Karakteristik Penderita TB MDR (Tuberculosis Multidrug Resistance) di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T., 2002. Tuberkulosis Paru: Masalah dan Penanggulangannya.
Edisi IV. Cetakan ke-1. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter
Indonesia. Jakarta.
Arif, Prasenohadi., 2010. (http://www.ppti.info/2010/07/mekanisme-dandiagnosis-multidrug.html) Diakses tanggal 24 Agustus 2015.
Bustan, M, N., 1997. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Cetakan
Pertama, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Provsu), 2015.
http://diskes.sumutprov.go.id/ (17 Nop. 2015).
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
2014. Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian
tuberkulosis resistan obat. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013:1-86.
Djojodibroto, D., 2012. Respirologi.Jakarta: EGC.
Erawatyningsih, E., Purwanta, dan H. Subekti. 2009. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat pada Penderita
Tuberkulosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat 25 (3): 117124.
Hanafi AR, Prasenohadi, 2010. (http://www.ppti.info/2010/07/mekanismedan-diagnosis-multidrug.html.)Diakses tanggal 24 November
2014.
InfoDATIN, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI., 2015.
Temukan, Obati sampai sembuh.
Kartasasmita, C. 2009. Epidemiologi Tuberkulosis. Sari Pediatri. Vol. 11,
No.2. Bandung.
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2013. Materi Inti-1: Penemuan Pasien
TB-MDR.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran : Tata Laksana Tuberkulosis.Jakarta:
Kemenkes RI.
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Manajemen Terpadu
Pengendalian TB Resisten Obat (MTPTRO). Jakarta:Kemenkes
RI.
Lestari, SH, dkk. 2004. Pola Resistensi Kuman Mycobacterium TBC
Terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) Di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Available in: Sains Kesehatan 17 (2).
Indonesia.
Masniari L, Supandi PZ, Aditama TY. 2007. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesembuhan pasien TB paru. J Respirologi
Indonesia
Montoro E. 2007. Global burden of tuberculosis. In: Palomino JC, Leao
SC, Ritacco V, editors. Tuberculosis 2007 from basic science to
patient care. 1st edition. TuberculosisTexbook.com
Mukty, A, dkk. 2002. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Cetakan ke-2.
Airlangga University Press. Surabaya.
Munawwarah, R, Leida, I, Wahiduddin. 2013. Gambaran Faktor Risiko
Pengobatan Pasien TB-MDR RS Labuang Baji Kota Makassar
Tahun 2013. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. Makassar.
Munir, Arifin, dkk. 2010. Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan
Multidrug Resistant (TB-MDR) di Poliklinik Paru RSUP
Persahabatan. J Respir Indo. Jakarta.
Nawas, Arifin. 2008. Penatalaksanaan Tb Mdr Dan Strategi DOTS Plus.
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUIRS Persahabatan. Jakarta
Nofizar, D. Nawas, A. Burhan, E. 2010. Identifikasi Faktor Risiko
Tuberkulosis Multidrug Resistant (TB-MDR). Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 60 No. 12. Jakarta.
Palomino, JC. Leao, SC. Ritacco, V (ed). Tuberculosis 2007; From Basic
Science to Patient Care. www.TuberculosisTextbook.com. 2007.
p : 635‐55.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2011. Tuberkulosis:
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Revisi
Pertama. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia. 2012. Jurnal
Tuberkulosis Indonesia. Vol-8. Perkumpulan Pemberantasan
Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013.
2013. Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis
Resisten Obat. Jakarta.
R, Pant, et al. 2009. Risk Factor Assessment of Multi Drug Resistant
Tuberculosis. Available in: J Nepal Health Res Counc 2009 Oct.
Rab Tabrani. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta-Timur:CV. Trans Info
Media.
Rahman A. Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pasien
TB Paru di Puskesmas Cempae Kota Pare-Pare.
Reviono, dkk. 2014. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB):
Tinjauan Epidemiologi dan Faktor Risiko Efek Samping Obat
Anti Tuberkulosis. Volume 46 No. 4. Surakarta.
Selamawit, Hirpa. et al, 2013. Determinants of multidrug-resistant
tuberculosisin patients who underwent first-line treatment
inAddis Ababa: a case control study, BMC Public Health,
tersedia http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/782
Sharma, SK. Mohan, A. 2004. Multidrug-resistant Tuberculosis. Reviem
Article. Indian Journal Med Res 120, 354-376.
Sinaga, BYM. 2013. Karakteristik penderita Multidrug Resistant
Tuberculosis yang mengikuti Programmatic Management of
Drug-Resistant Tuberculosis di Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan. Jurnal Respir Indo Vol. 33 No. 4. Medan
Suradi, Chrisrianto EN, Prasetyo W, Surjanto E, Subagio Y. 2004.
Hubungan antara diabetes melitus dengan multidrug resistant
(MDR) pada pasien tuberkulosis di Surakarta. J Respir Indo
Susanty, E. Amir, Z. Siagian, P. Yunita, R. Eyanoer, PC. 2015. Uji
Diagnostik Genexpert MTB/RIF di Rumah Sakit Pusat Haji
Adam Malik Medan. Jurnal Biosains Vol. 1 No.2. Medan.
Tbindonesia. 2009. (http://www.yarsi.ac.id/yarsi-tb-care/artikelartikel/306epidemiologi-tbc-di-indonesia.html) Diakses tanggal 25 Oktober
2014.
Universitas Sumatera Utara
Tirtana, Bertin. 2011. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Resistensi
Obat Tuberkulosis Di Wilayah Jawa Tengah. Semarang.
Why
DOTS-Plus
for
MDR
TB?.
http://www.who.int/gtb/publication/busdocs/index.html.
Januari 2016)
2008.
(4
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
& Pemberantasannya. Erlangga Medical Series (EMS).
Semarang.
World Health Organization (WHO). 2012. Epidemiology of Tuberculosis
and Drug Resistant Tuberculosis in Indonesia.
WHO. 2014. Companion Handbook to the WHO guidelines for the
programmatic management of drug-resistant tuberculosis.
Geneva, Switzerland: WHO Press.
WHO.
2014.
Global
Tuberculosis
Report.
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137094/1/97892415648
09_eng.pdf (14 Nop. 2015).
WHO. 2015. Guidelines for surveillance of drug resistance in tuberculosis.
Edisi ke-5. WHO Library Catalouging-in-Publication Data.
Switzerland.
WHO. 2015. (http://www.who.int/tb/features_archive/digitalhealth_tb/en/)
(11 Oktober 2015).
Universitas Sumatera Utara
Aditama, T., 2002. Tuberkulosis Paru: Masalah dan Penanggulangannya.
Edisi IV. Cetakan ke-1. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter
Indonesia. Jakarta.
Arif, Prasenohadi., 2010. (http://www.ppti.info/2010/07/mekanisme-dandiagnosis-multidrug.html) Diakses tanggal 24 Agustus 2015.
Bustan, M, N., 1997. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Cetakan
Pertama, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Provsu), 2015.
http://diskes.sumutprov.go.id/ (17 Nop. 2015).
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
2014. Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian
tuberkulosis resistan obat. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013:1-86.
Djojodibroto, D., 2012. Respirologi.Jakarta: EGC.
Erawatyningsih, E., Purwanta, dan H. Subekti. 2009. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat pada Penderita
Tuberkulosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat 25 (3): 117124.
Hanafi AR, Prasenohadi, 2010. (http://www.ppti.info/2010/07/mekanismedan-diagnosis-multidrug.html.)Diakses tanggal 24 November
2014.
InfoDATIN, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI., 2015.
Temukan, Obati sampai sembuh.
Kartasasmita, C. 2009. Epidemiologi Tuberkulosis. Sari Pediatri. Vol. 11,
No.2. Bandung.
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2013. Materi Inti-1: Penemuan Pasien
TB-MDR.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran : Tata Laksana Tuberkulosis.Jakarta:
Kemenkes RI.
Universitas Sumatera Utara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Manajemen Terpadu
Pengendalian TB Resisten Obat (MTPTRO). Jakarta:Kemenkes
RI.
Lestari, SH, dkk. 2004. Pola Resistensi Kuman Mycobacterium TBC
Terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) Di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Available in: Sains Kesehatan 17 (2).
Indonesia.
Masniari L, Supandi PZ, Aditama TY. 2007. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesembuhan pasien TB paru. J Respirologi
Indonesia
Montoro E. 2007. Global burden of tuberculosis. In: Palomino JC, Leao
SC, Ritacco V, editors. Tuberculosis 2007 from basic science to
patient care. 1st edition. TuberculosisTexbook.com
Mukty, A, dkk. 2002. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Cetakan ke-2.
Airlangga University Press. Surabaya.
Munawwarah, R, Leida, I, Wahiduddin. 2013. Gambaran Faktor Risiko
Pengobatan Pasien TB-MDR RS Labuang Baji Kota Makassar
Tahun 2013. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. Makassar.
Munir, Arifin, dkk. 2010. Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan
Multidrug Resistant (TB-MDR) di Poliklinik Paru RSUP
Persahabatan. J Respir Indo. Jakarta.
Nawas, Arifin. 2008. Penatalaksanaan Tb Mdr Dan Strategi DOTS Plus.
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUIRS Persahabatan. Jakarta
Nofizar, D. Nawas, A. Burhan, E. 2010. Identifikasi Faktor Risiko
Tuberkulosis Multidrug Resistant (TB-MDR). Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 60 No. 12. Jakarta.
Palomino, JC. Leao, SC. Ritacco, V (ed). Tuberculosis 2007; From Basic
Science to Patient Care. www.TuberculosisTextbook.com. 2007.
p : 635‐55.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2011. Tuberkulosis:
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Revisi
Pertama. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia. 2012. Jurnal
Tuberkulosis Indonesia. Vol-8. Perkumpulan Pemberantasan
Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013.
2013. Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis
Resisten Obat. Jakarta.
R, Pant, et al. 2009. Risk Factor Assessment of Multi Drug Resistant
Tuberculosis. Available in: J Nepal Health Res Counc 2009 Oct.
Rab Tabrani. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta-Timur:CV. Trans Info
Media.
Rahman A. Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pasien
TB Paru di Puskesmas Cempae Kota Pare-Pare.
Reviono, dkk. 2014. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB):
Tinjauan Epidemiologi dan Faktor Risiko Efek Samping Obat
Anti Tuberkulosis. Volume 46 No. 4. Surakarta.
Selamawit, Hirpa. et al, 2013. Determinants of multidrug-resistant
tuberculosisin patients who underwent first-line treatment
inAddis Ababa: a case control study, BMC Public Health,
tersedia http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/782
Sharma, SK. Mohan, A. 2004. Multidrug-resistant Tuberculosis. Reviem
Article. Indian Journal Med Res 120, 354-376.
Sinaga, BYM. 2013. Karakteristik penderita Multidrug Resistant
Tuberculosis yang mengikuti Programmatic Management of
Drug-Resistant Tuberculosis di Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan. Jurnal Respir Indo Vol. 33 No. 4. Medan
Suradi, Chrisrianto EN, Prasetyo W, Surjanto E, Subagio Y. 2004.
Hubungan antara diabetes melitus dengan multidrug resistant
(MDR) pada pasien tuberkulosis di Surakarta. J Respir Indo
Susanty, E. Amir, Z. Siagian, P. Yunita, R. Eyanoer, PC. 2015. Uji
Diagnostik Genexpert MTB/RIF di Rumah Sakit Pusat Haji
Adam Malik Medan. Jurnal Biosains Vol. 1 No.2. Medan.
Tbindonesia. 2009. (http://www.yarsi.ac.id/yarsi-tb-care/artikelartikel/306epidemiologi-tbc-di-indonesia.html) Diakses tanggal 25 Oktober
2014.
Universitas Sumatera Utara
Tirtana, Bertin. 2011. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Resistensi
Obat Tuberkulosis Di Wilayah Jawa Tengah. Semarang.
Why
DOTS-Plus
for
MDR
TB?.
http://www.who.int/gtb/publication/busdocs/index.html.
Januari 2016)
2008.
(4
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan,
& Pemberantasannya. Erlangga Medical Series (EMS).
Semarang.
World Health Organization (WHO). 2012. Epidemiology of Tuberculosis
and Drug Resistant Tuberculosis in Indonesia.
WHO. 2014. Companion Handbook to the WHO guidelines for the
programmatic management of drug-resistant tuberculosis.
Geneva, Switzerland: WHO Press.
WHO.
2014.
Global
Tuberculosis
Report.
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137094/1/97892415648
09_eng.pdf (14 Nop. 2015).
WHO. 2015. Guidelines for surveillance of drug resistance in tuberculosis.
Edisi ke-5. WHO Library Catalouging-in-Publication Data.
Switzerland.
WHO. 2015. (http://www.who.int/tb/features_archive/digitalhealth_tb/en/)
(11 Oktober 2015).
Universitas Sumatera Utara