Analisis Lemak dan Serat Tak Larut Pada Pakkat (Calamus caesius Blume.)
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Rotan (Calamus caesius Blume.)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar Pakkat (Calamus caesius Blume)
1. A
B
2. A
B
3.A
B
Keterangan: 1. A = Rotan muda segar
B = Pakkat segar
2. A = Rotan muda bakar
B = Pakkat bakar
3. A = Rotan muda segar
B = Pakkat rebus
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar Alat Soxhlet
Kondensor
Alat soxhlet
Sifon
Labu alas bulat
Hotplate
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Segar)
Rotan muda
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan
Ditimbang sebanyak ± 31 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat segar yang dikeringkan
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin
melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai
pelarut yang turun kembali kedalam labu alas
berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang
sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas
penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan.
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Bakar)
Rotan muda
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman
selama 15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan
Ditimbang sebanyak ± 32 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat bakar yang dikeringkan
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan diialirkan air pendingin
melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai
pelarut yang turun kembali kedalam labu alas
berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang
sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas
penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Rebus)
Rotan muda
Dikupas kulit luarnnya kemudian diambil bagian dalam
yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 32 g dengan air sebanyak 150 ml
yang telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit
Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat rebus yang dikeringkan
Ditimbang ±10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin melalui
kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai pelarut
yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang sudah
diketahui beratnya dan diuapkan diatas penangas air
hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Segar)
Rotan muda
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih
Ditimbang sebanyak ± 12 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat segar yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 gram
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan
sebanyak 100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai
pelarutnya berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Residu
Filtrat
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalamerlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Filtrat
Residu
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Bakar)
Rotan muda
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman selama
15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam
berwarna putih
Dicuci bersih
Ditimbang sebanyak ± 13 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat bakar yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak
100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya
berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Residu
Filtrat
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 Nsebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Residu
Filtrat
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Rebus)
Rotan muda
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam
yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 13 g dalam air sebanyak 50 ml yang
telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit
Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat rebus yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak
100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya
berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO4 0,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Filtrat
Residu
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Residu
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Filtrat
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Sampel Terhadap “Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No.
Berat sampel
(g)
Berat cawan +
lemak
(g)
88,9377
Kadar lemak
(g/100g)
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4290
1
2
10,0125
87,5691
88,1267
5,57
3
10,0150
89,2897
89,8417
5,51
4
10,0165
89,2496
89,8087
5,58
5
10,0180
89,4869
90,0407
5,53
6
10,0195
89,2490
89,7791
5,29
5,08
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
(g)
1
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4297
Berat cawan +
lemak
(g)
88,7677
Kadar lemak
(g/100g)
2
10,0125
89,4897
89,8807
3,91
3
10,0150
89,2897
89,6917
4,01
4
10,0165
89,2497
89,6787
4,28
5
10,0180
87,5697
87,9867
4,16
6
10,0195
89,2597
89,5897
3,29
3,38
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
(g)
1
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4296
2
10,0125
89,4897
89,6607
1,71
3
10,0150
89,2896
89,5017
2,12
4
10,0165
89,2493
89,5087
2,59
5
10,0180
87,5695
87,8067
2,37
6
10,0195
89,2593
89,4397
1,80
Kadar Lemak (%) =
Berat cawan +
lemak
(g)
88,6070
Kadar lemak
(g/100g)
1,78
(Berat cawan + lemak) g – (Berat cawan kosong ) g
x 100%
(Berat sampel) g
Contoh perhitungan kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”, nomor 1
Kadar lemak =
(88,9377) g – (88,4290) g
x 100%
(10,0100) g
= 5,08%
= 5,08 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar lemak sampel pakkat bakar dan pakkat
rebus terhadap “dry basis”.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Segar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat segar menghasilkan 10,0100 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 31,2530 g
10,0100 g
= 312,2178 g pakkat segar
Kadar lemak pakkat segar terhadap “dry basis” = 5,08 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar lemak pakkat segar terhadap “wet basis” =
100 g
x 5,08 g
312,2178 g
= 1,63 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat segar untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 32,5280 g pakkat bakar menghasilkan 10,0100 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam
=
100 g
x 32,5280 g
10,0100 g
= 324,9550 g pakkat bakar
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “dry basis” = 3,38 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “wet basis” =
100 g
x 3,38 g
324,9550 g
= 1,04 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat bakar untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat rebus menghasilkan 10,0100 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 32,5950 g
10,0100 g
= 325,6244 g pakkat rebus
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “dry basis” = 1,78 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “wet basis” =
100 g
x 1,78 g
325,6244 g
= 0,55 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat rebus untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Sampel
1. Hasil Penetapan kadar Lemak Pada Pakkat Segar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
31,2530
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
5,08
1,63
31,2564
10,0125
5,57
1,78
3
31,2496
10,0150
5,51
1,77
4
31,2581
10,0165
5,58
1,79
5
31,2512
10,0180
5,53
1,77
6
31,2508
10,0195
5,29
1,70
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
32,5280
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
3,28
1,04
32,5302
10,0125
3,91
1,20
3
32,5241
10,0150
4,01
1,23
4
32,5218
10,0165
4,28
1,32
5
32,5296
10,0180
4,16
1,24
6
32,5274
10,0195
3,29
1,01
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
32,5950
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
1,78
0,55
32,5904
10,0125
1,71
0,53
3
32,523
10,0150
2,12
0,65
4
32,5975
10,0165
2,59
0,79
5
32,5991
10,0180
2,37
0,73
6
32,5961
10,0195
1,80
0,55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
5,08
-0,35
0,1225
2
5,57
0,14
0,0196
3
5,51
0,08
0,0064
4
5,58
0,15
0,0225
5
5,53
0,10
0,0100
6
5,29
-0,14
0,0196
∑ Xi= 32,56
∑ (Xi-X)² = 0,2006
X= 5,43
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,2006
= 0,20
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,34
�= 4,25 (data ditolak)
0,20 / √6
0,14
�= 1,75 (data diterima)
0,20 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (lanjutan)
thitung3= �
0,08
�= 1 (data diterima)
0,20/√6
thitung4= �
0,15
�= 1,88 (data diterima)
0,20 / √6
thitung6= �
-0,14
�= 1,75 (data diterima)
0,20 / √6
thitung5= �
0,10
�= 1,25 (data diterima)
0,20 / √6
Data 1 ditolak, karena thitung ≥ ttabel, maka data yang dipakai adalah 2,3,4,5 dan 6.
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
5,57
0,07
0,0049
2
5,51
0,01
0,0001
3
5,58
0,08
0,0064
4
5,53
0,03
0,0009
5
5,29
-0,21
0,0441
∑ Xi= 27,48
∑ (Xi-X)² = 0,0564
X= 5,50
∑(Xi −X)²
0,2952
=�
= 0,12
� −1
5−1
SD = �
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 5-1 = 4.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 4
= 4,6041
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (lanjutan)
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
0,07
�= 1,40 (data diterima)
0,12 / √5
thitung2= �
0,01
�= 0,20 (data diterima)
0,12 / √5
thitung4= �
0,03
�= 0,60 (data diterima)
0,12 / √5
thitung3= �
thitung5= �
0,08
�= 1,60 (data diterima)
0,12/√5
-0,21
�= 4,20 (data diterima)
0,12 / √5
Semua data diterima, karena thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (5,50 ± 0,2302) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
(5,50 ± 0,2302) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,63
-0,11
0,0121
2
1,78
0,04
0,0016
3
1,77
0,03
0,0009
4
1,79
0,05
0,0025
5
1,77
0,03
0,0009
6
1,70
-0,04
0,0016
∑ Xi= 10,44
∑ (Xi-X)² = 0,0196
X= 1,74
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0196
= 0,06
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,11
�= 0,74 (data diterima)
0,06 / √6
0,04
�= 0,27 (data diterima)
0,06 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (lanjutan)
thitung3= �
0,03
�= 0,20 (data diterima)
0,06 / √6
thitung5= �
0,03
�= 0,20 (data diterima)
0,06 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,05
�= 0,34 (data diterima)
0,06 / √6
-0,04
�= 0,27 (data diterima)
0,06 / √6
Semua data diterima, karena thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,74 ± 0,6048) g/100 g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
(1,74 ± 0,6048) g/100 g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
3,38
-0,46
0,2116
2
3,91
0,07
0,0049
3
4,01
0,17
0,0289
4
4,29
0,45
0,2025
5
4,16
0,32
0,1024
6
3,29
-0,55
0,3025
∑ Xi= 23,04
∑ (Xi-X)² = 0,8528
X= 3,84
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,8528
= 0,41
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
−0,46
�= 2,71 (data diterima)
0,41 / √6
thitung3= �
0,17
�= 1 (data diterima)
0,41 / √6
thitung2= �
0,07
�= 0,41 (data diterima)
0,41 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. (lanjutan)
thitung4= �
0,45
�= 2,65 (data diterima)
0,41 / √6
thitung6= �
-0,55
�= 3,24 (data diterima)
0,41 / √6
thitung5= �
0,32
�= 1,88 (data diterima)
0,41 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (3,84 ± 0,6855) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
(3,84 ± 0,6855) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,04
-0,13
0,0169
2
1,20
0,03
0,0009
3
1,23
0,06
0,0036
4
1,32
0,15
0,0225
5
1,24
0,07
0,0049
6
1,01
-0,16
0,0256
∑ Xi= 7,04
∑ (Xi-X)² = 0,0744
X= 1,17
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0744
= 0,12
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
−0,13
�= 0,45 (data diterima)
0,12 / √6
thitung3= �
0,06
�= 0,21 (data diterima)
0,12 / √6
thitung2= �
0,03
�= 0,10 (data diterima)
0,12 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. (lanjutan)
thitung4= �
0,15
�= 0,52 (data diterima)
0,12 / √6
thitung6= �
-0,16
�= 0,55 (data diterima)
0,12 / √6
thitung5= �
0,07
�= 0,24 (data diterima)
0,12 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,17 ± 1,1693) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakarterhadap “wet basis” adalah
(1,17 ± 1,1693) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,78
-0,28
0,0784
2
1,71
-0,35
0,1225
3
2,12
0,06
0,0036
4
2,59
0,53
0,2809
5
2,37
0,31
0,0961
6
1,80
-0,26
0,0676
∑ Xi= 12,37
∑ (Xi-X)² = 0,6491
X= 2,06
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,6491
= 0,36
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,28
�= 1,87 (data diterima)
0,36 / √6
-0,35
�= 2,33 (data diterima)
0,36 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. (lanjutan)
thitung3= �
0,06
�= 0,40 (data diterima)
0,36 / √6
thitung5= �
0,31
�= 2,07 (data diterima)
0,36 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,53
�= 3,53 (data diterima)
0,36 / √6
-0,26
�= 1,73 (data diterima)
0,36 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (2,06 ± 0,6048) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
(2,06 ± 0,6048) g/100 g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
0,55
-0,09
0,0081
2
0,53
-0,11
0,0121
3
0,65
0,01
0,0001
4
0,79
0,15
0,0225
5
0,73
0,09
0,0081
6
0,55
-0,09
0,0081
∑ Xi= 3,80
∑ (Xi-X)² = 0,0590
X= 0,64
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0118
= 0,11
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
-0,11
�= 0,41 (data diterima)
0,11 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (lanjutan)
thitung3= �
0,01
�= 0,04 (data diterima)
0,11 / √6
thitung5= �
0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,15
�= 0,56 (data diterima)
0,11 / √6
-0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,64 ± 1,0887) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
(0,64 ± 1,0887) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Dry Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 3,84 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat bakar ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
=
(5,50 −3,84) g
x 100% = 30,18%
(5,50)g
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 2,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
(5,50−2,06) g
(5,50) g
x 100% = 62,54%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Wet Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 1,17 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (kadar lemak pakkat bakar ) g
x 100%
(kadar lemak pakkat segar) g
=
(1,74 −1,17) g
x 100% = 31,03%
(1,74)g
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 0,64 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
(1,74−0,64) g
(1,74) g
x 100% = 63,22%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Sampel Terhadap
“Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Segar Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat
residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7450
Berat kertas
saring + sampel
setelah
dikeringkan
(g)
1,7852
1
4,0125
0,0402
1,001
2
4,0165
1,7232
1,7626
0,0394
0,98
3
4,0150
1,7324
1,7696
0,0372
0,93
4
4,0180
1,6789
1,7174
0,0385
0,96
5
4,0100
1,6878
1,7257
0,0379
0,95
6
4,0195
1,7114
1,7478
0,0364
0,91
2. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Bakar Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7560
Berat kertas
saring +
sampel setelah
dikeringkan
(g)
1,7754
1
4,0125
0,0194
0,48
2
4,0165
1,7302
1,7481
0,0179
0,45
3
4,0150
1,7430
1,7628
0,0198
0,49
4
4,0180
1,6746
1,6928
0,0182
0,45
5
4,0100
1,6834
1,7013
0,0189
0,47
6
4,0195
1,7204
1,7388
0,0184
0,46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Rebus Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat
residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7621
Berat kertas
saring + sampel
setelah
dikeringkan
(g)
1,7713
1
4,0125
0,0092
0,23
2
4,0165
1,6912
1,6993
0,0081
0,20
3
4,0150
1,7075
1,7171
0,0096
0,24
4
4,0180
1,7020
1,7107
0,0087
0,22
5
4,0100
1,7134
1,7227
0,0093
0,23
6
4,0195
1,7267
1,7351
0,0084
0,21
Berat residu = Berat kertas saring dan residu – Berat kertas saring
Kadar Serat Tak Larut (%) =
(berat residu) g
x 100%
(berat sampel) g
Contoh perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”,
nomor 1
% kadar serat tak larut =
0,0402 g
x 100%
4,0125 g
= 1,001 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar serat tak larut untuk sampel pakkat bakar
dan pakkat rebus terhadap “dry basis”.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 12,5012 g pakkat segar menghasilkan 4,0125 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 12,5012 g
4,0125 g
= 311,5563 g pakkat segar
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “dry basis” = 1,001 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “wet basis” =
100 g
x 1,003 g
311,5563 g
= 0,32 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0112 g pakkat bakar menghasilkan 4,0125 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 13,0112 g
4,0125 g
= 324,2667 g pakkat bakar
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “dry basis” = 0,48 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “wet basis” =
100 g
x 0,48 g
324,2667 g
= 0,15 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 27. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0380 g pakkat rebus menghasilkan 4,0125 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 13,0380 g
4,0125 g
= 324,9346 g pakkat rebus
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “dry basis” = 0,23 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “wet basis” =
100 g
x 0,23 g
324,9346 g
= 0,07 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 28. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Sampel
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
12,5012
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
1,001
0,32
12,5046
4,0165
0,98
0,31
3
12,5072
4,0150
0,93
0,30
4
12,4998
4,0180
0,96
0,31
5
12,5033
4,0100
0,95
0,30
6
12,4975
4,0195
0,91
0,29
2. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
13,0112
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
0,48
0,15
13,0146
4,0165
0,45
0,14
3
13,0131
4,0150
0,49
0,15
4
13,0163
4,0180
0,45
0,14
5
13,0204
4,0100
0,47
0,14
6
13,0196
4,0195
0,46
0,14
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
13,0380
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
0,23
0,07
13,0314
4,0165
0,20
0,06
3
13,0362
4,0150
0,24
0,07
4
13,0337
4,0180
0,22
0,07
5
13,0396
4,0100
0,23
0,07
6
13,0404
4,0195
0,21
0,06
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 29. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
1,002
2
0,98
0,03
0,0009
3
0,93
-0,02
0,0004
4
0,96
0,01
0,0001
5
0,95
0
0
6
0,91
-0,04
0,0016
No.
∑ Xi=5,73
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,05
0,0025
∑ (Xi-X)² = 0,0055
X= 0,95
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0055
= 0,033
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,05
�= 3,85 (data diterima)
0,033 / √6
0,03
�= 2,31 (data diterima)
0,033 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 29. (lanjutan)
thitung3= �
-0,02
�= 1,53 (data diterima)
0,033 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,033 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,01
�= 0,77 (data diterima)
0,033 / √6
-0,04
�= 3,07 (data diterima)
0,033 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,95 ± 0,0525) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
(0,95 ± 0,0525) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 30. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,32
2
0,31
0,01
0,0001
3
0,30
0
0
4
0,31
0,01
0,0001
5
0,30
0
0
6
0,29
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 1,83
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,02
0,0004
∑ (Xi-X)² = 0,0007
X= 0,30
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0007
= 0,012
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,02
�= 0,69 (data diterima)
0,012 / √6
0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 30. (lanjutan)
thitung3= �
0
�= 0 (data diterima)
0,012/ √6
thitung4= �
0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
thitung6= �
-0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,012 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,30 ± 0,1169) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
(0,30 ± 0,1169) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 31. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat tak larut
(g/100g)
0,48
2
0,45
-0,03
0,0009
3
0,49
0,02
0,0004
4
0,45
-0,02
0,0004
5
0,47
0
0
6
0,46
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 2,80
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0019
X= 0,47
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0019
= 0,02
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 1,25 (data diterima)
0,02 / √6
-0,03
�= 3,75 (data diterima)
0,02 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 31. (lanjutan)
thitung3= �
0,02
�= 2,50 (data diterima)
0,02 √6
thitung4= �
-0,02
�= 2,50 (data diterima)
0,02 / √6
thitung6= �
-0,01
�= 1,25 (data diterima)
0,02 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,02 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,47 ± 0,0323) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
(0,47 ± 0,0323) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 32. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat tak larut
(g/100g)
0,15
2
0,14
0
0
3
0,15
0,01
0,0001
4
0,14
0
0
5
0,14
0
0
6
0,14
0
0
No.
∑ Xi= 0,86
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0002
X= 0,14
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0002
= 0,006
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 0,67 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 32. (lanjutan)
thitung3= �
thitung4= �
thitung5= �
thitung6= �
0,01
�= 0,67 (data diterima)
0,006 √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0(data diterima)
0,006 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,14 ± 0,0605) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “wet basis” adalah
(0,14 ± 0,0605) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 33. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,23
2
0,20
-0,02
0,0004
3
0,24
0,02
0,0004
4
0,22
0
0
5
0,23
0,01
0,0001
6
0,21
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 1,33
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0011
X= 0,22
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0011
= 0,015
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 / √6
-0,02
�= 0,5 (data diterima)
0,015 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 33. (lanjutan)
thitung3= �
0,02
�= 0,5 (data diterima)
0,015 / √6
thitung5= �
0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0
�= 0 (data diterima)
0,015 / √6
-0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,22 ± 0,0238) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
(0,22 ± 0,0238) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 34. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,07
2
0,06
0
0
3
0,07
0,01
0,0001
4
0,07
0,01
0,0001
5
0,07
0,01
0,0001
6
0,06
0
0
No.
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ Xi= 0,40
∑ (Xi-X)² = 0,0004
X= 0,06
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0004
= 0,009
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,009 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 34. (lanjutan)
thitung3= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
thitung5= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009/ √6
thitung4= �
thitung6= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,009 √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,06 ± 0,0161) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
(0,06 ± 0,0161) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 35. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Dry Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,47 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
=
�Kadar STL
=
(0,95 −0,47) g
x 100% = 50,52%
(0,95)g
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,22 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
�Kadar
STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
(0,95 − 0,22) g
(0,95) g
x 100% = 76,84%
Keterangan: STL = serat tak larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 36. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Wet Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,14 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
=
�Kadar STL
=
(0,30 −0,14) g
x 100% = 53,33%
(0,30)g
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
�Kadar STL
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
(0,30−0,06) g
(0,30) g
x 100% = 80%
Keterangan: STL = serat tak larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 37. Tabel Distribusi t
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Rotan (Calamus caesius Blume.)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar Pakkat (Calamus caesius Blume)
1. A
B
2. A
B
3.A
B
Keterangan: 1. A = Rotan muda segar
B = Pakkat segar
2. A = Rotan muda bakar
B = Pakkat bakar
3. A = Rotan muda segar
B = Pakkat rebus
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar Alat Soxhlet
Kondensor
Alat soxhlet
Sifon
Labu alas bulat
Hotplate
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Segar)
Rotan muda
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan
Ditimbang sebanyak ± 31 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat segar yang dikeringkan
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin
melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai
pelarut yang turun kembali kedalam labu alas
berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang
sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas
penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan.
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Bakar)
Rotan muda
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman
selama 15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih kemudian ditiriskan
Ditimbang sebanyak ± 32 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat bakar yang dikeringkan
Ditimbang ± 10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan diialirkan air pendingin
melalui kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai
pelarut yang turun kembali kedalam labu alas
berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang
sudah diketahui beratnya dan diuapkan diatas
penangas air hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Skema Prosedur Penetapan Kadar Lemak (Pakkat Rebus)
Rotan muda
Dikupas kulit luarnnya kemudian diambil bagian dalam
yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 32 g dengan air sebanyak 150 ml
yang telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit
Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat rebus yang dikeringkan
Ditimbang ±10 gram
Dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari
kertas saring
Dimasukkan selongsong kedalam alat Soxhlet lalu
dipasang dengan labu alas bulat 500 ml yang berisi
pelarut n-heksan sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dan dialirkan air pendingin melalui
kondensor
Dilakukan ekstraksi lebih kurang 4 jam, sampai pelarut
yang turun kembali kedalam labu alas berwarna jernih
Dipindahkan ekstrak kedalam cawan porselin yang sudah
diketahui beratnya dan diuapkan diatas penangas air
hingga kering.
Diteruskan pengeringan di oven pada suhu 100ºC
Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan
Lemak
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Segar)
Rotan muda
Dikupas dari kulit luarnya kemudian diambil bagian
dalam yang berwarna putih
Dicuci bersih
Ditimbang sebanyak ± 12 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat segar yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 gram
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan
sebanyak 100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai
pelarutnya berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Residu
Filtrat
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalamerlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Filtrat
Residu
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Bakar)
Rotan muda
Dibakar bersama kulit luarnya sampai kehitaman selama
15 menit
Didinginkan
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam
berwarna putih
Dicuci bersih
Ditimbang sebanyak ± 13 g
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat bakar yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak
100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya
berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO40,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Residu
Filtrat
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 Nsebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Residu
Filtrat
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Skema Prosedur Penetapan Kadar Serat Tak Larut (Pakkat Rebus)
Rotan muda
Dikupas kulit luarnya kemudian diambil bagian dalam
yang berwarna putih
Dicuci bersih
Direbus sebanyak ± 13 g dalam air sebanyak 50 ml yang
telah mendidih, dibiarkan selama 15 menit
Ditiriskan air rebusannya kemudian didinginkan
Dipotong-potong kecil
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Pakkat rebus yang dikeringkan
Ditimbang ± 4 g bahan kering
Diekstraksi lemaknya dengan pelarut n-heksan sebanyak
100 ml selama kurang lebih 4 jam, sampai pelarutnya
berwarna jernih
Dipindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml
Ditambahkan 200 ml larutan H2SO4 0,2 N
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring
Filtrat
Residu
Dicuci dengan akuades mendidih sampai air cucian tidak
bersifat asam lagi (diperiksa dengan indikator universal)
Dipindahkan residu dari kertas saring ke dalam erlenmeyer 600 ml
kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,3 N sebanyak 200 ml
Dipasang kondensor dididihkan selama 30 menit
Disaring dengan kertas saring kering yang diketahui beratnya
Residu
Dicuci dengan larutan K2SO4 10%
Dicuci lagi residunya dengan akuades mendidih dan
15 ml alkohol 95%
Dikeringkan di oven pada suhu 110ºC
Didingankan dalam desikator
Ditimbang sampai berat konstan
Filtrat
Serat Tak Larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Sampel Terhadap “Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No.
Berat sampel
(g)
Berat cawan +
lemak
(g)
88,9377
Kadar lemak
(g/100g)
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4290
1
2
10,0125
87,5691
88,1267
5,57
3
10,0150
89,2897
89,8417
5,51
4
10,0165
89,2496
89,8087
5,58
5
10,0180
89,4869
90,0407
5,53
6
10,0195
89,2490
89,7791
5,29
5,08
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
(g)
1
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4297
Berat cawan +
lemak
(g)
88,7677
Kadar lemak
(g/100g)
2
10,0125
89,4897
89,8807
3,91
3
10,0150
89,2897
89,6917
4,01
4
10,0165
89,2497
89,6787
4,28
5
10,0180
87,5697
87,9867
4,16
6
10,0195
89,2597
89,5897
3,29
3,38
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No. Berat sampel
(g)
1
10,0100
Berat cawan
kosong
(g)
88,4296
2
10,0125
89,4897
89,6607
1,71
3
10,0150
89,2896
89,5017
2,12
4
10,0165
89,2493
89,5087
2,59
5
10,0180
87,5695
87,8067
2,37
6
10,0195
89,2593
89,4397
1,80
Kadar Lemak (%) =
Berat cawan +
lemak
(g)
88,6070
Kadar lemak
(g/100g)
1,78
(Berat cawan + lemak) g – (Berat cawan kosong ) g
x 100%
(Berat sampel) g
Contoh perhitungan kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”, nomor 1
Kadar lemak =
(88,9377) g – (88,4290) g
x 100%
(10,0100) g
= 5,08%
= 5,08 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar lemak sampel pakkat bakar dan pakkat
rebus terhadap “dry basis”.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Segar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat segar menghasilkan 10,0100 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 31,2530 g
10,0100 g
= 312,2178 g pakkat segar
Kadar lemak pakkat segar terhadap “dry basis” = 5,08 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar lemak pakkat segar terhadap “wet basis” =
100 g
x 5,08 g
312,2178 g
= 1,63 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat segar untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 32,5280 g pakkat bakar menghasilkan 10,0100 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam
=
100 g
x 32,5280 g
10,0100 g
= 324,9550 g pakkat bakar
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “dry basis” = 3,38 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar lemak pakkat bakar terhadap “wet basis” =
100 g
x 3,38 g
324,9550 g
= 1,04 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat bakar untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus Terhadap
“Wet Basis”
Hasil pengeringan 31,2530 g pakkat rebus menghasilkan 10,0100 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 32,5950 g
10,0100 g
= 325,6244 g pakkat rebus
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “dry basis” = 1,78 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar lemak pakkat rebus terhadap “wet basis” =
100 g
x 1,78 g
325,6244 g
= 0,55 g/100g
Perhitungan kadar lemak terhadap pakkat rebus untuk 6 kali pengulangan
dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Sampel
1. Hasil Penetapan kadar Lemak Pada Pakkat Segar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
31,2530
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
5,08
1,63
31,2564
10,0125
5,57
1,78
3
31,2496
10,0150
5,51
1,77
4
31,2581
10,0165
5,58
1,79
5
31,2512
10,0180
5,53
1,77
6
31,2508
10,0195
5,29
1,70
2. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Bakar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
32,5280
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
3,28
1,04
32,5302
10,0125
3,91
1,20
3
32,5241
10,0150
4,01
1,23
4
32,5218
10,0165
4,28
1,32
5
32,5296
10,0180
4,16
1,24
6
32,5274
10,0195
3,29
1,01
3. Hasil Penetapan Kadar Lemak Pada Pakkat Rebus
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
32,5950
2
Kadar Lemak (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
10,0100
1,78
0,55
32,5904
10,0125
1,71
0,53
3
32,523
10,0150
2,12
0,65
4
32,5975
10,0165
2,59
0,79
5
32,5991
10,0180
2,37
0,73
6
32,5961
10,0195
1,80
0,55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
5,08
-0,35
0,1225
2
5,57
0,14
0,0196
3
5,51
0,08
0,0064
4
5,58
0,15
0,0225
5
5,53
0,10
0,0100
6
5,29
-0,14
0,0196
∑ Xi= 32,56
∑ (Xi-X)² = 0,2006
X= 5,43
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,2006
= 0,20
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,34
�= 4,25 (data ditolak)
0,20 / √6
0,14
�= 1,75 (data diterima)
0,20 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (lanjutan)
thitung3= �
0,08
�= 1 (data diterima)
0,20/√6
thitung4= �
0,15
�= 1,88 (data diterima)
0,20 / √6
thitung6= �
-0,14
�= 1,75 (data diterima)
0,20 / √6
thitung5= �
0,10
�= 1,25 (data diterima)
0,20 / √6
Data 1 ditolak, karena thitung ≥ ttabel, maka data yang dipakai adalah 2,3,4,5 dan 6.
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
5,57
0,07
0,0049
2
5,51
0,01
0,0001
3
5,58
0,08
0,0064
4
5,53
0,03
0,0009
5
5,29
-0,21
0,0441
∑ Xi= 27,48
∑ (Xi-X)² = 0,0564
X= 5,50
∑(Xi −X)²
0,2952
=�
= 0,12
� −1
5−1
SD = �
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 5-1 = 4.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 4
= 4,6041
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (lanjutan)
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
0,07
�= 1,40 (data diterima)
0,12 / √5
thitung2= �
0,01
�= 0,20 (data diterima)
0,12 / √5
thitung4= �
0,03
�= 0,60 (data diterima)
0,12 / √5
thitung3= �
thitung5= �
0,08
�= 1,60 (data diterima)
0,12/√5
-0,21
�= 4,20 (data diterima)
0,12 / √5
Semua data diterima, karena thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (5,50 ± 0,2302) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
(5,50 ± 0,2302) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,63
-0,11
0,0121
2
1,78
0,04
0,0016
3
1,77
0,03
0,0009
4
1,79
0,05
0,0025
5
1,77
0,03
0,0009
6
1,70
-0,04
0,0016
∑ Xi= 10,44
∑ (Xi-X)² = 0,0196
X= 1,74
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0196
= 0,06
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,11
�= 0,74 (data diterima)
0,06 / √6
0,04
�= 0,27 (data diterima)
0,06 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (lanjutan)
thitung3= �
0,03
�= 0,20 (data diterima)
0,06 / √6
thitung5= �
0,03
�= 0,20 (data diterima)
0,06 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,05
�= 0,34 (data diterima)
0,06 / √6
-0,04
�= 0,27 (data diterima)
0,06 / √6
Semua data diterima, karena thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,74 ± 0,6048) g/100 g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
(1,74 ± 0,6048) g/100 g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
3,38
-0,46
0,2116
2
3,91
0,07
0,0049
3
4,01
0,17
0,0289
4
4,29
0,45
0,2025
5
4,16
0,32
0,1024
6
3,29
-0,55
0,3025
∑ Xi= 23,04
∑ (Xi-X)² = 0,8528
X= 3,84
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,8528
= 0,41
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
−0,46
�= 2,71 (data diterima)
0,41 / √6
thitung3= �
0,17
�= 1 (data diterima)
0,41 / √6
thitung2= �
0,07
�= 0,41 (data diterima)
0,41 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. (lanjutan)
thitung4= �
0,45
�= 2,65 (data diterima)
0,41 / √6
thitung6= �
-0,55
�= 3,24 (data diterima)
0,41 / √6
thitung5= �
0,32
�= 1,88 (data diterima)
0,41 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (3,84 ± 0,6855) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
(3,84 ± 0,6855) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,04
-0,13
0,0169
2
1,20
0,03
0,0009
3
1,23
0,06
0,0036
4
1,32
0,15
0,0225
5
1,24
0,07
0,0049
6
1,01
-0,16
0,0256
∑ Xi= 7,04
∑ (Xi-X)² = 0,0744
X= 1,17
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0744
= 0,12
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
−0,13
�= 0,45 (data diterima)
0,12 / √6
thitung3= �
0,06
�= 0,21 (data diterima)
0,12 / √6
thitung2= �
0,03
�= 0,10 (data diterima)
0,12 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. (lanjutan)
thitung4= �
0,15
�= 0,52 (data diterima)
0,12 / √6
thitung6= �
-0,16
�= 0,55 (data diterima)
0,12 / √6
thitung5= �
0,07
�= 0,24 (data diterima)
0,12 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ttabel.
Kadar lemak pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (1,17 ± 1,1693) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat bakarterhadap “wet basis” adalah
(1,17 ± 1,1693) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
1,78
-0,28
0,0784
2
1,71
-0,35
0,1225
3
2,12
0,06
0,0036
4
2,59
0,53
0,2809
5
2,37
0,31
0,0961
6
1,80
-0,26
0,0676
∑ Xi= 12,37
∑ (Xi-X)² = 0,6491
X= 2,06
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,6491
= 0,36
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,28
�= 1,87 (data diterima)
0,36 / √6
-0,35
�= 2,33 (data diterima)
0,36 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. (lanjutan)
thitung3= �
0,06
�= 0,40 (data diterima)
0,36 / √6
thitung5= �
0,31
�= 2,07 (data diterima)
0,36 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,53
�= 3,53 (data diterima)
0,36 / √6
-0,26
�= 1,73 (data diterima)
0,36 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (2,06 ± 0,6048) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
(2,06 ± 0,6048) g/100 g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Lemak
Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
No.
Xi
Kadar Lemak (g/100g)
(Xi-X)
(Xi-X)²
1
0,55
-0,09
0,0081
2
0,53
-0,11
0,0121
3
0,65
0,01
0,0001
4
0,79
0,15
0,0225
5
0,73
0,09
0,0081
6
0,55
-0,09
0,0081
∑ Xi= 3,80
∑ (Xi-X)² = 0,0590
X= 0,64
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0118
= 0,11
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
−0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
-0,11
�= 0,41 (data diterima)
0,11 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (lanjutan)
thitung3= �
0,01
�= 0,04 (data diterima)
0,11 / √6
thitung5= �
0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,15
�= 0,56 (data diterima)
0,11 / √6
-0,09
�= 0,34 (data diterima)
0,11 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar lemak pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,64 ± 1,0887) g/100g
Kadar lemak sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
(0,64 ± 1,0887) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Dry Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 3,84 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat bakar ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
=
(5,50 −3,84) g
x 100% = 30,18%
(5,50)g
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 5,50 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 2,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
(5,50−2,06) g
(5,50) g
x 100% = 62,54%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23. Persentase Penurunan Kadar Lemak Pada Pakkat Terhadap
“Wet Basis”
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat bakar adalah 1,17 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (kadar lemak pakkat bakar ) g
x 100%
(kadar lemak pakkat segar) g
=
(1,74 −1,17) g
x 100% = 31,03%
(1,74)g
Persentase penurunan kadar lemak pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar lemak pada pakkat segar adalah 1,74 g/100 g
Kadar lemak pada pakkat rebus adalah 0,64 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
(Kadar lemak pakkat segar ) g – (Kadar lemak pakkat rebus ) g
x 100%
(Kadar lemak pakkat segar ) g
(1,74−0,64) g
(1,74) g
x 100% = 63,22%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Sampel Terhadap
“Dry Basis”
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Segar Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat
residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7450
Berat kertas
saring + sampel
setelah
dikeringkan
(g)
1,7852
1
4,0125
0,0402
1,001
2
4,0165
1,7232
1,7626
0,0394
0,98
3
4,0150
1,7324
1,7696
0,0372
0,93
4
4,0180
1,6789
1,7174
0,0385
0,96
5
4,0100
1,6878
1,7257
0,0379
0,95
6
4,0195
1,7114
1,7478
0,0364
0,91
2. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Bakar Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7560
Berat kertas
saring +
sampel setelah
dikeringkan
(g)
1,7754
1
4,0125
0,0194
0,48
2
4,0165
1,7302
1,7481
0,0179
0,45
3
4,0150
1,7430
1,7628
0,0198
0,49
4
4,0180
1,6746
1,6928
0,0182
0,45
5
4,0100
1,6834
1,7013
0,0189
0,47
6
4,0195
1,7204
1,7388
0,0184
0,46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. (lanjutan)
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut pada Pakkat Rebus Terhadap
“Dry Basis”
No.
Berat
sampel
(g)
Berat kertas
saring
(g)
Berat
residu
(g)
Kadar
serat tak
larut
(g/100g)
1,7621
Berat kertas
saring + sampel
setelah
dikeringkan
(g)
1,7713
1
4,0125
0,0092
0,23
2
4,0165
1,6912
1,6993
0,0081
0,20
3
4,0150
1,7075
1,7171
0,0096
0,24
4
4,0180
1,7020
1,7107
0,0087
0,22
5
4,0100
1,7134
1,7227
0,0093
0,23
6
4,0195
1,7267
1,7351
0,0084
0,21
Berat residu = Berat kertas saring dan residu – Berat kertas saring
Kadar Serat Tak Larut (%) =
(berat residu) g
x 100%
(berat sampel) g
Contoh perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”,
nomor 1
% kadar serat tak larut =
0,0402 g
x 100%
4,0125 g
= 1,001 g/100g
Dengan cara yang sama diperoleh kadar serat tak larut untuk sampel pakkat bakar
dan pakkat rebus terhadap “dry basis”.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 12,5012 g pakkat segar menghasilkan 4,0125 g pakkat segar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat segar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 12,5012 g
4,0125 g
= 311,5563 g pakkat segar
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “dry basis” = 1,001 g/100 g
Dalam 100 g pakkat segar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat segar terhadap “wet basis” =
100 g
x 1,003 g
311,5563 g
= 0,32 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0112 g pakkat bakar menghasilkan 4,0125 g pakkat bakar
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat bakar yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 13,0112 g
4,0125 g
= 324,2667 g pakkat bakar
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “dry basis” = 0,48 g/100 g
Dalam 100 g pakkat bakar terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat bakar terhadap “wet basis” =
100 g
x 0,48 g
324,2667 g
= 0,15 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 27. Contoh Perhitungan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
Terhadap “Wet Basis”
Hasil pengeringan 13,0380 g pakkat rebus menghasilkan 4,0125 g pakkat rebus
yang dikeringkan. Maka, 100 g pakkat rebus yang dikeringkan terdapat dalam:
=
100 g
x 13,0380 g
4,0125 g
= 324,9346 g pakkat rebus
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “dry basis” = 0,23 g/100 g
Dalam 100 g pakkat rebus terdapat:
Kadar serat tak larut pakkat rebus terhadap “wet basis” =
100 g
x 0,23 g
324,9346 g
= 0,07 g/100g
Perhitungan kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis” untuk 6
kali pengulangan dilakukan seperti contoh diatas.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 28. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Sampel
1. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Segar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
12,5012
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
1,001
0,32
12,5046
4,0165
0,98
0,31
3
12,5072
4,0150
0,93
0,30
4
12,4998
4,0180
0,96
0,31
5
12,5033
4,0100
0,95
0,30
6
12,4975
4,0195
0,91
0,29
2. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Bakar
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
13,0112
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
0,48
0,15
13,0146
4,0165
0,45
0,14
3
13,0131
4,0150
0,49
0,15
4
13,0163
4,0180
0,45
0,14
5
13,0204
4,0100
0,47
0,14
6
13,0196
4,0195
0,46
0,14
3. Hasil Penetapan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat Rebus
No.
Berat Sampel
basah (g)
Berat sampel
kering (g)
1
13,0380
2
Kadar Serat Tak Larut (g/100g)
Terhadap “dry
basis”
Terhadap “wet
basis”
4,0125
0,23
0,07
13,0314
4,0165
0,20
0,06
3
13,0362
4,0150
0,24
0,07
4
13,0337
4,0180
0,22
0,07
5
13,0396
4,0100
0,23
0,07
6
13,0404
4,0195
0,21
0,06
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 29. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
1,002
2
0,98
0,03
0,0009
3
0,93
-0,02
0,0004
4
0,96
0,01
0,0001
5
0,95
0
0
6
0,91
-0,04
0,0016
No.
∑ Xi=5,73
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,05
0,0025
∑ (Xi-X)² = 0,0055
X= 0,95
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0055
= 0,033
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,05
�= 3,85 (data diterima)
0,033 / √6
0,03
�= 2,31 (data diterima)
0,033 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 29. (lanjutan)
thitung3= �
-0,02
�= 1,53 (data diterima)
0,033 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,033 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0,01
�= 0,77 (data diterima)
0,033 / √6
-0,04
�= 3,07 (data diterima)
0,033 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,95 ± 0,0525) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “dry basis” adalah
(0,95 ± 0,0525) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 30. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Segar Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,32
2
0,31
0,01
0,0001
3
0,30
0
0
4
0,31
0,01
0,0001
5
0,30
0
0
6
0,29
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 1,83
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,02
0,0004
∑ (Xi-X)² = 0,0007
X= 0,30
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0007
= 0,012
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,02
�= 0,69 (data diterima)
0,012 / √6
0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 30. (lanjutan)
thitung3= �
0
�= 0 (data diterima)
0,012/ √6
thitung4= �
0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
thitung6= �
-0,01
�= 0,34 (data diterima)
0,012 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,012 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat segar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,30 ± 0,1169) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat segar terhadap “wet basis” adalah
(0,30 ± 0,1169) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 31. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat tak larut
(g/100g)
0,48
2
0,45
-0,03
0,0009
3
0,49
0,02
0,0004
4
0,45
-0,02
0,0004
5
0,47
0
0
6
0,46
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 2,80
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0019
X= 0,47
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0019
= 0,02
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 1,25 (data diterima)
0,02 / √6
-0,03
�= 3,75 (data diterima)
0,02 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 31. (lanjutan)
thitung3= �
0,02
�= 2,50 (data diterima)
0,02 √6
thitung4= �
-0,02
�= 2,50 (data diterima)
0,02 / √6
thitung6= �
-0,01
�= 1,25 (data diterima)
0,02 / √6
thitung5= �
0
�= 0 (data diterima)
0,02 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,47 ± 0,0323) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “dry basis” adalah
(0,47 ± 0,0323) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 32. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Bakar Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat tak larut
(g/100g)
0,15
2
0,14
0
0
3
0,15
0,01
0,0001
4
0,14
0
0
5
0,14
0
0
6
0,14
0
0
No.
∑ Xi= 0,86
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0002
X= 0,14
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0002
= 0,006
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 0,67 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 32. (lanjutan)
thitung3= �
thitung4= �
thitung5= �
thitung6= �
0,01
�= 0,67 (data diterima)
0,006 √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,006 / √6
0
�= 0(data diterima)
0,006 / √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,14 ± 0,0605) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat bakar terhadap “wet basis” adalah
(0,14 ± 0,0605) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 33. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Dry Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,23
2
0,20
-0,02
0,0004
3
0,24
0,02
0,0004
4
0,22
0
0
5
0,23
0,01
0,0001
6
0,21
-0,01
0,0001
No.
∑ Xi= 1,33
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ (Xi-X)² = 0,0011
X= 0,22
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0011
= 0,015
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 / √6
-0,02
�= 0,5 (data diterima)
0,015 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 33. (lanjutan)
thitung3= �
0,02
�= 0,5 (data diterima)
0,015 / √6
thitung5= �
0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 / √6
thitung4= �
thitung6= �
0
�= 0 (data diterima)
0,015 / √6
-0,01
�= 0,25 (data diterima)
0,015 √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “dry basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,22 ± 0,0238) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “dry basis” adalah
(0,22 ± 0,0238) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 34. Perhitungan Analisis Statistik Uji T untuk mencari Kadar Serat
Tak Larut Sebenarnya pada Pakkat Rebus Terhadap “Wet Basis”
1
Xi
Kadar Serat Tak Larut
(g/100g)
0,07
2
0,06
0
0
3
0,07
0,01
0,0001
4
0,07
0,01
0,0001
5
0,07
0,01
0,0001
6
0,06
0
0
No.
(Xi-X)
(Xi-X)²
0,01
0,0001
∑ Xi= 0,40
∑ (Xi-X)² = 0,0004
X= 0,06
∑(Xi −X)²
SD = �
� −1
0,0004
= 0,009
6−1
=�
Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5.
Diperoleh ttabel= (1 – 1/2α); dk
= (1 – 0,005); 5
= 4,0321
Data diterima jika thitung ≤ ttabel
thitung= �
�− ��
�
��/√�
thitung1= �
thitung2= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,009 / √6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 34. (lanjutan)
thitung3= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
thitung5= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009/ √6
thitung4= �
thitung6= �
0,01
�= 2,5 (data diterima)
0,009 / √6
0
�= 0 (data diterima)
0,009 √6
Semua data diterima, karena semua thitung ≤ ttabel.
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus terhadap “wet basis”:
µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�)
µ = (0,06 ± 0,0161) g/100g
Kadar serat tak larut sebenarnya dalam pakkat rebus terhadap “wet basis” adalah
(0,06 ± 0,0161) g/100g.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 35. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Dry Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,47 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
=
�Kadar STL
=
(0,95 −0,47) g
x 100% = 50,52%
(0,95)g
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,95 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,22 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
�Kadar
STL pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
(0,95 − 0,22) g
(0,95) g
x 100% = 76,84%
Keterangan: STL = serat tak larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 36. Persentase Penurunan Kadar Serat Tak Larut Pada Pakkat
Terhadap “Wet Basis”
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat bakar
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat bakar adalah 0,14 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat bakar�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
=
�Kadar STL
=
(0,30 −0,14) g
x 100% = 53,33%
(0,30)g
Persentase penurunan kadar serat tak larut pada pakkat segar dan pakkat rebus
Kadar serat tak larut pada pakkat segar adalah 0,30 g/100 g
Kadar serat tak larut pada pakkat rebus adalah 0,06 g/100 g
Persentase penurunan kadar:
=
=
�Kadar STL
pakkat segar� g −�Kadar STL pakkat rebus�g
x 100%
�Kadar STL pakkat segar�g
(0,30−0,06) g
(0,30) g
x 100% = 80%
Keterangan: STL = serat tak larut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 37. Tabel Distribusi t
Universitas Sumatera Utara