DEFINISI DAN TUJUAN TASAWUF pdf
DEFINISI DAN TUJUAN TASAWUF
Dimas Cholis Alharis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Artikel ini akan mengkaji tentang “Defenisi dan Tujuan Tasawuf”.Kajian ini
menggunakan metode deskriptif analitis. Tasawuf dalam artian umum adalah sebuah ilmu akhlak
yang menuntun untuk lebih meningkatkan ibadah serta akhlak dengan penyucian diri untuk
mencapai puncak ketauhidan dan keimanan dihadapan-Nya. Ilmu tasawuf sebagai penuntun diri
untuk lebih menegakkan akhlak dan sifat yang suci. Banyak berbagai aliran tasawuf yang
berkembang dikalangan sufi terutama dikalangan daerah Sunni dan Syiah sebagai pusat
pembelajaran ilmu dan akhlak Islam, maka dari itu akan dibahas tentang berbagai aliran aliran
tersebut dengan umum dan terkait dengan ilmu tasawuf itu sendiri berdasarkan pendapat para
ulama-ulama sekarang yang berdasar pada ulama terdahulu dari sumber buku yang tepercaya.
DEFINISI TASAWUF
Menurut Dr.Jafar,MA, Definisi tasawuf adalah disiplin ilmu secara tulus yang berkaitan
dengan pemurnian jiwa rohani manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
Swt.Menurut pengkaji sendiri, Definisi tasawuf adalah ilmu yang dibuat guna mendekatkan diri
kepada Allah Swt, dengan memberikan ilmu penyucian jiwa rohani manusia dan menekankan
sunnah dikehidupan sehari-hari dengan menghilangkan nafsu kepada dunia yang berupa
keinginan dan hasrat akan dunia yang hanya sementara dan mengantinya dengan keinginan
mengumpulkan amalan dan pahala untuk di akhirat kelak. Didalam Buku “Gerbang Tasawuf”
karangan Dr.Jafar,MA di kitab Kasyf al-Mahjub, al-Hujwiri telah menjelaskan awal mula kata
tasawuf.Al-Hujwiri menjelaskan tentang awal mula kata tasawuf dalam empat istilah, antara
lain: Pertama,Istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf, yaitu wol.Oleh karena itu kaum sufi
mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba dan mereka disebut sufi. Kedua,Istilah tasawuf
berasal dari kata al-shaf, yaitu barisan pertama,bermakna kepada kaum sufi berada pada barisan
pertama akibat dari ketulusan hati kepada-Nya dan tertinggalnya bagian-bagian rahasia dalam
diri mereka di hadapan-Nya. Ketiga,Istilah tasawuf berasal dari kata ahl al shuffah karena para
sufi mengaku sebagai golongan ahl al-shuffah yang diridhoi Allah. Mereka disebut sufi akibat
sifat dan perilaku mereka yang mengikuti sifat dan perilaku orang orang yang tinggal di serambi
masjid(shuffah) pada masa Nabi Muhammad Saw. Keempat,Istilah tasawuf berasal dari kata alshafa , yaitu kesucian.Bermakna bahwa para kaum sufi telah mensucikan akhlak mereka dari
noda-noda terdahulu, dan akibat dari ketulusan dan kemurnian hati mereka serta kebijakan dan
kebersihan perilaku dan tindakan mereka.Kaum sufi telah menjaga diri mereka dari keinginan
serta nafsu dunia yang berlebihan serta fana,oleh karena itulah mereka disebut Sufi.
Menurut al-Taftazani, dari abad ketiga sampai abad keempat hijriah, aliran tasawuf terbagi
menjadi dua.Pertama,Tasawuf Sunni adalah aliran yang menuntut pengikutnya untuk selalu
memegang al-Quran dan Hadits serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan rohani
mereka dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut. Kedua, tasawuf falsafi adalah aliran
mengarah pada penjelasan ganjil (syathahat), memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan
kebanyakan menggunakan terminologi filosofis yang banyak memperngaruhi ajaran filsafat.
Meskipun belakangan ini muncul sebagai sebuah disiplin ilmu,tasawuf sebagai bagiandari
ilmu ilmu syariat telah dipraktikan pada zaman Nabi Muhammad Saw., sahabat dan tabiin yang
pada masa itu tasawuf masih berupa ibadah saja. Dari aspek tujuan,pelajar sufi (al-murid) harus
terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari tingkatan rendah sampai tertinggi (almaqamat) sampai mencapai kesempurnaan tauhid (al-tauhid) dan makrifat (al-makrifat).
TUJUAN TASAWUF
Para sufi telah merumuskan tujuan dari tasawuf. Ibn Khaldun menjelaskan bahwa puncak
perjalanan spiritual para pejuang jalan tasawuf setelah menjalani berbagai tingkatan rohani dan
spiritual (al-maqamat) merupakan kesuksesan tauhid dan makrifat. Seperti dikatakan alQusyairi, Ruwaim bin Ahmad pernah mengatakan bahwa kewajiban pertama dari Allah kepada
hamba-Nya adalah makrifah sebagaimana disebut dalam Q.S.al-Zariyat/51:56 bahwa jin dan
manusia diciptakan untuk li ya’budun yang diartikan Ibn Abbas sebagai li ya’rifun (makrifat
kepada Allah). Junaid al-Baghdadi menyatakan bahwa makrifah (ma’rifah) merupakan awal dari
kebutuhan hamba dari hikmah. Pernyataan sufi-sufi tersebut mendukung penegasan bahwa
tujuan bertasawuf adalah bermakrifat kepada Allah.
Pendapat kaum sufi tentang makna arti ketauhidan sebagai tujuan utama dari mazhab tasawuf
dapat dilihat dari pendapat mereka tentang tingkatan (al-maqam) tertinggi yang mungkin dicapai
oleh seorang sufi. Mereka membuat beberapa teori tentang al-maqam tertinggi tersebut sebagai
dampak dari perbedaan mazhab di antara mereka.Tasawuf dibagi menjadi dua mazhab, yaitu
tasawuf akhlaki/amali (berkembang di dunia Sunni) dan tasawuf falsafi (berkembang di dunia
Syiah).
Mayoritas sufi dari kalangan Sunni menegaskan bahwa al-maqam tertinggi yang dapat diraih
hanyalah tingkatan rida (al-ridha) dari seorang sufi. Sejumlah sufi beraliran tasawuf falsafi
mempunyai interpretasi berbeda dari mazhab aliran tasawuf Sunni. Kebanyakan sufi menilai
bahwa akal manusia tidak mampu mencapai hakikat Allah Swt., dan Alquran menjelaskan hati
yang damai dapat menutupi kelemahan akal manusia.
Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menjalankan al-islam dan al-iman,tetapi juga
merelalisasikan al-ihsan sebagai hierarki paling tinggi. Dalam Hadits Shahih al-Bukhari dan
Muslim, disebutkan hadist bahwa al-islam, al-iman, dan al-ihsan ketiga istilahnya membentuk
suatu hierarki beragama. Dalam merealisasikan kerangka al-ihsan umat islam dikehendaki
memantapkan ketauhidan dan ibadahnya dan mengimplementasikan tugasnya sebagai khalifahNya di muka bumi ini demi kebaikan dunia dan akhirat.
Tasawuf sebagai sebuah ilmu sangat bertujuan untuk memberi tuntunan dan penjelasan untuk
lebih mendekatkan diri kepada sang maha pencipta dengan memberikan penjelasan amalan
melalui penyucian akhlak serta hati untuk mencapai makrifaf dan ridho dari Allah Swt. Dalam
pendapat Ibn Khaldun yang mengulas tasawuf dalam kita Muqaddimahnya disiplin ilmu
diperlukan untuk tetap menekunkan ajaran ajaran islam melalui tingkatan tingkatan spiritual
yang dijalani kaum sufi untuk mencapai puncak keimanan kepada Allah Swt. Maka dengan itu
Tasawuf sangat penting untuk bertujuan menuntut kita untuk lebih berkhusyuk kepada Allah
Swt, dengan lebih menekuni sunnah dan hadits di kehidupan sehari-hari dengan menghilangkan
keinginan akan dunia yang fana dan menuntut untuk mengumpulkan amalan untuk akhirat dan
mendekatkan diri kepada Allah Swt, di dunia ini.
Foot Note:
1.Definisi Tasawuf dari buku“GERBANG TASAWUF”,Penulis : Dr.Ja’far,MA,Medan 2016,
halaman 18-21
2.Tujuan Tasawuf dari buku“GERBANG TASAWUF”,Penulis : Dr.Ja’far,MA,Medan 201,
halaman 24-25
PENUTUP
Dari berbagai penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu tasawuf itu adalah berupa
sebuah penjelasan mengenai pendekatan ajaran islam yang kebanyakan dilakukan dikalangan
sufi yang diperuntukkan tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., serta
menjaga aqidah serta iman untuk mencapai kemantapan tauhid dan memperoleh makrifat-Nya
yang diperuntukkan bagi orang orang beriman yang betul betul memikirkan dan
memperjuangkan akhirat dan tidak terlalu mementingkan dunia yang hanya fana belaka.Ilmu
tasawuf ini berguna juga untuk sebagai tiang pondasi untuk tetap mengukuhkan nilai nilai islam
dengan berdasarkan pada pendapat pendapat ulama terdahulu yang didasarkan pada karya karya
klasik yang bersumber dari para sahabat, tabiin, serta dari Rasulullah Saw., sendiri yang
memberikan penjernihan terhadap hati dan pikiran serta sifat manusia dan disebutlah mereka
sebagai golongan sufi yang berada di barisan pertama dihadapan Allah Swt.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Jafar.MA, Gerbang Tasawuf (Medan: Perdana Publishing, 2016) hal.18-28
Dimas Cholis Alharis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Artikel ini akan mengkaji tentang “Defenisi dan Tujuan Tasawuf”.Kajian ini
menggunakan metode deskriptif analitis. Tasawuf dalam artian umum adalah sebuah ilmu akhlak
yang menuntun untuk lebih meningkatkan ibadah serta akhlak dengan penyucian diri untuk
mencapai puncak ketauhidan dan keimanan dihadapan-Nya. Ilmu tasawuf sebagai penuntun diri
untuk lebih menegakkan akhlak dan sifat yang suci. Banyak berbagai aliran tasawuf yang
berkembang dikalangan sufi terutama dikalangan daerah Sunni dan Syiah sebagai pusat
pembelajaran ilmu dan akhlak Islam, maka dari itu akan dibahas tentang berbagai aliran aliran
tersebut dengan umum dan terkait dengan ilmu tasawuf itu sendiri berdasarkan pendapat para
ulama-ulama sekarang yang berdasar pada ulama terdahulu dari sumber buku yang tepercaya.
DEFINISI TASAWUF
Menurut Dr.Jafar,MA, Definisi tasawuf adalah disiplin ilmu secara tulus yang berkaitan
dengan pemurnian jiwa rohani manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
Swt.Menurut pengkaji sendiri, Definisi tasawuf adalah ilmu yang dibuat guna mendekatkan diri
kepada Allah Swt, dengan memberikan ilmu penyucian jiwa rohani manusia dan menekankan
sunnah dikehidupan sehari-hari dengan menghilangkan nafsu kepada dunia yang berupa
keinginan dan hasrat akan dunia yang hanya sementara dan mengantinya dengan keinginan
mengumpulkan amalan dan pahala untuk di akhirat kelak. Didalam Buku “Gerbang Tasawuf”
karangan Dr.Jafar,MA di kitab Kasyf al-Mahjub, al-Hujwiri telah menjelaskan awal mula kata
tasawuf.Al-Hujwiri menjelaskan tentang awal mula kata tasawuf dalam empat istilah, antara
lain: Pertama,Istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf, yaitu wol.Oleh karena itu kaum sufi
mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba dan mereka disebut sufi. Kedua,Istilah tasawuf
berasal dari kata al-shaf, yaitu barisan pertama,bermakna kepada kaum sufi berada pada barisan
pertama akibat dari ketulusan hati kepada-Nya dan tertinggalnya bagian-bagian rahasia dalam
diri mereka di hadapan-Nya. Ketiga,Istilah tasawuf berasal dari kata ahl al shuffah karena para
sufi mengaku sebagai golongan ahl al-shuffah yang diridhoi Allah. Mereka disebut sufi akibat
sifat dan perilaku mereka yang mengikuti sifat dan perilaku orang orang yang tinggal di serambi
masjid(shuffah) pada masa Nabi Muhammad Saw. Keempat,Istilah tasawuf berasal dari kata alshafa , yaitu kesucian.Bermakna bahwa para kaum sufi telah mensucikan akhlak mereka dari
noda-noda terdahulu, dan akibat dari ketulusan dan kemurnian hati mereka serta kebijakan dan
kebersihan perilaku dan tindakan mereka.Kaum sufi telah menjaga diri mereka dari keinginan
serta nafsu dunia yang berlebihan serta fana,oleh karena itulah mereka disebut Sufi.
Menurut al-Taftazani, dari abad ketiga sampai abad keempat hijriah, aliran tasawuf terbagi
menjadi dua.Pertama,Tasawuf Sunni adalah aliran yang menuntut pengikutnya untuk selalu
memegang al-Quran dan Hadits serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan rohani
mereka dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut. Kedua, tasawuf falsafi adalah aliran
mengarah pada penjelasan ganjil (syathahat), memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan
kebanyakan menggunakan terminologi filosofis yang banyak memperngaruhi ajaran filsafat.
Meskipun belakangan ini muncul sebagai sebuah disiplin ilmu,tasawuf sebagai bagiandari
ilmu ilmu syariat telah dipraktikan pada zaman Nabi Muhammad Saw., sahabat dan tabiin yang
pada masa itu tasawuf masih berupa ibadah saja. Dari aspek tujuan,pelajar sufi (al-murid) harus
terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari tingkatan rendah sampai tertinggi (almaqamat) sampai mencapai kesempurnaan tauhid (al-tauhid) dan makrifat (al-makrifat).
TUJUAN TASAWUF
Para sufi telah merumuskan tujuan dari tasawuf. Ibn Khaldun menjelaskan bahwa puncak
perjalanan spiritual para pejuang jalan tasawuf setelah menjalani berbagai tingkatan rohani dan
spiritual (al-maqamat) merupakan kesuksesan tauhid dan makrifat. Seperti dikatakan alQusyairi, Ruwaim bin Ahmad pernah mengatakan bahwa kewajiban pertama dari Allah kepada
hamba-Nya adalah makrifah sebagaimana disebut dalam Q.S.al-Zariyat/51:56 bahwa jin dan
manusia diciptakan untuk li ya’budun yang diartikan Ibn Abbas sebagai li ya’rifun (makrifat
kepada Allah). Junaid al-Baghdadi menyatakan bahwa makrifah (ma’rifah) merupakan awal dari
kebutuhan hamba dari hikmah. Pernyataan sufi-sufi tersebut mendukung penegasan bahwa
tujuan bertasawuf adalah bermakrifat kepada Allah.
Pendapat kaum sufi tentang makna arti ketauhidan sebagai tujuan utama dari mazhab tasawuf
dapat dilihat dari pendapat mereka tentang tingkatan (al-maqam) tertinggi yang mungkin dicapai
oleh seorang sufi. Mereka membuat beberapa teori tentang al-maqam tertinggi tersebut sebagai
dampak dari perbedaan mazhab di antara mereka.Tasawuf dibagi menjadi dua mazhab, yaitu
tasawuf akhlaki/amali (berkembang di dunia Sunni) dan tasawuf falsafi (berkembang di dunia
Syiah).
Mayoritas sufi dari kalangan Sunni menegaskan bahwa al-maqam tertinggi yang dapat diraih
hanyalah tingkatan rida (al-ridha) dari seorang sufi. Sejumlah sufi beraliran tasawuf falsafi
mempunyai interpretasi berbeda dari mazhab aliran tasawuf Sunni. Kebanyakan sufi menilai
bahwa akal manusia tidak mampu mencapai hakikat Allah Swt., dan Alquran menjelaskan hati
yang damai dapat menutupi kelemahan akal manusia.
Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menjalankan al-islam dan al-iman,tetapi juga
merelalisasikan al-ihsan sebagai hierarki paling tinggi. Dalam Hadits Shahih al-Bukhari dan
Muslim, disebutkan hadist bahwa al-islam, al-iman, dan al-ihsan ketiga istilahnya membentuk
suatu hierarki beragama. Dalam merealisasikan kerangka al-ihsan umat islam dikehendaki
memantapkan ketauhidan dan ibadahnya dan mengimplementasikan tugasnya sebagai khalifahNya di muka bumi ini demi kebaikan dunia dan akhirat.
Tasawuf sebagai sebuah ilmu sangat bertujuan untuk memberi tuntunan dan penjelasan untuk
lebih mendekatkan diri kepada sang maha pencipta dengan memberikan penjelasan amalan
melalui penyucian akhlak serta hati untuk mencapai makrifaf dan ridho dari Allah Swt. Dalam
pendapat Ibn Khaldun yang mengulas tasawuf dalam kita Muqaddimahnya disiplin ilmu
diperlukan untuk tetap menekunkan ajaran ajaran islam melalui tingkatan tingkatan spiritual
yang dijalani kaum sufi untuk mencapai puncak keimanan kepada Allah Swt. Maka dengan itu
Tasawuf sangat penting untuk bertujuan menuntut kita untuk lebih berkhusyuk kepada Allah
Swt, dengan lebih menekuni sunnah dan hadits di kehidupan sehari-hari dengan menghilangkan
keinginan akan dunia yang fana dan menuntut untuk mengumpulkan amalan untuk akhirat dan
mendekatkan diri kepada Allah Swt, di dunia ini.
Foot Note:
1.Definisi Tasawuf dari buku“GERBANG TASAWUF”,Penulis : Dr.Ja’far,MA,Medan 2016,
halaman 18-21
2.Tujuan Tasawuf dari buku“GERBANG TASAWUF”,Penulis : Dr.Ja’far,MA,Medan 201,
halaman 24-25
PENUTUP
Dari berbagai penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu tasawuf itu adalah berupa
sebuah penjelasan mengenai pendekatan ajaran islam yang kebanyakan dilakukan dikalangan
sufi yang diperuntukkan tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., serta
menjaga aqidah serta iman untuk mencapai kemantapan tauhid dan memperoleh makrifat-Nya
yang diperuntukkan bagi orang orang beriman yang betul betul memikirkan dan
memperjuangkan akhirat dan tidak terlalu mementingkan dunia yang hanya fana belaka.Ilmu
tasawuf ini berguna juga untuk sebagai tiang pondasi untuk tetap mengukuhkan nilai nilai islam
dengan berdasarkan pada pendapat pendapat ulama terdahulu yang didasarkan pada karya karya
klasik yang bersumber dari para sahabat, tabiin, serta dari Rasulullah Saw., sendiri yang
memberikan penjernihan terhadap hati dan pikiran serta sifat manusia dan disebutlah mereka
sebagai golongan sufi yang berada di barisan pertama dihadapan Allah Swt.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Jafar.MA, Gerbang Tasawuf (Medan: Perdana Publishing, 2016) hal.18-28