Peningkatan minat dan hasil belajar IPS melalui pendekatan cooperative learning tipe STAD pada siswa kelas V SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

  

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI

PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA

KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh:

  Camillia Harista Dian Anggra Dewi 081134063

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

Persembahan

Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada:

  Hidup yang telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran

  Cita-cita yang memberikan motivasi

  

MOTTO

  Memiliki keberanian untuk mengambil langkah-langkah yang selalu ingin kita ambil adalah satu -satunya cara menunjukan kepercayaan kita kepada Tuhan.. ("BRIDA"- Terus bermimpi untuk meraih kenyataan yang diinginkan.

  Jangan hanya berencana tapi kita harus kerjakan secepatnya

  

ABSTRAK

  Dewi, Camillia Harista Dian Anggra. 2012. Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar

  IPS melalui pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD Pada Siswa Kelas V Di SD Kanisius Totogan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PGSD, JIP, FKIP, USD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan

  

cooperative learning tipeStudent Teams Achievement Divisions (STAD) dapat

  meningkatkan minat belajar IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 SD Kanisius Totogan dan hasil belajar siswa kelas V semester 2 SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2011/2012.

  Penelitian tindakan kelas ini di lakukan menggunakan design penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan

  

cooperative learning tipe STAD yang terdiri dari 4 langkah yaitu presentasi kelas,

  kerja tim, kuis, dan penghargaan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan pendekatan

  

cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran

  IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 di SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2011/2012. Pada kondisi awal persentase jumlah siswa yang berminat terhadap pelajaran IPS dari 22 siswa sebesar 35%, pada siklus I adalah 71,2%, siklus II adalah 80,8%. (2) penerapan pendekatan

  

cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matapelajaran

  IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 di SD Kanisius Totogan tahun pelajaran 2011/2012. Pada siklus I persentase siswa yang mencapai KKM (65) adalah 63,64%. Pada siklus II persentase siswa yang mencapai KKM (65) adalah 77,27%.

  Kata kunci :Cooperative learning tipe STAD, Minat, Hasilbelajar

  

ABSTRACT

  Dewi, CamilliaHarista Dian Anggra. 2012. Increasing the Interest and Learning Outcomes in social sience employing STAD Cooperative Learning Type in the fifth grade students of KanisiusTotogan School year 2011/2012. A Thesis.Yogyakarta : PGSD, JIP, FKIP, Sanata Dharma University.

  The purpose of this research was to determine whether Student Teams Achievement Divisions (STAD)cooperative learning typemethod could increase the learning interest in social siencewith the topic of Indonesian freedom preparation in the fifth grade students of SD KanisiusTotogan school year 2011/2012.

  The research design applied Kemmis&McTaggrat model, consist of planning, implementation or action, observation, and reflection. The research followed 4 steps of research design the namely classroom presentation, teamwork, quiz, and reward. The reseach was conducted in 2 cycles each cycle consisted of 2 meeting.

  The result of thereseach showed that: (1) the application of cooperate learning type STAD method increased learning interest social siencewith the topic of Indonesian freedom preparation on fifth grade students of SD KanisiusTotogan school year 2011/2012. In the initial condition the percentage of students who were interested in social sience was 22 students(35%). The first cycle was 71,2%, the second cycle was 80,8%.(2)The application of STAD cooperative learning type methodincreasedthe learning interest social siencewith the topic of Indonesian freedom preparation in the fifth grade students of SD KanisiusTotogan school year 2011/2012. Duringthe first cycle percentage of students who reached the KKM(65) was 63,64%.During the second cycle the students who reachedKKM(65) was 77,27%.

  Key words: cooperative learning type STAD, interest, learning result

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena cinta dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE

  

LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V DI SD KANISIUS

  TOTOGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012” dengan lancar.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Adapun pihak- pihak tersebut, antara lain sebagai berikut: 1.

  Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.

  2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Y.B. Adimassana, M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Semua dosen dan karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

  5. Semua pegawai perpustakaan USD yang telah memberi layanan kepada penulis dalam mendapatkan referensi.

  6. C. Tri Utami selaku kepala sekolah SD Kanisius Totogan yang telah memberikan izin penelitian

  7. Katarina Sri Murwani, S.Pd selaku guru kelas V SD Kanisius Totogan yang bersedia bekerjasama dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Semua siswa kelas V SD Kanisius Totogan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  9. Keluarga Ayah, Ibu dan Kakakku. Terimakasih atas dukungannya 10.

  Pratito Aji Wibowo. Terimakasih atas dukungan dan semangatnya saat penulis merasa jenuh

  11. Sahabat-sahabatku Elisabeth Endang Lia Yesiana, Meta Nugrahaningtyas dan Mareta Puspitasari yang selalu memberikan motivasi dan dorongan.

  12. Teman-teman angkatan 2008 kelas A terimakasih atas kebersamaannya yang

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

  1 B. Pembatasan Masalah ..........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah ..............................................................................

  5 D. Pemecahan Masalah ...........................................................................

  5 E. Batasan Pengertian .............................................................................

  5 F. Tujuan Penelitian................................................................................

  6 G. Manfaat Penelitian..............................................................................

  6 BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................

  8 A. Kajian Pustaka ....................................................................................

  8 1. Minat ..............................................................................................

  8 2. Hasil Belajar .................................................................................. 10 3. Pendekatan Cooperative Learning ................................................ 11 4.

  Cooperative Learning tipe STAD .................................................. 15 5. Hakikat IPS .................................................................................... 18

  6. Pembelajaran IPS Dengan Pendekatan Cooperatif Learning Tipe STAD ..................................................

  20 B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 20 C.

  Kerangka Berpikir .............................................................................. 21 D.

  HipotesisTindakan .............................................................................. 23 BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................

  24 A. JenisPenelitian .................................................................................... 24 B.

  Setting Penelitian................................................................................ 26 C. Rencana Tindakan .............................................................................. 27 D.

  Pengumpulan Data danInstrumen ...................................................... 31 1.

  Indikator keberhasilan ................................................................... 31 2. Pengumpulan Data ......................................................................... 32 3. Instrumen ....................................................................................... 34 4. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 38 5. Analisis Data ................................................................................ 47 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................

  52 A. Hasil Penelitian .................................................................................. 52 1.

  Siklus I .......................................................................................... 52 a.

  Rencana Tindakan .................................................................. 52 b. Pelaksanaan Tindakan ............................................................ 53 c. Pengamatan atau observasi ..................................................... 56 d. Refleksi ................................................................................... 58 2. Siklus II ........................................................................................ 59 a.

  Rencana Kegiatan ................................................................... 59 b. Pelaksanaan Tindakan ............................................................ 60 c. Pengamatan atau observasi ..................................................... 64 d. Refleksi ................................................................................... 66 B. Pembahasan ........................................................................................ 66 1. Hasil minat belajar siswa siklus I dan II ........................................

  67 2. Hasil belajar siswa siklus I dan II ..................................................

  68 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

  72

  B.

  Saran .................................................................................................. 73 DAFTAR REFERENSI .......................................................................................

  74

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Penelitian....................................................................................

  47 Tabel 12. Hasil Minat Siswa Siklus I ....................................................................

  67 Tabel 19 .Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ......................................................

  66 Tabel 18. Hasil Minat Siklus I dan II ...................................................................

  65 Tabel 17. Hasil Nilai Siklus II yang mencapai KKM ...........................................

  64 Tabel 16. Nilai Evaluasi Siklus II .........................................................................

  58 Tabel 15. Hasil Minat Siswa Siklus II ..................................................................

  57 Tabel 14. Hasil Nilai Siklus I yang Mencapai KKM ............................................

  57 Tabel 13. Nilai Evaluasi Siklus I...........................................................................

  47 Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar ......................................................

  27 Tabel 2. Indikator Keberhasilan ..........................................................................

  38 Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Minat..................................................................

  37 Tabel 9. Penentuan Skor Rubrik Pengamatan Minat ..........................................

  37 Tabel 8. Rubrik Pengamatan Minat Siswa ..........................................................

  36 Tabel 7. Instrumen Pemberian Skor Angket .......................................................

  36 Tabel 6. Kisi-kisi Angket Minat..........................................................................

  35 Tabel 5. Rincian Pemberian Skor Nilai...............................................................

  35 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ...........................................................

  32 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................................

  71

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model Penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart ................

  25 Gambar 2. Diagram Persentase Hasil Belajar Siklus I ..........................................

  69 Gambar 3. Diagram Persentase Hasil Belajar Siklus II ........................................

  71

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus ............................................................................................

  77 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...................................

  80 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I ...........................................................

  84 Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................

  88 Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ............................................

  90 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................

  91 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus II ..........................................................

  95 Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus II .....................................................................

  99 Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ........................................... 101 Lampiran 10. Angket Minat .................................................................................. 102 Lampiran 11. Soal Validitas Evaluasi Siklus I...................................................... 103 Lampiran 12. Soal Validitas Evaluasi Siklus II .................................................... 106 Lampiran 13. Validitas Angket Minat .................................................................. 110 Lampiran 14. Daftar Nilai IPS Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2010/2011 ...... 113 Lampiran 15. Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siswa Siklus I ................................ 114 Lampiran 16. Hasil pekerjaan Soal Evaluasi Siswa Siklus II ............................... 116 Lampiran 17. Hasil Angket Minat Siswa Siklus I ................................................ 118 Lampiran18. Hasil Angket Minat Siswa Siklus II ............................................... 119 Lampiran 19. Hasil Pengamatan Minat Siklus I ................................................... 120 Lampiran 20. Hasil PengamatanMinat Siklus II ................................................... 124 Lampiran 21. Hasil LKS siklus I pertemuan 1 ...................................................... 128 Lampiran 22. Hasil LKS siklus I pertemuan 2 ...................................................... 130 Lampiran 23. Hasil LKS siklus II pertemuan 1 .................................................... 132 Lampiran 24. Hasil LKS siklus II pertemuan 2 .................................................... 134 Lampiran 25. Dokumentasi ................................................................................... 136 Lampiran 26. Surat ijin penelitian ......................................................................... 140 Lampiran 27. Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ....................................... 141

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disampaikan latar belakang, pembatasan masalah, rumusan

  masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang

  Dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar tidak semudah dengan yang dibayangkan sebelumnya. Banyak masalah yang akan ditemukan dan dihadapi pada saat melaksanakan proses belajar mengajar dari segi input, output dan proses yang ditemukan di dalam kelas. Guru adalah orang yang memiliki posisi yang sangat penting untuk mengembangkan potensi dan sumber daya manusia. Sehingga guru dituntut untuk mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam pengajaran.

  Selanjutnya guru mempunyai peran penting dalam memberikan keputusan untuk masa depan para siswa. Sehingga guru harus mempunyai strategi, teknik, dan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan siswa. Sekarang ini masih banyak guru yang menganggap dirinya maha tahu dan maha benar .

  Guru masih beranggapan para siswa belum mempunyai pengetahuan tentang materi yang disampaikan. Sehingga seakan-akan guru hanya mentransfer pengetahuan yang mereka miliki kepada siswa yang tadinya kosong menjadi berisi pengetahuan. Pengajaran tersebut merupakan aktivitas pengajaran gaya bank atau model deposit. Guru menjadi deposan yang selalu mendepositkan pengetahuan kepada siswa sementara siswa pasif dan resentif yang terjadi pembelajaran tanpa ada demokratisasi, memasung kreatifitas dan mengabaikan hak siswa. Otak siswa sebenarnya tidaklah kosong melainkan berisi tentang pengalaman-pengalaman yang mereka dapat di lingkungan nya.

  Menurut Kunandar (2008) Lingkungan adalah salah satu tempat belajar siswa.

  Menurut kurikulum (KTSP) , pengajaran IPS di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

  1. Mengenal konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan social

  3. Memiliki komitmen dan kesedaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

  4. Memiliki kemampuan berkomunikasi , berkerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat, nasional, dan global Berdasarkan pada tujuan-tujuan tersebut di atas, pengajaran IPS SD tidak hanya menekankan aspek kognitif saja melainkan aspek afektif dan psikomotorik juga. Sehingga guru harus bisa menyeimbangkan ketiga aspek tersebut tidak hanya menekankan salah satu aspek.

  Dalam pengembangan aspek kognitif guru seharusnya tidak hanya menggunakan metode ceramah yang akan membuat siswa menjadi pasif, cepat lupa dan kurang berminat terhadap pembelajaran IPS. Sehingga hasil belajar siswa tidak akan semaksimal mungkin. Oleh karena itu harus ada perubahan pada pendekatan yang lebih bermakna sehingga siswa akan mengingat dalam jangka waktu lama. Pendekatan yang cocok adalah Cooperative Learning .

  Menurut Sugiyanto (2010) Pembelajaran kooperatif atau cooperative

  learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan

  kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

  Berdasarkan pada wawancara dan pengamatan yang di lakukan di SD Kanisius Totogan khususnya kelas V bahwa dijumpai permasalahan pada pelajaran IPS.IPS adalah salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh siswa.

  Menurut Dr. Rusman, M.Pd (2011) sejauh ini, pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta untuk dihafal. Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran IPS karena pelajaran IPS cenderung hafalan dan karena pembelajaran disampaikan dengan cara monoton dan didominasi ceramah (teacher center) sehingga siswa jenuh didalam kelas. Dari pengamatan yang dilakukan pada hari jumat, 20 Januari 2012 hanya di peroleh 35% siswa dari jumlah siswa 22 anak yang memperhatikan dan aktif dalam pelajaran 65% siswa lain ada yang jalan-jalan, ramai, melamun dan pasif. Pernyataan tersebut diperkuat dengan 77,7% siswa yang nilainya tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada matapelajaran IPS SD Kanisius Totogan yaitu

  65.Untuk memperbaikinya maka peneliti melakukan meningkatkan proses dan hasil belajar. Dengan menggunakan Cooperative Learning diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

  Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

  “Peningkatan Minat dan Hasil belajar IPS melalui pendekatan Cooperative Learning materi Persiapan Kemerdekaan pada Siswa kelas V SD Kanisius Totogan

  Tahun Ajaran 2011/2012”. Peneliti ingin membuktikan

  bahwa selama ini pelajaran IPS yang dianggap membosankan dan kurang di minati akan sangat menyenangkan dan di minati siswa dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning. Peneliti juga yakin bahwa minat dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Totogan dapat meningkat.

B. Pembatasan masalah

  Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian lebih mudah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.

  Penelitian dibatasi pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

  2. Tindakan yang dipilih oleh peneliti pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD

C. Rumusan Masalah 1.

  Apakah penerapan pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesiapada siswa kelasV semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012? 2. Apakah penerapan pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012? D.

   Pemecahan Masalah

  Masalah kurangnya minat dan hasil belajar pada matapelajaran IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia kelas V semester 2 di SD Kanisius Totogan akan di atasi dengan pendekatan Cooperative Learning tipe STAD E.

   Batasan Pengertian

  Supaya tidak terjadi multi tafsir tentang istilah yang dikemukakan maka di perlukan batasan pengertian. Berikut adalah batasan pengertian yang peneliti ambil: 1.

  Minat adalah suatu perasaan ketertarikan siswa terhadap sesuatu dan menimbulkan rasa senang pada diri siswa

  2. Hasil belajar adalah hasil yang di dapatkan siswa berupa nilai-nilai akademik

  3. Pendekatan Cooperative Learning adalah suatu pendekatan inovatif yang mengaktifkan siswa untuk bekerja dalam kelompok

  4. Pendekatan Cooperative Learning tipe STAD adalah model pembelajaran yang menggunakan kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang. Pembelajaran diawali dengan presentasi guru, belajar tim, kuis dan pemberian penghargaan.

F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012.

2. Untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan Cooperative Learning Tipe

  STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012.

G. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan adapun kegunaan atau manfaat dari penelitiann ini :

1. Bagi Guru

  Memberikan pengetahuan kepada guru tentang pola pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa daripada guru yang selalu dominan dalam setiap pelajaran khususnya Cooperative Learning Tipe STAD pada mata pelajaran IPS.

  2. Bagi siswa Membantu siswa dalam memahami pelajaran khususnya materi persiapan kemerdekaan IPS. Serta membangkitkan minat dan hasil belajar siswa.

  3. Bagi sekolah Memberikan masukan positif untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

  4. Bagi peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran di kelas khususnya pelajaran

  IPS

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini disampaikan kajian pustaka, hasil penelitian terdahulu yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis. A. Kajian pustaka 1. Minat a. Pengertian minat Menurut W.J.S Poerwadarminta (dalam kamus besar bahasa Indonesia) minat adalah perhatian, kesukaan, (kecenderungan hati) kepada

  sesuatu, keinginan. W.S Winkel (1984: 158) berpendapat bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang- bidang itu.Sarkim dalam Puji Purnomo (2008) menyatakan bahwa minat adalah sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya. Slameto (1998: 182) mendeskripsikan minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Djaali (2007: 121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.Hurlock (1978 : 114) berpendapat minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

  Minat tidak timbul sejak lahir melainkan akan diperoleh dikemudian setelah dipelajari. Minat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa karena mempengaruhi penerimaan-penerimaan saat belajar. Cara untuk membangkitkan minat siswa adalah menggunakan minat-minat yang sudah ada pada diri siswa sendiri dengan menarik perhatian siswa tentang minat yang telah mereka miliki.

  b.

  Ciri-ciri minat Dari pengertian minat diatas minat menpunyai beberapa cirri yang dikemukakan oleh Hurlock (1978 : 115) sebagai berikut :

1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental 2.

  Minat tergantung pada kesiapan belajar 3. Minat bergantung pada kesempatan belajar 4. Perkembangan minat mungkin terbatas 5. Minat dipengaruhi pengaruh budaya 6. Minat berbobot emosional minat itu egosentrisme

  Dari ciri-ciri diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.

  Minat bergantung dari kesiapan siswa 2. Minat bergantung dari perhatian siswa terhadap pelajaran 3. Minat bergantung dari rasa ketertarikan siswa terhadap pelajaran 4. Minat berpengaruh terhadap partisipasi siswa pada saat pelajarant 5. Minat berpengaruh dengan emosi siswa

2. Hasil belajar a. Pengertian belajar

  Belajar adalah proses dimana seseorang ingin lebih mengetahui sesuatu. Proses belajar dialami siswa pada saat di sekolah, lingkungan dan keluarga.

  Menurut Leo Sutrisno dalam Siregar (1994) belajar adalah suatu proses aktif menyusun makna melalui setiap interaksi dengan lingkungan, dengan membangun hubungan antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari. Sugiyono dan Hariyanto (2011) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, peningkatan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan perilaku.W.S Winkel (1987) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap

b. Unsur-unsur belajar

  Menurut Sugiyono dan Hariyanto(2011) ada tiga unsur dalam belajar yaitu : Tujuan belajar yaitu membentuk makna

  • Proses belajar yaitu proses kontruksi makna yang berlangsung
  • terus menerus.

  Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar

c. Pengertian hasil belajar

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes au anka nilai yang di berikan oleh guru.Menurut Nana Sudjana (1989) mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Hasil belajar adalah bukti penguasaan pengetahuan yang berupa nilai yang diberikan guru pada siswa setelah adanya tes.

3. Pendekatan cooperative learning a. Pengertian cooperative learning

  Sugiyanto (2010) menyatakan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Slavin dalam Rusman (2007) mendefinisikan pembelajaran cooperative menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Hamid Hasan (1996) dalam Etin Solihatin berpendapat bahwa cooperative learning adalah berkerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Etin Solihatin (2007) mengemukakan bahwa

  cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang membantu

  siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama- sama di antara sesame anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar. Menurut Made Weda (2011:189) pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Lie (2002) mendeskripsikan pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk berkerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam system ini guru bertindak sebagai fasilitator.

  Jadi Cooperative learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berkerjasama untuk mencapai tujuan.

b. Prinsip cooperative learning

  Lima elemen yang mendasari pembelajaran kooperatif (cooperative

  learning ) menurut Lie ( 2004 ) adalah

  Saling ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyeselesaian tugas tergantung oleh usaha yang dilakukan kelompok dan kinerja masing-masing anggota sehingga semua anggota kelompok akan merasakan saling ketergantungan. Suasana saling ketergantungandapat diciptakan melalui : strategi ketergantungan dalam pencapaian tujuan, saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber bahan, saling ketergantungan peran dan saling ketergantungan hadiah yang diberikan kepada kelompok karena hasil kerjanya.

  Interaksi tatap muka Memberikan kesempatan pada setiap anggota kelompok untuk saling bertatap muka untuk melakukan interaksi dan diskusi, tidak hanya dengan guru.Antar anggota kelompok melaksanakan kegiatan saling bertanya, menjawab pertanyaan, menunggu dengan sabar saat teman menjelaskan, berkata sopan, meminta banyuan, dan memberikan penjelasan.

  Akuntabilitas individu Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggungjawab yang dikerjakan dalam kelompok karena keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompok.Antar anggota kelompok saling menyumbangkan pikiran dan gagasan demi keberhasilan kelompok. Ketrampilan menjalin hubungan antara pribadi

  Melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kelompok.Pembelajaran kooperatif melatih siswa agar dapat berkolabotrasi, berkerjasama dan bersosialisai antar anggota kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif siswa juga dilatih untuk bersikap tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sikap lain.

  Evaluasi proses kelompok Kelompok diberikan jadwal untuk mengevaluasikan proses kerja kelompok.

  c.

   Keuntungan cooperative learning

  Menurut Sugiyanto (2010) ada banyak keuntungan dari Cooperative

  Learning yaitu: 1.

  Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial 2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan

  3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial 4.

  Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen

  5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois 6.

  Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa 7. Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan

  8. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 9.

  Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif

  10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik

  11. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial,agama dan orientasi tugas 4.

   Cooperative Learning tipe STAD a. Pengertian Cooperative learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di

  Universitas John Hopkin.

  Menurut Suyatno (2009: 52) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individual. Slavin dalam Tukiran (2011: 64) berpendapat STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif .

b. Langkah-langkah

  Selanjutnya Slavin dalam Tukiran (2011: 64-65) mengemukakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut ; 1.

  Siswa ditempatkan dalam satu tim atau kelompok. Masing-masing beanggotakan 4

  • – 5 orang siswa.

2. Guru memberikan pelajaran

  3. Siswa-siswa dalam kelompok itu memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut

  4. Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut 5.

  Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang sebelumnya

  6. Nilai-nilai itu diberi hadiah atau penghargaan berdasarkan sebnerapa tinggi peningkatn yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya.

  7. Nilai-nilai di jumlah untuk mendapatkan nilai kelompok 8.

  Kelompok yang bisa mencapau kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.

c. Komponen STAD

  Menurut Slavin (2007) STAD mempunyai lima komponen utama yaitu: 1.

  Presentasi kelas Dalam hal ini siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan presentasi untuk menjawab pertanyaan, kuis dan skor kuis mereka akan menentukan skor tim mereka.

2. Tim

  Tim adalah salah satu yang terpenting dari STAD. Tim terdiri dari 4 atau 5 siswa yang memberikan dukungan satu sama lain dalam kinerja akademik dalam pembelajaran.

  3. Kuis Setelah guru memberikan presentasi dan praktik tim siswa mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga setiap siswa harus memahami materi secara individual.

  4. Skor kemajuan individual Skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada siswa tujuan kinerja yang dapat di capai apabila mereka bekerja lebh giat. Sehingga tiap siswa memberikan kontibusi poin untuk timnya.

  5. Rekognisi tim Apabila skor rata-rata tim mencapai kriteria yang telah di tentukan maka tim akan mendapatkan penghargaan dari guru.

5. Hakikat IPS a. Pengertian IPS

  Menurut Djodjo Suradisastra (1993) pada dasarnya IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Sri Pujiastuti berpendapat

  IPS adalah integrasi dari berbagai ilmu sosial. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu social. Sedangkan Barth dan Shermis (Djodjo Suradisastra, 1993: 4) yang dikaji dalam IPS yaitu: pengetahuan, pengolahan informasi, telaah nilai dan keyakinan dan peran serta dalam kehidupan. Keempat butir bahan belajar tersebut menjadi jalan bagi pencapaian tujuan IPS.

b. Kompetensi dasar

  Berdasarkan kurikulum terbaru (KTSP), Standar Kompetensi yang diharapkan pada pengajaran IPS kelas V yang diberikan pada semester II yaitu:2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu: a.

  Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang b. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia c.

  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan d.

  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Dari keempat kompetensi dasar diatas peneliti memilih menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Pada kompetensi dasar tersebut akan membahas mengenai perumusan dasar negara yang di bagi menjadi 2 yaitu sidang I dan sidang ke II BPUPKI, pembentukan PPKI. Hal ini dikarenakan hasil belajar siswa banyak yang dibawah KKM (65).

6. Pembelajaran IPS dengan pendekatan cooperative learning tipe STAD

  Pembelajaran IPS dengan pendekatan cooperative learning tipe STAD dilakukan dengan presentasi kelas oleh guru untuk menjelaskan materi yang akan diajarkan setelah itu membuat kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang siswa secara heterogen lalu setiap kelompok diberi tugas untuk berdiskusi. Lalu dilakukan kuis untuk mencari skor individu setiap siswa dan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa, dari hasil pengamatan diskusi dan kuis akan dirata-rata untuk mencari kelompok yang mendapatkan skor tertinggi untuk diberi penghargaan.

B. Hasil Penelitian terdahulu yang relevan

  Pada bagian ini peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian dari Khoirun Nisa (2010) yang berjudul

  “Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Student Teams Achie vement Division untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD N Mulyoagung 04”. Menunjukkan bahwa pembelajaran IPS kelas V

  dengan pendekatan Cooperative Learning memiliki dampak positif bagi siswa yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata kelas dalam setiap siklus, yaitu pada siklus I dari rata-rata kelas berjumlah 46,5 menjadi 59,5 naik 16 % dan pada siklus II rata-rata kelas naik 11% dari siklus I yaitu 75,31.

2. Berdasarkan penelitian dari Sri Ngadiyati (2010) yang berjudul

  “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 01 Sewurejo kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun

pelajaran 2009/2010 (skripsi tidak diterbitkan).Menunjukkan bahwa

  metode pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 83,61% dari 23 siswa dan pada siklus II persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 86,96% sedangkan pada siklus III persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 100%.

3. Berdasarkan penelitian dari Roni Rodiyana yang berjudul “Penerapan

  Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk meningkatkan Keterampilan Sosial Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar”. Dapat di paparkan hasil penelitian dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan belajar secara

  kelompok.Peningkatan belajar secara kelompok ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai kerja kelompok siswa pada siklus I mencapai 74, siklus II mencapai 83 dan siklus III mencapai 95. Sedangkan untuk perolehan rata-rata tes hasil, siklus I mencapai 72, siklus II mencapai 85 dan siklus III mencapai 95. C.

  Kerangka berfikir Salah satu tugas guru adalah membimbing siswa agar mengerti dan memahami pelajaran di kelas dengan mengembangkan strategi, teknik dan metode.Pengembangan strategi, teknik dan metode bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang baik.

  Selama ini sistem pengajaran yang digunakan masih bersifat tradisional yaitu hanya monoton ceramah. Seolah-olah hanya mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa yang membuat siswa menjadi bosan dan kurang berminat terhadap pelajaran yang berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.

  Supaya pembelajaran dapat menarik minat siswa dan untuk meningkatkan hasil belajar, guru harus dapat membuat pelajaran semenarik mungkin. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih pendekatan yang dapat mengaktifkan siswa dan memberikan pengalaman pada siswa.

  Pendekatan Cooperative Learning adalah pendekatan yang menekankan siswa bekerja dalam kelompok dan kerjasama sehingga dapat menarik minat siswa dan mengaktifkan siswa dalam memahami konsep IPS.

Dokumen yang terkait

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Peningkatan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 141

Peningkatan kemampuan penggunaan tanda baca dalam menulis melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan semester I tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 170

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 264

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA materi pembentukan tanah dengan metode penemuan terbimbing pada siswa kelas V semester 2 SDK Totogan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 6 200

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Kanisius Duwet semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 5 357

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw materi koperasi pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 324

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 2 204

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 210