Penyelesaian Kredit Macet Pada PT. Bpr Duta Paramarta Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Dihubungkan Dengan Undang – Undang Perbankan

ABSTRAK
PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BPR DUTA PARAMARTA
KECAMATAN LABUHAN DELI, KABUPATEN DELI SERDANG
DIHUBUNGANKAN DENGAN UNDANG-UNDANG
PERBANKAN

Kredit merupakan salah satu produk sebuah bank. Yang memberikan
kemudahan para nasabah untuk mendapatkan barang tanpa harus membelinya
secara kontan atau tunai. Dengan mendahulukan pembayarannya oleh pihak bank
kepada penjual barang tersebut. Seperti contohnya alat elektronik, handphone,
kendaraan bermotor, rumah, dll. Kredit juga merupakan sumber pendapatan utama
bagi BPR untuk kelangsungan usahanya, sehingga BPR harus senantiasa menjaga
kualitas kreditnya. Semakin bagus kualitas yang diberikan sebuah BPR dalam
kredit bagi nasabahnya maka semakin terjamin pula kelangsungan BPR tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini Bagaimana proses perjanjian kredit oleh PT.
BPR Duta Paramarta kepada nasabah sudah sesuai dengan UU Perbankan?
Apakah proses pemberian kredit oleh PT. BPR Duta Paramarta kepada nasabah
sudah sesuai dengan UU Perbankan? Bagaimana proses penyelesaian jika terjadi
kredit macet oleh PT. BPR Duta Paramarta sudah sesuai dengan UU Perbankan?
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif.,
artinya penelitian yang berdasarkan pada penelitian kepustakaan guna

memperoleh data sekunder di bidang hukum, yang berasal dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier
Segala sesuatu yang ada pada negara kita pada umumnya di atur di dalam
undang - undang, baik Undang - Undang Dasar 1945 maupun Undang - Undang
Tambahan. Begitu juga hal nya dengan perbankan. Dengan melakukan revisi pada
undang - undangnya agar mampu mengikuti perkembangan sistem perbankan
yang sifatnya dinamis. Sehingga diharapkan dapat membantu mengawasi sistem
perbankan yang ada di Indonesia ini. Bahwa perkembangan perbankan di
Indonesia selalu mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun.
Pemberian kredit harus mengikuti perkembangan perekonomian yang ada. Hal ini
bertujuan agar pemberian kedit dapat membantu masyarakat dalam
mengembangkan usaha yang mereka miliki dengan harapan memperoleh
keuntungan. Penilaian pemberian kredit harus memperhatikan dari berbagai sisi
agar jangan terjadi kredit macet yang sering membuat rugi banyak pihak di
dalamnya. baik nasabah, bank, bahkan negara itu sendiri. diharapkan dengan
sistematis pemberian kredit yang telah baik diharapkan kredit macet dapat
diminilisasikan dan jika terjadi penyelesaiannya dapat diselesaikan secara
kekeluargaan tanpa harus ke jalur hukum yang membutuhkan banyak biaya,waktu
dan tenaga yang tidak sedikit. Penyelesaian kredit macet harus seadil - adilnya.
Kata Kunci : Kredit, Macet


Universitas Sumatera Utara