Laporan Praktikum Genetika Tumbuhan Ap

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

Semester: Ganjil 2014

Oleh: Apriliane Briantika Louise A1L013055 C KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI PURWOKERTO 2014

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH GENETIKA TUMBUHAN

Oleh : Apriliane Briantika Louise A1L013055 C

Diterima dan disetujui Tanggal: 12 Desember 2014

Asisten Praktikum,

Ricky Yuliawan Sigmatika NIM. A1L012149

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum ini tanpa ada hambatan yang berarti. Penulis juga mengucapakan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan Genetika Tumbuhan ini, diantaranya:

  1. Orang Tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

  2. Bapak Totok dan Ibu Siti Nurchasanah selaku dosen mata kuliah Genetika

  Tumbuhan.

  3. Teman-teman satu kelompok, atas kerjasamanya dalam penyusunan

  laporan ini.

  4. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung atau

  tidak langsung. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dan

  kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penyusunan laporan selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

  Purwokerto, 12 Desember 2014

  Penyusun

DAFTAR ISI

  Halaman

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

ACARA I PENGAMATAN PERILAKU KROMOSOM

Semester : Ganjil 2014

Oleh : Apriliane Briantika Louise A1L013055 C KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI PURWOKERTO 2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat memberi bentuk tubuh pada makhluk hidup. Tanpa adanya sel makhluk hidup tidak akan pernah ada. Sel berfungsi sebagai pusat penggerak dari seluruh aktifitas makhluk hidup. Sel juga mengandung informasi genetika berupa DNA sebagai pembawa sifat induk kepada keturunannya. Oleh karena itu sel biasa di sebut unit terkecil hereditas bagi makhluk hidup atau sebagai pembawa sifat.

  Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan sel. Pembelahan sel dikelompokkan menjadi mitosis dan meiosis. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen yang sama dan identik dengan komponen induknya. Mitosis merupakan dasar dalam pembiakan vegetatif tanaman, sedangkan meiosis merupakan dasar munculnya keragaman.

  Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan tentang perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Pengamatan tentang perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku

  Inti sel dari kebanyakan mahkluk hidup terdapat kromosom, yaitu benda- benda halus yang berbentuk batang panjang atau pendek dan berbentuk lurus bengkok. Kromosom merupakan pemegang semua instruksi hereditas. Struktur kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase tertentu waktu pembelahan nukleus pada saat mereka bergulung. Untuk melihat struktur kromosom, dapat kita lakukan di atas mikroskop. Tapi, kebanyakan yang dapat kita lihat hanya sekelompok kromosom yang kecil menyerupai cacing. Oleh karena itu, praktikum pengamatan kromosom ini menggunakan preparat bawang merah (Allium ascallonicum), karena bawang merah bisa dibelah setipis mungkin.

B. Tujuan

  Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kromosom pada pembelahan mitosis.

II. TINJAUAN PUSTAKA

  Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati, 2007).

  Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah

  Kemampuan organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah satu karakteristik yang paling bisa membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati. Kemampuan yang unik untuk memnghasilkan keturunan ini, seperti semua fungsi biologis, memiliki dasar seluler, kelangsungan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel atau pembelahan sel, kehidupan sel dimulai dari asal usulnya dalam pembelahan sel induk hingga pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian (Setjo, 2004).

  Pembelahan sel merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi dengan setiap sel hidup. Reproduksi sel yang terjadi terdiri atas tiga macam pembelahan sel yaitu pembelahan secara otomatis yakni pembelahan sel secara langsung yang dimulai dengan pembelah inti sel menjadi dua sel secara langsung tanpa melalui benang-benang spindle tanpa adanya pelarutan dinding-dinding nucleus serta kromosom tidak nampak, urutan pembelahan tidak ada. Mitosis yakni proses pembelahan yang menghasilkan dua sel anakan yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti sekaligus pembelahan sitoplasma. Meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak yang jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya (Rahana, 2010).

  Sel yang membelah disebut induk , dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetic (DNA) ke sel anak, untuk menyampaikan informasi genetic tersebut sel induk harus melipatgandakan informasi genetic yang dimiliki (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel. Setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Proses yang menyangkut terbentuknya sel-sel anak baru dari induknya disebut pembelahan sel. Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses ini bertujuan sama seperti tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan (Harten, 2009).

  Organisme tingkat tinggi, pembelahan sel dilakukan secara mitosis dan meiosis. Pembelahan sel secara mitosis terdiri atas empat tahap yaitu. Tahap propase,metaphase anaphase dan telopase, sedangkan pada pembelahan meiosis terjadi pula tahap yang menyerupai tahap pembelahan mitosis. Tahap pembelahan meiosis II, yang membedakan hanya pada kromosomnya. Pembelahan sel meiosis terjadi pada sel gamet yang menghasilkan empat sel anakan haploid (n). Tahap meiosis I terjadi melalui empat tahap, yaitu profase I, metaphase I, anaphase I, dan telofase I (Campbell, 2002).

  Pembelahan mitosis dan meiosis yaitu lokasi pembelahan sel mitosis pada sel autosom dan sel gonosom, sementara perbedaaan sel meiosis hanya pada sel gamet, jumlah sel anakan pembelahan satu sel induk, mitosis diploid (2n) sedangkan meiosis haploid (n). Jumlah sel anakan dari pembelahan mitosis yaitu dua sel anakan sedangkan pembelahan meiosis yaitu empat sel anakan. Ditinjau Pembelahan mitosis dan meiosis yaitu lokasi pembelahan sel mitosis pada sel autosom dan sel gonosom, sementara perbedaaan sel meiosis hanya pada sel gamet, jumlah sel anakan pembelahan satu sel induk, mitosis diploid (2n) sedangkan meiosis haploid (n). Jumlah sel anakan dari pembelahan mitosis yaitu dua sel anakan sedangkan pembelahan meiosis yaitu empat sel anakan. Ditinjau

  

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

  Bahan yang digunakan adalah akar bawang merah, larutan 0,002 M hidroxichinolin, larutan 45 CH3COOH, larutan HCL dan larutan aceto orcein carmin. Alat yang digunakan adalah kaca preparat, cover glass, beker glass, penangas air, pembakar bunsen, mikroskop dan jarum.

B. Prosedur Kerja

  1. Umbi bawang merah yang bagus dan sehat dipilih dan dikecambahkan di

  air sampai muncul akar.

  2. Akar bawang merah dicuci dengan air sampai bersih.

  3. Ujung akar bawang merah dipotong sepanjang ± 1 cm dan dimasukkan

  ke dalam larutan 0,002 M hydroxychinolin, di simpan di ruang gelap dengan suhu 20 °C selama 1 jam.

  4. Ujung akar bawang merah difiksasi dengan menggunakan larutan 45

  CH3COOH selama ± 10 menit.

  5. Bahan dengan campuran larutan HCL dan CH3COOH di maserasi

  dengan perbandingan 3 : 1 pada suhu 60° C selama ± 3 menit.

  6. Ujung akar bawang merah diambil 1 mm dan diletakkan di atas gelas

  preparat.

  7. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan aceto orcein atau aceto

  carmin (larutan staining).

  8. Tutup dengan gelas penutup (cover glass) dan ujung akar bawang merah

  dihancurkan dengan cara ditekan.

  9. Preparat di lewatkan di atas nyala api bunsen.

  10. Preparat di amati dibawah mikroskop.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

  Tabel 1. Pengamatan Perilaku Kromosom

  1.Sentromer 2.Kromatid 3.Sister kromatid

  Perbesaran : 40 kali Jumlah Kromosom :

  1 Preparat : Akar bawang merah

  2 Metafa

  1. Benang spindel

  5. Garis ekuator

  Perbesaran : 40 kali

  Jumlah Kromosom :

  16 Preparat : Akar

  bawang merah

  2. Benang spindel

  3 Perbesaran : 40 kali

  Jumlah Kromosom :

  16 Preparat : Akar

  bawang merah

  5 3. Sekat Sitokinesis

  4. Membran sel anak

  3 5. Membran sel anak

  Perbesaran : 40 kali Jumlah Kromosom :

  16 Preparat : Akar

  bawang merah

B. Pembahasan

  Kromosom Menurut Wilhelm Roux (1883), adalah pembawa faktor keturunan. Eksperimen T. Bovery dan Ws. Sutton (1902) membuktikan bahwa kromosom membawa material genetik. Ukuran dan bentuk kromosom bervariasi pada setiap spesies makhluk hidup. Panjang kromosom antara 0,2 –50 mikron dengan diameter antara 0,2–20 mikron. Bentuk kromosom pada setiap fase pertumbuhan dalam pembelahan mitosis senantiasa berubah-ubah. Setiap kromosom terdiri atas sentromer dan lengan.

  Kromosom menurut Brown (2012) adalah suatu struktur makro molekul

  yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema gen berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom sekumpulan gen (DNA) dalam inti sel yang berperan dalam pewarisan sifat keturunan (hereditas). Gen tersebut terdapat di lokus dalam kromosom yang mengandung cetak biru yang menghasilkan fenotipe. Setiap kromosom memiliki bagian menyempit yang disebut sentromer.

  Kromosom metafase mengandung 2 kromosom hasil pembelahan yang menyatu pada bagian sentromer. Bentuk kromosom metafase pada tahap siklus sel setelah replikasi DNA sudah berlangsung dan masing-masing berisi dua salinan dari molekul DNA kromosomal. Kedua salinan tersimpan di sentromer, yang Kromosom metafase mengandung 2 kromosom hasil pembelahan yang menyatu pada bagian sentromer. Bentuk kromosom metafase pada tahap siklus sel setelah replikasi DNA sudah berlangsung dan masing-masing berisi dua salinan dari molekul DNA kromosomal. Kedua salinan tersimpan di sentromer, yang

  Pembelahan sel merupakan peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua atau lebih sel baru dengan tujuan untuk memperbanyak diri. Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perhubungan erat dengan proses pembelahan sel. Pembelahan sel yang terkait dengan reproduksi seksual adalah meiosis sedangkan pembelahan sel yang berhubungan dengan pertumbuhan dan sel penggantian atau perbaikan, disebut mitosis. Meiosis dan mitosis terdapat nukleus yang membelah dan DNA direplikasi. Pembelahan sel yang disebut mitosis menghasilkan sel anak yang memiliki semua bahan genetik dari sel induk dan satu set lengkap kromosom. Kromosom bukan satu-satunya bahan yang perlu dibagi dan dipindahkan ke sel anak karena ada sitoplasma dan membran sel yang akan membelah juga. Sitokinesis adalah proses membagi sitoplasma dan membran sel, dan proses ini dapat mengikuti segera setelah mitosis atau terjadi secara terpisah, tergantung pada organisme yang terlibat (Brown, 2002).

  Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua selidentik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Pembelahan mitosis merupakan cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur. Pembelahan sel mitosis terjadi pada organisme multiseluler seperti pada sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasamitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal (Brown, 2002).

  1. Interfase:

  Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padatkompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu kondensasi untuk ekspresi informasi genetik.

  2. Profase:

  a. Nukleolus melebur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA d

  engan protein)terkondensasi menjadi kromosom.

  b. Masing-masing kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid

  yang mengandung informasi genetik yang sama.

  c. Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan

  bentuk sel menjadi fungsi membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.

  3. Metafase :

  a. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas

  b. Terdapat bidang pembelahan (ekuator) b. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)

  pada bidang pembelahan

  d. Terbentuk benang antar kromatid benang interkromosom

  (interzonal)

  e. Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang

  pada pusat sel.

  4. Anafase :

  a. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya

  b. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua

  c. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson

  d. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan (pergerakan ini

  dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal).

  5. Telofase :

  a. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang

  kembali kromatin

  b. Anak inti dibentuk kembal

  c. Dinding inti dibentuk kembali

  d. Benang-benang gelendong hilang Tumbuhan melakukan pembelahan sel dengan tujuan;

  1. Regenerasi sel-sel yang rusakmati atau memperbaiki bagian tubuh yang

  rusak atau lepas kembali seperti semula.

  2. Pertumbuhan dan perkembangan

  Pertambahan jumlah sel pada suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali (irreversible) serta pertambahan ini dapat diukur secara kuantitatif seperti berat, tinggi atau proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme dan dapat diukur secara kualitatif seperti fungsi organ reproduksi dan organ lainnya.

  3. Berkembang biak (reproduksi) yaitu proses memperbanyak jumlah sel

  dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler

  4. Variasi individu baru atau segala macam perbedaan yang terdapat antar

  individu dalam satu spesies. Penggunaan bahan pada praktikum kali ini adalah akar bawang merah

  karena akar bawan merah merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel- sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan sel-sel ini umumnya terdapat pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Perkecambahan umbi bawang merah dalam air bertujuan untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan membantu endosperm memfasilitasi masuknya O2, dan alat transportasi makanan. Pemotongan akar bawang diharapkan akan potongan akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis.

  Penggunaan 45 asam asetat untuk meluruhkan organel-organel dalam sel akar bawang merah sedangkan maserasi dilakukan dalam larutan HCl dan CH3COOH (asam asetat) agar bagian-bagian dari sel menjadi lunak. Suhu yang digunakan 60°C untuk mengoptimalkan kerja dari asam asetat. Perendaman dengan HCl bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih

  dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah (Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati agar penyerapan warna lebih cepat. Pemberian Hydroxychinolin yaitu untuk kondensasi penebalan dan api bunsen berguna untuk mempercepat pendewasaan dan pembelahan sel dan larutan fiksatif untuk menghentikan aktifitas pembelahan dan mempertahankan keadaan sel seperti saat membelah dengan pemberian kolkisin maka diameter buluh-buluh pangangkut floem dan xylem akan lebih besar dengan pemberiaan kolkisin yang sebelumnya kromosom 2n menjadi 4n berdasarkan letak sentromer kromosom dibedakan kromosom metasentrik, telosentrik, sub metasentrik, akrosentris.

  Sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel didalam tubuhnya. Penambahan jumlah sel tersebut berasal dari hasil reproduksisel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahuluyang dapat dilihat dari perubahan kedudukan kromosomnya. Ditinjau dari jumlah kromosom pada sel baru, dibedakan dua tipe pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Sel sebagai unit fungsional kehidupan memiliki kemampuan memperbanyak diri (reproduksi)) dan reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan. Pembelahan sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian plasma sel (sitokinesis) melalui tahapan Sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel didalam tubuhnya. Penambahan jumlah sel tersebut berasal dari hasil reproduksisel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahuluyang dapat dilihat dari perubahan kedudukan kromosomnya. Ditinjau dari jumlah kromosom pada sel baru, dibedakan dua tipe pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Sel sebagai unit fungsional kehidupan memiliki kemampuan memperbanyak diri (reproduksi)) dan reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan. Pembelahan sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian plasma sel (sitokinesis) melalui tahapan

  Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang merah. Penggunaan akar karena akar merupakan salah satu jaringanyang tersusun oleh sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidupterutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan sel-sel ini umunya terdapat pada ujungakar dan ujung batang tumbuhan (Ali, 2007).

  Bawang merah memiliki jumlah kromosom 16 sehingga mudah dihitung, ukuran kromosom besar sehingga mudah diamati, telah diketahui rentang waktu mitosisnya (Listiawan, 2009), suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu mitosis bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 dan tahap prometafase ditemukan pukul 08.15 WIB (Swastika, 2009). Hal inilah yang melatar belakangi digunakannya akar bawang merah pada praktikum pembelahan mitosis ini. Sebelum diamati, akar bawang merah dimasukkan ke dalam larutan 0,002 M 8-Hydroxychinolin dan disimpan pada tempat gelap. Tujuan pemberian 8-Hydroxychinolin adalah untuk meluruhkan organel sel. Selain itu juga karena sifatnya yang sangat peka terhadap cahaya (akan rusak jika terkena cahaya). Proses selanjutnya yaitu dilakukan fiksasi akar bawang dengan asam asetat yang bertujuan menghentikan aktifitas pembelahan sel tersebut (melarutkan tudung akar). Setelah itu dimaserasi dengan menggunakan campuran asam klorida 1N dengan asam asetat 45 (perbandingan 3:1) yang bertujuan untuk melunakkan Bawang merah memiliki jumlah kromosom 16 sehingga mudah dihitung, ukuran kromosom besar sehingga mudah diamati, telah diketahui rentang waktu mitosisnya (Listiawan, 2009), suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu mitosis bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 dan tahap prometafase ditemukan pukul 08.15 WIB (Swastika, 2009). Hal inilah yang melatar belakangi digunakannya akar bawang merah pada praktikum pembelahan mitosis ini. Sebelum diamati, akar bawang merah dimasukkan ke dalam larutan 0,002 M 8-Hydroxychinolin dan disimpan pada tempat gelap. Tujuan pemberian 8-Hydroxychinolin adalah untuk meluruhkan organel sel. Selain itu juga karena sifatnya yang sangat peka terhadap cahaya (akan rusak jika terkena cahaya). Proses selanjutnya yaitu dilakukan fiksasi akar bawang dengan asam asetat yang bertujuan menghentikan aktifitas pembelahan sel tersebut (melarutkan tudung akar). Setelah itu dimaserasi dengan menggunakan campuran asam klorida 1N dengan asam asetat 45 (perbandingan 3:1) yang bertujuan untuk melunakkan

  Pemberian aceto carminaceno orcein adalah sebagai pewarna, untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih cepatmaka perlu ditambahkan FeCl2, yang pada praktikum kemarin didapatkan dengan mencacah akar bawang merah dengan menggunakan jarum berkarat (Ali, 2007). Sel akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang 8 diantaranya disumbangkan oleh bapak tumbuhan bawang, yaitu tumbuhan yang menyediakan gamet jantan. Kromosom ini sering dinamai kromosom paternal (Kimball, 1987). Berbagai kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi ke dalam empat fase yang berurutan yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Masa diantara pembelahan - pembelahan disebut interfase.

  Pengamatan tahap-tahap pembelahan mitosis dilakukan pemotongan akar yang tepat pada saat tengah malam, yaitu pukul 24.00 WIB. Menurut Margono (1973) hal ini dikarenakan pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktifitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24 malam sehingga diharapkan tahap-tahap mitosis dapat diamati. Pemotongan bagian ujung akar (pada jam 12 malam) yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan Pengamatan tahap-tahap pembelahan mitosis dilakukan pemotongan akar yang tepat pada saat tengah malam, yaitu pukul 24.00 WIB. Menurut Margono (1973) hal ini dikarenakan pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktifitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24 malam sehingga diharapkan tahap-tahap mitosis dapat diamati. Pemotongan bagian ujung akar (pada jam 12 malam) yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

  Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatik(sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anakan, memiliki genotype yang sama dan identik dengan sel induknya. Tahapan yang terjadi pada pembelahan mitosis yaitu profase, ,metafase, anaphase, telofase. Padatahapan ini, jumlah kromosom tidak berubah, berisi 16 kromosom yang 8 diantaranya disumbangkan oleh tumbuhan yang menyediakan gamet jantan. Kromosom ini sering dinamai kromosom paternal. Sisanya yang 8 lagi disebut kromosom maternal.

B. Saran

  Sudah cukup baik dalam pelaksanaan hanya untuk selanjutnya, diusahakan agar preparat menunjukkan semua fase pembelahan mitosis.

DAFTAR PUSTAKA

  Ali. 2007. Dasar-dasar Genetika. Erlangga. Jakarta. Asnani. 2009. Genetika: Teori dan Soal-Soal. Erlangga. Jakarta. Brown. 2012. Pembelahan Sel. PT Gramedia. Jakarta. Campbell. 2002. Kromosom Akar Bawang Merah. Erlangga. Jakarta. Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.

  Yogyakarta. Harten. 2009. Genetika. Tarsito. Bandung. Kimball, J. W. 1987. Biologi Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Listiawan. 2009. Tahap-Tahap Pembelahan Sel. PT. Gramedia. Jakarta. Masitah. 2008. Pembelahan Mitosis dan Meiosis. Erlangga. Jakarta. Pratiwi. 2004. Genetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta . Rahana. 2010. Genetics. New Jersey. Viacom Company. Sastrosumarjo. 2006. Pengantar Genetika. Bhratara. Jakarta. Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuhan. JICA. Malang. Suprihati. 2007. Dasar-dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat. Erlangga. Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

ACARA II TEORI KEMUNGKINAN

Semester : Ganjil 2014

Oleh : Apriliane Briantika Louise A1L013055 C KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI PURWOKERTO 2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan- persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.

  Teori peluang dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, dalam pemindahan gen-gen dari indukorang tuaparental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai- nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang Teori peluang dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, dalam pemindahan gen-gen dari indukorang tuaparental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai- nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang

  

  Evaluasi hipotesis genetic memerlukan suatu uji yang dapat mengubah devisiasi-devisiasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabililitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini

  dikenal dengan uji X 2 (Chi Square Test).

  X Penggunaan teori kemungkinandan uji 2

  dengan tingkat kepercayaan tertentu akan diperagakan secara sederhana dengan melihat hasil pelemparan uang logam dengan harapan praktikan dapat berlatih

  menggunakan uji X 2 dan dapat menggunakannya lagi untuk hasil persilangan yan

  sesungguhnya.

B. Tujuan

  Mengetahui dan berlatih menggunakan uji X² dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

  Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Di dalam kehidupan kita sehari hari sering sekali kita jumpai banyak peristiwa dimana kemungkinan atau probabilitas. Teori kemungkinan digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Nilai antara 0 dan 1 akan menggambarkan besarnya peluang munculnya suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Jika nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu ada atau pasti akan terjadi (Suryo, 1984).

  Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative, atau seperti penentuan subjektif taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Seatu keadaan yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan table bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (jujur) Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative, atau seperti penentuan subjektif taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Seatu keadaan yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan table bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (jujur)

  Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek. Ada beberapa dasar-dasar teori kemungkinan, yaitu :

  1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan

  perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.

  2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing

  berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa-peristiwa itu.

  3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling

  mempengaruhi yaitu sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa itu (Pay, 1987).

  Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika (Rahardi, 2009).

  Mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa, tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu. Oleh karena itu besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula berbeda. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada (Ali, 2001).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

  Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan adalah uang logam dan kalkulator, dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

  1. Satu keping mata uang logam dilempar ke atas, dicatat hasilnya (angka

  atau gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. Hasilnya dianalisis dengan uji X².

  2. Hal yang sama dilakukan pada kasus 2 keping uang logam yang dilempar

  sekaligus serta kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.

  3. Data dicatat pada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat

  pelaksanaan praktikum dan hasil analisis ditulis pada lembar yang tersedia di diktat.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

  Tabel 1. Uji X 2 menggunakan 1 (satu) Keping Uang Logam (50 X)

  Karakter yang diamati

  A G Jumlah

  Observasi (O)

  Harapan (E)

  | 29−25 | −

  | 21−25 | −

  ( | O-E | − )

  ( | O−E | − ) 2 = 0,49

  X 2 tabel = 3,84

  X 2 hitung = 0,98

  X 2 tabel > X 2 hitung

  Kesimpulan : hasil pengukuran signifikan (sesuai) dengan pembanding, artinya percobaan signifikan dan percobaan sesuai dengan teori.

  Tabel 2. Uji X 2 menggunakan 1 (satu) Keping Uang Logam (100 X)

  Karakter yang diamati

  A G Jumlah

  Observasi (O)

  57 43 100

  1 1

  Harapan (E)

  (

  1 2 | 57−50 | −

  2 )

  (

  2 1 2 1

  | 43−50 | −

  2 )

  ( | O-E | − )

  ( | O−E | − ) 2 = 0,845

  X 2 tabel = 3,84

  X 2 hitung = 1,69

  X 2 tabel > X 2 hitung

  Kesimpulan : hasil pengamatan pengukuran signifikan (sesuai) dengan teori.

B. Pembahasan

  Peluang ialah ukuran dari besarnya kemungkinan munculnya suatu kejadian atau ukuran dari besarnya kemungkinan munculnya suatu kejadian (menurut buku M.Yusuf). Ungkapan-ungkapan yang menunjukkan ukuran kemungkinan ini, missal dalam obrolan sering mengatakan, kemungkinan besar tanaman itu akan mati atau kecil sekali kemungkinannya atau barang kali tidak mungkin saya lulus. Ungkapan-ungkapan tersebut menunjukan ukuran-ukuran dari kemungkinan, tetapi keseluruhan dari kenyataan tadi tidak ada yang menunjukan besaran numerk sehingga sult di ukur atau dlihat dalam proses analisis. Ungkapan “fivty – fivty” merupakan contoh ukuran kemungkinan yang berbentuk angka yang kita ketahui maknanya bahwa antara berhasil dan gagal mempunyai kemungkinan yang sama (Levitt, 1980).

  Tujuan pemberikan ukuran numerik maka kedalaman peluang diberikan nilai dengan selang mulai dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Peluang bernilai nol mempunyai arti bahwa kejadian itu mustahil berlangsung dan bila bernilai satu mempunyai makna hamper pasti. Besaran peluang munculnya suatu kejadian diduga besarnya kemunculan kejadian tersebut dibandingkan dengan total kejadian atau sebagai berikut. Kejadian perpaduan alel - alel atau gamet-gamet merupakan kejadian-kejadian bersifat peluang. Frekuensi munculnya suatu genotype seperti yang telah dikemukakan oleh mendel, merupakan contoh ukuran peluang munculnya genotype tersebut. Berdasarkan hipotesis penggabungan gamet secara acak di peroleh hasil sebagai berikut.

  Terdapat empat genotype AA, Aa, aA, dan aa yang masing-masing mempunyai frekuensi yang sama. Diketahui bahwa genotype Aa tidak berbeda dengan aA atau (Aa=aA), sehingga genotype a mempunyai frekuensi dua kali lebih besar dari AA dan aa. Sehingga dengan menggunakan persamaan diatas diperoleh hasil

  P(AA) = ¼ P (Aa) = ½ P (aa) = ¼

  (Levitt, 1980).

  Ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari indukorang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Analisis genetic, persilangan digunakan untuk mempelajari sistem genetic sifat yang diteliti. sistem-sistem dapat ditentukan berdasarkan model teori, misalnya model monohibrid atau dihibrid. Suatu sifat yang dalam segregasi F2 menunjukan penyebaran fenotipe yang sesuai dengan model monohibrid, akan disimpulkan bahwa karakter tersebut dikendalikan oleh satu gen. Bila dua karakter bersegregasi sesuai dengan model dihibrid maka disimpulkan bahwa karakter-karakter tersebut dikendalikan oleh dua gen yang lokusnya bebas satu dari yang lain (Levitt, 1980).

  Taraf Signifikansi erat berkaitan dengan masalah eror dalam penolakan hipotesis nihil, pemahaman mengenai taraf signifikansi sangat penting dalam penggunaan metode statistika guna menguji hipotesis penelitian. Kesimpulan penelitian yang disandarkan 6 pada keputusan statistik, sebagaimana telah disebutkan di atas, tidak dapat ditopang oleh taraf kepercayaan mutlak seratus persen. Karena itulah peneliti harus memberi sedikit peluang untuk salah dalam menolak hipotesis. Besarnya peluang untuk salah menolak hipotesis nihil (eror Tipe I) inilah yang disebut sebagai taraf signifikansi Sewaktu seorang peneliti menyatakan penolakan terhadap hipotesis nihil, harus difahami bahwa penolakan itu mengandung resiko kesalahan sebesar suatu taraf signifikansi. Penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi yang kecil tentu saja lebih dapat dipercaya daripada penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi yang besar, walaupun tidak berarti bahwa taraf signifikansi yang kecil selalu lebih tepat untuk digunakan daripada taraf signifikansi yang besar. Tidak signifikan berarti harga statistik harus diabaikan dan dianggap tidak ada, berapa besarnya pun harga tersebut. Signifikan berarti harga statistik tidak dapat diabaikan dan harus dianggap ada, berapa kecilnya pun harga statistik tersebut. Label sangat signifikan tidak diperlukan dikarenakan eratnya hubungan (dalam kasus korelasi) atau besarnya perbedaan (dalam kasus uji-beda) ditunjukkan antara lain oleh statistik r2 atau ω2. Perlu diperhatikan pula perbedaan antara signifikansi statistik (statistical significance) dan signifikansi praktis (practical significance). Kedua signifikansi ini tidak selalu memiliki makna yang seiring. Signifikansi statistik memang dapat dihitung dan karenanya dapat ditunjukkan secara objektif, namun dari sisi praktis, adanya Taraf Signifikansi erat berkaitan dengan masalah eror dalam penolakan hipotesis nihil, pemahaman mengenai taraf signifikansi sangat penting dalam penggunaan metode statistika guna menguji hipotesis penelitian. Kesimpulan penelitian yang disandarkan 6 pada keputusan statistik, sebagaimana telah disebutkan di atas, tidak dapat ditopang oleh taraf kepercayaan mutlak seratus persen. Karena itulah peneliti harus memberi sedikit peluang untuk salah dalam menolak hipotesis. Besarnya peluang untuk salah menolak hipotesis nihil (eror Tipe I) inilah yang disebut sebagai taraf signifikansi Sewaktu seorang peneliti menyatakan penolakan terhadap hipotesis nihil, harus difahami bahwa penolakan itu mengandung resiko kesalahan sebesar suatu taraf signifikansi. Penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi yang kecil tentu saja lebih dapat dipercaya daripada penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi yang besar, walaupun tidak berarti bahwa taraf signifikansi yang kecil selalu lebih tepat untuk digunakan daripada taraf signifikansi yang besar. Tidak signifikan berarti harga statistik harus diabaikan dan dianggap tidak ada, berapa besarnya pun harga tersebut. Signifikan berarti harga statistik tidak dapat diabaikan dan harus dianggap ada, berapa kecilnya pun harga statistik tersebut. Label sangat signifikan tidak diperlukan dikarenakan eratnya hubungan (dalam kasus korelasi) atau besarnya perbedaan (dalam kasus uji-beda) ditunjukkan antara lain oleh statistik r2 atau ω2. Perlu diperhatikan pula perbedaan antara signifikansi statistik (statistical significance) dan signifikansi praktis (practical significance). Kedua signifikansi ini tidak selalu memiliki makna yang seiring. Signifikansi statistik memang dapat dihitung dan karenanya dapat ditunjukkan secara objektif, namun dari sisi praktis, adanya

  Pengujian Uji Chi Square digunakan X tab 5 karena Pada tabel dapat dilihat bahwa hasil percobaan dimasukkan ke dalam kolom O sesuai dengan kelas fenotipenya masing-masing. Untuk memperoleh nilai E (hasil yang diharapkan), dilakukan perhitungan menurut proporsi tiap kelas fenotipe. Selanjutnya nilai d (deviasi) adalah selisih antara O dan E. Pada kolom paling kanan nilai d dikuadratkan dan dibagi dengan nilai E masing-masing, untuk kemudian dijumlahkan hingga menghasilkan nilai X² hitung. Nilai X² h inilah yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai X² yang terdapat dalam tabel X² (disebut nilai X² tabel ) yang disingkat menjadi X² t. Apabila X² h lebih kecil daripada X² t dengan peluang tertentu (biasanya digunakan nilai 5), maka dikatakan bahwa hasil persilangan yang diuji masih memenuhi nisbah Mendel. Sebaliknya, apabila X²

  h lebih besar daripada X² t, maka dikatakan bahwa hasil persilangan yang diuji tidak memenuhi nisbah Mendel pada nilai peluang tertentu dan sudah ketentuan dari uji chisquare untuk menggunakan X tab 5 (Yatim, 1991).

  Uji kai kuadrat (dilambangkan dengan "χ2" dari huruf Yunani "Chi" dilafalkan "Kai") digunakan untuk menguji dua kelompok data baik variabel independen maupun dependennya berbentuk kategorik atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga datanya bersifat diskrit. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara status gizi ibu (baik atau kurang) dengan kejadian BBLR (ya atau tidak). Dasar uji kai kuadrat itu sendiri adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi (O) dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Kai Kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu (dari tabel χ2).

  Uji Kai Kuadrat dapat digunakan untuk menguji :

  1. Uji χ2 untuk ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Independency test).

  2. Uji χ2 untuk homogenitas antar- sub kelompok (Homogenity test).

  3. Uji χ2 untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit) Syarat dalam melakukan uji kai kuadrat, harus memenuhi syarat:

  1. Sampel dipilih secara acak

  2. Semua pengamatan dilakukan dengan independen

  3. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan sebesar 1 (satu). Sel-sel

  dengan frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20 dari total sel

  4. Besar sampel sebaiknya > 40 (Cochran, 1994).

  Keterbatasan penggunaan uji Kai Kuadrat adalah tehnik uji kai kuadarat memakai data yang diskrit dengan pendekatan distribusi kontinu. Dekatnya pendekatan yang dihasilkan tergantung pada ukuran pada berbagai sel dari tabel kontingensi. Untuk menjamin pendekatan yang memadai digunakan aturan dasar “frekuensi harapan tidak boleh terlalu kecil” secara umum dengan ketentuan:

  1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan lebih kecil dari 1

  (satu)

  2. Tidak lebih dari 20 sel mempunyai nilai harapan lebih kecil dari 5

  (lima) Chi-kuadrat digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa vaktor

  atau mngevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak. Distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran- besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah :

  1. Distribusi chi-square memiliki satu parameter yaitu derajat bebas (db).

  2. Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai

  positif tak terhingga di sebelah kanan.

  3. Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.

  Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian. Metode Chi-kuadrat menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan besarnya nilai chi-kuadrat bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau perbedaan.

  Pengujian hipotesis dengan chi-kuadrat dapat digunakan dengan baik, maka hendaknyamemperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :