LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA (1)
ACARA I
TULANG DAN SENDI
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan
praktikum
a. Mengenal berbagai nama, jumlah,
bentuk, dan lokasi tulang.
b. Untuk memahami struktur tulang.
c. Memahami macam-macam gerakan
pada sendi.
:
2. Hari, tanggal praktikum
3. Tempat Praktikum
: Sabtu, 11 April 2015.
: Laboratorium Biologi FKIP Unram.
B. LANDASAN TEORI
Tulang adalah struktur hidup yang tersusun oleh protein dan
mineral. Penyusun utama tulang adalah protein yang disebut kolagen serta
mineral tulang (kalsium fosfat). Lebih dari 99% kalsium tumbuh terdapat
dalam tulang dan gigi dan 1% terdapat dalam darah. Terdapat dua tipe tulang
dalam tubuh, yaitu cortical dan trabecular. Tulang korteks adalah tulang yang
padat atau rapat dan merupakan bagian terluar dari tulang. Tulang trabekular
merupakan bagian dalam tulang yang berongga. Tulang merupakan organ
dinamis yang selalu berubah dan mengalami pembaruan. Sel-sel utama yang
yang berperan dalam tulang adalah osteoblas dan osteoklas (Trihapsari, 2009:
8).
Diafisis (batang) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang
membungkus medula atau rongga sumsum sentral yang besar. Rongga
sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau sumsum merah
bergantung usia individu. Endosteum melapisi rongga sumsum, jaringan ini
terdiri dari jaringan ikat areolar vaskular. Epifisis adalah ujung-ujung tulang
yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah
bersambungan. Epifisis tersusun dari tulang cancellus internal, yang
diselubingi tulang kompak dan dibungkus kartilago artikular (kartilago hialin)
(Sloane, 2012: 93-94).
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua
tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada
sambungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan
ada tidaknya rongga persendian di antara tulang-tulang yang berartikulasi dan
jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut); dan
menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin
1
dilakukan pada persendian). Klasifikasi struktural persendian terdiri dari
persendian fibrosa, persendian kartilago, dan persendian sinovial. Klasifikasi
fungsional persendian dapat dibagi menjadi sendi sinartrosis atau sendi mati;
amfiartrosis atau sendi dengan pergerakan terbatas; dan diartrosis atau sendi
yang dapat bergerak bebas (Iswari, 2006: 15).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Kamera
Cawan petri
Kaca benda
Kaca penutup
Mikroskop
Silet/pisau
2. Bahan
Model rangka manusia
Tulang ayam (femur)
Praktikan
Aquadest
Tisu
D. LANGKAH KERJA
1. Tulang Rangka Manusia
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Mengamati model rangka manusia secara menyeluruh dengan baik dan
teliti,
c. Mengambil gambar model rangkan manusia secara utuh,
d. Mengambil gambar sesuai dengan bagian yang telah ditentukan dalam
petunjuk praktikum (tengkorak, tungkai atas, tungkai bawah, dan tulang
belakang,
e. Mencatat dan mendiskusikan hasil pengamatan dengan anggota
kelompok tentang nama, jumlah, bentuk dan lokasi tulang.
2. Struktur Tulang
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Membersihkan kulit dan otot pada femur ayam,
c. Memotong setipis mungkin bagian epifisis dan diafisis tulang femur
ayam,
d. Meletakkan sayatan tipis tersebut di atas kaca preparat dan mengamati di
bawah mikroskop,
e. Mengambil gambar hasil pengamatan dan mencatat hasil pengamatan
dan memberikannya keterangan.
2
3. Sendi
a. Menyiapkan model dari partisipan untuk melakukan gerakan-gerakan
sendi,
b. Membuat gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi pada
leher, bahu, siku, jari, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki,
c. Mengamati partisipan yang sedang melakukan gerakan-gerakan tersebut,
d. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tulang
Tulang Rangka Manusia
a. Gambar rangka manusia secara keseluruhan
3
b. Gambar pembanding
Sumber: www.wikipedia.com
4
c. Tabel tulang penyusun rangka manusia
NO
1
NAMA TULANG KERANGKA
ANGGOTA GERAK ATAS
(Anonim, 2013: 1)
2
ANGGOTA GERAK BAWAH
NAMA TULANG
PEMBENTUK
a. Tulang skapula
b. Tulang klavikula
c. Tulang humerus
d. Tulang ulna
e. Tulang radius
f. Tulang karpal
g. Tulang metakarpal
Tulang phalanges
Tulang Pipa pembentuk
humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, ruas jari tangan.
2 buah tulang humerus
2 buah tulang hasta (ulna)
2 buah tulang pengumpil
(radius)
2 x 8 buah pergelangan
tangan
2 x 5 buah tulang karpal
2 x 14 ruas jari tiap jari 3
ruas, kecuali ibu jari 2 ruas.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Girdel pelvis
Tulang femur
Tulang tibia
Tulang fibula
Tulang tarsal
Tulang metatarsal
Tulang Pipa pembentuk
femur, tibia, fibula,tarsal,
metatarsal.
2 buah tulang femur (paha).
5
2 buah tulang tempurung
lutut (patela).
2 buah tulang kering (tibia).
2 buah tulang betis (fibula).
2 x 7 buah tulang
pergelangan kak (metatarsal).
2 x 5 buah tulang telapak
kaki (tarsal).
2 x 14 ruasruas jari, tiap jari
3 ruas kecuali ibu jari yang 2
ruas.
(Anonim, 2013: 1)
3
TENGKORAK
(Anonim, 2013: 1)
a. Tulang kranium
Tulang frontal
Tulang parietal
Tulang oksipital
Tulang temporal
Tulang etmoid
Tulang sfenoid
b. Tulang wajah
Tulang-tulang nasal
Tulang-tulang palatum
Tulang-tulang
zigomatikum
Tulang-tulang maksilar
Tulang lakrimal
Tulang vomer
Konka nasal inferior
(turbinatum)
mandibula
c. Tulang hioid
d. Sinus paranasal
Tulang Pipih pembentuk
tulang tengkorak otak.
a) Membentuk Tengkorak
Otak
1 tulang dahi atau frontal
2 tulang parietal
1 tulang oksipital
2 tulang temporal
6
2 tulang spenoid
1 tulang etmoid
b) Membentuk Tengkorak
Wajah
2 tulang maksila
2 tulang mandibula
2 tulang zigomatikus
2 tulang nasale (hidung)
2 tulang mata (lakmiralis)
4
TULANG BELAKANG
(Anonim, 2013: 1)
Kolumna vertebrata
menyangga berat tubuh dan
melindungi medulla spinalis.
Kolumna ini terdiri dari
vertebra-vertebra yang
dipisahkan diskus
fibrokartilago intervertebral.
Tulang pendek pembentuk
ruasruas tulang belakang
(columna vertebrae).
7 ruas tulang leher atau
servikal
12 ruas tulang punggung atau
thoracic
5 ruas tulang pinggang atau
lumbar
5 ruas tulang kelangkang
atau sacrum
4 ruas tulang ekor atau
coccyc.
Struktur Tulang
a. Gambar hasil pengamatan
1. Epifisis
7
2. Diafisis
b. Gambar pembanding
1. Epifisis
(Restu, 2009:1)
2. Diafisis
8
(Prasetyo, 2012:1)
2. Sendi
a. Tabel hasil pengamatan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
F.
Organ
Leher
Bahu
Siku
Jari
(Ibu jari)
Lutut
Pergelangan
tangan
Pergelangan
kaki
Fleks
i
Ekstens
i
Aduks
i
√
Abduks
i
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Rotas
i
√
√
√
√
√
√
√
PEMBAHASAN
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206
tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka
terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan
kartilago. Untuk kepentingan ilmu pengetahuan, rangka kemudian
digolongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular dan persendian antar
tulang (Sloane, 2012: 92).
Rangka, khususnya tulang mempunyai fungsi yang penting bagi
manusia. Tulang memberikan bentuk atau topangan pada tubuh, sehingga
tubuh manusia terlihat mempunyai bentuk yang proporsional. Tulang juga
memungkinkan untuk melakukan pergerakan, tulang berartikulasi dengan
tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika
otot-otot (yang melekat pada tulang) berkontraksi, maka dapat menghasilkan
gerakan. Selain itu, rangka juga memberikan perlindungan terhadap organorgan lunak di dalam tubuh. Di dalam tulang juga terjadi pembentukan sel
darah (hematopoisis), sumsum tulang merah yang ditemukan pada orang
dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebrata, tulang pipih pada
kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang merupakan tempat produksi
sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah. Fungsi lainnya adalah
9
tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam
anorganik, terutama kalsium fosfat. Kalsium dan fosfor disimpan dalam
tulang agar bisa ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh, zat
tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, rangka manusia tersusun dari
tulang dengan jumlah sekitar 206 tulang. Tulang penyusun rangka ini
mempunyai nama, bentuk, dan lokasi yang berbeda. Biasanya permberian
nama didasarkan atas bentuk dan lokasi tulang tersebut. Secara umum, fungsi
tulang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, namun masing-masing
tulang mempunyai fungsi yang spesifik dan saling mendukung, sehingga
terjalin sistem koordinasi tulang yang tidak bisa dipisahkan. Pengamatan saat
praktikum dilakukan dengan mengamati torso atau model tiruan kerangka
manusia. Pengamatan dilakukan secara menyeluruh mulai dari tengkorak
hingga anggota gerak, praktikan merasa pengamatan dalam kegiatan ini
kurang maksimal sebab beberapa bagian tulang pada torso tersebut hilang,
untuk melengkapi kekurangan tersebut, praktikan membaca beberapa
referensi mengenai bagian tulang yang hilang.
Tengkorak tersusun dari 22 tulang; 8 tulang kranial dan 14 tulang
fasial. Tulang kranium membungkus dan melindungi otak, terdiri dari tulang
frontal (membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita
(kantong mata)); tulang parietal (membentuk sisi dan langit-langit kranium);
tulang oksipital (membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium);
tulang temporal (membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium); tulang
etmoid (struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata, tulang ini terdiri dari 4 bagian yakni lempeng plate
kribriform, lempeng perpendikular, massa lateral, dan konka nasal superior);
tulang sfenoid (berbentuk seperti kalelawar dengan sayap terbentang. Tulangtulang wajah terdiri dari tulang-tulang nasal; tulang-tulang palatum; tulangtulang zigomatik (malar); tulang-tulang maksilar membentuk rahang atas;
tulang lakrimal; tulang vomer; konka nasal inferior (turbinatum); dan
mandibula. Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena
tidak berartikulasi dengan tulang lain. Sinus paranasal, terdiri dari tulang
frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar).
Tulang-tulang yang membentuk rangka badan terdiri atas tulang
punggung atau belakang, tulang rusuk, tulang dada, bahu dan panggul. 1)
Kelompok tulang belakang (kolumna vertebralis) . Tulang belakang berbentuk
tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang
terbagi atas lima bagian, yaitu: 7 ruas tulang leher (vertebra servikal), 12 ruas
tulang punggung (vertebra torakalis), ruas tulang pinggang (vertebra
lumbalis), 5 ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis), dan 4 ruas tulang ekor
(vertebra koksigeus). Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh
yang tidak lurus. Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk
melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan
badan. Ruas tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah
setiap ruas. Saluran tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang
10
terdapat di dalam sepanjang tulang belakang. 2) Kelompok tulang dada.
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan.
Bentuk tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian
tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas: Bagian
hulu. Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan
bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk.
Bagian badan dan bagian taju pedang. 3) Kelompok tulang rusuk. Jumlah
tulang rusuk dua belas pasang. terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu: Tulang
rusuk sejati (costa vera). Berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang
punggung dan tulang dada, tulang rusuk palsu (costa spuria) berjumlah tiga
pasang dengan bagian melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian
depan melekat pada tulang rusuk di atasnya, tulang rusuk layang (costa
fluctuantes). Berjumlah dua pasang dengan bagian belakang melekat pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang. Antara tulang dada,
tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga dada yang merupakan
ruang bagi jantung dan paru-paru. Dengan demikian, tulang dada, tulang
rusuk, dan tulang punggung berfungsi melindungi jantung dan paru-paru. 4)
Kelompok tulang bahu, gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maingmasing tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka
terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan
dan kiri dengan tulang dada. Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan
berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih
serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak. 5) Kelompok gelang
panggul. Gelang panggul tersusun atas: tulang ilium atau tulang usus (2 buah),
tulang kemaluan (1 buah), tulang duduk (2 buah). Ketiga tulang terebut
bergabung menjadi satu.
Tulang anggota gerak atas terdiri yaitu tangan, dan gerak bawah yaitu
kaki. Anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu. Tulang anggota
gerak atas tersusun atas: Tulang lengan atas (humerus) berjumlah 2 buah,
tulang lengan bawah, terdiri atas 2 buah tulang hasta (ulna) dan 2 buah
tulang pengumpil (radius), tulang pergelangan tangan (metakarpal) berjumlah
2 x 8 buah, tulang telapak tangan (karpal) berjumlah 2 x 5 buah, dan tulang
ruas-ruas jari tangan (phalanges) berjumlah 2 x 14 buah. Tiap jari 3 ruas,
kecuali ibu jari 2 ruas. Tulang lengan atas merupakan tulang anggota gerak
atas yang paling panjang dan paling besar. Bagian atas berhubungan dengan
tulang belikat, dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta dan
pengumpil. Tulang hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang
pengumpil terletak pada sisi ibu jari.
Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang
panggul. Anggota gerak bawah tersusun atas: tulang paha (femur) berjumlah 2
buah, tulang tempurung lutut (patela) berjumlah 2 buah, tulang kering (tibia)
berjumlah 2 buah, tulang betis (fibula) berjumlah 2 buah, tulang pergelangan
kaki (metakarpal) berjumlah 2 x 7 buah, tulang telapak kaki (karpal)
berjumlah 2 x 5 buah, Tulang ruas-ruas jari kaki (phalanges) berjumlah 2 x 14
buah. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari yang hanya 2 ruas. Adapun fungsi dari
tulang yaitu: Menggambarkan bentuk tubuh, perlindungan organ tubuh yang
11
lunak, tempat melekatnya otot, sebagai alat gerak pasif, menghasilkan sel-sel
darah, dan tempat penimbunan mineral seperti; calsium dan posfor.
Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antar tulang-tulang
yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting
dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia. Gerakan antara tulang yang
satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat oleh jaringan yang
disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika
minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Jenis-jenis persendian pada manusia:
1) Sendi kaku merupakan persendian yang tersusun dari ujung ujung tulang
rawan dan menghasilkan sedikit gerakan yang bersifat kaku. Contoh gerakan
pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 2) Sendi mati merupakan
persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh hubungan
antar tulang yang membentuk tengkorak. 3) Sendi gerak merupakan
persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas.
Sendi gerak terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis sendi gerak: a.
Sendi engsel merupakan hubungan antar tulang yang menghasilkan gerak satu
arah. Contoh sendi engsel ialah lutut dan sikut. b. Sendi pelana merupakan
hubungan antar tulang yang menghasilkan gerak dua arah. Contoh sendi
pelana ialah tulang telapak tangan dan ibu jari. c. Sendi putar merupakan
hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan rotasi atau memutar.
Contoh sendi putar ialah lengan bawah dan lengan atas. d. Sendi peluru
merupakan hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan bebas ke segala
arah. Contoh sendi peluru ialah hubungan antar tulang pada gelang bahu dan
lengan atas. e. Sendi luncur merupakan hubungan antar tulang yang
menghasilkan gerakan badan dapat melengkung ke depan dan ke belakang
ataupun gerakan memutar badan. Contoh sendi luncur ialah hubungan antar
tulang pada pergelangan kaki. f. Sendi geser merupakan hubungan antar
tulang yang menghasilkan gerak menggeser. Contoh sendi geser ialah
hubungan antar tulang belakang.
Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi: 1. Gerak inverse
dan gerak eversi. Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah
dalam tubuh, sedangkan gerak eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah
luar, atau gerak memiringkan kaki. 2. Gerak pronasi dan gerak supinasi.
Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. sedangkan gerakSupinasi
ialah gerak an menegadahkan tangan. 3. Gerak elevasi dan gerak depresi.
Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala, sedangkan gerak depresi
ialah gerakan menurunkan atau menundukkan kepala. 4. Gerak adduksi dan
gerak abduksi. Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh, sedangkan gerak
abduksi ialah gerak menjauhi tubuh. Contoh gerak adduksi dan gerak abduksi
ialah : gerakan membuka tungkai kaki, gerak merenggangkan tangan dan
gerak mengacungkan tangan. 5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi. Gerak fleksi
ialah gerakan membengkokkan atau menekuk, sedangkan gerak ekstensi ialah
gerak meluruskan. Contoh gerak fleksi dan gerak ekstensi ialah: gerak pada
siku, gerak pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak pada bahu.
12
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum,
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
hasil
pengamatan,
dan
a. Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh
struktur-struktur keras dari tubuh.
b. Rangka mempunyai fungsi beberapa fungsi yang penting bagi
manusia.
c. Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka
aksial) dan rangka anggota (rangka appendikular). Rangka
aksial meliputi tengkorak (kranium), tulang belakang
(kolumna vertebralis), tulang rusuk (kosta), dan tulang dada
(sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang
pektoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang pinggul
(gelang pelvik) dengan rangka anggota belakang.
d. Rangka apendikuler (anggota tubuh) terdiri atas tiga
kelompok besar yaitu tulang tengkorak, tulang badan dan
tulang anggota gerak. Tulang-tulang tengkorak tersusun dari
21 tulang. Sedangkan tulang-tulang penyusun tulang badan
berjumlah 33 tulang. Dan tulang-tulang penyusun tulang
anggota gerak berjumlah 130 tulang.
e. Tulang terdiri atas sel-sel (osteosit, osteoblas dan osteoklas)
dan matriks ekstra selluler yang tersusun dari serat-serat
kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan
garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
f. Persendian adalah Sistim muskuloskeletal pada manusia
terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon,
ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan kita
dapat duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
g. Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi yaitu
gerak inverse dan gerak eversi, gerak pronasi dan gerak
supinasi, gerak elevasi dan gerak depresi, gerak adduksi dan
gerak abduksi, gerak fleksi dan gerak ekstensi.
2. Saran
Mohon bimbingannya yang lebih intensif ya kak
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Rangka Manusia. (diakses melalui: www.wikipedia.com pada
hari Sabtu, 18 April 2015 pukul 5:17 WITA).
Iswari, Parama. 2006. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Universitas
Airlangga Press.
Prasetyo, Tyo. 2012. (diakses melalui: www.prasetyo.wordpress.com pada
pada hari Sabtu, 18 April 2015 pukul 06:30 WITA).
Restu, Ardi. 2009. (diakses melalui: www.restuardi.com pada pada hari Sabtu,
18 April 2015 pukul 06:35 WITA).
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Trihapsari, Enita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Densitas
Mineral Tulang. Depok: Universitas Indonesia Press.
14
TULANG DAN SENDI
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan
praktikum
a. Mengenal berbagai nama, jumlah,
bentuk, dan lokasi tulang.
b. Untuk memahami struktur tulang.
c. Memahami macam-macam gerakan
pada sendi.
:
2. Hari, tanggal praktikum
3. Tempat Praktikum
: Sabtu, 11 April 2015.
: Laboratorium Biologi FKIP Unram.
B. LANDASAN TEORI
Tulang adalah struktur hidup yang tersusun oleh protein dan
mineral. Penyusun utama tulang adalah protein yang disebut kolagen serta
mineral tulang (kalsium fosfat). Lebih dari 99% kalsium tumbuh terdapat
dalam tulang dan gigi dan 1% terdapat dalam darah. Terdapat dua tipe tulang
dalam tubuh, yaitu cortical dan trabecular. Tulang korteks adalah tulang yang
padat atau rapat dan merupakan bagian terluar dari tulang. Tulang trabekular
merupakan bagian dalam tulang yang berongga. Tulang merupakan organ
dinamis yang selalu berubah dan mengalami pembaruan. Sel-sel utama yang
yang berperan dalam tulang adalah osteoblas dan osteoklas (Trihapsari, 2009:
8).
Diafisis (batang) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang
membungkus medula atau rongga sumsum sentral yang besar. Rongga
sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau sumsum merah
bergantung usia individu. Endosteum melapisi rongga sumsum, jaringan ini
terdiri dari jaringan ikat areolar vaskular. Epifisis adalah ujung-ujung tulang
yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah
bersambungan. Epifisis tersusun dari tulang cancellus internal, yang
diselubingi tulang kompak dan dibungkus kartilago artikular (kartilago hialin)
(Sloane, 2012: 93-94).
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua
tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada
sambungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan
ada tidaknya rongga persendian di antara tulang-tulang yang berartikulasi dan
jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut); dan
menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin
1
dilakukan pada persendian). Klasifikasi struktural persendian terdiri dari
persendian fibrosa, persendian kartilago, dan persendian sinovial. Klasifikasi
fungsional persendian dapat dibagi menjadi sendi sinartrosis atau sendi mati;
amfiartrosis atau sendi dengan pergerakan terbatas; dan diartrosis atau sendi
yang dapat bergerak bebas (Iswari, 2006: 15).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Kamera
Cawan petri
Kaca benda
Kaca penutup
Mikroskop
Silet/pisau
2. Bahan
Model rangka manusia
Tulang ayam (femur)
Praktikan
Aquadest
Tisu
D. LANGKAH KERJA
1. Tulang Rangka Manusia
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Mengamati model rangka manusia secara menyeluruh dengan baik dan
teliti,
c. Mengambil gambar model rangkan manusia secara utuh,
d. Mengambil gambar sesuai dengan bagian yang telah ditentukan dalam
petunjuk praktikum (tengkorak, tungkai atas, tungkai bawah, dan tulang
belakang,
e. Mencatat dan mendiskusikan hasil pengamatan dengan anggota
kelompok tentang nama, jumlah, bentuk dan lokasi tulang.
2. Struktur Tulang
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b. Membersihkan kulit dan otot pada femur ayam,
c. Memotong setipis mungkin bagian epifisis dan diafisis tulang femur
ayam,
d. Meletakkan sayatan tipis tersebut di atas kaca preparat dan mengamati di
bawah mikroskop,
e. Mengambil gambar hasil pengamatan dan mencatat hasil pengamatan
dan memberikannya keterangan.
2
3. Sendi
a. Menyiapkan model dari partisipan untuk melakukan gerakan-gerakan
sendi,
b. Membuat gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi pada
leher, bahu, siku, jari, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki,
c. Mengamati partisipan yang sedang melakukan gerakan-gerakan tersebut,
d. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tulang
Tulang Rangka Manusia
a. Gambar rangka manusia secara keseluruhan
3
b. Gambar pembanding
Sumber: www.wikipedia.com
4
c. Tabel tulang penyusun rangka manusia
NO
1
NAMA TULANG KERANGKA
ANGGOTA GERAK ATAS
(Anonim, 2013: 1)
2
ANGGOTA GERAK BAWAH
NAMA TULANG
PEMBENTUK
a. Tulang skapula
b. Tulang klavikula
c. Tulang humerus
d. Tulang ulna
e. Tulang radius
f. Tulang karpal
g. Tulang metakarpal
Tulang phalanges
Tulang Pipa pembentuk
humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, ruas jari tangan.
2 buah tulang humerus
2 buah tulang hasta (ulna)
2 buah tulang pengumpil
(radius)
2 x 8 buah pergelangan
tangan
2 x 5 buah tulang karpal
2 x 14 ruas jari tiap jari 3
ruas, kecuali ibu jari 2 ruas.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Girdel pelvis
Tulang femur
Tulang tibia
Tulang fibula
Tulang tarsal
Tulang metatarsal
Tulang Pipa pembentuk
femur, tibia, fibula,tarsal,
metatarsal.
2 buah tulang femur (paha).
5
2 buah tulang tempurung
lutut (patela).
2 buah tulang kering (tibia).
2 buah tulang betis (fibula).
2 x 7 buah tulang
pergelangan kak (metatarsal).
2 x 5 buah tulang telapak
kaki (tarsal).
2 x 14 ruasruas jari, tiap jari
3 ruas kecuali ibu jari yang 2
ruas.
(Anonim, 2013: 1)
3
TENGKORAK
(Anonim, 2013: 1)
a. Tulang kranium
Tulang frontal
Tulang parietal
Tulang oksipital
Tulang temporal
Tulang etmoid
Tulang sfenoid
b. Tulang wajah
Tulang-tulang nasal
Tulang-tulang palatum
Tulang-tulang
zigomatikum
Tulang-tulang maksilar
Tulang lakrimal
Tulang vomer
Konka nasal inferior
(turbinatum)
mandibula
c. Tulang hioid
d. Sinus paranasal
Tulang Pipih pembentuk
tulang tengkorak otak.
a) Membentuk Tengkorak
Otak
1 tulang dahi atau frontal
2 tulang parietal
1 tulang oksipital
2 tulang temporal
6
2 tulang spenoid
1 tulang etmoid
b) Membentuk Tengkorak
Wajah
2 tulang maksila
2 tulang mandibula
2 tulang zigomatikus
2 tulang nasale (hidung)
2 tulang mata (lakmiralis)
4
TULANG BELAKANG
(Anonim, 2013: 1)
Kolumna vertebrata
menyangga berat tubuh dan
melindungi medulla spinalis.
Kolumna ini terdiri dari
vertebra-vertebra yang
dipisahkan diskus
fibrokartilago intervertebral.
Tulang pendek pembentuk
ruasruas tulang belakang
(columna vertebrae).
7 ruas tulang leher atau
servikal
12 ruas tulang punggung atau
thoracic
5 ruas tulang pinggang atau
lumbar
5 ruas tulang kelangkang
atau sacrum
4 ruas tulang ekor atau
coccyc.
Struktur Tulang
a. Gambar hasil pengamatan
1. Epifisis
7
2. Diafisis
b. Gambar pembanding
1. Epifisis
(Restu, 2009:1)
2. Diafisis
8
(Prasetyo, 2012:1)
2. Sendi
a. Tabel hasil pengamatan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
F.
Organ
Leher
Bahu
Siku
Jari
(Ibu jari)
Lutut
Pergelangan
tangan
Pergelangan
kaki
Fleks
i
Ekstens
i
Aduks
i
√
Abduks
i
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Rotas
i
√
√
√
√
√
√
√
PEMBAHASAN
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206
tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka
terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan
kartilago. Untuk kepentingan ilmu pengetahuan, rangka kemudian
digolongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular dan persendian antar
tulang (Sloane, 2012: 92).
Rangka, khususnya tulang mempunyai fungsi yang penting bagi
manusia. Tulang memberikan bentuk atau topangan pada tubuh, sehingga
tubuh manusia terlihat mempunyai bentuk yang proporsional. Tulang juga
memungkinkan untuk melakukan pergerakan, tulang berartikulasi dengan
tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika
otot-otot (yang melekat pada tulang) berkontraksi, maka dapat menghasilkan
gerakan. Selain itu, rangka juga memberikan perlindungan terhadap organorgan lunak di dalam tubuh. Di dalam tulang juga terjadi pembentukan sel
darah (hematopoisis), sumsum tulang merah yang ditemukan pada orang
dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebrata, tulang pipih pada
kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang merupakan tempat produksi
sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah. Fungsi lainnya adalah
9
tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam
anorganik, terutama kalsium fosfat. Kalsium dan fosfor disimpan dalam
tulang agar bisa ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh, zat
tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, rangka manusia tersusun dari
tulang dengan jumlah sekitar 206 tulang. Tulang penyusun rangka ini
mempunyai nama, bentuk, dan lokasi yang berbeda. Biasanya permberian
nama didasarkan atas bentuk dan lokasi tulang tersebut. Secara umum, fungsi
tulang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, namun masing-masing
tulang mempunyai fungsi yang spesifik dan saling mendukung, sehingga
terjalin sistem koordinasi tulang yang tidak bisa dipisahkan. Pengamatan saat
praktikum dilakukan dengan mengamati torso atau model tiruan kerangka
manusia. Pengamatan dilakukan secara menyeluruh mulai dari tengkorak
hingga anggota gerak, praktikan merasa pengamatan dalam kegiatan ini
kurang maksimal sebab beberapa bagian tulang pada torso tersebut hilang,
untuk melengkapi kekurangan tersebut, praktikan membaca beberapa
referensi mengenai bagian tulang yang hilang.
Tengkorak tersusun dari 22 tulang; 8 tulang kranial dan 14 tulang
fasial. Tulang kranium membungkus dan melindungi otak, terdiri dari tulang
frontal (membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita
(kantong mata)); tulang parietal (membentuk sisi dan langit-langit kranium);
tulang oksipital (membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium);
tulang temporal (membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium); tulang
etmoid (struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata, tulang ini terdiri dari 4 bagian yakni lempeng plate
kribriform, lempeng perpendikular, massa lateral, dan konka nasal superior);
tulang sfenoid (berbentuk seperti kalelawar dengan sayap terbentang. Tulangtulang wajah terdiri dari tulang-tulang nasal; tulang-tulang palatum; tulangtulang zigomatik (malar); tulang-tulang maksilar membentuk rahang atas;
tulang lakrimal; tulang vomer; konka nasal inferior (turbinatum); dan
mandibula. Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena
tidak berartikulasi dengan tulang lain. Sinus paranasal, terdiri dari tulang
frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar).
Tulang-tulang yang membentuk rangka badan terdiri atas tulang
punggung atau belakang, tulang rusuk, tulang dada, bahu dan panggul. 1)
Kelompok tulang belakang (kolumna vertebralis) . Tulang belakang berbentuk
tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang
terbagi atas lima bagian, yaitu: 7 ruas tulang leher (vertebra servikal), 12 ruas
tulang punggung (vertebra torakalis), ruas tulang pinggang (vertebra
lumbalis), 5 ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis), dan 4 ruas tulang ekor
(vertebra koksigeus). Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh
yang tidak lurus. Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk
melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan
badan. Ruas tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah
setiap ruas. Saluran tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang
10
terdapat di dalam sepanjang tulang belakang. 2) Kelompok tulang dada.
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan.
Bentuk tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian
tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas: Bagian
hulu. Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan
bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk.
Bagian badan dan bagian taju pedang. 3) Kelompok tulang rusuk. Jumlah
tulang rusuk dua belas pasang. terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu: Tulang
rusuk sejati (costa vera). Berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang
punggung dan tulang dada, tulang rusuk palsu (costa spuria) berjumlah tiga
pasang dengan bagian melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian
depan melekat pada tulang rusuk di atasnya, tulang rusuk layang (costa
fluctuantes). Berjumlah dua pasang dengan bagian belakang melekat pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang. Antara tulang dada,
tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga dada yang merupakan
ruang bagi jantung dan paru-paru. Dengan demikian, tulang dada, tulang
rusuk, dan tulang punggung berfungsi melindungi jantung dan paru-paru. 4)
Kelompok tulang bahu, gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maingmasing tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka
terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan
dan kiri dengan tulang dada. Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan
berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih
serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak. 5) Kelompok gelang
panggul. Gelang panggul tersusun atas: tulang ilium atau tulang usus (2 buah),
tulang kemaluan (1 buah), tulang duduk (2 buah). Ketiga tulang terebut
bergabung menjadi satu.
Tulang anggota gerak atas terdiri yaitu tangan, dan gerak bawah yaitu
kaki. Anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu. Tulang anggota
gerak atas tersusun atas: Tulang lengan atas (humerus) berjumlah 2 buah,
tulang lengan bawah, terdiri atas 2 buah tulang hasta (ulna) dan 2 buah
tulang pengumpil (radius), tulang pergelangan tangan (metakarpal) berjumlah
2 x 8 buah, tulang telapak tangan (karpal) berjumlah 2 x 5 buah, dan tulang
ruas-ruas jari tangan (phalanges) berjumlah 2 x 14 buah. Tiap jari 3 ruas,
kecuali ibu jari 2 ruas. Tulang lengan atas merupakan tulang anggota gerak
atas yang paling panjang dan paling besar. Bagian atas berhubungan dengan
tulang belikat, dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta dan
pengumpil. Tulang hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang
pengumpil terletak pada sisi ibu jari.
Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang
panggul. Anggota gerak bawah tersusun atas: tulang paha (femur) berjumlah 2
buah, tulang tempurung lutut (patela) berjumlah 2 buah, tulang kering (tibia)
berjumlah 2 buah, tulang betis (fibula) berjumlah 2 buah, tulang pergelangan
kaki (metakarpal) berjumlah 2 x 7 buah, tulang telapak kaki (karpal)
berjumlah 2 x 5 buah, Tulang ruas-ruas jari kaki (phalanges) berjumlah 2 x 14
buah. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari yang hanya 2 ruas. Adapun fungsi dari
tulang yaitu: Menggambarkan bentuk tubuh, perlindungan organ tubuh yang
11
lunak, tempat melekatnya otot, sebagai alat gerak pasif, menghasilkan sel-sel
darah, dan tempat penimbunan mineral seperti; calsium dan posfor.
Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antar tulang-tulang
yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting
dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia. Gerakan antara tulang yang
satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat oleh jaringan yang
disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika
minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Jenis-jenis persendian pada manusia:
1) Sendi kaku merupakan persendian yang tersusun dari ujung ujung tulang
rawan dan menghasilkan sedikit gerakan yang bersifat kaku. Contoh gerakan
pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 2) Sendi mati merupakan
persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh hubungan
antar tulang yang membentuk tengkorak. 3) Sendi gerak merupakan
persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas.
Sendi gerak terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis sendi gerak: a.
Sendi engsel merupakan hubungan antar tulang yang menghasilkan gerak satu
arah. Contoh sendi engsel ialah lutut dan sikut. b. Sendi pelana merupakan
hubungan antar tulang yang menghasilkan gerak dua arah. Contoh sendi
pelana ialah tulang telapak tangan dan ibu jari. c. Sendi putar merupakan
hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan rotasi atau memutar.
Contoh sendi putar ialah lengan bawah dan lengan atas. d. Sendi peluru
merupakan hubungan antar tulang yang menghasilkan gerakan bebas ke segala
arah. Contoh sendi peluru ialah hubungan antar tulang pada gelang bahu dan
lengan atas. e. Sendi luncur merupakan hubungan antar tulang yang
menghasilkan gerakan badan dapat melengkung ke depan dan ke belakang
ataupun gerakan memutar badan. Contoh sendi luncur ialah hubungan antar
tulang pada pergelangan kaki. f. Sendi geser merupakan hubungan antar
tulang yang menghasilkan gerak menggeser. Contoh sendi geser ialah
hubungan antar tulang belakang.
Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi: 1. Gerak inverse
dan gerak eversi. Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah
dalam tubuh, sedangkan gerak eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah
luar, atau gerak memiringkan kaki. 2. Gerak pronasi dan gerak supinasi.
Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. sedangkan gerakSupinasi
ialah gerak an menegadahkan tangan. 3. Gerak elevasi dan gerak depresi.
Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala, sedangkan gerak depresi
ialah gerakan menurunkan atau menundukkan kepala. 4. Gerak adduksi dan
gerak abduksi. Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh, sedangkan gerak
abduksi ialah gerak menjauhi tubuh. Contoh gerak adduksi dan gerak abduksi
ialah : gerakan membuka tungkai kaki, gerak merenggangkan tangan dan
gerak mengacungkan tangan. 5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi. Gerak fleksi
ialah gerakan membengkokkan atau menekuk, sedangkan gerak ekstensi ialah
gerak meluruskan. Contoh gerak fleksi dan gerak ekstensi ialah: gerak pada
siku, gerak pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak pada bahu.
12
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum,
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
hasil
pengamatan,
dan
a. Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh
struktur-struktur keras dari tubuh.
b. Rangka mempunyai fungsi beberapa fungsi yang penting bagi
manusia.
c. Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka
aksial) dan rangka anggota (rangka appendikular). Rangka
aksial meliputi tengkorak (kranium), tulang belakang
(kolumna vertebralis), tulang rusuk (kosta), dan tulang dada
(sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang
pektoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang pinggul
(gelang pelvik) dengan rangka anggota belakang.
d. Rangka apendikuler (anggota tubuh) terdiri atas tiga
kelompok besar yaitu tulang tengkorak, tulang badan dan
tulang anggota gerak. Tulang-tulang tengkorak tersusun dari
21 tulang. Sedangkan tulang-tulang penyusun tulang badan
berjumlah 33 tulang. Dan tulang-tulang penyusun tulang
anggota gerak berjumlah 130 tulang.
e. Tulang terdiri atas sel-sel (osteosit, osteoblas dan osteoklas)
dan matriks ekstra selluler yang tersusun dari serat-serat
kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan
garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
f. Persendian adalah Sistim muskuloskeletal pada manusia
terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon,
ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan kita
dapat duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
g. Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi yaitu
gerak inverse dan gerak eversi, gerak pronasi dan gerak
supinasi, gerak elevasi dan gerak depresi, gerak adduksi dan
gerak abduksi, gerak fleksi dan gerak ekstensi.
2. Saran
Mohon bimbingannya yang lebih intensif ya kak
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Rangka Manusia. (diakses melalui: www.wikipedia.com pada
hari Sabtu, 18 April 2015 pukul 5:17 WITA).
Iswari, Parama. 2006. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Universitas
Airlangga Press.
Prasetyo, Tyo. 2012. (diakses melalui: www.prasetyo.wordpress.com pada
pada hari Sabtu, 18 April 2015 pukul 06:30 WITA).
Restu, Ardi. 2009. (diakses melalui: www.restuardi.com pada pada hari Sabtu,
18 April 2015 pukul 06:35 WITA).
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Trihapsari, Enita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Densitas
Mineral Tulang. Depok: Universitas Indonesia Press.
14