PENGAMATAN TERHADAP KELAYAKAN BERINVESTA ID

PENGAMATAN TERHADAP KELAYAKAN BERINVESTASI PADA PASAR MODAL
INDONESIA
(MELALUI PENGAMATAN UNDERVALUE DAN OVERVALUE TINGKAT
KEUNTUNGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA)
Proposal Penelitian
Jurusan Manajemen

Diajukan oleh:
Merry Cattrin Christianti
NBI: 211107273

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2014

USULAN PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

PENGAMATAN TERHADAP KELAYAKAN BERINVESTASI PADA PASAR MODAL
INDONESIA
(MELALUI PENGAMATAN UNDERVALUE DAN OVERVALUE TINGKAT KEUNTUNGAN

SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA)

Proposal Penelitian
Jurusan Manajemen

Di ajukan Oleh:
Merry Cattrin Christianti
NBI: 211107273

Telah di setujui:

Pembimbing :

Drs. Johanes Silalahi, MM

20 November 2014

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia perkembangan pasar modal sudah semakin pesat. Pasar modal sebagai lembaga
perantara berperan penting dalam menunjang perekonomian. Melalui pasar modal perusahaan dapat
memperoleh dana untuk melakukan kegiatan perekonomiannya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual saham kepada investor.
Adanya pasar modal dapat menghubngkan pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) dengan pihak
yang mempunyai kelebihan dana (investor). Kehadiran pasar modal juga memperbanyak pilihan sumber
dana. Fungsi pasar modal sebagai wahana kepemilikan saham juga sudah semakin berjalan dengan baik,
hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya situasi dan individu yang memiliki saham perusahaan yang
telah go public.
Investasi dalam saham merupakan pemilihan atau pembelian saham-saham perusahaan lain dengan tujuan
untuk memperoleh pendapatan diluar usaha pokoknya, maka bagi investor berinvestasi di pasar modal
diperlukan pertimbangan yang matang. Dengan melakukan investasi, dana merupakan hal penting yang
diperlukan oleh investor. Saat ini bentuk investasi yang sedang digemari masyarakat yaitu dengan
menanamkan dana dalam perusahaan yang terdaftar di bursa Efek, tetapi para investor diharapkan tidak
hanya memikirkan keuntungan yang di harapkan, namun juga harus memikirkan resiko yang mungkin
akan terjadi, karena kenyataan yang sering terjadi semakin besar return yang diharapkan, semakin besar
pua peluang resiko yang terjadi begitu pula sebaliknya. Sehingga para investor harus mepunyai sejumlah
informasi tentang harga saham agar bias mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak

untuk dipilih . salah satu informasi yang harus diketahui oleh investor yaitu laporan keuangan perusahaan.
Seseorang investor yang rasional dalam mengambil keputusan investasi saham didahului dengan proses
analisa terhadap laporan keuangan perusahaan yang menjual sahamnya melalui pasar modal. Analisa

terhadap laporan keuangan tersebut akan menggambarkan kinerja perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya. Dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan, investor ataupun calon investor
dapat melihat penggunaan modal dalam perusahaan. Investor dalam menilai harga saham akan
mempertimbangkan faktor-faktor yaitu secara faktor yang bersifat fundamental, faktor bersifat teknis, dan
faktor yang bersifat social, ekonomi dan politik.
Perkembangan pasar modal selain menambah sumber-sumber pengerahan dana masyarakat di luar
perbankan juga merupakan sumber dana, yang sangat potensial bagi perusahaan yang membutuhkan dana
jangka menengah dan jangka panjang. Sedangakan bagi masyarakat kehadiran pasar modal di Indonesia
merupakan alternatif investasi yang selama ini asih dirasakan sangat terbatas.
Salah satu cara agar investor tertarik untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan adalah dengan
meyakinkan para investor bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan baik, salah satunya melalui
laporan keuangan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dapat mengurangi
ketidakpastian ataupun resiko yang akan terjadi dalam melakukan investasi. Laporan keuangan pada
dasarnya merupakan sumber informasi bagi para investor, sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan investasi di pasar modal.
Kelayakan berinvestasi di bursa efek sangat di pengaruhi oleh berbagai aspek baik aspek financial

maupun aspek non financial. Adanya berbagai aspek yang ada peneliti mencoba mengangkat
permasalahan tentang keputusan investor dalam menginvestasikan dananya pada surat berharga saham
ditinjau dari tingkat pendidikan, jabatan dan pendapatan seseorang yang berkaitan dengan penggunaan
analisis fundamental dan analisis teknikal.
Bursa efek Indonesia merupakan tempat transaksi jual beli saham, yang pelakunya terdiri dari para
investor baik efek diperlukan informasi, baik informasi akuntansi yang dalam hal ini menggunakan
analisis fundamental maupun informasi non akuntansi dalam hal ini menggunakan analisis tehknikal.
Informasi akuntansi dimaksudkan sebagain informasi yang sifatnya keuangan (financial information).

Ketika seseorang investor atau calon investor individual mengambil keputusan untuk membeli saham
tertentu, tentunya sudah didasari atas hasil analisis saham. Tujuannya adalah untuk menentukan baik
kualitas prospek, maupun tingkat resiko dari suatu saham. Kurang atau tidak cukupnya informasi yang
digunakan dalam menganalisis prospek saham yang akan dibeli, akan menempatkan golongan ini pada
kategori spekulasi.
Posisi investor di bursa efek merupakan posisi kunci kegiatan bursa, oleh karena itu penelitian ini
mengarah pada ketika investor memutuskan kelayakan untuk melakukan investasi di pasar modal. Bagi
sebagian orang, perdagangan efek harus di artikan sebagai kegiatan investasi. Mereka berangkat dari
argumentasi bahwa semua investor adalah rasional. Keputusan investasi dari seseorang investor yang
rasional didahului oleh suatu proses analisis terhadap variable yang secara fundamental di perkirakan
akan mempengaruhi harga efek. Para investor di pasar modal harus menyadari, bahwa bermain di pasar

modal tidak selamanya member keuntungan, tetapi kemungkinan akan terjadi sebaliknya, yaitu harus
menanggung kerugian. Keuntungan maupun kerugian yang terjadi tergantung pada kemampuan investor
dalam menganalisis informasi yang ada. Dalam hal peranan pialang atau broker adalah sangat penting
dalam memberikan bantuan kepada investor untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan,
sebagai pedoman untuk analisis-analisis yang akan dilakukan.
Kelayakan untuk berinvestasi di bursa efek sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek financial maupun
aspek non financial. Adanya berbagai aspek yang ada peneliti mencoba mengangkat permasalahan
tentang keputusan investor dalam menginvestasikan dananya pada surat berharga saham ditinju dari
tingkat pendidikan, jabatan, dan pendapatan seseorang yang berkaitan dengan penggunaan analisis
fundamental dan analisis teknikal.
Sehubungan dengan pengamatan terhadap penilaian saham dalam suatu perusahaan penulis memaparkan
penilitan sebelumnya yang diteliti oleh Erna Retna Rahadjeng yang berjudul Penelitian Harga Wajar
Saham Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah

membuktikan bahwa harga saham dalam kondisi overvalue atau undervalue. Untuk mengetahui dan
menguji, membadingkan dan menghitung harga wajar saham perusahaan manufaktur dengan berbagai
metode yang ada. Untuk menjawab tujuan di atas akan di lakukan secara bertahap yaitu untuk
membuktikan bahwa harga saham dalam kondisi overvalue atau undervalue digunakan analisis
fundamental dengan mengukur tiga variabel yaitu EPS, PER, dan ROI, sedangkan untuk menjawab tujuan
kedua yaitu untuk mengetahui dan menguji secara empiris factor-faktor yang menentukan harga wajar

saham dalam kondisi overvalue dan undervalue adalah dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil
analisis data diperoleh dari perusahaan manufaktur bahwa untuk menilai harga wajar saham dengan
berbagai metode masih perlu dilakukan pembuktian metode karena selama penelitian masih belum ada
kesamaan hasil perhitungan nilai wajar saham pada perusahaan manufaktur selama tahun 2000 sampai
2007. Hal ini peneliti membuat konsep untuk menghitung nilai wajar saham dengan motode analisis
fundamental yang dikombinasikan. Harapan peneliti agar terbentuknya harga wajar saham dapat
membantu investor dalam berinvestasi di pasar modal dengan harga saham yang wajar.
Sedangkan penelitian yang sekarang penulis menggunakan analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Dan dalam penelitian ini penulis mengunakan tiga puluh perusahaan manufaktur dibidang consumer good
industry yang listing di bursa efek Indonesia. Perusahaan manufaktur tersebut adalah Akasha Wira
Internasional Tbk, Aqua Golden Missippi Tbk, CahayaKalbar Tbk, Davomas Abadi Tbk, Delta Djakarta
Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Mayora Indah Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, Prasidha Aneka
Niaga Tbk, San Paekar Laut Tbk, Siantar TOP Tbk, Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Ultra Jaya Milk Tbk,
BAT Indonesia Tbk, Bentoel Internasional Inv. Tbk, Gudang Garam Tbk, HM Sampoerna Tbk, BristolMyers Squibb Indonesia Tbk, Darya-Varia Laboratoria Tbk, Indofarma Tbk, Kalbe Farma Tbk, Kimia
Farma Tbk, Merck Tbk, Schering Plough Indonesia Tbk, Tempo Scan Pacific Tbk, Mandom Indonesia
Tbk, Mustika Ratu Indonesia Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Langgeng Makmur Plastic I Tbk. Dan data
yang digunakan penulias mengambil selama tiga bulan tahun 2009.

Penulis menggunakan perusahaan manufatur karena perusahaan tersebut sudah terdaftar di bursa efek
Indonesia sehingga memudahkan penuis untuk mengadakan penelitian di perusahaan manufaktur tersebut.

Analisis Capital Asset Princing Model adalah suatu teori tentang penerapan harga aktiva yang tingakt
pengambilan dari aktiva atau surat berharga tersebut sebesar tingkat suku bunga bebas resiko ditambah
dengan faktor penyesuaian sebesar risk premium dikalikan dengan resiko sistematik aktiva tersebut.
Analisis CAPM ini berguna untuk menaksir tingkat keuntungan yang layak atas suatu saham.
Konsep analisi CAPM didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal adalah efisien. Dalam pasar modal
yang efisien jumlah saham yang diperdagangkan dan jumlah perusahaan yang memperdagangkan saham
di bursa efek sangat banyak. Hal ini menyebabkan semua surat berharga dapat dibagi-bagi secara
sempurna dan aktiva dapat diperjualbelikan setiap saat sehingga investor dapat melakukan diversifikasi
sekuritas hingga satuan terkecil setiap saat.
Penggunaan analisis CAPM dalam menentukan nilai suatu saham didasarkan pada asumsi bahwa beta
perusahaan yang akan diteliti harus relative kecil. Hal ini disebabkan seorang investor yang rasional pasti
akan menghindari resiko yang timbul dalam hal ini dicerminkan oleh beta. Salah satu faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya beta adalah mudah tidaknya perusahaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian.
Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraukan tersebut, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah saham-saham yang berkategori undervalue mampu memberikan pengaruh positif

terhadap average abnormal return dan cumulative abnormal return
2. Apakah saham-saham yang berkategori overvalue mampu memberikan pengaruh positif terhadap
average abnormal return dan cumulative abnormal return

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah saham-saham yang berkategori undervalue mampu memberikan
pengaruh positif terhadap average abnormal return dan cumulative abnormal return
3. Untuk mengetahui apakah saham-saham yang berkategori overvalue mampu memberikan
pengaruh positif terhadap average abnormal return dan cumulative abnormal return

1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi masukan kepada para investor
dalam mengambil penilaian suatu harga saham khususnya untuk perusahaan manufaktur yang
listing di bursa efek Indonesia.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
dan pengetahuan khususnya mengenai pengamatan terhadap kelayakan berinvestasi pada pasar
modal Indonesia dan dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada penulisan

sebelumnya
3. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pada perpustakaan khususnya UNTAG
Surabaya pada peneliti berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Pasar Modal
2.1.2 Jenis-jenis Pasar Modal di Indonesia
Menurut (Sunariyah, 1997:10-13)
4 Macam
2.1.3 Peranan Pasar Modal
Menurut (sunariyah, 1997:5)
4 Macam
2.1.4 Pelaku Utama Pasar Modal
Menurut (Marzuki Usman, 1997:41)