Hubungan Kinerja Perawat dengan Mutu Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam
pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global.Hal ini
didorong karena semakin besarnya tuntutan terhadap organisasi pelayanan
kesehatan untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan secara prima terhadap
konsumen. Dalam pengembangan masyarakat yang semakin kritis, maka mutu
pelayanan akan menjadi sorotan baik untuk pelayanan medis, maupun bentuk
pelayanan lainnya.
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, dan memberi kontribusi dalam
penentuan mutu dan citra rumah sakit di mata masyarakat (DepKes, 1999).
Dengan spesialisasi yang tumbuh secara kompleks dalam ilmu kesehatan
dan peningkatan profesi kesehatan, kontrol yang lebih ketat diperlukan untuk
memastikan bahwa praktisi kesehatan memiliki pengetahuan yang cukup dan
keterampilan dalam memberikan perawatan yang aman dan efektif (Arora. T,
2004). Faktor manusia memiliki perspektif dalam menghasilkan kualitas dan
keamanan dalam produksi barang dan pelayanan (Buerhaus, 2004 dalam Buerhaus
et al, 2005).
Perawat merupakan sumber daya manusia terpenting di rumah sakit karena

selain jumlahnya yang dominan (55-65%) juga merupakan profesi yang
memberikan pelayanan yang konstan dan terus- menerus 24 jam kepada pasien

1
Universitas Sumatera Utara

setiap hari (Depkes RI, 2008). Tujuan dari keperawatan adalah menyediakan
perawatan untuk semua manusia, sumber daya manusia, keuangan, dan organisasi.
Pelayanan keperawatan berkomitmen untuk mempertahankan standar atas
perawatan pasien (Arora. T, 2004).
Kinerja adalah suatu proses dan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (Dharma, 2005). Carthon
et al. (2011) menemukan bahwa kinerja perawat adalah tindakan yang dilakukan
oleh seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya masing-masing, tidak melanggar hukum, aturan serta sesuai
dengan moral dan etika, dimana kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan
pada pengguna jasa.
Kinerja

perawat


mencerminkan

kemampuan

perawat

untuk

mengimplementasikan proses asuhan keperawatan (PPNI, 2010). Praktek
keperawatan merupakan tindakan mandiri atau kolaborasi dalam melaksanakan
asuhan keperawatan (Gilies, 1994).
Proses

penilaian

kinerja

dapat


digunakan

secara

efektif

dalam

mengarahkan perilaku pegawai dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan
dalam volume dan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, orang-orang mulai
memikirkan cara yang benar dalam berkarya dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Kebutuhan tenaga terampil di berbagai bidang sudah menjadi
tuntutan dunia global yang tidak dapat ditunda. Dalam upaya mengatasi
permasalahan yang sangat kompleks ini, manajemen dapat melakukan perbaikan
ke dalam, yang salah satunya adalah pengembangan SDM. Perbaikan kondisi

Universitas Sumatera Utara

internal ini sekaligus bertujuan memperkuat diri dan meningkatkan daya tahan
dalam menghadapi persaingan lokal dan global yang pasti akan semakin ketat.

Berkaitan dengan pelayanan keperawatan, mutu mempunyai arti caring
yang merupakan fokus atau inti dari keperawatan, mutu bersifat relatif untuk
setiap klien, bersifat dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu, berupa
kepuasan yang harus dicapai sesuai standar operasional, memerlukan pengawasan
dalam lingkungan yang kompetitif dan merupakan tantangan yang harus diterima
dan dipenuhi oleh keperawatan (Watson, 1988 dalam Jones and Bartlett, 1999).
Mutu merupakan kemampuan suatu produk atau pelayanan dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.Mutu pelayanan keperawatan lebih
berorientasi pada pasien dan menjadi tanggung jawab bersama antara perawat
pelaksana yang langsung berhubungan dengan pasien dan manajer.Dimensi mutu
pelayanan keperawatan Pasaruman et al, (1988) menemukan bahwa ada lima
dimensi pokok mutu yaitu bukti nyata, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati.
Berdasarkan pengamatan pada indikator kualitas pelayanan keperawatan
yang dilakukan mulai bulan Juli 2004 s/d Desember 2005 terdapat 11 kejadian
medical error, pasien jatuh 32 kejadian, dekubitus 32, laporan keluhan pasien
setiap bulannya (Mills et al, 2001).
Berdasarkan

hasil


penelitiannya,

Mustofa

(2008)

mendapatkan

bahwakelima dimensi memiliki P< 0.05 yang berarti terdapat hubungan antara
persepsi pasien terhadap dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan

Universitas Sumatera Utara

pasien.Hubungan antara dimensi mutu dengan kepuasan sebagai berikut: dimensi
bukti nyata didapatkan � 2 = 54.762 dengan nilai P= 0.000, dimensi kehandalan

didapatkan � 2 =9.42 dengan P= 0.049, dimensi ketanggapan didapatkan X=
15.696 dengan P= 0.003, dimensi jaminan X= 16.875 dengan nilai P= 0.019.


Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman merupakan rumah sakit
pemerintah yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, berdiri tahun 2003 dan
sudah mendapatkan akreditasi nasional dengan predikat C pada bulan Juli 2012
dengan 5 pelayanan dan memiliki visi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
terbaik 2015 di Sumatera Utara dan misinya adalah: (1) pelayanan prima, (2)
SDM kompeten dan profesional, (3) peralatan sesuai IPTEK kedokteran, (4)
sistem kerja terstandar, merata, dan terjangkau masyarakat.
Bidang pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Sulaiman sudah memiliki standar asuhan keperawatan berdasarkan Surat
Keputusan Direktur RSU Sultan Sulaiman No: 2157/RSUSS/04.52/SK tentang
penerapan buku standar asuhan keperawatan dan standar kebidanan dan standar
prosedur operasional keperawatan di ruangan rawat inap sebagai pedoman bagi
perawat dalam melaksanakan tugasnya.
Pelaksanaan misi pelayanan medis dan sistem kerja yang terstandar belum
berjalan optimal, hal ini terlihat pada data Rekam Medis menunjukkan angka
produktifitas rumah sakit bulan September 2012 (Lampiran 1) masih belum
mencapai standar Depkes, 2008 yaitu BOR= 70- 85%, BTO= 5-45 hari/ tahun,
TOI= 1-3 hari tempat tidur yang kosong, LOS= 7-20 hari.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan kepala seksi
keperawatan diperoleh informasi bahwa belum pernah dilakukan evaluasi kinerja
staf secara formal terutama perawat dengan menggunakan instrumen penilaian
sehingga bidang keperawatan tidak mengetahui kinerja perawat dan tidak
mempunyai peta kemampuan staf.
Peneliti juga melakukan observasi terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan. Dalam hal ini peneliti menemukan dokumentasi keperawatan tidak
diisi secara lengkap dan benar, pada format pengkajian ada isian yang tidak berisi
data dan didukung dengan hasil wawancara dengan beberapa kepala ruangan dan
perawat diperoleh informasi bahwa perawat shift pagi 5-6 orang, sore 2-3 orang,
malam 2-3 orang dengan jumlah pasien 10-15 pasien sehingga mereka tidak dapat
optimal melaksanakan asuhan keperawatan dan memenuhi seluruh keinginan dan
kebutuhan pasien.
Hal diatas menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kinerja
perawat dengan mutu pelayanan keperawatan.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan
kinerja perawat dengan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan konsumen internal.

Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan konsumen eksternal.
3. Untuk mengetahui mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan kosumen
internal.
4. Untuk mengetahui mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan konsumen
eksternal.
5. Untuk mengetahui hubungan kinerja perawat dengan mutu pelayanan
keperawatanRumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Kab. Serdang
Bedagai berdasarkan konsumen internal.
6. Untuk mengetahui hubungan kinerja perawat dengan mutu pelayanan
keperawatanRumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Kab. Serdang

Bedagai berdasarkan konsumen eksternal.
1.4. Hipotesis
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Kinerja perawat berhubungan dengan mutu pelayanan keperawatan
Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan
konsumen internal.
2. Kinerja perawat berhubungan dengan mutu pelayanan keperawatan
Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai berdasarkan
konsumen eksternal.

Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi pendidikan, tempat penelitian
dan peneliti sendiri.
1. Bagi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahasan dalam bidang
manajemen sumber daya manusia dan mutu keperawatan yang
berhubungan dengan kinerja perawat.
2. Bagi RSU Sultan Sulaiman

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi upaya pengembangan sumber daya manusia dan mutu pelayanan
keperawatan.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu serta menambah wawasan bagi peneliti
tentang kinerja dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

Universitas Sumatera Utara