form pelaksanaan PKL

  e. Perilaku mahasiswa

  3. Laporan PKL

K. Kegiatan Dalam Praktik Kerja Lapangan

1. Ternak Unggas

  Dalam Kerja Praktik Ternak Unggas pada prinsipnya mahasiswa harus melakukan semua kegiatan pendukungpokok dan kegiatan lain yang diijinkan di usaha peternakan unggas. Berdasarkan kegiatannya maka dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu kegiatan rutin (setiap hari), pekerjaan insidental dan kegiatan penunjang.

  Kegiatan rutin antara lain :

  1. Menyiapkan pakan (mengangkut dan atau mencampur pakan).

  2. Membersihkan tempat pakan dan tempat air minum

  3. Memberi pakan dan air minum

  4. Pengambilan dan penimbangan telur (untuk ayam petelur)

  5. Melakukan pencatatan harian tentang jumlah pakan yang datang, diberikan dan sisanya.

  6. Melakukan pencatatan ayam yang mati

  7. Melakukan pencatatan produksi telur harian

  8. Melakukan pengemasan telur Kegiatan yang tidak rutin (insidental) antara lain :

  1. Vaksinasi, pengobatan dan pemberian vitamin

  2. Menimbang bobot badan

  3. Mengafkir dan memanen

  4. Mengontrol kandang (untuk mendeteksi penyakit)

  5. Pembersihan kandang dan lingkungannya

  6. Mengumpulkan data dan informasi sekunder Kegiatan penunjang lain :

  1. Membuat papan petunjuk, papan nama, taman dilingkungan farm dan lain-lain

  2. Menjalin hubungan sosial masyarakat

  Kegiatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab agar diperoleh manfaat dan pengalaman yang memadai. Untuk penulisan laporan secara sistematis, kegiatan tersebut perlu dilengkapi tentang informasi wilayah dan kondisi usaha peternakan. Informasi tersebut adalah :

1. Identifikasi Wilayah

  Tujuannya untuk mengetahui keadaan wilayah secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

  a. Lokasi perusahaan

  b. Iklim dan topografi

  c. Populasi ternak di kecamatan

2. Identifikasi Usaha Peternakan

  Tujuannya untuk mengetahui keadaan usaha peternakan secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

  a. Nama usaha peternakan

  b. Sejarah usaha peternakan

  c. Struktur organisasi

  d. Jumlah dan jenis ternak yang dipelihara

  e. Sarana dan prasarana usaha peternakan

  f. Tata letak usaha peternakan

3. Bibit yang dipelihara

  Tujuannya untuk mengetahui bibit yang dipelihara. Hal-hal yang perlu diketahui :

  a. Bangsastraingalur dan asal usulnya

  b. Tipe bibit (petelur, pedaging atau dwiguna)

  c. Sifat karakteristik

  d. Performans

4. Pakan dan pemberiannya

  Tujuan untuk mengetahui pengelolaan pakan, sistem pemberian, konsumsi dan kecukupan nutrisi. Hal-hal yang perlu diketahui :

  a. Pengelolaan pakan (1) Kebutuhan jumlah pakan per hari

  (2) Penyimpanan pakanpergudangan (pemesanan, penyimpanan, distribusi ke

  kandang) (3) Asal pakan (pabrik, mencampur sendiri) (4) Frekuensi dan jumlah pakan yang dicampur (5) Kandungan nutri bahan pakan (6) komposisi pakan

  b. Pemberian pakan (1) Bentuk pakan (tepung, crumble atau pellet) (2) Tempat pakan dan tempat air minum serta pembersihannya (3) Cara pemberian pakan (hand feeding, free choice) (4) Pengaturan pemberian pakan (5) Jumlah pemberian dan sisa pakan per ekor per hari (6) Frekuensi pemberian pakan dan air minum (7) Feed suplement dan feed additif (pakan dan air minum)

  c. Kecukupan Nutrisi (1) Konsumsi pakan per ekor per hari (2) Evaluasi kecukupan nutrisi (3) Konversi pakan

5. Tata Laksana Pemeliharaan

  a. Perkandangan Tujuannya untuk mengetahui fungsi dan kondisi kandang yang digunakan. Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Ukuran dan jarak antar kandang (2) Bahan-bahan bangunan (3) Kontruksi atap dinding dan lantai (4) Kepadatan unggas (5) Gambar skema kandang

  Bila menggunakan battery perhatikan (1) Bahan (2) Macam kandang battery

  (3) Ukuran dan kepadatan battery (4) Gambarkan skema battery

  b. Brooding Management (pemeliharaan periode awal) Tujuan untuk mengetahui pemeliharaan awal yang perlu diperhatikan adalah : (1) Persiapan Kandang

  a. Kandang dibersihkan dan disucihamakan

  b. Tutup tirai

  c. Persiapan Brooder (2) Persiapan DOC datang

  0 Hidupkan pemanas dengan suhu 95 0 F (35 C), siapkan air minum (ditambah gula, vitamin dan antibiotik), siapkan pakan starter, hitung dan kontrol kondisi

  doc yang datang serta sesuaikan dengan floor space. (3) Pemanasan

  Pemanas disesuaikan dengan kebutuhan (4) Pemberian pakan dan air minum, pemberian pakan sedikit demi sedikit dan

  sesering mungkin. (5) Kontrol tirai dan perhatikan sirkulasi udara

  c. Growing Management (pemeliharaan periode pertumbuhan) (1) Kontrol bobot badan dan kepadatan unggas (2) Penangan litter

  Gunakan sekam yang telah difumigasi, litter sekam sering dibalik, liter sekam yang basah dikeluarkan. Siapkan sekam untuk pelebaran area atau untuk pengganti

  (3) Pindah kandang battery

  d. Laying Management (pemeliharaan periode bertelur) (1) Perhatikan macam dan ukuran kandang battery (2) Pengambilan telur dilakukan 2 – 3 kali sehari (3) Mengontrol pakan dan air minum (4) Pemberian antistresvitamin, obat-obatan dll. (5) Penambahan cahaya d. Laying Management (pemeliharaan periode bertelur) (1) Perhatikan macam dan ukuran kandang battery (2) Pengambilan telur dilakukan 2 – 3 kali sehari (3) Mengontrol pakan dan air minum (4) Pemberian antistresvitamin, obat-obatan dll. (5) Penambahan cahaya

6. Produksi

  Tujuan untuk mengetahui produksi atau hasil usaha peternakan unggas baik yang berupa telur maupun daging. Hal-hal yang perlu diketahui :

  a. Produksi Telur : (1) Jumlah total per hari dalam satuan butir, berat dan persentase (2) Hitunglah SP, HDP dan HHP (3) Jumlah telur rusah yang retak, pecah dan abnormal per hari

  b. Produksi pedaging (1) Bobot badan mingguan (2) Bobot rata-rata dan total penjualan

  c. Produk sampingan

7. Mortalitas

  Tujuan untuk mengetahui jumlah unggas yang mati, persentase mortalitas dan penyebabnya. Hal-hal yang diperhatikan :

  a. Jumlah kematian

  b. Penyebab kematian

8. Pasca Produksi

  a. Telur Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Kondisi gudang penyimpanan telur (suhu, kelembabab) (2) Tempat telur

  (3) Lama penyimpanan (4) Sortasi telur berdasar ukuran dan kondisi fisik (kotor, retak dll.) (5) Pengemasan telur (bahan, bentuk dan ukuran) (6) Pengiriman telur (7) Pengawetan telur

  b. Unggas Pedaging Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Pengiriman unggas hidup (sarana) (2) Sarana pemotongan unggas (bila ada) (3) Sortasi dan pengemasan daing (4) Pengawetan daging

9. Tinjauan Ekonomi

  a. Pemasaran Tujuan untuk mengetahui distribusi dan penjualan produk utama dan sampingan. Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Harga telur dan bobot hidup per kilogram (2) Harga produk sampingan (ayam afkir dan hasil sampingan) (3) Jalur pemasaran (4) Masalah dalam pemasaran

  b. Analisis Pendapatan Tujuannya untuk mengetahui pendapatan dari usaha peternakan. Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Penerimaan (out put)

  (a) Peternakan unggas

  1. Produk utama (telurunggas pedaging)

  2. Produk sampingan (unggas afkir, kotoran dan lain-lain)

  3. Kenaikan nilai ternak unggas

  (2) Pengeluaran (biaya)

  (a) Penyusutan modal (b) Sewa lahankandang

  (c) Bunga modal (d) Pajak (e) Tenaga kerja (f) Biaya pakan, obat dan vaksin (g) Biaya transportasi dan lain-lain

  (3) Pendapatan dihitung sebagai berikut :

  Pendapatan = penerimaan – pengeluaran (4) Efisiensi :

  (a) Penerimaan per rupiah biaya (RC ratio) (b) Rentabilitas

  c. Analisis Break Even Point (BEP)

  d. Harga pokok per kilogram produk

2. Ternak Perah

  Dalam melakukan kerja praktik ternak perah, mahasiswa perlu melakukan kegiatan rutin, insidental dan kegiatan penunjang.

  Kegiatan rutin pada usaha ternak sapi perah antara lain :

  a. Menyiapkan pakan, air minum dan pemberiannya

  b. Mememandikanmembersihkan ternak perah

  c. Membersihkan kandang, tempat pakan dan tempat air minum, serta lingkungannya.

  d. Melaksanakan pemerahan (bila diperbolehkan)

  e. Melakukan pencatatan harian tentang konsumsi pakan dan (konsentrat, hijauan dan feed

  suplement dan produksi susu)

  f. Melaksanakan penanganan susu

  Kegiatan insidental antara lain :

  a. Melaksanakan uji mutu susu, terutama uji BJ, alkohol dan kadar lemak dan lainnya

  b. Melaksanakan test mastitis

  c. Mengamati kesehatan ternak

  d. Memotong kuku dan tanduk d. Memotong kuku dan tanduk

  f. Mendeteksi birahi

  g. Membantu vaksinasi dan pengobatan, inseminasi buatan dan penanganan kelahiran

  Kegiatan penunjang lain :

  1. Pembuatan papan namarecording ternak perah

  2. Melengkapi buku recording

  3. Membantu perbaikan kandang

  4. Membantu kebersihan lingkungan

  5. Menjalin hubungan sosial dengan masyarakat

  Kegatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab agar diperoleh manfaat dan pengalaman yang memadai. Untuk penulisan laporan secara sistematik, kegiatan tersebut perlu dilengkapi tentang informasi wilayah dan kondisi usaha peternakan. Informasi tersebut adalah :

1. Identifikasi wilayah

  Tujuannya untuk mengetahui keadaan wilayah secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui : (a) Lokasi perusahaan (b) Iklim dan topografi (c) Populasi ternak di kecamatan

2. Identifikasi usaha peternakan

  Tujuannya untuk keadaan usaha peternakan secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui : (a) Nama usaha peternakannama peternak (b) Sejarah peternakan sapi perah (c) Struktur organisasi usaha peternakan dan koperasi (bila peternak menjadi anggota

  koperasi) (d) Jumlah dan jenis ternak (e) Sarana dan prasarana usaha peternakan sapi perah (f) Lay out usaha peternakan sapi perah

3. Bibit Sapi

  Tujuannya untuk mengetahui bibit sapi yang dipelihara. Hal-hal yang perlu diketahui : (a) Bangsa ternak perah (b) Sifat karakteristik (c) Performans

4. Pakan dan Pemberiannya

  Tujuan untuk rnengetahui pengelolaan pakan, sistem pemberian konsumsi dan kecukupan nutrisi. Hal-hal yana perlu diketahui :

  a. Pengelolaan pakan (1) Kebutuhan jumlah pakan per hari

  (2) Pernyimpanan pakanpergudangan (pemesanan, penyimpanan, distribusi ke

  kandang (3) Asal pakan (4) Komposisi pakan (5) Kandungan nutrisi bahan pakan.

  b. Sistem Pemberian pakan

  (1) Hijauan dilayukantidak dicacahtidak jumlah pemberian perekor, (2) Tempat pakan dan tempat air rninum serta pemberiannya. (3) Cara pemberian pakan (4) Frekuensi pemberian pakan dan air minurn (5) Feed suplement dan feed additif (pakan dan air minus)

  c. Kecukupan Nutrisi

  (1) Konsumsi pakan per ekor per hari (2) Evaluasi kecukupan nutrisi

5. Tatalaksana Permeliharaan

  a. Perkandangan

  Tujuan untuk mengetahui fungsi dan kondisi kandang yang digunakan. Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Ukuran dan macam kandang (2) Kontruksi dan bahan kandang

  (3) Tipe kandang (stal band, tail to tail, head to head) (4) Keadaan lantai kandang (5) Kepadatan kandang (6) Gaobar skeet kandang

  b. Perneliharaan Tuluan untuk mengetahui tatalaksana pemeliharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan : (1)

  Pembersihan kandang

  Pemerahan (khusus laktasi)

  Mernandikan ternak perah

  Pernberian pakan dan air minurn

  Pemberian exercise

  c. Reproduksi Tujuan untuk mengetahui reproduksi ternak perah. Hal-hal yang perlu diketahui : (1)

  Perkawinan (alam dan IB)

  Deteksi berahi

  Umnr pertarna dikawinkan

  Deteksi kebuntingan (NR, CR, SC)

  Calving interval

  Kelainan-kelainan (keaadalan birahi, kegagalan kebuntingan dan abortus, distokea)

  d. Recording Tujuan untuk mengetahui sejarah, produksi dan aspek lainnya. Hal-hal yang perlu diketahui : (1)

  Asal usul ternak ( nama, tanggal lahir dan tetua)

  Perkawinan, kebuntingan dan kelahiran

  Kesehatan dan parasit

  Produksi susu

  e. Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Ternak Tujuan untuk mengetahui usaha pencegahan penyakit.

  Hal-hal yang perlu diketahui : (1)

  Vaksinasi

  Sanitasi lingkunp,an

  Penyakt dan penanganannya

6. Pemerahan dan Produksi

  Tujuan untuk rnengetahui metode pemerahan, produks susu dan penanganannya, Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Persiapan dan kelengkapan pemerahan

  (2) Metode dan frekuensi pemerahan (3) Produksi susu per hari pemerahan (4) Kamar susu dan penanganan susu (5) Produksi total dalam usaha peternakan

7. Pasca Produksi

  Tujuannya untuk mengetahui pengelolaan pasca produksi ditingkat usaha peternak,

  kelompok atau koperasi: Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Penyimpanan susu ditingkat usaha peternakan (2) Penampungan susu (test BJ, test alkohol) (3) Pengolahan susu oleh masyarakatkoperasi (minuman, permen, tahu susu dan lain-

  lain) (4) Pengiriman susu ke konsumenindustri pengolahan susu (5) Jarak waktu tempuh dan frekuensi pengiriman

8. Tujuan Ekonomi

  a. Pemasaran

  (1) Harga jual susu per liter (2) Harga pedet dan pejantan yang digemukan (3) Harga induk afkir (4) Jalur pernasaran (5) Masalah dalam pemasaran

  b. Analisis pendapatan

  (1) Penerimaan (out put)

  1. Produk utama

  2. Produk sampingan (pedet, pejantan yang digemukan, induk afkir, kotoran dan

  lainnya)

  3. Kenaikan nilai temak perah

  (2) Pengeluaran (biaya)

  (a) Penyusutan modal. (b) Sewa lahankandang (c) Bunga modal (d) Pajak (e) Tenaga kerja (f) Biaya pakan, obat vaksin (g) Biaya transportasi dan lain-lain

  Pendapatan dihitung sebagai berikut :

  Pendapatan = Penerimaan - Pengeluaran

  (4) Efisiensi

  (a) Penerimaan per rupiah biaya (RC ratio) (b) Rentabilitas

  c. Analisis Break Event Point (BEP)

  d. Harga pokok per kilogram produk

BAGIAN 2 FORMAT PENGETIKAN

BAGIAN 2 FORMAT PENGETIKAN

  Format pengetikan meliputi bahan dan ukuran, pengetikan, pemberian nomor, penyajian tabel dan gambar, bahasa, penulisan nama, penunjukkan sumber.

A. Bahan dan Ukuran

  1. Bahan untuk sampul adalah kertas “buffalo” (tanpa diperkuat karton), bagian jilid tidak

  dilapis dengan pita plastik.

  2. Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas fakultas yaitu cokelat kulit sapi bali.

  3. Bahan untuk naskah adalah kertas HVS ukuran 70 gm2

  4. Ukuran naskah adalah kuarto : 21,25 x 28 cm

B. Pengetikan

  Cara pengetikan meliputi jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak tepi, jarak antar baris, alinea baru, awal kalimat, judul, sub juduldan rincian ke bawah.

1. Jenis huruf

  a. Jenis huruf yang digunakan MS Time New Roman 12 dengan spasi 2

  b. Jika dalam uraian (naskah) disisipkan istilah asing (bukan istilah Indonesia), maka istilah (kata-kata) itu ditulis dalam tanda petik ("); untuk istilah dari bahasa Latin diberi garis bawah (bukan tanda petik).

2. Bilangan dan satuan

  a. Bilangan ditulis dengan angka Arab. Bila suatu kalimat diawali dengan bilangan, maka bilangan tersebut ditulis dengan huruf. Demikian pula dalarn kalimat terdapat angka (bilangan) satu yang berdiri sendiri, bilangan itu ditulis dengan huruf.

  Contoh :

  Tiga bulan yang lalu harga satu buah buku adalah Rp. 100,-

  b. Bilangan desimal ditandai dengan tanda koma dan bilangan yang menyatakan ribuan, ditandai dengan titik.

  Contoh :

  Luas tanah garapan petani rata-rata adalah 0,25 hektar. Sewa tanah rata-rata adalah Rp. 250.000,- per hektar per musim

  c. Satuan dinyatakan atau ditulis dengan singkatan resminya, misalnya : cm; g; Rp. Tanda persen () bila digunakan dalam uraian (kalimat) harus dengan huruf (persen). Contoh :

  “Pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata adalah 2,31persen per tahun ".

  d. Tanda rasio ( ) dan tanda ( : ) dalam uraian atau naskah harus ditulis dengan huruf. Contoh : Jika pendapatan nasional total dibagi jumlah penduduk, maka diperoleh pendapatan nasional per kapita.

3. Jarak Baris

  a. Baris atau kalimat pertama di bawah judul bab, diketik pada jarak 4 spasi dari judul bab

  b. Baris pertama di bawah sub judul, diketik pada jarak 3 spasi dari sub judul

  c. Jarak antara 2 baris berurutan dalam uraian atau naskah, ketik pada jarak 2 spasi

  d. Huruf pertama kalimat-kalimat dalam naskah sesudah tanda-tanda : titik, titik dua, titik koma, ditulis pada ketukan ke tiga dari tanda-tanda itu.

4. Batas Tepi

  a. Naskah diketik dengan jarak sebagai berikut : (1) Dari tepi atas kertas = 4 cm (2) Dari tepi kiri kertas = 4 Cm (3) Dari tepi bawah kertas = 3 cm (4) Dari tepi kanan kertas = 3 cm

  (huruf terakhir yang terdekat ketepi kanan)

  b. Bagian tepi kanan ketikan naskah tidak harus lurus tetapi benar dalam memenggal kata-

  kata. Untuk memenggal kata-kata dalam uraian tidak boleh dengan rnemberi garis bawah pada huruf terakhir. Untuk memenggal kata-kata digunakan tanda penghubung (-), yang ditulis tepat di belakang huruf terakhir kata-kata yang dipenggal.

  Contoh :

  Analisis korelasi hanya menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antara 2 variabel (benar)

  Analisis korelasi hanya rnenunjukkan arah dan kekuatan hubungan antara

  2 variabel (salah)

5. Alinea Baru

  Huruf pertama setiap elinea baru, diketik mulai ketukan keenam dari tepi kiri naskah. Alinea terakhir tiap halaman naskah paling sedikit terdiri dari 3 baris dan kata terakhir tap halaman tidak boleh dipenggal.

6. Judul bab, sub judul, anak sub judul

  a. Judul bab diketik dengan huruf BESAR, semua pada halaman baru, dengan jarak dari tepi atas kertas 4 cm diletakkan simetrik terhadap sisi kiri dan kanan halaman naskah serta tidak diakhiri dengan titik.

  b. Judul Anak Bab diketik dengan jarak tiga spasi dari kalirnat terakhir bagian diatasnya,

  diletakkan simetrik terhadap sisi kiri dan kanan halaman naskah. Tiap kata sub judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata penghubung. Setiap kata diberi garis bawah dan tidak diakhiri dengan titik.

  c. Judul cucu bab diketik mulai dari tepi kiri halaman naskah. Hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar, tiap kata diberi garis bawah dan tidak diakhiri dengan titik.

  d. Judul Anak Cucu Bab Sub diketik mulai ketukan ke-6 dari tepi kiri halaman naskah, hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar. Kalimat selanjutnya mulai diketik dengan selang 2 ketuk.

7. Sistematika penomoran Bab :

  Bab 3 Anak Bab 3.1. Cucu Bab 3.1.1. Anak Cucu Bab (1), (2) dst

8. Rincian ke bawah

  Jika dalam naskah kerja praktek dimuat rincian ke bawah, di depan tiap rincian diberi nomor urut dengan angka Arab atau abjad. Garis penghubung

  tidak boIeh

  digunakan di depan tiap rincian.

  Contoh :

  Penggunaan tanah di desa tahun 1988 adalan sebagai berikut

  1. Usahatani

  2. Pekarangan

  3. Jalan desa

C. Pemberian Nomor Halaman

  Pemberian nomor meliputi nomor-nomor halaman, tabel dan gambar.

1. Nomor halaman

  a. Bagian Awal mulai dari halaman judal sampai dengan ringkasan, diberi nomor dengan angka Romawi kecil. Pada halaman judul, nomor halamon tidak ditulis tetapi diperhtungkan.

  b. Baglan Utama dan Bagian Akhir mulai dari halaman pendahuluan (Bab I) sampai dengan halaman terakhir diberi nomor dengan angka Arab.

  c. Halaman judul nomor halamannya tidak ditulis, tetapi diperhitungkan.

  d. Semua nomor halaman diketik pada jarak 1,5 cm dart tepi atas kertas dan 3 cm dan tepi kanan kertas.

2. Nomor tabel

  Semua tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Huruf “T” dari kata Tabel diketik pada ketukan ke 6 dari tepi kiri halaman naskah.

3. Nomor gambar

  Semua gambar yang dimuat diberi nomor urut dengan angka Arab. Judul (nama) gambar ditulis di bawah gambar atau grafik.

4. Nomor persarnaan

  Semua persamaan atau rumus, mulai dari persamaan pertama sampai dengan yang terakhir, direri nomor urut dengan angka Arab. Nomor persamaan atau rumus diketik di sebelah kanan persamaan atau rumus dan diketik di dalam tanda kurung.

  Contoh :

  Y 1 =a 1 +a 1 X i1 +a 2 X i2 +u 1 .................... (1) Y 1 =b 0 +b 1 X i1 +b 2 X i2 +v 1 ................... (2)

  E = LM ................................................... (3)

D. Tabel den Gambar

1. Tabel

  a. Judul tabel diketik di belakang nomor tabel. Judul tabel yang lebih dari satu baris, diketik dengan jarak satu spasi, tidak diakhiri dengan titik.

  b. Hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar, kecuali nama tempat yang dituIis sesuai dengan kaidah hahasa Indonesia.

  c. Tabel tidak boleh dipenggal. Jika tabel terlalu lebar, dibuat pada kertas melintang. Jika tabel terlalu lebar dan harus dilipat, maka tabel tersebut diletakkan pada lampiran.

  d. Jika tabel terlalu panjang, maka lanjutannya dapat dibuat pada halaman lanjutan (halaman berikutnya), dengan menuliskan kata “Lanjutan” dibagian atas tanpa judul tabel.

  e. Judul kolom tabel harus jelas dan antara kolom-kolom dalam tabel tidak diberi garis pemisah (garis tegak tidak ada)

  f. Bagian atas dan bawah tabel diberi batas dengan garis tebal (tidak putus-putus)

  g. Sumber yang diacu dalam tabel diketik di bawah garis batas bawah tabel dengan jarak

  2 spasi dari garis batas bawah tabel. Jika keterangan tabel tersebut lebih dari satu baris, maka diketik dengan jarak satu spasi dan diakhiri dengan titik. Keterangan di bawah tabel yang merupakan sumber data adalah hanya sumber kedua yang harus disebutkan. Jika semua keterangan atau angka-angka dalam tabel merupakan hasil olahan data primer, maka di bawah tabel tidak disebut.

  Sumber : Data primer diolah

2. Gambar

  a. Judul (nama) garnbar atau grafik ditulis dibelakang nomor gambar, diketik simetrik di bawah gambar, hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar kecuali nama tempat dan tidak diakhiri dengan titik„

  b. Gambar dibuat dengan tinta hitam, kecuali foto.

  c. Gambar yang terialu lebar dan harus dilipat, diletakkan pada larnpiran. Contoh tabel dan gambar ada pada Lampiran 5 dan 6.

E. Bahasa

1. Bahasa yang digunakan

  Bahasa yang digunakan dalam penulisan adalah bahasa Indonesia yang baku dan kalimat-kalimat disusun rnenurut kaidah bahasa Indonesia yang benar. Jika dalam kalimat- kalimat yang digunakan dalam uraian disisipkan kata asing (istilah asing) termasuk istilah dalam bahasa daerah, maka istilah asing tersebut ditulis dalam tanda

  petik (“.....”).

  Khusus untuk istilah dari bahasa Latin diberi garis bawah.

2. Bentuk kalimat

  Kalimat-kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau), dan dalam

  penyajian

  prakata, maka saya diganti dengan penulis. Bentuk kalimat pasif dalam penulisan lebih diutamakan. (a) Kalimat-kalimat dalam uraian tidak boleh diawali oleh kata sambung (dengan, dari,

  meskipun, dan, walaupun, dalam, sehingga, sedangkan). Kata-kata di bawah ini tidak boleh dipakai di awal kalimat.

  (b) Kata di mana yang merupakan terternahan dari bahasa Inggris :P4i ere, tidak boleti

  digunakan dadarn kalimat berita, karena tidak baku. Contoh :

  Pendapatan penduduk pedesaan relatif rendah, dimana kesempatan kerja di pedesaan sangat langka, sehingga pendapatan penduduk pedesaan sangat tergantung pada sektor pertanian. (salah) Pendapatan penduduk pedesaan relatif rendah, karena kesempatan kerja di pedesaan sangat langka, sehingga pendapatan penduduk pedesaan sangat tergantung pada sektor pertanian. (benar)

  (c) Kata daripada yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris than, harus digunakan

  secara tepat dan benar, yaitu untuk membandingkan dua hal (peristiwa), bukan untuk menunjukkan asal atau sasaran.

  Contoh :

  Pendapatan daripada petani relatif rendah. (salah) Pendapatan petani relatif rendah. (benar)

  Pendapatan petani lebih besar darpada pendapatan buruh tani. (benar)

  (d) Tiap kalimat dalam naskah mengandung arti yang lengkap, tidak rancu dan dapat berdiri

  sendiri. Contoh :

  Besar kecilnya bendapatan petani dipengaruhi oleh luas tanah garapan yang dimiiiki. (rancu) Besarnya pendapatan petani dipengaruhi oleh luas tanah garapan yang tidak dimiliki. (tidak rancu) Karena itu pemilikan tanah merupakan hal yang sangat penting di pedesaan. (tidak lengkap, tidak berdiri sendiri)

  (e) Tidak menggunakan kata tanya dalam kaiimat berita.

  Contoh :

  Ingin mengetahui sampai sejauh mana pengaruh perbedaan teknologi terhadap produktivitas usaha tani padi. (tidak tepat) Ingin mengetahui pengaruh perbedaan teknologi terhadap produktivitas usaha tani padi. (tepat dan efisien)

F. Penulisan Nama

  Penulisan nama meliputi penulisan nama pengarang yang diacu dalam uraian dan nama dalam daftar pustaka.

1. Nama penulis diacu dalam uraian

  a. Penulis satu orang dari nama terdiri dari satu kata, ditulis penuh. Contoh : Soenarto ditulis Soenarto

  b. Penulisan satu orang, nama terdiri dari dua kata atau lebih, ditulis nama terakhir. Contoh :

  Irlan Sujono ditulis Sujono John Babtiste Say ditulis Say

  sambung : dan Contoh :

  Mubyarto dan Soeratno, ditulis Mubyarto dan Soeratno.

  d. Penulis lebih dari dua orang, ditulis nama penulis pertama seperti pada (a), (b) dan (c) tersebut di atas, diikuti dkk. Contoh :

  Soekartawi, A. Soeharjo, Jonh D. Dillon J. Brian Hardaker, ditulis Soekartawi, dkk.

  e. Nama dengan garis penghubung untuk pengarang atau orang atau sebagai pengarang pertama karangan yang ditulis beberapa orang, ditulis sesuai dengan aslinya. Contoh :

  Silastin-Sutrisno, ditulis Sulastin-Sutrisno.

  f. Nama diikuti singkatan, ditulis sesuai dengan aslinya. Contoh :

  Pratiwi E.H. ditulis Pratiwi E.H.

2. Nama penulis dalam daftar pustaka

  Semua penulis yang diacu dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Singkatan dkk atau et al untuk karangan yang ditulis oleh lebih dari dua orang, tidak

  boleh digunakan.

  a. Penulis satu orang, nama terdiri satu kata penuh. Contoh :

  Mubyarto ditulis Mubyarto

  b. Penulis satu orang, nama terdiri dari dua kata atau nama terakhir diikuti koma dan singkatan nama di depannya. Contoh : Dow Mongkolsmai, ditulis Mongkolsmai, D. John Babtiste Say, dituits Say, J.B.

  c. Penulis dua orang, nama masing-masing terdiri dari satu kata, ditulis penuh dengan kata sambung : dan Contoh: Mubyarto dan Soeratno, ditulis Mubyarto dan Soeratno.

  d. Penulis lebih dari dua orang, nama masing-masing terdiri dari satu kata, ditulis semua (penuh) dan antara dua nama berurutan diberi koma, Contoh : Widodo, Slamet, Rahardjo ditulis Widodo, Slarnet, Rahardjo.

  e. Penulis lebih dari dua orang, nama masing-masing terdiri dari dua kata atau lebih,

  ditulis sebagai berikut : (1) Narna pengarang paling depan ditulis namaterakhir

  diikuti

  koma dan

  singkatan nama depan. (2) Nama pengarang berikutnya ditulis singkatan nama depan diikuti nama

  terakhir lengkap. Contoh :

  John L. Dillon, J. Brian Hardaker ….

  A. Soeharjo, ditulis Dillon J.H., J.B. Hardaker, A. Soeharjo

  f. Tiada nama atau tanpa nama, ditulis lembaga yana menerbitkan.

  g. Jika seorang penulis pada tahun yang sama menulis beberapa karangan dan semua diacu, maka nama penulis hanya ditulis satu untuk karangan pertama, untuk karangan kedua dan seterusnya nama penulis diganti dengan garis tebal serta di belakang tahun dtandai dengan huruf yang disusun secara alfabetis mutai karangan pertama. Contoh : Slamet. 1976 a. ______. 1976 b.

G. Penunjukkan Sumber

  Penunjukkan sumber pustaka meliputi penunjukkan sumber dalam uraian (naskah), dalam daftar pustaka, dalam gambar dan dalam tabel.

1. Penunjukkan sumber dalam uraian

  Cara menunjukkan sumber pustaka dapat dilakukan dengan beberapa cara, karena itu jika salah satu cara telah dipilih, maka untuk seluruh penulisan laporan kerja praktek penunjukkan sumber pustaka harus digunakan cara tersebut. (cara yang sama).

  Cara menunjukkan sumber pustaka dapat dilakukan sebagai berikut :

  a. Nama penuils pada bagian awal kalimat (1) Penulis satu orang Reksohadiprojo (1975) menjalankan usahanya tidak

  terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi. (2) Penulis dua orang. Sujono dan Birowo (1976) menyatakan bahwa Penerapan

  teknologi Baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani.

  (3) Penulis lebih dari dua orang.

  Soekartawi dkk (1979) menyatakan bahwa untuk memperoleh data yang terinci tentang penggunaan sumber daya pada usahatani kecil biasanya agak sulit.

  b. Nama penulis pada bagian tengah kalimat (1) Penulis satu orang.

  Perusahaan dalam menjalankan usahanya menurut Reksohadiprodjo (1975) tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi.

  (2) Penulis dua orang.

  Penerapan teknologi baru dalam usahatani padi menurut Sujono dan Birowo (1978) berhasil meningkatkan pendapatan petani

  (3) Penulis lebih dari dua orang.

  Untuk memperoleh data yang terinci tentang penggunaan sumberdaya pada usahatani kecil menurut Soekartawi dkk (1978) biasanya agak sulit.

  c. Nama penulis pada bagian akhir kalimat (1) Penulis satu orang.

  Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi (Reksohadiprodjo, 1976).

  (2) Penulis dua orang.

  Penerapan teknologi baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani (Sujono dan Birowo, 1976).

  (3) Penulis lebih dari dua orang.

  Biasanya agak sulit untuk memperoleh data yang terinci tentang penggunaan sumberdaya pada usahatani kecil (Sukartawi, dkk, 1984).

  Singkatan dkk harus digunakan dalam naskah bahasa Indonesia, sedangkan singkatan et al., digunakan untuk naskah yang ditulis dalam bahasa asing.

  d. Kutipan dari sumber kedua. Penulis asli dan penulis yang karangannya diacu, semua harus disebutkan. Contoh :

  Menurut Sujono dan Birowo (dalam Soebardi As, 1987) penerapan teknologi baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani.

  Untuk menghindari kemungkinan munculnya kutipan dari sumber kedua, sangat

  dianjurkan mahasiswa lebih mengutamakan kutipan dari sumber asli.

  e. Sumber pustaka lebih dari satu dalam satu kalimat (1) Jika nama penulis masuk dalam uraian, maka semua penulis dan tahun

  penerbitan dicantumkan secara kronologis. Contoh : Menurut Davis dan Heywood (1973), Heywood (1976), Shukla dan Misra (1979), studi mengenai kekerabatan merupakan bagian dari sistimatik.

  (2) Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, nama penulis dan tahun

  penerbitan yang disusun secara kronologis ditulis dalam tanda kurung (;) dan huruf pertama di belakang titik koma ditulis pada ketukan ketiga dari titik koma tersebut. Contoh : Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah pencoklatan permukaan irisan jaringan yang disebabkan reaksi oksida senyawa polifenol menjadi quinol yang berwarna coklat (Harisuseno, 1974; Wereing dan Philips, 1976; Bidwell, 1979).

2. Penunjukkan sumber dalam daftar pustaka

  Pada bagian akhir penulisan Laporan Kerja Praktek harus dicantumkan daftar pustaka, yang disusun menurut abjad nama penulis (pengarang). Cara penulisan daftar pustaka meliputi cara penulisan nama penulis, urutan penulisan dan cara pengetikan.

  a. Penulisan nama

  Nama penulis disusun menurut abjad dan nama penulis ditulis seperti pada butir Sub bahasan F.2. Singkatan dkk atau et al untuk karangan yang ditulis oleh lebih dari dua orang tidak boleh digunakan.

  b. Urut-urutan penulisan pustaka. (1) Buku teks

  Nama penulis, tahun terbit, jilid dan edisi bila ada, penerbit, kota tempat terbit. (2) Majalah ilmiah

  Nama penulis, tahun terbit majalah. Judul karangan; nama majalah dan nomor (volume), halaman majalah tempat karangan dimuat.

  (3) Kumpulan karangan

  Nama penulis asli, tahun terbit, judul karangan; dalam nama penyunting diikuti singkatan ed., judul karangan; penerbit dan kota tempat terbit.

  c. Pengetikan daftar pustaka (1) Baris pertama tiap pustaka diketik mulai dari tepi kiri halaman naskah. Baris

  kedua tiap pustaka (jika lebih dari satu baris), diketik mulai dari ketukan keenam.

  (2) Jarak antara dua baris berurutan pada tiap pustaka adalah satu spasi. (3) Jarak antara baris terakhir pustaka diatasnya dengan baris pertama pustaka

  berikutnya adalah dua spasi. (4) Judul karangan (pustaka) tiap kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata

  sambung yang ditulis dengan huruf kecil semua. Contoh daftar pustaka ada pada Lampiran 4.

3. Penunjukan sumber pada tabel

  Penunjukan sumber pada tabel dapat dilakukan dengan menuliskan kata : Sumber dibawah garis batas bawah tabel dengan jarak dua spasi dari garis batas bawah Tersebut. Jika sumber yang ditunjuk lebih dari satu, maka digunakan tanda : aster (), dan atau () dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan. Hanya sumber kedua yang disebut.

4. Penunjukan sumber pada gambar

  Penunjukan sumber pada gambar dilakukan dengan menuliskan kata : Sumber di bawah gambar seperti penunjukan sumber pada tabel.

  Contoh Halaman sampul depan

KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA

  LOGO UNSOED LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTAN EMBIE PRAMESTAWATI NIM D0A007151 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JEDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO 2013

  Contoh Halaman Judul Laporan Kerja Praktek

KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA

  Oleh :

INTAN EMBIE PRAMESTAWATI

  NIM D0A007151

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

  Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikuler Pada Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah

  Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JEDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO 2013

  Contoh Halaman Pengesahan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

KOTAMADYA SURAKARTA

  Oleh : INTAN EMBIE PRAMESTAWATI NIM D0A007151

  Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikuler Pada Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah

  Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

  Diterima dan disetujui Pada tanggal ………………….

  Pembimbing I

  Pembimbing II

  Ir. Dzoeharso BPW, M.Si

  Ir. Elly Tugiyanti, MP

  Pembantu Dekan I,

  Ketua Program Studi D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah

  Ir. Endro Yuwono, MS

  Ir. Dadang Mulyadi S, MS, Ph.D

  NIP.

  NIP.

  Contoh Surat Pernyataan Orisinalitas

SURAT PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

  : ………………………………………

  NIM

  : ………………………………………

  Angkatan

  : ………………………………………

  Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam menyasun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, tidak terdapat karya orang yang pernah diajukan untuk keperluan penulisan ilmiah di suatu perguruan tinggi, kecuali yang secara tertulis saya acu dalam naskah ini dan saya sebutkan dalam Daftar Pustaka.

  Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila pernyataan ini ada yang tidak benar saya bersedia dikenakan sanksi yang berlaku.

  Purwokerto, Yang menyatakan

  Contoh Daftar Pustaka :

DAFTAR PUSTAKA

  Andreson, J.R. 1976 a. Risk Efficient Monte Carlo Programming; A Manual Miscellaneous

  Publication No. 6 Departement of Agricultural Economics and Business Management; University of New England, Armidale.