PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MADRASAH BER

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
MADRASAH BERBASIS CUSTOMER DAN MODEL
SIKAP FISHBEIN
Mundir
Pascasarjana IAIN Jember
E-mail: mundzirrosyadi@gmail.com

Abstract
Research in the form of survey is aimed at making comparisons between the
internal aspects of belief on the condition of Government Elementary School
Nurul Athhar Kebonsari Benculuk Cluring Banyuwangi in East Java with
aspects of internal evaluation, external aspect of belief with external aspects
evaluation, internal aspect of belief with the external aspects of belief, the
internal aspects of evaluation with external aspects of evaluation, and to know
the different aspects of belief and evaluation aspects of internal customers
and external customers. The survey was conducted using analytical models
Fishbein. A survey of 30 customers showed different aspects of belief and
evaluation aspects of internal customers and external customers. The survey
results have implications for the necessity of minimizing the differences for the
sake of fulilling the expectations of internal and external customers to an
educational institution, in order to realize improved service quality madrasah.

Kata Kunci : Kepercayaan internal dan Eksternal, Evaluasi, Pelanggan
PENDAHULUAN
Apabila lembaga pendidikan dianalogikan dengan sebuah
perusahaan, maka wali peserta didik dan atau calon wali peserta didik
(sebagai pihak eksternal) adalah konsumen; kepala sekolah, tenaga
pendidik, dan tenaga kependidikan (sebagai pihak internal) adalah

Mundir: Peningkatan Mutu .................
pengelola perusahaan; sedangkan pembelajaran dan output pembelajaran
adalah produk atau jasa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Selanjutnya produk atau jasa tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh
pihak eksternal tetapi juga pihak internal.1
Kebutuhan wali atau calon wali peserta didik akan jasa layanan
pembelajaran dan output pembelajaran, dapat diketahui melalui berbagai
hal yang mempengaruhi tingkah laku mereka. Terdapat banyak pilihan
layanan yang ditawarkan oleh sejumlah lembaga pendidikan yang berbeda.
Oleh karena itu, pengelola sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi
pada pemuasan harapan wali peserta didik , haruslah dapat mengantisipasi
perilaku tersebut dalam memilih sebuah lembaga pendidikan untuk
putra-putri mereka. Untuk itu diperlukan suatu alat analisis yang dapat

menjelaskan perilaku wali peserta didik dan calon wali peserta didik
dalam memilihan sebuah lembaga pendidikan.
Pengelola sebuah lembaga pendidikan (kepala sekolah, tenaga
pendidik, dan tenaga kependidikan) seharusnya berpijak pada 8 standar
yang ditetapkan pemerintah dalam Standar Nasional Pendidikan.2 Atas
dasar 8 standar ini, lembaga pendidikan harus senantiasa dievaluasi dalam
rangka mengawal penjaminan dan pengendalian mutu melalui tiga program
secara terintegrasi, yaitu evaluasi, akreditasi, dan sertiikasi.3 Realitas di
lapangan menunjukkan bawah kedelapan standar tersebut merupakan
dasar pijakan untuk meningkatkan, menjamin, dan mengendalikan mutu
pendidikan. Hasil penelitian Solehan, menunjukkan bahwa peningkatan
1

Ria Fitriani Hapsari.. “Analisa Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan
Pelanggan pada Lembaga Pendidikan Alfabank di Surakarta”. (Surakarta: Fakultas
Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009), 5.
2
SNP memuat 8 standar yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan,
yaitu: standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga
kependidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan;

dan standar penilaian pendidikan
3
Amat Jaedun, Benchmarking “Standar Mutu Pendidikan”. Makalah disajikan
pada seminar nasional pemanfaatan hasil penelitian penilaian untuk peningkatan mutu
pendidikan, di Hotel Salak, Bogor, Tanggal 26-27 Desember 2011. (Bogor: Pusat
Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud, 2011), 1.

354 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
mutu pendidikan dapat dilakukan melalui sejumlah siasat (strategi),
program, dan aktiitas. Siasat (strategi) meliputi: rapat rutin bulanan,
pemberian job description, dan penyusunan aturan tata tertib sekolah.
Program meliputi: peningkatan mutu pendidik, peningkatan prestasi
peserta didik , peningkatan prestasi nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah,
dan peningkatan sarana prasarana. Aktiitas meliputi: penugasan mengajar
mata pelajaran kepada tenaga pendidik sesuai latar belakang pendidikan
kualiikasi S1, optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana pendidikan
yang ada, penciptaan iklim dan lingkungan madrasah masyarakat yang
kondusif, dan mencari dukungan pemerintah.4

Di sisi lain, pengelola sebuah lembaga pendidikan harus pula
memperhatikan model pembelajaran yang diprediksi dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan para wali atau calon wali peserta didik sebagai
pelanggan (customers). Pengelola perlu senantiasa melakukan evaluasi
dan inovasi terhadap pembelajaran dan output pembelajaran sebagai
bentuk produk yang dipasarkan, agar customers merasa puas setelah
menikmati, merasakan, dan atau bahkan membandingkan dengan produk
(pembelajaran dan output) pembelajaran dari lembaga pendidikan yang
lain. Karena itu, pengelola lembaga pendidikan dihadapkan pada sejumlah
permasalahan yang kompleks terkait dengan semakin banyaknya jumlah
lembaga pendidikan yang menjadi kompetitor yang juga menawarkan
produk yang sama, serta dituntut untuk memperhatikan harapan customers
internal (pendidik dan tenaga kependidikan) maupun eksternal (wali atau
calon wali peserta didik ) yang dapat berubah sewaktu-waktu.5
Atas dasar konteks tersebut, perlu diperhatikan sejumlah faktor
yang mempengaruhi customers dalam menentukan pilihan terhadap sebuah
Solehan. 2014. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri
Muara Enim. Artikel dalam Conciencia, Jurnal Pendidikan Islam Vol 14, No. 2, Tahun
2014. ISSN 1412-2545. (Palembang: Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden
Fatah), 10.

5
Hasil wawancara dengan kepala madrasah (Bapak Muslih, S.Pd.I) dan waka
kurikulum (Bapak Muhammad Mudhoir, M.Pd.I), Sabtu 16 Januari 2016 di kantor
MI Nurul Athhar
4

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 355

Mundir: Peningkatan Mutu .................
lembaga pendidikan. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1) kompetensi
pendidik yang meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian; 2) Kompetensi kepala madrasah yang meliputi kompetensi
manajerial, kewirausahaan, dan supervisi; 3) Sistem pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Athhar (MINA) meliputi input, proses,
dan evaluasi; 4) Sarana prasarana MINA yang meliputi ruang kantor,
ruang kelas, perpustakaan, sarana olah raga, tempat parkir, toilet, dan
halaman; dan 5) Lingkungan yang meliputi asri dan rindang, keamanan,
dan kebersihan. Kelima faktor inilah yang dijadikan dasar evaluasi dan
penilaian terhadap mutu pendidikan MINA melalui penelitian dengan
judul “Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Berbasis Customer dan

Model Sikap Fishbein”
TELAAH PUSTAKA
1. Peningkatan Mutu Pendidikan
Pendidikan yang bermutu merupakan impian semua pemerhati
dan pengelola pendidikan, baik pihak swasta maupun pemerintah, dalam
rangka memfasillitasi lahirnya generasi terdidik yang mampu bersaing
di tingkat regional maupun internasional.6 Terkait mutu pendidikan,
pemerintah telah menerbitkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang di
dalamnya termuat kriteria minimal, tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP memuat 8
standar yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan: standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Selanjutnya, untuk
penjaminan dan pengendalian mutu (quality assurance) pendidikan sesuai
dengan SNP dilakukanlah evaluasi, akreditasi, dan sertiikasi.7
Kemendikbud. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019
(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), 2.
7
Permen RI, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Pasal

2, ayat 1 dan 2. Baca pula Kemendikbud, Pedoman Akreditasi: Akreditasi Bermutu
untuk Pendidikan Bermutu, Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
6

356 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
Proses evaluasi terhadap seluruh aspek pendidikan harus diarahkan
pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan
bermutu, serta memberdayakan mereka yang dievaluasi sehingga
menghasilkan lulusan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Standardisasi pendidikan memiliki makna sebagai upaya penyamaan
arah pendidikan secara nasional, upaya ini mempunyai keleluasaan dan
keluwesan dalam implementasinya. SNP harus dijadikan acuan oleh
pengelola pendidikan, dan di sisi lain menjadi pendorong tumbuhnya
inisiatif dan kreativitas untuk mencapai standar yang ditetapkan melalui
program akrediasi.
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan atau
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (UU Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1 ayat 22). Akreditasi sekolah

atau madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap
kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan
dalam bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Kelayakan program dan
atau satuan pendidikan mengacu pada SNP. SNP adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh karena itu, SNP harus dijadikan acuan guna
memetakan secara utuh proil kualitas sekolah atau madrasah.
Kegiatan akreditasi diharapkan menjadi pendorong untuk
menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan pendidikan, serta
dapat memberikan arahan untuk melakukan penjaminan mutu sekolah
atau madrasah yang berkelanjutan, serta terus berusaha mencapai mutu
yang diharapkan. Proses akreditasi dilakukan secara berkala dan terbuka,
dengan tujuan untuk membantu dan memberdayakan program dan
satuan pendidikan agar mampu mengembangkan sumber dayanya dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengingat pentingnya akreditasi
sebagai salah satu upaya untuk menjamin dan mengendalikan kualitas
Kompleks Kemdikbud, 2014), 3-6

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 357


Mundir: Peningkatan Mutu .................
pendidikan, pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Sekolah/
Madrasah (BAN-S/M). Pelaksanaan akreditasi oleh BAN-S/M didasarkan
atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional khususnya pasal 60, serta Peraturan Pemerintah tentang Standar
Nasional Pendidikan. Pada pasal 86 dalam Peraturan Pemerintah tentang
Standar Nasional Pendidikan dinyatakan hal-hal sebagai berikut:
1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan atau satuan
pendidikan.
2) Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh
pemerintah untuk melakukan akreditasi.
3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 sebagai
bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara objektif, adil,
transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen
dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Selanjutnya pada pasal 91 ayat (1) disebutkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan

mutu pendidikan. Bahkan Permendiknas nomor 63 tahun 2009 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dengan tegas menyatakan bahwa
semua satuan atau program pendidikan wajib mengikuti akreditasi yang
diselenggarakan oleh BAN-S/M, BAN-PT, atau BAN-PNF sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
Sertiikasi adalah proses pemberian sertiikat oleh pemerintah
kepada lembaga sekolah sebagai bukti hasil akreditasi yang telah dilakukan.
Sertiikat tersebut mencantumkan hasil akreditasi dalam bentuk huruf,
yaitu A, B, atau C. Hasil akreditasi sekolah atau madrasah bermanfaat
sebagai berikut:
1) Acuan dalam upaya peningkatan mutu dan rencana pengembangan
sekolah atau madrasah.
2) Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja
358 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
warga sekolah atau madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, dan program sekolah atau madrasah.
3) Motivator agar sekolah atau madrasah terus meningkatkan mutu
pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di

tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan
internasional.
4) Bahan informasi bagi sekolah atau madrasah untuk mendapatkan
dukungan dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta dalam
hal profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.
5) Acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan kewenangan
sekolah atau madrasahsebagai penyelenggara ujian nasional.
Pada intinya, upaya peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas
dari implementasi sistem penjaminan mutu (quality assurance). Penjaminan
mutu pendidikan atau layanan pendidikan perlu dilakukan karena mutu
dari pendidikan atau layanan yang diberikan sangat mungkin menghadapi
resiko tidak sesuai (lebih rendah) dari standar minimal. Sebagian lulusan
(output) yang dihasilkan atau layanan yang diberikan oleh sebuah institusi
pendidikan, mutunya mungkin lebih rendah dari standar minimal (SNP)
yang telah dipersyaratkan.8
2. Sikap Konsumen/Pelanggan
Lembaga pendidikan dapat dipandang sebagai sebuah perusahaan,
yaitu perusahaan yang menghasilkan jasa berupa layanan di bidang
pembelajaran dan output pembelajaran. Wali atau calon wali peserta didik
adalah pelanggan (customers) dengan sikap dan perilaku uniknya. Cukup
banyak pakar yang mengemukakan teori tentang sikap. Salah satunya
adalah Krech dan Crutch Field, yang berpendapat bahwa sikap adalah
suatu organisasi yang abadi tentang motivasi, emosi, persepsi, dan proses
kognitif mengenai beberapa aspek lingkungannya.9 Fishbein & Ajzein
berpendapat, sikap merupakan suatu kecenderungan yang terpelajari
Amat Jaedun, Benchmarking Standar Mutu Pendidikan. …,2
Krech, D & Crutchield, R. S. Theory and Problems in Social Psychology. (New
York: McGraw-Hill 1984), 152
8

9

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 359

Mundir: Peningkatan Mutu .................
dalam memberikan respon menguntungkan atau tidak menguntungkan
secara konsisten mengenai objek tertentu.10 Sedangkan Loudon dan
Bitta berpedapat, sikap merupakan penilaian positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, setuju atau tidak setuju dari
perasaan seseorang terhadap suatu objek.11
Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
objek apakah disukai atau tidak. Sikap menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat objek tersebut. Teoriteori sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu
produk akan mempengaruhi perilaku atau tindakan konsumen terhadap
produk tersebut. Para pemasar berkepentingan untuk mengetahui sikap
konsumen terhadap produk yang dipasarkannya, kemudian merumuskan
strategi untuk mempengaruhi sikap konsumen tersebut.12
Dari sejumlah pendapat tersebut dapat dipahami bahwa sikap
adalah kecenderungan konsumen atau pelanggan atas dasar motivasi,
emosi, dan persepsi untuk memberi penilaian positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek
berdasarkan atribut yang dimiliki. Sikap (sebagaimana terdeskripsikan di
atas) adalah sesuatu yang dapat diukur, dan salah satu model pengukuran
sikap yang dapat digunakan adalah model sikap multiatribut Fishbein.
Model ini menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu
objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang
dimiliki oleh atribut tersebut. Dalam model Fishbein terdapat tiga konsep
utama yaitu atribut, kepercayaan, dan evaluasi atribut.13
Di depan sudah dideskripsikan tentang sikap, lalu apa pengertian
konsumen atau pelanggan. Menurut Loudon dan Bitta, konsumen
Feishbein, M., & Ajzen, I. Belief, Attitude, Intention, and Behavior. (Reading, MA:
Addison-Wesley.1975), 6
11
David L. Loudon &, Albert J. Della Bitta. Consumer Behavior: Concepts And
Applications. (Singapore: McGraw-Hill 1993), 423
12
Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
Edisi 2. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 137
13
Ibid..., 135
10

360 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
adalah siapapun sebagai pemakai.14 Konsumen dibedakan dengan
istilah pelanggan. Pengertian pelanggan digunakan untuk seseorang
yang melakukan pembelian secara teratur dari suatu toko khusus
atau perusahaan. Sedangkan konsumen tersebut biasanya dibedakan
menurut segmennya, misalnya segmentasi konsumen berdasarkan jenis
kelamin: pria–wanita, dan segmentasi berdasarkan pendidikan mulai dari
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
Dengan memperhatikan perbedaan konsep antara konsumen dan
pelanggan, maka dalam survei ini wali atau calon wali peserta didiklah
yang menjadi konsumen atau pelanggan. Dalam hal ini, wali atau calon
wali peserta didik disebut sebagai konsumen, apabila mereka sudah tidak
lagi memiliki putra atau putri yang belajar di MINA, namun kadang kala
masih tetap menikmati jasa dari lembaga pendidikan MINA tersebut. Pada
saat yang lain, mereka disebut sebagai sebagai pelanggan, apabila mereka
memiliki putra putri yang sedang belajar di MINA, karena paling tidak
selama 6 (enam) tahun mereka menikmati layanan pendidikan.
Sikap wali atau calon wali peserta didik sebagai konsumen atau
pelanggan adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
mereka terhadap informasi tentang lembaga pendidikan formal tertentu
(termasuk MINA). Konsep sikap terkait terhadap konsep kepercayaan
(belief) dan perilaku (behavior). Istilah pembentukan sikap masyarakat
sebagai konsumen atau pelanggan seringkali menggambarkan hubungan
antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Masyarakat biasanya memiliki
kepercayan terhadap atribut suatu lembaga pendidikan formal yang mana
atribut tersebut merupakan image yang melekat dalam produk yang
dihasilkan oleh lembaga pendidikan formal tersebut.
3. Model Sikap Fishbein
Model sikap multiatribut bermanfaat untuk mengetahui hubungan
antar pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang suatu produk
dan sikap konsumen terhadap produk, sesuai dengan ciri atau atribut
14

David L. Loudon &, Albert J. Della Bitta. Consumer Behavior: Concepts …,5

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 361

Mundir: Peningkatan Mutu .................
produk yang bersangkutan. Analisis multiatribut merupakan sumber
informasi bagi perencana dan tindakan pasar. Manfaat lain dari analisis
multiatribut adalah implikasi bagi pengembangan produk baru. Suatu
model multiatribut telah digunakan dan berhasil untuk meramalkan bagian
pasar dari produk baru. Analisis multiatribut juga membeli pemasar suatu
pedoman untuk mengembangkan strategi perubahan sikap yang sesuai.15
Model Fishbein memungkinkan pemasar mendiagnosis kekuatan
dan kelemahan suatu merek produk secara relatif dibandingkan dengan
merek pesaing yang menentukan bagaimana konsumen mengevaluasi
alternatif merek produk pada atribut-atribut penting. Model Fishbein
memperlihatkan bahwa sikap terhadap suatu objek tergantung pada
probabilitas bahwa suatu objek mempunyai atribut-atribut tertentu pada
tingkat yang diinginkan.
Pada model Fishbein sebelumnya, seorang diukur sikapnya terhadap
objek tertentu, berdasarkan evaluasi dan belief konsumen tersebut. Namun
pengukuran semacam itu belum tentu berguna karena sikap positif belum
tentu diikuti dengan pembelian. Fishbein kemudian mengembangkan
metode ulang yang sudah ada tersebut dengan menekankan pada
keinginan untuk membeli dan bukannya sikap konsumen semata-mata.
4. Hubungan Sikap dan Perilaku
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan
dengan persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris
disebut attitude. Attitude adalah suatu cara berreaksi (respons) terhadap
suatu perangsang (stimulus). Suatu kecenderungan untuk bereaksi
terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi.16
Soekidjo Notoatmodjo (dalam Hani Handayani) menjelaskan
bahwa sikap adalah respons seseorang secara tertutup terhadap suatu
JF Engel,; Blackwell, R.D. & Miniard, P. Perilaku Konsumen, Edisi Bahasa Indonesia,
Jilid I dan II. (Jakarta: Bina Rupa Aksara 1994), 53
16
Yayat Suharyat, Hubungan antara Sikap, Minat dan Perilaku Manusia. Artikel
dalam REGION, Volume I. No. 3. September 2009. Surakarta: Pusat Informasi dan
Pembangunan Wilayah (PIPW) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Sebelas Maret
15

362 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
stimulus atau objek. Karena sifatnya tertutup, maka manifestasinya
belum dapat langsung dilihat, namun dapat ditafsirkan. Sikap seseorang
secara realitas menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan, mulai dari sikap
menerima, merespons, menghargai hingga sikap bertanggung jawab.
Menerima artinya mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan;
merespon artinya memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan; menghargai artinya mengajak orang
lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengannya tentang suatu
masalah; dan bertanggung jawab (responsible) artinya bertanggung jawab
atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala konsekuensinya.
Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak. Sikap belum
merupakan suatu tindakan, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan.
Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi
terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek dimaksud.
Stimulus adalah rangsangan yang diterima oleh seseorang. Stimulus
diterima secara sadar dan berproses dalam otaknya. Hasil awal dari
penerimaan tersebut melahirkan adanya reaksi tertutup atau yang lazim
disebut sikap. Sikap ini masih belum dapat disaksikan dan baru dapat
disaksikan setelah adanya reaksi terbuka dalam bentuk tindakan.
Sikap dapat pula dikatakan sebagai bentuk evaluasi individu
terhadap objek psikologis yang ditunjukkan dengan keyakinan, perasaan
atau perilaku yang diharapkan. Sebagai suatu respon evaluatif, reaksi
yang dinyatakan oleh sikap didasari oleh proses evaluatif dari dalam diri
individu yang memberikan kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk
nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan
yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
Sampai saat ini masih terjadi perdebatan bahwa potensi reaksi
apakah selalu terwujud dalam bentuk perilaku nyata atau tidak. Usaha yang
paling berpengaruh dalam menemukan dan menguji tentang hubungan
sikap dan perilaku adalah teori tindakan beralasan (reasoned action theory)
Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 363

Mundir: Peningkatan Mutu .................
yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen.17
Teori tindakan beralasan mengemukakan bahwa sebab terdekat
timbulnya suatu perilaku bukan sikap, melainkan niat untuk melaksanakan
perilaku itu.18 Niat merupakan pengambilan keputusan seseorang untuk
melaksanakan suatu perilaku. Pengambilan keputusan oleh seseorang
untuk melaksanakan suatu perilaku merupakan suatu hasil dari proses
berpikir yang bersifat rasional. Proses berpikir yang bersifat rasional
berarti bahwa dalam setiap perilaku yang bersifat sukarela maka akan
terjadi proses perencanaan pengambilan keputusan yang secara kongkret
diwujudkan dalam niat untuk melaksanakan suatu perilaku. Selanjutnya
dijelaskan oleh Eagley dan Chaiken, bahwa dalam kerangka teori tindakan
beralasan, sikap ditransformasikan secara tidak langsung dalam wujud
perilaku terbuka melalui perantaraan proses psikologis yang disebut niat.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa niat merupakan suatu proses
psikologis yang kondisinya terletak di antara sikap dan perilaku.
METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Subyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei. Khalayak yang
menjadi subyek adalah 30 orang, dengan rincian 25 orang wali peserta
didik , dan 5 pendidik MI. Sejumlah wali peserta didik (25 orang) tersebut
dipandang sebagai wakil masyarakat luar sekolah yang disebut dengan
khalayak eksternal, sedangkan sejumlah pendidik (5 orang) tersebut
dipandang sebagai wakil dari dewan pendidik sehingga disebut dengan
khalayak internal.

Eric Arnould; Price, Linda and Zinkhan, George. Consumers, 2nd ed. (New
York, NY: Mc Graw Hill, 2005), 643
18
MS Budi & Ukudi. 2007. Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan dan Komitmen
Terhdap Loyalitas Nasabah. Artikel Pada Jurnal Bisnis dan Ekonomi, No. 216. Vol. 14.
Tahun 2007. Hal 215-227. ISSN: 1412-3216
17

364 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
2. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dalam bentuk survei ini dilakukan selama 6 minggu.
Daftar angket diberikan kepada khalayak sasaran pada hari Sabtu, 23
Januari 2016, dan dimohon untuk dikembalikan pada hari Sabtu, 29
Februari 2016.
Untuk pelanggan internal (5 pendidik ), daftar angket diberikan
secara langsung dan secara insidental kepada 5 orang pendidik yang saat
itu sempat ditemui oleh peneliti. Sedangkan untuk pelanggan eksternal
yang berjumlah 25 orang ditentukan secara purposive dengan quota
kelas II s.d. VI, masing-masing kelas 5 orang wali peserta didik . Kelas II
s.d. VI sengaja dipilih karena peserta didik -peserta didik nya telah lebih
bertanggung jawab sebagai pengemban amanah untuk menyampaikan
daftar angket kepada orang tua mereka, dibandingkan dengan peserta
didik yang masih kelas I. Daftar angket selanjutnya dititipkan kepada 5
anak untuk masing-masing kelas tersebut, untuk selanjutnya diberikan
kepada orang tua mereka, lalu diisi dan dikembalikan lagi kepada peneliti
pada hari Sabtu, 29 Februari 2016.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
survei ini adalah metode angket. Daftar pertanyaan dalam angket berisi
penilaian sikap model Fishbein yang berisi 40 item pertanyaan. 20
pertanyaan terkait dengan belief atau keyakinan pelanggan terhadap kondisi
lembaga pendidikan MINA Kebonsari, dan 20 pertanyaan terkait dengan
evaluation, penilaian/harapan mereka terhadap kondisi sebuah lembaga
pendidikan formal.
Setiap item pertanyaan terkait dengan belief atau keyakinan
pelanggan, diberi alternatif jawaban berjumlah 5 (lima) item, yaitu: sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Begitu juga
dengan pertanyaan terkait dengan evaluation, penilaian atau harapan
pelanggan, diberi alternatif jawaban berjumlah 5 (lima) item, yaitu: sangat
tidak penting, tidak penting, netral, penting, dan sangat penting.
Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 365

Mundir: Peningkatan Mutu .................
4. Analisis Data (Metode Fishbein, Statistik Deskriptif)
Data yang telah terkumpul melalui angket, selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan model analisis Fishbein dengan rumus sebagai
berikut.19
Ao = Σ (bi x ei)
Ao = sikap khalayak
bi = per item belief, atau keyakinan pelanggan
ei = per item evaluation, penilaian/harapan pelanggan
Hasil analisis Fishbein dilanjutkan dengan analisis deskriptif dalam
bentuk tabel yang berisi peringkat atribut yang diyakini dan yang dinilai
atau menjadi harapan pelanggan, kemudian diberi penjelasan secukupnya.
HASIL PENELITIAN
1. Proil MI Nurul Athhar
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Athhar (MINA), adalah sebuah
lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang berada di bawah naungan
Kementerian Agama RI. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ath-har berdiri
tepatnya pada tanggal 26 Januari 1958. MINA didirikan dalam rangka
ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Di antara tokoh pendirinya
adalah KH. Ismail, KH. Thoyib, K. Kartubi, Abdul Fatah, dan Yasir.
Pada awal berdiri, MINA menempati balai dusun dan rumah warga,
mengingat saat itu tanah waqaf masih sedang dalam proses pencarian.
Sekarang MINA telah memiliki gedung dan tanah sendiri yang berlokasi di
J1. Madrasah, 35 Kebonsari Benculuk Cluring Banyuwangi Jawa Timur,
dan telah terdaftar pada Dinas Pendidikan No. 873.3/01/449.102/2003;
dan Kantor Depag No. Mn 26/05.00/Kp.03.2/1163/2002. Secara lebih
lengkap, di bawah ini dipaparkan proil lembaga pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Athhar.
2. Deskripsi Data Aspek Belief
a. Pelanggan Internal
19

Ujang Sumarwan. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya...,117

366 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
Hasil pengisian angket tentang internal belief oleh khalayak atau
pelanggan internal, secara berurutan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Tabulasi Data Pertanyaan Internal Belief 5 Dewan Pendidik
MINA
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

No.
Indikator
1
19
2
9
10
12
16
3
7
11
15
17
4
5
14
20
6
8
18
13

Indikator

Nilai

Pendidik : Kompetensi Pedagogik
Lingkungan: Keamanan
Pendidik : Kompetensi Profesional
Sistem Pembel. di MINA: Proses
Sistem Pembel. di MINA: Evaluasi
Sarana Pras. MINA: Ruang Kelas
Sarana Pras. MINA: Toilet
Pendidik : Kompetensi Sosial
Kepala Mad.: Komp. Supervisi
Sarana Pras. MINA: Ruang Kantor
Sarana Pras. MINA: Tempat Parkir
Sarana Pras. MINA: Halaman
Pendidik : Kompetensi Kepribadian
Kepala Mad.: Komp. Manajerial
Sar- Pras. MINA: Sarana Olah Raga
Lingkungan: Kebersihan
Kepala Mad.: Komp. Kewirausahaan
Sistem Pembel. di MINA: Input
Lingkungan: Asri dan Rindang
Sarana Pras. MINA: Perpustakaan

4,80
4,60
4,40
4,40
4,40
4,40
4,40
4,20
4,20
4,20
4,20
4,20
4,00
4,00
4,00
4,00
3,80
3,80
3,80
3,60

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 5 Dewan Pendidik MI
Nurul Athhar
b. Pelanggan eksternal
Hasil pengisian angket tentang eksternal belief oleh khalayak/
pelanggan eksternal adalah sebagai berikut:

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 367

Mundir: Peningkatan Mutu .................
Tabel 2
Hasil Tabulasi Data Pertanyaan Eksternal Belief 25 Wali peserta
didik MINA
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

No.
Indikator
9
19
1
16
12
20
2
10
3
11
14
4
7
17
5
13
18
6
15
8

Indikator

Nilai

Sistem Pembel. di MINA: Proses
Lingkungan: Keamanan
Pendidik : Kompetensi Pedagogik
Sarana Pras. MINA: Toilet
Sarana Pras. MINA: Ruang Kelas
Lingkungan: Kebersihan
Pendidik : Kompetensi Profesional
Sistem Pembel. di MINA: Evaluasi
Pendidik : Kompetensi Sosial
Sarana Pras. MINA: Ruang Kantor
Sar- Pras. MINA: Sarana Olah Raga
Pendidik : Kompetensi Kepribadian
Kepala Mad.: Komp. Supervisi
Sarana Pras. MINA: Halaman
Kepala Mad.: Komp. Manajerial
Sarana Pras. MINA: Perpustakaan
Lingkungan: Asri dan Rindang
Kepala Mad.: Komp. Kewirausahaan
Sarana Pras. MINA: Tempat Parkir
Sistem Pembel. di MINA: Input

4,36
4,32
4,28
4,16
4,12
4,12
4,04
4,04
3,92
3,92
3,92
3,84
3,80
3,80
3,76
3,76
3,76
3,64
3,64
3,44

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 25 Wali peserta didik
MI Nurul Athhar
3. Deskripsi Aspek Evaluation
a. Pelanggan internal
Hasil pengisian angket tentang internal evaluation oleh khalayak/
pelanggan eksternal adalah sebagai berikut:

368 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
Tabel 3
Hasil Tabulasi Data Pertanyaan Internal evaluation 5 Dewan
Pendidik MINA
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

No.
Indikator
5
19
3
4
1
7
9
11
14
20
2
10
16
17
18
8
12
13
15
6

Indikator

Nilai

Kepala Mad.: Komp. Manajerial
Lingkungan: Keamanan
Pendidik : Kompetensi Sosial
Pendidik : Kompetensi Kepribadian
Pendidik : Kompetensi Pedagogik
Kepala Mad.: Komp. Supervisi
Sistem Pembel. di MINA: Proses
Sarana Pras. MINA: Ruang Kantor
Sar- Pras. MINA: Sarana Olah Raga
Lingkungan: Kebersihan
Pendidik : Kompetensi Profesional
Sistem Pembel. di MINA: Evaluasi
Sarana Pras. MINA: Toilet
Sarana Pras. MINA: Halaman
Lingkungan: Asri dan Rindang
Sistem Pembel. di MINA: Input
Sarana Pras. MINA: Ruang Kelas
Sarana Pras. MINA: Perpustakaan
Sarana Pras. MINA: Tempat Parkir
Kepala Mad.: Komp. Kewirausahaan

4,60
4,40
4,20
4,20
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
3,80
3,80
3,80
3,80
3,80
3,60
3,60
3,60
3,60
3,40

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 5 Dewan Pendidik MI
Nurul Athhar
b. Pelanggan eksternal
Hasil pengisian angket tentang external evaluation oleh khalayak/
pelanggan internal adalah sebagai berikut.

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 369

Mundir: Peningkatan Mutu .................
Tabel 4
Hasil Tabulasi Data Pertanyaan External evaluation 25
Wali peserta didik MINA
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

No.
Indikator
5
19
3
4
1
7
9
11
14
20
2
10
16
17
18
8
12
13
15
6

Indikator

Nilai

Kepala Mad.: Komp. Manajerial
Lingkungan: Keamanan
Pendidik : Kompetensi Sosial
Pendidik : Kompetensi Kepribadian
Pendidik : Kompetensi Pedagogik
Kepala Mad.: Komp. Supervisi
Sistem Pembel. di MINA: Proses
Sarana Pras. MINA: Ruang Kantor
Sar- Pras. MINA: Sarana Olah Raga
Lingkungan: Kebersihan
Pendidik : Kompetensi Profesional
Sistem Pembel. di MINA: Evaluasi
Sarana Pras. MINA: Toilet
Sarana Pras. MINA: Halaman
Lingkungan: Asri dan Rindang
Sistem Pembel. di MINA: Input
Sarana Pras. MINA: Ruang Kelas
Sarana Pras. MINA: Perpustakaan
Sarana Pras. MINA: Tempat Parkir
Kepala Mad.: Komp. Kewirausahaan

4,60
4,40
4,20
4,20
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
3,80
3,80
3,80
3,80
3,80
3,60
3,60
3,60
3,60
3,40

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 25 Wali peserta
didik MI Nurul Athhar
4. Analisis Komparasi
Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis komparasi antara
internal belief dan internal evaluation, antara eksternal belief dan external
evaluation, antara internal belief dan eksternal belief, dan antara internal
evaluation dan external evaluation.
a. Komparasi antara internal belief dengan internal evaluation
Komparasi antara internal belief dengan internal evaluation dapat
370 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
dilihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5 Komparasi antara Internal Belief dengan Internal
Evaluation
No.
Urut
1
2
3
4
5

6
7
8
9

10
11
12

13
14

Internal Belief
Indikator
Pendidik : Kompetensi
Pedagogik
Lingkungan:
Keamanan
Pendidik : Kompetensi
Profesional
Sistem Pembel. di
MINA: Proses
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sar. Pras. MINA:
Ruang Kelas
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Pendidik : Kompetensi
Sosial
Kepala Mad.: Komp.
Supervisi

Skor
4,80
4,60
4,40
4,40
4,40

4,40
4,40
4,20
4,20

Sarana Pras. MINA: R. 4,20
Kantor
Sar.ana Pras. MINA: 4,20
Tempat Parkir
Sarana Pras. MINA: 4,20
Halaman
Pendidik : Kompetensi 4,00
Kepribadian
Kepala Mad.: Komp. 4,00
Manajerial

External Belief
Indikator
Nilai
Ke p. Mad: Komp. 4,60
Manajerial
L i n g k u n g a n : 4,40
Keamanan
Pendidik : Kompetensi 4,20
Sosial
Pendidik : Kompetensi 4,20
Kepribadian
Pendidik : Kompetensi 4,00
Pedagogik
Kep. Mad.: Komp.
Supervisi
Sistem Pembel. di
MINA: Proses
Sar. Pras. MINA: R.
Kantor
S a r- P r a s. M I N A :
Sarana Olah
Raga
Lingkung an:
Kebersihan
Pendidik : Kompetensi
Profesional
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sarana Pras. MINA:
Toilet
S a r. P r a s. M I N A :
Halaman

4,00
4,00
4,00
4,00

4,00
3,80
3,80

3,80
3,80

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 371

Mundir: Peningkatan Mutu .................
15

16
17
18
19
20

Sar- Pras. MINA:
Sarana Olah
Raga
Lingkungan:
Kebersihan
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan
Sistem Pemb. di
MINA: Input
Lingkungan: Asri dan
Rindang
Sarana Pras. MINA:
Perpustakaan

4,00

Lingkungan: Asri dan
Rindang

3,80

4,00

Sistem Pembel. di
MINA: Input
Sarana Pras. MINA:
Ruang Kelas
S a r. P r a s. M I N A :
Perpus.
Sarana Pras. MINA:
Tempat Parkir
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan

3,60

3,80
3,80
3,80
3,60

3,60
3,60
3,60
3,40

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 5 Dewan Pendidik
MI Nurul Athhar
b. Komparasi antara eksternal belief dengan external evaluation
Komparasi antara eksternal belief dengan external evaluation dapat
dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Komparasi antara Eksternal Belief dengan External
evaluation
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7

Internal Belief
Indikator
Sistem Pemb. di
MINA: Proses
Lingkungan:
Keamanan
Pendidik : Kompetensi
Pedagogik
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Sarana Pras. MINA: R.
Kelas
Lingkungan:
Kebersihan
Pendidik : Kompetensi
Profesional

Skor
4,36
4,32
4,28
4,16
4,12
4,12
4,04

External Belief
Indikator
Nilai
P e n d i d i k : K o m p. 4,40
Profesional
Sistem Pembel. di 4,32
MINA: Proses
Ke p. Mad: Komp. 4,20
Manajerial
L i n g k u n g a n : 4,04
Keamanan
Pendidik : Kompetensi 4,00
Sosial
Pendidik : Komp. 3,80
Kepribadian
Sarana Pras. MINA: 3,76
Ruang Kantor

372 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
8

9
10
11

12

13
14
15
16
17
18
19
20

Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Pendidik : Kompetensi
Sosial
Sarana Pras. MINA: R.
Kantor
Sar- Pras. MINA:
Sarana Olah
Raga
Pendidik : Kompetensi
Kepribadian

4,04

Kepala Mad.: Komp.
Supervisi
Sarana Pras. MINA:
Halaman
Kep. Mad.: Komp.
Manajerial
Sarana Pras. MINA:
Perpustakaan
Lingkungan: Asri dan
Rindang
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan
Sarana Pras. MINA:
Tempat Parkir
Sistem Pembel. di
MINA: Input

3,80

3,92
3,92
3,92

3,84

3,80
3,76
3,76
3,76
3,64
3,64
3,44

S a r- P r a s. M I N A :
Sarana Olah
Raga
Lingkung an:
Kebersihan
Pendidik : Komp.
Pedagogik
Kepala Mad.: Komp.
Supervisi

3,76

Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Lingkungan: Asri &
Rindang
Sar. Pras. MINA: R.
Kelas
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan
Sarana Pras. MINA:
Perpus.
Sarana Pras. MINA:
Halaman
Sistem Pembel. di
MINA: Input
Sarana Pras. MINA:
Tempat Parkir

3,52

3,72
3,64
3,60

3,52
3,52
3,48
3,44
3,44
3,44
3,32
3,20

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 25 (Dua Puluh Lima)
Wali peserta didik MI Nurul Athhar
c. Komparasi antara internal belief dengan eksternal belief
Komparasi antara internal belief dengan eksternal belief dapat dilihat
pada tabel 7 berikut:
Tabel 7 Komparasi antara Internal Belief dengan Eksternal Belief
No.
Urut

Internal Belief
Indikator

Skor

External Belief
Indikator
Nilai

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 373

Mundir: Peningkatan Mutu .................
1
2
3
4
5

6
7
8

9
10
11

12
13
14
15

16
17

Pendidik : Kompetensi
Pedagogik
Lingkungan:
Keamanan
Pendidik : Kompetensi
Profesional
Sistem Pembel. di
MINA: Proses
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sar. Pras. MINA: R.
Kelas
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Pendidik : Kompetensi
Sosial

4,80
4,60
4,40
4,40
4,40

4,40
4,40
4,20

Kepala Mad.: Komp.
Supervisi
Sarana Pras. MINA:
Ruang Kantor
Sar. Pras. MINA:
Tempat Parkir

4,20

Sarana Pras. MINA:
Halaman
Pendidik : Komp.
Kepribadian
Kepala Mad: Komp.
Manajerial
Sar- Pras. MINA:
Sarana Olah
Raga
Lingkungan:
Kebersihan
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan

4,20

4,20
4,20

4,00
4,00
4,00

4,00
3,80

Sistem Pembel. di
MINA: Proses
Lingkung an:
Keamanan
Pendidik : Komp.
Pedagogik
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Sarana Pras. MINA:
Ruang Kelas
Lingkung an:
Kebersihan
Pendidik : Komp.
Profesional
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Pendidik : Kompetensi
Sosial
Sarana Pras. MINA:
Ruang Kantor
S a r. P r a s. M I N A :
Sarana Olah
Raga
Pendidik : Komp.
Kepribadian
Kep. Mad.: Komp.
Supervisi
S a r. P r a s. M I N A :
Halaman
Kepala Mad.: Komp.
Manajerial
Sarana Pras. MINA:
Perpus.
Lingkungan: Asri dan
Rindang

374 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

4,36
4,32
4,28
4,16
4,12

4,12
4,04
4,04

3,92
3,92
3,92

3,84
3,80
3,80
3,76

3,76
3,76

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
18
19
20

Sistem Pembel. di
MINA: Input
Lingkungan: Asri dan
Rindang
Sarana Pras. MINA:
Perpustakaan

3,80
3,80
3,60

Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan
Sarana Pras. MINA:
Tempat Parkir
Sistem Pembel. di
MINA: Input

3,64
3,64
3,44

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 30 Pelanggan
d. Komparasi antara sub bab 4.3.1 dengan 4.3.2
Komparasi antara internal evaluation dengan external evaluation dapat
dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8
Komparasi antara Internal evaluation dan External evaluation
No.
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8

9

10

Internal Belief
Indikator
Kepala Mad: Komp.
Manajerial
Lingkungan:
Keamanan
Pendidik : Kompetensi
Sosial
Pendidik : Komp.
Kepribadian
Pendidik : Kompetensi
Pedagogik
Kep. Mad.: Komp.
Supervisi
Sistem Pembel. di
MINA: Proses
Sarana Pras. MINA:
Ruang Kantor
Sar. Pras. MINA:
Sarana Olah
Raga
Lingkungan:
Kebersihan

Skor
4,60
4,40
4,20
4,20
4,00
4,00
4,00
4,00

4,00

4,00

External Belief
Indikator
Nilai
Pendidik : Komp. 4,40
Profesional
Sistem Pembel. di 4,32
MINA: Proses
Kepala Mad.: Komp. 4,20
Manajerial
L i n g k u n g a n : 4,04
Keamanan
Pendidik : Kompetensi 4,00
Sosial
Pendidik : Komp. 3,80
Kepribadian
Sarana Pras. MINA: 3,76
Ruang Kantor
S a r- P r a s. M I N A : 3,76
Sarana Olah
Raga
Lingkunga: Kebersihan 3,72

P e n d i d i k : K o m p.
Pedagogik

3,64

Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 375

Mundir: Peningkatan Mutu .................
11
12

13
14
15
16
17
18
19
20

Pendidik : Kompetensi
Profesional
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Sarana Pras. MINA:
Halaman
Lingkungan: Asri dan
Rindang
Sistem Pemb. di
MINA: Input
Sarana Pras. MINA: R.
Kelas
Sarana Pras. MINA:
Perpus.
Sar. Pras. MINA:
Tempat Parkir
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan

3,80
3,80

3,80
3,80
3,80
3,60
3,60
3,60
3,60
3,40

Ke p. Mad: Komp.
Supervisi
Sistem Pembel.
di MINA:
Evaluasi
Sarana Pras. MINA:
Toilet
Lingkungan: Asri &
Rindang
Sar. Pras. MINA: R.
Kelas
Kepala Mad.: Komp.
Kewirausahaan
S a r. P r a s. M I N A :
Perpus.
S a r. P r a s. M I N A :
Halaman
Sistem Pembel. di
MINA: Input
S a r. P r a s. M I N A :
Tempat Parkir

3,60
3,52

3,52
3,52
3,48
3,44
3,44
3,44
3,32
3,20

Sumber Data: Hasil Pengisian Kuisioner 30 Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis komparasi di atas, maka dapat dipaparkan
ringkasan hasil komparasi sebagaimana pada tabel 9 berikut:
Tabel 9 Ringkasan Hasil Analisis Komparasi Aspek Belief dan
Evaluation dari Pelanggan Internal dan Eksternal
Pelanggan
Internal
T

R

Belief
Kompetensi
Pedagogik Pendidik

Sarana Prasarana
(Perpustakaan)

4,80

3,60

Evaluasi
Kompetensi
4,60
Manajerial
Kepala
Mad. /Sekolah
Kompetensi
3,40
Kewirausa-haan
Kepala Mad/
Sek.

376 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
External

T

Proses Pembelajaran 4,36

R

Input

3,44

Kompetensi
Profesional
Pendidik
Tempat Parkir

4,40

3,20

Sumber Data: Hasil Hasil Pengisian Kuisioner 30 Pelanggan
Dari paparan data pada tabel 9 di atas ditemukan 2 (dua) hal
penting terkait dengan kondisi MINA Kebonsari Benculuk Cluring
Banyuwangi. Pertama, kondisi MINA yang paling bermutu adalah
kompetensi pedagogik pendidik (versi pelanggan internal) dan proses
pembelajaran (versi pelangan eksternal). Sementara itu, kondisi MINA
yang paling tidak atau kurang bermutu adalah kondisi perpustakaan (versi
pelanggan internal) dan kondisi input atau peserta didik baru (versi
pelanggan eksternal).
Kedua, kondisi yang dipandang paling penting dan paling diharapkan
agar terwujud pada sebuah lembaga pendidikan adalah Kompetensi
Manajerial Kepala Madrasah/Sekolah (versi pelanggan internal) dan
Kompetensi Profesional Pendidik (versi pelanggan eksternal). Sementara
itu, kondisi yang dipandang paling tidak penting dan paling tidak
diharapkan adanya atau kondisinya pada sebuah lembaga pendidikan
adalah Kompetensi Kewirausahaan Kepala Madrasah/Sekolah (versi
pelanggan internal) dan tempat parkir (versi pelanggan eksternal).
Analisis Sikap Pelanggan
Pada sub bab analisis sikap pelanggan dipaparkan tentang hasil
penghitungan sikap pelanggan internal dan sikap pelanggan eksternal.
Setelah dilakukan penghitungan, ditemukan Ao (sikap pelanggan intrnal
dan pelanggan eksternal) sebesar 327 dan 291,8. Skor atau nilai ini tidak
serta merta dapat diambil artinya, karena dalam kesempatan ini tidak
dilakukan penelitian (survei) terhadap pendidikan yang lain (selain MI
Nurul Athhar). Namun apabila skor atau nilai tersebut dikonsultasikan
dengan rentangan nilai sikap pelanggan yang bergerak dari 20 (skor
minimal) hingga 500 (skor maksimal), maka dapat diartikan bahwa kedua
Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 377

Mundir: Peningkatan Mutu .................
skor atau nilai tersebut berada di atas rata-rata skor jawaban ideal (yaitu
250). Dengan demikian Ao (sikap pelanggan internal dan eksternal)
berada pada posisi, dimana pelanggan memandang setuju dan penting
terhadap apa yang diyakini dan yang dievaluasi.
KESIMPULAN
a. Hasil analisis komparasi antara internal belief dengan internal
evaluation, menunjukkan hasil bahwa kondisi MINA adalah sebagai
berikut:
1) Kondisi yang paling disetujui atau paling unggul menurut
keyakinan pelanggan internal (5 pendidik ) adalah kompetensi
pedagogik pendidik (skor 4,8); sedangkan yang paling tidak
diseujui (rendah) menurut keyakinan mereka adalah sarana
prasarana perpustakaan (skor 3,6).
2) Kondisi yang paling penting (diharapkan) menurut penilaian
atau harapan pelanggan internal (5 pendidik ) adalah kompetensi
manajerial kepala madrasah atau kepala sekolah (skor 4,6);
sedangkan yang paling tidak diseujui atau paling rendah menurut
penilaian atau harapan mereka adalah kompetensi kewirausahaan
kepala madrasah atau kepala sekolah (skor 3,4).
b. Hasil analisis komparasi antara eksternal belief dengan external
evaluation, menunjukkan bahwa kondisi MINA adalah sebagai
berikut.:
1) Kondisi yang disetujui paling unggul menurut keyakinan
pelanggan eksternal (25 wali peserta didik ) adalah proses
pembelajaran (skor 4,36); sedangkan yang paling tidak disetujui
(rendah) menurut keyakinan mereka adalah input (skor 3,44).
2) Kondisi yang paling penting (diharapkan) menurut penilaian
atau harapan pelanggan eksternal (25wali peserta didik ) adalah
kompetensi profesional pendidik (skor 4,4); sedangkan yang
378 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
paling tidak disetujui atau paling rendah menurut penilaian atau
harapan mereka adalah tempat parkir (skor 3,2).
c. Hasil analisis komparasi antara sub bab 4.2.1 (internal belief) dengan
4.2.2 (eksternal belief), menunjukkan kondisi MINA sebagai berikut:
1) Kondisi yang paling disetujui atau paling unggul menurut
keyakinan pelanggan internal (5 pendidik ) adalah kompetensi
pedagogik pendidik (skor 4,8); sedangkan yang paling tidak
disetujui (rendah) menurut keyakinan mereka adalah sarana
prasarana perpustakaan (skor 3,6).
2) Kondisi MINA yang paling disetujui (unggul) menurut keyakinan
pelanggan eksternal (25 wali peserta didik ) adalah proses
pembelajaran (skor 4,36); sedangkan yang paling tidak diseujui
(rendah) menurut keyakinan mereka adalah input (skor 3,44).
d. Hasil analisis komparasi antara internal evaluation) dengan external
evaluation, menunjukkan kondisi MINA sebagai berikut.:
1) Kondisi yang paling penting (diharapkan) menurut penilaian
atau harapan pelanggan internal (5 pendidik ) adalah kompetensi
manajerial kepala madrasah atau kepala sekolah (skor 4,6);
sedangkan yang paling tidak diseujui atau paling rendah menurut
penilaian atau harapan mereka adalah kompetensi kewirausahaan
kepala madrasah atau kepala sekolah (skor 3,4).
2) Kondisi yang paling penting (diharapkan) menurut penilaian
atau harapan pelanggan eksternal (25 wali peserta didik ) adalah
kompetensi profesional pendidik (skor 4,4); sedangkan yang paling
tidak diseujui atau paling rendah menurut penilaian atau harapan
mereka adalah tempat parkir (skor 3,2).
e. Terdapat perbedaan keyakinan (aspek belief) dan harapan (aspek
evaluation) dari pelanggan internal dan pelanggan eksternal tentang
kondisi MINA.
Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016 ж 379

Mundir: Peningkatan Mutu .................
1) Kondisi yang paling bermutu adalah kompetensi pedagogik
pendidik (versi pelanggan internal) dan proses pembelajaran (versi
pelangan eksternal). Sementara itu, kondisi yang paling tidak/
kurang bermutu adalah kondisi perpustakaan (versi pelanggan
internal) dan kondisi input atau peserta didik baru (versi pelanggan
eksternal).
2) Kondisi yang dipandang paling penting (diharapkan) agar
terwujud pada sebuah lembaga pendidikan adalah kompetensi
manajerial Kepala Madrasah/Sekolah (versi pelanggan internal)
dan kompetensi profesional pendidik (versi pelanggan eksternal).
Sementara itu, kondisi yang dipandang paling tidak penting dan
paling tidak diharapkan adanya atau kondisinya pada sebuah
lembaga pendidikan adalah kompetensi kewirausahaan Kepala
Madrasah/Sekolah (versi pelanggan internal) dan tempat parkir
(versi pelanggan eksternal).

380 ж Dinamika Penelitian, Vol. 16, No. 2, November 2016

Mundir: Peningkatan Mutu ...............
DAFTAR PUSTAKA
Arnould, Eric., Price, Linda and Zinkhan, George. Consumers, 2nd ed.
New York, NY: Mc Graw Hill, 2005.
Budi, MS. & Ukudi, “Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan dan
Komitmen Terhdap Loyalitas Nasabah,” dalam Jurnal Bisnis dan
Ekonomi, No. 216. Vol. 14. Tahun 2007. Hal 215-227. ISSN: 14123216
David L. Loudon, Albert J. Della Bitta, Consumer Behavior: Concepts
And Applications. McGraw-Hill, 1984.
Engel, JF.; Blackwell, R.D. & Miniard, P., Perilaku Konsumen, Edisi Bahasa
Indonesia, Jilid I dan II. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1994.
Feishbein, M., & Ajzen, I., Belief, Attitude, Intention, and Behavior. Reading,
MA: Addison-Wesley, 1975.
Handayani, Hani, Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Putri
tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
2011.
Hapsari, Ria Fitriani, Analisa Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan
Pelanggan pada Lembaga Pendidikan Alfabank di Surakarta. Surakarta:
Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.
Jaedun, Amat,