Tinjauan Hukum Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

ABSTRAK
Pegadaian merupakan lembaga yang berperan untuk meningkatkan
perekonomian dengan cara memberikan pinjaman berdasarkan hukum gadai
kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari praktek pinjaman dengan bunga yang
tinggi. Seiring dengan perkembangan dunia usaha dan kebutuhan masyarakat
yang semakin kompleks, pegadaian menambah bidang usaha antara lain
pemberian kredit angsuran dengan sistem fidusia, karena dengan sistem fidusia ini
dianggap bisa mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat khususnya pengusaha
kecil dalam memperoleh kredit dengan jaminan benda tanpa menyerahkan benda
jaminannya agar benda jaminan tersebut masih dapat digunakan guna mendukung
usahanya.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai
penyelesaian kredit macet dengan jaminan fidusia pada PT. Pegadaian (Persero)
Kanwil I Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keabsahan eksekusi di bawah tangan yang dilakukan pegadaian dalam hal
terjadinya kredit macet serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan eksekusi
objek jaminan fidusia oleh pihak pegadaian dalam hal terjadinya kredit macet juga
hambatan dan penyelesaiannya dalam eksekusi objek jaminan tersebut. Penelitian
ini menggunakan metode normatif dan empiris yaitu dengan menggunakan
meneliti data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari lapangan dengan menggunakan wawancara, serta data sekunder

adalah berupa studi kepustakaan. Analisis data dalam penulisan ini menggunakan
analisis data kualitatif kemudian disimpulkan secara deskriptif.
Hasil penelitian yang diperoleh: 1) Penjualan di bawah tangan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan eksekusi jaminan fidusia dimana
sudah diatur dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999 dan
juga dengan dibuatnya akta pernyataan dan akta kuasa menjual oleh pihak
pegadaian sehingga pihak pegadaian dapa tmenjual jaminan tanpa persetujuan dari
debitur. 2) Berdasarkan hasil penelitian dalam menyelesaikan kredit macet apabila
pemberi fidusia tersebut cidera janji, pihak Pegadaian kanwil I Medan cenderung
melakukan penjualan di bawah tangan agar diperoleh harga yang tinggi. 3)
Sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia ditemui beberapa
hambatan yaitu: memakan waktu yang cukup lama, barang jaminan dijual, nilai
barang jaminan turun, barang jaminan tidak sesuai daya guna, debitur pindah
alamat serta musnahnya barang jaminan. Upaya penyelesaiannya yaitu dengan
melibatkan debitur untuk menunjuk kemana barang jaminan dialihkan serta
melakukan pelaporan kepada kepolisian.

vi
Universitas Sumatera Utara