BISNIS PENGENALAN PEYEDUHAN KOPI DAN MEM

BISNIS PENGENALAN PEYEDUHAN KOPI DAN MEMBUKA USAHA
KOPI SHOP YANG MODERN
( Business From Zero to Hero)

Diajukan Kepada Dosen Kewirausahaan
Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

Disusun Oleh :
Febri Guinensa Putra
10614010

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan
dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern sekelas

Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan menghabiskan waktu di warung kopi sambil
menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seakan telah menjadi gaya hidup bagi berbagai
kalangan dari berbagai profesi dan generasi di dunia. Dewasa ini, warung kopi tidak
hanya menyediakan minuman kopi dengan cita rasa yang nikmat, namun juga berbagai
fasilitas seperti freeWiFi, TV satelit, layar lebar untuk menonton pertandingan sepak bola
dunia, ruang pertemuan, live music dan lain sebagainya. Sejumlah penelitian di belahan
dunia bahkan melihat fenomena warung kopi ini sebagai “tempat ketiga” setelah rumah
dan kantor, sebagai sebuah institusi yang memungkinkan interaksi sosial terjadi di
dalamnya. Di samping itu, pertumbuhan dari sebuah organisasipun melihat adanya
keuntungan yang diper oleh dari fenomena “tempat ketiga” ini terhadap peluang dan
keuntungan bagi hubungan sebuah organisasi dengan para karyawannya
dalam melihat kebutuhan publik (Crick, 2011:63-77).
Starbucks sebagai warung kopi kelas dunia bahkan mendominasi konsumsi kopi di
Indonesia dan melayani sebagai “tempat ketiga” bagi kehidupan para konsumennya.
Penelitian menemukan bahwa dalam budaya konsumen, Starbucks telah mempengaruhi
budaya minum kopi lebih daripada sekedar percakapan dari mulut ke mulut, melainkan
telah menjadi gaya hidup dan memiliki hubungan yang signifikan dengan kegiatan
mengkonsumsi kopi (Lin, 2012:119-128).Sementara Robinson dan Deshano (2011:642657) melihat fenomena orang-orang yang terlibat dalam situs-situs berita lokal berusaha
mencapai perasaan masyarakat dengan memanfaatkan “tempat ketiga” khas Amerika
yakni warung kopi, perpustakaan dan titik-titik pertemuan masyarakat lainnya. Para

jurnalis warga (citizen journalists) berupaya untuk memenuhi kebutuhannya akan
pemberdayaan atas informasi dan koneksi komunal lokal dalam keterlibatannya terhadap
situs berita lokal dan blog online Rosenbaum (2006:59-72) menggambarkan bagaimana
dan mengapa “tempat ketiga”seperti warung kopi dan bar menjadi bermakna dalam
kehidupan para pelanggannya. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pelanggan
mengunjungi “tempat ketiga” ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
mereka, tetapi juga memenuhi kebutuhan mereka akan persahabatan dan dukungan
emosional.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara peyeduhan kopi yang modern
2. Bagaimana membuka peluang usaha kopi shop
3. Bagaimana dampak bagi masyarakat adanya usaha kopi shop

1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses peyeduhan kopi yang modern
2. Memberikan tips usaha dalam kopi shop yang berbasis modern
3. Mengetahui dampak bagi masyrakat adanya usaha kopi shop
1.3 Manfaat
1. Bagi pencinta kopi sekarang peyeduhan kopi yang modern sangat berguna dalam

menentukan cita rasa kopi yang baik dan benar.
2. Mengtahui peluang bisnis kopi yang sangat banyak diminati masyarakat luas .

1.4 Sisematika Penulisan
BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Bab ini merupakan landasan teori atau tinjauan pustaka, berisikan tentang kajian
teoritis, pendapat para pakar, kutipan jurnal atau paper atau buku yang berhubungan
dengan apa yang akan di teliti
BAB III : Bab ini merupakan jangkaan hasil berisikan tentang prediksi hasil akhir atau
output dan kesimpulan.
BAB 1V : Bab ini berisikan kesimpulan dan tinjuan pustaka tentang reverensi penulisan dan
data-data penunjang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ide Bisnis

Menurut buku dari DR.IR.EDDY SOERYANTO SOEGOTO (2014:96) membangun
suatu usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, di mana

dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang
dalam benak seorang tentang keinginan membangun usaha dan harapan akan keberhasilan
usaha tersebut . Bentuk ide tentang suatu bisnis akan berbeda-beda pada setiap orang,
sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense yang dimiliki
masing-masing orang .
Berikut ini berbagai ide bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka usaha
atau membangun bisnisnya :
1. Hobi
2. Mengamati
3. Membantu orang
4. Ide lama
5. Ide orang lain
6. Kolaborasi
7. Terbitkan
8. Catat secara hukum
9. Adakan pertunjukan
10. Nasihat dari orang lain
11. Konsumsi masyarakat
2.2 Peluang Bisnis
Menurut Eddy


Soeryanto Soegoto

(2014:97) Titik

fokus

pertama

dalam

Entrepreneurship adalah apakah seseorang melihat adanya peluang bisnis di sekitarnya
atau tidak. Peluang bisnis merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka
berfikir baru dalam rangka mengkreasi dan mengombinasikan sumber daya untuk
menghasilkan profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk
membuka usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan atau pengalaman yang dimiliki.
2.3 Trend Usaha Kecil

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:105) Usaha kecil sesuai perkembangan dunia
usaha di indonesia saat ini memiliki kecenderungan atau trend untuk memanfaatkan

keahlian yang dimiliki, mendayagunakan anggota keluarga, pemanfaatan internet dan
adanya peluang global.
1. Memanfaatkan Keahlian

Adalah trend usaha kecil yang paling banyak dilakukan para wirausahawan karena
terkait dengan kemampuan, keahlian dan pengalaman yang bersangkutan sesuai bidang

usaha yang dikuasainya. Banyak orang yang meningalkan perusahaan tempatnya berkerja
setelah menguasai bidang perkerjaannya untuk kemudian membuka usaha baru dan
menerapkan keahlian dan pengalamanya di usahanya tersebut.
2. Mendayagunakan Anggota Keluarga

Adalah trend usaha kecil yang banyak diterapkan saat ini untuk menghemat biaya,
gaji karyawan, ongkos-ongkos tak terduga lainnya serta faktor kepercayaan terhadap
orang luar dalam mengelola usahanya.
3. Pemanfaatan Internet
Adalah tren usaha kecil di era globalisasi yang mulai digunakan saat ini mengingat
semakin mudahnya akses internet, semakin banyaknya provider, bandwich yang semkain
besar dan biaya internet yang terjangkau. Perdagangan online atau dikenal sebagai ecommerce merupakan tren yang lagi di gandrungi saat ini terutama oleh kaum muda
terdidik.

2.4 Memulai Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:114) Memulai bisnis baru, suatu hal yang
menyenangkan. Agar kegembiraan tesebut berlanjut dengan dapat berjalannya bisnis kita
secara baik.
2.5 Penyeduhan Kopi Modern
Kopi,mungkin telah menjadi sahabat setia ngejurnal bagi beberapa orang warga
kimia. Tapi ternyata ada banyak sekali cara untuk membuat kopi selain yang tinggal
seduh dengan Air panas, Berikut 8 cara membuat kopi dari yang paling mudah sampai
yang paling rumit ala barista-barista dengan teknik peyeduhan yang modern :
1. Drip Method (Kopi Tetes)
Metode ini disebut juga dengan Filter Method. Sampai saat ini, drip method
merupakan cara membuat kopi yang paling populer karena kesederhanaan dan
efisiensinya.
Cara pembuatan :
Ar dituang ke kopi bubuk yang diletakkan di atas kertas saring, menuju ke bejana
kopi. Untuk menyeduhnya, cukup panaskan bejana kopi tersebut dan kopi siap
disajikan.

Gambar 2.1 Sumber: Google
2. French Press

Nah, metode yang satu ini pasti udah sering banget agan temui di kedai-kedai kopi.
French Press mempunyai nama lain Plunger atau Cafetiere. Metode French Press
mengekstrak paling banyak cita rasa yang terdapat di dalam kopi bubuk dan metode
ini merupakan cara kedua yang paling populer. Harga alatnya juga terjangkau dan
dapat diperoleh di mana-mana.
Cara pembuatan :
Pastikan French Press Coffee Maker dalam keadaan bersih, Tuangkan kopi
secukupnya kedalam French Press, Masak air hingga mendidih, diamkan selama 1
menit, Tuangkan air mendidih yang telah didiamkan tersebut kedalam French Press
Coffee Maker, Tuangkan air dari teko dengan posisi yang agak tinggi, ini akan
menghasilkan gelembung air yang membuat aroma kopi menjadi lebih maksimal,
Aduk kopi selama 30 detik – 1 menit. Waktu selama ini akan membuat aroma dan
rasa kopi menjadi lebih menyatu dan lebih nikmat, Tekan kopi yang telah diaduk
menggunakan tutup French Press secara perlahan, Tuangkan ke dalam cangkir secara
perlahan dari posisi mendekati cangkir hingga dinaikkan sampai agak tinggi, Nikmati
tanpa gula.

Gambar 2.2 Sumber: Google
3. Turkish Coffee


Disebut juga Arab Method. Cara ini mungkin merupakan asal muasal cara pembuatan
kopi pertama kali dan kopi yang dihasilkan juga mempunyai rasa yang sangat kuat
dan pekat. Pastinya ngga semua orang akan menyukai kopi jenis ini sih.
Cara pembuatan :
Kopi digiling secara manual menggunakan lesung dan alu, atau menggunakan alat
penggiling kopi yang disebut kahve değirmeni, lalu ditaruh di sebuah bejana yang
disebut ibrik bersama gula dan air. Kemudian campuran ini dididihkan tiga kali dan
dituang ke dalam cangkir.

Gambar 2.3 Sumber: Google

4. Percolator (Penyaring Kopi)
Metode ini umum di temukan sebelum Metode Drip di temukan, namun setelah
muncul metode drip, metode ini perlahan di tinggalkan karena metode ini di anggap
menghilangkan cita rasa kopi, berbeda dengan metode drip yang tetap menjaga aroma
kopi.
Cara pembuatan :
agan hanya perlu memasukan gula, kopi dan air dalam alat Percolator yang berbentuk
teko tersebut, kemudian didihkan, beberapa alat terbaru menggunakan listrik untuk
mendidihkan air, sembari di di didihkan, aduk rata kopi, gula dan air tersebut.


Gambar 2.4 Sumber: Google
5. Espresso
Bisa dibilang, mesin espresso adalah salah satu mesin kopi yang paling canggih
karena hampir semuanya serba otomatis (misalnya pengaturan suhu), meskipun nggak
bisa dipungkiri kalau tangan barista tetap masih menjadi penentu rasa dari secangkir
kopi yang dihasilkan.

Gambar 2.5 Sumber: Google
6. Vacuum
Metode yang juga di sebut Syphon Method ini cukup unik dan butuh kesabaran untuk
menghasilkan secangkir kopi nikmat tanpa ampas. Harga alat shyphon pun tidak
terlalu mahal, hanya berkisar antara 500-600 ribu saja.
Cara pembuatan :
Tempatkan bubuk kopi pada tabung bagian atas dan air pada bagian bawah. Air di
bagian bawah yang telah di didihkan akan menguap dan masuk ke dalam tabung atas
yang berisi kopi melalui selang penghubung antara tabung atas dan tabung bawah,
selanjutnya setelah semua air berada di tabung atas, hentikan mendidihkan air dan
tunggu air menjadi dingin, selanjutnya agan hanya menunggu air yang berada di
tabung atas kembali ke tabung bagian bawah


Gambar 2.6 Sumber: Google
7. Cold Water Method (Metode Air Dingin)
Kopi dengan cold water method juga umum disebut dengan cold brew coffee (kopi
dingin). Cara ini hanya cocok untuk mereka yang sangat sabaaaaaarrrrr menunggu
kopinya siap, karena kopi ini harus didiamkan selama kurang lebih 12 jam dulu baru
siap disajikan. Konon kabarnya, kopi dingin ini ramah buat kamu yang perutnya
sensitif sama asam kopi. Kopi ini bisa disajikan panas, dengan es batu, atau dicampur
dengan es dan bahan-bahan lain seperti coklat

Gambar 2.7 Sumber: Google
8. Neapolitan Flip
Pada dasarnya cara yang di gunakan tidak jauh berbeda dengan Metode Drip dimana
sama-sama menggunakan saringan untuk memisahkan ampas kopi. Alat yang di
gunakan berbentuk dua buah tabung yang saling berhimpitan, pada bagian tengah
terdapat saringan yang nantinya akan menjadi pemisah ampas kopi
Cara pembuatan :
Isi saringan yang berada di antara tabung atas dan tabung bawah dengan bubuk kopi,
setelah itu isi dan didihkan air pada tabung bagian bawah, kemudian setelah air
mendidih, balikan posisi alat tersebut sehingga air pada tabung bagian bawah akan
masuk ke tabung bagian atas melalui saringan yang telah di isi dengan bubuk kopi.

Gambar 2.8 Sumber: Google
2.6 Perbedaan Cara Manual dan Mesin Dalam Penyeduhan Kopi
Sebelum disajikan kepada para penikmatnya, segelas kopi yang nikmat akan melewati
proses pengolahan terlebih dahulu. Selain biji kopi terbaik, cara pengolahan juga
mempunyai andil besar dalam menciptakan cita rasa. Segelas kopi yang nikmat
merupakan cerminan dari pengolahan yang baik. Dalam seni meracik kopi, terdapat dua
cara. Yaitu secara manual dengan tangan sang barista atau manual brewing, dan dengan
menggunakan mesin espresso. Hampir seluruh kedai kopi di belahan dunia menggunakan
dua cara ini untuk menyeduh kopi. Kedua cara tersebut memiliki keunggulan masingmasing. Untuk kedai kopi yang menerima pengunjung dalam jumlah besar, tentu saja
mesin kopi akan sanggup melayani pelanggan dengan cepat. Selain itu, tentunya pemilik
kedai tidak memerlukan waktu yang lama untuk melatih seorang barista baru. Cukup
menekan beberapa tombol tertentu, secangkir kopi nikmat pun sudah siap terhidang.
Tingkat kegagalan dalam mengolah kopi pun dapat diminimalisir. Sebab takaran kopi
sudah diatur sebelumnya.
Namun bukan berarti pengolahan secara otomatis tidak memiliki kekurangan.
Pengolahan dengan mesin kopi ini tentunya akan menghambat kreativitas dari sang
barista itu sendiri. Apalagi jika kedai kopi tersebut dikunjungi oleh mereka yang mengerti
tentang kopi. Ia pasti ingintahu tentang proses di balik secangkir kopi yang disesapnya.
Kita juga tidak bisa mengatur takaran kopi sesuai dengan keinginannya. Penggunaan
mesin pun tentunya akan memerlukan biaya perawatan yang lebih. Dengan pengolahan
secara manual, proses yang diperlukan dalam mengolah secangkir kopi sedikit memakan
waktu. Ini dikarenakan proses pengolahan kopi dimulai dengan menggiling biji kopi. jika
kedai kopi dalam keadaan ramai, tentu saja sang barista akan kelabakan dalam
menyediakan secangkir kopi. Karena proses ini hanya dapat menghasilkan dua atau tiga
cangkir gelas dalam sekali proses. Tingkat kegagalan dalam proses manual pun dapat

dikatakan tinggi. Kesalahan meracik kopi sedikit saja, tentunya akan mempengaruhi betul
cita rasa kopi. Meski demikian, pengolahan secara manual dapat menjadi daya tarik dari
sebuah kedai kopi. pengunjung tentunya akan mendapat pengalaman baru ketika melihat
kepiawaian sang barista meracik kopi. Alunan tangan sang barista dalam mengoperasikan
alat-alat peracik kopi akan membuat kita tertegun.
Dan usaha sang barista dalam menghasilkan secangkir kopi terbaik tentunya dihargai
oleh mereka yang mengerti tentang kopi. Apalagi jika sang barista mempunyai
kepiawaian dalam seni latte art. Karya seni dari sang barista dapat membuat kita berdecak
kagum. Meskipun sekarang ini tersedia mesin yang mampu membuat latte art, tentu saja
hasil karya secara manual memberi nilai tersendiri. Karena terdapat kreativitas dari sang
barista yang tertuang di dalamnya. Mempelajari teknik meracik kopi secara manual
tentunya akan menjadi sesuatu yang akan berkesan oleh para barista. Mempelajari takaran
kopi yang tepat dan mengoperasikan alat-alat pembuat kopi, membuat mereka seperti
menorehkan sebuah karya seni. Mempelajari teknik meracik secara manual tentunya akan
memberi keuntungan tersendiri. Apabila sudah piawai meracik kopi secara manual,
tentunya meracik kopi dengan mesin akan menjadi lebih mudah. Terlepas dari perbedaan
tersebut, tentunya terdapat kesamaan antara kopi racikan barista dengan mesin. Meskipun
mesin kopi sudah memiliki template dalam meracik kopi, sebuah mesin peracik kopi
membutuhkan tangan dingin seorang barista dalam pengoperasiannya. Dan tentu saja, cita
rasa kopi akan bergentung kepada pemahaman sang barista itu sendiri.

BAB III
PEMBAHASAN
Dalam Bab ini berisikan tentang membuka peluang usaha kopi shop dan dampak bagi
masyarakat adanya usaha kopi shop
3.1 Mencari Konsumen
Pada tahap ini Seperti kita ketahui bersama, kesuksesan bisnis kedai kopi tidak hanya
dipengaruhi oleh keahlian sang barista dalam menyajikan racikan kopi. Namun juga
dipengaruhi oleh konsep bisnis yang mereka usung untuk menarik calon konsumennya.
Sebab, komunitas-komunitas yang ada di sekitar Anda menjadi target pasar yang cukup
potensial untuk dibidik.

untuk membuka usaha kopi shop yaitu dengan membuat konsep yang menarik
perhatian konsumen yaitu :
1. Buatlah Konsep Bisnis yang Sesuai Dengan Segmen Pasar Anda
Strategi pemasaran seperti inilah yang mulai diusung “Kedai Mang Tuwuk” yang
berlokasi di Jogja, dimana sang pemilik kedai sengaja menghadirkan ratusan buku
bacaan untuk memanjakan konsumennya yang rata-rata adalah para mahasiswa.
Terbukti, strategi pemasaran tersebut cukup efektif sehingga memberikan nilai
tambah bagi bisnis kedai kopi tersebut dan mengantisipasi ketatnya persaingan
yang ada di sekitarnya.
2. Menciptakan Beragam Menu Tambahan Agar Konsumen Tidak Cepat Bosan
Selain menawarkan aneka menu kopi sebagai produk andalan, tentunya Anda juga
harus kreatif untuk menciptakan menu-menu tambahan agar konsumen tidak cepat
bosan. Contohnya saja menawarkan minuman non kopi, seperti aneka minuman
coklat, milk shake, jus buah, lemon tea, serta menambahkan cake and bakery
sebagai teman minum kopi. Inovasi seperti ini bisa kita contoh dari Lavazza,
sebuah perusahaan kopi di Italia yang menawarkan cookie cup (cangkir kopi unik
yang bisa dimakan) untuk menunjukan kepedulian mereka dalam menghemat
penggunaan air, sekaligus sebagai salah satu strategi pemasaran untuk menarik
minat pelanggan.
3. Memperkenalkan Brand Produk Melalui Media Sosial
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di berbagai belahan
dunia, tentunya Anda juga bisa memanfaatkan facebook, twitter, dan YouTube
untuk memperkenalkan brand produk atau merek kedai kopi Anda di dunia maya.
Dalam hal ini Anda bisa mengikuti jejak Starbucks yang mengadakan sebuah
kompetisi melalui situs jejaring sosial. Dimana pihak Starbucks memberikan
tantangan bagi semua konsumen untuk berlomba-lomba menjadi yang pertama
dalam memposting foto poster Starbucks di Twitter. Strategi promosi ini terbilang
cukup efektif, karena banyak orang yang tertarik mempromosikan logo dan merek
Starbuck di media online, sehingga bisa dipastikan bila brand produk tersebut
semakin dikenal masyarakat luas.
3.2 Memulai Bisnis
Coffe shop adalah sebuah lahan bisnis menjanjikan jika kamu tahu bagaimana
cara mengembangkannya. Pertumbuhan kafe di Indonesia sendiri sudah
mengalahkan pertumbuhan jamur di musim hujan. Tak hanya di kota-kota besar
seperti Jakarta, Medan, Bandung atau Surabaya, kota-kota kecil sekalipun sudah

memiliki banyak sekali gerai kopi yang menjamur meski memiliki standar dan
pasar yang berbeda-beda.
Berikut ini tips memulai bisnis dalam usaha kopi shop yaitu :
1. Konsep
Di era sekarang tidak ada kafe yang berdiri tanpa sebuah konsep. Oleh karena itu
sebelum memulai bisnis ini, kamu juga harus memikirkan konsep apa yang akan
dibawa oleh coffee shop kamu. Jika konsep telah terbentuk, tentunya akan
memudahkan kamu untuk membuat interior dan juga menilik target pasar.
Konsep yang terbentuk dengan matang akan membantu bagaimana interior
terbangun kelak. Karena sebuah coffee shop tentulah mengunggulkan
kenyamanan maka interior yang menarik dan nyaman juga diperlukan. Semuanya
akan dengan mudah diwujudkan jika kamu sudah memiliki konsep yang jelas.

2. Diperlukan Seorang Akuntan
Jasa akuntan sangat diperlukan di sebuah coffee shop. Keahlian akuntan yang
hadir di kafe kamu akan membantu banyak hal. Pembukuan dan laporan akan
memudahkan kamu mengontrol segala hal yang melibatkan finansial. Dengan
hadirnya akuntan, kamu tak perlu repot lagi memikirkan urusan finansial yang
tentunya tak bisa dianggap enteng karena merupakan hal inti yang memengaruhi
berhasilnya gerai kopi yang kelak akan kamu dirikan. Jika kamu menekan budget
untuk menyewa jasa seorang akuntan, kamu bisa belajar menjadi akuntan. Jadilah
akuntan untuk kafe kamu sendiri tapi sebelumnya harus benar-benar belajar dari
mereka yang sudah ahli.
3. Pendanaan
Mendirikan sebuah coffee shop tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit.
Jika kamu telah memiliki modal yang cukup, mungkin masalah dana awal
bukanlah hal yang besar. Tapi jika kamu ingin mendirikan gerai dengan investor
atau teman-teman, masalah pendanaan harus dibicarakan matang-matang. Buatlah
perjanjian sebelum bisnis berjalan. Segala sesuatu yang menyangkut bisnis harus
berasaskan terus terang agar tak menimbulkan hal-hal kurang menyenangkan di
kemudian hari. Sebelum menghabiskan tabungan kamu, kamu harus tahu bahwa
untuk enam bulan ke depan kafe kamu mungkin belum menghasilkan
keuntungan. Segala usaha yang baru dirintis biasanya merugi dulu pada awalnya.
Untuk itu sangat disarankan kamu memiliki tabungan yang cukup menghidupi

kamu sampai enam bulan ke depan. Karena kamu pasti tidak mau hidupmu
terganggu secara finansial gara-gara bisnis ini belum menghasilkan.
4. Pemasaran
Berada di lokasi yang strategis tidaklah cukup untuk membuat coffee shop kamu
dikenal orang. Kamu memerlukan strategi lebih agar bisnis ini diketahui dan
meluas ke berbagai kalangan. Dan di sinilah kekuatan marketing dibutuhkan.
Pada pembukaan hari pertama mungkin kamu bisa memberi sampel kopi gratis
kepada pelanggan. Selain itu mungkin kamu bisa membuat promo sampai batas
waktu yang ditentukan agar menjaring pelanggan. Optimasi sosial media yang
sekarang menjadi salah satu layanan iklan gratis yang cukup efektif. Jangan
pernah abaikan kekuatan sosial media karena sekarang sosial media sangat
banyak membantu bisnis seperti ini. Selain itu mungkin kamu bisa mengundang
beberapa media untuk datang dan meliput kafe kamu. Juga bisa mengadakan
workshop menarik yang membuat pelanggan datang dan tentu sambil terus
berinovasi.

3.3 Dampak Bagi Masyrakat Kota Adanya Coffe Shop
Industri kopi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir terus berkembang dengan
semakin bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan dan semakin
suburnya Cafe dan Coffee Shop di kota-kota besar. Semakin menjamurnya
pembangunan Coffee Shop khususnya di sejumlah kota besar di Indonesia turut
memberikan pengaruh terhadap gaya hidup penikmat kopi, karena pada dasarnya
hal yang dijual di sebuah Coffee Shop memang tidak hanya sekedar produk
melainkan nilai dan gaya hidup. Produk Coffee Shop yang harganya di atas ratarata kopi biasa pada umumnya memiliki konsumen dengan pendapatan menengah
ke atas. Hal ini menunjukkan adanya penggolongan kelas konsumen berdasarkan
merek dan lokasi. Sebagai contoh, Coffee been and Tea Leaf menawarkan harga
yang cukup tinggi untuk secangkir kopi sehingga konsumennya pada umumnya
dipandang sebagai orang-orang high class.

Terdapat empat kategori perilaku yang merupakan alasan mengapa konsumen
menghabiskan waktu luangnya yaitu 1) ulitarian purchases (pembelian produk
bermanfaat), 2) indulgences (kesukaan), 3) life-style luxuries (gaya hidp mewah),
dan 4) aspirational luxuries (hasrat kemewahan) (Solomon dalam Ompusunggu,
2014). Di mana konsumen yang menghabiskan waktu di coffee shop termasuk ke
dalam aspirational luxuries yaitu konsumen mendapatkan kepuasan dari aspek
emosionalnya. Kegemaran konsumen untuk berkunjung ke coffee shop pada
akhirnya dapat membentuk sub budaya yang baru, di mana dalam sub budaya
tersebut memiliki opini dan minat yang sama dalam aktivitasnya (Ompusunggu,
2014). Perilaku konsumen coffee shop ini dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
keluarga, teman, perkumpulan, organisasi, yang di dalamnya terdapat peranan
dan status sosial konsumen. Sebuah peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan
pada seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
Konsumen coffee shop sering berada dalam satu kelompok sosial atau komunitas
sehingga dapat terlihat bahwa konsumen coffee shop kebanyakan memilih untuk
menyamakan statusnya pada lingkungannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
konsumen coffee shop merupakan kelompok atau kumpulan individu-individu
yang mengusahakan sebuah status. Perubahan pola perilaku masyarakat Indonesia
membawa dampak dan pergeseran fungsi coffee shop. Pada mulanya coffee shop
dijadikan tempat untuk minum teh atau kopi dan menyantap makanan ringan
namun sekarang coffee shop juga dijadikan sebagai tempat berkumpul,
bersosialisasi dan lain sebagainya. Aktivitas di coffee shop dikatakan dapat
memenuhi kebutuhan untuk memperluas pergaulan sosial, pertemuan bisnis, dan
menampilkan pribadi ke publik. Hal tersebut telah menjadi perhatian sebagai
tolak ukur dari status sosial ekonomi. Maka kini coffee shop dapat dikatakan
menjadi salah satu tempat yang juga berfungsi sebagai sarana serta fasilitas
masyarakat kota dalam membentuk suatu budaya baru.
Pembentukan kebiasaan berkumpul di coffee shop memiliki pengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap aspek lainnya. Kehadiran
Coffee Shop ternama secara tidak langsung juga dapat menjadi salah satu
indikator berkembang atau tidaknya sebuah kota. Seperti yang telah diketahui
bahwa coffee shop ternama akan memilih lokasi pada kawasan yang modern dan
ramai oleh pengunjung. Seperti yang pernah dijelaskan pada teori milik

Christaller yang didukung oleh teori W.J Reilly mengenai cakupan dan daya tarik
sebuah ritel, di mana coffee shop ternama telah memiliki cakupan dan daya tarik
yang besar sehingga letaknya berada di pusat perdagangan di pusat kota.
Menjamurnya coffee shop juga menambah daya saing bagi pemiliknya.
Fenomena yang beredar saat ini adalah coffee shop dengan tema-tema tertentu,
bahkan ada yang menyesuaikan dengan komunitas yang ada di kota tersebut.
Beberapa hal yang menarik pelangan di coffee shop antara lain adalah suasana,
wiffi, harga, dan menu. Untuk masalah harga, tidak menjadi suatu masalah
asalkan sebanding dengan rasa kopi, kenyamanan suasana, dan kualitas yang
didapatkan. Kebanyakan orang rela membayar berapa pun agar mendapatkan apa
yang mereka inginkan. Coffee shop juga kerap digunakan sebagai pilihan tempat
untuk berbisnis yaitu sebagai media dalam suatu pertemuan bisnis antara dua
orang atau lebih. Para pebisnis mendapatkan keadaan yang lebih rileks dalam
membicarakan bisnis sambil menyeruput kopi. Di sisi lain, fenomena coffee shop
ini telah meningkatkan gaya hidup konsumtif bagi masyarakat. Konsumsi yang
ditekankan disini bukanlah tentang membeli barang atau jasa, tetapi
kecenderungan untuk mengkonsumsi kode, nilai, atau simbol. Pada dasarnya
masyarakat mengonsumsi sesuatu (produk atau jasa) bukan kepada hakikat
produk atau jasa itu sendiri, namun lebih kepada nilai atau simbol apa yang
mereka konsumsi dari produk atau jasa tersebut. Dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa menjamurnya Coffee Shop di kota-kota besar turut mempengaruhi
keadaan sosial masyarakat di kota tersebut.

3.4 Rencana Keuangan

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:144), yakni perencanaan modal awal
yang dibutuhkan, dana cadangan yang tersedia, titik pulang pokok (break even
point), neraca keuangan serta aliran kas.

3.5 Analisis Keuangan Dalam Usaha Coffe Shop
3.5.1

Modal Awal
1. Sewa tempat Rp 5.000.000,00
2. Peralatan Rp 3.000.000,00
3. Alat pembuat kopi Rp 1.000.000,00
4. Lain-lain Rp 1.000.000,00 +


Jumlah Rp 10.000.000,00

5. Perhitungan Laba Tiap Bulan Pemasukan per hari = Rp 2.000,00 per gelas
x 60 = 120.000 x 30 = Rp 3.600.000,00 per bulan
6. Pengeluaran Tiap Bulan


1.Biaya promosi Rp 200.000,00



2.Kopi dan penunjangnya Rp 1.000.000,00



3.Gaji karyawan @ Rp 500.000,00 x 2 Rp 1.000.000,00



4.Biaya listrik dan administrasi umum Rp 200.000,00 + Jumlah Rp
2.400.000,00

7. Laba Bersih Tiap Bulan Laba bersih = pemasukan – pengeluaran = Rp
3.600.000,00 – Rp 2.400.000,00 = Rp 1.200.000,00

Beberapa bagian dari pendapatan Anda dalam bisnis warung kopi dapat
Anda kembangkan dengan system inovasi keragaman menu kopi di masa
mendatang, seperti kopi luwak, kopi brown, kopi brazil, dan lian-lain.
Sehingga, semakin hari, permintaannya pun semakin banyak. Usaha
warung kopi bisa anda buat untuk membangun networking pebisnis online
maupun mlm offline. Mulailah dengan menempelkan usaha usaha yang
terkait dengan bisnis warung kopi anda. Usaha anda akan terlihat lebih
profesional jika anda tambahkan edukasi untuk pasutri yang sehat dan
harmonis dengan membangun aktifitas-aktifitas yang positif.

3.6 Analisis SWOT
Untuk membantu peluang bisnis akan dilakukan agar mengetahui bisnis yang kita
jalani, dan data tersebut di lampirkan sebagai berikut:









S
Untuk
memulai
usaha coffe
shop harus
menentukan
konsep
yang baik
Konsumen
harus
diutamakan
Memulai
bisnis
dengan
kejujuran
Apa yang di
jalankan
harus yakin









W
Modal yang
begitu besar
dalam
membuka
usaha coffe
shop
Menentuka
n
lokasi
yang
strategis
sangat sulit
Sulit
menentukan
harga untuk
masyrakat
Mahalnya
alat
dari
coffe
tersebut







O
Coffe
shop
sendiri
sebgai
tempat
berkumpul
Tidak
mudah
bosan
dengan
konsep
yang
menarik
Memperba
nyak
relasi





T
Banyak
pengusah
a
yang
belom
memaha
mi coffe
Banyakn
ya usaha
coffe
shop
yang
tidak
sesuai
konsep
dengan
dunia
kopo

BAB IV
KESIMPULAN
Dari karya tulis yang saya buat ini dapat dismpulkan bahwa bisnis bisa dimulai dari nol dan
akan terus berkembang dengan kejujuran, ketekunan yang di kita jalani, namun jujur dan
tekun saja tidak cukup perlu pemahaman yang lebih dalam menjalankan bisnis coffe shop
karena membuka usaha tersebut tidak sembarangan, dengan biaya yang cukup tinggi, konsep
yang menarik, strategi pemasaran, serta apa yang di inginkan oleh masyrakat harus diketahui,
karena bisnis coffe shop ini sangat menguntungkan apabila kita memahaminya, dengan

membuka usaha coffe shop dapat membantu masyarakat dalam mengidekan sesuatu, sebagai
tempat berkumpul, serta sebagai penikmat kopi.