RESUME PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN DAN P

RESUME PEMISAHAN PIGMEN DALAM DAUN DAN PENETAPAN
KANDUNGAN KLOROFIL

Setiap tumbuhan memiliki pigmen yang berbeda-beda dan kandungan
klorofil yang berbeda pula. Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada
tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses
fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya
dengan gelombang yang berlainan (berfluoresensi). Sifat kimia klorofil, antara
lain tidak larut dalam air melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar
seperti etanol dan kloroform, inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam
suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin
yang berwarna coklat. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya di
bagian merah (600-700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau (500-600
nm). Sedangkan cahaya berwarna biru diserap oleh karotenoid. Karotenoid
membantu menyerap cahaya, sehingga spektrum cahaya matahari dapat
dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang diserap oleh klorofil b dan
karotenoid diteruskan kepada klorofil a untuk digunakan dalam proses fotosintesis
(Ai dan Banyo, 2011)
Pigmen antosianin memiliki kepolaran yang relatif sama dengan etanol
dan methanol yaitu sama-sama bersifat polar. Tingkat kepolaran etanol maupun

methanol sama hanya saja dibedakan dari nilai kontanta dielektriknya. Polaritas
sering diartikan sebagai adanya pemisahan kutub muatan positif dan negatif dari
suatu molekul sebagai akibat terbentuknya konfigurasi tertentu dari atom-atom
penyusunnya. Keadaan ini menyebabkan molekul tersebut dapat tertarik oleh
molekul lain yang juga mempunyai polaritas yang sama baik kadar antosianin
maupun jenis pelarut. Besarnya polaritas dari suatu zat pelarut mempunyai
hubungan tegak lurus dengan besarnya konstanta dielektriknya (ε). Nilai
konstanta dielektrik etanol adalah 33 dan methanol 30. Kelarutan antosianin
dengan jumlah yang lebih besar dalam etanol dapat dipengaruhi oleh terikatnya

gula dengan pigmen antosianin akibat adanya glikosilasi pada struktur antosianin
dapat meningkatkan stabilitas antosianin (Moulana, 2012).
Suhu berpengaruh terhadap kestabilan warna dari antosianin, semakin
meningkatnya suhu pemanasan dapat mengakibatkan hilangnya glikosil pada
antosianin akibat hidrolisis ikatan glikosidik. Aglikon yang dihasilkan kurang
stabil dan menyebabkan berkurangnya intensitas warna dari antosianin seiring
dengan meningkatnya derajat pemanasan. Antosianin stabil memberikan warna
merah orange pada pH rendah, sedangkan dalam suasana basa antosianin
berwarna biru-ungu atau kadang-kadang kuning (Hardiyanti dkk., 2013)
Kurniawan dkk. (2010) menyatakan bahwa kandungan klorofil total dan

karotenoid diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri dengan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang 646 nm, dan 663 nm. Setelah didapat
nilai absorbansi maka kandungan klorofil dapat dihitung menggunakan rumus :
Klorofil a

= 12,21 A663 + 2,81 A646 mg/l

Klorofil b

= 20,13 A646 + 5,03 A633 mg/l

Klorofil total = 17,3 A646 + 7,18 A663 mg/l
Faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil antara lain umur tanaman,
umur daun, morfologi daun serta faktor genetik. Umur daun dan tahapan fisiologis
suatu tanaman merupakan faktor yang menentukan kandungan klorofil. Tiap
spesies dengan umur yang sama memiliki kandungan kimia yang berlainan
dengan jumlah genom yang berlainan pula. Hal ini mengakibatkan metabolisme
yang terjadi juga berlainan terkait dengan jumlah substrat maupun enzim
metabolismenya (Setiari dan Nurchayati, 2009).


DAFTAR PUSTAKA

Ai, N. S. dan Y. Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air pada Tanaman. Ilmiah Sains, 11(2) : 166-173.
Hardiyanti, Y., D. Darwis, dan A. Santoni. 2013. Ekstraksi dan Uji ANtioksidan
Senyawa Antosianin dari Daun Miana (Coleus scutellarioides L (Benth).)
serta Aplikasi pada Minuman. Kimia Unand, 2(2) : 44-50.
Kurniawan, M., M. Izzati, dan Y. Nurchayati. 2010. Kandungan Klorofil,
Karotenoid, dan Vitamin C pada Beberapa Spesies Tumbuhan Akuatik.
Buletin Anatomi dan Fisiologi, 18(1) : 28-40.
Moulana, R., Juanda, S. Rohaya, dan R. Rosika. 2012. Efektivitas Penggunaan
Jenis Pelarut dan Asam dalam Proses Ekstraksi Pigmen Antosianin Kelopak
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L). Teknologi dan Industri Pertanian
Indonesia , (4)3 : 20-25.
Setiari, N. dan Y. Nurchayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada
Beberapa Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement.
Bioma , 11(1) : 6-10.